Anda di halaman 1dari 55

PELAYANAN

KESEHATAN
DAN SISTEM
RUJUKAN
Dini Norviatin, dr., M.KM
11 November 2020
TUJUAN PEMBELAJARAN

• Menjelaskan mengenai prinsip pelayanan kesehatan primer,


sekunder, dan tersier
• Menjelaskan mengenai sistem rujukan di Indonesia
PELAYANA
N
KESEHATA
N
PELAYANAN KESEHATAN
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo
• Sebuah subsistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah
pelayanan preventif (pencegahan) dan promotive (peningkatan kesehatan)
dengan sasaran masyarakat.

Depkes RI (2009)
• Setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama- sama
dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.
Muatan UU Kesehatan No. 23 tahun 1992
Upaya pembangunan kesehatan
• Kurasi Penyembuhan
• Promotif Peningkatan derajat kesehatan
• Prevensi Pencegahan
• Rehabilitasi Pemulihan
Tingkat Pelayanan Kesehatan
Health Tingkat pertama, memberikan Meningkatkan status kesehatan masyarakat/sasaran tidak terjadi gangguan
promotion pelayanan kesehatan. kesehatan.

Specific Melindungi masyarakat dari bahaya yang menyebabkan penurunan status kesehatan. mis:
Perlindungan
perlindungan terhadap penyakit tertentu, ancaman kesehatan-->pemberian imunisasi BCG,
protection khusus.
DPT, Hepatitis, Campak dll.

Early diagnosis Pelayanan dimulai dari


Pelayanan dilaksanakan mencegah Bentuk tingkat pelayanan:survey
and promotion timbulnya gejala suatu
meluasnya penyakit. pencarian kasus.
treatment penyakit.

Disability Dilakukan utk mencegah agar


Bentuk kegiatan:perawatan utk menghentikan penyakit, mencegah
masyarakat tidak mengalami dampak
limitation kecacatan.
komplikasi & kematian

Fasilitas-->agar pasien memiliki


Tingkat pelayanan dilaksanakan Fase pemulihan terhadap keyakinan kembali atau gairah
Rehabilitation setelah pasien didiagnosis sembuh. kecacatan-->program latihan. hidup ke masyarakat, dan
masyarakat mau menerima .
Tujuan Pelayanan KesehatanPencegahan
• Edukasi kesehatan
• Imunisasi
Preventif
Primer • Penyediaan standar nutrisi yang baik

• Pengobatan penyakit tahap dini untuk membatasi kecacatan menghindari akibat


Preventif yang timbul dari perkembangan penyakit.
Sekunder

• Pembuatan diagnosis ditujukan untuk melaksanakan tindakan rehabilitasi: kuratif


Preventif & rehabilitatif
Tersier
Lingkup Pelayanan Kesehatan

Primer
• Puskesmas
• Balai kesehatan
Sekunder
• RS daerah yg
tersedia tenaga
spesialis

Tersier
• Tenaga ahli
• Sub spesialis (RS
Type A atau B)
• Ilmu pengetahuan & teknologi; pelayanan
kesehatan utk mengatasi penyakit yang sulit mis:
Faktor yang laser
memengaruhi • Pergeseran nilai masyarakat
• Aspek legal dan etik. Tuntutan hukum dan etik,
pelayanan pelayanan kesehatan  profesionalisme
• Ekonomi
kesehatan • Politik. Kebijakan pemerintah berpengaruh
terhadap sistem pemberian pelayanan kesehatan
Syarat Pelayanan Kesehatan
Tersedia& Harus tersedia di masyarakat, berkesinambungan
Semua pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat
tidak sulit ditemukan
berkesinambungan

Dapat diterima Pelayanan kesehatan tidak bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat
dan wajar

Mudah dicapai Dipandang dari sudut lokasi untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik, pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi
sangat penting

Mudah Dari sudut biaya untuk mewujudkan keadaan yang harus dapat diupayakan biaya pelayanan kesehatan sesuai dengan
kemampuan ekonomi masyarakat
dijangkau

Bermutu Menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan yang di satu pihak dapat memuaskan para
pemakai jasa pelayanan dan di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai kode etik serta standar yang telah ditetapkan
Sistem Pelayanan Kesehatan
• Upaya kesehatan dimana terjadi kontak pertama secara perorangan/
Upaya masyarakat dengan pelayanan kesehatan melalui mekanisme rujukan
kesehatan timbal-balik, termasuk penanggulangan bencana dan pelayanan gawat
primer darurat.

