Anda di halaman 1dari 14

CARA MENGAJUKAN PINJAMAN

MAKALAH

OLEH KELOMPOK 8

Irmania Ardiantari 18-010

Farah Septiana Chelly 18-112

Vebi Shinta Monica 18-159

Lokal : A1

Mata Kuliah : Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Dewi Anggraini

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

BUKITTINGGI

2022
Kata Pengantar

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi di dala makalah ini.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam memulai usaha baru.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bukittinggi, 31 mai 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PEMBAHASAAN

a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAAN

a. Pengertian Pinjaman
b. Jenis-Jenis Pinjaman
c. Pengertian Angsuran Pinjaman
d. Pengertian Angsuran Pinjaman
e. Pembiayaan Bank Syariah
f. Prosedur dan Syarat Pinjaman

BAB III PENUTUP


a .Kesimpulan
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kegiatan pinjam-meminjam uang adalah salah satu kebutuhan manusia dimana kegiatan
ini telah dilakukan masyarakat sejak masyarakat mengenaluang sebagai alat pembayaran.
Hampir semua masyarakat telah menjadikan kegiatan pinjam-meminjam uang sebagai sesuatu
yang sangat diperlukan untuk mendukung perkembangan kegiatan perekonomiannya dan
meningkatkan taraf kehidupannya. Hal ini disebabkan karena untuk menjalankan pembangunan,
uang masih dianggap sektor yang paling vital menurut tinjauan ekonomi. Uang tersebut dapat
digunakan untuk mendirikan usaha-usaha kecil dan digunakan untuk keperluan lainnya.Adapun
salah satu cara untuk mendapatkan uang adalah melalui kredit.

Dalam dunia perbankan, pinjaman seringkali disebut juga dengan kredit. Secara umum,
arti pinjaman adalah sejumlah dana yang diberikan dengan jaminan atau tanpa jaminan dan
berstatus sebagai hutang, dimana orang tersebut wajib mengembalikannya dengan atau tanpa
bunga dalam jangka waktu tertentu.
Dalam Undang-undang No.10 Tahun 1998 juga disebutkan pengertian dari pinjaman.
Didalamnya tertulis, kredit atau pinjaman adalah suatu penyediaan uang atau yang bisa
disamakan dengan tagihan, berdasarkan kesepakatan atau persetujuan pinjam-meminjam antara
bank dan pihak lain, dimana pihak peminjam wajib membayarkan hutangnya secara lunas selama
jangka waktu yang ditetapkan dengan pemberian bunga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pinjaman ?
2. Jelaskan jenis- jenis pinjaman !
3. Apa yang dimaksud dengan Angsuran Pinjaman ?
4. Apa yang dimaksud dengan angsuran pinjaman?
5. Jelaskan pembiayaan syariah !
6. Jelaskan prosedur syarat pinjaman !
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pinjaman
Dalam dunia perbankan, pinjaman seringkali disebut juga dengan kredit. Secara
umum, arti pinjaman adalah sejumlah dana yang diberikan dengan jaminan atau tanpa
jaminan dan berstatus sebagai hutang, dimana orang tersebut wajib mengembalikannya
dengan atau tanpa bunga dalam jangka waktu tertentu.
Dalam Undang-undang No.10 Tahun 1998 juga disebutkan pengertian dari
pinjaman. Didalamnya tertulis, kredit atau pinjaman adalah suatu penyediaan uang atau
yang bisa disamakan dengan tagihan, berdasarkan kesepakatan atau persetujuan pinjam-
meminjam antara bank dan pihak lain, dimana pihak peminjam wajib membayarkan
hutangnya secara lunas selama jangka waktu yang ditetapkan dengan pemberian bunga.

