SKRIPSI
Disusun Oleh:
MOH IDHAM HALID
1500010162
i
ii
iii
HALAMAN PENGES
AHAN
iv
v
vi
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Q.S. Al- Insyirah :6)
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dan tak lupa shalawat
serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, yang mana beliau telah membawa
kita dari zaman jahiliyah sampai dengan zaman yang penuh dengan ilmu seperti
saat ini, semoga kita senantiasa mendapakan syafaatnya hingga hari akhir kelak.
Amiin Ya Rabbal’alamin
Saya sebagai penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas
dari bantuan banyak pihak yang tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan. Apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya,
disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam bentuk apapun
dalam penelitian ini. Semoga dapat menjadi amal baik dan di balas oleh Allah
SWT yang jauh lebih baik. Secara khusus, apresiasi dan rasa terimakasih tersebut
disampaikan kepada:
Yogyakarta.
2. Ibu Dra. Salamatun Asakdiah, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
3. Ibu Lestari Sukarniati, SE., Msi. selaku dosen pembimbing akademik dari
ix
banyak memberikan bimbingan dan banyak membantu saya sehingga
telah memberikan banyak ilmu kepada saya dari awal perkuliahan hingga
6. Ayah Suja’i dan Ibu Rabiah atas doa yang tak henti henti dan kasih sayang
yang tak terbatas hingga saat ini, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi
dan Doni Rsusdi terimakasih atas persahabatan dari awal masa perkuliahan
hingga saat ini yang telah menjadi tempat keluh kesah dan tempat berbagi
tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Semoga tali silaturahmi kita tidak
terputus.
x
10. Rasa cinta dan hormat kepada semua pihak yang telah banyak membantu
yang tak dapat saya sebutkan satu persatu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Saya selaku penulis berharap skripsi ini dapat menjadi kontribusi serta
Yogyakarta,
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv
PERYATAAN TIDAK PLAGIAT .................................................................. v
PERYATAAN PERSETUJUAN AKSES ....................................................... vi
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii
HALAMAN PENGANTAR ............................................................................ ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
ABSTRAK ....................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
xii
B. Hubungan Antara Variabel ...................................................... 21
C. Penelitian Terdahulu ................................................................ 26
D. Hipotesis................................................................................... 29
E. Kerangka Pemikiran ................................................................ 30
xiii
3. Pengaruh Investasi Dalam Negeri Terhadap Kemiskinan . 57
4. Pengaruh Investasi Luar Negeri Terhadap Kemiskinan..... 58
A. Kesimpulan .............................................................................. 60
B. Saran ......................................................................................... 61
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 27
Tabel 4.1 Luas Daerah dan Jumlah pulau Menurut Provinsi Tahun 2017 ...... 39
Tabel 4.2 Hasil Uji Apriori .............................................................................. 49
Tabel 4.3 uji t ................................................................................................... 50
Tabel 4.4 Hasil Uji Signifikan (F) ................................................................... 51
Tabel 4.5 Hasil Uji multikolinearitas............................................................... 52
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Kemiskinan di
Indonesia, tahun 2017. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu
hipotesis. Pengumpulan data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Metode
analisis yang digunakan adalah Data sekundr, Dalam menganalisis data digunakan
jumlah kemiskinan, dan investasi luar negeri PMA tidak berpengaruh terhadap
jumlah kemiskinan.
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kemiskinan.
(Sartika et al. 2016). Kondisi kemiskinan suatu negara atau daerah juga
1
hidup dibawah 2$ maka angka kemiskinan tersebut melonjak menjadi
terlihat dalam laporan BPS pada bulan september 2016 bahwa presentase
juta orang. Selain itu masih adanya provinsi yang memiliki presentase
masih adanya angka kemiskinan yang tinggi yang terjadi pada daerah
2
Taraf kesehatan dan gizi yang rendah menyebabkan rendahnya daya
3
ketergantungan (dependence), dan 5) keterasingan (isolation) baik secara
4
kemiskinan tidak dapat dilakukan secara terpisah dari masalah-masalah
tambahan bersih terhadap stok kapital yang ada (net addition to existing
capital stock). Istilah lain dari investasi adalah pemupukan modal (capital
5
maka investasi swasta dibagi menjadi penanaman modal dalam negeri dan
asing.
