Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KARBOHIDRAT

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5 : - AISYAH AYU WARDANI

- FEBBY ANANDA PUTRI

- HARDIANSYAH

- LAILAN SYAFINA

DOSEN PENGAMPU : - INDRIATI AULIA, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

STIKes AS-SYIFA KISARAN

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan kita kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini
dengan judul “KIMIA ORGANIK II”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “KIMIA ORGANIK
II”. Dalam makalah ini mengulas definisi dan klasifikasi karbohidrat, konfigurasi
monosakardia, sistem D dan L, konfigurasi Aldosa, pembentukan hemisetal anomer, dan
konformasi monosakarida.

Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang


telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah
pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Kisaran, Desember2020

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL......................................................................................................................

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................

A. Latar Belakang....................................................................................................

B. Rumusan Masalah...............................................................................................

C. Tujuan..................................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................

A. Definisi dan Klasifikasi Karbohidrat................................................................

B.Konfigurasi Monosakarida..................................................................................

C.Struktur Siklik Monosakarida............................................................................

BAB 3 KESIMPULAN............................................................................................

A. Kesimpulan..........................................................................................................

B. Saran.....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karbohidrat (‘hidrat dari karbon’, hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani
σάκχαρον, sákcharon, berarti “gula”) adalah segolongan besar senyawa organik yang
paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk
hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya
pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa
pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau
mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat (Anonim, 2010).

Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup.


Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada
vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh.
Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam
molekul tersebut pada proses respirasi seluler untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu,
kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis
molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.

B. Tujuan

1. Mengetahui definisi dari karbohidrat

2. Mengetahui klasifikasi karbohidrat

3. Mengetahui konfigurasi dari monosakarida

4. Mengetahui Sistem D dan L

5. Mengetahui pembentukan hemiasetal


BAB 2
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Klasifikasi Karbohidrat


a. Definisi Karbohidrat

Karbohidrat adalah Polihidroksi aldehida dan Polihidroksi keton atau zatzat yang bila
dihidrolisis akan menghasilkan derivat senyawa-senyawa tersebut. Suatu kharbohidrat
tergolong aldehida ( CHO ), jika oksigen karbonil berikantan dengan suatu atom karbon
terminal dan suatu keton ( C = O ) jika oksigen karbonil berikatan dengan suatu karbon
internal. Pada umumnya karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih, yang sukar larut
dalam pelarut organik, tetapi larut dalam air ( kecuali beberapa sakarida ). Sebagian besar
karbohidrat dengan berat melekul yang rendah, manis rasanya. Karena itu, juga digunakan
istilah gula untuk zat-zat yang tergolong karbohidrat. Terdapat tiga golongan karbohidrat
yang utama yaitu : monosakarida, oligosakarida dan polisakharida. Kata sakarida diturunkan
dari bahasa Yunani yang berarti gula. Monosakarida atau gula sederhana, terdiri dari hanya
satu unit polisakharida aldehida atau keton. D-glukosa adalah monosakarida yang paling
banyak dijumpai di alam. Oligosakarida (bahasa Yunani oligos yang artinya sedikit ) terdiri
dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan bersamasama oleh ikatan kovalen.
Diantaranya yang paling dikenal adalah disakarida yang mempunyai dua unit monosakarida.
Teristimewa adalah sukrosa (gula tebu) yang terdiri gula D-glukosa dan D-fruktosa yang
digabungkan oleh ikatan kovalen. Kebanyakan oligo sakarida yang mempunyai tiga atau
lebih unit monosakarida tidak terdapat secara bebas, tetapi digabungkan sebagai rantai
samping polipeptida pada proteoglikan . Polisakharida terdiri dari rantai panjang yang
mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida. Beberapa polisakharida seperti selulosa,
mempunyai rantai lenier, sedangkan yang lain seperti amilum (pati) dan glikogen mempunyai
rantai yang bercabang.Polisakharida yang paling banyak dijumpai pada dunia tanaman yaitu
pati dan selulosa . Nama semua monosakarida dan disakarida berakhiran –Osa

b. Klasifiskasi Karbohidrat
1. Monosakarida
Monosakarida sering disebut gula sederhana (Simple Sugars) adalah
karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih
sederhana lagi. Monosakarida tidak berwarna merupakan kristal padat,
yang mudah larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut non polar.
Kebanyakan monosakarida mempunyai rasa manis, dengan rumus emperis
(CH2O) n, dimana n = 3 , atau jumlah yang lebih besar lainnya.
Ber
dasarkan banyaknya atom karbon (C) di dalam melekulnya, monosakarida
dapat dibedakan menjadi triosa (3 atom C), tetrosa (4 atom C), pentosa (5
atom C), heksosa (6 atom C) dan heptosa (7 atom C).Berdasarkan gugus
karbonil fungsionalnya, maka monosakarida dibedakan menjadi aldosa,
jika mengandung gugus aldehida dan ketosa, jika mengandung gugus
keton.
Contoh :