Pengertian pinjaman menurut para ahli :

1. Muljono Menurut Muljono, pengertian kredit atau pinjaman adalah kemampuan


untuk melakukan pembelian atau melaksanakan sebuah pinjaman di atas perjanjian
untuk membayarnya dalam waktu yang telah disepakati.
2. Thomas Suyatno Melalui pemikirannya, Thomas Suyatno menyebutkan bahwa
pinjaman adalah penyediaan uang yang disamakan tagihan-tagihan yang sesuai
dengan kesepakatan pemberi pinjaman dan peminjam.
3. Anwar Pinjaman adalah pemberian jasa oleh pihak satu kepada pihak yang lain
dimana jasa tersebut dikembalikan dalam jangka waktu tertentu bersamaan dengan
uang sebagai bentuk balas jasa.
B. Jenis-Jenis Pinjaman
Berbicara mengenai jenis pinjaman, ada pinjaman yang mewajibkan debitur untuk
memberikan jaminan dan ada pula pinjaman yang tidak membutuhkan jaminan (Agunan).
 Pinjaman dengan Agunan
1. Kredit Multiguna
Kredit multiguna adalah fasilitas pinjaman yang diberikan oleh perbankan kepada
nasabahnya dengan memberikan objek pinjaman seperti, properti atau kendaraan
sebagai jaminannya. Besarnya pinjaman biasanya disesuaikan dengan harga objek
pinjaman.

2. Pegadaian
Pegadaian memiliki produk pinjaman dana cepat yang cocok untuk semua
kalangan masyarakat. Anda perlu memberikan jaminan kepada pihak pegadaian dan
akan ditukarkan dengan sejumlah uang sesuai nilai yang ingin dipinjam. Setelah
melunasi seluruh pinjaman, maka barang tersebut bisa kembali.
 Pinjaman Tanpa Angunan
1. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
adalah produk pinjaman yang tidak perlu memberikan aset sebagai jaminan.
KTA menawarkan proses yang cepat dan tidak rumit. Biasanya pinjaman ini
digunakan untuk mendapatkan dana darurat dalam waktu cepat.
2. Cash Advance Kartu Kredit
Fitur cash advance kartu kredit memungkinkan seseorang untuk menarik uang
dari kartu kredit miliknya melalui ATM. Fasilitas ini disediakan oleh bank swasta
maupun BUMN.
3. Pinjaman Online
Di zaman yang canggih ini, telah banyak lembaga keuangan berbasis online
yang menawarkan pinjaman tanpa agunan. Anda hanya perlu mengajukan pinjaman
secara online melalui website atau aplikasi dan uang tersebut akan langsung dikirim
ke rekening. Tetapi, maraknya platform pinjaman online membuat Anda harus ekstra
hati-hati dalam memilih karena rawan dengan penipuan.

C. Pengertian Angsuran Pinjaman


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Angsuran yaitu uang yang
dipakai untuk mengangsur atau cicilan, Angsuran adalah uang yang dipakai untuk
diserahkan sedikit demi sedikit atau tidak sekaligus, seperti untuk pembayaran utang
pajak dan sebagainya.
Pinjaman adalah suatu jenis hutang yang di sediakan oleh individu atau lembaga
keuangan, dimana disediakan sejumlah uang untuk dipinjamkan kepada debitur
biasanya dengan bunga.
Menurut Mulyadi (2005;225) Angsuran adalah uang yang dipakai untuk
diserahkan sedikit demi sedikit atau tidak sekaligus, seperti untuk pembayaran uang
angsuran kredit dan sebagainya. Menurt Mulyadi (2005;240) Pengertian Lama Tenor
adalah masa pelunasan pinjaman, dinyatakan dalam hari, bulan atau tahun.
Pinjaman Tetap Angsuran merupakan fasilitas kredit yang disediakan bagi
nasabah dimana angsuran pokok dan pembayaran bunga pinjaman secara bulanan.
D. Perhitungan Bunga Pinjaman
1. Bunga Flat
Salah satu contoh cara menghitung bunga pinjaman per bulan ialah dengan bunga
flat. Adapun bunga flat ialah sistem perhitungan suku bunga dengan mengacu pada
besaran pokok awal pinjaman. Umumnya, jenis perhitungan ini digunakan pada kredit
konsumtif, seperti KTA, mobil, handphone, dan lain sebagainya. Bunga flat juga termasuk
cara menghitung bunga pinjaman di bank paling mudah dibandingkan lainnya. Sebab,
besaran nilai bunga dan pokok dalam cicilan bulanan akan tetap sama dan tidak berubah.
Adapun cara menghitung bunga pinjaman per bulan menggunakan sistem flat ialah
sebagai berikut. Rumus: Bunga per Bulan = (Pokok Pinjaman x Suku Bunga x Total
Jangka Waktu Kredit) / Jumlah Bulan dalam Jangka Waktu Kredit Misal, Anda
meminjam senilai Rp50 juta selama 12 bulan dengan bunga sebesar 10% dalam setahun,
maka:
 Pokok pinjaman per bulan = Rp50 juta / 12 = Rp4.166.666,67
 Bunga per tahun = Rp50 juta x 10% = Rp5 juta
 Bunga per bulan = Rp5 juta / 12 = Rp416.666,667

