BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Titik didih adalah suhu dimana cairan mendidih, dimana tekanan uap sebuah zat cair sama
dengan tekanan eksternal yang dialami cairan. Larutan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan nilai titik
didih zat terlarut. Pertama adalah titik didih zat terlarut lebih kecil daripada pelarutnya sehingga zat
terlarut lebih mudah menguap. Yang kedua adalah zat terlarut lebih besar daripada pelarutnya dan jika
dipanaskan pelarut lebih dulu menguap. Kenaikan titik didih larutan bergantung pada jenis zat
terlarutnya. Dalam dunia industry, kenaikan titik didih sangat diperlukan pemahaman mengenai
kenaikan titik didih. Banyak kegiatan industry yang menerapkan ilmu kenaikan titik didih. Oleh karena
itu penting untuk melakukan percobaan ini untuk meningkatkan pemahaman mengenai kenaikan titik
didih untuk diterapkan di dunia industry.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui kenaikan titik didih suatu larutan KCl,NaCl, dan air dengan mengukur kenaikan titik
didihnya.
2. Membandingkan titik didih antara gula, garam, CMC, gliserol, dan dekstrin disertai H2O sebagai
pelarut murni.
Bila dalam larutan biner, komponen suatu mudah menguap (volatile) dan komponen lain sukar
menguap (non volatile), makin rendah. Dengan adanya zat terlarut tekanan uap pelarut akan berkurang
dan ini mengakibatkan kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan uap osmose. Keempat
sifat ini hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut dan tidak ditentukan oleh jenis zat terlarut.
Seperti telah disebutkan, sifat-sifat ini disebut sifat koligatif larutan. Adanya zat terlarut (solute) yang
sukar menguap (non volatile), tekanan uap dari larutan turun dan ini akan menyebabkan titik didih
larutan lebih tinggi dari pada titik didih pelarutnya. Ini disebabkan karena untuk mendidih, tekanan uap
larutan sama dengan tekanan udara dan untuk temperatur harus lebih tinggi (Sukardjo, 1990 : 152).
BAB 5 PEMBAHASAN
1.1. Pengertian Kenaikan Titik Didih Larutan
Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan tekanan udara luar
(tekanan pada permukaan cairan). Tekanan uap larutan lebih rendah dari tekanan uap pelarutnya. Hal
ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut sehingga kecepatan
penguapan berkurang.Titik didih suatu larutan dapat lebih tinggi ataupun lebih rendah dari titik didih
pelarut, bergantung pada kemudahan zat terlarut tersebut menguap. Selisih titik didih larutan dengan
titik didih pelarut disebut kenaikan titik didih ( ΔTb ) (Deswanti, 2011).
1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Titik Didih
Hasil eksperimen Roult menunjukan bahwa Kenaikan titik didih larutan akan semakin besar
apabila konsentrasi (molal) dari zat terlarut semakin besar. Titik didih larutan akan lebih tinggi dari titik
didih pelarut murni. Hal ini juga diikuti dengan penurunan titik beku pelarut murni, atau titik beku
larutan lebih kecil dibandingkan titik beku pelarutnya. Roult menyederhanakan ke dalam persamaan
Tb = kb . m
Tb = kenaikan titik didih larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal pelarut (kenaikan titik didih untuk 1 mol zat dalam 1000
gram pelarut)
m = molal larutan (mol/100 gram pelarut)
Perubahan titik didih atau ΔTb merupakan selisih dari titik didih larutan dengan titik didih
pelarutnya, seperti persamaan :
ΔTb = Tb – Tbº
Hal yang berpengaruh pada kenaikan titik didih adalah harga kb dari zat pelarut. Kenaikan tidak
dipengaruhi oleh jenis zat yang terlarut, tapi oleh jumlah partikel/mol terlarut khususnya yang terkait
dengan proses ionisasinya. Untuk zat terlarut yang bersifat elektrolit persamaan untuk kenaikan titik
didik harus dikalikan dengan faktor ionisasi larutan, sehingga persamaannya menjadi :
Dimana,
n = jumlah ion-ion dalam larutan
α = derajat ionisasi (Anonim, 2011)
BAB 6 PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Dari percobaan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Titik didih adalah suhu saat tekanan uap jenuh cairan sama dengan tekanan udara luar
2. Kenaikan titik didih adalah selisih titik didih larutan dnegan titik didih pelarut
3. Faktor yang mempengaruhi kenaikan titik didih adalah konsentrasi (molalitas) dan harga Kb.
4. Semakin tinggi konsentrasi, kenaikan titik didih larutan semakin tinggi.
5. Semakin tinggi harga Kb, kenaikan titik didih laruta semakin tinggi.
6. Kenaikan titik didih tidak dipengaruhi oleh jenis zat ang terlarut.
7. Titik didih larutan KCl dan NaCl 3 gram lebih tinggi daripada titik didih pelarut murni (air).
8. Gula, gliserol, CMC, garam, dan dextrose tidak mempengaruhi kenaikan titik didih larutan, yang
mempengaruhi adalah knsentrasi masing-masing bahan.
9. Terjadinya penyimpangan dapat menyebabkan perbedaan hasil dengan literature.
DAFTAR PUSTAKA
Alonso, Marcello. 1994. Dasar-dasar Fisika Universitas Edisi Kedua Jilid 1. Washington DC: Erlangga.
Zemansky, Seans. 1969. Fisika untuk Universitas 1. New York Trimitra Mandiri.