Penyusunan strategi marketing bertitik tolak dari analisis kebutuhan konsumen dan sumber - sumber yang
tersedia dalam organisasi. Dari kedua titik tolak tersebut, kemudian dipadukan dengan sumber-sumber dan
lingkungan eksternal organisasi. Supaya pelayanan terhadap kebutuhan tersebut dapat memuaskan
kebutuhan konsumen, diperlukan suatu adonan ataupun ramuan strategi untuk menunjang keberhasilannya
Setiap organisasi marketing memiliki sumber - sumber yang sangat kritis untuk kelangsungan hidup organisasi
itu. Kadangkala sumber-sumber itu jauh dari mencukupi untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi yang
bersangkutan, guna mencapai tujuan-tujuan yang diembannya untuk para pemegang saham, pemerintah,
masyarakat umum
Sumber-sumber intern maupun ekstern dengan kendala unsur-unsur lingkungan yang tak dapat dikendalikan
mempengaruhi penampilan organisasi marketing.
Khusus untuk
sumber - sumber intern, organisasi
marketing menguasainya
dan
cara penggunaannya ditentukan oleh manajemen organisasi yang
bersangkutan. Sumber ini menentukan corak dari perencanaan strategi marketing untuk memenuhi keinginan
pasar atau segmen pasar yang menjadi sasaran. Suatu kelangkaan sumber-sumber intern atau penggunaan
secara semena-mena akan sangat membatasi kegiatan marketing suatu organisasi. Jelasnya, keberhasilan
marketing sangat tergantung pada kebijakan dan keputusan manajemen suatu perusahaan. Demikian pula
mengenai penggunaan sumber - sumber ekstern, merupakan keputusan manajemen atas perkembangan
efektivitas, dengan memperhatikan sumber- sumber intern maupun kendala - kendala unsur lingkungan. Misal
di Indonesia, perusahaan rokok Sampoerna
menggunakan transportasi sendiri untuk distribusi
rokoknya keseluruh daerah pemasaran, dan tidak mempercayakan kepada perusahaan pengangkutan
lainnya. Jadi meskipun organisasi marketing secara langsung tidak menguasai sumber-sumber ekstern itu,
namun dapat mempengaruhi jasa-jasa yang ditawarkan oleh sumber - sumber ekstern tersebut
Kegiatan marketing suatu organisasi dibatasi oleh unsur-unsur lingkungan. Ikhtiar manajemen suatu organisasi
marketing untuk mencapai pasar yang menjadi sasaran atau segmen berarti, mengkombinasikan dan
memobilisir sumber-sumber intern dan ekstern, dengan menyesuaikan pada kendala-kendala unsur-unsur
lingkungan untuk merumuskan suatu kegiatan marketing. Kegiatan marketing yang berpangkal tolak dari konsep
marketing strategis, demi untuk memahami kebutuhan para konsumen dalam hubungannya dengan unsurunsur lingkungan, berwujud variabel - variabel yang dapat dikendalikan, yang dipilih dan kemudian dipadu
untuk meliput suatu pasar yang menjadi sasaran. Perpaduan variabel-variabel yang dapat dikendalikan oleh
suatu organisasi marketing yang dimobilisasi untuk memenuhi kebutuhan suatu golongan konsumen,
disebut Adonan Pemasaran / Marketing Mix
MARKETING MIX
MARKETING MIX
Merupakan suatu kumpulan alat dari marketing yang pada hakikatnya merupakan fungsi
-fungsi dari marketing. Variabel - variabel itu terdiri dari Product ( produk ), Price ( harga ),
Place ( distribusi ), Promotion ( promosi ) yang umumnya dikenal dengan istilah 4Ps
Merupakan tugas utama dari organisasi marketing untuk memilih adonan / bauran yang
tepat, agar kebutuhan para konsumen dapat dipuaskan seoptimal mungkin, dalam suatu
lingkungan yang berlaku. Variabel - variabel yang dapat dikendalikan sangat banyak,
sehingga menjadi tugas yang sulit dari manajemen marketing suatu organisasi untuk
memilih suatu adonan / bauran yang tepat, untuk pasar yang tepat dan waktu yang tepat.