Masing-masing senyawa monosakarida ada dalam dua kelompok yaitu:


aldotriosa dan ketotriosa, aldotetrosa dan ketotetrosa, aldopentosa dan
ketopentosa dan sebagainya. Golongan heksosa yang mencangkup
aldoheksosa, yaitu D-glukosa dan ketoheksosa yaitu, D-fruktosa adalah
monosakarida yang paling banyak dijumpai di alam. Golongan
aldopentosa, yaitu D-ribosa dan 2- deoksi-D-ribosa, adalah komponen
asam nukleat.

2. Disakarida

Merupakan karbohidrat yang tersusun atas 2 monomer (2 molekul gula yang berikatan).
Disakarida mudah larut dalam air, berasa manis, dan merupakan gula yang paling banyak
diproduksi dalam industri.
 Sukrosa (gula meja) merupakan disakarida yang digunakan dalam minuman, dan
hampir ada di setiap rumah di Indonesia. Sukrosa tersusun atas molekul fruktosa dan
glukosa yang berikatan dengan ikatan glikosidik.
 Maltosa merupakan disakarida yang umum terdapat pada umbi, tersusun atas 2
molekul glukosa yang saling berikatan.
 Laktosa merupakan gula yang terdapat pada susu, tersusun atas molekul
glukosa dan galaktosa.

Berdasarkan tingkat kemanisannya, sukrosa memiliki rasa yang lebih manis dari
maltosa, dan maltosa memiliki rasa lebih manis dari laktosa.

3. Oligosakarida

Oligosakarida adalah karbohidrat yang tersusun atas sedikit molekul gula


(umumnya 3 hingga 10 molekul). Gula penyusun oligosakarida dapat berupa glukosa,
fruktosa, maupun galaktosa. Oligosakarida dapat ditemukan dalam umbi-umbian
seperti ubi rambat. Karena sifatnya yang sulit dicerna, oligosakarida akan menjadi
medium pertumbuhan bakteri sehingga banyak menghasilkan gas-gas yang keluar
dalam bentuk kentut. Contoh oligosakarida adalah rafinosa (3 molekul gula) yang
tersusun atas molekul galaktosa, glukosa, dan fruktosa.

4. Polisakarida

Merupakan kerbohidrat yang tersusun atas banyak monomer (banyak molekul gula), dan
umumnya tidak berasa manis. Amilum, selulosa, dan glikogen adalah polisakarida yang
umum dalam kehidupan sehari-hari.
 Amilum atau pati merupakan cadangan makanan tumbuhan yang dapat diperoleh dari
batang, biji, maupun umbi. Amilum tersusun atas banyak molekul glukosa yang
berikatan dengan ikatan alfa 1,4 glikosidik.
 Selulosa merupakan komponen penyusun dinding sel tumbuhan dan bakteri. Selulosa
dalam sayuran dikenal dengan istilah serat makanan. Selulosa tersusun atas molekul
glukosa yang disatukan dengan ikatan beta 1,4 glikosidik.
 Glikogen merupakan cadangan makanan pada hewan, yang disimpan
dalam hati dan otot. Glikogen tersusun atas molekul glukosa yang
diatukan dengan ikatan alfa 1,4 glikosidik.

Glikogen dan amilum tersusun atas glukosa dengan jenis ikatan yang sama,
perbedaan antara kedua karbohidrat ini adalah pada bentuk polimernya.
Dimana polimer glikogen memiliki banyak sekali percabangan sedangkan
amilum memiliki lebih sedikit percabangan.
Amilum dan selulosa sama-sama tersusun atas molekul glukosa dengan
perbedaan pada jenis ikatan yang terbentuk. Ikatan alfa 1,4 glikosidik pada
amilum dapat dicerna oleh enzim amilase dalam sistem pencernaan manusia,
sedangkan ikatan beta 1,4 glikosidik pada seulosa tidak dapat dicerna. Oleh
sebab itu selulosa pada makanan akan menumpuk di usus besar dan sangat
bermanfaat untuk memadatkan feses dan mempermudah keluarnya feses.