Upaya • Upaya kesehatan rujukan lanjutan, yang terdiri dari


kesehatan pelayanan kesehatan perorangan sekunder & pelayanan
sekunder kesehatan masyarakat sekunder.

Upaya • Upaya kesehatan rujukan unggulan yg terdiri dari


kesehatan pelayanan kesehatan perorangan tersier & pelayanan
tersier kesehatan masyarakat tersier.
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
SKN 2012 Perpres
PELAYANAN 72/2012
TERSIER

PELAYANAN
Upaya Kesehatan SEKUNDER Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) Perorangan (UKP)
PELAYANAN
PRIMER

MASYARAKAT
Stratifikasi Pelayanan Kesehatan
• Pelayanan kesehatan yang paling depan, yang pertama kali diperlukan masyarakat pada saat mereka mengalami
gangguan kesehatan atau kecelakaan. 

Pelayanan kesehatan • Pelayanan kesehatan dasar yang diberikan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama.
• Pelayanan kesehatan yang bersifat pokok (basic health service).

tingkat pertama
• Pada umumnya bersifat pelayanan rawat jalan.
• Dilakukan bersama masyarakat dan dimotori oleh Dokter Umum (Tenaga Medis) dan Perawat Mantri (Tenaga
Paramedis)
• Contohnya : Puskesmas, Puskesmas keliling, klinik.

• Pelayanan kesehatan spesialistik yang dilakukan oleh dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang menggunakan
pengetahuan dan teknologi kesehatan spesialistik.

Pelayanan kesehatan • Pelayanan kesehatan ini sifatnya pelayanan jalan atau pelayanan rawat (inpantient services). Diperlukan untuk
kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan inap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan
primer.

tingkat kedua • Pelayanan kesehatan dilakukan oleh Dokter Spesialis dan Dokter Subspesialis terbatas
• Di Indonesia terdapat berbagai tingkat rumah sakit, mulai dari rumah sakit tipe D sampai dengan rumah sakit kelas
A.
• Contoh : Rumah Sakit tipe C dan Rumah Sakit tipe D.

• Pelayanan kesehatan yang bersifat lebih kompleks

Pelayanan kesehatan • Pelayanan kesehatan subspesialistik yang dilakukan oleh dokter subspesialis atau dokter gigi subspesialis yang
menggunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan subspesialistik

tingkat ketiga
• Sifatnya dapat merupakan pelayanan jalan atau pelayanan rawat inap (rehabilitasi). Diperlukan untuk kelompok
masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder.
• Contohnya: Rumah Sakit tipe A dan Rumah sakit tipe B.
KARAKTERISTIK STRATIFIKASI PELAYANAN
KESEHATAN
NO Karakteristik Pelayanan Pelayanan Pelayanan
primer sekunder tertier

Setiap strata memiliki 1 Tenaga Umum Spesialis Sub spesialis


Kesehatan
karakteristik tersendiri
• Personalia 2 Fasilitas Sederhana Komplek Canggih

• Fasilitas
• Masalah yang ditanggulangi 3 Masalah Sederhana Komplek Lebih
yang komplek
• Jenis pelayanan ditanggulang
i
Dari tiga strata di atas, yang
4 Jenis Rawat Rawat jalan Rawat jalan
terpenting adalah pelayanan pelayanan jalan dan inap dan inap
primerr

15
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

Sistem pelayanan
kesehatan yang
memberikan pelayanan Pelayanan kesehatan esensial yang diselenggarakan
berdasarkan tatacara dan teknologi praktis, sesuai dengan
esensial (health kaedah ilmu pengetahuan serta diterima oleh masyarakat,
dapat dicapai oleh perorangan dan keluarga dalam masyarakat
care/primary care) melalui peran aktif secara penuh dengan biaya yang dapat
dipikul oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap
tahap perkembangan serta yang didukung oleh semangat
kemandirian dan menentukan diri sendiri (WHO, 1978)

16
MENGAPA PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER ?

1. Tulang punggung pelayanan kesehatan


2. Titik Berat Pelayanan Kesehatan Primer adalah Promosi dan Prevensi
yang mendorong meningkatnya peran serta dan kemandirian
masyarat dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan
3. Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung
pelaksanaan Jaminan Sosial Kesehatan Nasional, dimana akan
mengurangi jumlah pasien yang di rujuk.
4. Mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif
5. Pelaksana pelayanan kesehatan primer di daerah yang baik akan
mendukung Pembangunan Kesehatan Nasional

Pelaksanaan Pelayanan kesehatan primer akan berbeda antar wilayah karena:


1. Kondisi geografis dan demografis
2. Kemampuan fiskal daerah dan individu
3. Status kesehatan masyarakat
4. Perhatian pemda pada pembangunan kesehatan di wilayahnya
Tugas faskes tingkat pertama
• Menyelenggarakan kesehatan dasar masyarakat
melalui pelayanan kesehatan dasar berdasarkan
kompetensi & kewenangannya
• Mengatur pelayanan kesehatan lanjutan melalui sistem
rujukan
• Penasehat, konselor, dan pendidik untuk mewujudkan
keluarga sehat
• Manajer sumber daya
• Kontak pertama pasien,
Fungsi yang berkualitas dan
faskes berorientasi pada
tingkat pengguna layanannya
pertama • Penapis rujukan
• Kendali mutu dan biaya
PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER

UKM
UKP

Peningkatan dan Pencegahan


Pengobatan dan pemulihan
1. Pelayanan pengobatan
1. Pelayanan peningkatan
2. Pelayanan Pemulihan
2. Pelayanan pencegahan 3. Pelayanan peningkatan &
3. Pengobatan pencegahan
4. Pemulihan 4. Gaya hidup sehat (healthy life
style)/PHBS
Kelompok & Masyarakat Perorangan & Keluarga

 Revitalisasi UKM
 Peningkatan Efektifitas UKBM  Optimalisasi Fasyankes Primer
sebagai Gatekeeper
 Optimalisasi Sistim Rujukan

PETA STRATEGIS PELAYANAN


KESEHATAN PRIMER 20
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERORANGAN
PADA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

UKM UKP

Program UKM
Program UKM dan bersifat nasional
antara lain : JKN

 Desa Siaga  Vaksin untuk


 Posyandu Immunisasi Dasar Pelayanan
  Alat Kontrasepsi kesehatan tingkat
Posbindu
Dasar pertama sesuai
 Kadarzi
 Screening HIV manfaat JKN
 Screening IVA
 Screening API, Penyemprotan Malaria
 TB Dots

PEMBIAYAAN OLEH
PEMBIAYAAN OLEH PEMERINTAH BPJS KESEHATAN
PELAYANAN BERJENJANG

Tersi
er

Sekunder

Gatekeeper
sebagai kontak pertama pada
pelayanan kesehatan formal dan
penapis rujukan sesuai dengan
Primer Pedoman Pelayanan Medik.

Rujukan balik Rujukan


KONSEP GATEKEEPER

Gatekeeper dalam managed care dapat didefinisikan sebagai dokter yang


berwenang mengatur pelayanan kesehatan bagi peserta, sekaligus
bertanggungjawab dalam rujukan pelayanan kesehatan lanjutan sesuai
kebutuhan medis peserta.