Dengan demikian variabel-variabel itu dapat memberikan dampak yang optimal terhadap
pasar yang dituju. Peranan adonan marketing ( marketing mix ) sangat menentukan dalam
perumusan strategi pemasaran. Sebab dengan demikian dapat dirumuskan variabel-variabel
manakah yang paling dominan, sehingga kesempatan - kesempatan di suatu pasar dapat
dimanfaatkan seoptimal mungkin
Tahapan-tahapan dalam Product Development and The Product Life Cycle, meliputi :
1. INTRODUCTION STAGE
2. GROWTH STAGE
3. MATURITY STAGE
4. DECLINE STAGE
PENGEMBANGAN PRODUK BARU ( NEW PRODUCT DEVELOPMENT )
Pada saat dilakukan pengembangan produk baru terjadi peningkatan cost yang tidak tertutup oleh revenue,
sehingga dalam tahap ini belum tampak adanya profit bahkan perusahaan mengalami rugi.
Setiap produk selalu muncul melalui siklus hidup / life cycle. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor berikut :
> Adanya perubahan selera konsumen
> Adanya kemajuan teknologi
> Adanya persaingan
Dengan pembuatan Product Life Cycle / PLC berarti perusahaan menghadapi beberapa tantangan antara lain :
1. Untuk menemukan produk baru sebagai pengganti produk yang mengalami tahap penurunan / decline stage
di dalam PLC
2. Bagaimana mengelola produk pada saat tertentu secara optimal
Dengan PLC ini maka product manager dapat mengetahui perkembangan produk pada tiap-tiap tahap PLC
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Perusahaan dapat memperoleh produk baru dengan 2 cara pokok :
DENGAN PENGAMBIL-ALIHAN / ACQUISITION, meliputi membeli seluruh perusahaan atau membeli hak patent saja
ataupun membeli hak lisensinya saja
PENGEMBANGAN PRODUK BARU, melalui penelitian dan pengembangan di dalam perusahaan sendiri, yaitu di
dalam Dept. Litbang / Research and Development
Yang dimaksud NEW PRODUCT adalah :
> Produk yang sama sekali baru
> Perbaikan Produk / Product Improvement
> Perubahan Produk / Product Modification
> Merk Baru
Tahap-tahap yang dilalui dalam rangka proses pengembangan produk baru meliputi, antara lain :
> PENCIPTAAN / PENEMUAN IDE-IDE
> PENYARINGAN IDE
> PENGEMBANGAN & PENGUJIAN
> PENGEMBANGAN MARKETING STRATEGY UNTUK PRODUK BARU
GROWTH STAGE
Bila produk baru dapat memberi kepuasan pada pasar, maka jumlah penjualan mulai meningkat dengan
pesat
Ciri-cirinya :
a. Pesaing-pesaing baru mulai masuk ke pasar, karena tertarik dengan prospek peningkatan volume
penjualan
b. Kesempatan produksi besar-besaran
c. Harga cenderung mantap atau turun sedikit
3.
MATURITY STAGE
Ciri-cirinya :
a. Pertumbuhan penjualan turun perlahan-lahan
b. Masa ini dialami dalam waktu yang lebih panjang
c. Pada awal penurunan penjualan terjadi over capacity , sehingga untuk menghadapi persaingan yang intensif,
over capacity ini bisa digunakan untuk menurunkan harga, tetapi di pihak lain budget promosi meningkat
Strategi dalam menghadapi tahap ini antara lain :
1. MODIFIKASI PASAR, yaitu mencari kesempatan untuk mendapatkan pembeli-pembeli baru
Kemungkinan-kemungkinannya :
a. Mencari pasar yang baru dan segmen pasar yang belum mencoba
b. Mencari cara-cara untuk mendorong meningkatkan penggunaan produk di kalangan konsumen yang ada
c. Menetapkan penyempurnaan posisi brand untuk menarik bagian dari pasar yang lebih luas
2. MODIFIKASI PRODUK, mengubah karakteristik produk antara lain : quality improvement, feature improvement,
style
improvement untuk menarik pemakai-pemakai baru dan agar konsumen yang ada meningkatkan
pemakaian terhadap produk
3. MODIFIKASI MARKETING MIX, meliputi kemungkinan mendorong penjualan melalui satu atau lebih unsur-unsur
kebijakan
dalam marketing mix, antara lain : menurunkan harga,dengan tujuan untuk menarik konsumen baru dan
menarik konsumen
dari pesaing, promosi yang lebih efektif untuk menarik konsumen lebih besar lagi, atau
menggalakkan kegiatan saluran
perantara supaya volume penjualan mereka lebih besar lagi
4.
