ABSTRACT
Emulsi adalah suatu sediaan yang diaduk, lalu diamati warna, kejernihan,
mengandung dua zat cair yang tidak dan homogenitas.
tercampur, biasanya air dan minyak Dispersi Kasar
cairan yang satu terdispersi menjadi Sampel tepung tapioka sebanyak
butir-butir kecil dalam cairan yang lain. 2 spatula diamati sifat fisiknya lalu
Dispersi ini tidak stabil, butir-butir ini dimasukkan ke tabung reaksi. Air
akan bergabung dan membentuk dua sebanyak 10 mL ditambahkan ke dalam
lapisan air dan minyak yang terpisah. tabung reaksi dan diamati campurannya.
Dalam fase air dapat mengandung zat- Kemudian didiamkan selama 15 menit,
zat terlarut seperti pengawet, zat lalu diamati. Sampel kemudian diaduk
pewarna, dan perasa. Air yang lagi dan diamati kembali.
digunakan sebaiknya adalah air. Zat
perasa dan pengawet yang berada Sol
dalam fase air yang mungkin larut Susu skim bubuk sebanyak 2
dalam minyak harus dalam konsentrasi spatula diamati sifat fisiknya kemudian
cukup untuk memenuhi yang dimasukkan ke tabung reaksi. Setelah itu
diinginkan (Anief,M.,1999). ditambahkan 10 mL air dan diamati.
Tujuan dari praktikum ini ialah
untuk mengenal sistem dispersi pangan Busa
dengan air sebagai salah satu fase, Sebanyak putih telur dikocok dengan
mengetahui jenis emulsi o/w dan w/o, mixer dan garpu sampai kaku. Sampel
serta mengetahui pengaruh zat kemudian diamati secara mikroskopis
pengemulsi. dan digambar.
Busa Padat
METODOLOGI Sampel arumanis diamati dengan
Alat dan Bahan kaca pembesar. Hasil pengamatan
Alat yang digunakan yakni batang dinyatakan dalam gambar.
pengaduk, beaker glass, cover glass,
garpu, kaca pembesar, mikroskop, Menentukan Jenis Emulsi dan
mixer, object glass, penangas air, pipet Struktur Mikroskopis
tetes, spatula, dan tabung reaksi. Sampel susu UHT, mayonnaise,
Bahan yang digunakan pada salad dressing, margarin, dan mentega
praktikum ini ialah air, akuades, diteteskan ke objek glass. Sampel
arumanis, CMC 0,5%, deterjen, garam, kemudian ditetesi metil blue dan sudan
gula, gum arab, kuning telur, margarin, (III) dengan perbandingan 1:1. Sampel
mayonnaise, mentega, merica, kemudian diamati secara mikroskopis
methylene blue, minyak sayur, putih dan digambar.
telur, salad dressing, santan alami,
santan bubuk, santan komersil cair, Pengaruh Pemanasan Terhadap
sudan (III), susu skim bubuk, susu UHT, Emulsi
tepung tapioka. Sebanyak 5 gram sampel mentega
dan margarin dipanaskan dengan
Prosedur penangas air. Sampel kemudian diamati
Larutan warna, kekeruhan, dan waktu yang
Sampel garam dan gula masing- digunakan.
masing dimasukkan ke 2 tabung reaksi Kestabilan Emulsi
yang berbeda. Sampel tersebut diamati Sebanyak 5 mL air, 5 mL CMC
bentuk fisiknya. Selanjutnya 0,5%, dan 5 mL gum arab dimasukkan
ditambahkan air 10 mL ke masing- ke tiga tabung reaksi yang berbeda.
