Anda di halaman 1dari 10

Hukum Menikah Muda Menurut Islam

√ Islamic Base

 Post authorReview by : Redaksi Dalamislam


Menikah adalah kebutuhan setiap orang dalam hidup. Bagaimanapun, manusia


membutuhkan jalinan kasih sayang, ikatan konsekwensi dan kasih sayang untuk bisa
menolong satu sama lain menjalankan kehidupan. Tentu saja dalam islam, menikah
adalah hal yang diridhoi dan diberkahi Allah jika menjalankannya dalam kerangka
beribadah, rukun islam, rukun iman, dan sesuai fungsi agama.

Di dalam islam, pernikahan bukan sekedar persoalan cinta dan kasih sayang semata.
Lebih dari itu, islam mengajarkan agar dalam pernikahan tercipta keluarga sakinah
mawaddah wa rahmah serta terbentuknya generasi yang lebih baik dari masa ke masa
lewat keluarga.

Untuk itu, menjalankan pernikahan membutuhkan proses dan membutuhkan usaha


yang keras agar Keluarga Dalam Islam yang diinginkan dapat terwujud. Bahkan bisa
menjadi Keluarga Bahagia Menurut Islam. Untuk itu, membutuhkan keilmuan, modal
materi, dan tentunya niat yang lurus untuk beribadah kepada Allah SWT.

Hukum Menikah Muda dalam Islam


Di dalam islam, tidak ada batasan seseorang menikah kapan. Tentunya, setelah orang
tersebut baligh, mampu bekerja, dan berkecukupan bisa untuk menjalankan
pernikahan atau melaksanakan keluarga. Untuk itu, menikah muda dalam islam
hukumnya halal atau boleh selagi dalam rukun pernikahan yang syah dan sesuai
dengan syarat-syaratnya.

Bisa jadi sebuah pernikahan di usia muda menjadi seseuatu yang tidak baik secara
etika, bukan dalam hukum islam, ketika pernikahan di jalankan malah berdampak
negatif. Misalnya belum cukup umur, kematangan usia kurang, kedewasaan belum
cukup, belum memiliki ilmu dan pengetahuan yang memadai, sehingga kurangnya
material untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Untuk itu, secara etika kurang baik
walaupun secara syarat syahnya dalam islam masih halal dan resmi menjadi suami
istri.

Terdapat beberapa dalil Al – Qur’an tentang pernikahan, diantaranya:

[box title=”” align=”center“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia


menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berpikir”. (Ar-Ruum: 21)[/box]
[box title=”” align=”center“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara
kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang
lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan
memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya)
lagi Maha mengetahui.”(QS. an-Nur: 32).[/box]
[box title=”” align=”center“Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul
sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan
keturunan.”(QS. ar-Ra’du: 38).[/box]
[box title=”” align=”center“Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan,
supaya kamu mengingat kebesaran Allah”. (Adz Dzariyaat: 49).[/box]
Menikah muda menjadi solusi bagi beberapa kalangan agar anak-anak muda tidak
terjebak pada perzinahan dan pergaulan bebas sehingga dibutuhkan
panduan Pergaulan Dalam Islam.

Akan tetapi, di sisi lain tentu menuai konsekuensi mengingat angka perceraian
keluarga pada usia 20 tahun (pernikahan muda) juga tinggi. Untuk itu, sebelum
memutuskan menikah pada usia muda hendaknya masing-masing orang dan keluarga
memikirkan lebih dalam bagaimana dampaknya dan efeknya yang terjadi setelah
menikah.

Hal-Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum


Menikah Muda
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dan juga disiapkan sebelum seorang
muslim hendak menikah muda. Tentunya pertimbangan dari masing-masing orang
bisa berbeda, akan tetapi hendaknya memahami secara universal yang harus dihitung
dalam menuju pernikahan.

1. Memastikan Niat

Niat adalah hal yang paling penting untuk menjalankan sesuatu. Begitupun ketika
akan menjalankan pernikahan, meluruskan dan memastikan niat kita untuk ibadah
adalah hal yang harus dilakukan. Niat yang kuat maka akan menghasilkan usaha yang
kuat, niat yang buruk menghasilkan usaha yang buruk, begitupun niat kebaikan akan
menghasilkan kebaikan pula.

Banyak orang-orang, khsususnya yang menikah di usia muda hanya karena dorongan
dan niat kebutuhan biologis. Padahal menikah atau berkeluarga lebih dari itu
membutuhkan komitmen serta tanggung jawab dari masing-masing peran suami istri.
Maka itu keberhasilan rumah tangga berasal dari niat yang ada di dalam masing-
masing pasangan.

Terlebih lagi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pria dan wanita apabila
ingin melanjutkan hidup ke jenjang pernikahan. Seperti terdapat beberapa Cara
Mendapatkan Jodoh Menurut Islam, Wanita yang Baik Dinikahi Menurut
Islam, Kriteria Calon Suami Menurut Islam, Kriteria Calon Istri yang Baik Menurut
Islam, dan juga tentang Kewajiban Menikah di dalam Islam.

2. Ilmu dan Pengetahuan Tentang Keluarga

Sebelum memasuki pernikahan dan Rumah Tangga Menurut Islam , hendaknya


masing-masing pasangan juga mengerti dan memahami ilmu tentang keluarga.
Pembelajaran ini tentu tidak hanya dilakukan saat sebelum menikah saja, melainkan
sesudah menikah dan ketika menjalankan pernikahan itu sendiri.

Akan tetapi, setidaknya masing-masing harus mengetahui dan meamahami dasar-


dasarnya mengenai pengetahuan berkeluarga khususnya berlandaskan ajaran islam.
Misalnya saja ilmu tentang Perencanaan Keuangan Keluarga. Tidak akan ada yang
berhasil sebuah keluarga jika di dalamnya tidak didasari oleh ilmu dan pengetahuan
yang benar. Untuk itu, selagi belum menikah galilah ilmu tersebut agar menjadi
berkah ketika melaksanakannya.

Selain itu hal lainnya yang perlu diketahui dalam mempersiapkan pernikahan adalah
mengenai Kewajiban istri terhadap suami dalam islam, Kewajiban suami terhadap
istri, dan hal Mendidik anak dalam islam.

3. Kesiapan Karir

Karir adalah hal yang penting. Manusia di muka bumi diciptakan untuk menjadi
khalifah fil ard yaitu yang bertugas membangun bumi dan memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya untuk mencapai Tujuan Hidup Menurut Islam, Tujuan Penciptaan
Manusia , dan Konsep Manusia dalam Islam. Untuk itu, dibutuhkan karir dari masing-
masing orang.

Karir tidak melulu soal jabatan atau status atau pekerjaan. Pada intinya karir adalah
peran yang kita laksanakan sebagai kontribusi kita untuk ummat berbasis kepada ilmu
dan kemampuan yang kita miliki.

Tentu saja, ketika akan menikah bukan berarti karir kita harus matang atau sukses
terlebih dahulu. Akan tetapi, setidaknya kita memiliki kesiapan dalam berkarir,
memiliki arah dan orientasi yang jelas, serta goal yang ingin dituju. Sehingga sebelum
menikah, pasangan mengetahui apa arah hidup kita, dan bagaimana masing-masing
bisa menyesuaikan.

Tentu dengan begitu juga akan mendukung terbentuknya Keluarga Sakinah Dalam
Islam dan Keluarga Harmonis Menurut Islam dengan proses ilmu dan pembelajaran
yang lebih matang sebelum, sesudah, dan saat menjalankan pernikahan atau rumah
tangga. ( Baca juga: Wanita Karir dalam Pandangan Islam)

4. Kematangan Diri dan Kedewasaan


Kematangan diri dan kedewasaan adalah hal yang paling penting untuk dimiliki
sebelum melaksanakan pernikahan. Kematangan diri dan kedewasaan tentu bukan
sesuatu yang instant untuk didapatkan. Kedewasaan dan kematangan ini
membutuhkan proses dan pembelajaran yang terus menerus dan istiqomah.