DECLINE STAGE
Sebab-sebab terjadinya penurunan : perubahan mode dan selera, kemajuan teknologi, adanya barang import
Strategi untuk menghadapi tahap ini ada 2 kemungk : meneliti produk-produk yang lemah, diikuti dengan
menetapkan strategi
pemasaran
a. Ada perusahaan yang menyingkirkan produk yang lemah tersebut dari usahanya
b. Ada perusahaan yang bertahan dengan melakukan tindakan-tindakan :
> CONTINUATION STRATEGY, melanjutkan / mempertahan strategi yang lama
>
CONCENTRATION STRATEGY, memusatkan sumber daya pada pasar dan saluran distribusi yang dipandang
masih
menguntungkan
> HARVESTING STRATEGY, menekan biaya serendah mungkin untuk meningkatkan profit saat itu
PRODUCT
Penawaran perusahaan pada target market terdiri dari beberapa tingkatan produk, antara lain :
>
PRODUCT MIX ( PRODUCT ASSORTMENT )
Perangkat dari seluruh product line dan product item yang ditawarkan seorang penjual tertentu kepada
konsumennya
>
PRODUCT LINES
Sekelompok product dalam product mix yang saling berkaitan karena mempunyai fungsi sejenis,
dijual kepada
kelompok
konsumen yang sama, dipasarkan melalui saluran pemasaran yang sama
dengan harga yang berfluktuasi
( naik-turun ) dengan jarak yang relatif dekat
>
PRODUCT ITEM
Merupakan suatu unit product yang berbeda dalam product line, yang berbeda dalam ukuran, harga,
penyajian atau
ciri-ciri tertentu
Item ini kadang-kadang disebut dengan STOCK KEEPING atau PRODUCT VARIANT / SUB VARIANT
LEVELS OF PRODUCT
PRODUCT
PRODUCT
Sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diminta, digunakan, atau dikonsumir yang mampu
memuaskan kebutuhan. Nama lain dari product bisa disebut penawaran
Konsep dasar dari product menyatakan bahwa product dapat muncul dalam 3 bentuk, yaitu : CORE PRODUCT,
TANGIBLE PRODUCT, AUGMENTED PRODUCT
KLASIFIKASI PRODUCT
Berdasarkan daya tahan atau kemampuan wujudnya, produk diklasifikasikan :
> NON DURABLE GOODS
> DURABLE GOODS
> SERVICES
Berdasarkan pemakainya, produk diklasifikasikan :
> CONSUMER GOODS
> INDUSTRIAL GOODS
Berdasarkan kebiasaan membeli / shopping habbits, consumer goods dapat dibedakan dalam :
1. CONVENIENCE GOODS
2. SHOPPING GOODS
3. SPECIALTY GOODS
4. UNSOUGHT GOODS
INDUSTRIAL GOODS
Untuk membedakan macam-macam industrial goods, dipengaruhi oleh bagaimana masuknya produk tersebut
dalam proses produksi dan hubungannya dengan cost of production
> MATERIAL & PART, produk yang masuk seluruhnya sebagai bagian dari hasil akhir
> CAPITAL ITEMS, industrial goods yang masuk sebagian dalam produk akhir, misalnya : mesin-mesin produksi
> SUPPLIES & SERVICES, industrial goods yang tidak masuk seluruhnya dalam produk akhir, misalnya : tanah
BRAND DECISION
Konsumen memandang Brand / Merk sebagai bagian instrinsik dari produk yang bersangkutan, dan
pemberian merk sangat menambah nilai ( value ) produk. Pemberian merk merupakan keputusan yang penuh
tantangan bagi pemasar
Beberapa istilah yang berkaitan dengan Merk suatu produk antara lain :
BRAND
Nama istilah, tanda, lambang atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut untuk memberi tanda pada barang
maupun jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual yang membedakan mereka dari pesaingnya
BRAND NAME
Bagian dari brand yang dapat diucapkan, misalnya : Gudang Garam
BRAND MARK
Bagian dari brand yang dapat dikenali tetapi tidak dapat diucapkan seperti suatu simbol, design, warna, huruf
yang berbeda, misal : Gudang Garam ada gambar rel kereta api
TRADE MARK
Bagian dari brand yang diberi perlindungan hukum yang merupakan hak istimewah dari pemilik untuk
menggunakan brand name maupun brand mark yang bersangkutan
COPYRIGHT
Hak sah istimewah untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual bahan atau bentuk tulisan, musik, atau karya
seni
BRANDING DECISION
Keputusan yang akan diambil dikaitkan dengan pertanyaan : Perlukah perusahaan memberi brand / merk pada
barang-barang hasil produksinya ?
