Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENDIRIAN PERSEKUTUAN & PERUBAHAN KEANGGOTAAN


Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Dosen pengampu
Meko Nanda Tejakusuma,S.E., M.Ak.

Disusun Oleh

Ahmad Saepudin
1613120010
Raden Mochammad Forma Syahputra Adikusumah
1613120008

PROOGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INSAN CENDEKIA MANDIRI
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun Tugas Sistem
Informasi Akuntansi ini dengan baik serta tepat waktu. Tugas ini saya buat untuk
memberikan ringkasan makalah tentang “Pengendalian Integritas Pemrosesan dan
Ketersediaan”. Mudah- mudahan makalah yang saya buat ini bisa menolong
menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi.saya menyadari kalau masih
banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh sebab itu, kritik serta saran
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata pelajaran Sistem Informasi
Akuntansi. Kepada pihak yang sudah turut menolong dalam penyelesaian makalah
ini. Atas perhatian serta waktunya, saya sampaikan banyak terima kasih.

Bandung, September 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. .Latar Belakang ............................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................................. 4
BAB II ....................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5
A. Pendirian Persekutuaan ............................................................................................... 5
a. Regulasi Hukum Persekutuan ..................................................................................... 5
b. Definisi Perskeutuan ................................................................................................... 5
c. Persekutuan ................................................................................................................. 5
d. Karakteristik Utama Lain Persekutuan ....................................................................... 6
e. Jenis-jenis Persekutuan Terbatas ................................................................................. 6
B. PERUBAHAN DALAM KEANGGOTAAN .............................................................. 7
BAB III...................................................................................................................................... 9
PENUTUP................................................................................................................................. 9
A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 9
B . SARAN ........................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. .Latar Belakang

Akuntan sering kali diminta bantuannya dalam hal pendirian dan operasi dari
persekutuan untuk memastikan pengukuran dan penilaian yang benar atas transaksi dalam
persekutuan. Persekutuan merupakan bentuk usaha yang populer karena mudah dalam
pendiriannya dan memungkinkan beberapa individu untuk menggabungkan bakat dan
kemampuan mereka, dalam satu usaha tertentu. Selain itu, persekutuan menyediakan
sarana yang lebih fleksibel untuk memperoleh tambahan modal dibandingkan dengan
perusahaan perorangan dan memungkinkan pembagian risiko dalam pertumbuhan usaha
yang cepat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaskud dengan pendirian persekutuan?


2. Bagaimana perubahan keanggotaan ?

C. Tujuan

1. Mengetahui maksud dari pendirian persekutuan


2. Mengetahui bagaimana perubahan persekutuan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendirian Persekutuaan

Bentuk usaha persekutuan memiliki beberapa komponen unik karena status legal dan
akuntansinya. Bagian berikut menggambarkan krakteristik utama yang membedakan bentuk
persekutuan dari entitas bisnis lain.

a. Regulasi Hukum Persekutuan


Akuntan yang bekerja untuk persekutuan harus memahami hukum atau undang-undang
terkai dengan persekutuan karena hukum atau undang-undang tersebut menjelaskan hak-hak
tiap sekutu dan kreditor selama proses pembentukan, operasi dan likuidasi atas persekutuan.
Dalam kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPer) dan Kitab Undang-undang Hukum
Dagang (KUHD) Indonesia tertera definisi hak-hak dan kewajiban-kewajiban setiap sekutu
kesekutu lain dan kreditor dalam persekutuan.

b. Definisi Perskeutuan
Pada KUH Per Bab VIII, Bagian I, Pasal 1618 menyatakan bahwa, “Persekutuan adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih yang setuju untuk menginvestasikan sesuatu ke dalam
usaha dan laba yang diperolehnya dibagi diantara mereka”, Definisi ini dapat dibagi menjadi
tiga faktor terpisah, yaitu:
1. Gabungan dua orang atau lebih.
2. Untuk menginvestasikan sesuatu.
3. Usaha untuk laba.

c. Persekutuan
Salah satu keuntungan utama dari bentuk persekutuan adalah mudah dalam pendirian.
Akta pendirian persekutuan harus mencakup hal-hal berikut:

1. Nama dari persekutuan dan nama dari para sekutu.


2. Jenis usaha yang akan dijalani dan jangka waktu perjanjian persekutuan.
3. Kontribusi modal awal dari masing-masing sekutu dengan metode di mana
kontribusi modal di masa depan diterapkan.
4. Penjelasan lengkap tentang distribusi keuntungan dan kerugian, termasuk gaji,
bunga, atas saldo modal, bonus, batas penarikan dalam mengantisipasi laba, dan
persentase yang digunakan untuk mendistribusikan sisa keuntungan dan
kerugian .
5. Prosedur yang digunakan dalam perusahaan persekutuan, seperti penambahan
sekutu baru dan berhentinya sebuah sekutu.
6. Aspek lain dalam operasi yang diputuskan oleh sekutu, seperti hak manjemen
dari masing-masing sekutu, prosedur pemungutan suara dan metode akuntansi.

d. Karakteristik Utama Lain Persekutuan


Berikut ini bagian dari KUHPer dan KUHD yang terkait dengan pembentukan dan
operasi persekutuan, yang terkait dengan penghentian dan likuidasi persekutuan:

1. Perjanjian persekutuan.
2. Persekutuan sebagai entitas terpisah.
3. Sekutu adalah wakil (agen) persekutuan.
4. Kewajiban sekutu adalah kewajiban bersama.
5. Hak dan kewajiban sekutu.
6. Kepemilikan sekutu yang dapat dialihkan dalam persekutuan.
7. Berhentinya sekutu.

e. Jenis-jenis Persekutuan Terbatas


Banyak orang menilai kemungkinan terjadinya kewajiban personal atas kewajiban
persekutuan sebagai kerugian utama bisnis persekutuan. Karena alasan ini, kadang orang
menjadi sekutu terbatas pada satu dari beberapa bentuk persekutuan terbatas. Persekutuan
terbatas (Limited Partnership- LP) adalah bentuk yang berbeda dari persekutuan dengan
kewajiban terbatas (Limited Liability Partnership-LLP) atau persekutuan terbatas dengan
kewajiban terbatas (Limited Liability Partnership – LLLP). Variasi berdasarkan tingkat
perlindungan kewajiban kepada saham.