•Pelayanan sesuai kebutuhan medik peserta dan holistik


Dokel sebagai •Promotif dan preventif a.l: Deteksi dini
Gate Keeper • Personalisasi layanan  hubungan dokter – pasien/keluarga

23
Tugas dan Fungsi Gate Keeper
Tugas Fungsi
1.Menyelenggarakan pelayanan Menjaga masyarakat, keluarga,
kesehatan dasar untuk memenuhi individu tetap sehat dengan
kebutuhan kesehatan peserta secara memperhatikan:
paripurna, terpadu, dan bermutu • pola hidup sehat
2.Mengatur pelayanan kesehatan • menjauhkan at risk
lanjutan melalui sistem rujukan • individual / mass screening
3.Penasehat, konselor, dan pendidik • diagnosis dini
untuk mewujudkan keluarga sehat
• prompt treatment
4.Manajer sumber daya
• rehabilitasi
SIAPAKAH GATE KEEPER?

Dokter yang bekerja pada pelayanan kesehatan primer

Dokter yang pertama kali ditemui masyarakat

Dokter/Dokter Gigi di Klinik Puskesmas


Dokter/Dokter Gigi di Klinik Pratama
Dokter/Dokter Gigi Praktik Mandiri
Jenis- Jenis Faskes Primer

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Milik TNI Angkatan Udara


• Puskesmas Non Perawatan • Seksi kesehatan TNI AU
• Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Antariksa
• Puskesmas
(Laksepra)
• Puskesmas Pembantu (Pustu) • Lembaga Kesehatan Gigi & Mulut (Lakesgilut)
• Polindes
• Puskesmas Perawatan (Puskesmas Tempat Faskes milik Polisi Republik Indonesia (POLRI)
Tidur) •Poliklinik Induk POLRI
•Poliklinik Umum POLRI
Faskes milik TNI •Poliklinik Lain milik POLRI
• Milik TNI Angkatan Darat •Tempat Perawatan Sementara (TPS) POLRI
• Polkes
• Poskes Praktek Dokter Umum / Klinik Umum
•Praktek Dokter Umum Perseorangan
• Milik TNI Angkatan Laut •Praktek Dokter Umum Bersama
• Balkes A, dan D •Klinik Dokter Umum / Klinik 24 Jam
• Balai Pengobatan A, B, dan C •Praktek Dokter Gigi
• Lembaga Kesehatan Kelautan •Praktek Keperawatan
• Lembaga Kedokteran Gigi •Praktek Kebidanan
PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI
DOKTER DI FASYANKES PRIMER

Ruang lingkup
• PPK ini meliputi panduan penatalaksanaan terhadap penyakit yang dijumpai di
layanan primer.
• Jenis penyakit mengacu pada Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia No. 11
Tahun 2012 tentang Standar Kompetensi Dokter Indonesia.
• Penyakit dalam panduan ini adalah penyakit dengan tingkat kemampuan dokter
4A, 3B, dan 3A terpilih, dimana dokter diharapkan mampu mendiagnosis,
memberikan penatalaksanaan dan rujukan yang sesuai.
Catatan: Katarak yang merupakan kemampuan 2, dimasukkan dalam pedoman ini dengan mempertimbangkan prevalensinya
yang cukup tinggi di Indonesia.
STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA
(Perkonsil No 11 Tahun 2012)
TINGKAT KEMAMPUAN
NO SISTEM TUBUH MANUSIA DAFTAR PENYAKIT
1 2 3A 3B 4A
1 Sistem Saraf 73 7 22 18 19 7
2 Psikiatri 52 0 28 21 1 2
3 Indera 104 4 44 30 3 23
4 Respirasi 46 6 11 8 12 9
5 Kardiovaskular 41 7 15 9 9 1
6 GIT 83 6 32 17 9 19
7 Ginjal dan sal. Kemih 40 3 19 6 5 7
8 Reproduksi 99 11 41 16 19 12
9 Endokrin metabolik 33 7 6 4 7 9
10 Hematoimunologi 35 4 14 8 3 6
11 Muskuloskeletal 38 14 13 7 2 2
12 Sist Kulit dan Integumen 79 1 13 13 7 45
13 Forensik dan Medikolegal 13 0 3 7 1 2
TOTAL 736 70 261 164 97 144
28
Pelayanan Kesehatan
Sekunder

• Para pasien yang diidentifikasi memiliki


berbagai kelainan dirujuk ke fasilitas
perawatan kesehatan sekunder oleh para
profesional kesehatan primer
• Lembaga-lembaga ini menyediakan
perawatan kesehatan kuratif dasar bagi
pasien.
• Rumah sakit dasar dan rumah sakit umum
termasuk dalam kategori ini.
Upaya Kesehatan Primer
Upaya Kesehatan Primer terdiri dari pelayanan kesehatan perorangan primer dan pelayanan kesehatan masyarakat primer.

