PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
tabung reaksi, pipet tetes, pipet ukur, rak Uji Kuantitatif Kemanisan Relatif
tabung reaksi, dan tabung reaksi. Sakarida
Bahan yang dibutuhkan pada Larutan sukrosa, fruktosa, glukosa,
praktikum ini adalah air, akuades, dan laktosa dibuat dengan konsentrasi
larutan benedict, larutan barfoed, larutan 10% sebanyak 250 mL. Kemudian
seliwanoff, gula pasir (sukrosa), madu larutan dicicipi dan diberi penilaian
(maltosa), sirup jagung (fruktosa), sirup terhadap intensitas rsa manis relative
glukosa (glukosa), susu (laktosa), tepung dengan memakai larutan sukrosa sebagai
maizena, tepung ketan putih, tepung standar. Masing-masing penilaian
tapioka, tepung terigu dan tepung sagu. kemanisan larutan dibahas dalam
masing-masing grup skor
Uji Kualitatif dengan Uji Benedict
Uji Kuantitatif Identifikasi Pati
Sampel (fruktosa, glukosa, laktosa, Secara Mikroskopis
altose, dan sukrosa) dimasukkan ke
dalam tabung reaksi sebanyak 1-2 tetes. Sebanyak 4 gelas beaker diisi
Kemudian, dimasukkan 1 ml indikator masing-masing dengan 1 sendok
benedict ke dalam masing-masing berbagai macam tepung. Aquades
tabung reaksi berisi sampel. Diamati ditambahkan ke dalam gelas beaker dan
perubahan yang terjadi pada larutan. diaduk hingga larut. Selanjutnya
Kemudian, dipanaskan di dalam air disiapkan kentang yang telah dikupas
mendidih selama lima menit, setelah dan dipotong. Selanjutnya, kentang
lima menit diamati perubahan yang diblender dan disaring filtratnya ke
terjadi pada larutan. dalam gelas beaker 100 mL. Pepaeat
Uji Kualitatif dengan Uji Barfoed dibuat dari 5
jenis pasti yang telah dibuat. Bentuk
Sampel (fruktosa, glukosa, laktosa, granula pati dibawah mikroskop
altose, dan sukrosa) dimasukkan ke menggunakan perbesaran 400-500x.
dalam tabung reaksi sebanyak 2 tetes. Preparat baru dibuat kembali dengan
Kemudian dimasukkan indikator penambahan 1 sampai 2 tetes larutan
barfoed sebanyak 1 ml. Amati iodium dalam KI 0,01 N dan diperiksa
perubahan yang terjadi pada larutan di bawah mikroskop.
setelah ditambahkan indikator. Setelah
itu, larutan dipanaskan dalam air Gelatinisasi Pati
mendidih selam 10 menit. Setelah Sebanyak 200 mL suspensi tapioka
dipanaskan diamati perubahan yang 5% da 10% diamati warna, kekeruhan,
terjadi pada larutan. dan kekentalan larutan. Larutan
dipanaskan masing-masing dehan apo
Uji Kualitatif dengan Uji Seliwanoff kecil dan diamati perubahan yang
Sampel (fruktosa, glukosa, laktosa, tampak selama pemanasan. Suhu
altose, dan sukrosa) dimasukkan ke dimana mulai terjadi gelatinisasi dicatat
dalam tabung reaksi sebanyak 1-2 tetes. dan diamati perubahannya. Bahan yang
Kemudian dimasukkan indikator berada pada suhu 70oC diambil sedikit
barfoed sebanyak 2 ml. Amati untuk dibuat preparat dengan cara
perubahan yang terjadi pada larutan meneteskan ke atas objek glass.
setelah ditambahkan indikator. Setelah Selanjutnya objek glass ditutup dengan
itu, larutan dipanaskan dalam air cover glass dan diamati menggunakan
mendidih selam 60 detik. Setelah mikroskop.
dipanaskan diamati perubahan yang HASIL DAN PEMBAHASAN
terjadi pada larutan.
