Anda di halaman 1dari 27

PROTOKOL ETIK PENELITIAN

KOMISI ETIK PENELITIAN DAN PENGABDIAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA

Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda contreng [√] pada kotak yang
tersediasesuai dengan usulan penelitian saudara.

A. Judul Penelitian
Analisis Efektivitas Pelayanan Telemedicine di Grup Rumah Sakit Hermina Tahun 2022

1. Lokasi Penelitian : Grup Rumah Sakit Hermina


(secara daring)

2. Waktu Penelitian direncanakan (mulai – selesai): Januari - Februari 2022


Ya Tidak
3. Apakah penelitian ini multi –senter √
4. Jika Multi senter apakah sudah mendapatkan persetujuan
etik dari senter/institusi yang lain (lampirkan jika ada)

B. Identifikasi

1. Peneliti
( Lampirkan CV Peneliti Utama)
Peneliti Utama (PI) : Saza Fitria
Institusi : FKM Universitas Indonesia (S2 KARS)
Anggota Peneliti :-
Institusi :-
(Tambahkannama anggota Peneliti seperlunya, jika perlu buat lampiran tersendiri struktur organisasi
penelitian Saudara)

2. Sponsor
Nama : Saza Fitria (sponsor pribadi)
Alamat : Jln. Demang Lebar Daun N0.2590 Rt.01 Rw.02 Bukit Baru Palembang
C. Komitmen Etik
Ya Tidak
1. Saya, sebagai peneliti utama menyatakan akan mematuhi prinsip-

prinsip yang tertuang dalam pedoman etik Penelitian FKMUI
2. Apakah Saudara pernah mengajukan usulan penelitian ke Komisi √
Etik FKMUI ?

3. (Jika Ya) Tuliskan judul, tanggal berita acara dan hasil review (disetujui/tidak), dari
Komisi Etik FKMUI.
_____________________________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________________________

Ya
4. Bila di kemudian hari ternyata terdapat bukti adanya pemalsuan

data dalam penelitian saya ini, maka saya setuju jika Komisi Etik
FKMUI dan/atau sponsor mengambil langkah yang diperlukan

Tanda tangan Tanda tangan


Peneliti Utama Pembimbing/Atasan Institusi
Palembang , tanggal 3 Januari 2021

(dr. Saza Fitria) (Dr. Ede Surya Darmawan, SKM. MDM)

2
D. Ringkasan usulan penelitian
1. Ringkas Usulan Penelitianmaksimal 200 kata (ditulis dalam bahasa yang mudah
dipahami oleh orang awam)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelayanan telemedicine di grup rumah
sakit Hermina Tahun 2021. Suatu bentuk pelayanan dikatakan efektif yaitu apabila target
pencapaiannya dapat terpenuhi. Sejak Juni 2020 hingga Agustus 2021 capaian pelayanan
telemedicine di grup Hermina tercapai 2,3% dari target 10%. Jika target tersebut belum
terpenuhi maka harus dilakukan upaya untuk memaksimalkan pelayanan tersebut. Efektivitas
penerapan pelayanan telemedicine dalam bentuk aplikasi Halo Hermina perlu dikaji dengan
mempertimbangkan beberapa aspek. Sebelumnya belum pernah dilakukan penilaian terhadap
efektivitas pelayanan telemedicine di grup RS hermina oleh sebab itu penelitian ini diharapkan
dapat memberikan gambaran terhadap Rumah Sakit di grup Hermina mengenai efektivitas
pelayanan telemedicine baik dari sisi internal manajamen maupun ekstenal (pasien).
Penelitian dilakukan secara crossectional dengan memberikan kuesioner melalui google form
yang akan disebar ke grup rumah sakit hermina yang tepilih. Populasi penelitian adalah
seluruh karyawan, manajemen dan pasien yang menggunakan layanan telemedicine di grup RS
Hermina. Sampel penelitian menggunakan sampel 18 RS yang mewaskili 82% dari total
populasi. Total minimal sampel untuk pasien 200 responden, karyawan 200 responden
sedangkan managemen 120 responden. Untuk selanjutnya dilakukan pengiolahan data dengan
SPSS. Setelah dilakukan analisis data secara kuantitatif dan diperoleh gambaran efektifitas
pelayanan telemedicine dari perspektif BSC dan TAM.

2. Justifikasi Penelitian: Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan dan manfaatnya
untuk penduduk diwilayah penelitian (negara, wilayah, lokal)

Grup RS Hermina saat ini terdiri dari 43 Rumah Sakit yang terdiri dari 5 regional dan tersebar
di seluruh Indonesia. Grup Rumah Sakit Hermina adalah grup rumah sakit swasta sosial
ekonomi yang mengkhususkan diri dalam kebidanan, kandungan, dan kesehatan anak, serta
unit layanan spesialis lainnya. Pelayanan telemedicine (Halo Hermina) dikembangkan dalam
rangka mendukung pelayanan klinis di Rumah Sakit Hermina, khususnya rawat jalan dan bisa
menjadi solusi masalah jarak dan geografis, karena pasien dan dokter tidak perlu ada di satu
tempat yang sama secara bersamaan. Pelayanan Halo Hermina juga dapat meningkatkan
kualitas hidup dari sisi kesehatan bagi masyarakat luas. Pengembangan Pelayanan Halo
Hermina di Rumah Sakit Hermina telah didesain sedemikian rupa agar dapat memenuhi
ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Manajemen Rumah Sakit Hermina
melaksanakan program peningkatan mutu dan pengawasan terhadap seluruh aspek pelayanan
untuk mendukung upaya peningkatan mutu pelayanan. Penelitian ini perlu dilakukan agar
dapat memberikan gambaran efektifitas pelayanan telemedicine yang ada di grup RS Hermina
sehingga penelitian ini diharapkan dapat menganalisis pelayanan telemedicine di Grup RS
Hermina serta faktor - faktor yang mempengaruhinya.

E. Isu etik yang mungkin dihadapi


Tulis pendapat peneliti tentang satu atau lebih isu etik yang mungkin dihadapi dalam
penelitian ini, dan bagaimana cara menanganinya (Lihat file Dokumen Kaji Etik :
Panduan Pedoman pengisian protokol point 8-16 !)

Berkaitan dengan kerahasiaan informasi dan informan, maka penelitian ini tidak menampilkan
nama rumah sakit secara langsung (dinotasikan dengan nama RSHK (singkatan nama rumah
sakit) dan memberikan penjelasan terperinci dan jelas mengenai penelitian. Rumah sakit

3
diperkenankan untuk mengundurkan diri sewaktu-waktu. Hasil penelitian juga akan
disampaikan kepada rumah sakit jika menghendakinya.

F. Ringkasan Tinjauan Pustaka


Ringkas hasil studi sebelumnya yang sesuai topik penelitian, termasuk yang belum dan
sudah dipublikasikan, yang diketahui para peneliti dan sponsor,termasuk jika ada
kajian-kajian pada binatang. Maksimum 1 halaman (lampiran)

Penelitian yang dilakukan oleh Perrin, Pierce and Elliott, (2020) dengan judul “COVID-
19 and telemedicine: A revolution in healthcare delivery is at hand “. Menggambarkan
bahwa telemedicine menjadi lini pertama untuk triase dan skrining kemungkinann
gejala COVID-19, melindungi pasien, pemberi layanan kesehatan, dan masyarakat dari
pajanan tambahan. Seiring berkembangnya revolusi telemedicine pada masa pandemi
COVID-19 ini, implikasi jangka panjang akan terjadi pada pelatihan medis, praktik
klinik sehari-hari, pemberian pelayanan, dan kebijakan-kebijakan. Karena para
pemangku kebijakan dan pemberi layanan kesehatan berpegang pada telemedicine
sebagai solusi cepat untuk menangani tantangan COVID-19, mereka telah
membuktikan bahwa telemedicine dapat menjadi sesuatu yang umum, tidak hanya
spesialistik. Potesinya sebagai metode untuk menjangkau pasien yang sulit dijangkau
telah disadari. Masalah kesenjangan dan reimburse masih menjadi masalah untuk
pelayanan telemedicine. Pandemi ini membuat pemerintah mempertimbangkan
infrastuktur pelayanan kesehatan. Telemedicine diharapkan menjadi sesuatu yang
rutin dan terintegrasi.