Pelayanan Kesehatan Perorangan Primer (PKPP): Pelayanan kesehatan dimana terjadi kontak pertama secara
perorangan sebagai proses awal pelayanan kesehatan.

Sarana utama PKPP Sarana Penunjang PKPP Tenaga Kesehatan PKPP

• Puskesmas • Unit farmasi puskesmas • Dokter/dokter gigi;


• Klinik pratama • Laboratorium klinik; • Perawat;
• Praktek dokter/dokter gigi • Radiologi; • Bidan;
• Praktek perawat/home • Apotek; • Fisioterapis;
care • Toko obat • Ahli gizi;
• Praktek bidan • Optik • Tenaga kefarmasian,
• Praktek fisioterapis meliputi apoteker, analis
• Pengobatan tradisional, farmasi, atau asisten
alternatif dan apoteker;
komplementer yang secara • Analis kesehatan;
ilmiah telah terbukti • Perekam medis;
keamanan dan khasiatnya • Radiografer;
• Sarana pelayanan bergerak • Refraksionis.
(ambulatory).
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer (PKMP) :pelayanan
peningkatan dan pencegahan tanpa mengabaikan pengobatan dan
pemulihan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Sarana Pelaksana PKMP di Tingkat Tenaga Kesehatan PKMP di Tingkat


Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan

• Pos UKM Desa/Kelurahan • Perawat


• Bidan
• Tenaga D3 Kesehatan Masyarakat
(Penyuluh Kesehatan, Sanitarian)
Sarana pelaksana PKMP di Tingkat Tenaga Kesehatan PKMP di Tingkat
Kecamatan Kecamatan

• Puskesmas. • Perawat (Sarjana Keperawatan)


• Bidan
• Tenaga Kesehatan Masyarakat
(Sarjana Kesehatan Masyarakat,
Penyuluh Kesehatan, Sanitarian).
Upaya Kesehatan Sekunder: upaya kesehatan rujukan lanjutan, yang terdiri dari pelayanan kesehatan
perorangan sekunder dan pelayanan kesehatan masyarakat sekunder.
Pelayanan Kesehatan Perorangan Sekunder (PKPS): pelayanan kesehatan spesialistik yang menerima
rujukan dari pelayanan kesehatan perorangan primer, yang meliputi rujukan kasus, spesimen, dan ilmu
pengetahuan serta dapat merujuk kembali ke fasilitas pelayanan kesehatan yang merujuk.

Sarana utama PKPS Sarana penunjang PKPS Tenaga Kesehatan PKPS

• Rumah Sakit setara kelas C dan D • Instalasi farmasi rumah sakit; • Dokter spesialis/dokter gigi
milik Pemerintah Daerah • Laboratorium klinik; spesialis
Kabupaten/Kota, Masyarakat, dan • Radiologi; • Dokter/dokter gigi;
Swasta; • Apotek; • Perawat;
• Praktek Dokter Spesialis/Dokter • • Bidan;
Rehabilitasi medik;
Gigi Spesialis; • Fisioterapis;
• Optik.
• Praktek Perawat Spesialis (home • Ahli gizi;
care);
• Tenaga kefarmasian, meliputi
• Klinik Utama.
apoteker, analis farmasi, atau
asisten apoteker;
• Analis kesehatan;
• Perekam medis;
• Radiografer;
• Refraksionis.
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Sekunder (PKMS): menerima rujukan kesehatan dari pelayanan kesehatan masyarakat
primer dan memberikan fasilitasi dalam bentuk sarana, teknologi, dan sumber daya manusia kesehatan serta didukung oleh pelayanan
kesehatan masyarakat tersier dilaksanakan pada Tingkat Kabupaten/Kota. 