Pertimbangan dari pihak perusahaan dengan memberi Merk akan meningkatkan biaya, tetapi di lain pihak
pemberian Merk ini akan memberi manfaat bagi beberapa pihak, antara lain :
> SUDUT PEMBELI : akan menunjukkan kualitas produk, meningkatkan efisiensi pembelian
> SUDUT PENJUAL : mempermudah penjual dalam menangani order, ada perlindungan hukum
> SUDUT MASYARAKAT : meningkatkan penemuan produk-produk baru, merupakan informasi bagi masy.
BRAND SPONSOR DECISION
Adalah keputusan tentang siapa yang diperkenankan memasang merk pada suatu produk
Mereka-mereka itu antara lain :
> MANUFACTURERS BRAND / NATIONAL BRAND, brand yang diberikan pada suatu produk oleh produsen
> PRIVATE BRAND / MIDDLEMAN BRAND / DEALER BRAND,, brand yang diberikan pada suatu produk oleh
perantara
PACKAGING
Individual names
Blanket family names
Separate family names for all products
Company trade name combine with individual product names
SERVICE DECISION
Penawaran perusahaan pada pasar biasanya termasuk unsur-unsur jasa yang merupakan bagian kecil dari seluruh
penawaran
Terdapat 4 kategori penawaran yang disertai dengan jasa antara lain :
> PURE TANGIBLE GOODS
> TANGIBLE GOODS DENGAN DISERTA JASA
> Servive yang lebih banyak disertai barang-barang / jasa pelengkap yang lebih sedikit
> PURE SERVICE
PRICING
Banyak pertimbangan yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam penetapan harga bagi produknya.
Harga merupakan faktor yang mempengaruhi permintaan dan juga mempengaruhi penggunaan marketing mix
yang lain. Kesalahan umum yang sering dilakukan oleh perusahaan dalam penetapan harga adalah
bahwa
didalam penetapan harga produknya mereka terlalu cost oriented dan harga tersebut tidak cukup fleksible
sesuai dengan kondisi pasarnya
Fungsi penetapan harga ditangani dengan cara yang berbeda untuk setiap perusahaan
Permasalahan-permasalahan yang sering muncul di dalam penetapan harga produk antara lain :
1. Penetapan harga untuk produk pada saat produk diperkenalkan
2. Kapan perusahaan berkehendak merubah harga
3. Tanggapan perusahaan terhadap perubahan harga pesaing
4. Penetapan harga untuk product item di dalam product line
Sebelum menetapkan harga produknya, manajemen harus tahu dengan jelas siapa yang menjadi
marketnya dan apa yang menjadi marketing objectivesnya.
MARKETING OBJECTIVES
1.
2.
3.
4.
target
PRICING STRATEGY
Strategi penetapan harga adalah tugas menetapkan jarak antara harga awal dengan gerakan harga yang
direncanakan selama perusahaan menggunakannya untuk mencapai marketing objective di dalam target market
Dalam mengembangkan Pricing Strategy, manajemen harus melihat ke depan dan ke belakang dalam hal-hal
perubahan-perubahan cost, demand, pesaing dan bagaimana menyesuaikan harga dengan keadaan-keadaan
tersebut
PRICING STRATEGY
PRICING TACTIC
CASH DISCOUNT
QUANTITY DISCOUNT
FUNCTIONAL DISCOUNT
SEASONAL DISCOUNT
Penetapan harga bagi produk tunggal harus diubah jika produk tersebut merupakan bagian
dari product line. Dalam hal ini penetapan harga bersama harus memaksimalisasi
profit dalam jajaran produk yang bersangkutan
Kemungkinannya :
1.