B. Konfigurasi Monosakarida
a. Proyeksi Fischer dan Sistem D dan L

Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d
atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan cermin dari
bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) dari sebuah molekul struktur
linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, dinamakan d dan bila berada di sebelah kiri,
dinamakan l .

Perhatikan contoh berikut.

Secara umum dapat dituliskan seperti berikut.

Contoh :
Meskipun terdapat bentuk d dan l , tetapi monosakarida-monosakarida yang terdapat di alam
pada umumnya berbentuk d, dan jarang sekali dalam bentuk l , kecuali l-fruktosa yang
terdapat dalam mukopolisakarida dan mukoprotein. Beberapa pentosa yang secara alam
terdapat dalam bentuk l ialah l-arabinosa dan l-xilosa, yang terdapat pada urin penderita
pentosuria.

Fischer menggunakan (d) untuk menyatakan konfigurasi (+) gliseraldehida, dengan gugus
hidroksil di sebelah kanan; enantiomernya dengan gugus hidroksil di sebelah kiri, ditetapkan
sebagai l (-) gliseraldehida. Karbon yang paling teroksidasi (CHO) ditetapkan di bagian atas.

b. Proyeksi Haworth

Jika D-glukosa dikristalkan dari air, dihasilkan bentuk yang disebut α-


Dglukosa yang mempunyai rotasi spesifik +112,20 . Jika D-glukosa dikristalkan dari
piridin dihasilkan β-D-glukosa dengan rotasi spesifik +1870 , kedua bentuk memiliki
komposisi kimia yang sama. Dari berbagai pertimbangan kimia, telah disimpulkan
bahwa isomer α dan β dari D-glukosa bukan merupakan struktur rantai lurus, tetapi
dua senyawa berbentuk cincin beranggotakan 6 atom C. Gula berbentuk lingkaran
demikian disebut piranosa, karena senyawa ini menyerupai senyawa cincin dengan 6
anggota yang disebut piran. Nama sistematik bagi kedua bentuk cincin D-glukosa
adalah α-D-glukopiranosa dan β-D-glukopiranosa. Ikatan hemiketal internal antara
gugus keto dari C-2 dan gugus hidroksil dari C-5 dalam D-fruktosa, menimbulkan
pembentukan suatu cincin beranggotakan lima, mirip dengan furan. Jenis struktur
cincin ini disebut furanosa dari suatu gula. Dua isomer dari D-fruktosa yaitu α-D-
fruktofuranosa dan β-Dfruktofuranosa. Menurut Haworth, rumus bangun piranosa dan
furanosa ditulis sebagai segi 6 atau segi 5 yang letaknya tegak lurus dengan bidang
gambar.
c. Konfigurasi Aldosa

Senyawa-senyawa yang mempunyai rumus bangun sama tetapi berbeda


dalam konfigurasi keruangan, dikenal sebagai sterioisomer. Adanya atom-atom
karbon tidak setangkup atau atom akarbon asimetris (atom karbon yang terikat
pada 4 atom atau gugus yang berbeda) pada molekul monosakarida,
memungkinkan pembentukan isomer optik, sehingga dapat membentuk 2 senyawa
yang merupakan bayangan cermin dari yang lain. Contohnya D-gliseraldehida dan
L-gliseraldehida, D-glukosa dan L-glukosa. Dua senyawa yang merupakan
pasangan bayangan cermin disebut enansiomer dan mempunyai sifat yang hampir
sama.
C. Struktur Siklik Monosakarida
a. Pembentukan Hemisetal Anomer

Aldehid dan keton dapat bereaksi dengan alkohol membentuk hemiasetal dan
hemiketal. Glukosa mempunyai suatu gugus aldehid pada karbon 1 dan gugus
hidroksil pada karbon 4 dan 5 (seperti juga pada karbon 2,3,6). Suatu reaksi umum
antara alkohol dan aldehida ialah pembentukan hemiasetal.