(Arsyad, 2010).
primer dan aspek sekunder. Aspek primer berupa miskin asset, organisasi
6
kekurangan gizi, air, perumahan yang sehat, perawatan kesehatan yang
kurang baik, dan tingkat pendidikan yang rendah (Wijayanti, 2005: 215 –
225).
terwujud, jika tidak maka akan terjadi pengangguran. Efek buruk dari
7
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas,
Rumusan Masalah
di Indonesia.
kemiskinan di Indonesia.
kemiskinan di Indonesia.
Tujuan Penelitian
kemiskinan di indonesia.
8
4. Untuk mengetahui faktor investasi luar negeri mempengaruhi tingkat
kemiskinan di indonesia.
B. Manfaat Penelitian.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kemiskinan
minimal dan memiliki standart tertentu. Ukuran standar hidup layak yang
kehidupan yang sehat dan lebih baik sesuai standar hidup, memiliki harga
diri dan dihargai oleh sesamanya. standar rasio tingkat kemiskinan yang
10
(3) kerentaan menghadapi situasi darurat (state of emergency), (4)
belakang yang cukup panjang dan rumit sehingga sangat sulit untuk
- Persistent poverty, yaitu kemiskinan yang telah kronis atau turun temurun
ekonomisecara keseluruhan.
11
- Seasonal poverty, yaitu kemiskinan musiman seperti dijumpai pada kasus
Gambar 2.1
Paradigma - Lingkaran Kemiskinan
Sumber : Ragnar Nurkse (1953) dalam Mudrajat Kuncoro (2000)
12
Lingkaran paradigma kemiskinan merupakan gambaran hubungan
suatu negara tidak memiliki ujung pangkal, artinya negara miskin itu
itu miskin karena kebijakan yang miskin yang ada didalamnya (a poor
penetapan kebijakan yang ada menjadi permasalahan yang ada saat ini,
terlebih lagi pada negara yang luas dan masih berkembang seperti
13
Indonesia, dimana masalah ketimpangan menjadi permasalahan utama
yang ada saat ini. Sehingga dalam penetapan kebijakan haruslah melihat
tepat sasaran.
- Kemiskinan Absolut
- Kemiskinan Relatif
relatif apabila kebutuhan dasarnya telah terpenuhi, namun masih jauh lebih
- Kemiskinan Kultural
14
Individu atau kelompok yang termasuk dalam ukuran kemiskinan
miskin karena sikapnya sendiri, yaitu pemalas dan tidak ada usaha untuk
empat :
orang miskin itu sendiri, seperti malas, pilihan yang salah, gagal dalam
yang ada.
yang terdapat dalam suatu lingkungan, yang berakibat pada moral dari
15
membedakan status dan hak. Indikator utama kemiskinan menurut
2. Jumlah Pengangguran
untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang
secara periodik.
16
diinginkan (Sukirno,1999). Masalah pengangguran yang menyebabkan
yang tetap atau hanya bekerja paruh waktu (part time). Besarnya tingkat
a. Pengangguran friksional
keinginannya.
b. Pengangguran struktural
17
Penganguran struktural merupakan penangguran yang terjadi
- Persaingan global
- Kemunduran perekonomian
3. Melek Teknologi
dimana produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah
bagian dari sebuah integral yang terdapat di dalam suatu sistem tertentu.
keseluruhan dari metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri
18
informasi diatas dapat dilihat dengan terjadinya peningkatan kualitas dan
terpasang.
bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi, yakni (1)
19
UU No 17 Tahun 2003 belanja pemerintah untuk investasi dipisahkan
lebih spesifik menjadi belanja modal dimulai dari tahun 2005 sampai
20
modal asing dapat menciptakan lapanan kerja sehingga dapat
buruk, kekacauan politik dan sosial selalu berlaku dan menimbulkan efek
21
Ditinjau dari sudut individu, pengangguran menimbulkan
negara adalah sangat buruk, kekacauan politik dan sosial selalu berlaku
memiliki pendapatan.
berkelanjutan.
penduduk miskin.
