Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN PIUTANG DAGANG

Pengertian Piutang Menurut


Hery, (2015:29) mendefinisikan Istilah piutang adalah “mengacu pada sejumlah tagihan yang
akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai
akibat penyerahan barang dan jasa secara kredit”.
Menurut Dwi Martani, (2014:193), Pengertian piutang dijabarkan oleh beberapa pakar
akuntansi, yang “mendefinisikan piutang merupakan klaim suatu perusahaan pada pihak
lain”.
Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa piutang merupakan hak atau klaim perusahaan
terhadap klien atau pelanggan atas barang atau jasa yang telah diberikan atau tagihan atas
segala sesuatu hak perusahaan baik berupa uang, barang maupun jasa atas pihak ketiga
setelah melaksanakan kewajibannya, sedangkan secara sempit piutang diartikan sebagai
tagihan yang hanya dapat diselesaikan dengan diterimanya uang di masa yang akan datang,
yang prosesnya dimulai dari pengambilan keputusan untuk memberikan kredit kepada
pelanggan.
Piutang Dagang adalah saldo yang belum dibayar oleh pelanggan (customer) atas barang/jasa
yang dikirim. Besarannya mengacu pada faktur (invoice) yang dikirimkan ke setiap
pelanggan. Biasanya pembayarannya memiliki jangka waktu pendek yang disepakati dengan
pelanggan seperti 30, 45, atau 60 hari. Fasilitas ini dapat diberikan ke setiap pelanggan atau
pelanggan khusus, biasanya untuk pelanggan Business-to-Business (B2B), dengan tujuan
untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam menjaga ketersediaan Kas atau
mengelola waktu pembayaran. Piutang Dagang ini dapat dilihat di Neraca Keuangan
(Balance Sheet) dibawah Aset Lancar (Current Assets).
Sumber :
https://www.ukmindonesia.id/baca-artikel/279#:~:text=Piutang%20Dagang%20adalah
%20saldo%20yang,atas%20barang%2Fjasa%20yang%20dikirim.
http://eprints.perbanas.ac.id/4121/6/Bab%20II.pdf

Ciri-ciri Piutang Dagang


1. Adanya Nilai Jatuh Tempo
Nilai jatuh tempo yaitu istilah yang menjelaskan penjumlahan dari nilai transaksi utama lalu
ditambah dengan nilai bunga yang dibebankan untuk dibayarkan pada tanggal jatuh tempo.
Seorang pembeli yang melakukan transaksi dengan cara kredit bukan hanya membayar
sejumlah nilai barang yang telah dibeli, tetapi juga bunganya karena dia meminta waktu
untuk membayar barang tersebut dengan tempo.

2. Adanya Tanggal Jatuh Tempo


Ciri yang kedua adalah adanya tanggal jatuh tempo. Tanggal jatuh tempo dapat diketahui dari
lamanya atau umur piutang. Umumnya, penjual menggunakan dua jenis pengukuran umur,
yaitu bulan dan hari. Jika berumur bulanan, maka tanggal jatuh temponya sama dengan
tanggal pembeli melakukan transaksi kredit tersebut, hanya saja berbeda bulan.

Apabila berumur harian, maka wajib dilakukan perhitungan untuk menentukan kapan tanggal
jatuh temponya secara pasti.

3. Adanya Bunga yang Berlaku

Account receivables dapat terjadi dikarenakan pembeli memutuskan melakukan transaksi


secara kredit dan hal ini menimbulkan bunga. Bunga dalam hal ini dibayar sebagai bentuk
konsekuensi pembeli yang meminta waktu pembayaran tertentu dan sebagai keuntungan bagi
penjual karena sudah bersabar dalam menunggu pelunasan kredit tersebut. Untuk besaran
bunga dalam hal ini sesuai kebijakan dari penjual dalam menentukan tingkat bunga yang
dipakai.

Sumber :
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-dan-jenis-piutang-dalam-akuntansi/

Jenis jenis Piutang Dagang


Dalam piutang dagang, ada 2 jenis piutang yang perlu kamu ketahui:

Weseltagih
Pertama, ada wesel tagih atau notes receivables merupakan sebuah aset dari perusahaan yang
berisi janji untuk membayar kepada pihak tertentu berdasarkan tanggal tertentu. Ketika
debitur yang bersangkutan untuk melakukan pelunasan akan jumlah yang ditentukan, notes
receivables bisa diperjual belikan. Jika diperjual belikan, yang berhak menerima
pembayarannya adalah pemilik dari notes receivables.

Piutangusaha
Kedua, ada piutang usaha atau account receivables dimana, piutang ini tidak dijamin oleh
rekening terbuka. Biasanya, piutang ini merupakan perluasan dari kredit jangka pendek untuk
pelanggan dan memiliki tempo waktu pembayaran selama 30-90 hari.
Sumber:

https://www.paper.id/blog/tips-dan-nasihat-umkm/piutang-dagang/

Penyajian Piutang Dagang di neraca


Penyajian Piutang di Neraca. Penyajian piutang yang berasal dari peraturan perundang-undangan
merupakan tagihan yang harus dilunasi oleh para wajib pajak pada periode berjalan tahun berikutnya
sehingga tidak ada piutang jenis ini yang melampaui satu periode berikutnya. Piutang yang berasal
dari peraturan perundang-undangan disajikan di neraca sebagai Aset Lancar. Penyajiannya di neraca
adalah sebagai berikut:

Sumber : http://www.ksap.org/Buletin/BULTEK06.pdf

Pengakuan Piutang Dagang Piutang

Pengakuan Piutang Dagang Piutang dagang diakui/dicatat pada saat : a. perusahaan memperoleh
piutang dagang tersebut melalui adanya penjualan kredit. b. Terjadi retur dan potongan penjualan c.
Adanya pelunasan. Misal : PT Rahadian pada tanggal 5 maret 2010 menjual barang dagangan kepada
PT Fedny seharga Rp. 10.000.000 dengan termin 2/10, n/30. Pada tanggal 7 maret ada beberapa
barang yang cacat sehingga dikembalikan kepada PT Rahadian. Bila dihitung barang yang
dikembalikan tersebut sebesar Rp. 500.000. Pada tanggal 15 PT Rahadian menerima pelunasan dari
PT FEDNY sebesar saldo tagihannya. Jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat transaksitransaksi
tersebut adalah sebagai berikut :
(untuk mencatat adanya pelunasan piutang ) Catatan: potongan biasanya diberikan oleh produsen
kepada distributor/grosir atau dari grosir kepada pengecer dan jarang diberikan dari pengecer ke
konsumen.

Sumber : http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318566/pendidikan/AKT+PIUTANG.pdf

Anda mungkin juga menyukai