Sarana utama PKMS Sarana penunjang PKMS Tenaga Kesehatan PKMS

• Organisasi Perangkat Daerah • Laboratorium Kesehatan • Dokter diutamakan


yang menangani Urusan Masyarakat Kabupaten/Kota; berpendidikan S2 Kesehatan
Kesehatan • Instalasi Farmasi Masyarakat;
Kabupaten/Kota • Perawat diutamakan
berpendidikan S1/S2
Keperawatan;
• Tenaga kesehatan masyarakat
diutamakan berpendidikan S2
meliputi Sarjana Kesehatan
Masyarakat, Promosi
Kesehatan, Sanitarian,
Epidemiolog, Entomolog; dan
• Petugas gizi diutamakan
berpendidikan S1/S2 Gizi
Masyarakat.
Upaya Kesehatan Tersier: upaya kesehatan rujukan unggulan yang terdiri dari pelayanan kesehatan perorangan tersier
dan pelayanan kesehatan masyarakat tersier.

Pelayanan Kesehatan Perorangan Tersier (PKPT): menerima rujukan subspesialistik dari pelayanan kesehatan di
bawahnya, dan dapat merujuk kembali ke fasilitas pelayanan kesehatan yang merujuk.

Sarana utama PKPT Sarana penunjang PKPT Tenaga Kesehatan PKPT

• Rumah Sakit minimal setara • Instalasi farmasi rumah sakit; • Dokter sub-spesialis/dokter
kelas B milik Pemerintah • Laboratorium klinik; gigi sub-spesialis
Daerah, Pemerintah Daerah • Radiologi; • Dokter spesialis/dokter gigi
kabupaten/Kota, Masyarakat, • Apotek; spesialis
dan Swasta; • Dokter/dokter gigi;
• Rehabilitasi medik;
• Praktek Dokter Sub- • Perawat;
• Optik.
Spesialis/Dokter Gigi Sub- • Bidan;
Spesialis;
• Fisioterapis;
• Klinik Utama Sub-Spesialis.
• Ahli gizi;
• Tenaga kefarmasian, meliputi
apoteker, analis farmasi, atau
asisten apoteker;
• Analis kesehatan;
• Perekam medis;
• Radiografer;
• Refraksionis.
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Tersier (PKMT): menerima rujukan kesehatan dari pelayanan kesehatan
masyarakat sekunder dan memberikan fasilitasi dalam bentuk sarana, teknologi, sumber daya manusia kesehatan, dan
rujukan operasional, serta melakukan penelitian dan pengembangan bidang kesehatan masyarakat dan penapisan
teknologi dan produk teknologi yang terkait dilaksanakan pada Tingkat Provinsi. 

Sarana utama PKMT Sarana penunjang PKMT Tenaga Kesehatan PKMT

• Organisasi Perangkat Daerah • Laboratorium Kesehatan • Dokter diutamakan


yang menangani Urusan Masyarakat Provinsi; berpendidikan S2/S3
Kesehatan. • Instalasi Farmasi Kesehatan Masyarakat;
• Perawat diutamakan
berpendidikan S2/S3
Keperawatan;
• Tenaga kesehatan
masyarakat diutamakan
berpendidikan S2/S3
meliputi Sarjana Kesehatan
Masyarakat, Penyuluh
Kesehatan, Sanitarian,
Epidemiolog, Entomolog;
dan
• Petugas gizi diutamakan
berpendidikan S2/S3 Gizi
Masyarakat.
SISTEM
RUJUKAN

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY


SISTEM RUJUKAN
UU NO. 44 TAHUN 2009:
Sistem rujukan merupakan penyelenggaraan kesehatan yang mengatur
pelimpahan tugas dan tanggung jawab secara timbal balik baik vertikal
maupun horizontal, maupun struktural dan fungsional terhadap kasus penyakit
atau masalah penyakit atau permasalahan kesehatan
Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur
pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan
kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun
horizontal yang wajib dilaksanakan oleh peserta
jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan sosial, dan
seluruh fasilitas kesehatan

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY


Rujukan horizontal
• Rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesehatan dalam satu tingkatan apabila perujuk
tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena
keterbatasan fasilitas, peralatan dan/atau ketenagaan yang sifatnya sementara atau menetap.