22
3. Pengaruh investasi dalam negeri terhadap kemiskinan
Penelitian ini sesuai dengan pendapat Tariq dan Saniya (2013) bahwa
Kontribusi investasi dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi permintaan,
pengurangan kemiskinan.
positif dan negatif. Salah satu yang terlihat antara lain bahwa kondisi
23
membentuk masyarakat ekonomi baru, baik di daerah perkotaan maupun
tradisional dan ekonomi modern semakin tajam. Akibat sosial dari gejala
24
terhadap kemiskinan menggunakan analisis data panel pada 40 negara
tidak signifikan.
25
C. Penelitian Terdahlu
26
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu
27
3 Rafika Mokodompis, Pengaruh Tingkat Mengetahui tingkat Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PMDN berpengaruh
Vekie Rumate dan Investasi dan Tenaga investasi dan tenaga positif dan tidak signifikan sedangkan PMA berpengaruh
Mauna Maramis Kerja Terhadap kerja. Terhadap negatif dan tidak signfikan, untuk variabel tenaga kerja
Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan
Kota Manado 2003- Ekonomi ekonomi di kota Manado.
2012
4 Chairul Nizar (2011) Pengaruh Investasi dan Pertumbuhan Pengaruh pertumbuhan ekonomi (PDB) terhadap tingkat
Tenaga Kerja Terhadap ekonomi dan kemiskinan secara langsung sangat kecil namun hubungannya
Pertumbuhan Ekonomi Tingkat Kemiskinan negatif dan signifikan. FDI, investasi pemerintah dan tenaga
Serta Hubungannya kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Terhadap Tingkat pertumbuhan ekonomi.
Kemiskinan di
Indonesia
5 Deny Tisna Amijaya “Pengaruh Tulisannya meneliti Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
(2008) ketidakmerataan tentang pengaruh ketidakmerataan distribusi pendapatan berpengaruh positif
distribusi pendapatan, ketidakmerataan terhadap tingkat kemiskinan, variabel pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomi, distribusi berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan, sedangkan
dan pengangguran pendapatan, variabel pengangguran berpengaruh positif terhadap tingkat
terhadap tingkat pertumbuhan kemiskinan.
kemiskinan di ekonomi, dan
Indonesia tahun 2003- pengangguran
2004”. terhadap kemiskinan
di Indonesia, dalam
hal ini untuk seluruh
Provinsi di Indonesia
dari tahun 2003 –
2004.
28
D. Hipotesis
29
E. Kerangka Pemikiran
Kemiskinan
Investasi dalam negeri (-)
GAMBAR 2.2
Skema Kerangka Teoritis
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
adalah data sekunder. Sumber data sekunder adalah sumber data yang
402). Data utama yang diperlukan adalah semua variabel yang diteliti
31
dikemukakan definisi operasional variabel yang digunakan. Variabel
penelitian adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
1. Kemiskinan (Y)
pedesaan tahun 2017 yang di ukur dalam ribu jiwa.Sumber data dari
2. Pengangguran (X1)
atas menurut provinsi dan jenis kegiatan.yang diukur dalam satuan jiwa
32
3. Melek teknologi (X2)
tahun 2017 yang diukur dalam miliyar rupiah. Data diambil dari BPS.
satuan angka-angka (Teguh, 2014: 20). Data kuantitatif disini berupa data
dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa interval waktu
2011: 42). Data time series yang digunakan adalah data tahun 1986-2015.
