Anda di halaman 1dari 17

SISTEM KESEHATAN

NASIONAL (SKN)
AISYAH PUTRI WAHDA
RAKA NURALIF VERDIANTO
TEORI SISTEM

Sistem kesehatan menurut WHO adalah sebuah proses kumpulan berbagai faktor kompleks yang
berhubungan dalam suatu negara, yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan kesehatan
perseorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat pada setiap saat diutuhkan.
Dalam sebuah sistem harus terdapat unsur-unsur input, proses, output, feedback, impact dan lingkungan.
Sistem kesehatan yang telah di sahkan sesuai SK Menkes bahwa tujuan yang pasti adalah meningkatkan
derajat yang optimal dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan yang sesuai dengan Pembukaan UUD
1945.
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin tercapainya
tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945.
Sistem Kesehatan Nasional perlu dilaksanakan dalam konteks Pembangunan Kesehatan secara keseluruhan
dengan mempertimbangkan determinan sosial, seperti: kondisi kehidupan sehari-hari, tingkat pendidikan,
pendapatan keluarga, distribusi kewenangan, keamanan, sumber daya, kesadaran masyarakat, dan
kemampuan tenaga kesehatan mengatasi masalah tersebut.
• Input adalah sumberdaya kesehatan yang terdiri dari subsistem sumberdaya manusia kesehatan,
subsistem obat dan perbekalan kesehatan, dan subsistem pembiayaan kesehatan. Namun perlu
ditekankan bahwa antar ke-enam subsistem tersebut harus saling berinteraksi secara harmonis dan
dinamis dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
• Proses adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang berfungsi untuk
mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan. 
• Dampak merupakan akibat dari output atau hasil suatu sitem, terjadi dalam waktu yang relatif lama.
Dampak sistem pelayanan kesehatan adalah masyarakat sehat, angka kesakitan dan kesehatan
menurun.
TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN

Adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Menurut Leavel dan Clark dalam
memberikan pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan
diberikan, di antara tingkat pelayanan kesehatan tersebut adalah:
• Health Promotion (promosi kesehatan) : Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan agar
masyarakat atau sasarannya tidak terjadi gangguan kesehatan. Tingkat pelayanan ini dapat meliputi,
keberhasilan perseorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, pemeriksaan kesehatan berkala, kebiasaan
hidup sehat, peningkatan status gizi, dan lain-lain.
• Specific Protection (perlindungan khusus) : Melindungi masyarakat dari bahaya yang akan menyebabkan
penurunan status kesehatan, atau bentuk perlindungan terhadap penyakit-penyakit tertentu/ ancaman
kesehatan, misalnya pemberian imunisasi yang di gunakan untuk perlindungan pada penyakit tertentu
seperti imunisasi BCG, DPT, Hepatitis, campak dan lain-lain.
LANJUT....
• Early Diagnosis and Prompt Treatment (diagnosis dini dan pengobatan segera) : Timbulnya gejala pada suatu
penyakit. Tingkat pelayanan ini dilakukan untuk mencegah meluasnya penyakit yang lebih lanjut serta dampak dari
timbulnya penyakit sehingga tidak terjadi penyebaran. Misalnya berupa kegiatan dalam rangka survey pencarian
kasus baik secara individu maupun masyarakat/ kelompok.
• Disability Limitation (pembatasan cacat) : Dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat tidak mengalami
dampak kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan. Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan misalnya perawatan
untuk mwnghentikan penyakit, mencegah komplikasi lebih lanjut, memberikan segala fasilitas untuk mengatasi
kecacatan dan mencegah kematian.
• Rehabilitation (rehabilitasi)
• Pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien di diagnose sembuh. Sering pada tahap ini dijumpai pada fase pemulihan
terhadap kecacatan sebagaimana program latihan-latihan yang diberika kepada pasien, kemudian memberika
fasilitas agar pasien memiliki keyakinan kembali atau gairah hidup kembali ke masyarakat dan masyarakat mau
menerima dengan senang hati karena kesadaran yang dimilikinya. (Aziz Alimul. 2008).
LINGKUP SYSTEM PELAYANAN KESEHATAN