Rujukan vertikal
Rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan, dapat
dilakukan dari tingkat pelayanan yang lebih rendah ke tingkat pelayanan yang lebih
tinggi atau sebaliknya.
Dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ke tingkatan pelayanan yang lebih tinggi
dilakukan apabila:
• pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik atau subspesialistik;
• perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena
keterbatasan fasilitas, peralatan dan/ atau ketenagaan.
Sistem Kesehatan Nasional

Rujukan Kesehatan Rujukan Medis

Upaya pencegahan Hubungan dalam


Pelayanan kesehatan pengiriman, Pelimpahan tanggung
penyakit dan Teknologi, sarana, dan
masyarakat (public pemeriksaan bahan jawab secara timbal
peningkatan derajat operasional
health service) atau specimen ke balik atas satu kasus
kesehatan.
fasilitas yang lebih yang timbul baik Rujukan penderita,
Upaya penyembuhan Pelayanan
mampu dan lengkap secara vertikal pengetahuan dan
penyakit serta kedokteran (medical
maupun horizontal bahan bahan
pemulihan kesehatan. service).
kepada yang lebih pemeriksaan.
berwenang dan
mampu menangani
secara rasional.
Jenis Rujukan Medik
• Transfer of patient: Konsultasi penderita untuk keperluan
diagnosis, pengobatan, tindakan operatif dan lain-lain.
• Transfer of specimen: Pengiriman bahan (spesimen) untuk
pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap.
• Transfer of knowledge / personal: Pengiriman tenaga yang
lebih kompeten atau ahli untuk meningkatkan mutu layanan
setempat.
Rujukan Pasien membutuhkan pelayanan spesialistik dan sub spesialistik untuk
penanganannya.
medik
dapat Pasien membutuhkan penanganan dengan sarana/teknologi yang lebih
canggih/memadai.
dilakukan,
Mendapat persetujuan dari pasien atau keluarganya.
bila:
Keadaan pasien memungkinkan untuk dirujuk.

Jarak ke tempat rujukan tidak membahayakan keselamatan pasien.

Tenaga kesehatan dan atau tenaga ahli tidak ada di sarana perujuk.

47
Rujukan Puskesmas setempat tidak mampu
kesehatan menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
dilakukan,
bila:
Pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan oleh
masyarakat.

Sarana kesehatan tidak mampu dan tidak


memiliki fasilitas yang cukup.

Tidak ada tenaga kesehatan yang kompeten di


sarana perujuk
48
Manfaat Rujukan
Sudut pandang pemerintah sebagai penentu kebijakan
• Membantu penghematan dana, karena tidak perlu menyediakan berbagai macam peralatan kedokteran pada
setiap sarana kesehatan
• Memperjelas sistem pelayanan kesehatan, karena terdapat hubungan kerja antara berbagai sarana kesehatan
yang tersedia
• Memudahkan pekerjaan administrasi, terutama pada aspek perencanaan.

Sudut pandang masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan


• Meringankan biaya pengobatan, karena dapat dihindari pemeriksaan yang sama secara berulang-ulang
• Mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, karena diketahui dengan jelas fungsi dan
wewenang sarana pelayanan kesehatan

Sudut pandang kalangan kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan.