33
dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mencari data yang berupa
data kuantitatif, berupa data sekunder yang didapatkan dari Badan Pusat
C. Metode Analisis
Alat Analisis
a. Uji Apriori
aturan asosiasi antara suatu kombinasi item. (Han & Kamber, 2006)
rule yang kuat. Berdasarkan konvensi, nilai support dan nilai confidence
(Linof, 2004).
34
b. Uji koofesien Determinan (R²)
(Kuncoro, 2009:220).
c. Uji t
d. Uji F
35
pengaruh secara bersama-sama jumlah penduduk, pengangguran, dan
bebas dalam suatu model regresi linear berganda (Gujarati, 2003: 359).
tinggi atau yang sempurna antar variabel independen yang terdapat pada
model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
Jika VIF dari suatu variabel melebihi 10, maka suatu variabel dikatakan
asumsi yang dipenuhi dalam regresi linear klasik adalah mempunyai nilai
36
dari satu observasi ke observasi lain. Jika varians tidak berubah maka
37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Umum Daerah Penelitian
1. Lokasi Keadaan Geografis
Utara dan 11˚ 00’ 26” Lintang Selatan antara 94˚ 58’ 21” sampai
dengan 141˚ 01’ 10” Bujur Timur dan dilalui oleh garis ekuator atau
garis khatulistiwa yang terletak pada garis lintang 0˚. Luas wilayah
Jakarta dengan luas terkecil 664,01 km2 , Papua Barat dengan pulau
pada 111 pulau terluar yang perlu dijaga dan dikelola dengan baik.
Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik.
38
Tabel 4. 1
Luas Daerah dan Jumlah Pulau Menurut Provinsi Tahun 2017
Tahun 2017
Persentase
Provinsi Terhadap
Ibu Kota Provinsi Luas 1 Jumlah Pulau 2
Luas
Indonesia
Aceh Banda Aceh 57 956.00 3.02 331
Sumatera Utara Medan 72 981.23 3.81 232
Sumatera Barat Padang 42 012.89 2.19 211
Riau Pekanbaru 87 023.66 4.54 161
Kepulauan Riau Tanjung Pinang 8 201.72 0.43 1 994
Jambi Jambi 50 058.16 2.61 15
Sumatera Selatan Palembang 91 592.43 4.78 23
Kepulauan Bangka
Pangkal Pinang 16 424.06 0.86 556
Belitung
Bengkulu Bengkulu 19 919.33 1.04 10
132
Lampung Bandar Lampung 34 623.80 1.81
39
Indonesia terdiri dari 34 provinsi yang terletak di lima pulau besar dan
Indonesia pada periode tahun 2017. Dapat dilihat Provinsi Papua memiliki
luas terbesar yaitu 319.036,05 km2 , Provinsi DKI Jakarta dengan luas
terkecil 664,01 km2 , Papua Barat dengan pulau terbanyak 4.108. Dari
Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Banten.
Asia dan Benua Australia serta diantara dua samudera yaitu di antara
dengan bentuk topografi sangat beragam maka sistem golakam lokal juga
40
cukup dominan dan pengaruhnya terhadap keragaman iklim di Indonesia
Indonesia 2004).
3. Kondisi Demografi
41
Indonesia akan terus meningkat, dan pada tahun 2035 diperkirakan
pada 2018 mencapai 265 juta jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 133,17
juta jiwa laki-laki dan 131,88 juta jiwa perempuan. Menurut kelompok
70,49 juta jiwa atau sekitar 26,6 persen dari total populasi. Untuk
populasi yang masuk kategori usia produktif (14-64 tahun) 179,13 juta
jiwa (67,6 persen) dan penduduk usia lanjut 65 ke atas sebanyak 85,89
juta jiwa (5,8 persen). Dari proyeksi tersebut, jumlah kelahiran pada
tahun ini mencapai 4,81 juta jiwa sedangkan jumlah kematian 1,72 juta
non produktif) sebesar 47,9 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya
sebesar 48,1 persen dan juga turun dari posisi 2010 yang mencapai 50,5
persen.
