PENDAHULUAN
1
2
yang terpisah satu sama lain sejumlah senyawa yang dikandung dalam sampel
tersebut. Jika ekstrak tersebut tadi mengandung 10 jenis senyawa, setelah proses
pemisahan harus ditempatkan 10 wadah terpisahkan yang masing-masing berisi 1
dari 10 senyawa yang tadinya bercampur menjadi satu.
Oleh karena itu percobaan ini dilakukan untuk mengetahui cara-cara
pemisahan dan pemurnian, untuk mengetahui penggolongan pada campuran,
untuk mengetahui jenis-jenis pemisahan dan pemurnian, untuk mengetahui
pengertian pemisahan dan pemurnian, untuk mengetahui campuran homogen dan
campuran heterogen, serta agar kita mengetahui berbagai prinsip-prinsip di dalam
pemisahan dan pemurnian, kita juga dapat mengetahui struktur dari naftalena
minyak goreng dan sabun, selain itu kita juga dapat mengetahui pengaplikasian
pemisahan dan pemurnian di kehidupan sehari-hari, untuk mengetahui pengertian
dekantasi untuk mengetahui filtrasi untuk mengetahui pengertian dekantasi,
filtrasi, kristalisasi, sublimasi, adsorpsi, ekstraksi, untuk mengetahui prinsip like
dissolve like, untuk mengetahui apa itu emulsi dan emulgator, untuk mengetahui
penerapan pemisahan dan pemurnian di kehidupan sehari-hari, untuk mengetahui
sifat fisik dan kimia pada larutan aquades sabun minyak norit naftalena garam
kapur tulis, untuk mengetahui fungsi alat dan fungsi bahan pada praktikum
pemisahan dan pemurnian, untuk mengetahui struktur dari sabun minyak goreng
naftalena, untuk mengetahui percobaan prosedur percobaan pemisahan dan
pemurnian, untuk mengetahui fungsi perlakuan untuk mengetahui prinsip
dekantasi, untuk mengetahui prinsip filtrasi,untuk mengetahui prinsip adsorpsi,
untuk mengetahui prinsip rekristalisasi untuk mengetahui prinsip sublimasi untuk
mengetahui prinsip ekstraksi, untuk mengetahui hasil campuran antara pasir dan
air pada percobaan dekantasi,, untuk mengetahui hasil pemisahan dari campuran
antara aquades dan kapur tulis pada proses filtrasi, untuk mengetahui hasil
pemurnian dari campuran antara aquades dan garam kotor pada proses
rekristalisasi, untuk mengetahui hasil campuran antara norit dengan sirup pada
percobaan adsorpsi, untuk mengetahui hasil campuran antara naftalena dengan
garam dapur pada percobaan sublimasi, untuk mengetahui campuran antara
3
minyak goreng dengan air pada percobaan ekstraksi, serta untuk mengetahui
pengaplikasian pemisahan dan pemurnian di kehidupan sehari-hari.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
awal yang berubah dan menjadi fase berikutnya dimana pemisahan terjadi fase
kedua ini bisa menghasilkan beberapa jenis pemisahan tergantung metodenya dan
namanya juga bermacam-macam:
1. Destilasi yang mendasari pemisahan cairan dari cairan lainnya
2. Ekstraksi pengambilan senyawa-senyawa yang dibutuhkan dari kumpulnya
dengan mendayagunakan kelarutannya
3. Pemisahan dengan pengendapan yang mendayagunakan reaksi-reaksi kimia
yang menghasilkan endapan
4. Kromatografi adalah cara pemisahan andalan dalam ilmu kimia biologi farmasi
kromatografi dibagi menjadi bermacam-macam cabang dan sebagian besar
menggunakan klasifikasi berdasarkan fasenya
5. Aplikasi membran dalam pemisahan kimia
(Wonorahardjo, 2013).
Menurut defini Miller (1975), pemisahan dapat digambarkan dalam bentuk
nyata sebagai ilustrasi berikut ini. Jika kita mempunyai sejumlah senyawa yang
bercampur sempurna secara alami dan hendak kita pisahkan. Campuran alami ini
bisa diumpakan sebuah sampel hasil ekstraksi tumbuhan yang hendak kita ambil
komponen utamanya. Pemisahan kimia dapat dinyatakan telah berhasil dilakukan
jika diakhir proses kita mendapatkan semua komponennya di dalam wadah-wadah
yang terpisah satu sama lain sejumlah senyawa yang dikandung dalam sampel
tersebut. Jika ekstrak tadi mengandung 10 jenis senyawa, setelah proses
pemisahan harus didapatkan 10 wadah terpisah yang masing-masing berisi satu
dari sepuluh senyawa yang tadinya bercampur menjadi satu. Pekerjaan ini tidak
mudah karena campuran alami adalah campuran sempurna dan upaya pemisahan
yang dilakukan harus mengatasi semua gaya-gaya alami yang menyatakan
senyawa-senyawa tadi dalam campuran sempurna. Langkah-langkah analisis
kimia secara konvesional maupun secara modern menggunakan instrumental
dapat diarahkan pada kondisi pemisahn yang sama (Wonorahardjo, 2013).
