Anda di halaman 1dari 13

MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH DALAM PERNIKAHAN MUDA

MENURUT PRINSIP ISLAM

Indah Nurul Husna


Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Email: Indahnurulhusna2@gmail.com

ABSTRAK

Pernikahan muda dalam konteks prinsip Islam memiliki tantangan tersendiri yang perlu
diatasi agar dapat membangun keluarga sakinah. Artikel ini menyajikan gambaran singkat
tentang permasalahan utama yang mungkin dihadapi oleh pasangan muda serta memberikan
solusi berdasarkan ajaran Islam. Salah satu permasalahan utama adalah kesiapan mental dan
emosional. Pernikahan muda seringkali dihadapi dengan perubahan besar, dan kesiapan
mental menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini. Pendekatan Islam menekankan
pentingnya pendidikan pranikah dan bimbingan, sehingga pasangan dapat memahami peran
dan tanggung jawab mereka dengan lebih baik.Tanggung jawab ekonomi menjadi perhatian
utama, terutama di tengah tantangan ekonomi modern. Artikel ini menguraikan solusi
berbasis Islam, seperti perencanaan keuangan yang bijak, keberdayaan ekonomi keluarga, dan
percaya bahwa rezeki datang dari Allah. Komunikasi yang efektif menjadi pondasi penting
dalam membangun keluarga sakinah. Artikel ini mencakup saran-saran berdasarkan Islam
untuk meningkatkan keterampilan komunikasi, termasuk mendengarkan dengan penuh
perhatian, bersikap adil, dan menyampaikan pesan dengan kelembutan. Pendidikan agama
dan moral juga menjadi fokus, dengan poin-poin yang menyoroti pentingnya mendalami
nilai-nilai Islam, membaca Al-Qur'an bersama-sama, dan menjaga integritas moral dalam
kehidupan sehari-hari. Pembagian peran dan tugas dalam pekerjaan rumah tangga dibahas
sebagai solusi untuk mencegah konflik. Kesetaraan gender, kerja sama aktif, dan saling
menghormati merupakan nilai-nilai yang ditekankan oleh Islam dalam mengelola tanggung
jawab rumah tangga.

Kata kunci : pernikahan muda,pasangan,islam,Pendidikan agama,rumah tangga


BAB 1

PENDAHULUAN

Latar belakang

Pernikahan merupakan salah satu institusi terpenting dalam Islam, dan membangun keluarga
sakinah merupakan tujuan utama setiap pasangan muslim. Pada khususnya, pernikahan muda
memerlukan pemahaman yang mendalam terhadap prinsip-prinsip Islam agar perjalanan
hidup bersama dapat dijalani dengan penuh makna dan berkah. Islam memberikan pedoman
yang jelas mengenai bagaimana pasangan muda dapat membangun keluarga yang harmonis,
penuh kasih sayang, dan penuh berkah. Dalam paragraf ini, akan dibahas beberapa prinsip
Islam yang esensial dalam membangun keluarga sakinah dalam pernikahan muda.

Memahami dan mengamalkan prinsip-prinsip Islam dalam pernikahan muda adalah fondasi
utama untuk membangun keluarga sakinah. Islam memberikan panduan komprehensif untuk
membentuk hubungan yang harmonis dan penuh berkah. Dalam era pernikahan muda, di
mana pasangan masih belajar satu sama lain dan menjalani kehidupan baru bersama, prinsip-
prinsip ini menjadi landasan kokoh dalam mencapai tujuan hidup bersama dengan damai dan
berkah. Dalam paragraf ini, kita akan membahas beberapa prinsip Islam yang esensial untuk
membangun keluarga sakinah dalam pernikahan muda.