42
Sumber : Bappenas 2018
Gambar 4.1
persen Katolik, 1,69 persen Hindu, 0,72 persen Buddha dan 0,05 persen
A. Kemiskinan
43
Kemiskinan menurut Badan Pusat Statistik (2000) merupakan keadaan
temurun.
44
Kemiskinan menurut World Bank merupakan keadaan dimana seorang
ratio tingkat kemiskinan yang ditetapkan oleh World Bank pada tingkat
B. Jumlah Pengangguran
masuk adalah angkatan kerja (15 tahun keatas) yang sedang mencari
tidak berkerja.
45
Berdasarkan dari data BPS jumlah pengangguran di indonesia yang di
hitung dalam jiwa sebanyak 7 040,323 jiwa pada tahun 2017. Tingkat
C. Melek teknologi
dimana produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah
bagian dari sebuah integral yang terdapat di dalam suatu sistem tertentu.
keseluruhan dari metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri
masyarakat informasi diatas, tidak lepas dari tiga komponen utama yang
46
Menurut data dari BPS jumlah melek teknologi rumah tangga yang
diukur dalam persen pada tahun 2017. Melek teknologi tertinggi ada di
provinsi DKI Jakarta sebesar 35,40 persen dan melek teknologi terendah
persen.
tiga fungsi penting dari kegiatan investasi, yakni (1) investasi merupakan
provinsi Indonesia tahun 2017 yang di ukur dalam miliyar rupiah pada
47
tahun 2017. Investasi dalam negeri yang tertinggi ada di provinsi DKI
Jakarta sebesar 47262,3 miliar rupiah dan investasi dalam negeri yang
provinsi indonesia pada tahun 2017 di ukur dalam juta US$. Investasi luar
negeri yang tertinggi ada di provinsi Jawa Barat sebesar 5142,9 juta US$
dan investasi luar negeri yang terendah ada di provinsi Sulawesi barat
sebesar 11,4 juta US$. Jumlah Investasi luar negeri tahun 2017 dari 34
48
provinsi di indonesia sebesar 32 239,8 juta US$, jumlah tersebut
mengalami peningkatan dari tahun 2016 yaitu sebesar 28 964,1 juta US$.
1. Uji Apriori
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized
MODEL Coefficients Coefficients
B
Std. Error Beta
1 (Constant) 1105435,651 327160,642
Pnegangguran 2,411 ,434 ,799
Melek Teknologi -39071,121 15830,233 -,215
Investasi 3,752 1,220 ,436
Investasi Asing -35,094 12,878 -,409
Tabel 4.7
Hasil Uji Apriori
Variabel Hipotesis Hasil Kesimpulan
Pengangguran (+) (+) Sesuai
Melek teknologi (-) (-) Sesuai
PMDN (-) (+) Tidak Sesuai
PMA (-) (-) Sesuai
Sumber: Data diolah
49
Berdasarkan Tabel 4.7 hasil penelitian variabel Pengangguran,Melek
(PMDN) dan investasi luar negeri (PMA) sebesar 0,798 persen sehingga
3. Uji t
Selanjutnya untuk melihat signifikan dan pengaruh variabel-variabel
Coefficientsa
Unstandardiz Standardized
Model ed Coefficients Coefficients
Std. Error
B Beta t Sig
327160,64
1 (Constant) 1105435,651 3,379 ,002
2
Pnegangguran 2,411 ,434 ,799 5,552 ,000
50
Melek Teknologi -39071,121 15830,233 -,215 -2,468 ,020
Tabel 4.8
Hasil Uji (t)
4. Uji F
hitung < F tabel maka tidak ada pengaruh signifikan. Hasil menunjukan
sebagi berikut.