An, Min Ho et al., (2021), dengan judul “Factors Influencing Telehealth Utilization After
Flattening the COVID-19 Curve in South Korea: Cross-sectional Survey Study”,
penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi penerimaan telehealth oleh masyarakat umum di Korea Selatan melalui
pendekatan TAM. Hasil penelitian menunjukan bahwa Peningkatan aksesibilitas,
peningkatan perawatan, usefulness, ease of use,, dan privacy/discomfort adalah variabel
yang mempengaruhi penerimaan terhadap telehealth. Hal ini menujukan bahwa
telehealth memeliki peran yang efektif agar pasien dapat berinteraksi dengan pemberi
layanan kesehatan dengan mudah dan harus terus dikembangkan terus dari sisi
usefulness, ease of use serta jaminan bahwa telehealth aman.

Jonathan Kissi et al., (2020), penelitian dengan judul “Predictive factors of physicians’
satisfaction with telemedicine services acceptance”. Terlepas dari peningkatan yang
signifikan dalam teknologi layanan telemedicine, adopsi dan penggunaannya cukup
lambat di beberapa pelayanan Kesehatan. Keberhasilan layanan telemedicine
bergantung pada kepuasan pengguna. Memuaskan dokter dan pasien adalah salah satu
yang penting dari keberhasilan telemedicine. Penelitian ini menggunaka metode TAM
dengan tujuan untuk melihat pengaruh Perceived Ease of Use (PEOU), perceived
usefulness, Attitude dan behaviour intention terhadap customer satisfaction dalam hal
ini dokter dan pasien. Hasil penelitian bahwa Perceived ease of use dan perceived
usefulness dari layanan telemedicine berpengaruh terhadap perilaku dokter dan pasien
yang berdampak positif terhadap kepuasan baik dokter dan pasien. Artinya dengan
penerapan telemedicine mampu secara efektif meningkatkan kualitas pelayanan

G. Kondisi Lapangan
1. Gambarkan secara singkat tentang lokasi penelitianSaudara

Penelitian dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan media komunikasi digital
(email, whatsaap dan sejenisnya) dan atau telepon sehingga peneliti tidak secara fisik

4
datang ke lokasi pengambilan data. Penelitian ini berlokasi di 18 Rumah Sakit hermina
yaitu Regional 1 (RS Hermina Jatinegara dan RS Hermina Pandanaran), Regional 2 (RS
Hermina Tangerang, RS Hermina Kemayoran, RS Hermina Medan, RS Hermina Bitung dan
RS Hermina Lampung), Regional 3 (RS Hermina Bogor, RS Hermina Samarinda, RS
Hermina Bekasi dan RS Hermina Balikpapan), Regional 4 (RS Hermina Depok, RS Hermina
Pekan Baru dan RS Hermina Tangkuban Perahu), dan Regional 5 (RS Hermina Palembang,
RS Hermina Pasteur, RS Hermina Arcamanik dan RS Hermina Sukabumi). Permintaan data
dilakukan berkoordinasi dengan departemen Marketing Hermina Hospital Grup sebagai
PIC layanan telemedicine grup RS Hermina.

2. Tuliskan ketersediaan fasilitas yang layak untuk keamanan dan ketepatan


penelitianSaudara

Komunikasi jarak jauh dengan menggunakan email, zoom, whatsapp dan sejenisnya serta
pengisian kuesioner dengan format digital (Google form) yang dilakukan langsung oleh
peneliti sehingga meminimalkan kemungkinan kebocoran data. Ketepatan data didapatkan
dengan peneliti secara langsung memberikan panduan proses penarikan data rumah sakit
dan mengirimkan rekapitulasi data kepada peneliti.

3. Tuliskan informasi demografis/epidemiologis yang relevan tentang daerah


penelitian

Penelitian dilakukan secara jarak jauh dengan lingkup jaringan rumah sakit Hermina. Grup
RS Hermina terdiri atas 43 Rumah Sakit yang terbagi menjadi 5 regional dan tersebar di
seluruh wilayah Indonesia. 18 RS Hermina terpilih adalah RS yang 82% mewakili sampel
keseluruhan Hermina untuk pelayanan telemedicine.

H. Disain Penelitian
1. Tuliskan pertanyaan penelitian, tujuan, hipotesis, dan variabel penelitian

Pertanyaan penelitian:
1. Bagaimana efektivitas pelayanan telemedicine dari perspektif perceived usefulness
di grup Rumah Sakit Hermina?
2. Bagaimana efektivitas pelayanan telemedicine dari perspektif perceived ease of use
di grup Rumah Sakit Hermina?
3. Bagaimana efektivitas pelayanan telemedicine dari perspektif attitude towards
using di grup Rumah Sakit Hermina?
4. Bagaimana efektivitas pelayanan telemedicine dari perspektif behavioral intent to
use di grup Rumah Sakit Hermina?
5. Bagaimana efektivitas pelayanan telemedicine dari perspektif customer di grup
Rumah Sakit Hermina?
6. Bagaimana efektivitas pelayanan telemedicine dari perspektif internal business
process di grup Rumah Sakit Hermina?
7. Bagaimana efektivitas pelayanan telemedicine dari perspektif learning and growth
di grup Rumah Sakit Hermina?

5
8. Bagaimana efektivitas pelayanan telemedicine dari perspektif financial di grup
Rumah Sakit Hermina?

Tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas pelayanan telemedicine


dari perspektif manajemen menurut balance scorecard theory dan efektivitas
pelayanan telemedicine dari perspektif pasien dan karyawan menurut teori technology
acceptance model.

Tujuan khusus penelitian

1. Untuk mengetahui efektivitas pelayanan telemedicine dari perspektif perceived


usefulness di grup Rumah Sakit Hermina
2. Untuk mengetahui efektivitas pelayanan telemedicine dari perspektif perceived
ease of use di grup Rumah Sakit Hermina
3. Untuk mengetahui efektivitas pelayanan telemedicine dari perspektif attitude
towards using di grup Rumah Sakit Hermina
4. Untuk mengetahui efektivitas pelayanan telemedicine dari perspektif behavioral
intent to use di grup Rumah Sakit Hermina
5. Untuk mengetahui efektivitas pelayanan telemedicine dari perspektif customer di
grup Rumah Sakit Hermina
6. Untuk mengetahui efektivitas pelayanan telemedicine dari perspektif internal
business process di grup Rumah Sakit Hermina
7. Untuk mengetahui efektivitas pelayanan telemedicine dari perspektif learning and
growth di grup Rumah Sakit Hermina
8. Untuk mengetahui efektivitas pelayanan telemedicine dari perspektif financial di
grup Rumah Sakit Hermina

Penelitian bersifat deskriptif analitik dengan menganalisis efektifitas pelayanan telemedicine


mengunakan teori balance score card dan technology acceptance model

Sumber Data : √ Primer √ Sekunder

Khusus penelitian menggunakan data sekunder Tidak Ada


1.a Apakah memiliki surat ijin dari dari pemilik data? √
Jika ada, agar lampirkan (menunggu hasil kaji etik)
1.b Adakah keterangan data sekunder1 yang akan digunakan ? √

1.c Adakah keterangan tentang menjaga kerahasiaan identitas subyek ? √


1.d Adakah keterangan tentang menjaga kerahasiaan data ? √
1
Data sekunder adalah data yang sudah disusun dalam suatu data base, contoh: Riskesdas, SKRT, Susenas namun
tidak termasuk data rekam medik atau data lainnya yang tersedia di institusi
6
1.e Apakah terdapat Informed concern?