Pernikahan dalam Islam bukan sekadar ikatan fisik antara dua individu, melainkan juga
ikatan spiritual dan ibadah. Tujuan utama pernikahan dalam Islam adalah untuk mencapai
ketaqwaan kepada Allah. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, "Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri, supaya
kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih
dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berfikir" (Q.S. Ar-Rum: 21).
Islam menetapkan tujuan pernikahan sebagai ibadah, bukan hanya pemenuhan kebutuhan
fisik belaka. Dalam Surah Ar-Rum ayat 21, Allah SWT menyebutkan tujuan pernikahan
adalah agar pasangan saling melengkapi, merasa tenteram, dan saling mencintai. Pernikahan
muda diharapkan menjadi sarana untuk mencapai ketaqwaan kepada Allah dan membangun
keluarga yang taat pada-Nya. Landasan yang kuat bagi keluarga sakinah adalah pemahaman
mendalam terhadap ajaran agama Islam. Pasangan muda perlu terlibat dalam pembelajaran
agama, memahami nilai-nilai moral, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan agama dan moral akan membantu mereka menghadapi berbagai tantangan dan
membuat keputusan berdasarkan prinsip-prinsip Islam.

Pernikahan muda seringkali dihadapi dengan perubahan besar dalam kehidupan. Kesiapan
mental dan emosional sangat penting untuk menghadapi tantangan ini. Pasangan muda perlu
memiliki pemahaman yang jelas tentang tanggung jawab dan peran masing-masing, serta
kesiapan untuk tumbuh bersama dalam perjalanan pernikahan.

Komunikasi yang baik adalah kunci utama dalam membangun keluarga sakinah. Pasangan
muda perlu belajar mendengarkan dengan penuh perhatian, saling memahami, dan berbicara
dengan lembut. Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin mencintai dan
membenci sesuatu melainkan dia menyatakan hal itu" (Muslim). Komunikasi yang efektif
membantu mencegah konflik dan memperkuat ikatan emosional antar pasangan.

Membangun keluarga sakinah dalam pernikahan muda menurut prinsip Islam melibatkan
pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai agama, komunikasi yang baik, pendidikan agama
dan moral, tanggung jawab ekonomi, kerja sama dalam pekerjaan rumah tangga, kompromi,
kesabaran, penyelesaian konflik yang bijak, dukungan masyarakat, dan keterlibatan aktif
dalam ibadah. Semua prinsip ini membentuk dasar yang kokoh untuk pernikahan yang berkah
dan harmonis sesuai dengan ajaran Islam. Dengan menjalankan prinsip-prinsip ini, pasangan
muda dapat membina keluarga yang tidak hanya sejahtera di dunia.

Dengan memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip Islam ini, pasangan muda


dapat membangun pondasi yang kokoh untuk keluarga sakinah. Pernikahan muda yang
didasarkan pada nilai-nilai agama Islam diharapkan mampu melewati segala cobaan dan
menghasilkan kehidupan berumah tangga yang penuh berkah serta mendapat rahmat dari
Allah SWT.
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

Memahami dan Menerapkan Prinsip Islam dalam Membangun Keluarga Sakinah dalam
Pernikahan Muda

Pernikahan muda, dalam perspektif Islam, bukan sekadar ikatan antara dua individu,
melainkan suatu konsep yang memerlukan pemahaman mendalam terhadap prinsip-prinsip
Islam. Membangun keluarga sakinah dalam pernikahan muda bukanlah tugas yang mudah,
tetapi dengan mengikuti pedoman Islam, pasangan muda dapat membangun fondasi yang
kokoh untuk kehidupan berumah tangga yang berkah. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi
prinsip-prinsip Islam yang esensial dalam membina keluarga sakinah pada pernikahan muda.

1. Niat yang Ikhlas dan Bertawakal

Sebelum memulai pernikahan, niat yang ikhlas kepada Allah SWT sangatlah penting.
Pasangan muda harus menyadari bahwa pernikahan adalah ibadah, dan tujuan utamanya
adalah mendekatkan diri kepada Allah. Bertawakal atau bergantung sepenuhnya kepada Allah
dalam setiap langkah kehidupan pernikahan akan membantu mengurangi kekhawatiran dan
memperkuat iman.

2. Pemahaman Terhadap Tugas dan Peran Masing-Masing

Pemahaman yang jelas terhadap tugas dan peran masing-masing pasangan dalam pernikahan
merupakan prinsip dasar dalam Islam. Suami memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin
keluarga, sementara istri sebagai pendukung. Keduanya harus saling melengkapi, bekerja
sama, dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama sesuai dengan ajaran Islam.