Dalam system pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter, pelayanankeperawatan, dan
pelayanan kesehatan masyarakat. Dokter merupakan subsistem dari pelayanan kesehatan. Subsistem
pelayanann kesehatajn tersebut memiliki tujuan masing-masing dengan tidak meninggalkan tujuan umum
dari pelayanan kesehatan. Pelayanankesehatan yang ada sekarang ini dapat diselenggarakan oleh pihak
pemerintah maupunswasta.Dalam pelayanan kesehatan terdapat tiga bentuk yaitu primary helath care
(pelayanankesehatan tingkat pertama) , secondary health care ((pelayanan kesehatan tingkat ke dua) ,dan
tertiary health services ((pelayanan kesehatan tingkat ketiga). Ketiga bentuk pelayanankesehatan terbagi
dalam pelayanan dasar yang dilakukan di puskesmas dan pelayananrujukan yang dilakukan di rumah sakit.
• Primary Helath Care (pelayanan kesehatan tingkat pertama)Dibutuhkan atau dilaksanakan pada
masyarakat yang memiliki masalah kesehatanyang ringan atau masyarakat sehat tetapi ingin
mendapatkan peningkatan kesehatanagar menjadi optimal dan sejahtera sehingga sifat pelayanan
kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan ini dapat dilakukan oleh
puskesmasatau balai kesehatan masyarakat dan lain-lain.
• Secondary health care ((pelayanan kesehatan tingkat ke dua)Dibutuhkan bagi masyarakat atau klien yang
membutuhkan perawatan di rumah sakitatau rawat inap dan tidak dilaksanakan di pelayanan kesehatan
utama. Pelayanankesehatan ini dilaksanakan di rumah sakit yang tersedia tenaga spesialis atausejenisnya.
• Tertiary health services ((pelayanan kesehatan tingkat ketiga)Merupakan tingkat pelayanan tertinggi
dimana tingkat pelayanan ini apabila tidak lagidibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama dan kedua.
Biasanya pelayanan inimembutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau subspesialis dan sebagai rujukan
utamaseperti rumah sakit yang tipe A atau tipe.
RAWAT JALAN

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1165/MENKES/SK/2007/bab 1, pasal 1 ayat 4 “pelayanan rawat jalan
adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya
tanpa menginap di Rumah Sakit.” Bentuk pertama dari pelayanan rawat jalan adalah yang diselenggarakan oleh klinik
yang ada kaitannya dengan Rumah Sakit (hospital based ambulatory care). Jenis pelayanan rawat jalan di rumah sakit
secara umum dapat dibedakan atas 4 macam, yaitu:
• Pelayanan gawat darurat (emergency services) yaitu untuk menangani pasien yang membutuhkan pertolongan segera
dan mendadak.
• Pelayanan rawat jalan paripurna (comprehensive hospital outpatient services) yaitu yang memberikan pelayanan
kesehatan paripurna sesuai dengan kebutuhan pasien.
• Pelayanan rujukan (referral services) yaitu hanya melayani pasien-pasien rujukan oleh sarana kesehatan lain. Biasanya
untuk diagnosis atau terapi, sedangkan perawatan selanjutnya tetap ditangani oleh sarana kesehatan yang merujuk.
• Pelayanan bedah jalan (ambulatory surgery services) yaitu memberikan pelayanan bedah yang dipulangkan pada hari
yang sama.
INSTITUSI

Institusi merupakan suatu organisasi yang ada dan pendiriannya atas dasar tujuan yang nantinya akan
langsung berhubungan dengan masyarakat. Kebanyakan institusi yang berdisi dengan tujuan untuk
memberikan pendidikan pada kalangan umum.
Institusi merupakan segala daya tahap struktur yang mekanismenya berdasarkan tatanan sosial serta
kerjasama dalam pembentukkan perilaku setiap individu yang terlibat dalam suatu institusi tertentu. Dalam
pembentukan perilaku yang berperan aktif bukan hanya pihak institusi saja akan tetapi segala pihak yang
bersangkutan harus ikut terlibat.
HOSPICE

Hospice adalah perawatan pasien terminal (stadium akhir) dimana pengobatan terhadap penyakitnya tidak
diperlukan lagi (dokter sudah angkat tangan). Perawatan ini bertujuan meringankan penderitaan dan rasa
tidak nyaman dari pasien, berlandaskan pada aspek bio-psiko-spiritual.
COMUNITY BASE AGENCY

Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada klien padakeluarganya
sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek perawatkeluarga, dan lain-lain.
PELAYANAN KEPERAWATAN DALAM
PELAYANAN KESEHATAN

Merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan dasar & rujukan sehingga
meningkatkan derajat kesehatan. Pada tingkat pelayanan dasar dilakukan di lingkup puskesmas dengan
pendekatan askep keluarga dan komunitas yang berorientasi pada tugas keluarga dalam kesehatan,
diantaranya mengenal masalah kesehatan secara dini, mengambil keputusan, menanggulangi keadaan
darurat, memberikan pelayanan dasar pada anggota keluarga yang sakit serta memodifikasi lingkungan.
Pada lingkup pelayanan rujukan, tugas perawat adalah memberikan askep pada ruang atau lingkup
rujukannya, seperti: asuhan keperawatan anak, askep jiwa, askep medikal bedah, askep maternitas, askep
gawat darurat, dan sebagainya
FAKTOR YANG MEMPENGARUHU
PELAYANAN KESEHATAN
Pelaksanaan pelayanan kesehatan juga akan lebih berkembang atau sebaliknya akanterhambat karena dipengaruhi oleh beberapa
factor seperti adanya peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi baru , pergeseran nilai masyarakat, aspek legal dan
etik,ekonomi dan politik.
• Ilmu pengetahuan dan teknologi baru. Pelaksanaan system pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan
dan teknologi baru, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi, maka akan diikuti oleh perkembangan
pelayanan kesehatan atau jugasebagai dampaknya pelayanan kesehatan jelas lebih mengikuti perkembangan danteknologi
seperti dalam pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit- penyakit yang sulit dapat digunakan alat seperti laser,
terapi pengubahan gen, danlain-lain. Berdasarkan itu pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukupmahal dan
pelayanan akan lebih professional dan butuh tenaga-tenaga yang ahlidalam bidang tertentu.
• Pergeseran Nilai Masyarakat. Berlangsungnya system pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh nilaiyang ada di
masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan, dimana dengan beragamnya masyarakat, maka dapat menimbulkan
pemanfaatan jasa pelayanankesehatan yang berbeda. Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan yangtinggi, maka
akan memiliki kesadaran yang lebih dalam penggunaan atau pemanfaatan pelayanan kesehatan , demikian juga sebaliknya
pada masyarakatyang memiliki pengetahuan yang kurang akan memiliki kesadaran yang rendahterhadap pelayanan kesehatan.
• Aspek Legal dan Etik. Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau pemanfaatan
pelayanan kesehatan , maka akan semakin tinggi pula tuntutan hokum dan etikdalam pelayanan
kesehatan, sehingga pelaku pemberi pelayanan kesehatan harusdituntut untuk memberikan pelayanan
kesehatan secara professional denganmemperhatikan nilai-nilai hokum yang ada di masyarakat.
• Ekonomi. Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi dimasyarakat.
Semakin tinggi ekonomi seseorang , pelayanan kesehatan akan lebihdiperhatikan dan mudah dijangkau ,
demikian juga sebaliknya apabila tingkatekonomi seseorang rendah maka sangat sulit menjangkau
pelayanan kesehatanmengingat biaya dalam jasa pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang
cukupmahal. Keadaan ekonomi ini yang akan dapat mempengaruhi dalam system pelayanan kesehatan.
• Politik. Kebijakan pemerintah melalui system politik yang ada akan sangat mempengaruhisekali dalam
system pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakan-kebijakan yangada dapat memberikan pola dalam
system pelayanan
VISI INDONESIA SEHAT 2015

Gambaran masyarakat di Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat,
bangsa dan Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat,memiliki
kemampuan untuk mengjangkau pelayanan kesehatan yang bermutusecara adil dan merata, serta memiliki derajat yang
setinggi-tingginya di seluruh republic Indonesia. Gambaran masyarakat di Indonesia di masa depan atau visi yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan tersebut dirumuskan sebagai: INDONESIA SEHAT 2015
Dengan adanya rumsan visi tersebut, maka lingkungan yang diharapkan pada masa depan adalah lingkungan yang kondusif bagi
terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai,
perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan
masyarakat yang saling tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa.Perilaku masyarakat Indonesia sehat
2015 adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah terjadinya resiko penyakit,melinduni
diri dari ancaman penyakit serta berpartisifasi akif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Selanjutnya masyarakat mempunyai
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu. Layanan yang tersedia adalahlayanan yang berhasil guna
dan berdaya guna yang tersebar secara merata di ndonesia. Dengan demikian terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang
optimal yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social danekonomis.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai