Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, segala puji hanya milik
Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini,salam serta salawat senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW juga kepada umat beliau yang tetap isqamah di jalan Allah SWT
dalam mengarungi bahterta kehidpuan dan melaksanakan tugas kemanusiaan ini
hingga hari akhir.
Laporan ini berjudul “Sublimasi”, kami menyadari bahwa penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang
bersifat membangun, senantiasa kami harapkan dari semua pihak sebagai bahan
masukan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Kami mengucapkan terimah kasih kepada bapak Adnan Malaha, S.Pd,M,Si
yang telah memberi tugas kepada kami,serta rekan-rekan yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Akhirnya kami berharap agar kiranya makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua Aamiin.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................……………1
DAFTAR ISI.............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................……3
1.2 Tujuan Praktikum……………………………………………....5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi sublimasi………….….....................................................6
2.2 Metode sublimasi…………………………………………………6
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat…………………………………........................................11
3.2 Bahan..………………………………………………………. .11
3.3 Prosedur Kerja…………………………………………………11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil…………………………………………………………….13
4.2 Pembahasan……………………………………………………13
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan………………………………………………….......14
5.2 Saran……………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..15
DOKUMENTASI …………………………………………………………16
2
BAB I
PENDAHULUAN
Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang
saling bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah
tercemar atau tercampur. Campuran adalah setia contoh materi yang tidak murni,
yaitu bukan sebuah unsur atau sebuah senyawa. Susunan suatu campuran tidak
sama dengan sebuah zat, dapat bervariasi, campuran dapat berupa homogen dan
heterogen. Campuran merupakan suatu materi yang dibuat dari penggabungan
3
dua zat berlainan atau lebih menjadi satu zat fisik. Tiap zat dalam campuran ini
tetap mempertahakan sifat-sifat aslinya. Sifat-sifat asli campuran :
Campuran terbagi menjadi dua (2) bagian, yaitu campuran homogen dan
campuran heterogen.
4
Sublimasi adalah wujud zat dari padat ke gas atau dari gas ke padat. Bila
partikel penyusun suatu zat padat diberikan kenaikan suhu melalui pemanasan,
maka partikel tesebut akan berubah fase (ujud) menjadi gas. Sebaliknya, blia
suhu gas tersebut diturunkan dengan cara kendensasi, maka gas akan segera
berubah menjadi padat. Pada dasarnya seblimiasi diterapkan untuk memisahkan
suatu zat dari pengotornya (impuritis) sehingga diperoleh zat yang lebih murni,
kotoran biasanya akan tertinggal dalam wadah akibat ketidakmampuannya dala
menyublim. Syarat pemisahan campuran dengan menggunakan seblimasi adalah
pertikel yang bercampur harus memiliki perbedaan titik didih yang besar,
sehingga dapat menghasilkan uap dengan tingkat kemurnian yang tinggi.
Seblimasi juga diartikan sebagai proses perubahan zat dari fase padat menjadi
uap, kemudian uap tersebut dikondensasi langsung menjadi padat tanpa melalui
fase cair.(Heru, 2013)
1.2 Tujuan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
.1 Definisi sublimasi
Sublimasi ialah kata dalam kimia yang berkaitan dengan pergantian bentuk
dari suatu unsur. Tetapi, kata sublimasi juga dipakai untuk mengatakan salah satu
Sublimasi ialah dengan cara membembam unsur atau elemen beku yang
tercampur pada unsur atau elemen beku sehingga unsur atau elemen beku yang
akan diambil akan berganti menjadi gas. Gas yang diperoleh lalu di muat lalu di
dinginkan. Syarat pelepasann campuran dengan cara Sublimasi ialah unsur atau
elemen yang beraduk harus mempunyai perbedaan titik meluap yang besar
6
Penyaringan (filtrasi)
Kertas saring
Lempeng berpori yang terbuat dari kaca bertahanan misalnya pyrex dari silika
atau porselin.