Campuran (mixture) adalah gabungan dari beberapa zat yang berbeda.
Campuran masih dapat dibedakan menjadi campuran homogen dan campuran
heterogen. Campuran heterogen terdiri dari beberapa fase, misalnya campuran air
6
pada pH. Kertas saring atau gel bertindak sebagai media dalam percobaan
elektroforesis (Hendayana, 2010).
Metode pemisahan elektroforesis didasarkan pada interaksi partikel partikel
bermuatan oleh medan listrik. Partikel bermuatan negatif akan bergerak ke kutub
positif (anoda), sebaliknya partikel bermuatan listrik positif akan bergerak ke
kutub negatif (katoda), partikel netral tidak bergerak. Jadi medan listrik
menyebabkan pemisahan pada metode elektroforesis sedangkan pada metode
kromatografi distribusi Pada dua pasar menyebabkan pemisahan (Hendayani,
2010).
Pemisahan endapan dari larutan tidak selalu menghasilkan zat murni.
Kontaminasi endapan oleh zat lain yang larut dalam pelarut disebut kopresipitasi.
Hal ini berhubungan dengan adsorpsi pada permukaan partikel dan
terperangkapnya (oklusit) zat asing selama proses pertumbuhan kristal dari
partikel primernya. Adsorpsi banyak terjadi pada endapan gelatin dan sedikit pada
endapan mikrokristal misalkan AgI pada gerak aseton dan endapan BaSO 4 pada
alkali nitrat. Pengotoran dapat juga disebabkan oleh prost presipitasi, yaitu
pengendapan yang terjadi pada permukaan endapan pertama. Hal ini terjadi pada
zat yang sedikit larut kemudian membentuk larutan lewat jenuh. Zat ini
mempunyai ion yang sejenis dengan endapan primernya, misal pengendapan
CaC2O4 dengan adanya Mg. MgC2O4 akan terbentuk bersama-sama dengan
CaC2O4 lebih lama waktu kontak maka lebih besar endapan yang terjadi
(Khopkar, 2010).
Prost presipitasi dan kopresipitasi merupakan dua fenomena yang berbeda.
Sebagai contoh, pada post presipitasi semakin lama waktunya maka kontaminasi
bertambah sedangkan pada kopresipitasi sebaliknya. Kontaminasi bertambah
akibat pengadukan larutan hanya pada post presipitasi tetapi tidak pada
kopresipitasi. Kemungkinan bertambahnya kontaminasi sangat besar pada prost
presipitasi dibandingkan pada kopresipitasi sehingga prost presipitasi lebih
banyak (Khopkar, 2010).
Pemisahan adalah untuk memisahkan suatu zat dari zat lain pada suatu
campuran atau pemisahan dilakukan untuk memisahkan dua zat atau lebih yang
12
saling bercampur. Bila kita mangka campuran ini ke dalam orang yang dilapisi
kertas saring, air mengalir melalui nya dan orang yang dilapisi kertas saring air
mengalir melalui nya dan pasir bertahan diatas kertas saring. Proses pemisahan
padatan dari cairan yang aslinya dinamakan filtrasi (penyaringan).Kita tidak dapat
memisahkan campuran homogen larutan tembaga (II) sulfat dalam air dengan
penyaringan karena semua komponen akan melewati atas nama kita dapat
mendidihkan larutan (II) sulfat dan air dalam proses destilasi (penyulingan).
Cairan murni di kondensasi dari uap yang dilepaskan larutan ini mendidih air
telah disisipkan dengan mendidihkan larutan tembaga (II) sulfat dalam air padatan
tembaga (II) sulfat akan tertinggal (Gillis, 2003).
Sublimasi, proses ini digunakan untuk memisahkan zat yang mudah
menguap dari pengotoran yang tidak astiri,tori oksida dan amonia klorida dapat
dimurnikan dengan cara ini. Zat itu di larut dalam suatu pinggan atau casserole
porselen, wadah ini dilapisi dengan lembut dengan nyala kecil, dan punya
memadat pada suatu permukaan dingin seperti corong kaca besar yang
ditelungkupkan yang bersiul kaca pada ujungnya kerucutnya atau lebih baik
Sebuah lagu yang berisi air dingin (Gillis, 2003).