Jika ada, agar dilampirkan
1.f Apakah data yang digunakan sudah mendapatkan surat lolos etik

Jika sudah, agar dilampirkan
5.
Jika penelitian menggunakan data sekunder (lanjut ke point T)

2. Deskipsikan disain penelitian

Penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan metode penelitian cross sectional untuk melihat
gambaran efektifitas pelayanan telemedicine di grup RS Hermina tahun 2022 dengan menggunakan
pendekatan bsc dan tam.

2.1. Jenis Disain

a. Non Eksperimental/Observasional √
(lanjut ke I, kemudian dilanjutkan ke point K (monitor hasil))

b. Eksperimental

Ya Tidak
a. Apakah kelompok terapi ditentukan secara random
(termasuk ( Ya / Tidak) Jika Ya bagaimana metodenya

b. Apakah tersamar (blinded) ?

I. Sampling
1. Jelaskan jumlah subyek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan bagaimana
penentuannya secara statistik

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel populasi yaitu 18 Rumah Sakit
Hermina grup. Data dianalisis secara dekriptif analitik. Dalam penelitian ini sampel dibagi
dalam tiga kelompok : Pasien (200 responden), Karyawan (200 responden) dan managemen
(120 responden)

2. Jelaskan kriteria partisipan atau subyek dan kriteria inklusi/eksklusinya

Kriteria partisipan adalah karyawan, pasien dan manajemen yang terlibat langsung pelayanan
telemedicine ( Halo hermina)

Sampel Inklusi Ekslusi


Pasien a) Pasien penguna Halo Hermina a) Tidak pernah
berdasarkan data rekamedis RS menggunakan layanan
hermina telemedicine Hallo
b) Bersedia menjadi responden Hermina
b) Tidak bersedia dijadikan

7
responden
Karyawan a) Dokter atau Perawat yang a) Tidak pernah
berinteraksi langsung dengan menggunakan layanan
Halo hermina telemedicine Hallo
b) Bersedia menjadi responden Hermina
b) Tidak bersedia dijadikan
responden
Managemen a) Level managemen yang a) Tidak pernah
berinteraksi langsung dengan menggunakan layanan
Halo Hermina telemedicine Hallo
b) Bersedia menjadi responden Hermina
b) Tidak bersedia dijadikan
responden

3. Sampling kelompok rentan: Bila ada kelompok rentan, seperti anak anak atau orang
dewasa yang tidak mampu memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau kelompok
rentan lainnya, jelaskan alasan melibatkan subjek tersebut, serta jelaskan bagaimana
langkah-langkah meminimalisir jika terjadi risiko
(bila tidak ada, cukup tulis tidak ada kelompok rentan)

Tidak ada kelompok rentan

J. Intervensi

2.1 Buat deskripsi dan jelaskan semua intervensi (metode administrasi terapi, termasuk
rute administrasi, dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk yang digunakan)

_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________

2.2 Jelaskan rencana dan alasan untuk meneruskan atau menghentikan standard terapi
selama penelitian

_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________

2.2 Jelaskan terapi/pengobatan lain yang mungkin diberikan atau diperbolehkan, atau
menjadi kontra-indikasi, selama penelitian

_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________

2.3 Jelaskan tes klinik atau laboratorium atau tes lainnya yang dilakukan

8
_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________

K. Monitor Hasil
Jelaskan bagaimana memonitor hasil, metode pencatatan respon teraputik (metode
dan frekuensi pengukuran), prosedur follow-up, danjelaskan ukuran yang diusulkan
untuk menentukan tingkat kepatuhan subyek yang menerima terapi (Lampirkan
contoh form monitoring)

___________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________

L. Penghentian Penelitian dan Alasannya


Jelaskan aturan atau kriteria kapan subyek dapat dihentikan dari penelitian atau uji
klinik. Jika penelitan merupakan studi multi senter, jelaskan kapan sebuah
pusat/lembaga dinon-aktifkan, dan kapan penelitian dapat dihentikan (tidak lagi
dilanjutkan)

___________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________

M. Adverse Event dan Komplikasi


1. Jelaskan metode pencatatan dan pelaporan adverse events atau reaksi yang tidak
diharapkan atau komplikasi (lampirkan form pelaporannya)

_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________

2. Jelaskan bentuk risiko yang diketahui dari kejadian yang tidak diharapkan, termasuk
risiko yang terkait dengan rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau
terhadap prosedur yang akan diuji cobakan

_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________

N. Penanganan Komplikasi
1. Jelaskan rencana detil bila ada risiko lebih dari minimal/luka fisik
____________________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________________

Ya Tidak

9
2. Apakah ada asuransi untuk penanganan risiko tersebut

3. Apakah ada fasilitas pengobatan/biaya pengobatan


4. Bagaimana kompensasi jika terjadi disabilitas atau kematian
_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________

O. Manfaat
1. Jelaskan manfaat penelitian secara pribadi bagi subyek dan bagi yang lainnya

Penelitian ini memberikan manfaat bagi pasien berupa:


a) Untuk meningkatkan mutu layanan pasien karena dengan adanya layanan halo
Hermina (telemedicine) untuk konsultasi bisa dilakukan via online dengan
mudah dan cepat
b) Waktu pasien menjadi lebih efektif karena akses halo Hermina bisa dilakukan
dimana saja
c) Dengan penelitian ini menjadi masukan buat pihak RS untuk memenuhi
kepuasan pasien.

Penelitian ini memebrikan manfaat bagi rumah sakit yaitu :


Memberikan gambaran kepada rumah sakit mengenai efektivitas pelayanan telemedicine
sehingga rumah sakit dapat melakukan perbaikan baik dari sisi manajemen maupun perbaikan
kepuasan pelanggan atau pasien dan karyawan terhadap pelayanan telemedicine yang
diselenggarakan

2. Jelaskan manfaat penelitian bagi masyarakat, termasuk pengetahuan baru yang


kemungkinan dihasilkan oleh penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat yaitu memberikan sistem layanan telemedicine
untuk masyarakat yang lebih mudah, cepat dan efisien, sehingga pasien tidak perlu
menunggu lama dan membuang waktu untuk terhubung dengan dokter atau layanan
kesehatan.

P. Jaminan Keberlanjutan Manfaat

1. Jelaskan kemungkinan keberlanjutan akses bila hasil intervensi menghasilkan


manfaat yang signifikan,
Bila terjadi manfaat yang signifikan, sistem akan diadopsi seterusnya oleh rumah
sakit

2. Jelaskan fasilitas dan bentuk manfaat yang disediakan


Manfaat berupa pelayanan telemedicine yang ada di grup RS Hermina dapat menjadi lebih
baik lagi karena diketahui gambaran efektifitasnya

3. Jelaskan pihak-pihak yang akan mendapatkan keberlangsungan pengobatan, dan


organisasi yang akan membayarnya
Tidak ada

4. Jelaskan lama manfaat yang akan diberikan


Manfaat akan dapat seterusnya diterima sampai terjadi perubahan sistem layanan di
rumah sakit.

10
Q. Informed Consent
1. Jelaskan cara yang diusulkan untuk mendapatkan informed consent dan jelaskan
prosedur yang direncanakan untuk mengomunikasikan informasi penelitian kepada
calon subyek, termasuk nama dan posisi wali bagi yang tidak bisa memberikannya
(Lihat file Dokumen Kaji Etik : Informed Consent) Lampirkan!

