Alat-alat kristalisasi disebut juga Crystallizer atau Kristallisator. Alat-alat yang digunakan dalam proses kristalisasi terutama dalam skala industri (dalam proses kristalisasi) sangat beragam. Hal ini disebabkan oleh sifat-sifat bahan dan kondisi pertumbuhan kristal yang sangat bervariasi. Disamping itu juga karena kristalisasi dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda-beda (pemisahan bahan, pemurnian bahan, pemberian bentuk). Kristalisasi adalah peristiwa pembentukan suatu kristal dari solute dalam larutan toleransinya. Kristalisasi dapat terjadi sebagai pembentukan partikel- partikel padat dalam uap seperti pada pembentukan salju sebagai pembekuan lelehan cair. Sebagaimana dalam pembentukan kristal dari larutan cair atau pembentukan kristal tunggal yang besar. Kristalisasi dapat dilakukan dengan pendinginan, penguapan, dan penambahan solvent bahan kimia. Kristalisasi merupakan proses yang dipelajari dalam bidang ilmu alam dan juga mempunyai penerapan yang penting. Karena sifat dari berbagai macam bentuk padat dan material bergantung terhadap struktur kristal mereka masing – masing, ukuran kristal dan tekstur timbal balik mereka (Coelfen, H dan Antonietti, M .2008). Secara umum, kristalisasi dapat diartikan pula sebagai permulaan dari kristal dari larutan yang sangat jenuh. Kuantitas dari energi kinetok dari kristalisasi dan penggunaan untuk tujuan pembentukannya dipelajari dalam bidang teknik kimia. Metode untuk memperoleh kinetik kristalisasi dan metode untuk pengaplikasiannya dari kinetic kristalisasi telah dikembangkan untuk berbagai macam proses dalam dunia industri. Tipe mekanisme dari kristalisasi adalah menyusun nukleasi dan pertumbuhan kristal yang beda dengan penyusunan regular dari sebuah larutan mono molekuler yang didifusikan ke dalam permukaan kristal (McKetta, John J, 2003). Prinsip dari kristalisasi adalah bahwa senyawa padat akan mudah terlarut dalam pelarut panas bila dibandingkan pada pelarut yang lebih dingin. Jika suatu larutan senyawa tersebut dijenuhkan dalam keadaan panas dan kemudian didinginkan,senyawa terlarut akan berkurang kelarutannya dan mulai mengendap, membentuk kristal yang murni dan bebas dari pengotor. Kemurnian zat ini disebabkan oleh pertumbuahan kristal zat telarut, sehingga za-zat ini dapat dipisahkan dari pengotornya. Kristal dapat terbentuk karena suatu larutan dalam keadaan atau kondisi lewat jenuh (supersaturated). Kondisi tersebut terjadinya karena pelarut sudah tidak mampu melarutkan zat terlarutnya, atau jumlah zat terlarut sudah melebihi kapasitas pelarut. Sehingga kita dapat memaksa agar kristal dapat terbentuk dengan cara mengurangi jumlah pelarutnya, sehingga kondisi lewat jenuh dapat dicapai. Proses pengurangan pelarut dapat dilakukan dengan empat cara yaitu, penguapan, pendinginan, penambahan senyawa lain dan reaksi kimia. Tujuan dari proses kristalisasi adalah untuk mendapatkan produk (hasil) dengan derajat kemurnian yang tinggi, selain itu bentuk serta ukurannya juga turut menentukan kualitas kristal hasil. Ini semata-mata diperlukan untuk: 1. Kemudahan filtrasi (penyaringan) pencucian. 2. Pelaksanaan reaksi dengan bahan kimia lain. 3. Kemudahan dalam proses pengangkutan dan penyimpanan.
2.2 Jenis-jenis Alat Kristalisasi
Alat-alat yang digunakan pada proses kristalisasi sangat beragam. Hal ini disebabkan oleh sifat bahan dan kondisi pertumbuhan kristal yang sangat bervariasi, Disamping itu, juga karena kristalisasi dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda- beda (pemisahan bahan, pemurnian bahan, pemberian bentuk). Alat-alat kristalisasi disebut juga alat kristalisator. Dalam alat ini, setiap persyaratan (konsentrasi, suhu, gerakan) yang menunjang pertumbuhan inti atau benih kristal harus dipenuhi. Untuk itu, pada umumnya diperlukan perlengkapan- perlengkapan untuk memungkinkan perpindahan panas (pemanas, pendingin, penguapan) dan juga gerakan (pengadukan, penggulingan, pengangkutan). Kristallisator biasanya dilengkapi dengan alat pemisah (filtrasi) yang dipasang dibelakang alat kristalisasi dan alat pengering. Faktor-faktor yang menjadi dasar pemilihan sebuah alat kristalisasi ialah misalnya: 1. Unjuk kerja kristalisasi yang diingikan 2. Cara operasi (tak kontinu, kontinu) 3. Kondisi bahan baku (larutan , lelehan) 4. Ukuran Kristal yang diinginkan 5. Bentuk Kristal yang diinginkan 6. Kemurnian kristalisat yang diinginkan 7. Kecendrungan produk untuk menbentuk kerak Jenis-jenis kristalisator antara lain : 1. Draft Tube Baffle Crystallizer 2. Cooling Crystallizers 3. Evaporative Crystallizers 4. Forced Circulation Crystallizer 5. Induced Circulation Crystallizer 6. Oslo Type Crystallizer 7. Vacum Crystallizer 8. Agitated Batch Crystallizer 9. Swenson Walker Crystallizer 10. Crystal Vacum Crystallizer 11. Oslo Surface Cooled Crystalizer