Sehingga, cicilan per bulan yang harus Anda bayarkan ialah sebesar Rp4.166.666,67
+ Rp416.666,667 = Rp4.583.333,34 2.

2. Bunga Efektif
Cara menghitung bunga pinjaman koperasi ataupun bank lainnya ialah dengan bunga
efektif. Secara umum bunga efektif merupakan kebalikan dari bunga flat. Sistem
perhitungan ini membuat angsuran semakin mengecil setiap bulannya. Hal ini disebabkan
karena bunga efektif menghitung besaran bunga berdasarkan sisa pokok utang atau
jumlah yang belum dibayarkan. Sehingga, pembayaran bunga pun akan terus berkurang
dari waktu ke waktu. Umumnya, bunga efektif digunakan pada jenis kredit jangka
panjang, seperti investasi atau KPR.

Adapun cara menghitung bunga pinjaman per tahun dengan sistem efektif ialah
sebagai berikut. Rumus: Bunga = Sisa Pokok Pinjaman Bulan Sebelumnya x Suku Bunga
per Tahun x ( 30 hari / 360 hari) Misal, Anda mengajukan kredit senilai Rp100 juta
dengan bunga tahunan 10% selama 12 bulan, maka:

 Angsuran bulanan pokok = Rp240 juta / 12 = Rp20 juta per bulan.


 Bunga bulan ke-1 = (Rp240 juta - (1-1) x Rp20 juta) x 10% / 12 = Rp2 juta.
 Sehingga, total cicilan bulan ke-1 ialah Rp20 juta + Rp2 juta = Rp22 juta.
 Bunga bula ke-2 = (Rp240 juta - (2-1) x Rp20 juta) x 10% /12 = Rp1.833.333
 Sehingga, total cicilan bulan ke-2 ialah Rp20 juta + Rp1.833.333 = Rp21.833.33.

Dan begitu seterusnya hingga bulan ke-12, yaitu (Rp240 juta - (12-1) x Rp20 juta) x
10% /12 = Rp166.666

3. Bunga Anuitas

Lalu, ada pula bunga anuitas yang merupakan modifikasi dari bunga efektif dimana
total cicilan per bulan jumlahnya sama. Namun, cara perhitungan bunganya akan tetap
dikalkulasikan dari saldo pokok pinjaman. Dalam perhitungan bunga anuitas, besaran
cicilan pokok pinjaman akan meningkat, sementara besaran bunga menurun. Tujuannya
ialah untuk mempermudah nasabah dalam melunasi angsuran bulanan dan tidak bingung
dengan jumlah yang berubah-ubah. Berikut contohnya.