Untuk itu, minimal sebelum menikah karakter, kematangan diri, kemantapan diri,
pengalaman memecahkan masalah, dan kesabaran menghadapi berbagai dinamika
kehidupan bisa dihadapi. Bukan berarti ketika menikah kebahagiaan pasti akan terus
didapatkan, justru akan selalu ada ujian dan tantangan yang akan didapatkan. Poin ini
dibutuhkan agar kita mampu menangani hal – hal penting seperti Mendidik Anak
Menurut Islam Yang Baik, Mendidik Anak Perempuan, Kewajiban dalam Rumah
Tangga, juga Cara Membahagiakan Istri Tercinta

Sebelum menikah, hendaknya masing-masing pasangan juga mengenal satu sama lain.
selain itu juga harus mengetahui bagaimana Kriteria calon istri menurut
islam dan kriteria calon suami menurut islam. Maka itu, Taaruf Menurut Islam sangat
penting untuk mengetahui Pria yang Baik dalam Islam dan Wanita Muslimah Menurut
Islam, agar semua Tujuan Pernikahan Dalam Islam dapat terpenuhi. Jangan lupa ada
beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan menikah,
seperti Kewajiban Anak Perempuan Terhadap Orang Tua setelah
Menikah dan Kewajiban Laki-Laki Setelah Menikah dalam Islam.

Bagi yang hendak menikah muda tentunya ini adalah hal yang juga cukup penting
mengingat usia yang belia dan muda biasanya belum betul-betul mengenal dan
memahami karakter manusia secara umum. Pada awalnya selalu kebaikan yang dilihat
sedangkan untuk kekurangan dan berbagai kelemahan kurang dipahami. Dampaknya
kekagetan atau ketidakpuasan bisa muncul setelahnya.

Kehidupan Setelah Menikah Menurut Islam memiliki beberapa Kunci Rumah Tangga
Bahagia Menurut Islam yang harus dipelajari. Oleh karena itu, sebelum menikah, kita
di anjurkan untuk mempelajari ilmu pernikahan dalam Islam. Seperti Hukum
Pernikahan dalam Islam, Syarat Pernikahan dalam Islam, Fiqih Pernikahan. Sehingga
walaupun kita menikah muda, kita tetap selalu berada di jalanNya.

Untuk itu, dibutuhkan masa taaruf atau perkenalan agar masing-masing bisa mengenal
dan meamhami karakter. Masa ini sangat penting dan tentunya harus berjalan secara
alamiah, bukan penuh kekakuan dan mencitrakan yang baik-baik saja. Semuanya
harus dipahami bersama dan dimaknai bersama agar tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan ketika sudah menikah. Karena Konflik dalam Keluarga akan selalu ada
untuk itu perlu mengetahui mengenai cara menjaga keharmonisan dalam rumah
tangga menurut islam.

Dampak Positif
Berikut ini dampak-dampak positif dari menikah di usia muda:
Punya Banyak Waktu Pacaran Setelah Menikah
idntimes.com

Menikah di usia yang sama-sama masih muda, dan membangunnya


dengan kokoh hingga tercipta pernikahan yang harmonis, dapat
memperpanjang waktu pacaran setelah menikah yang lebih lama.

Berbeda dengan menikah di usia yang sudah dapat dibilang terlampau


dewasa, karena semakin tua manusia maka semakin besar kemungkinan
untuk terserang penyakit dan meninggal terlebih dahulu.

Masa muda juga merupakan saat-saat yang manis untuk menjalani


sebuah romansa percintaan.

Akan lebih berkah jika gejolak asmaratersebut dinaungi oleh ikatan yang
halal, yaitu pernikahan.

Kesempatan Memiliki Anak Yang Lebih Banyak


idntimes.com

Bagi Anda yang memiliki keinginan untuk mendapatkan banyak keturunan


buah dari pernikahan, maka sebaiknya memang Anda menikah di usia
yang masih muda.

Menikah di usia yang muda dapat memberikan kesempatan lebih banyak


untuk mengandung dan melahirkan, karena semakin tua usia seorang
perempuan, maka semakin tinggi resiko kehamilan dan persalinannya
nanti.

Belum lagi di usia tua, ada masa menopause bagi wanita.

Memiliki banyak anak selain menambah semakin ramai suasana rumah,


juga bisa membuat kebahagiaan tersendii bagi orangtua di hari tuanya
kelak.

Umur Anak Tak Terpaut Terlalu Jauh


serumpi.com

Sebagai orangtua tentunya Anda pasti ingin dekat secara psikologis


dengan anak.
Namun salah satu hal yang membuat kedekatan dengan anak terasa sulit
adalah faktor perbedaan umur yang terlampau jauh.

