Disusun Oleh
Ahmad Saepudin
1613120010
Raden Mochammad Forma Syahputra Adikusumah
1613120008
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun Tugas Sistem
Informasi Akuntansi ini dengan baik serta tepat waktu. Tugas ini saya buat untuk
memberikan ringkasan makalah tentang “Pengendalian Integritas Pemrosesan dan
Ketersediaan”. Mudah- mudahan makalah yang saya buat ini bisa menolong
menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi.saya menyadari kalau masih
banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh sebab itu, kritik serta saran
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata pelajaran Sistem Informasi
Akuntansi. Kepada pihak yang sudah turut menolong dalam penyelesaian makalah
ini. Atas perhatian serta waktunya, saya sampaikan banyak terima kasih.
A. .Latar Belakang
Akuntan sering kali diminta bantuannya dalam hal pendirian dan operasi dari
persekutuan untuk memastikan pengukuran dan penilaian yang benar atas transaksi dalam
persekutuan. Persekutuan merupakan bentuk usaha yang populer karena mudah dalam
pendiriannya dan memungkinkan beberapa individu untuk menggabungkan bakat dan
kemampuan mereka, dalam satu usaha tertentu. Selain itu, persekutuan menyediakan
sarana yang lebih fleksibel untuk memperoleh tambahan modal dibandingkan dengan
perusahaan perorangan dan memungkinkan pembagian risiko dalam pertumbuhan usaha
yang cepat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Pendirian Persekutuaan
Bentuk usaha persekutuan memiliki beberapa komponen unik karena status legal dan
akuntansinya. Bagian berikut menggambarkan krakteristik utama yang membedakan bentuk
persekutuan dari entitas bisnis lain.
b. Definisi Perskeutuan
Pada KUH Per Bab VIII, Bagian I, Pasal 1618 menyatakan bahwa, “Persekutuan adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih yang setuju untuk menginvestasikan sesuatu ke dalam
usaha dan laba yang diperolehnya dibagi diantara mereka”, Definisi ini dapat dibagi menjadi
tiga faktor terpisah, yaitu:
1. Gabungan dua orang atau lebih.
2. Untuk menginvestasikan sesuatu.
3. Usaha untuk laba.
c. Persekutuan
Salah satu keuntungan utama dari bentuk persekutuan adalah mudah dalam pendirian.
Akta pendirian persekutuan harus mencakup hal-hal berikut:
1. Perjanjian persekutuan.
2. Persekutuan sebagai entitas terpisah.
3. Sekutu adalah wakil (agen) persekutuan.
4. Kewajiban sekutu adalah kewajiban bersama.
5. Hak dan kewajiban sekutu.
6. Kepemilikan sekutu yang dapat dialihkan dalam persekutuan.
7. Berhentinya sekutu.
Dalam Persekutuan Terbatas (LP), terdapat paling sedikit satu sekutu namun
satu atau lebih sekutu terbatas. Sekutu umum bertanggung jawab secara pesonal dan
atas kewajiban persekutuan dan memiliki tanggung jawab hanya sampai dengan
kontribusi modal tapi tidak memiliki wewenang manajemen.
2. asset dijual pada harga sama dengan atau lebi besar dari nilai likuidasi atau nilai
yang menjadi dasar penjulan seluruh bisnis jika bisnis tetap berjalan tanpa sekutu
yang keluar tersebut.
3. persekutuan diakhiri pada saat tersebut, dengan pembayaran seluruh kreditor
persekutuan dan penghentian bisnis.
a. Konsep-konsep Umum untuk Mencatat Perubahan Keanggotaan dalam Persekutuan
1. Persekutuan sebagai sebuah entitas terpisah dari individu-individu sekutu dan
penggunaan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) – KUHPer secara
jelas mendefinisikan persekutuan sebagai suatu entitas yang terpisah dan masing-
masing individu sekutu. Sebagai contoh, entitas persekutuan tidak berubah karena
penambahan atau pengunduran diri individu sekutu. Ini sama dengan konsep entitas
untuk bentuk bisnis korporasi, dimana korporasi tidak perlu direvaluasi setiap terjadi
perubahan pemegang saham.
2. Persekutuan sebagai sekumpulan hak kepemilikan sekutu dan penggunaan akuntansi
non-GAAP. para sekutu dalam perusahaan swasta dapat saja memilih mengikuti
metode akuntansi non-GAAP untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalam
kasus ini perusahaan dapat diaudit oleh auditor eksternal, tapi opini audit yang
menyatakan dengan jelas bahwa prinsip-prinsip akuntansi non-GAAP digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan. Persekutuan seperti ini tidak dapat memperoleh opini
audit “wajar tanpa pengecualian.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Persekutuan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang setuju untuk
menginvestasikan sesuatu ke dalam usaha dan laba yang diperolehnya dibagi diantara
mereka., dan didalam pendirian atau perubahan keanggotaan ini salah satu hal didalam
sebuah organisasi.
B. SARAN