Sentrifugasi (pemusingan)
7
1. Penguapan
2. Kristalisasi
3. Rekristalisasi
8
Destilasi(penyulingan)
Dasar pemisahan dengan distilasi adalah perbedaan titik didih dua cairan
atau lebih. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya
lebih rendah akan menguap lebih dulu. Dengan mengatur suhu secara cermat
kita dapat menguapkan dan kemudian mengembunkan komponen demi
komponen secara bertahap. Pengembunan terjadi dengan mengalirkan uap
ketabung pendingin. Contohnya memisahkan campuran air dan alkohol. Titik
didih air dan alkohol masing-masing 100˚c dan 78˚c. Jika campuran
dipanaskan (dalam labu destilasi) dan suhu diatur sekitar 78˚c, maka alkohol
akan menguap sedikit demi sedikit. Uap itu mengembun dalam pendingin dan
akhirnya didapatkan cairan alkohol murni (syukri s. 1999. Kimia dasar 1)
Dekantasi (pengendapan)
1. Suhu
2. pH
3. Efek garam
4. Kompleksasi
5. Derajat supersaturasi
6. Sifat pelarut
9
Corong pisah
Untuk pelarut-pelarut yang lebih ringan dari air, dapat digunakan corong
pemisah yang dimodifikasi, yang dirancang untuk menyederhanakan
penyingkiran fase yang lebih ringan. Setelah keadaan seimbang, lapisan yang
lebih ringan (misalcter) dan lapisan air, didesak keatas dengan memasukkan
merkurium melalui kran pada dasar bulatan corong, dengan bantuan sebuah
bola pembantu pengatur permulaan merkurium.
Ekstraksi
10
BAB III
METODE PRAKTIKUM
.1 Alat
a) Gelas kimia 100 ml 1 buah
b) Gelas kimia 500 ml 3 buah
c) Cawan penguap/ cawan perselin 1 buah
d) Mortal dan pastel 1 buah
e) Kaca arloji 1 buah
f) Kaki tiga 1 buah
g) Pembakar bunsen 1 buah
h) Kawat kasa 1 buah
i) Batang pengaduk 3 buah
j) Spidol warna (H, M, B, HJ) 1 buah
k) Mistar 1 buah
l) Pensil/ balpoin 1 buah
m)Kertas saring 20 ml 4 lembar
.2 Bahan
a) Naftalen/kamfer
b) Serbuk pasir
c) aquadest
.3 Prosedur Kerja
a) Campur kan 2 gr naftalena/kamfer yang sudah dihaluskan dengan 1 gr serbuk
pasir ke dalam cawan porselin
b) Aduklah dengan batang pengaduk hingga keduanya bercampur sempurna
c) Panaskan campuran naftalen/kamfer dengan serbuk pasir (dalam cawan
porselin) di atas nyala api pembakaran Spiritus (jangan lupa gunakan kaki tiga
11
atau kawat kasa) dan tutuplah bagian atas cawan porselin tersebut dengan
menggunakan kaca arloji
d) Panaskan hingga terjadi perubahan pada kaca arloji
e) Amati perubahan yang terjadi
f) Matikan nyala api pembakaran Spiritus, (diamkan hingga cawan porselin dan
kaca arloji dingin)
g) Amati apa yang terjadi pada kaca arloji tersebut
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan maka diperoleh hasil
adalah sebagai berikut :
.2 Pembahasan
Sublimasi merupakan suatu proses pembentukan fase padat tanpa melalui fase
cair terlebih dahulu.Hal dapat terjadi dikarenakan suatu padatan senyawa pada
suhu tertentu dipengaruhi tekanan tertentu kemudian kondensasi uap dari senyawa
tersebut mengkristal. Sample Napthalene diletakkan ke dalam cawan porselin
dipanaskan, kaca arloji dapat digunakan sebagai alat pengkristal uap hasil
pemanasan sample. Mulut cawan porselin juga ditutupi oleh kaca arloji, hal ini
bertujuan agar kristal yang sudah terbentuk tidak menyebar luas atau bertebangan.
13
BAB V
PENUTUP
.1 Kesimpulan
Pengaruh kecepatan udara dan temperatur udara terhadap nilai koefisien
perpindahan massa padat - gas adalah berbanding lurus sehingga semakin tinggi
kecepatan udara dan temperatur udara dalam kolom, maka nilai KG akan semakin
besar. Alat serta metode yang telah didesain dapat digunakan sebagai modul
praktikum yang akan digunakan untuk kepentingan pembelajaran mengenai
prinsip perpindahan massa padat - gas.
.1 Saran
Ketika melakukan praktikum ini, diharapkan untuk serus dalam setiap
metodenya. Karena kesalahan yang disebabkan kekurang hati-hatian dalam
melaksanakan metode dapat mengakibatkan kekurang akuratan hasil yang akan
didapat.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://pakdosen.co.id/sublimasi-adalah/
file:///C:/Users/Acer/Downloads/2515-4516-1-SM%20(1).pdf
15
DOKUMENTASI
16