Bila PRODUCT LINE terdiri dari MAIN PRODUCT / PRODUK INTI dan SATTELIT
PRODUCT / PRODUK PELENGKAP
Hubungan produk ini adalah bersifat bebas. Dalam hal ini pembeli produk inti bebas
untuk tidak membeli atau membeli produk pelengkapnya
2.
CAPTIVE PRODUCT
Misal : pisau cukur yang merupakan produk inti dan siletnya yang merupakan
captive product, Kamera dengan Filmnya
3.
BY PRODUCT
CHANNEL OF DISTRIBUTION
Perangkat dari seluruh perusahaan dan individu yang memiliki atau membantu transfer dari pemilikan untuk
mengalirkan produk / jasa dari produsen ke konsumen
Kelompok yang ada dalam saluran distribusi
> MERCHANT MIDDLEMAN
> AGENT
> FACILITATORS
> MARKETING FIRMS
Tugas Marketing Channel mengalirkan produk / jasa dari produsen ke konsumen atau dengan perkataan lain
tugas dari perantara adalah menciptakan form utility, place utility, time utility, dan posession utility
PHYSICAL DISTRIBUTION
RETAILING STRATEGY
>
RETAILING
Perdagangan eceran meliputi seluruh
aktivitas yang berkaitan dengan penjualan
barang / jasa pada konsumen akhir /
perseorangan dan bukan perusahaan
WHOLESALING STRATEGY
WHOLESALING
Perdagangan pedagang besar termasuk
seluruh aktivitas yang berkaitan dengan
penjualan barang / jasa kepada merekamereka yang membeli untuk kemungkinan
dijual kembali / resalle atau digunakan
oleh perusahaan untuk diprodusir lebih
lanjut
Type Wholeseller
1.
Merchant Wholeseller
2.
Agent and Broker
A. MANUFACTURER Agent / Agen
Pabrik
B. Selling Agent / Agen Penjualan
C. Purchasing Agent / Agen
Pembelian
3.
Manufacturers and Retailer Branches
&
Office
4.
Lain lain yang meliputi :
A. Agriculture Assembles
B. Petroleum Bulk Plant and
Terminals
oleh
Pemasaran modern lebih mengembangkan produk yang baik, harga yang menarik, dan siap diper oleh
target market / konsumen. Dengan demikian hal-hal tersebut perlu dikomunikasikan kepada konsumen
Ada 4 alat didalam Marketing Communication Mix, antara lain :
1. Advertysing
2. Sales Promotion
3. Personal Selling
4. Publicity
Pemasar butuh mengetahui bagaimana menggunakan komunikasi yang efektik untuk menyampaikan gagasan /
idenya. Komunikasi dari satu kelompok kepada kelompok yang lain terdiri dari 8 unsur yang meliputi :
a. 2 Kelompok pelaku : Sender dan Receiver
b. 2 Communication tools : Message and Media
c. 4 Tugas yang menjadi elemen komunikasi : Encoding, Decoding, Response, Feedback
Communicator selalu menganggap bahwa konsumen akan selalu melalui tahap-tahap tersebut diatas. Setelah
diketahui tahap-tahap dimana target audience berada, maka communicator akan mengembangkan
communication message
PEMILIHAN MESSAGE
Message yang ideal adalah merupakan
pesan yang dapat :
1.
Menarik perhatian / attention
2.
Bisa menimbulkan minat / interest
3.
Membangkitkan keinginan / desire
4.
Menentukan tindakan lebih lanjut
untuk membeli / action
Bentuk message membutuhkan
persyaratan :
a. Isi dari pesan / message content
b. Susunan pesan / message structure
c. Bentuk / penampilan / message format
PEMILIHAN MEDIA
A.
PERSONAL COMMUNICATION
1. Advocate Channel
2. Expert Channel
3. Social Channel
B.
