Anda di halaman 1dari 4

5 Kunci Rumah Tangga Bahagia Menurut

Islam
√ Islamic Base

 Post authorReview by : Redaksi Dalamislam


Rumah tangga yang bahagia adalah dambaan setiap pasangan yang sudah menikah.
Rumah tangga yang bahagia tentu tidak dapat terjadi tanpa adanya proses dan
pembelajaran dari masing-masing pasangan. Hal ini dikarenakan kebahagiaan dalam
rumah tangga bukanlah sebagai hasil yang tiba-tiba melainkan tahapan yang
membutuhkan jatuh bangunnya usaha.

Islam sendiri memerintahkan agar manusia yang menikah hendaknya mengurus


keluarganya, agar tercipta rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Tentu
bukan hal mudah, namun juga bukan berarti tidak bisa. Yang jelas rumah tangga
sakinah mawaddah dan rahmah adalah proses yang berkelanjutan dan harus
dipertahankan bukan sekali tercapai dan terus menerus akan ada di setiap pasangan.
Berikut adalah beberapa  Kunci Rumah Tangga Bahagia :

Kesatuan Rumah Tangga


Kesatuan dalam rumah tangga tentu sangat diperlukan dan harus disiapkan sebelum
pasangan ini lebih lanjut menjalankan kehidupan berumah tangga. Kesatuan ini
berkaitan dengan bagaimana arah dan dengan apa rumah tangga ini akan dijalankan.
Hal-hal dasar ini jika tidak ditentukan dari awal, maka tidak akan membuat rumah
tangga menjadi satu kesatuan yang utuh karena tidak dibangun oleh dasar atau pondasi
yang kuat.

Untuk itu, hal-hal berikut adalah yang harus diperhatikan dalam membangun kesatuan
dan keutuhan rumah tangga.

1. Tujuan Berumah Tangga

Tujuan berumah tangga dari masing-masing pasangan haruslah jelas. Apa motif dan
tujuannya. Adakah juga kesamaan tersebut ada. Perbedaan tujuan tentu menjadi
potensi untuk meretakkan rumah tangga tersebut dan membuat rumah tangga tidak
harmonis. Apa artinya jika hidup bersama namun berbeda tujuan. Untuk itu
memperjelas tujuan adalah hal yang harus dilakukan agar mendapat kebahagiaan
rumah tangga.

Berumah tangga juga tidak lepas dari tujuan dasar kehidupan manusia sesuai dengan
konsep Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan
Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, yaitu menjalankan misi khalifah fil ard dan
memakmurkan kehidupan di muka bumi.

2. Nilai-Nilai yang Diterapkan di dalam Rumah Tangga

Sebagaimana sebuah organisasi, rumah tangga adalah seperti organisasi. Dalam


menjalankan dan menggerakkan fungsinya maka harus ada nilai-nilai dan landasan
yang digunakan. Hal ini berperan untuk menghidupkan budaya di rumah tangga,
menyelesaikan masalah yang ada, dan lain sebagainya.

Jika tanpa ada nilai-nilai yang sama maka sulit suatu masalah dapat terpecahkan
secara baik. Dalam hal ini islam memerintahkan agar kaum muslimin hendaknya
menikah dengan satu agama stau sesama muslim. Selain dari agar saling memperkuat
umat muslim, juga berhubungan dengan bagaimana keluarga tersebut menjalankan
fungsinya.

Perbedaan agama otomatis akan mempengaruhi nilai-nilai yang ada. Untuk itu
kebahagiaan akan dicapai jika nilai-nilai yang diterapkan sama dan konsisten.

Niat Ibadah
Sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah, bahwa setiap amalan tergantung
kepada niatnya. Niat yang buruk walaupun amalan terlihat baik tentu bernilai buruk
dan keliru. Tentu saja hal ini tidak bisa menjadi pahala di hadapan Allah SWT.

Ada banyak niat yang dimiliki setiap orang untuk berumah tangga. Ada yang sekedar
karena cinta manusia, ada yang karena harta, ada yang karena prestis, dan lain
sebagainya. Tentu saja umat islam harus menjalankan rumah tangga atas niat karena
ibadah. Niat ini tentunya adalah niat diatas segala niat.