Rumus: Bunga = Sisa Pokok Pinjaman Bulan Sebelumnya x Suku Bunga Tahunan x
(30 hari / 360 hari) Misal, Anda meminjam kredit sebesar Rp100 juta dengan bunga 15%
per tahun selama 12 bulan, maka
 Cicilan pokok bulan ke-1 ialah Rp7.775.831,23
 Cicilan bunga bulan ke-1 ialah Rp1.250.000,00
 Maka, total cicilan bulan ke-1 ialah Rp9.025.831,23
 Cicilan pokok bulan ke-2 ialah Rp7.873.029,12
 Cicilan bunga bulan ke-2 ialah Rp1.152.802,11
 Lalu, total cicilan bulan ke-2 ialah sama, yakni Rp9.025.831,23
E. Pembiayaan Bank Syariah
Pembiayaan syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak yang
dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan bagi hasil .
Pemberian pinjaman /pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi
hasil,jual beli, atau sewa beli yang terbebas dari penetapan bunga dan memberikan rasa
aman,karena yang diberikan kepada nasabah adalah barang bukan uang dan tidak ada
beban bunga yang ditetapkan di muka.(Rudy Badrudin dan Subagyo:124)
Pembiayaan dalam perbankan syariah menurut Al–Harran (1999): 122. terbagi
menjadi 3 :
1. Return bearing financing, yaitu secara bentuk pembiayaan yang secara
komersial menguntungkan ketika pemilik modal mau menanggung
resikokerugian dan nasabah juga memberikan keuntungan.
2. Retrun free financing, yaitu bentuk pembiayaanya tidak semata- mata mencari
keuntungan yang ditujukan kepada orang yang membutuhkan, dan tidak ada
keuntungan yang didapat.
3. Charity financing, yaitu bentuk pembiayaan yang tidak ada klaim pokok
mencari keuntungan dan ditujukan kepada orang miskin yang membutuhkan.
(Ascarya :122).

Menurut sifat penggunaanya pembagian pembiayaan terbagi menjadi dua:

1. Pembiayaan produktif Pembiayaan produktif ditujukan untuk memenuhi kebutuhan


kapasitas produksi diantaranya untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi,
perdagangan, maupun investasi.Pembiayaan ini terbagi menjadi jenis, diantaranya :
o Pembiayaan modal kerja, Pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan produksi
dalam meningkatkan keuangan, jumlah hasil produksi secara kuantitatif dan
secara kualitatif meningkatkan mutu hasil produksi untuk keperluan
perdagangan dan peningkatan utility of place dari suatu hasil produksi yang
berupa barang.
o Pembiayaan investasi, Pembiayaan untuk memenuhi suatu kebutuhan seperti
modal (capital goods) bertujuan peningkatan fasilitas – fasilitas terkait.
Pembiayaan konsumtif,
o Pembiayaan konsumtif ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
dimana kapasitasnya akan habis saat digunakan.
1. Jenis-jenis akad dalam pembiayaan syariah
Dalam praktik menjalankan usahanya, PP syariah bekerja dengan berdasar pada
beberapa prinsip akad syariah yang tidak melanggar ajaran atau aturan dalam agama
khususnya islam. Adapun beberapa jenis prinsip akad yang dijadikan dasar pada
pelaksanaan pembiayaan sesuai syariat Islam diantaranya:
a. Murabahah

Prinsip akad murabahah ini merupakan prinsip transaksi jual beli antara pihak
nasabah dan pihak bank. Nasabah hanya akan mendapatkan pembiayaan melalui
persetujuan atau kesepakatan yang sudah dibuat antara kedua belah pihak, yaitu nasabah
dan bank.

b. Wadiah

Prinsip akad wadiah ini lebih merujuk pada titipan yang sifatnya murni. Titipan ini
berupa dana yang dititipkan oleh satu pihak pada pihak lainnya. Prinsip wadiah sendiri
terdiri atas dua jenis, yaitu: Wadiah yad dhamanah, yang merupakan akad penitipan uang
dimana pihak yang menerima titipan boleh mempergunakan uang tersebut. Akan tetapi
jika uang yang dititipkan tersebut rusak atau hilang, maka pihak tersebut harus
menggantinya. Wadiah yad amanah, berupa penitipan murni yang memberikan amanah
pada pihak yang dititipi uang untuk menjaga dan tidak diperbolehkan memanfaatkan
uang titipan tersebut. Jika uang yang dititipkan rusak atau hilang maka pihak bank tidak
berkewajiban untuk mengganti.
c. Mudharabah