Kehilangan zone adalah suatu teknik pemurnian yang aslinya dikembangkan
untuk memurnikan logam tertentu dan yang dapat diterapkan untuk semua zat
yang titik lelehnya cukup rendah yang stabil pada temperatur pelangi itu. Dalam
alat silangan zone zat yang akan dimurnikan dikemas ke dalam sebatang kolam
kaca atau baja tahan karat yang panjangnya beraneka dari 15 cm alat sampai 2
meteran. Sebuah pemanas listrik berbentuk gelang yang memanasi suatu pita
Sampit kolam dibiarkan turun perlahan-lahan oleh gerakan yang dikendalikan
motor dari puncak ke dasar kolom. Pemanas dipasang agar menghasilkan suatu
zone lelehan bahan ini dengan temperatur 2 sampai 3 oC di atas. Kelebihan zat
yang bergerak perlahan-lahan mengurai tabung itu bersama-sama dengan
pemanas. Karena biasanya kotoran memerlukan titik leleh zat maka kan ini
cenderung mengalir ke bawah seirama dengan pemanas itu dan dengan demikian
menjadi berkumpul di bagikan bawah tabung (Gillis, 2003)
13
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
- Spons
- Kapur tulis
- Vaseline
3.2.4 Rekristalisasi
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
kedalamnya
- Diamati hasil tetesannya - Hasil dari filtrat berupa bening
4 Rekristalisasi
- Dimasukkan 1 sendok garam - Garam kotor yang terbentuk besar
kotor kedalam gelas beaker dan tidak halus
tidak menyatu
- Dimasukan 5 mL sabun cair - Sabun cair berwarna hijau pekat
- Didiamkan
- Diamati - Minyak dan air menyatu setelah
ditambahkan sabun cair
4.2 Pembahasan
Pemisahan adalah untuk memisahkan dua zat atau lebih yang saling
bercampur. Cara-cara pemisahan ini juga didasarkan pada mekanisme proses yang
akhirnya menghasilkan senyawa-senyawa yang diinginkan dalam keadaan
terpisah. Ada proses pemisahan yang melibatkan perubahan fisika, biasanya
perubahan fase atau proses pelarutan. Namun ada juga proses pemisahan ia
melibatkan perubahan kimia yakni melalui terbentuknya senyawa baru, yang
biasanya berbeda fase dengan senyawa lamanya.
Pemurnian adalah sebuah proses memurnikan suatu campuran untuk
mendapatkan zat-zat murni. Jarang sekali ditemukan suatu reaksi organik yang
dapat memberikan hasil murni, yaitu senyawa yang antara lain adalah hasil
sampingan bahan baku yang tidak larut atau ikut bereaksi yang berfungsi sebagai
pelarut dan katalis atau dalam suatu reaksi untuk menghasilkan senyawa yang
dimaksud maka diperlukan pemisahan dan pemurnian. Oleh karena itu, apabila
kita menginginkan suatu hasil yang murni maka perlu diadakan atau dilakukan
proses pemurnian.
Campuran adalah gabungan dari beberapa zat yang berbeda campuran masih
dapat dibedakan menjadi campuran homogen dan campuran heterogen. Zat yang
dapat membentuk campuran disebut komponen atau konstituen. Metode
pemisahan campuran merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan
atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai
susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium
maupun skala industri.
19
lebih besar akan tertahan di kertas saring. Residu warna biru muda dan filtrat
bening.
Adsorbsi adalah kemampuan untuk menyerap gas cairan atau zat terlarut di
permukaannya. Sedangkan absorpsi adalah proses dimana zat terserap kedalam
suatu cairan atau padatan secara keseluruhan. Contohnya norit saat dihaluskan
kemudian ditaruh ke dalam gelas beker dengan corong kaca yang telah diberi
kertas saring dan norit dimasukkan sirup dan tetesannya berupa warna jingga.
Prinsip yang digunakan profesi ini yaitu pemurnian yang diterapkan (zat aktif)
dengan ukuran partikel yang kecil dan halus ini, karbon aktif memiliki luas
permukaan yang semakin besar, di mana norit sebagai adsorben akan menyerap
zat warna pada permukaan sirup sehingga dihasilkan larutan pudar.