1. . Persekutuan Terbatas (Limited Partnership –LP)

Dalam Persekutuan Terbatas (LP), terdapat paling sedikit satu sekutu namun
satu atau lebih sekutu terbatas. Sekutu umum bertanggung jawab secara pesonal dan
atas kewajiban persekutuan dan memiliki tanggung jawab hanya sampai dengan
kontribusi modal tapi tidak memiliki wewenang manajemen.

2. Persekutuan Dengan Kewajiban Terbatas (Limited Liability Partnership-LLP)


Persekutuan dengan kewajiban terbatas adalah dimana tiap sekutu memiliki
tingkat perlindungan kewajiban yang sama. Tidaka ada sekutu umum atau
sekutu terbatas di LLP; sehingga tiap sekutu memiliki hak dan kewajiban
sebagai sekutu umum, tapi dengan kewajiban hukum terbatas. Sekutu dalam
LLP tidak bertanggungjawab secara personal atas kewajiban persekutuan.
Namun, beberapa negara bagian telah mendefinisikan bahwa tiap sekutu dalam
LLP bertanggungjawab penuh atas kewajiban persekutuan, tapi tidak akibat
tindakan kelalaian profesional atau malpraktik yang dilakukan sekutu lain.
3. Persekutuan Terbatas dengan Kewajiban Terbatas (Limited Liability Limited
Partnership-LLLP)

Di sebagian besar negara bagian, persekutuan terbatas dapat memilih


persekutuan terbatas dengan kewajiban terbatas. Di LLLP setiap sekutu
bertanggungjawab hanya atas kewajiban bisnis persekutuan, dan tidak atas
terjadinya malpraktik atau kesalahan yang dilakukan sekutu lain dalam berbisnis
normal perusahaan. Keuntungan LLLP adalah tiap sekutu umum, walau
bertanggungjawab atas manajemen persekutuan, tidak memiliki kewajiban personal
atas kewajiban persekutuan. Sama dengan perlindungan kewajiban yang diberikan
di sekutu terbatas. Identifikasi sebagai “LLLP” atau “Persekutuan terbatas dengan
Kewajiban Terbatas” harus tercantum dalam nama atau identitas entitas.

B. PERUBAHAN DALAM KEANGGOTAAN

Berhentinya atau pengunduran diri seorang sekutu dari persekutuan menyebabkan


pembubaran secara hukum atas pesekutuan.Banyak persekutuan yang tetap melanjutkan
operasi bisnisnya dan persekutuan mungkin saja membeli kepemilikan sekutu yang berjenti
pada harga pembelian. Harga pembelian ditentuksn oleh nilai estimasi jika

2. asset dijual pada harga sama dengan atau lebi besar dari nilai likuidasi atau nilai
yang menjadi dasar penjulan seluruh bisnis jika bisnis tetap berjalan tanpa sekutu
yang keluar tersebut.
3. persekutuan diakhiri pada saat tersebut, dengan pembayaran seluruh kreditor
persekutuan dan penghentian bisnis.
a. Konsep-konsep Umum untuk Mencatat Perubahan Keanggotaan dalam Persekutuan
1. Persekutuan sebagai sebuah entitas terpisah dari individu-individu sekutu dan
penggunaan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) – KUHPer secara
jelas mendefinisikan persekutuan sebagai suatu entitas yang terpisah dan masing-
masing individu sekutu. Sebagai contoh, entitas persekutuan tidak berubah karena
penambahan atau pengunduran diri individu sekutu. Ini sama dengan konsep entitas
untuk bentuk bisnis korporasi, dimana korporasi tidak perlu direvaluasi setiap terjadi
perubahan pemegang saham.
2. Persekutuan sebagai sekumpulan hak kepemilikan sekutu dan penggunaan akuntansi
non-GAAP. para sekutu dalam perusahaan swasta dapat saja memilih mengikuti
metode akuntansi non-GAAP untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalam
kasus ini perusahaan dapat diaudit oleh auditor eksternal, tapi opini audit yang
menyatakan dengan jelas bahwa prinsip-prinsip akuntansi non-GAAP digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan. Persekutuan seperti ini tidak dapat memperoleh opini
audit “wajar tanpa pengecualian.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Persekutuan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang setuju untuk
menginvestasikan sesuatu ke dalam usaha dan laba yang diperolehnya dibagi diantara
mereka., dan didalam pendirian atau perubahan keanggotaan ini salah satu hal didalam
sebuah organisasi.

B. SARAN

Besar harapan saya Ketika bapa/ibu mengkoreksi atau mengkeritik penulisan


makalh ini, guna untuk perbaikan saya sebagai penulis untuk kedepannya.terimakasi.
DAFTAR PUSTAKA

MODUL Akuntansi Keuangan Lanjutan 1, pengampu; Kartika Hendra


Titisari.,SE.., M Si.., Akt ( online)
https://www.yumpu.com/id/document/read/36337227/akuntansi-keuangan-
lanjutan-i

Anda mungkin juga menyukai