NON PERSONAL COMMUNICATION
1. Mas Media & Selective Media
2. Atmosphere / Suasana /
Lingkungan
3. Event / Kejadian
ADVERTYSING
Advertysing terdiri dari bentuk komunikasi Non Personal yang disalurkan melalui media yang dibayar dibawah
usaha yang jelas
Advertysing mempunyai banyak kaidah dan kegunaan, misal : di dalam halaman majalah, surat kabar, radio,
televisi, film, peragaan di luar dan sebagainya
Kegunaan ADVERTYSING :
> Sebagai INSTITUTIONAL ADVERTYSING, menambah citra ( image ) organisasi / perusahaan dalam jangk
panjang
> Sebagai BRAND ADVERTYSING, untuk mengenalkan brand tertentu dalam jangk panjang
> Sebagai CLASSIFIED ADVERTYSING, penyebaran informasi tertentu terhadap penjualan dan pemberian jasa
> Sebagai SALE ADVERTYSING, berita tentang penjualan khusus
ADVERTYSING DECISION
1. Menetapkan OBJECTIVE
a. To Inform / Pemberitahuan, mengatakan pada pasar tentang produk baru, penggunaan baru dari suatu
produk
tertentu, tentang perubahan harga, tentang bagaimana cara pemakaian, tentang bermacammacam jasa yang
menyertai penawaran produk tertentu, perbaikan produk, mengurangi kekhawatiran
konsumen. Objective ini
disebut dengan PIONEERING ADVERTYSING yang akan membentuk Primary
Demand Informasi
pada target audience meliputi pertanyaan: barang apa, dimana dapat dibeli.
Didalam informasi ini tidak ditegaskan
brand namenya.
b. To Persuade / Meyakinkan, untuk membentuk persuasif, mencoba merubah persepsi / pandangan
konsumen
tentang perbedaan ciri ciri produk dan meyakinkan konsumen untuk membelinya sekarang.
Objective ini merupakan COMPETITIVE ADVERTYSING kemudian meningkat menjadi COMPARETION
ADVERTYSING yang menunjukkan keunggulan brand tertentu. Advertysing ini akan membentuk
Selective
Demand
c. To Remind / Mengingatkan, Mengingatkan kepada konsumen bahwa produk tersebut dibutuhkan dalam
waktu dekat ini, mengingatkan pula dimana membeli dengan tujuan agar konsumen tetap ingat akan produk
ybs.
Objective ini termasuk Re Inforcement Advertysing
ADVERTYSING
2.
BUDGET DECISION
Ada 4 metode yang bisa digunakan :
a. AFFORDABLE METHODE
b. PROCENTAGE TERTENTU DARI PENJUALAN
c. METODE KESEIMBANGAN PERSAINGAN
d. OBJECTIVE AND TASK METHODE
3.
MESSAGE DECISION
Melalui 3 tahapan, antara lain :
a. MESSAGE GENERATION
b. MESSAGE EVALUATION AND SELECTION
c. MESSAGE EXECUTION
4.
MEDIA DECISION
Dengan melalui beberapa tahapan, antara lain :
a. Menetapkan apa yang akan dicapai, frekuensinya, serta pengaruh atau impactnya
b. Pemilihan media-media, dengan pertimbangan :
- Target audience media habbits / kebiasaan media yang sering / mudah berhubungan
- Product, misalnya : pakaian wanita lebih baik diiklankan melalui media yang berwarna
- Pesan yang diberikan, apa berbentuk cerita atau yang lainnya
- Masalah biaya yang dikeluarkan
5.
Dalam setiap media diharapkan menghasilkan respon yang diinginkan oleh komunikator dengan
yang paling efektif
6.
PENETAPAN TYMING
Dalam hal ini terdapat 2 jadwal, antara lain :
a. Macro Schedulling / Jadwal Jangka Panjang
b. Micro Schedulling / Jadwal Jangka Pendek
cara
Sales Promotion meliputi bermacam-macam taktik / alat promosi sebagai pendorong jangka pendek untuk
menggiatkan respon pemasaran dengan lebih cepat dan lebih kuat
PUBLICITY
Aktivitas dari bagian yang terpisah dari bagian yang membayar di dalam media baca, gambar atau
pendengaran
Publicity digunakan untuk mempromosikan brand, product, tempat, ide, kegiatan - kegiatan organisasi dan
sebagainya
Publicity paling sering digunakan dalam komunikasi pemasaran
PEMASARAN JASA
Pemasaran jasa tidak bisa dipersamakan dengan pemasaran produk berupa barang, dikarekan ada beberapa hal
yang berbeda, antara lain :
1. Pemasaran jasa lebih bersifat intangible dan immaterial karena produknya tidak kasat mata dan tidak
dapat diraba.
2. Produksi jasa dilakukan saat konsumen berhadapan dengan petugas sehingga pengawasan kualitasnya
dilakukan dengan segera.