Rekristalisasi adalah pengkristalan kembali dari kristal zat yang sudah larut
oleh pelarut dalam suatu campuran larutan dengan cara pemanasan dan
penguapan. Contohnya pada garam kotor menghasilkan garam murni dengan cara
memasukkan garam kotor ke dalam gelas beker garam yang berbentuk besar dan
tidak halus ketika ditambahkan aquades menghasilkan kristal-kristal kecil. Dan
garam kotor akan berubah menjadi garam murni. Prinsip yang digunakan adalah
perbedaan kelarutan antara zat yang akan diberikan dengan kelarutan zat yang
akan dimurnikan dengan kelarutan zat pencampur atau pencemarnya.
Sublimasi adalah perubahan wujud dari padat ke gas tanpa mencair terlebih
dahulu yang apabila partikel penyusun suatu zat padat diberikan kenaikan suhu
sebesar tertentu. Maka partikel tersebut akan menyublim menjadi gas. Dan
sebaliknya, apabila suhu gas diturunkan, maka gas akan segera berubah wujudnya
menjadi padat kembali. Prinsip yang digunakan di sublimasi ini adalah
berdasarkan an perbedaan titik didih zat yang lebih rendah akan menguap lebih
dulu sedangkan yang titik didihnya lebih tinggi belum menguap, di mana titik
didih garam dapur sebesar 1.465oC lebih tinggi daripada titik didih air sebesar
100oC.
Ekstraksi adalah proses pengambilan salah satu komponen campuran dengan
menggunakan pelarut. Proses pemisahan bahan dari campurannya dengan
menggunakan pelarut yang sesuai. Prinsip yang digunakan ekstraksi adalah
21
keuntungan dari kelarutan zat yang berbeda untuk diekstraksi. Campuran senyawa
yang akan di ekstraksi dilarutkan dalam pelarut. Pelarut yang digunakan memiliki
kemampuan untuk melarutkan senyawa yang diinginkan.
Emulsi adalah sistem yang tidak stabil secara termodinamika mengandung
paling sedikit dua fase cair yang tidak bercampur satu di antaranya terdispersi
sebagai fase terdispersi dalam fase cair lainnya distabilkan dengan adanya bahan
pengemulsi.
Adapun fungsi alat dari percobaan ini yaitu
- Gelas kimia digunakan sebagai wadah aquades pasir dan garam serta aquades
saat dipanaskan
- Spatula berfungsi untuk memindahkan pasir dan garam ke dalam gelas kimia
- Batang pengaduk digunakan sebagai untuk pengaruh campuran bahan kimia
dan campuran
- Corong kaca digunakan untuk memindahkan cairan dari satu wadah ke wadah
lain
- Gelas ukur digunakan sebagai alat untuk mengukur volume cairan
- Penjepit tabung digunakan sebagai untuk menjepit alat lab saat panas
- Neraca analitik digunakan sebagai menimbang bahan yang akan diuji
- Cawan penguap digunakan untuk memisahkan zat-zat penyusun larutan antara
pelarut yang mudah menguap dan zat yang sulit menguap
- Corong pisah digunakan untuk memisahkan dua cairan yang tidak bercampur
karena kepolarannya yang berbeda
- Gunting berfungsi untuk memotong kertas
- Hotplate berfungsi untuk memanaskan zat pada proses sublimasi dan
rekristalisasi
- Sikat tabung untuk membersihkan tabung dan gelas ukur
- Bulb berfungsi sebagai alat bantu pipet tetes dalam mengambil larutan
- Baeker glass berfungsi sebagai wadah untuk menampung zat kimia
- Alu sebagai alat untuk menghaluskan bahan seperti norit dan kapur tulis
- Lumpang berfungsi sebagai wadah untuk membantu menghaluskan bahan
- Erlenmeyer digunakan untuk menyimpan cairan
22
- Pipet tetes untuk memindahkan larutan dari satu benda ke wadah yang lain
dengan skala kecil
Adapun fungsi bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu:
- Pasir sebagai bahan dalam proses dekantasi
- Kapur tulis sebagai bahan dalam proses filtrasi
- Garam kotor sebagai bahan dalam proses rekristalisasi
- Garam dapur sebagai bahan dalam proses sublimasi
- Naftalena sebagai bahan dalam proses sublimasi
- Sirup jeruk sebagai bahan dalam proses adsorpsi
- Minyak goreng sebagai bahan dalam proses ekstraksi
- Norit sebagai bahan dalam proses adsorpsi
- Vaseline digunakan untuk menahan udara masuk dan keluar pada corong pisah
- Aquades digunakan sebagai pelarut campuran
- Tisu digunakan untuk mengeringkan alat dan membersihkan alat
- Kanebo yang digunakan untuk mengeringkan alat
- Sabun cair digunakan sebagai penyatu antara air dan minyak pada percobaan
ekstraksi dan untuk mencuci alat-alat lab
- Aluminium foil digunakan untuk menutupi larutan agar tidak menguap
- Kertas saring digunakan untuk proses pemisahan dan menyaring cairan
- Kertas label digunakan untuk melabeli alat-alat
- Spons digunakan untuk mencuci alat
Adapun fungsi perlakuan dari percobaan ini yaitu :
- Dihomogenkan bertujuan untuk mencampurkan dua zat atau lebih sehingga
larutan dicampur dengan rata
- Disumbat corong kaca dengan tisu agar uap pada proses sublimasi tidak keluar
dan tidak menyebar ke lingkungan
- Disaring dengan kertas saring agar diperoleh kembali suatu zat murni yaitu
aquades bening agar mudah diamati
- Dipanaskan larutan garam kotor untuk diperoleh kembali kristal garam
- Didiamkan agar mudah diamati pada percobaan dekantasi, filtrasi rekristalisasi
dan sublimasi
23
jingga muda. Norit sebagai adsorben akan menyerap zat warna pada sirup,
sehingga dihasilkan warna sirup menjadi pudar. Namun berdasarkan percobaan
sirup tercampur sirup karena partikelnya sangat halus.