masing tabung reaksi. Tabung kemudian Tabung tersebut kemudian ditambahkan
5 mL minyak sayur lalu dikocok selama
Nama asisten : Tiara Aray Rahmah
Tanggal Praktikum : 27 November 2019
Tanggal Pengumpulan : 16 Desember 2019
30 menit dan amati waktu pemisahan air (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2019)
dan minyak. Berdasarkan hasil pengamatan,
larutan garam dan gula terlarut dalam air
Stabilitas Relatif Santan Kelapa (system disperse larutan). Hal ini sesuai
Sebanyak 10 mL santan alami, dengan yang dikatakan oleh Sutresna
komersial cair, dan bubuk dimasukkan (2007) bahwa campuran gula dengan air
ke tabung reaksi. Sampel kemudian dan garam dengan air merupakan larutan
disimpan dalam suhu kamar selama 1 karena pencampuran tersebut
minggu. Setelah itu volume cream yang mengahasilkan satu fase yang homogen,
memisah dihitung. jika campuran ini disaring maka tidak
ada zat yang tersaring, dan partikel zat
Zat Pengemulsi terlarut di dalam suatu larutan lebih
Sebanyak 3 mL asam asetat dan 3 kecil dari 1 nm.
mL minyak dimasukkan ke tabung Homogenitas larutan garam dan
reaksi dan ditambah dengan zat gula dipengaruhi oleh komponen yang
pengemulsi seperti garam, merica, terkandung di dalamnya. Menurut
deterjen, dan kuning telur. Sampel Campbell dkk. (2007), jika kristal
kemudian diamati kecepatan emulsinya. senyawa ionik natrium klorida
dilarutkan dalam air pada permukaan
HASIL DAN PEMBAHASAN kristal, ion natrium dan ion klorida akan
dipaparkan dalam air. Molekul-molekul
Sistem dipersi yang akan dibahas
air dan ion-ion tersebut memiliki afinitas
pada praktikum kali ini adalah larutan,
mutual melalui tarik-menarik listrik.
dispersi kasar, sol, busa, busa padat,
Daerah oksigen dari molekul air yang
emulsi, dan dibahas pula jenis dan
bermuatan negatif akan berikatan
struktur emulsi, kecepatan kelelehan
dengan kation natrium, hidrogen dari air
emulsi, kestabilan emulsi, stabilitas
yang bermuatan positif akan ditarik oleh
relatif santan kelapa, dan stabilitas
ion klorida. Air mengelilingi ion-ion
relatif zat pengemulsi pada bahan
tunggal, memisahkan natrium dan
pangan.
kloridanya dan melindungi ion yang satu
dari ion lainnya. Air menembus
Larutan
permukaan kristal garam dan terus
Larutan dapat didefinisikan
bergerak ke dalam Kristal garam
sebagai campuran homogen yang terdiri
sehingga akhirnya melarutkan semua
dari dua atau lebih zat. Zat yang
ion. Hasilnya adalah dua zat terlarut
jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan
yaitu natrium dan klorida yang secara
disebut zat terlarut atau solute,
homogen tercampur dengan air.
sedangkan zat yang jumlahnya lebih
Campbell dkk. (2002) menambahkan
banyak daripada zat-zat lain dalam
bahwa senyawa polar juga dapat larut
larutan disebut pelarut atau solvent
dalam air, seperti gula dapat larut dalam
(Winarno, 1992). Pengujian system
air karena molekul air dapat
dispersi larutan dilakukan dengan
menyelubungi molekul polar gula.
menggunakan dua sampel yang berbeda,
Larutan gula terdiri dari air dan gula, air
yakni gula dan garam. Berikut
sebagai zat pelarut dan gula adalah zat
merupakan hasil pengamatan system
terlarut.
disperse larutan :
Adapun warna larutan yang terbentuk
Tabel 1. Hasil Pengamatan Sistem
dipengaruhi oleh kandungan sampel.
Dispersi Larutan
Menurut Muchtaridi dan Justiana
Kejern Homogeni
Sampel Warna (2007), gula pasir terbuat dari tebu yang
ihan tas
Gula Bening Jernih Homogen diperas lalu larutan tebunya diuapkan
Tidak hingga terbentuk kristal gula berwarna
Garam Putih Keruh putih kecoklatan. Menurut Othmer
Homogen
Nama asisten : Tiara Aray Rahmah
Tanggal Praktikum : 27 November 2019
Tanggal Pengumpulan : 16 Desember 2019
(1969), kristal garam NaCl ada yang diameter partikel lebih besar dari 10-5
tidak berwarna dan berwarna putih. cm (Sumardjo, 2006).