51
Tabel 4.9
Hasil Uji Signifikan (F)
ANOVAa
dapatkan nilai Fhitung sebesar 33,496. Maka dari analisis diatas dapat di
5. Uji Multikolerasi
52
Tolerance-nya. Nilai dari VIF yang kurang dari 10 dan tolerance yang
lebih dari 0,10 maka menandakan bahwa tidak terjadi adanya gejala
Tabel 4.10
53
Dari ketentuan yang ada bahwa jika nilai VIF < 10 dan tolerance > 0,10
maka tidak terjadi gejala multikolinearitas dan nilai- nilai yang didapat
dari perhitungan adalah sesuai dengan ketetapan nilai VIF dan tolerance,
dan dari hasil analisis diatas dapat diketahui nilai toleransi semua variabel
PMDN, investasi luar negeri PMA) lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang
6. Uji Normalitas
normal atau tidak. Cara yang bisa ditempuh untuk menguji kenormalan
data adalah dengan menggunakan Grafik Normal P-P Plot dengan cara
mengikuti pola garis lurus, maka datanya normal. Jika pada tabel test of
54
Sumber : Data pengolahan SPSS
Gambar 4.1
Normalitas
7. Uji Heterokedastisitas
diketahui bahwa titik-titik yang menyebar secara acak baik diatas maupun
dibawah angka nol, pada sumbu Y serta tidak membentuk pola atau
55
Sumber : Data pengolahan SPSS
Gambar 4.2
Heterokedastisitas
D. Analisis Ekonomi
tersebut berarti bahwa setiap tingkat pengangguran naik satu satuan yaitu
5,552 dengan nilai t tabel sebesar 1,313 maka t hitung > t tabel. Sehingga
56
Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis bahwa jumlah pengangguran
terjadi karena jika seseorang menganggur dan tidak bekerja, maka mereka
Hasil ini juga sesuai dengan yang pendapat Lincolin Arsyad (1997)
dengan nilai t tabel 1,313 maka t hitung < t tabel. Sehingga H0 di terima yang
peningkatan produktifitas.
57
Selain hal tersebut semakin berkurangnya teknologi dalam dunia
masa mulai dapat dilakukan dengan terbitnya surat kabar yang kemudian
disusul oleh hadirnya radio, film dan televisi, 4). Ditemukannya komputer
58
3. Pengaruh Investasi Dalam Negeri terhadap kemiskinan
dan memiliki t tabel sebesar 1,313 t hitung > t tabel maka H0 di tolak Ha di
jumlah kemiskinan.
Hal tersebut terjadi karna investasi dalam negeri yang di lakukan dapat
orang yang terserap dari investasi dalam negeri atau PMDN tersebut.
sebesar 1,313 maka t hitung <t tabel. Sehingga menerima H0 yang berarti
investasi padat modal sehingga hanya sedikit tenaga kerja yang terserap.
59
Indonesia. Kekayaan bangsa Indonesia mengalir ke luar negeri, oleh
saja.
60
BAB V
A. Kesimpulan
t-tabel.
61
3. Berdasarkan hasil dari analisis koefisien determinan (R2) dengan
B. Saran
62
melakukan upaya seperti seperti memberikan beberapa pelatihan di
masyarakat.
63
2 DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2000. Indikator Sosial Ekonomi Indonesia. Jakarta: Badan
Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat, 2013. Indonesia Dalam Angka Tahun 2014.
Jakarta Pusat: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat, 2014. Indonesia Dalam Angka Tahun 2015.
Jakarta Pusat: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat, 2015. Indonesia Dalam Angka Tahun 2016.
Jakarta Pusat: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat, 2016. Statistik Indonesia Tahun 2017. Jakarta
Pusat: Badan Pusat Statistik.