3. Interaksi antara konsumen dengan petugas adalah penting untuk dapat mewujudkan produk yang
dibentuk.
Tujuan manajemen jasa pelayanan adalah untuk mencapai tingkat kualitas pelayanan tertentu yang sangat
berhubungan dengan tingkat kepuasan pelanggan.
Dalam konsep manajemen jasa pelayanan ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, antara lain :
Merumuskan suatu strategi pelayanan
Mengkomunikasikan kualitas kepada pelanggan
Menetapkan suatu standar kualitas secara jelas
Menerapkan sistem pelayanan yang efektif
Karyawan yang berorientasi kepada kualitas pelayanan
Survei tentang kepuasan dan kebutuhan pelanggan
Kualitas jasa dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu jasa yang dirasakan ( perceived service ) dan jasa yang
diharapkan
( expected service ). Implikasi daripada dua variabel tersebut adalah bahwa apabila
perceived service < expected service, para pelanggan menjadi8 tidak tertarik pada penyedia jasa tersebut.
Demikian juga sebaliknya.
Penelitian mengenai customer-perceived quality pada industri jasa mengidentifikasikan adanya 5
kesenjangan ( gap ) yang menyebabkan kegagalan penyampaian jasa, yaitu :
1. Kesenjangan tingkat kepentingan konsumen dan persepsi manajemen
2. Kesenjangan antara persepsi manajemen terhadap tingkat kepentingan konsumen dan spesifikasi
kualitas jasa
3. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa
4. Kesenjangan antara penyampaian jasa komunikasi eksternal
5. Kesenjangan antara jasa yang dirasakan dengan jasa yang diharapkan
Kepuasan Pelanggan
Kelima kesenjangan tersebut diatas, apabila tidak diperhatikan oleh perusahaan akan berdampak secara
langsung pada tingkat kepuasan pelanggan.
Menurut Philip Kotler, kepuasan pelanggan perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari
perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan yang diharapkannya
Pada dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja
atau hasil yang dirasakan.
Pemahaman atas kepuasan pelanggan, akan dapat memenuhi customer expectations, yang secara langsung
akan mempengaruhi kinerja penjualan. Kemampuan bereaksi secara cepat akan menciptakan retensi
pelanggan yang lebih tinggi yang akhirnya akan menciptakan penjualan dan dapat meningkatkan loyalitas
pelanggan.
Mengukur kepuasan pelanggan akan sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam rangka mengevaluasi posisi
perusahaan saat ini dibandingkan dengan pesaing dan pengguna akhir, serta menemukan bagian mana yang
membutuhkan peningkatan.
Metode yang sering digunakan dalam mengukur kepuasan pelanggan adalah dengan metode survei, dan cara
pengukurannya dilakukan melalui :
1. Pengukuran secara vlangsung kepada pelanggan melalui peralatan questionaire dengan derajad ungkapan
mulai dari sangat
tidak puas sampai dengan sangat puas.
2. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan
seberapa besar
yang mereka rasakan.
3. Responden diminta menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi yang berkaitan dengan penawaran
perusahaan dan
diminta untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan.
4. Responden diminta meranking elemen atau atribut penawaran berdasarkan tderajat kepentingan setiap
elemen dan seberapa
baik kinerja perusahaan pada masing-masing elemen
Kepuasan Pelanggan
Kebutuhandan
dan
Kebutuhan
KeinginanPelanggan
Pelanggan
Keinginan
Produk
Produk
NilaiProduk
Produk
Nilai
BagiPelanggan
Pelanggan
Bagi
HarapanPelanggan
Pelanggan
Harapan
Terhadapproduk
produk
Terhadap
TingkatKepuasan
Kepuasan
Tingkat
Pelanggan
Pelanggan
Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, dimana interaksi antara
pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut
Keberhasilan suatu industri jasa tergantung pada sejauh mana perusahaan mampu mengelola
ketiga aspek berikut ini :
Janji perusahaan mengenai jasa yang akan disampaikan kepada pelanggan
Kemampuan perusahaan untuk membuat karyawan mampu memenuhi memenuhi janji
tersebut
Kemampuan karyawan untuk menyampaikan janji tersebut kepada pelanggan
EXTERNAL MARKETING
Menetapkan janji
Mengenai produk/jasa
Yang akan disampaikan
INTERACTIVE MARKETING
Menyampaikan produk/jasa
Sesuai dengan yang telah
dijanjikan
Manajemen
Karyawan
INTERNAL MARKETING
Membuat agar produk/jasa yang
Di sampaikan sesuai dengan
Yang dijanjikan
Service Quality
Evidence of
Service
Perceptions
of
Service
Value
Image
Customer
Satisfaction
Price
Situational factors :
1. Bad weather
2. Random over demand
Expected service
Desired service
Zone of tolerance
Adequate
service
Kepuasan pelanggan terhadap suatu jasa ditentukan oleh tingkat kepentingan pelanggan
sebelum menggunakan jasa dibandingkan dengan hasil persepsi pelanggan terhadap jasa
tersebut setelah pelanggan merasakan kinerja jasa tersebut.