• Memperjelas jenjang karir tenaga kesehatan dengan berbagai akibat positif lainnya seperti semangat kerja,
ketekunan, dan dedikasi
• Membantu peningkatan pengetahuan dan keterampilan yakni melalui kerjasama yang terjalin
• Memudahkan dan atau meringankan beban tugas
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan rujukan
pelayanan kesehatan
Karakteristik Predisposisi (Predisposing
Karakteristik Kemampuan (Enabling
Characteristics): Karakterisrik ini digunakan untuk
Characteristics): keadaan atau kondisi yang Karakteristik Kebutuhan (Need characteristics):
menggambarkan fakta bahwa setiap individu
membuat seseorang mampu untuk melakukan komponen yang paling langsung berhubungan
mempunyai kecenderungan menggunakan
tindakan untuk memenuhi kebutuhannya terhadap dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan yang berbeda-beda. Hal ini
pelayanan kesehatan.
disebabkan karena adanya ciri-ciri individu

• Ciri-ciri demografi, seperti: jenis kelamin, umur, • Sumber daya keluarga: penghasilan keluarga, • Penilaian individu (perceived Need)
dan status perkawinan keikutsertaan dalam asuransi kesehatan, Merupakan penilaian keadaan kesehatan yang
• Struktur sosial, seperti: tingkat pendidikan, kemampuan membeli jasa pelayanan kesehatan, dirasakan oleh individu, besarnya ketakutan
pekerjaan, hobi, ras, agama, dan sebagainya. dan pengetahuan tentang informasi pelayanan terhadap penyakit dan hebatnya rasa sakit yang
• Kepercayaan kesehatan (health belief), seperti kesehatan yang dibutuhkan. diderita.
keyakinan bahwa pelayanan kesehatan dapat • Sumber daya masyarakat: jumlah sarana pelayanan • Penilaian klinik (evaluated Need)
menolong proses penyembuhan penyakit. kesehatan yang ada, jumlah tenaga kesehatan yang Merupakan penilaian beratnya penyakit oleh
ada, jumlah tenaga kesehatan yang tersedia dalam dokter yang merawatnya. Hal ini tercermin antara
wilayah tersebut, rasio penduduk terhadap tenaga lain dari hasil pemeriksaan dan penentuan
kesehatan, dan lokasi pemukiman penduduk. diagnosis OLEH DOKTER
semakin banyak sarana dan jumlah tenaga
kesehatan maka tingkat pemanfaatan pelayanna
kesehatan suatu masyarkat akan semakin
bertambah
SISTEM RUJUKAN MEDIK DI LAYANAN PRIMER

Dokter merujuk pasien pada kasus penyakit dengan tingkat kemampuan 4A


pada kondisi :
T :Time  lama perjalanan penyakit
A : Age  umur pasien
C : Complication  komplikasi dari penyakitnya, tingkatan kesulitan
C : Comorbidity  ada/tidaknya penyakit penyerta
C : Condition  melihat kondisi fasilitas pelayanan
1. TIME
• Jika perjalanan penyakit dapat digolongkan kepada kondisi kronis atau melewati Golden Time Standard
• Contoh pada demam tifoid: Pasien dirujuk bila setelah mendapat terapi selama 5 hari belum tampak
perbaikan.

2. AGE
• Jika usia pasien masuk dalam kategori yang dikhawatirkan meningkatkan risiko komplikasi serta kondisi
penyakit lebih berat
• Contoh pada penyakit pneumonia aspirasi.
Pasien anak, berumur kurang dari 6 bulan, indikasi dirujuk ke layanan sekunder.
3. COMPLICATION
• Jika komplikasi yg ditemui dapat memperberat kondisi pasien
• Contoh pada penyakit influenza dengan tanda-tanda pneumonia Pasien dirujuk bila didapatkan tanda-
tanda pneumonia (panas tidak turun 5 hari disertai batuk purulen dan sesak nafas).

4. COMORBIDITY
• Jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yang memperberat kondisi pasien.
• Contoh: penyakit TB pada orang dengan HIV, TB dengan penyakit metabolik perlu dirujuk ke layanan
sekunder. Setelah mendapat advis di layanan sekunder dapat melanjutkan pengobatan kembali di fasilitas
pelayanan primer.
5. CONDITION

• Apabila fasilitas pelayanan tidak dapat memenuhi keberlangsungan


penatalaksanaan.
• Rujukan bisa bersifat horizontal maupun vertikal pada fasilitas yang
mempunyai peralatan untuk keberlangsungan penatalaksanaan
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA

Anda mungkin juga menyukai