Prinsip akad mudharabah lebih merujuk pada prinsip kerja sama yang terjalin antara
pihak yang memiliki modal dan pihak pengelola. Besarnya keuntungan yang didapatkan
kedua belah pihak sebelumnya sudah disetujui di awal perjanjian. Meski begitu, apabila
terjadi kerugian maka pihak yang bertanggung jawab adalah pihak pemodal saja. Pihak
pengelola bisa juga dikenakan kewajiban untuk bertanggung jawab apabila kerugian yang
terjadi akibat kelalaian atau kesalahan yang dibuat pihak pengelola.

d. Musyarakah

Prinsip akad musyarakah merujuk pada suatu akad yang dilakukan oleh pemilik dana
atau shohibul maal yang jumlahnya bisa saja dua atau lebih banyak orang. Tujuan dari
akad ini adalah untuk bersama-sama membangun sebuah usaha, yang mana besarnya
pembagian keuntungan akan didasarkan pada kesepakatan awal. Jika suatu waktu terjadi
kerugian, maka hal ini akan menjadi tanggung jawab bersama dengan memperhitungkan
besaran modal yang dikeluarkan oleh masing-masing pihak.

e. Salam

Akad salam merupakan akad pembiayaan untuk suatu barang dimana cara
mendapatkannya adalah dengan cara memesan dan membayar harga terlebih dahulu
sesuai persayaratan yangs udah disepakati.

f. Ijarah

Akad ijarah ini merupakan akad mengenai penyediaan dana yang bertujuan untuk
memindahkan manfaat atau hak guna dari sebuah barang maupun jasa dengan dasar
transaksi sewa. Ini berarti dalam pelaksanaan akad ijarah tidak melakukan pemindahan
kepemilikan atas barang atau jasa itu sendiri.

g. Istishna

’ Akad istishna’ ini berkaitan dengan adanya pemesanan pembuatan suatu barang
yang sudah disepakati oleh kedua pihak, yaitu pihak pembeli atau yang memesan
(mustashni’) dan pihak pembuat atau penjual (shani’). Pembiayaan Syariah: Pengertian,
Jenis Akad dan Manfaat

h. Qardh

Merupakan akad pinjaman dana yang diberikan pada nasabah dengan ketentuan
bahwa nasabah akan mengembalikan dana pinjaman tersebut sesuai jangka waktu yang
sudah disepakati.

i. Ijarah

Muntahiyah Bit Tamlik Ini merupakan jenis akad yang merujuk pada pemindahan
manfaat atau hak guna atas suatu barang atau jasa melalui transaksi sewa, namun juga
terdapat pilihan untuk pemindahan kepemilikan.

2. Jenis-jenis Pembiayaan Syariah


a. Pembiayaan Syariah dari Perbankan

Beberapa jenis pembiayaan sesuai syariat Islam dari perbankan sudah diatur secara
rinci dalam POJK Nomor 31/POJK.05/2014, yang terdiri dari:

 Pembiayaan jasa, berupa pemberian jasa dalam bentuk pemberian manfaat atas
barang, pemberian pelayanan baik dengan dan/atau tanpa pembayaran ujrah (imbal
jasa), atau juga pemberian pinjaman dana talangan sesuai dengan perjanjian yang
sudah disepakati bersama.
 Pembiayaan jual beli, berupa pembiayaan berbentuk penyediaan barang melewati
suatu transaksi jual beli menggunakan pembiayaan yang sudah disepakati bersama.
 Pembiayaan investasi, berupa penyediaan modal untuk jangka waktu yang cukup
panjang guna kegiatan usaha produktif yang nantinya akan mendapatkan pembagian
hasil keuntungan sesuai perjanjian yang sudah disepakati.
 Aktivitas pembiayaan sesuai syariat Islam lainnya yang sudah disetujui oleh OJK.