Sehingga ada banyak kejadian orantua kurang memahami psikologis anak


terutama saat mereka beranjak dewasa, orangtua yang tidak update tren
kekinian anak muda, dan obrolan yang kurang bisa nyambung.
Dengan menikah di usia muda, kemungkinan memiliki anak dengan usia
tak terpaut cukup jauh lebih besar, sehingga hubungan dengan anak bisa
lebih dari sekedar orangtua dan anak, namun seperti sahabat.

Terutama untuk anak tertua yang nantinya akan membantu orangtua


menjaga adik-adiknya dan menjadi teladan bagi mereka setelah orangtua.

Berjuang Dari Nol Bersama-Sama


idntimes.com

Merasakan berjuang bersama di awal pernikahan akan semakin


menguatkan hubungan cinta dan kasih sayang dalam rumah tangga
bersama pasangan.

Menikah muda bisa menjadi sebuah jalan untuk dapat merasakan


perjuangan rumah tangga dari nol bersama-sama.

Ada yang merasakan suka-duka menikah saat masih berjuang menjadi


mahasiswa dan lulus bersama-sama, ada yang masih muda dan sama-
sama belum mapan kemudian bahu-membahu menguatkan finansial
keluarga, dan ada yang terpaksa menjalani LDR karena salah satunya
kuliah atau bekerja di tempat yang jauh.

Suka-duka tersebut dapat menjadi penguat skealigus kenangan tak


terlupakan dalam pernikahan hingga hari tua kelak.

Dampak Negatif
Berikut ini adalah dampak-dampak negatif dari menikah di usia muda:

Emosi Yang Kurang Matang


hipwee.com

Usia muda memang identik dengan kondisi emosi yang masih labil.
Kebanyakan memang karena faktor hormon yang dapat mempengaruhi
tingkat kematangan psikologis seseorang di usia muda, berbeda dengan
orang yang semakin tua usianya maka makin matang dalam pikir dan
lakunya.

Menikah di usia muda jika belum menyiapkan fisik, psikis, finansial, dan
wawasan yang cukup justru dapat meningkatkan resiko terjadinya beda
pendapat dengan pasangan yang berakhir cek-cok.

Yang disayangkan adalah, pada usia muda rata-rata seseorang cukup


gegabah dalam mengambil keputusan karena masih dalam kendali emosi.

Hal tersebut tentunya akan mengancam keutuhan dari pernikahan yang


dibangun.

Resiko Tinggi Melahirkan Di Usia Terlalu Muda


kapanlagi.com

Menikah di usia yang terlampau muda pasti memiliki kesempatan


mengandung dan melahirkan di usia yang masih muda juga.

Usia yang terlampau muda, sama halnya dengan terlampau tua, memiliki
resiko tinggi berbagai komplikasi dalam kehamilan dan persalinan.

Selain karena fisik yang belum kuat juga karena emosi yang masih belum
seimbang.

Sebab mengandung dan melahirkan merupakan proses yang berat.

Menjalani Peran Sebagai Orangtua Terlampau Berat


hipwee.com

Menjadi orangtua bagi anak-anak dalam sebuah ikatan pernikahan


merupakan sebuah hal yang didambakan pasangan sah manapun.

Namun dengan usia yang amsih sangat muda, psikologis yang belum
matang, apalagi ditunjang fisik, finansial, dan wawasan yang kurang, justru
dapat menjadikan beban tersendiri bagi pasangan menikah dalam
menjalani perannya sebagai orangtua.
Sehingga bisa saja muncul kekerasan dalam rumah tangga, atau anak tak
terdidik dan terasuh dengan baik.

Dianggap Belum Dewasa


pictaram.me

Pasangan nikah muda rata-rata dianggap belum dewasa dalam menjalani


pernikahannya.

Sehingga akan mengundang munculnya campur tangan pihak keluarga,


orangtua, saudara, bahkan orang-orang dekat yang lebih senior dalam
pernikahan.

Hal ini tentunya dapat mengancam keutuhan rumah tangga bukan?