Berdasarkan karakteristik penyusunnya
tersebut, maka warna larutan pada
praktikum telah sesuai dimana larutan
garam yang tampak berwarna putih Sol
keruh. Adapun gula yang berwarna Pengujian sistem dispersi sol
bening dikarenakan konsentrasi gula dilakukan dengan melarutkan sampel
yang lebih kecil dibandingkan dengan susu skim dalam air. Berikut hasil
air. pengamatan sistem dispersi sol:
Tabel 3. Hasil Pengamatan Sistem
Dispersi Kasar Dispersi Sol
Pengujian sistem dispersi kasar Sampel Sebelum Setelah
dilakukan dengan melarutkan tepung dilarutkan dilarutkan
tapioca dan melibatkan proses Susu Warna putih Warna putih
pendiaman untuk menguji ada tidaknya Skim susu, susu, tidak
ada endapan,
endapan yang terbentuk. Berikut hasil
keruh
pengamatan sistem dispersi kasar: homogen
Tabel 2. Hasil Pengamatan Sistem (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)
Dispersi Kasar Hasil pengamatan menunjukkan
Samp Sebelum Setelah Setelah
bahwa susu skim menjadi keruh setelah
el dilarutk dilarutk 15’
an an dilarutkan dan memiliki sifat homogen
Tepun Putih, Putih, Terbent yang sesuai dengan literature yang
g bubuk keruh, uk 2 menyatakan bahwa campuran susu dan
Tapio halus larut, fase, air akan membentuk sistem dispersi sol.
ka sedikit banyak Menurut Kitti (2010), campuran serbuk
endapan endapan susu dengan air menyebabkan airnya
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019) keruh dan berwarna putih seperti warna
Berdasarkan hasil pengamatan susu dan tidak terpisah antara air dan
larutan menjadi keruh (terbentuk 2 fase) susu serta susunya tidak larut dalam air.
dengan adanya endapan setelah Hal inilah yang dinamakan sistem
didiamkan selama 15 menit. Ketika dispersi koloid.
diberi perlakuan diaduk, endapan dapat Menurut Suyatno dkk (2007),
memungkinkan untuk muncul kembali koloid nampaknya homogen tetapi
karena berdasarkan hasil pengamatan masih terlihat adanya dua fase, agak
dibuktikan tepung tapioka yang keruh atau keruh, tidak dapat disaring
dilarutkan dalam air merupakan sistem kecuali dengan penyaring ultra, dan
dispersi suspensi. berukuran antara 1 nm – 100 nm.
Menurut Sutresna (2007), Campuran susu dalam air merupakan
suspensi adalah dispersi zat padat di koloid sol, karena susu yang berbentuk
dalam air. Zat terdispersi pada suspensi padatan dilarutkan dalam air yang
merupakan zat padat berukuran cukup berbentuk cairan. Sol merupakan salah
besar. Sampel tepung tapioka dalam satu jenis sistem koloid yaitu pada fase
sistem dispersi sebagai zat terdispersi. padat-cair. Sol terbentuk dari fase
Tepung tapioka yang memiliki ukuran terdispersi berupa zat padat dan fase
cukup besar, medium pendispersi (air) pendispersi berupa cairan (Sutresna,
tidak mampu menahannya sehingga 2007).
padatan tersebut dapat mengendap.