Dalam pelaksanaannya masing-masing jenis pembiayaan ini merujuk pada akad-akad


yang sudah dijelaskan sebelumnya.

b. Pembiayaan dari Lembaga Keuangan Non Perbankan


Jenis pembiayaan sesuai syariat dari lembaga keuangan non perbankan memiliki
cakupan yang lebih luas, sebab tidak hanya berkaitan dengan penyediaan uang, namun
juga hal lain seperti wakaf, asuransi, pasar modal, dan sebagainya.

Berikut ini beberapa jenis lembaga keuangan non perbankan yang menyediakan
pembiayaan sesuai syariat Islam:

 BMT (Baitul Maal wa Tamwil) atau Balai Usaha Mandiri Terpadu merupakan salah
satu lembaga keuangan mikro yang dalam menyediakan berbagai jenis pembiayaan
menggunakan sistem dan prinsip syariah. Pembiayaan di BMT berasal dari modal
yang dihimpun dari anggota BMT, untuk kemudian dikelola sesuai dengan
kesepakatan bersama. Umumnya bentuk pembiayaan yang diberikan berupa
pembiayaan gadai, modal usaha, agunan tunai dan sebagainya.
 Koperasi syariah, merupakan sebuah badan usaha yang dalam pelaksanaannya
berdasarkan pada hukum-hukum islam, baik itu yang terdapat pada Alquran maupun
hadist. Beberapa jenis pembiayaan di koperasi syariah hampir sama dengan
perbankan, meliputi pembiayaan jual beli, sewa, konsumtif dan sebagianya.
F. Prosedur dan Syarat Pinjaman
1. Cara mengajukan pinjaman
Jika syarat untuk mengajukan pinjaman sudah terpenuhi maka selanjutnya adalah
mengunjungi kantor cabang bank terdekat dengan membawa berkas yang diperlukan.
Nasabah lalu mengisi formulir pengajuan dengan lengkap dan benar kemudian
serahkan kepada petugas bank, selanjutya bank akan melakukan pengecekan terlebih
dahulu terkait pengajuan pinjaman tersebut . Selanjutnya nasabah tinggal menunggu
pemberitahuan dari bank terkait pinjama.
2. Syarat mengajukan pinjaman
a) Fotokopi bukti identitas
b) Slip gaji (beberapa bank mungkin meminta fotokopi slipgaji)
c) Fotokopi bukti pembayaran pajak berupa nomor NPWP atau dokumen sejenis
d) Fotokopi buku tabungan atas nama orang yang mengajukan pinjaman
e) Dokumen penjamin
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian kredit atau pinjaman adalah kemampuan untuk melakukan pembelian atau
melaksanakan sebuah pinjaman di atas perjanjian untuk membayarnya dalam waktu yang telah
disepakati
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Angsuran yaitu uang yang dipakai
untuk mengangsur atau cicilan, Angsuran adalah uang yang dipakai untuk diserahkan sedikit
demi sedikit atau tidak sekaligus, seperti untuk pembayaran utang pajak dan sebagainya.
Pinjaman adalah suatu jenis hutang yang di sediakan oleh individu atau lembaga
keuangan, dimana disediakan sejumlah uang untuk dipinjamkan kepada debitur biasanya
dengan bunga.
Menurut Mulyadi (2005;225) Angsuran adalah uang yang dipakai untuk diserahkan
sedikit demi sedikit atau tidak sekaligus, seperti untuk pembayaran uang angsuran kredit dan
sebagainya. Menurt Mulyadi (2005;240) Pengertian Lama Tenor adalah masa pelunasan
pinjaman, dinyatakan dalam hari, bulan atau tahun.
Pinjaman Tetap Angsuran merupakan fasilitas kredit yang disediakan bagi nasabah
dimana angsuran pokok dan pembayaran bunga pinjaman secara bulanan.
Pembiayaan syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi
hasil .

Anda mungkin juga menyukai