√ Islamic Base
Di dalam islam, pernikahan bukan sekedar persoalan cinta dan kasih sayang semata.
Lebih dari itu, islam mengajarkan agar dalam pernikahan tercipta keluarga sakinah
mawaddah wa rahmah serta terbentuknya generasi yang lebih baik dari masa ke masa
lewat keluarga.
Bisa jadi sebuah pernikahan di usia muda menjadi seseuatu yang tidak baik secara
etika, bukan dalam hukum islam, ketika pernikahan di jalankan malah berdampak
negatif. Misalnya belum cukup umur, kematangan usia kurang, kedewasaan belum
cukup, belum memiliki ilmu dan pengetahuan yang memadai, sehingga kurangnya
material untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Untuk itu, secara etika kurang baik
walaupun secara syarat syahnya dalam islam masih halal dan resmi menjadi suami
istri.
Akan tetapi, di sisi lain tentu menuai konsekuensi mengingat angka perceraian
keluarga pada usia 20 tahun (pernikahan muda) juga tinggi. Untuk itu, sebelum
memutuskan menikah pada usia muda hendaknya masing-masing orang dan keluarga
memikirkan lebih dalam bagaimana dampaknya dan efeknya yang terjadi setelah
menikah.
1. Memastikan Niat
Niat adalah hal yang paling penting untuk menjalankan sesuatu. Begitupun ketika
akan menjalankan pernikahan, meluruskan dan memastikan niat kita untuk ibadah
adalah hal yang harus dilakukan. Niat yang kuat maka akan menghasilkan usaha yang
kuat, niat yang buruk menghasilkan usaha yang buruk, begitupun niat kebaikan akan
menghasilkan kebaikan pula.
Banyak orang-orang, khsususnya yang menikah di usia muda hanya karena dorongan
dan niat kebutuhan biologis. Padahal menikah atau berkeluarga lebih dari itu
membutuhkan komitmen serta tanggung jawab dari masing-masing peran suami istri.
Maka itu keberhasilan rumah tangga berasal dari niat yang ada di dalam masing-
masing pasangan.
Terlebih lagi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pria dan wanita apabila
ingin melanjutkan hidup ke jenjang pernikahan. Seperti terdapat beberapa Cara
Mendapatkan Jodoh Menurut Islam, Wanita yang Baik Dinikahi Menurut
Islam, Kriteria Calon Suami Menurut Islam, Kriteria Calon Istri yang Baik Menurut
Islam, dan juga tentang Kewajiban Menikah di dalam Islam.
Selain itu hal lainnya yang perlu diketahui dalam mempersiapkan pernikahan adalah
mengenai Kewajiban istri terhadap suami dalam islam, Kewajiban suami terhadap
istri, dan hal Mendidik anak dalam islam.
3. Kesiapan Karir
Karir adalah hal yang penting. Manusia di muka bumi diciptakan untuk menjadi
khalifah fil ard yaitu yang bertugas membangun bumi dan memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya untuk mencapai Tujuan Hidup Menurut Islam, Tujuan Penciptaan
Manusia , dan Konsep Manusia dalam Islam. Untuk itu, dibutuhkan karir dari masing-
masing orang.
Karir tidak melulu soal jabatan atau status atau pekerjaan. Pada intinya karir adalah
peran yang kita laksanakan sebagai kontribusi kita untuk ummat berbasis kepada ilmu
dan kemampuan yang kita miliki.
Tentu saja, ketika akan menikah bukan berarti karir kita harus matang atau sukses
terlebih dahulu. Akan tetapi, setidaknya kita memiliki kesiapan dalam berkarir,
memiliki arah dan orientasi yang jelas, serta goal yang ingin dituju. Sehingga sebelum
menikah, pasangan mengetahui apa arah hidup kita, dan bagaimana masing-masing
bisa menyesuaikan.
Tentu dengan begitu juga akan mendukung terbentuknya Keluarga Sakinah Dalam
Islam dan Keluarga Harmonis Menurut Islam dengan proses ilmu dan pembelajaran
yang lebih matang sebelum, sesudah, dan saat menjalankan pernikahan atau rumah
tangga. ( Baca juga: Wanita Karir dalam Pandangan Islam)
Untuk itu, minimal sebelum menikah karakter, kematangan diri, kemantapan diri,
pengalaman memecahkan masalah, dan kesabaran menghadapi berbagai dinamika
kehidupan bisa dihadapi. Bukan berarti ketika menikah kebahagiaan pasti akan terus
didapatkan, justru akan selalu ada ujian dan tantangan yang akan didapatkan. Poin ini
dibutuhkan agar kita mampu menangani hal – hal penting seperti Mendidik Anak
Menurut Islam Yang Baik, Mendidik Anak Perempuan, Kewajiban dalam Rumah
Tangga, juga Cara Membahagiakan Istri Tercinta
Sebelum menikah, hendaknya masing-masing pasangan juga mengenal satu sama lain.
selain itu juga harus mengetahui bagaimana Kriteria calon istri menurut
islam dan kriteria calon suami menurut islam. Maka itu, Taaruf Menurut Islam sangat
penting untuk mengetahui Pria yang Baik dalam Islam dan Wanita Muslimah Menurut
Islam, agar semua Tujuan Pernikahan Dalam Islam dapat terpenuhi. Jangan lupa ada
beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan menikah,
seperti Kewajiban Anak Perempuan Terhadap Orang Tua setelah
Menikah dan Kewajiban Laki-Laki Setelah Menikah dalam Islam.