Pembentukan hemiasetal atau hemiketal menciptakan suatu atom karbon asimetris


tambahan (C-1) dalam molekul, menjadi lima, dan dengan demikian terdapat dua
buah isomer, yaitu α dan β dari struktur cincin. Dua isomer D-glukosa adalah αD-
glukosa, dengan gugus OH pada C-1 berturut-turut disebelah kanan dan kiri dari
rantai C. Pusat asimetris yang baru disebut karbon anomerik, dan isomer α dan β
disebut anomer
b. Cincin Furanosa dan Piranosa

Furanosa adalah suatu monosakarida dalam bentuk hemiasetal cincin lima anggota.
Furan diambil dari nama furan, senyawa heterosikel oksigen lima-anggota. Serupa
denga piranosa yaitu monosakarida dalam bentuk cincin enam-anggota, diambil dari
nama piran. Istilah Furanosa dan Piranosa seringkali digabung dengan nama
monosakaridanya.
c. Mutarotasi

Bentuk α dan β dari D-glukosa dapat saling dikonversikan, bila dilarutkan dalam air,
sehingga reaksi optiknya berubah sanpai mencapai nilai tertentu. Penomena spontan ini
disebut mutarotasi , yang disebabkan oleh perubahan bentuk α menjadi β atau sebaliknya.
BAB 3

PENUNTUP

A. Kesimpulan

 Karbohidrat adalah senyawa karbon, hidrogen, dan oksigen yang terdapat dalam alam.
 Karbohidrat dibagi atas monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida
 Monosakarida adalah bentuk sederhana dari karbohidrat.
 Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d
atau l ditulis di depan nama gula sederhana.
 Suatu reaksi umum antara alkohol dan aldehida ialah pembentukan hemiasetal.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang
karbohidrat dan jenis-jenis dari karbohidrat.
Soal-soal dari karbohidrat

1. Jelaskan yang dimaksud dengan karbohidrat!


2. Sebutkan klasifikasi dari karbohidrat!
3. Tuliskan apa maksud dari sistem D dan L
4. Tuliskan Rumus umum cara pembentukan hemiasetal.
5. Apa itu anomer dan mutarotasi?
6. Apa perbedaan aldosa dengan ketosa
7. Jelaskan apa itu konfigurasi aldosa

Jawab :
1. Karbohidrat adalah segolongan besar senyawa kimia yang paling banyak terdapat
di bumi yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat memiliki
manfaat utama sebagai sumber energi agar tubuh mampu menjalankan berbagai
fungsinya, dan melakukan berbagai aktivitas setiap hari.

2.Klasifikasi karbohidrat

Karbohidrat merupakan suatu polimer yang tersusun atas monomer-monomer (satuan


gula) yang disatukan dengan ikatan glikosidik. Berdasarkan jumlah gulanya,
karbohidrat dapat dibagi menjadi 4 golongan yaitu monosakarida, disakarida,
oligosakarida, dan polisakarida.

Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang tersusun atas satu monomer (satu molekul gula).
Monosakarida mudah larut dalam air, memiliki rasa manis, dan merupakan gula yang
umum ditemukan pada buah dan madu. Jenis-jenis monosakarida yang penting adalah
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis monosakarida tersebut memiliki tingkat
kemanisan yang berbeda-beda, dimana fruktosa lebih manis dibandingkan glukosa,
dan glukosa lebih manis dibandingkan galaktosa.

Disakarida
Merupakan karbohidrat yang tersusun atas 2 monomer (2 molekul gula yang
berikatan). Disakarida mudah larut dalam air, berasa manis, dan merupakan gula yang
paling banyak diproduksi dalam industri.
Sukrosa (gula meja) merup1. Karbohidrat adalah segolongan besar senyawa kimia
yang paling banyak terdapat di bumi yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen.
Karbohidrat memiliki manfaat utama sebagai sumber energi agar tubuh mampu
menjalankan berbagai fungsinya, dan melakukan berbagai aktivitas setiap hari.

2.Klasifikasi karbohidrat
Karbohidrat merupakan suatu polimer yang tersusun atas monomer-monomer (satuan
gula) yang disatukan dengan ikatan glikosidik. Berdasarkan jumlah gulanya,
karbohidrat dapat dibagi menjadi 4 golongan yaitu monosakarida, disakarida,
oligosakarida, dan polisakarida.

Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang tersusun atas satu monomer (satu molekul gula).
Monosakarida mudah larut dalam air, memiliki rasa manis, dan merupakan gula yang
umum ditemukan pada buah dan madu. Jenis-jenis monosakarida yang penting adalah
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis monosakarida tersebut memiliki tingkat
kemanisan yang berbeda-beda, dimana fruktosa lebih manis dibandingkan glukosa,
dan glukosa lebih manis dibandingkan galaktosa.

Disakarida
Merupakan karbohidrat yang tersusun atas 2 monomer (2 molekul gula yang
berikatan). Disakarida mudah larut dalam air, berasa manis, dan merupakan gula yang
paling banyak diproduksi dalam industri.
Sukrosa (gula meja) merupakan disakarida yang digunakan dalam minuman, dan
hampir ada di setiap rumah di Indonesia. Sukrosa tersusun atas molekul fruktosa dan
glukosa yang berikatan dengan ikatan glikosidik.
Maltosa merupakan disakarida yang umum terdapat pada umbi, tersusun atas 2
molekul glukosa yang saling berikatan.
Laktosa merupakan gula yang terdapat pada susu, tersusun atas molekul glukosa dan
galaktosa.

Oligosakarida
Oligosakarida adalah karbohidrat yang tersusun atas sedikit molekul gula (umumnya
3 hingga 10 molekul). Gula penyusun oligosakarida dapat berupa glukosa, fruktosa,
maupun galaktosa. Oligosakarida dapat ditemukan dalam umbi-umbian seperti ubi
rambat. Karena sifatnya yang sulit dicerna, oligosakarida akan menjadi medium
pertumbuhan bakteri sehingga banyak menghasilkan gas-gas yang keluar dalam
bentuk kentut. Contoh oligosakarida adalah rafinosa (3 molekul gula) yang tersusun
atas molekul galaktosa, glukosa, dan fruktosa.

Polisakarida
Merupakan kerbohidrat yang tersusun atas banyak monomer (banyak molekul gula),
dan umumnya tidak berasa manis. Amilum, selulosa, dan glikogen adalah
polisakarida yang umum dalam kehidupan sehari-hari.
Amilum atau pati merupakan cadangan makanan tumbuhan yang dapat diperoleh dari
batang, biji, maupun umbi. Amilum tersusun atas banyak molekul glukosa yang
berikatan dengan ikatan alfa 1,4 glikosidik.
Selulosa merupakan komponen penyusun dinding sel tumbuhan dan bakteri. Selulosa
dalam sayuran dikenal dengan istilah serat makanan. Selulosa tersusun atas molekul
glukosa yang disatukan dengan ikatan beta 1,4 glikosidik.
Glikogen merupakan cadangan makanan pada hewan, yang disimpan dalam hati dan
otot. Glikogen tersusun atas molekul glukosa yang diatukan dengan ikatan alfa 1,4
glikosidik.

3.Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d
atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan cermin
dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) dari sebuah
molekul struktur linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, dinamakan D dan bila
berada di sebelah kiri, dinamakan L

4. Bentuk hemiasetal dapat terjadi dalam gula molekul aldosa atau ketosa yang sama
dimana karbonil fungsional bereaksi dengan salah satu gugus hidroksilnya. Hasilnya
adalah enam-anggota cincin gula yang disebut piranosa. Dalam hal ini atom oksigen
dari gugus hidroksil pada C-5 untuk bereaksi membentuk cincin, C-5 harus berotasi
untuk membawa atom oksigennya ke atas/naik. Rotasi ini mem-bawa gugus
hidroksimetil (C-6) ke posisi di atas cincin. Gambar cincin D-glukopiranosa di bawah
ini menunjukkan proyeksi Haworth.

5. a.Anomer adalah pasangan stereoisomer yang satu terhadap yang lainnya


dihubungkan dengan cara yang sama seperti hubungan Alpha dan beta
b. Mutarotasi adalah proses dimana hemiasetal bentuk alpha dan beta saling
berubah bentuk (interconvert).

6.Ketosa dan aldosa adalah monosakarida yang dapat dibedakan berdasarkan


kelompok yang dikandungnya. Aldosa didefinisikan sebagai monosakarida yang
kerangka karbonnya memiliki gugus aldehida. Mereka terutama ditemukan pada
tanaman. Ketosa adalah monosakarida yang kerangka karbonnya memiliki gugus
keton. Hanya dengan adanya gula pereduksi, mereka dapat diisomerisasi menjadi
aldosa. Mereka digunakan dalam makanan olahan. Contoh ketosa adalah ribulosa,
fruktosa, dll. Kita dapat melakukan Tes Seliwanoff untuk membedakan antara aldosa
dan ketosa. Dengan melakukan tes ini, warna aldosa berubah menjadi merah muda
terang sedangkan warna ketosa berubah menjadi merah ceri dalam.