3. Pendidikan Agama dan Moral


Pendidikan agama dan moral memiliki peran sentral dalam membentuk keluarga sakinah.
Pasangan muda perlu menginvestasikan waktu dalam memahami ajaran Islam secara
mendalam. Membaca Al-Qur'an bersama, mengikuti kelas-kelas keagamaan, dan
mempraktikkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari akan memperkuat dasar
spiritual dan moral keluarga.

4. Komunikasi yang Efektif

Komunikasi yang efektif adalah kunci utama dalam membina hubungan yang sehat. Pasangan
muda perlu belajar untuk saling mendengarkan, menghormati pendapat satu sama lain, dan
mengungkapkan perasaan dengan jujur. Rasulullah SAW menekankan pentingnya
komunikasi yang baik dalam hubungan pernikahan, yang dapat mencegah konflik dan
meningkatkan pemahaman antar pasangan.

5. Kesiapan Mental dan Emosional

Kesiapan mental dan emosional adalah prinsip yang tak dapat diabaikan dalam pernikahan
muda. Pasangan harus memahami bahwa hidup bersama akan membawa tantangan dan
perubahan. Kesiapan untuk tumbuh bersama, menyelesaikan konflik dengan bijak, dan saling
mendukung dalam perjalanan kehidupan pernikahan sangatlah penting.

6. Tanggung Jawab Ekonomi dan Keuangan yang Bijak

Islam menetapkan suami sebagai tulang punggung ekonomi keluarga. Oleh karena itu,
pasangan muda perlu merencanakan keuangan dengan bijak, memprioritaskan kebutuhan
keluarga, dan menghindari pemborosan. Dengan bekerja sama dalam mengelola keuangan,
pasangan dapat mencapai stabilitas ekonomi yang diberkahi oleh Allah.

7. Kerja Sama dalam Pekerjaan Rumah Tangga

Islam menekankan bahwa pekerjaan rumah tangga adalah tanggung jawab bersama suami
dan istri. Pasangan muda perlu membentuk kemitraan dalam tugas-tugas rumah tangga,
saling membantu, dan menghargai kontribusi masing-masing. Ini akan menciptakan
lingkungan keluarga yang seimbang dan adil.

8. Pentingnya Kompromi dan Kesabaran

Kompromi dan kesabaran adalah prinsip kunci dalam membangun keluarga sakinah.
Pasangan muda perlu belajar untuk berkompromi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip Islam.
Kesabaran diperlukan ketika menghadapi cobaan dan konflik dalam kehidupan sehari-hari.
9. Mengelola Konflik dengan Bijak

Konflik adalah bagian tak terhindarkan dalam pernikahan. Islam mengajarkan untuk
mengelola konflik dengan bijak, menghindari kata-kata kasar, dan mencari solusi bersama.
Rasulullah SAW memberikan contoh penyelesaian konflik dengan adil dan penuh hikmah.

10. Doa dan Keterlibatan Aktif dalam Ibadah

Doa memiliki peran sentral dalam membina keluarga sakinah. Pasangan muda perlu berdoa
bersama, memohon petunjuk dan keberkahan dari Allah. Keterlibatan aktif dalam ibadah,
seperti shalat berjamaah dan membaca Al-Qur'an bersama, akan mempererat hubungan
spiritual antara suami dan istri.

Dalam menyatukan semua prinsip ini, pasangan muda dapat membangun keluarga sakinah
yang sesuai dengan ajaran Islam. Proses ini memerlukan kesabaran, komitmen, dan keinginan
untuk terus belajar dan tumbuh bersama. Dengan mengikuti prinsip-prinsip Islam ini,
pasangan muda dapat membina hubungan yang penuh berkah, damai, dan harmonis dalam
pernikahan mereka. Semoga keluarga yang dibangun sesuai dengan prinsip-prinsip Islam
menjadi sarana mendapatkan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.

Pernikahan muda merupakan langkah penting dalam perjalanan kehidupan, terutama bagi
pasangan yang memilih membangun keluarga sakinah berdasarkan prinsip-prinsip Islam.
Meskipun prinsip-prinsip ini membimbing pasangan untuk menciptakan lingkungan keluarga
yang harmonis, tetapi berbagai permasalahan utama dapat muncul. Dalam artikel ini, kita
akan menjelajahi permasalahan utama yang mungkin dihadapi oleh pasangan muda dan
menyajikan solusi yang dapat diterapkan sesuai dengan ajaran Islam.

