Kenyataan bahwa perkawinan dalam Islam disebut ikatan, menunjukkan bahwa
sebelum nikah, kedua belah pihak harus merasa senang bahwa masing-masing akan mendapat jodoh yang diidam-idamkan untuk seumur hidup. Allah berfirman "kawinilah wanita yang agaknya baik bagi kamu" (QS:4:3). Diriwayatkan bahwa nabi Muhammad memberi perintah yang intinya sebagai berikut: "jika salah seorang diantara kamu mengajukan pinangan untuk menikah dengan seorang wanita, lihatlah lebih dahulu apa yang menariknya untuk menikah dengan wanita tersebut". 2. Jelaskan hukum pernikahan dalam Islam! Hukum dasar/asal hukum nikah adalah mubah atau boleh. Hukum dasar ini dapat berubah sesuai dengan keadaan dan situasi orang yang melaksanakannya. Oleh karena itu hukum dasar dapat berubah menjadi sunnat, makruh, haram, bahkan dapat berubah menjadi wajib. 3. Jelaskan tujuan dan hikmah pernikahan dalam Islam! Pernikahan dalam ajaran Islam berada pada tempat yang tinggi, suci, dan mulia. Oleh karena itu Islam menganjurkan agar pernikahan itu dipersiapkan secara matang dan sempurna, sebab pernikahan bukan sekedar mengesahkan hubungan badan antara laki- laki dan perempuan saja, atau hanya untuk memuaskan hasrat nafsu biologis belaka, namun ia memiliki arti yang luas, tinggi dan mulia. Dari perkawinan yang sah akan lahir generasi penerus yang shaleh dan shalehah, yang mampu berbakti kepada kedua orang tuanya, bangsa, Negara, dan agamanya. 4. Bagaimana Islam memandang Inseminasi Buatan? Salah satu maksud dan tujuan pokok seseorang melangsungkan pernikahan atau berumah tangga adalah ingin memperoleh anak atau keturunan yang shaleh maupun shalehah. Namun kenyataannya, tidak semua pasangan suami-isteri mendapatkan atau memperoleh keturunan atau anak dengan cepat dan mudah. Ada pasangan baru satu tahun sudah dikaruniai anak, ada yang lima tahun, bahkan ada pasangan yang tidak dikaruniai anak. Ini sebagai bukti bahwa keturunan termasuk salah satu dari sekian banyak rahasia Allah. Ada pasangan suami-isteri yang amat sangat menginginkan keturunan, sehingga mereka berusaha dengan berbagai cara, namun Allah belum ataubahkan tidak mengabulkan usaha dan ikhtiarnya itu. Ada pula pasangan suami- isteri yang belum menginginkan keturunan karena beberapa alasan seperti mengikuti program keluarga berencana dsb., namun Allah tidak mengabulkan usahan yaitu, sehingga ia baru dua tahun usia pernikahannya sudah melahirkan anak yang kedua