7. KONFIGURASI ALDOSA
Aldotetrosa adalah gula yang mempunyai empat atom karbon dengan dua atom
karbon dengan dua atom karbon kiral. Jumlah stereoisomer yang mungkin untuk
senyawa tersebut adalah 2(2)=4 atau dua pasang enantiomer D,L. Pasangan pasangan
enantiomer tersebut disebut eritrosa dan treosa. Aldopentosa mempunyai tiga atom
karbon kiral, sehingga jumlah enantiomernya adalah 23=8, atau 4 pasang enantiomer
D,L. Keempat pasang enantiomer tersebut disebut ribose, arabinosa, xinosa, dan
liksosa. Semua aldopentosa tersebut terdapat dialam, kecuali liksosa. D-Ribosa
merupakan bagian penting dan RNA (asam ribonukleat), L-Arabinosa ditemukan
dalam beberapa tanaman, dan D-xilosa terdapat dalam kayu. Aldoheksosa mempunyai
4 atom karbon kiral, maka jumlah stereoisomer yang mungkin adalah 24=16 atau 8
pasang enantiomer D,L. Kedelapan pasang enantiomer tersebut disebut alosa, altrosa,
glukosa, manosa, gulosa, idosa, galaktosa, dan talosa. Diantara kedelapan enantiomer
tersebut hanya D-glukosa (terdapat dalam pati dan selulosa) dan D-galaktosa (terdapat
dalam getah dan buah) yang banyak terdapat dialam. D-Manosa dan D-Talosa juga
terdapat dialam tetapi dalam jumlah yang lebih kecil. Dimulai dari D-gliseraldehida
dapat disusun dua D-Aldotetrosa dengan menyisipkan 1 atom karbon kiral baru
dibawah karbon aldehida. Dari kedua Aldotetrosa tersebut masing masing dapat
dibuat dua aldopentosa (total 4) dan dari masing-masing D-Aldo pentose dapat dibuat
dua D-Aldoheksosa (total 8) 1. Karbohidrat adalah segolongan besar senyawa kimia
yang paling banyak terdapat di bumi yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen.
Karbohidrat memiliki manfaat utama sebagai sumber energi agar tubuh mampu
menjalankan berbagai fungsinya, dan melakukan berbagai aktivitas setiap hari.

2.Klasifikasi karbohidrat

Karbohidrat merupakan suatu polimer yang tersusun atas monomer-monomer (satuan


gula) yang disatukan dengan ikatan glikosidik. Berdasarkan jumlah gulanya,
karbohidrat dapat dibagi menjadi 4 golongan yaitu monosakarida, disakarida,
oligosakarida, dan polisakarida.

Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang tersusun atas satu monomer (satu molekul gula).
Monosakarida mudah larut dalam air, memiliki rasa manis, dan merupakan gula yang
umum ditemukan pada buah dan madu. Jenis-jenis monosakarida yang penting adalah
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis monosakarida tersebut memiliki tingkat
kemanisan yang berbeda-beda, dimana fruktosa lebih manis dibandingkan glukosa,
dan glukosa lebih manis dibandingkan galaktosa.

Disakarida
Merupakan karbohidrat yang tersusun atas 2 monomer (2 molekul gula yang
berikatan). Disakarida mudah larut dalam air, berasa manis, dan merupakan gula yang
paling banyak diproduksi dalam industri.
Sukrosa (gula meja) merupakan disakarida yang digunakan dalam minuman, dan
hampir ada di setiap rumah di Indonesia. Sukrosa tersusun atas molekul fruktosa dan
glukosa yang berikatan dengan ikatan glikosidik.
Maltosa merupakan disakarida yang umum terdapat pada umbi, tersusun atas 2
molekul glukosa yang saling berikatan.
Laktosa merupakan gula yang terdapat pada susu, tersusun atas molekul glukosa dan
galaktosa.