Permasalahan Utama dan Solusinya:

1. Kesiapan Mental dan Emosional:

Permasalahan: Pernikahan muda sering kali dihadapi dengan ketidaksiapan mental dan
emosional, yang dapat mengakibatkan stres dan ketegangan dalam hubungan.

Solusi: Pasangan muda perlu fokus pada pendidikan pranikah, menghadiri kelas-kelas
persiapan pernikahan, dan mencari bimbingan dari orang-orang yang lebih berpengalaman.
Keterlibatan dalam kelompok pendukung dan berbicara secara terbuka tentang harapan dan
ketakutan dapat membantu mengurangi tekanan.
2. Tanggung Jawab Ekonomi:

Permasalahan: Tanggung jawab ekonomi dalam Islam diberikan pada suami, namun di tengah
tekanan ekonomi modern, pasangan muda mungkin mengalami kesulitan mengelola
keuangan keluarga.

Solusi: Pasangan perlu merencanakan keuangan dengan bijak, membuat anggaran, dan
memprioritaskan pengeluaran. Suami dan istri dapat bekerja sama untuk mencapai stabilitas
ekonomi yang diberkahi oleh Allah. Doa dan kepercayaan pada rejeki yang diberikan oleh
Allah juga menjadi penting.

3. Komunikasi yang Efektif:

Permasalahan: Kurangnya keterampilan komunikasi dapat menyebabkan konflik dan


ketidakpahaman antar pasangan.

Solusi: Pasangan perlu memprioritaskan komunikasi yang terbuka dan jujur. Mereka dapat
mengikuti kursus komunikasi atau konseling pranikah untuk meningkatkan keterampilan
komunikasi mereka. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan mengungkapkan perasaan
secara positif adalah kunci dalam membangun hubungan yang sehat.

4. Tantangan Pendidikan Agama dan Moral:

Permasalahan: Pengaruh budaya dan media dapat menantang pemahaman dan praktik nilai-
nilai agama dan moral dalam kehidupan sehari-hari.

Solusi: Pasangan perlu terlibat dalam pendidikan agama bersama, membaca Al-Qur'an, dan
berdiskusi tentang nilai-nilai moral dalam Islam. Membangun komunitas yang mendukung
dan memilih lingkungan yang positif juga dapat membantu mempertahankan nilai-nilai
tersebut.

5. Pembagian Peran dan Tugas dalam Pekerjaan Rumah Tangga:

Permasalahan: Pembagian peran yang tidak adil dapat menyebabkan ketidakpuasan dan
konflik dalam rumah tangga.

Solusi: Islam menekankan kesetaraan dan saling menghormati antara suami dan istri.
Pasangan perlu membicarakan pembagian tugas dengan adil, menghargai kontribusi masing-
masing, dan membantu satu sama lain dalam pekerjaan rumah tangga.

6. Harapan dan Ekspektasi yang Tinggi:


Permasalahan: Ekspektasi yang tidak realistis dapat menyebabkan kekecewaan dan konflik
dalam pernikahan.

Solusi: Pasangan perlu memiliki ekspektasi yang realistis, saling membicarakan harapan
mereka, dan berkomitmen untuk saling mendukung. Mengembangkan kesabaran dan
kebijaksanaan dalam menghadapi perbedaan harapan menjadi kunci dalam mengelola
permasalahan ini.

7. Pendidikan dan Pengembangan Diri:

Permasalahan: Pendidikan dan pengembangan diri dapat terabaikan dalam kesibukan


kehidupan pernikahan, yang dapat membatasi pertumbuhan individu dan bersama.

Solusi: Pasangan perlu saling mendukung dalam pendidikan dan pengembangan diri masing-
masing. Menghadiri kelas bersama atau merencanakan waktu khusus untuk pertumbuhan
pribadi dapat membantu meningkatkan kualitas hidup bersama.

8. Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan:

Permasalahan: Pemahaman yang salah atau tradisi yang membatasi kesetaraan gender dapat
menghambat pemberdayaan perempuan.

Solusi: Pasangan perlu mengedepankan prinsip kesetaraan dan pemberdayaan perempuan


yang diajarkan oleh Islam. Suami dan istri harus bekerja sebagai mitra yang sejajar, saling
mendukung dalam mencapai tujuan bersama.

Membangun keluarga sakinah dalam pernikahan muda berdasarkan prinsip Islam melibatkan
kesadaran, komitmen, dan kerja keras dari kedua belah pihak. Permasalahan yang muncul
dapat diatasi melalui pendekatan yang holistik, melibatkan aspek spiritual, ekonomi, sosial,
dan psikologis. Prinsip-prinsip Islam memberikan kerangka kerja yang kokoh dan solusi yang
praktis untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan kesungguhan, doa, dan niat baik,
pasangan muda dapat membangun keluarga sakinah yang berkah dan harmonis sesuai dengan
ajaran Islam.

Dampak dampak nya

Membangun keluarga sakinah dalam pernikahan muda, berdasarkan prinsip-prinsip Islam,


memiliki dampak yang sangat luas dan mendalam. Dari segi spiritual, sosial, ekonomi, dan
psikologis, prinsip-prinsip ini membimbing pasangan muda untuk menciptakan fondasi yang
kokoh dan berkelanjutan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dampak-dampak positif
dari membangun keluarga sakinah dalam pernikahan muda menurut prinsip Islam.

1. Spiritualitas yang Menguat

Membangun keluarga sakinah dalam pernikahan muda secara otomatis membawa pasangan
lebih dekat kepada Allah SWT. Pernikahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam
menekankan pentingnya ibadah bersama, doa bersama, dan membaca Al-Qur'an bersama.
Aktivitas keagamaan ini tidak hanya memperkuat hubungan antara suami dan istri tetapi juga
menjadikan rumah tangga sebagai tempat yang penuh berkah dan mendekatkan diri kepada
Tuhan.

2. Pembentukan Karakter dan Moral yang Kuat

Pendidikan agama dan moral merupakan inti dari prinsip Islam. Membangun keluarga
sakinah melibatkan pengembangan karakter dan moral yang baik, baik pada diri suami, istri,
maupun anak-anak. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan ini akan mendapatkan
landasan moral yang kuat, membantu mereka menjadi individu yang bertanggung jawab,
jujur, dan berempati.

3. Hubungan Sosial yang Meningkat

Keluarga yang mempraktikkan prinsip-prinsip Islam secara aktif akan menjadi pusat
kebaikan di masyarakat. Keikhlasan, kesabaran, dan keadilan yang diajarkan Islam akan
tercermin dalam interaksi keluarga dengan lingkungan sekitar. Ini dapat menginspirasi dan
memotivasi orang-orang di sekitarnya, menciptakan hubungan sosial yang lebih positif dan
harmonis.

4. Peningkatan Kesejahteraan Psikologis

Pernikahan muda yang didasarkan pada prinsip Islam menciptakan lingkungan psikologis
yang stabil dan mendukung. Komunikasi yang baik, pemahaman, serta saling mendukung
dalam memecahkan masalah membantu mengurangi tingkat stres dan ketegangan dalam
hubungan. Ini berdampak positif pada kesejahteraan emosional dan psikologis pasangan
muda.

5. Keseimbangan Antara Tanggung Jawab Ekonomi dan Keluarga


Prinsip Islam menetapkan tanggung jawab ekonomi pada suami. Ini bukan hanya prinsip
keadilan tetapi juga cara untuk memastikan keseimbangan antara pekerjaan, tanggung jawab
keluarga, dan pembangunan ekonomi. Dengan bekerja sama dalam mengelola keuangan
keluarga, pasangan muda dapat mencapai stabilitas ekonomi yang membawa keberkahan.

6. Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender

Islam memberikan hak-hak dan tanggung jawab yang sama pada suami dan istri.
Pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender adalah prinsip Islam yang mendorong
partisipasi aktif istri dalam pengambilan keputusan keluarga. Ini membentuk keluarga yang
berdasarkan kemitraan dan saling menghormati peran masing-masing.