Informed consent diperlukan untuk pengumpulan data primer dan sekunder. Informed consent
diberikan dalam bentuk tertulis, namun jika responden dan informan ada pertanyaan dapat
menghubungi peneliti melalui nomer telpon yang telah dicantumkan dalam informed consent
tersebut.

2. Bila ada Ibu hamil sebagai subyek penelitian jelaskanperencanaan untuk memonitor
kesehatan ibu dan kesehatan bayi/anaknya dalam jangka pendek maupun jangka
panjang

Tidak ada

R. Wali
1. Jelaskan siapa yang menjadi wali yang berhak bila calon subyek tidak dapat
memberikan informed consent

Tidak ada

2. Jelaskansiapa yang menjadi wali yang berhak bila anak sudah paham tentang informed
consent tapi belum cukup umur

Tidak ada

S. Bujukan
Ya Tidak
1. Apakah ada bujukan atau insentif pada calon subyek untuk ikut √
berpartisipasi, seperti uang, hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya

2. Jika Ya, jelaskan ________________________________________________________________________________


_____________________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________________

3. Jelaskan rencana dan prosedur, serta siapa orang yang bertanggung jawab untuk
menginformasikan bahaya/keuntungan subyek, yang dapat mempengaruhi
keberlangsungan keterlibatan subyek dalam penelitian

Informasi dan alur penelitian dicantumkan secara tertulis dalam informed consent dan bisa
dibaca dan dipelajari oleh informan dan responden sebelum memutuskan untuk menyetujui
dan menandatangani.

4. Jelaskan rencana peneliti untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek

Hasil penelitian akan diberikan kepada subyek penelitian jika menghendaki

11
T. Kerahasiaan
1. Jelaskan proses rekrutmen subyek (misalnya lewat iklan), serta langkah-langkah untuk
menjaga privasi dan kerahasiaan selama rekrutmen

Tidak ada proses rekrutmen subyek pada penelitian ini.

2. Tulis langkah-langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi


orang, termasuk kehati-hatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test (contoh:
test genetik) pada keluarga, kecuali atas izin dari subyek

Seluruh data hanya diterima oleh peneliti saja. Peneliti menjamin seluruh data terjamin
kerahasiaannya.

3. TuliskanInformasi tentang bagaimana kode; bila ada, untuk identitas subyek, tempat
penyimpanan, kapan, bagaimana dan oleh siapa data/informasi dapat dibuka bila
terjadi emergensi

Untuk menjaga kerahasiaan subjek, identitas subjek akan ditampilkan sebagai nomor rekam
medis (bukan nama subjek).

4. Jelaskan kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis

Tidak ada

U. Rencana Analisis
1. Tuliskan rencana analisis statistik dari hasil penelitian ini

Data primer dan sekunder yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif dan diuraikan dalam
bentuk deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) Melakukan pengecekan (editing) terhadap data dari hasil kuesioner yang telah terkumpul
dibagi dalam 3 bagian yaitu hasil kusioner Pasien, Karyawan dan Managemen sudah terisi
secara lengkap.
b) Data hasil kuesioner yang sudah dipastikan lengkap tanpa ada kesalahan untuk selanjutnya
di input ke software pengolahan data statistik yaitu SPSS v 24 untuk kemudian dianalis lebih
lanjut
c) Metode analisa yang digunakan adalah analisis regresi (untuk melihat faktor yang
beropengaruh terhadap kepuasan) dan analisa deskriptif (untuk melihat gambaran data)
d) Hasil output SPSS berupa Tabulating, yaitu setelah data tersebut masuk kemudian direkap
dan disusun dalam bentuk tabel agar dapat dibaca dengan mudah.
e) Hasil tabulasi tersebut untuk selanjutnya dilakan analisa TAM (untuk hasil tabulasi Pasien
dan Karyawan) dan BSC (untuk hasil tabulasi Managemen).

2. Tuliskan rencana analisis segera bila diperlukan, dan tuliskan kriteria bila terjadi
penghentian penelitian sebelum waktunya (pengguna data sekunder, tulis tidak
relevan. Loncat ke point W)

Tidak relevan

12
V. Monitor Keamanan
Tuliskan rencana untuk memonitor keberlangsungan keamanan obat atau intervensi
lain yang dilakukan dalam penelitian atau trial. Dan bila diperlukan dapat dibentuk
komisi independen untuk memonitor data dan keamanan

Tidak relevan

W. Konflik Kepentingan
1. Tuliskan pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang dapat
mempengaruhi keputusan para peneliti atau personil lainnya, serta tuliskan
bagaimana menginformasikan pada KEPK tentang adanya konflik kepentingan

Tidak ada konflik kepentingan dalam penelitian ini

2. Tuliskan bagaimana peneliti mengomunikasikan ke KEPK serta memberikan umpan


balik pada peneliti dalam rangka langkah-langkah yang harus dilakukan berikutnya
_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________

X. Manfaat Sosial

Ya Tidak
1. Apakah ada kontribusi sponsor untuk meningkatan kemampuan √
melakukan riset kesehatan di negara tersebut
Jika Ya, jelaskan _________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________________________
2. Apakah ada jaminan bahwa tujuan peningkatan kemampuan sesuai
dengan nilai dan harapan para partisipan dan komunitas tempat
penelitian
Jika Ya, jelaskan _________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________________________

3. Tuliskan rencana pelibatan komunitas, dan menunjukkan sumber yang dialokasikan


untuk aktivitas pelibatan tersebut.
Tidak ada

4. Jelaskan apa yang sudah dan yang akan dilakukan, kapan dan oleh siapa, untuk
memastikan bahwa masyarakat terlibat dalam penelitian ini, untuk memastikan bahwa
tujuan riset sesuai kebutuhan masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila perlu
masyarakat harus dilibatkan dalam penyusunan protokol atau dokumen ini
Tidak ada
_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________

Y. Hak atas Data



1. Jelaskan siapa yang berhak atas data penelitian, terutama bila sponsor adalah industri.
___________________________________________________________________________________________________
Ya Tidak
2. Apakah ada kontrak yang menyatakan siapa pemilik hak publikasi √
hasil riset

13
Z. Publikasi

1. Tuliskan rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seperti epidemiology, generik,
sosiologi

Hasil penelitian rencana dipublikasikan di Jurnal Administrasi Rumah Sakit


Indonesia setelah mendapatkan izin dari Direktur utama RS hermina grup

2. Tulis bagaimana meminimalisir risiko kemudharatan kelompok ini dengan selalu


mempertahankan kerahasiaan data selama dan setelah penelitian, dan bagaimana
mempublikasihasil penelitian tersebut.

Kerahasiaan data dijamin oleh peneliti. Penyampaian nama institusi rumah sakit
menggunakan notasi khusus yang hanya diketahui peneliti

3. Bila hasil riset negatif, jelaskan bagaimana memastikan bahwa hasilnya tetap
dipublikasi dan dilaporkan ke instansi yang berwenang

Penyampaian nama institusi rumah sakit menggunakan notasi khusus yang hanya
diketahui peneliti, Hasil penelitian tetap diinformasikan kepada institusi, jika institusi
menghendaki. Pendekatan kepada pimpinan rumah sakit akan dilakukan untuk
menjelaskan hasil dan rencana publikasi.

AA. Pendanaan
Tuliskan sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding, dan deskripsi komitmen
finansial sponsor pada kelembagaan penelitian, pada peneliti, pada subyek riset, dan pada
komunitas (jika ada)

Dana yang digunakan adalah dana pribadi

BB. Daftar Pustaka

CC. Lampiran

1. CV Peneliti Utama
2. Struktur Organisasi Penelitian (bila banyak anggota penelitiannya, atau bila kompleks
organisasi Penelitiannya)
3. Contoh Formulir monitoring hasil/Laporan kasus
4. Contoh Formulir Pelaporan Kejadian yang tidak diharapkan/komplikasi

14
Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


DATA PRIBADI
Nama : dr. Saza Fitria
Kategori peneliti : Mahasiswa
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat/Tanggal lahir : Palembang / 8 Januari 1989
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan terakhir : Profesi dokter umum
Institusi : Mahasiswa S2 Kajian Administrasi Rumah Sakit
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Nomor HP : +6281278179265
Email : saza.fitria@ui.ac.id / dr.saza89@gmail.com

PENDIDIKAN
1994-2000 : SD Negeri 332 Palembang
2001-2003 : SMP Negeri 18 Palembang
2003-2006 : SMA Negeri 1 Palembang
2006-2011 : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang

PENGALAMAN KERJA
2011- 2012 : Dokter jaga RSUD Lahat
2012 - 2014 : Dokter Jaga Klinik Medistra Muaraenim
2014 - Sekarang : Wakil Direktur Umum RS Hermina Opi Jakabaring

15
Lampiran 2

5. No. 6. Judul 7. Penulis & 8. Hasil


Tahun
1 Tinjauan Sistematis (Taslim, Kusnanto “Telemedicine memiliki sejumlah
Efektivitas and Dewi, 2021) inovasi yang dapat digunakan untuk
Telemedicine dalam memantau, memprediksi, dan merawat
Pengobatan Ulkus pasien kaki diabetik. Termografi kulit
Kaki Diabetik telemedicine, pencitraan foto, dan
ponsel daring dapat membantu pasien
ulkus kaki diabetik pulih lebih cepat
dan hidup lebih lama.”
2 Selama pandemi (Sari and Wirman, “Seseorang melakukan konsultasi
COVID-19 di 2021) daring akibat pandemi COVID-19 yang
Indonesia, menimbulkan kekhawatiran dan
telemedicine ketakutan untuk melakukan konsultasi
digunakan sebagai secara langsung, untuk mendapatkan
media konsultasi informasi dan solusi atas penyakit yang
kesehatan. dideritanya, untuk mendapatkan
rekomendasi obat yang harus
dikonsumsi atau tindakan yang harus
dilakukan. ditindaklanjuti, dan untuk
mendapatkan ketenangan pikiran atas
kecemasan yang dialami, mengingat
banyak keluhan yang dikonsultasikan
merujuk pada pertanyaan tentang
gejala COVID 19. Tingkat kepercayaan
pasien terhadap hasil diagnosa daring
menunjukkan bahwa pasien umumnya
akan memercayai hasil diagnosa untuk
penyakit ringan, namun mereka akan
mengabaikan diagnosa yang
mengharuskan mereka menemui
dokter spesialis.”
3 During the COVID- (Aydemir et al., Dari 263 responden pasien dan dokter
19 pandemic in 2020) merasa puas dengan telemedicine
Turkey, masing-masing 99% dan 87%.
telemedicine Keuntungan utama dari telemedicine
applications were yaitu pasien tidak perlu melakukan
used in a tertiary kunjungan langsung, sehingga
pediatric hospital. menganggap telemedicine sebagai
alternatif yang tepat di Turki tidak
hanya pada masa pandemi
4 Telemedicine (Zobair, Sanzogni Keterbatasan teknologi informasi dan
Healthcare Service and Sandhu, 2020) komunikasi infrastruktur, alokasi
Adoption Barriers sumber daya dan kualitas perawatan
in Rural Bangladesh merupakan hambatan yang tidak
langsung mempengaruhi keberhasilan
penyebaran telemedicine di pedesaan
Bangladesh
5 The role of (Williams et al., Telemedicine dalam perawatan pasca
telemedicine in 2018) operasi menunjukan hasil klinis yang
postoperative care signifikan, tingkat kepuasan pasien
tinggi, tidak memerlukan kunjungan
langsung, sehingga menghemat waktu

16
5. No. 6. Judul 7. Penulis & 8. Hasil
Tahun
tunggu dan biaya baik bagi pasien dan
sistem pelayanan kesehatan.
6 Dalam rangka (Hanifah, 2020) “Telemedicine cek COVID-19 di aplikasi
pencegahan Halodoc dapat membantu masyarakat
penyebaran Virus di Sleman Yogyakarta dalam mencegah
Corona di Sleman penyebaran virus corona melalui fitur
Yogyakarta, peneliti chatbot, bertanya kepada dokter, rapid
menggunakan test/swab test, dan artikel kesehatan
teknologi informasi yang dapat menangkal informasi palsu
dan komunikasi selama masa COVID pandemi. -19
pada aplikasi secara mendalam dan berdasarkan
Halodoc sebagai sumber yang dapat dipercaya. Di sisi
telemedicine check lain, proses komunikasi yang semata-
COVID-19. mata berbasis teknologi berupa ponsel
pintar dan koneksi jaringan internet
terkadang dapat menimbulkan
hambatan bagi pengguna dalam
menggunakan TIK untuk pemeriksaan
telemedicine COVID-19 pada aplikasi
Halodoc, seperti ketidakpuasan,
kurangnya pemahaman tentang cara
menggunakan teknologi, dan kesulitan
jaringan internet.”
7 Peran Telemedicine (Oemar, 2017) Diagnosis telekardiologi trans-telepon
dalam Pengobatan Dalam layanan perawatan primer rutin,
Penyakit Jantung interpretasi EKG sederhana, dapat
Koroner Akut diterima, dan efektif serta efisien. Peran
telemedicine dalam memantau
perawatan yang menyelamatkan jiwa
seperti trombolisis, yaitu
mempersingkat waktu antara
perawatan dan intervensi untuk nyeri
dada. Hanya manajemen trombolitik
yang cepat pada fase pra-rumah sakit
yang dapat mengurangi mortalitas dan
keparahan infark miokard.
8 Menggunakan (Batubara, Telemedicine telah diterapkan di
Telemedicine untuk Pujiyanto and beberapa negara di Asia Tenggara,
Layanan Pasien Lazuardi, 2014) namun masih ada beberapa tantangan
Bedah Saraf di Asia yang harus dihadapi, seperti kurangnya
Tenggara Selama infrastruktur telekomunikasi yang
Pandemi COVID-19 memadai, kurangnya kesadaran
masyarakat tentang kemajuan
teknologi, dan kurangnya regulasi yang
jelas. kerangka kerja, yang semuanya
mengharuskan penggunaan peraturan
perundang-undangan.
9 Penggunaan (Adnan, Dewi and Teknologi telemedicine dapat
Telemedicine Pada Pramaningtyas, membantu dokter dengan interaksi
Masa Pandemi 2020) perawatan pasien. Penelitian lebih
COVID-19: Prospek lanjut diperlukan untuk meningkatkan
dan Tantangan kemanjuran telemedicine di masa
depan untuk praktik dokter yang lebih
baik.