Pelanggan sangat
puas
Desired service
Persepsi Pelanggan
Expected Service
Harapan
pelanggan
Adequate service
Perceived service
(service yang diterima pelanggan
Kesenjangan yang
dirasakan Pelanggan
GAP
Perceived Service
Salah satu faktor yang menentukan kepuasan pelanggan adalah kualitas pelayanan
( service quality ) yang terdiri dari 5 dimensi pelayanan Kesenjangan (gap) merupakan
ketidaksesuaian antara pelayanan yang dipersepsikan ( perceived service ) dan pelayanan
yang diharapkan ( expected service ).
Kepuasan pelanggan diartikan sebagai respons pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara
tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian
Kualitas jasa ( service quality ) diartikan sebagai penyampaian jasa yang akan melebihi
tingkat kepentingan pelanggan
GAP 5
Perceived Service
Company
Service Delivery
GAP 4
GAP 3
GAP 1
GAP 2
Company Perceptions of
Customer Expectations
External
Communications
To Customer
Berdasarkan gaps model of service quality, ketidaksesuaian muncul dari lima macam
kesenjangan yang dapat dibagi menjadi dua kelompok :
Satu kesenjangan (gap), yaitu kesenjangan kelima yang bersumber dari sisi penerima
pelayanan
(pelanggan)
Kesenjangan 1
Riset pemasaran yang tidak tepat
Penggunaan hasil riset pemasaran yang tidak layak
Kurangnya interaksi antara manajemen dan pelanggan
Kurangnya kontak personal dengan manajemen
Jenjang antara kontak personal dan manajemen
Kesenjangan 2
Kesenjangan yang berasal dari sisi penyedia jasa ( Gap 1 Gap 4 ), disebabkan oleh lemahnya
komitmen manajemen terhadap peningkatan kualitas pelayanan Komitmen manajemen
dimaksudkan kemampuan manajemen menyediakan layanan yang dipersepsikan oleh
pelanggan sebagai pelayanan berkualitas tinggi.
Kesenjangan 3
Kesenjangan yang muncul karena ketidaksesuaian kinerja pelayanan, karena karyawan tidak
mampu atau tidak memiliki keinginan untuk menyampaikan jasa menurut tingkat pelayanan
yang diinginkan oleh pelanggan, yang disebabkan oleh :
Kebimbangan peran karyawan
Terjadinya konflik dalam melaksanakan peran
Ketidakcocokan antara karyawan dan pekerjaannya
Ketidaksesuaian teknologi dengan pekerjaan
Pengawasan sistem kontrol yang tidak sesuai
Kurangnya perasaan terkendali
Kurangnya nilai atau semangat tim kerja
Kesenjangan 4
Kesenjangan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara pelayanan yang dijanjikan
dan pelayanan yang disampaikan. Penyebab, antara lain :
Komunikasi horizontal yang tidak memadai
Perbedaan kebijakan dan prosedur antar cabang atau departemen
Kecenderungan memberi jasa secara berlebihan
Costs
Defensive
Marketing
Service
Quality
Customer
Retention
Offensive
Marketing
Volume of
Purchases
Margins
Price
Premium
Word of
Mouth
Profits
Market
Shares
Reputation
Price
Premium
Sales
IMPORTANCE
Attributes to Maintain
Attributes to
Improve
Low
Leverage
Attributes to Maintain
Low
Attributes to De-emphasize
PERFORMANCE
High