7. Kepemimpinan yang Adil

Dalam konteks keluarga sakinah, kepemimpinan suami bukanlah dominasi, melainkan


tanggung jawab untuk memberikan arahan yang adil dan bermanfaat. Prinsip kepemimpinan
ini menciptakan hubungan yang harmonis dan penuh kerjasama antara suami dan istri, serta
memperkuat ikatan keluarga.

8. Pemahaman Terhadap Nilai-Nilai Keluarga

Pernikahan muda menurut prinsip Islam membantu pasangan memahami nilai-nilai keluarga
yang dianjurkan oleh agama. Nilai-nilai seperti saling mencintai, menghormati, menghargai,
dan merawat satu sama lain menjadi pedoman utama dalam membangun keluarga yang
sakinah.

9. Pembangunan Generasi yang Berkarakter

Keluarga yang mempraktikkan prinsip Islam secara konsisten akan mencetak generasi yang
berkarakter dan penuh kebajikan. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga
sakinah akan membawa nilai-nilai ini ke masyarakat, menciptakan dampak positif dalam
pembentukan masa depan.

10. Ketahanan Terhadap Tantangan

Keluarga sakinah yang dibangun dalam pernikahan muda memiliki ketahanan yang lebih baik
dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Dengan keyakinan pada prinsip-prinsip
Islam, pasangan muda dapat menjalani kehidupan pernikahan dengan bijak, dan ketika
menghadapi ujian, mereka memiliki dasar yang kokoh untuk tetap bersama dan mengatasi
rintangan.
Dalam kesimpulan, membangun keluarga sakinah dalam pernikahan muda menurut prinsip
Islam membawa dampak positif yang mendalam pada berbagai aspek kehidupan. Dari aspek
spiritualitas, moralitas, kesejahteraan psikologis, hingga hubungan sosial, prinsip-prinsip ini
menciptakan fondasi yang kuat untuk membina keluarga yang penuh berkah dan harmonis.
Seiring waktu, keluarga ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi masyarakat, menciptakan
lingkungan yang lebih baik dan bermakna. Dengan menjalankan prinsip-prinsip ini, pasangan
muda dapat merangkul pernikahan mereka sebagai perjalanan yang membawa kebahagiaan
dan keberkahan dalam lingkup yang lebih luas, sesuai dengan ajaran dan petunjuk Allah
SWT.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Membangun keluarga sakinah dalam pernikahan muda menurut prinsip Islam melibatkan
perjalanan yang penuh tantangan dan pengembangan diri. Sejumlah permasalahan utama
seperti kesiapan mental, tanggung jawab ekonomi, komunikasi yang efektif, dan tantangan
dalam pendidikan agama dapat diatasi melalui pendekatan yang holistik dan berbasis pada
nilai-nilai Islam.

Kesadaran akan prinsip-prinsip Islam, komunikasi yang baik, dan keterlibatan aktif dalam
pengembangan diri dan pendidikan agama menjadi kunci utama dalam membangun keluarga
sakinah. Mengatasi permasalahan ekonomi melalui perencanaan keuangan yang bijak,
mendukung kesetaraan gender, dan menciptakan lingkungan keluarga yang penuh kasih dan
penghargaan adalah langkah-langkah penting.

Dengan keterlibatan dalam komunitas, doa bersama, dan kesabaran, pasangan muda dapat
menghadapi dan mengatasi permasalahan dalam pernikahan muda mereka. Perjalanan ini
bukan hanya tentang membangun hubungan antara suami dan istri, tetapi juga melibatkan
pertumbuhan spiritual, moral, dan psikologis bagi keduanya.

Saran:
1. Pendidikan Pranikah: Pasangan muda sebaiknya mengikuti kelas pendidikan pranikah
untuk memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam pernikahan. Pendidikan
ini akan membantu mereka mengatasi tantangan awal dan membangun dasar yang
kuat.

2. Komunikasi Terbuka: Aktif mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif


sangat penting. Pasangan perlu belajar mendengarkan dengan penuh perhatian,
berbicara dengan jujur, dan mengatasi konflik dengan baik.

