A. Pengertian
Rumah Sakit merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan/ subsistem Sistem
Kesehatan Nasional (SKN)
RS adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan :
1. Upaya Penyembuhan/ Kuratif (paling utama)
2. Upaya Pemulihan/ Rehabilitatif (cth : spesialis rehabilitasi medik)
3. Upaya Pencegahan/ Preventif (penyuluhan pada pasien, pemberian obat/ imunisasi)
4. Upaya Pembinaan Kesehatan/ Promotif
RS memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat :
Dasar, contohnya penyakit batuk, pilek, dan diare (dokter umum)
Spesialistik, contohnya penyakit jantung (dokter spesialis jantung)
Subspesialistik, contohnya penyakit jantung namun harus dipasang ring
RS menyelenggarakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat, dan tindakan
medik selama 24 jam
Pelayanan sekunder untuk UKP dilayani di Rumah Sakit tipe C dan D sedangkan untuk
UKM dilayani di Dinas Kesehatan Kabupaten yang melayani kepentingan masyarakat
secara keseluruhan. Kemudian untuk pelayanan tersier untuk UKP yaitu Rumah Sakit
tipe A dan B sedangkan untuk UKM yaitu Dinas Kesehatan Provinsi dan Kemenkes.
menjamin pembiayaan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit bagi fakir miskin, atau orang
tidak mampu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan:
membina dan mengawasi penyelenggaraan Rumah Sakit;
memberikan perlindungan kepada Rumah Sakit agar dapat memberikan pelayanan
kesehatan secara professional dan bertanggung jawab;
menggerakan peran serra masyarakat dalam pendirian Rumah Sakit sesuai dengan jenis
pelayanan yang dibutuhkan masyarakat;
menyediakan informasi kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat
menjamin pembiayaan pelayanan kegawatdaruratan di Rumah Sakit akibat bencana dan
kejadian luar biasa;
menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan; dan
mengatur pendistribusian dan penyebaran alat kesehatan berteknologi tinggi dan bernilai
tinggi.
H. UU Pasal 29
Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban :
memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah Sakit kepada masyarakat;
memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi, dan efektif
dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah
Sakit;
memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan
pelayanannya;
berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana, sesuai dengan
kemampuan pelayanannya;
menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin;
melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien
tidak mampu/ miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis,
pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi
kemanusiaan;
membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien;
menyelenggarakan rekam medis;
menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana ibadah, parkir,
ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak, lanjut usia;
melaksanakan sistem rujukan;
menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta
peraturan perundang-undangan;
memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien;
menghormati dan melindungi hak-hak pasien;
melaksanakan etika Rumah Sakit;
memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana;
melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional maupun
nasional;
membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau kedokteran gigi
dan tenaga kesehatan lainnya;
menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital by laws);
melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit dalam
melaksanakan tugas; dan
memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok.
I. Pelayanan Gizi Rumah Sakit
Pelayanan Gizi di RS : Kegiatan pelayanan Gizi di Rumah Sakit untuk memenuhi
kebutuhan gizi masyarakat RS (pasien dan tenaga) untuk keperluan metabolisme tubuh,
peningkatan kesehatan, mengoreksi kelainan metabolisme dalam rangka upaya preventif,
kuratif, rehabilitatif, dan promotif.
Pelayanan Gizi : melakukan kegiatan terapi gizi medis yang dilakukan institusi kesehatan
untuk memenuhi kebutuhan gizi klien/ pasien
Tim Asuhan Gizi : sekelompok petugas RS yang terkait dengan pelayanan gizi yang
bertugas menyelenggarakan asuhan gizi dan memberikan pelayanan paripurna yang
berumutu
Panitia Asuhan Gizi : sekelompok petugas RS yang bertugas membantu Tim Asuhan Gizi
dalam hal inventaris masalah, penyusunan prosedur, pemantapan tatalaksana, serta
penyelesaian masalah asuhan gizi
Masyarakat RS : sekelompok orang yang berada di lingkungan RS yang terkait dengan
aktivitas RS
Terapi Gizi Medis : Terapi Gizi khusus untuk penyembuhan penyakit akut maupun kronis
Terapi Gizi : pelayanan gizi yang diberikan kepada pasien untuk penyembuhan penyakit,
baik sebelum dan sesudah perawatan dalam
Terapi Diet : Bagian dari pelayanan dietik dari Terapi Gizi
Preskripsi diet/ rencana diet : kebutuhan zat gizi pasien yang dihitung berdasarkan status
gizi, degenerasi penyakit dan kondisi kesehatan
Konseling Gizi : serangkaian proses untuk membantu pasien mengenali & mengatasi
masalah gizi, dilaksanakan oleh nutrisionis/ dietisien
Nutrisionis : Orang yang bertugas dan bertanggung jawab melakukan kegiatan teknis
fungsional di bidang pelayanan gizi
Dietisien : Seorang Nutrision yang telah mendalami pengetahuan dan keterampilan
dietetic
Food Model : Bahan makanan/ makanan yang dibuat dari bahan sintetis/ asli yang
diawetkan untuk kebutuhan konseling gizi bagi pasien
Klien : Pengunjung Poli RS, dan atau pasien RS yang sudah bertatus rawat jalan
Nutrition related disease : Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan masalah-masalah
gizi dalam tindakan memerlukan terapi gizi (cth : Kolesterol tinggi berhubungan dg resiko
penyakit jantung)
Mutu Pelayanan Gizi : Kondisi dinamis yang berhubungan dengan pelayanan gizi sesuai
dengan standard an memuaskan baik kualitas petugas maupun sarana dan prasarana
J. Ruang Lingkup Pelayanan Gizi
1. Asuhan Gizi Rawat Jalan; penyuluhan gizi pada pasien untuk diimplementasikan di
rumah (cth : penyuluhan untuk penyakit magh)
2. Asuhan Gizi Rawat Inap
3. Penyelenggaraan makanan;
baik bagi pasien maupun bagi petugas RS
harus diperhatikan bahan makanan, penyajian, pengolahan, dll
(cth : Restoran yang dikelola ahli gizi atau pihak luar)
4. Penelitian dan Pengembangan Gizi
Penerimaan
Fasilitas Pegawai
Penyimpanan Bahan Makanan Segar Dingin Penyimpanan Bahan makanan Kering
Persiapan
Pemasakan
Pembuangan Sampah Sementara
Pembagian
T. Kesimpulan
Rumah Sakit menginginkan dapat menghasilkan produk jasa yang berkualitas dengan
tujuan akhir adalah kepuasan pasien/ klien
Diharapkan kelompok professional di RS dapat bekerja optimal sesuai dengan standar
profesinya sehingga dapat meningkatkan mutu produk jasa yang dihasilkan oleh RS
Institusi pendidikan (FK & RS Pendidikan) diharapkan dapat berperan lebih besar dalam
menghasilkan produk mutu (SDM) dan implementatif
Konsumen RS hendaknya diperhatikan dalam segala harapannya dan kebutuhannya,
termasuk bagaimana menyenangkannya