Pada percobaan keenam yaitu ekstraksi pemisahan air dan minyak goreng,
mula-mula dimasukkan 50 mL aquades bening ke dalam corong pisah, lalu
ditambahkan 25 mL minyak goreng berwarna kuning keemasan, kemudian
dikocok lalu didiamkan. Hasil dari proses ekstraksi dihasilkan endapan minyak
yang berbeda di atas permukaan air dan larutannya berubah menjadi keruh karena
molekul air mengikat molekul minyak. Dan ketika dicampur kan sabun berubah
menjadi larutan berwarna hijau dan minyak dan air tercampur sepenuhnya karena
sabun yang bersifat sebagai emulgator atau emulsi.
Sifat fisika pada aquades:
- Berat molekul 18,02 gr/mol
- Densitas 1000 kg/m3,cair
- Tekanan uap 2,3 kPa
- Titik didih 100oC (273 K, 32 F)
- Berbentuk cairan tidak berwarna
Sifat kimia pada aquades:
- Tidak dapat terbakar
- Tidak beracun
- Memiliki ph 7 (netral)
- Tidak terjadi iritasi pada kulit jika terjadi kontak
- Polimerisasi tidak terjadi
Sifat fisika pada sabun cair yaitu:
- Memiliki kelarutan yang tinggi dalam air tetapi sabun tidak larut menjadi
partikel yang lebih kecil melainkan larut dalam ion
- Pengemulsi paling efektif
- Dapat mengemulsikan dan berminyak sehingga dapat dibuang dengan
pembiasan
Sifat kimia pada sabun cair:
- Sabun mempunyai sifat membersihkan
26
- Proses oksidasi berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan
minyak
- Hidrogenasi, proses hidrogenasi bertujuan untuk menimbulkan ikatan rangkap
dari rantai karbon asam lemak pada minyak
Sifat fisika pada kapur tulis yaitu:
- Viskositas sering memungkinkan untuk ditambang dari cakrawala bawah
- Pembuatan mineral ini ditentukan oleh kelembaban
Sifat Kimia pada kapur tulis yaitu:
- Berasosiasi dengan aroganit
- Mudah terbakar
Sifat fisika pada norit:
- Fase padat
- Massa jenis 2,267 g/cm3
- Titik didih 4000 K
Sifat kimia pada norit:
- Jika dibakar dalam kelebihan udara akan terbentuk karbon dioksida
- Membentuk garam asam oksi
- Karbon bereaksi langsung dengan flour
- Karbon dibakar dalam udara akan membentuk karbon monoksida
- Kecenderungan atom karbon membentuk ikatan kovalen tunggal, rangkap dua
dan rangkap tiga.
1. Struktur sabun cair
O
H2 H2 H2 H2 H2 H2 H2
C C C C C C C C
H3C C C C C C C C O- Na+
H2 H2 H2 H2 H2 H2 H2
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
- Berdasarkan hasil percobaan absorbsi didapatkan Filtrat berupa bening dan
sirup berubah warna orange.
- Berdasarkan hasil percobaan ekstraksi didapatkan minyak goreng berwarna
kuning dan aquades berupa bening.
- Berdasarkan hasil percobaan dekantasi didapatkan pasir berupa warna coklat
dan aquades bening.
5.2 Saran
Sebaiknya pada percobaan selanjutnya bahan yang digunakan pada proses
adsorpsi sirup mangga untuk menggantikan sirup jeruk agar didapatkan hasil yang
lebih bervariasi.
30