3. Pengelolaan Keuangan: Merencanakan keuangan dengan bijak dan saling


berkolaborasi dalam mengelola keuangan keluarga adalah kunci untuk menghindari
masalah ekonomi. Pasangan perlu membuat anggaran, menabung, dan berbicara
secara terbuka tentang kebutuhan dan prioritas keuangan.

4. Pembelajaran Agama yang Terus-Menerus: Melibatkan diri dalam pembelajaran


agama secara terus-menerus akan memperkuat fondasi spiritual keluarga. Menghadiri
kelas-kelas agama bersama dan membaca Al-Qur'an bersama-sama akan
memperdalam pemahaman agama.

5. Menghadiri Konseling Pernikahan: Menghadiri sesi konseling pernikahan secara


berkala, baik sebelum maupun selama pernikahan, dapat membantu pasangan
mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan yang muncul. Konseling juga
dapat memberikan pandangan objektif dan bimbingan dari ahli.

6. Membangun Dukungan Sosial: Membangun dukungan dari keluarga, teman, dan


komunitas sekitar adalah langkah penting. Mereka dapat memberikan dukungan
moral, nasihat, dan bantuan praktis dalam mengatasi masalah.

7. Doa dan Ketaatan pada Ajaran Islam: Doa bersama dan ketaatan pada ajaran Islam
harus menjadi dasar utama dalam membangun keluarga sakinah. Menciptakan waktu
untuk beribadah bersama, membaca Al-Qur'an, dan memohon petunjuk Allah akan
memperkuat ikatan spiritual pasangan.

Membangun keluarga sakinah dalam pernikahan muda adalah perjalanan yang membutuhkan
kesabaran, komitmen, dan niat baik. Dengan mengambil langkah-langkah konkret dan
menjalankan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, pasangan muda dapat meraih
keberkahan dan kebahagiaan dalam perjalanan pernikahan mereka.
DAFTAR PUSTAKA

1. 1.Ahmad, Rofiq. (2013). Hukum Perdata Islam Di Indonesia


2. . Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2. Alfa, Fathur Rahman. (2019). Pernikahan Dini
Dan Perceraian Di Indonesia.” JAS: Jurnal Ahwal Syakhshiyyah 1, no. 1 (2019): 49–
56
3. Arijulmanan, Arijulmanan. (2018). Revitalisasi Syariah Islam Sebagai Pedoman
Hidup Manusia. Al-Mashlahah Jurnal Hukum IslamDan Pranata Sosial, 6(02). 141–
176.
4. 4.Atiqa, Dewi, Abdul Jalil, and Fita Mustafida. (2020). Analisis Pendidikan Akhlak
Dalam Perspektif Al-Qur’an Surat An- Nahl Ayat 90 Pada Kehidupan Sehari-Hari.
Vicratina: Jurnal Pendidikan Islam, 5(5). 42–46.
5. 5.Dini, Nurhayati. (2010). Tirai Menurun. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
6. 6.Dwima, Melalita Jamhur Adhea.(2019). Pengaruh Komunikasi Efektif Terhadap
Kepuasan Pernikahan Pada Pasangan Yang Melakukan Pernikahan Dini. Cognicia,
7(4). 475–491
7. Hidayah, Yusti Rohmatul. (2019). Hak-Hak Suami Dalam Teks-Teks Religius Dan
Disharmoni Modernitas. EGALITA, 12(2).
8. 8.Iqbal, Muhammad. (2020). Psikologi Pernikahan: Menyelami Rahasia Pernikahan.
Gema Insani.Iryani, Eva. ((2017). Al-Qur’an DanIlmu Pengetahuan. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi,17(3). 66–83.
9. 9.Islamiyah, Islamiyah. (2020). Manusia Dalam Perspektif Al-Qur’an (Studi
Terminologi al-Basyar, al-Insan Dan al-Nas). RUSYDIAH: Jurnal Pemikiran Islam,
1(1). 44–60.
10. 10.Purwidianto, Purwidianto. (2016). Pendidikan Dalam Urusan Rumah Tangga
(Sebuah Analisis Hadis Rasul). Jurnal Pendidikan Islam,7(2). 67–87.

Anda mungkin juga menyukai