17
5. No. 6. Judul 7. Penulis & 8. Hasil
Tahun
10 Layanan Telemedis (Prawiroharjo, Layanan telemedis memungkinkan
di Indonesia: Pratama and dokter untuk melakukan praktik
Keniscayaan, Risiko, Librianty, 2019) kedokteran tanpa dibatasi oleh jarak,
dan Batasan Etika tetapi tidak boleh digunakan untuk
menggantikan interaksi tatap muka
dokter-pasien. Karena pelayanan
telemedis bersifat disruptif akibat
kemajuan teknologi, maka diperlukan
regulasi untuk memastikan bahwa
pelayanan tersebut berkembang sesuai
dengan tujuan dan nilai-nilai luhur
etika kedokteran berdasarkan KODEKI
dan sumpah dokter.
11 Role of (Kadir, Telemedicine mempunyai peranan
Telemedicine in 2020) penting pada saat pandemi ini dengan
Healthcare during meminimalisir virus, memanfaatkan
the COVID-19 waktu perawatan kesehatan profesional
Pandemic in the secara efektif, dan dapat mengurangi
Developing berbagai masalah kesehatan mental di
Countries berbagai daerah di negara berkembang
yang mempunyai akses jaringan seluler
dan internet.
12 Telemedicine's (McConnochie et Keterbatasan geografi dan waktu
Effectiveness in al., 2006) menjadi halangan untuk akses ke
Office Settings in pelayanan kesehatan baik pada area
Replacing In-Person rural maupun urban. Telemedicine
Evaluation for telah mengatasi berbagai masalah akses
Acute Childhood ke pelayanan kesehatan. Kunjungan ke
Illness pelayanan kesehatan primer untuk
anak dapat digantikan dengan
telemedicine dan efektivitas
telemedicine lebih tinggi dibandingkan
kunjungan langsung.
13 Patient and (Donelan et al., Telemedicine telah banyak digunakan
Clinician 2019) di Amerika Serikat untuk meningkatkan
Experiences With akses ke pelayanan kesehatan,
Telehealth for terutama bagi orang yang tinggal di
Patient Follow-up area yang jauh dan tertinggal.
Care Implementasi kunjungan virtual dengan
video terbukti efektif dan tidak mahal
baik bagi pasien dan penyedia layanan
kesehatan. Walaupun ketakutan akan
distraksi, kurangnya koneksi personal,
dan kekhawatiran tenaga medis
menjadi masalah yang potensial untuk
telemedicine, masalah-masalah ini tidak
ditemukan pada praktik kunjungan
virtual dengan video. Selain
menggantikan kunjungan langsung ke
fasilitas pelayanan kesehatan,
kunjungan virtual menawarkan
beberapa keuntungan, seperti follow up
yang lebih sering dan intervensi dini.
14 Differences in the (Rodriguez et al., Selama masa pandemi COVID-19,

18
5. No. 6. Judul 7. Penulis & 8. Hasil
Tahun
Use of Telephone 2021) penjagaan jarak membuat pelayanan
and Video kesehatan lebih banyak menggunakan
Telemedicine Visits video dan telepon sebagai alternatif
During untuk kunjungan langsung. Perubahan
the COVID-19 ini juga didukung oleh kebijakan-
Pandemic kebijakan yang telah dibuat. Terdapat
perbedaan ras, etnis, dan bahasa yang
selama ini terjadi pada kunjungan
langsung yang dapat diatasi dengan
telemedicine. Kunjungan virtual dengan
video tetap harus memperhatikan
faktor demografik pasien dan
memberikan akses yang sama bagi
berbagai pasien untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang sama.
15 A systematic review (Kruse et al., 2017) Penggunaan telemedicine semakin
and narrative berkembang dan menjadi suatu
analysis of modalitas baru yang berpotensi untuk
telehealth and pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien
patient satisfaction adalah indikator yang penting untuk
menentukan apakah telemedicine
memenuhi ekspektasi pasien. Kepuasan
pasien terbukti berkaitan dengan
modalitas telemedicine dengan
efektivitas dan efisiensi tergabung
menjadi satu. Ekspektasi pasien
terpenuhi ketika pemberi layanan
kesehatan melakukan pelayanan
melalui videoconference atau metode
telemedicine lainnya. Telemedicine
menjadi suatu pilihan bagi pemberi
layanan yang ingin mengembangkan
praktiknya ke area-area terpencil tanpa
harus merelokasi atau memperluas
gedung. Dengan semakin
berkembangnya telemedicine,
pelayanan yang spesial perlu diberikan
untuk memungkinkan penerimaan dan
reimburse modalitas ini.
16 Is Telemedicine as (Portnoy and Wu, Telemedicine mencakup perangkat-
Effective as Usual 2019) perangkat komunikasi yang digunakan
Care? untuk memberikan pelayanan
kesehatan untuk pasien yang terpaut
jarak dan waktu dengan pemberi
layanan kesehatannya. Efektivitas
telekonsultasi dilaporkan bervariasi
karena umumnya digabungkan dengan
metode lainnya, seperti konseling
telepon dan pemberian edukasi via pos.
Intervensi telemedicine meningkatkan
kenyamanan bagi pasien dengan
mengurangi kebutuhan interaksi antar
pasien dengan penyedia layanan
kesehatan.

19
5. No. 6. Judul 7. Penulis & 8. Hasil
Tahun
17 Who Is (and Is Not) (Cantor et al., Pandemi COVID-19 mendorong
Receiving 2021) telemedicine menjadi upaya utama
Telemedicine Care pasien dapat berinteraksi dengan
During the COVID- pemberi layanan kesehatan. Terdapat
19 Pandemic kekhawatiran bahwa pandemi ini dapat
mengeksaserbasi kesenjangan pada
penggunaan telemedicine dan
pelayanan kesehatan. Terdapat
ketidakpastian apakah laju penggunaan
dan kesenjangan yang ada dengan
telemedicine akan terus berlanjut.
Pembuat kebijakan harus terus
berjuang mengupayakan reimburse
untuk pelayanan telemedicine dan
memperbaharui pedoman klinis yang
ada sehingga tenaga medis dapat terus
menggunakan telemedicine. Pembuat
kebijakan juga diharapkan dapat
berupaya lebih keras untuk mejangkau
populasi yang lebih memilih kunjungan
langsung dan tidak memilih
telemedicine. Dengan adanya pandemi
COVID-19, penggunaan telemedicine
semakin meningkat. Walaupun
demikian, masih terdapat kesenjangan
penggunaan telemedicine berdasarkan
usia dan laju kemiskinan dan
urbanisitas.
18 COVID-19 and (Perrin, Pierce and Dengan berkembangnya pandemic
telemedicine: A Elliott, 2020) COVID-19 secara internasional, sistem
revolution in pelayanan kesehatan juga ikut
healthcare delivery mengubah cara pemberian pelayanan
is at hand kesehatan dengan mengubah berbagai
pelayanan menjadi telemedicine.
Telemedicine menjadi lini pertama
untuk triase dan skrining
kemungkinann gejala COVID-19,
melindungi pasien, pemberi layanan
kesehatan, dan masyarakat dari
pajanan tambahan. Seiring
berkembangnya revolusi telemedicine
pada masa pandemi COVID-19 ini,
implikasi jangka panjang akan terjadi
pada pelatihan medis, praktik klinik
sehari-hari, pemberian pelayanan, dan
kebijakan-kebijakan. Karena para
pemangku kebijakan dan pemberi
layanan kesehatan berpegang pada
telemedicine sebagai solusi cepat untuk
menangani tantangan COVID-19,
mereka telah membuktikan bahwa
telemedicine dapat menjadi sesuatu
yang umum, tidak hanya spesialistik.
Potesinya sebagai metode untuk