Berbeda dengan larutan, dispersi kasar Busa
kurang stabil dan memiliki dua fase. Pengujian sistem dispersi busa
Dispersi kasar memiliki dua fase yang dilakukan dengan metode pengocokkan
heterogen, tidak jernih, dan memiliki dengan dua metode, yaitu dengam mixer
Nama asisten : Tiara Aray Rahmah
Tanggal Praktikum : 27 November 2019
Tanggal Pengumpulan : 16 Desember 2019
dan garpu. Berikut hasil pengamatan air dan dapat menstabilkan busa yang
sistem dispersi busa: terbentuk. Glubulin mempunyai
Tabel 4. Hasil Pengamatan Sistem kemampuan untuk meningkatkan
Dispersi Busa kekentalan dan menurunkan
Alat Kecepata War Tekst Bu kecenderungan pemisahan cairan dari
n na ur sa gelembung udara. Disamping itu,
Pembentu globulin juga dapat menurunkan
kan Busa tegangan permukaan, sehingga
Gar 2’ putih Lemb ++ membantu tahapan pembentukan busa.
pu ut +
Pembentukkan gelembung udara yang
Mix 1’ putih Lemb ++
kecil, banyak dan lembut diperlukan
er ut +
tegangan permukaan yang rendah.
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)
Ovalbumin adalah protein yang dapat
Hasil pengamatan menunjukkan
membantu membentuk busa yang kuat.
pembentukan busa dengan mixer
menghasilkan busa yang lebih banyak
Busa Padat
dengan waktu yang lebih singkat
Pengamatan sistem dispersi busa
dibandingkan menggunakan garpu.
padat dilakukan dengan mengamati
Perbedaan hasil busa yang terbentuk
sampel arumanis dengan kaca pembesar
akibat pengocokan dengan dan garpu
yang hasilnya dinyatakan dalam gambar.
disebabkan oleh perbedaan kecepatan
Berikut hasil pengamatan sistem dispersi
saat pengadukan. Menurut Widiarnako
busa padat:
dkk. (2000), untuk memerangkap udara
Tabel 5. Hasil Pengamatan Sistem
sebanyak-banyaknya, dapat dilakukan
Dispersi Busa Padat
pengocokan dengan kecepatan tinggi.
Sampel Gambar
Kecepatan tinggi ini diperoleh dengan
penggunaan alat mixer yang
kecepatannya dapat disesuaikan
termasuk ditinggikan. Widiarnako dkk. Arumanis
(2000) menambahkan, pembusaan ini
dapat terjadi apabila ada udara atau gas
yang terperangkap didalamnya. Semakin
banyak udara atau gas yang (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)
terperangkap, pembusaan juga akan Berdasarkan hasil pengamatan
semakin hebat dan hal ini akan dapat diketahui bahwa pada sampel
ditunjukkan oleh pengembangan volume arumanis terdapat kristal-kristal gula
dan kekakuan tekstur putih telur. halus dan benang-benang halus yang
Busa sendiri menurut Koswara menyerupai serat-serat kasar. Arumanis
(2009), merupakan dispersi koloid dari tergolong ke dalam busa padat yang
fase gas dalam fase cair, yang dapat ditunjukkan dari kekakuan arumanis.
terbentuk pada saat telur dikocok. Arumanis membentuk busa seperti
Mekanisme terbentuknya busa telur kristal yang terlihat seperti tumpukan
adalah terbukanya ikatan-ikatan dalam jarum namun tidak keras. Bila dibiarkan
molekul protein sehingga rantai protein dalam waktu yang lama pada udara
menjadi lebih panjang, kemudian udara terbuka, maka arumanis akan
masuk diantara molekul-molekul yang menggumpal karena kandungan gula di
terbuka rantainya dan tertahan sehingga dalamnya.
terjadi pengembangan volume. Busa Hal ini sesuai dengan pernyataan
dibentuk oleh beberapa protein dalam Sakurai et al. (1993) bahwa udara yang
putih telur yang mempunyai menguap menyebabkan lapisan tipis
kemampuan dan fungsi yang berbeda- permen kapas menjadi tidak berbentuk,
beda. Ovomucin mampu membentuk penyimpanan permen kapas pada suhu
lapisan atau film yang tidak larut dalam
Nama asisten : Tiara Aray Rahmah
Tanggal Praktikum : 27 November 2019
Tanggal Pengumpulan : 16 Desember 2019