Beberapa Hal Yang Perlu Disiapkan


Untuk Nikah Muda
Anda masih muda namun sudah ingin menikah? Ikuti beberapa tips
berikut ini, agar Anda dapat menjalani pernikahan dengan pasangan sah
dalam kebahagiaan, keberkahan, dan langgeng hingga maut memisahkan.

Persiapkan Fisik Yang Kuat


lapak.co

Pertimbangkan juga usia muda yang akan Anda ambil untuk menjalani
pernikahan, terutama bagi kaum hawa.

Menikah muda bukan berarti harus sangat muda, seperti masih dalam
masa kanak-kanak, namun menikah di usia muda yang dipandang telah
mampu secara fisik untuk menjalani peran sebagai orangtua, terutama
ibu.

Untuk meminimalisir resiko komplikasi akibat mengandung dan


melahirkan di usia muda, ada baiknya Anda mulai menyiapkan fisik yang
kuat sebelum menikah.

Selain demi keselamatan Anda dan bayi, juga untuk menjalani beratnya
peran baru sebagai orangtua kelak, di usia yang masih cukup belia.
Bicarakan Dengan Orangtua Sejak Dini
pictame.com

Orangtua memiliki peran sebagai penanggungjawab sekaligus penasehat


bagi putera dan puterinya.

Keputusan menikah muda hendaknya sejak dini Anda sampaikan pada


orangtua agar mendapatkan saran, arahan, dan dukungan yang baik.

Jika Anda mendapati orangtua belum setuju, maka gali apa yang membuat
orangtua belum setuju.

Jika ada beberapa hal yang belum berkenan di hati mereka, untuk
merelakan Anda menikah di usia muda, maka sebaiknya Anda lengkapi
hal tersebut agar orangtua percaya Anda mampu menjalani pernikahan
dengan baik meskipun masih muda belia.

Siapkan Modal Finansial Yang Cukup


indonesian-store.resmart.info

Meskipun Anda baru lulus sekolah atau masih kuliah, bukan berarti Anda
tak mampu mencari uang bukan?

Baik laki-laki maupun perempuan yang ingin menikah di usia muda, ada
baiknya mulai menabung untuk modal pernikahan.

Walau hasilnya tak banyak, setidaknya bisa menjadi tabungan bersama


pasangan setelah menikah nanti, sekaligus membuktikan pada orangtua
bahwa Anda sudah mampu mengelola keuangan dan mencari uang
sendiri untuk keluarga kecil Anda kelak.

Banyak Belajar Dan Menambah Wawasan


webgramb.com

Ilmu pernikahan dna menjadi orangtua sangatlah luas.

Bagaimana membangun visi dan misi pernikahan bersama pasangan,


bagaimana menjadi orangtua yang baik, bagaimana memperlakukan
orangtua dan mertua setelah menikah, bagaimana menghadapi
permasalahan dalam pernikahan, dan masih banyak lagi.
Itu semua tak bisa instan didapatkan hanya dengan menjalani saja, tapi
membutuhkan belajar dan berkonsultasi pada orang yang lebih senior
agar Anda mampu menyerap ilmu-ilmu baiknya untuk menjalani
pernikahan kelak.

Jika Anda berencana menikah di usia muda, maka banyak-banyaklah


belajar dan menambah wawasan tentang ilmu pernikahan dan parenting
sejak dini.

Baik dari buku, online, orangtua, saudara yang telah menikah, maupun
pemuka agama.

Banyak Ibadah Dan Meminta Petunjuk Tuhan


feedx.club

Yang tidak boleh Anda lupakan adalah meminta petunjuk Tuhan dengan
banyak memohon padaNya, apakah keputusan yang akan Anda ambil
baik atau buruk.

Minta petunjuk agar Anda mampu menjalani pernikahan di usia muda


kelak dengan baik, berkah, dan langgeng dunia akhirat.

Minta perlindungan juga agar niat Anda menikah di usia muda


mendatangkan kebaikan, dari segi pasangan hidup, anak cucu, keuangan,
ilmu, orangtua, keluarga, dan lain-lain.

Dengan mempersiapkan pernikahan sejak awal, Anda akan dapat


menjalani pernikahan dengan lebih siap dan emosi yang stabil.

Meskipun usia Anda masih muda, tak masalah jika Anda menginginkan
segera menikah.

Anda mungkin juga menyukai