20
5. No. 6. Judul 7. Penulis & 8. Hasil
Tahun
menjangkau pasien yang sulit dijangkau
telah disadari. Masalah kesenjangan
dan reimburse masih menjadi masalah
untuk pelayanan telemedicine. Pandemi
ini membuat pemerintah
mempertimbangkan infrastuktur
pelayanan kesehatan. Telemedicine
diharapkan menjadi sesuatu yang rutin
dan terintegrasi.
19 Effectiveness of (Ekeland, Bowes Dampak positif telemedicine terhadap
telemedicine: a and Flottorp, 2010) keluaran klinis telah banyak diteliti.
systematic review Berbagai bukti dengan kualitas yang
of reviews baik masih kurang untuk membuktikan
cara penggunaan telemedicine yang
baik di bidang pelayanan kesehatan.
Studi lebih lanjut diperlukan untuk
membuktikan efek telemedicine
terhadap kesehatan, kepuasan terhadap
pelayanan kesehatan, dan biaya.
Pengetahuan mengenai analisis
ekonomi terhadap telemedicine,
perspektif pasien, dan pemahaman
telemedicine sebagai proses
perkembangan yang kompeks serta
efektivitas dan keluaran diperlukan
untuk memahami bidang yang sedang
berkembang pesat ini.
20 Emerging (Lukas et al., 2020) Penanganan COVID-19 memfokuskan
Telemedicine Tools penelusuran kontak, karantina, dan
for Remote COVID- protokol sterilisasi. Telemedicine
19 Diagnosis, sangat berguna pada masa ini untuk
Monitoring, and mengurangi penyebaran penyakit dan
Management pencegahan kerumunan pada sistem
pelayanan kesehatan melalui skrining,
diagnosis, dan pemantauan COVID-19
di rumah. Dengan perkembangan
terbaru alat diagnostik dan sensor jarak
jauh, telemedicine dapat digunakan
secara efektif pada masa pandemi
COVID-19 ini. Telemedicine
memungkinkan proses skrining, tes,
pelaporan, dan pemantauan jarak jauh
dan cepat sehingga dapat
mengendalikan lonjakan kasus COVID-
19 di masa depan dan meningkatkan
keluaran pasien.
21 Preliminary (Nadig et al., 2021) Perkembangan telemedicine di bidang
Development of unit perawatan intensif telah
Value Scorecards as berkembang pesat dengan perkiraan
ICU Telemedicine 10% rumah sakit di Amerika Serikat
Evaluation Tool menggunakannya. Dengan penilaian
balance scorecard dan desain metode
campuran sekuensial, ditemukan
bahwa terdapat empat komponen yang

21
5. No. 6. Judul 7. Penulis & 8. Hasil
Tahun
memengaruhi telemedicine di unit
perawatan kritis, yaitu organisasi (n =
10), klinis (n = 5), finansial (n = 8), dan
strategi (n = 3).
22 Telemedicine (Ramirez-Correa et Penerimaan telemedicine adalah suatu
Acceptance during al., 2020) area yang berkembang, terutama pada
the COVID-19 masa pandemic COVID-19 ini. Pandemi
Pandemic: An yang telah berlangsung sejak tahun
Empirical Example 2020 membuat sumber daya semakin
of Robust langka sehingga telemedicine menjadi
Consistent Partial suatu hal krusial. Melalui analisis TAM,
Least Squares Path sikap terhadap telemedicine
Modeling merupakan variabel yang paling
relevan untuk menjelaskan intensi
penggunaan layanan ini oleh pasien.
23 Investigating (Kamal et al., 2020) Negara berkembang senantiasa
acceptance of berusaha memberikan akses yang
telemedicine gratis untuk pelayanan kesehatan.
services through an Telemedicine menjadi salah satu contoh
extended peningkatan akses kesehatan yang
technology sedang dikembangkan oleh negara
acceptance model berkembang. Melalui analisis TAM,
(TAM) ditemukan bahwa intensi untuk
menggunakan layanan telemedicine
dipengaruhi rasa kemudahan
penggunaan, kecemasan terhadap
teknologi, pengaruh sosial, rasa
bermanfaat, kepercayaan, kondisi yang
memfasilitasi, risiko yang dirasakan,
dan resistensi terhadap teknologi.
Pengaturan faktor-faktor tersebut
dapat meningkatkan desain dan
penggunaan telemedicine di negara
berkembang.

22
DAFTAR PUSTAKA
Aceto, G., Persico, V. and Pescapé, A. (2020) ‘Industry 4.0 and Health: Internet of Things, Big
Data, and Cloud Computing for Healthcare 4.0’, Journal of Industrial Information
Integration, 18. doi: 10.1016/j.jii.2020.100129.
Adnan, M. L., Dewi, M. and Pramaningtyas (2020) ‘Penggunaan Telemedicine Pada Masa
Pandemi Covid-19: Prospek Dan Tantangan’, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran
Indonesia, 8(3), pp. 225–233.
Ahn, S., Kim, S. and Koh, K. (2020) ‘Changes in Healthcare Utilization, Spending, and
Perceived Health during COVID–19: A Longitudinal Study from Singapore’, SSRN
Electronic Journal, (13715). doi: 10.2139/ssrn.3669090.
Anitasari, N. (2017) MEMAHAMI APA ITU BALANCED SCORECARD - Zahir,
zahiraaccounting.com.
Asch, D. A. (2015) ‘The hidden economics of telemedicine’, Annals of Internal Medicine,
163(10), pp. 801–802. doi: 10.7326/M15-1416.
Aydemir, S. et al. (2020) ‘Telemedicine Applications in a Tertiary Pediatric Hospital in Turkey
During COVID-19 Pandemic’, Telemedicine and e-Health. doi: 10.1089/tmj.2020.0381.
Baan, R. R. S. (2020) ‘Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat
Inap pada RS. Bahagia Makassar’, Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Bisnis, 5(1), pp. 45–
52. doi: 10.24967/ekombis.v5i1.591.
Bashshur, R. L. and Shannon, G. W. (2010) History of Telemedicine: Evolution, Context, and
Transformation, Mary Ann Liebert, Inc. doi: 10.4258/hir.2010.16.1.65.
Batubara, F. K., Pujiyanto and Lazuardi, L. (2014) ‘Implementasi Telemedicine Untuk
Pelayanan Pasien Bedah Saraf Pada Masa Pendemi Covid-19 Di Asia Tenggara’, Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 6(8), pp. 3800–3817.
Budiastuti, D. and Bandur, A. (2018) Validitas dan Reliabilitas Penelitian. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Cantor, J. H. et al. (2021) ‘Who Is (and Is Not) Receiving Telemedicine Care During the
COVID-19 Pandemic’, American Journal of Preventive Medicine, 61(3), pp. 434–438.
doi: 10.1016/j.amepre.2021.01.030.
Davis, F. D. (1986) A Technology Acceptance Model For Empirically Testing New End-User
Information System: Theory And Results, Massachusetts Institute of Technology.
Massachusetts Institute of Technology. doi: 10.1126/science.146.3652.1648.
Deloitte (2020) ‘Rising to the COVID-19 Health Care Challenge in Indonesia’, Deloitte.