Niat ibadah ini sebagaimana disampaikan Rasulullah bahwa menikah adalah


menggenapkan setengah dien-agama. Untuk itu, menjalankan rumah tangga tentu saja
bagian dari ibadah karena di dalamnya suami istri bisa saling membangun akhlak,
mengingatkan, mensupport, menghasilkan keturunan, dan lain sebagainya.

Menjalankan Peran Istri


Kunci kebahagiaan yang juga sangat penting adalah menjalankan peran dari masing-
masing suami istri, yaitu sesuai dengan Kewajiban Suami terhadap Istri dalam
Islam, Kewajiban Istri Terhadap Suami dalam Islam, Kewajiban Wanita dalam Islam.
Menjalankan peran istri tentu saja menjadi kunci kebahagiaan dari rumah tangga.
Peran istri ini sangat penting karena selain dari melayani dan mensupport suami, istri
ini juga berperan sebagai ibu dan pendidik bagi anak-anak.

Peran istri yang menjadi kunci adalah sebagai berikut:


 Mengelola Amanah dan Harta Suami
 Melayani dan Mensupport Pekerjaan Suami, tentunya adalah pekerjaan yang
halal
 Sebagai ibu jika sudah memiliki keturunan, dan berperan untuk mendidik anak-
anak
 Memberikan kenyamanan dan kasih sayang pada suami, serta menjaganya dari
perbuatan maksiat
 Tidak mempersulit suami dalam menghasilkan nafkah yang halal
 Menglola Aset rumah tangga

Peran dan fungsi di atas sangat penting dan dibutuhkan dari kehidupan rumah tangga
suami istri. Jika peran tersebut tidak dilaksanakan oleh istri, maka kebahagiaan dalam
rumah tangga tentunya sulit untuk tercapai. Walaupun bukan kepala keluarga, istri
juga memiliki peran penting dan mempengaruhi kebahagiaan rumah tangga. Untuk
itu, hal-hal tersebut, sebagai peran istri harus dijalankan dengan baik.

Menjalankan Peran Suami


Rumah tangga juga sebagaimana organsasi yang membutuhkan pemimpin untuk
mengarahkan dan mengatur rumah tangga menjadi harmoni dan sesuai tujuan. Islam
menjadikan laki-laki sebagai pemimpin dari wanita.

Untuk itu, tugas-tugas dari suami adalah sebagai berikut:

 Menjadi pemimpin keluarga


 Memberikan nafkah dan memastikan finansial keluarga dapat terpenuhi
 Memberikan nafkah batin pada istrinya
 Menjadi pendidik bagi istri dan anak anaknya
 Mengatur keluarga dengan nilai-nilai yang sudah ditetapkan sebelumnya,
sesuai dengan nilai-nilai islam

Saling Memahami dan Menutupi Kekurangan


Suami dan istri dalam rumah tangga masing-masing memiliki fungsi tersendiri,
karater yang berbeda, dan juga latar belakang yang bermacam-macam. Untuk
itu,dalam rumah tangga yang ingin bahagia tentu saja harus saling memahami dan
menutupi kekurangan.

Setiap perbedaaan dan kekurangan maka tidaklah harus menjadi perdebaan dan
menjadi hal yang membuat pertikaian atau perceraian. Masing-masing kekurangan
harus ditutupi dengan kelebihan masing-masing. Tidak ada pasangan yang sempurna
dan tidak ada pula rumah tangga yang pasti paling bahagia atau paling sempurna.
Semua yang ada di dunia ini pasti memiliki kekurangan atau cacatnya, karena hanya
Allah lah yang Maha Sempurna. Untuk itu, jalan satu-satunya untuk dapat bahagia
adalah saling memahami dan menutupi kekurangan dengan kelebihan yang ada.

5 hal tersebut adalah kunci agar keluarga atau rumah tangga mendapatkan
kebahagiaan. Tentunya membutuhkan proses dan pembelajaran hingga tercapainya
keluarga sesuai konsep Keluarga Dalam Islam, Keluarga Sakinah Dalam
Islam, Keluarga Harmonis Menurut Islam, Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah ,

Anda mungkin juga menyukai