Bappenas. 2013. “2018 , Jumlah Penduduk Indonesia Mencapai 265 Juta Jiwa,”
2062. https://doi.org/10.1016/j.ecolind.2011.11.011.
64
Damodar N., Gujarati dan Dawn C. Porter. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika Buku 2.
Edisi 5. Raden Carlos Mangunsong (penj.). Jakarta: Salemba Empat.
Damodar N, Gujarati dan Down C. Porter. Basic Econometric 5 th Edition. New York:
McGraw-Hill.
Harafah, H. LM, Nike Roso Wulandari, Zainuddin Saenong ,2016. Faktor- Faktor
yang Mempengaruhi Kemiskinan Rumah Tangga di Kota Kendari hadap
kemiskinan rumahtangga. Universitas Halu Oleo, Kendari. Jurnal Progres
Ekonomi Pembangunan Volume 1, Nomor 1, 2016 e-ISSN : 2502-5171.
Hasibuan, Malayu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Kuncoro, M., Adji, A., & Pradiptyo. R. (1997).Ekonomi Industri: Teori, Kebijakan,
dan Studi Empiris di Indonesia, Yogyakarta: Widya Sarana Informatika.
65
Kurniawati Nastiti, 2017. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Kemiskinan di DKI Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
Rusdarti dan Lesta Karolina Sebayang, 2013. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi
Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah. Universitas Negeri Semarang.
Jurnal Economia, Volume 9, Nomor 1, April 2013.
Sa’diyah, Yufi Halimah dan Fitrie Ariyanti ,2012. Analisis Kemiskinan Rumah
Tangga Melalui Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Di Kecamatan Tugu
Kota Semarang. Jurusan IESP Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro, Semarang. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1.
66
Saharuddin, Didu dan Ferri Fauzi,2016. "Pengaruh Jumlah Penduduk, Pendidikan
dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kemiskinan di Kabupaten Lebak". Jurusan
Ilmu Ekonomi Pembangunan Universitas Ageng Tirtayasa, Banten. Volume 6,
Nomor 1, Tahun 2016.
Wahyudi, Dicky, and Tri Wahyu Rejekingsih. 2013. “Analisis Kemiskinan Di Jawa
Tengah.” Diponegoro Journal of Economics 2: 1–15.
67
Wijayanto, Ravi Dwi. 2010. " Analisis Pengaruh PDRB, Pendidikan DAN
Pengangguran Terhadap Kemiskinan di Kabupaten/ Kota Jawa Tengah Tahun
2005-2008", Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
World Bank.1990. World development report. New York: Oxford Univercity Press..
Zuhdiyati, Noor, and David Kaluge. 2017. “Kemiskinan Di Indonesia Selama Lima
Tahun Terakhir (Studi Kasus Pada 33 Provinsi).” Jibeka 11 (2): 27–31.
68
LAMPIRAN
69
Data Siap Diolah (Tahun 2017)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean F Sig.
Square
1 Regressio 30845197703788 4 7711299425 33,496 ,000b
n ,980 947,245
Residual 6676237706611, 29 2302150933
019 31,414
Total 37521435410400 33
,000
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized
d
Model Coefficients t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1105435,6 327160,64
(Constant) 3,379 ,002
51 2
Pneganggura
2,411 ,434 ,799 5,552 ,000
n
1 Melek
-39071,121 15830,233 -,215 -2,468 ,020
Teknologi
Investasi 3,752 1,220 ,436 3,076 ,005
Investasi
-35,094 12,878 -,409 -2,725 ,011
Asing
71
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
(Constant)
Pnegangguran ,297 3,372
1 Melek Teknologi ,805 1,242
Investasi ,305 3,277
Investasi Asing ,272 3,678
Charts
72
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 34
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b Std. 449789,0989
Deviation 4935
Absolute ,146
Most Extreme Differences Positive ,125
Negative -,146
Test Statistic ,146
Asymp. Sig. (2-tailed) ,064c
73
74