23
Ding, D. (2014) ‘Studi tentang Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Di Desa Noha Boan Kecamatan Long
Apari Kabupaten Mahakam Ulu’, eJournal Ilmu Pemerintah, 2(2), pp. 2888–2902.
Donelan, K. et al. (2019) ‘Patient and clinician experiences with telehealth for patient follow-up
care’, American Journal of Managed Care, 25(1).
Ekeland, A. G., Bowes, A. and Flottorp, S. (2010) ‘Effectiveness of telemedicine: A systematic
review of reviews’, International Journal of Medical Informatics, 79(11), pp. 736–771.
doi: 10.1016/j.ijmedinf.2010.08.006.
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (2020) ‘Komunikasi di Era Pandemi Ini
Telah Berubah’. Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia.
Handayani, I. (2020) Industri Rumah Sakit Hadapi Tantangan di Masa Pandemi Covid-19,
beritasatu.com.
Hanifah, M. (2020) Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada Aplikasi Halodoc
Sebagai Telemedicine Check Covid-19 dalam Upaya Preventif Penyebaran Virus
Corona di Sleman Yogyakarta. Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
Harlan, J. (2010) Dasar-Dasar Implementasi Telemedicine.
Hidayah, N. (2020) ‘Strategi Rumah Sakit Merespon Pandemi Covid-19 di Era New Normal
Asal Mula Pandemi Covid-19’, mars.umy.ac.id. Yogyakarta.
Kadir, M. A. (2020) ‘Role of Telemedicine in Healthcare During COVID-19 Pandemic in
Developing Countries’, Telehealth and Medicine Today, pp. 1–5. doi:
10.30953/tmt.v5.187.
Kaplan, R. S. and Norton, D. P. (1996) The Balanced Scorecard-Translating Strategy Into
Action. Boston-Massachusetts: Harvard Business School Press.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2016) Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/409/2016 tentang Rumah Sakit Uji Coba
Program Pelayanan Telemedicine Berbasis Video-Conference dan Teleradiologi.
Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019) Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Telemedicine
Antar Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020a) Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan
Kesehatan Nomor HK.02.02/I/4405/2020 tentang Pedoman Pemantauan dan Evaluasi
Kesiapan Rumah Sakit pada Masa Pandemi Covid-19. Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020b) Keputusan Menteri Kesehatan Republik
24
Indonesia Nomor HK.01.07/MenKes/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020c) Panduan Teknis Pelayanan Rumah Sakit
Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020d) ‘Surat Edaran Nomor
HK.02.01/Menkes/303/2020 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Melalui
Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Rangka Pencegahan
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Corona’. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Konsil Kedokteran Indonesia (2020) Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 74 Tahun
2020 tentang Kewenangan Klinis dan Praktik Kedokteran melalui Telemedicine pada
Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia. Republik
Indonesia.
Kruse, C. S. et al. (2017) ‘Telehealth and patient satisfaction: A systematic review and narrative
analysis’, BMJ Open, 7(8). doi: 10.1136/bmjopen-2017-016242.
Lanto, S. and Spera, S. (1995) Beat Stress With Strength: A Survival Guide for Work and Life.
Indianapolis: JIST Publishing.
Lemeshow, S. et al. (1997) Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Listiyono, R. A. (2015) ‘Studi Deskriptif Tentang Kualitas Pelayanan di Rumah Sakit Umum
Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Pasca Menjadi Rumah Sakit Tipe B’,
Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik, 1(1), pp. 1–7.
Lukas, H. et al. (2020) ‘Emerging telemedicine tools for remote covid-19 diagnosis,
monitoring, and management’, ACS Nano, 14(12), pp. 16180–16193. doi:
10.1021/acsnano.0c08494.
Manchanda, S. (2020) ‘Telemedicine–Getting Care to Patients Closer to Home’, American
Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, 201(12), pp. P26–P27. doi:
10.1164/rccm.2020C5.
McConnochie, K. M. et al. (2006) ‘Effectiveness of telemedicine in replacing in-person
evaluation for acute childhood illness in office settings’, Telemedicine Journal and e-
Health, 12(3), pp. 308–316. doi: 10.1089/tmj.2006.12.308.
Oemar, H. (2017) ‘Peranan telemedicine pada penatalaksanaan penyakit jantung koroner akut’,
Journal Uhamka, 2(2), pp. 175–181.
25
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (2020) Surat Keputusan Pengurus Besar Ikatan
Dokter Indonesia No. 1541/PB/A.4/03/2020 tentang pemberian nilai akreditasi bagi
petugas darurat bencana nasional. Republik Indonesia.
PermenkesRI (2019) Permenkes RI Nomor 30 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Perrin, P. B., Pierce, B. S. and Elliott, T. R. (2020) ‘COVID-19 and Telemedicine: A
Revolution in Healthcare Delivery is at Hand’, Wiley-Health Science Reports, pp. 1–2.
doi: 10.1002/hsr2.166.
Portnoy, J. M. and Wu, A. C. (2019) ‘Is Telemedicine as Effective as Usual Care?’, Journal of
Allergy and Clinical Immunology: In Practice, 7(1), pp. 217–218. doi:
10.1016/j.jaip.2018.09.002.
Prawiroharjo, P., Pratama, P. and Librianty, N. (2019) ‘Layanan Telemedis di Indonesia:
Keniscayaan, Risiko, dan Batasan Etika’, Jurnal Etika Kedokteran Indonesia, 3(1), pp.
1–9. doi: 10.26880/jeki.v3i1.27.
Rahim, A. H. (2020) Implementasi Telemedicine Dalam Rangka Corona Virus Disease 2019,
KemenkesRI. Jakarta.
Renanda, R. (2021) Balanced Scorecard : Pengertian, Perspektif, Karakteristik, dan
Manfaatnya Untuk Perusahaan, greatdayhr.com.
Rodriguez, J. A. et al. (2021) ‘Differences in the use of telephone and video telemedicine visits
during the COVID-19 pandemic’, American Journal of Managed Care, 27(1), pp. 21–
26. doi: 10.37765/AJMC.2021.88573.
Rosalina, I. (2014) ‘Efektivitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perkotaan Pada Kelompok Pinjaman Bergulir Di Desa Mantren Kec Karangrejo
Kabupaten Madetaan’, Publika - Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 2(2), pp. 1–9.
Sampurna, B. (2020) ‘Tantangan Etik dan Hukum Rumah Sakit Di Era Pandemi Covid-19’.
Jakarta: Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia.
Sari, G. G. and Wirman, W. (2021) ‘Telemedicine sebagai Media Konsultasi Kesehatan di
Masa Pandemic COVID 19 di Indonesia’, Jurnal Komunikasi, 15(1), pp. 43–54.
Singh, R. P. et al. (2020) ‘Internet of Things (IoT) Applications to Fight Against COVID-19
Pandemic’, Elsevier, pp. 521–524.
Steers, R. M. (1999) Efektifitas organisasi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sugiyono, P. D. (2013) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supartiningsih, S. (2017) ‘Kualitas Pelayanan Kepuasan Pasien Rumah Sakit : Kasus Pada
Pasien Rawat Jalan’, Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 6(1), pp.
26
9–15. doi: 10.18196/jmmr.6122.Kualitas.
Taslim, M. A., Kusnanto, K. and Dewi, Y. S. (2021) ‘Efektivitas Telemedicine terhadap
perawatan pasien diabateic foot ulcers: Tinjauan sistemastis’, NURSCOPE: Jurnal
Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan, 1(7), pp. 61–69.
Uly, Y. A. (2021) Pemerintah Gandeng 11 Telemedicine untuk Tangani Pasien COVID Gejala
Ringan.
Wibowo Adik (2018) Metode Penelitian Praktis Bidang Kesehatan. Rajagrafindo Persada.
Williams, A. M. et al. (2018) ‘The role of telemedicine in postoperative care’, mHealth, 4(11),
pp. 1–9. doi: 10.21037/mhealth.2018.04.03.
Wiweko, B., Zesario, A. and Agung, P. G. (2017) ‘Overview the development of tele health and
mobile health application in Indonesia’, 2016 International Conference on Advanced
Computer Science and Information Systems, ICACSIS 2016, pp. 9–14. doi:
10.1109/ICACSIS.2016.7872714.
Yusuf (2020) ‘Pandemi Dorong Sektor Telekomunikasi Adaptif Hadirkan Layanan
Berkualitas’. Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Ziedan, E., Simon, K. I. and Wing, C. (2020) ‘Effects of State COVID-19 Closure Policy on
NON-COVID-19 Health Care Utilization’, Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), pp. 1689–1699.
Zobair, K. M., Sanzogni, L. and Sandhu, K. (2020) ‘Telemedicine healthcare service adoption
barriers in rural Bangladesh’, Australasian Journal of Information Systems, 24, pp. 1–
24. doi: 10.3127/ajis.v24i0.2165.

27

Anda mungkin juga menyukai