Praktikum kali ini menggunakan 3
metode uji yakni uji kualitatif terhadap
Nama asisten : Tiara Aray Rahmah
Tanggal Praktikum : 4 Oktober 2019
Tanggal Pengumpulan : 14 Oktober 2019
terjadi perubahan struktur granula. Suhu sesudah gelatinisasi (saat suhu telah
pada saat granula pati membengkak kembali dingin). Tingkat kekeruhan
dengan cepat dan mengalami perubahan sampel pun pada umumnya makin jernih
yang bersifat tidak dapat balik disebut pada saat mengalami gelatinisasi dan
suhu gelatinisasi pati. Menurut Matz setelah mengalami gelatinisasi (saat
(1984) suhu gelatinisasi berkisar antara suhu dingin). Pada saat suspensi mulai
58,8-70oC. Pati dengan kandungan jernih, maka suhu tersebut merupakan
amilopektin yang tinggi akan suhu optimum gelatinisasi dari sampel-
membentuk gel yang tidak kaku, sampel tersebut.
sedangkan pati yang kandungan
amilopektinnya rendah akan membentuk KESIMPULAN
gel yang kaku.
Suhu penggembungan ini Pada uji benedict hasil positif
dipengaruhi berbagai faktor temasuk ditunjukkan pada sampel yaitu glukosa,
pH, praperlakuan, laju pemanasan, dan fruktosa, laktosa, dan maltose.
adanya garam dan gula. Pemanasan Sedangkan menunjukkan hasil negatif
lebih lanjut di atas suhu pengelatinan pada sukrosa. Hal tersebut menandakan
mengakibatkan penggembungan butiran keempat sampel positif merupakan gula
lebih lanjut, dan campuran menjadi pereduksi.
kental dan bening (deMan, 1999). Pada uji barfoed hasil positif
Tepung Terigu adalah salah stau ditunjukkan pada sampel glukosa,
bahan pangan yang diperoleh dengan fruktosa dan maltosa. Namun
beberapa tahap pengolahan. Terigu seharusnya maltosa menunjukkan hasil
mengandung karbohidrat yang cukup negatif. Hasil positif menunjukkan
tinggi, protein, asam folat, vitamin E, bahwa larutan merupakan karbohidrat
dan lain sebagainya. Terigu terbagi jenis monosakarida.
menjadi terigu berprotein tinggi, sedang Pada uji seliwanoff hasil positif
dan rendah. Tepung terigu mengandung ditunjukkan pada gula yang mempunyai
pati yang apabila dipanaskan pada suhu gugus ketosa yaitu fruktosa dan sukrosa.
24,5 – 6,40°C akan membengkakan Kemanisan relatif gula dapat
granula pati yang disebabkan penetrasi diurutkan dari yang paling manis yaitu
molekul oati yang dilakui air akan Sukrosa kemudian
terperangkap dalam amilosa dan Suhu gelatinisasi pada sampel
amilopektin. tepung maizena, tepung sagu, tepung
Tepung tapioka merupakan pati terigu, tepung ketan putih dan tepung
yang diekstrak dari umbi singkong. tapioka berkisar antara 50-80oC.
Suhu yang diperlukan untuk
memanaskan pati agar terjadi DAFTAR PUSTAKA
pembengkakan adalah berkisar 52-64°C.
Pati sagu yang telah dialrutkan dalam air Abduh, M. 2015. Refraktometer ABBE.
dipanaskan pada hot plate. Suhu Program Studi Fisika, FMIPA
gelatinisasi yang diperlukan oleh pati Universitas Padjajaran.
sagu untuk mengembang adalah 77°C Sumedang.
dengan suhu pendinginan 4°C, suhu Almatsier. S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu
pada jagung 62-70°C dan beras 68- Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka
78°C. Utama
Hasil pengamatan diatas Banus Pina. 2005. Studi Penentuan
menunjukkan bahwa setiap sampel Kandungan Karbohidrat, Protein
tepung memiliki bentuk granula yang dan Mineral dalam Air Rebusan
berbeda-beda. Tingkat kekentalan setiap Beras sebagai Minuman
sampel pada umumnya semakin kental Pengganti Susu. Sains Kimia
pada saat mengalami gelatinisasi dan (Suplemen). 9 (3) : 15-16
Nama asisten : Tiara Aray Rahmah
Tanggal Praktikum : 4 Oktober 2019
Tanggal Pengumpulan : 14 Oktober 2019