Bagi yang hendak menikah muda tentunya ini adalah hal yang juga cukup penting
mengingat usia yang belia dan muda biasanya belum betul-betul mengenal dan
memahami karakter manusia secara umum. Pada awalnya selalu kebaikan yang dilihat
sedangkan untuk kekurangan dan berbagai kelemahan kurang dipahami. Dampaknya
kekagetan atau ketidakpuasan bisa muncul setelahnya.
Kehidupan Setelah Menikah Menurut Islam memiliki beberapa Kunci Rumah Tangga
Bahagia Menurut Islam yang harus dipelajari. Oleh karena itu, sebelum menikah, kita
di anjurkan untuk mempelajari ilmu pernikahan dalam Islam. Seperti Hukum
Pernikahan dalam Islam, Syarat Pernikahan dalam Islam, Fiqih Pernikahan. Sehingga
walaupun kita menikah muda, kita tetap selalu berada di jalanNya.
Untuk itu, dibutuhkan masa taaruf atau perkenalan agar masing-masing bisa mengenal
dan meamhami karakter. Masa ini sangat penting dan tentunya harus berjalan secara
alamiah, bukan penuh kekakuan dan mencitrakan yang baik-baik saja. Semuanya
harus dipahami bersama dan dimaknai bersama agar tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan ketika sudah menikah. Karena Konflik dalam Keluarga akan selalu ada
untuk itu perlu mengetahui mengenai cara menjaga keharmonisan dalam rumah
tangga menurut islam.
Dampak Positif
Berikut ini dampak-dampak positif dari menikah di usia muda:
Punya Banyak Waktu Pacaran Setelah Menikah
idntimes.com
Akan lebih berkah jika gejolak asmaratersebut dinaungi oleh ikatan yang
halal, yaitu pernikahan.
Dampak Negatif
Berikut ini adalah dampak-dampak negatif dari menikah di usia muda:
Usia muda memang identik dengan kondisi emosi yang masih labil.
Kebanyakan memang karena faktor hormon yang dapat mempengaruhi
tingkat kematangan psikologis seseorang di usia muda, berbeda dengan
orang yang semakin tua usianya maka makin matang dalam pikir dan
lakunya.
Menikah di usia muda jika belum menyiapkan fisik, psikis, finansial, dan
wawasan yang cukup justru dapat meningkatkan resiko terjadinya beda
pendapat dengan pasangan yang berakhir cek-cok.
Usia yang terlampau muda, sama halnya dengan terlampau tua, memiliki
resiko tinggi berbagai komplikasi dalam kehamilan dan persalinan.
Selain karena fisik yang belum kuat juga karena emosi yang masih belum
seimbang.
Namun dengan usia yang amsih sangat muda, psikologis yang belum
matang, apalagi ditunjang fisik, finansial, dan wawasan yang kurang, justru
dapat menjadikan beban tersendiri bagi pasangan menikah dalam
menjalani perannya sebagai orangtua.
Sehingga bisa saja muncul kekerasan dalam rumah tangga, atau anak tak
terdidik dan terasuh dengan baik.
Pertimbangkan juga usia muda yang akan Anda ambil untuk menjalani
pernikahan, terutama bagi kaum hawa.
Menikah muda bukan berarti harus sangat muda, seperti masih dalam
masa kanak-kanak, namun menikah di usia muda yang dipandang telah
mampu secara fisik untuk menjalani peran sebagai orangtua, terutama
ibu.
Selain demi keselamatan Anda dan bayi, juga untuk menjalani beratnya
peran baru sebagai orangtua kelak, di usia yang masih cukup belia.
Bicarakan Dengan Orangtua Sejak Dini
pictame.com
Jika Anda mendapati orangtua belum setuju, maka gali apa yang membuat
orangtua belum setuju.
Jika ada beberapa hal yang belum berkenan di hati mereka, untuk
merelakan Anda menikah di usia muda, maka sebaiknya Anda lengkapi
hal tersebut agar orangtua percaya Anda mampu menjalani pernikahan
dengan baik meskipun masih muda belia.
Meskipun Anda baru lulus sekolah atau masih kuliah, bukan berarti Anda
tak mampu mencari uang bukan?
Baik laki-laki maupun perempuan yang ingin menikah di usia muda, ada
baiknya mulai menabung untuk modal pernikahan.
Baik dari buku, online, orangtua, saudara yang telah menikah, maupun
pemuka agama.
Yang tidak boleh Anda lupakan adalah meminta petunjuk Tuhan dengan
banyak memohon padaNya, apakah keputusan yang akan Anda ambil
baik atau buruk.
Meskipun usia Anda masih muda, tak masalah jika Anda menginginkan
segera menikah.