Oligosakarida
Oligosakarida adalah karbohidrat yang tersusun atas sedikit molekul gula (umumnya
3 hingga 10 molekul). Gula penyusun oligosakarida dapat berupa glukosa, fruktosa,
maupun galaktosa. Oligosakarida dapat ditemukan dalam umbi-umbian seperti ubi
rambat. Karena sifatnya yang sulit dicerna, oligosakarida akan menjadi medium
pertumbuhan bakteri sehingga banyak menghasilkan gas-gas yang keluar dalam
bentuk kentut. Contoh oligosakarida adalah rafinosa (3 molekul gula) yang tersusun
atas molekul galaktosa, glukosa, dan fruktosa.

Polisakarida
Merupakan kerbohidrat yang tersusun atas banyak monomer (banyak molekul gula),
dan umumnya tidak berasa manis. Amilum, selulosa, dan glikogen adalah
polisakarida yang umum dalam kehidupan sehari-hari.
Amilum atau pati merupakan cadangan makanan tumbuhan yang dapat diperoleh dari
batang, biji, maupun umbi. Amilum tersusun atas banyak molekul glukosa yang
berikatan dengan ikatan alfa 1,4 glikosidik.
Selulosa merupakan komponen penyusun dinding sel tumbuhan dan bakteri. Selulosa
dalam sayuran dikenal dengan istilah serat makanan. Selulosa tersusun atas molekul
glukosa yang disatukan dengan ikatan beta 1,4 glikosidik.
Glikogen merupakan cadangan makanan pada hewan, yang disimpan dalam hati dan
otot. Glikogen tersusun atas molekul glukosa yang diatukan dengan ikatan alfa 1,4
glikosidik.

3.Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d
atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan cermin
dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) dari sebuah
molekul struktur linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, dinamakan D dan bila
berada di sebelah kiri, dinamakan L

4. Bentuk hemiasetal dapat terjadi dalam gula molekul aldosa atau ketosa yang sama
dimana karbonil fungsional bereaksi dengan salah satu gugus hidroksilnya. Hasilnya
adalah enam-anggota cincin gula yang disebut piranosa. Dalam hal ini atom oksigen
dari gugus hidroksil pada C-5 untuk bereaksi membentuk cincin, C-5 harus berotasi
untuk membawa atom oksigennya ke atas/naik. Rotasi ini mem-bawa gugus
hidroksimetil (C-6) ke posisi di atas cincin. Gambar cincin D-glukopiranosa di bawah
ini menunjukkan proyeksi Haworth.

5. a.Anomer adalah pasangan stereoisomer yang satu terhadap yang lainnya


dihubungkan dengan cara yang sama seperti hubungan Alpha dan beta
b. Mutarotasi adalah proses dimana hemiasetal bentuk alpha dan beta saling
berubah bentuk (interconvert).

6.Ketosa dan aldosa adalah monosakarida yang dapat dibedakan berdasarkan


kelompok yang dikandungnya. Aldosa didefinisikan sebagai monosakarida yang
kerangka karbonnya memiliki gugus aldehida. Mereka terutama ditemukan pada
tanaman. Ketosa adalah monosakarida yang kerangka karbonnya memiliki gugus
keton. Hanya dengan adanya gula pereduksi, mereka dapat diisomerisasi menjadi
aldosa. Mereka digunakan dalam makanan olahan. Contoh ketosa adalah ribulosa,
fruktosa, dll. Kita dapat melakukan Tes Seliwanoff untuk membedakan antara aldosa
dan ketosa. Dengan melakukan tes ini, warna aldosa berubah menjadi merah muda
terang sedangkan warna ketosa berubah menjadi merah ceri dalam.

7. KONFIGURASI ALDOSA
Aldotetrosa adalah gula yang mempunyai empat atom karbon dengan dua atom
karbon dengan dua atom karbon kiral. Jumlah stereoisomer yang mungkin untuk
senyawa tersebut adalah 2(2)=4 atau dua pasang enantiomer D,L. Pasangan pasangan
enantiomer tersebut disebut eritrosa dan treosa. Aldopentosa mempunyai tiga atom
karbon kiral, sehingga jumlah enantiomernya adalah 23=8, atau 4 pasang enantiomer
D,L. Keempat pasang enantiomer tersebut disebut ribose, arabinosa, xinosa, dan
liksosa. Semua aldopentosa tersebut terdapat dialam, kecuali liksosa. D-Ribosa
merupakan bagian penting dan RNA (asam ribonukleat), L-Arabinosa ditemukan
dalam beberapa tanaman, dan D-xilosa terdapat dalam kayu. Aldoheksosa mempunyai
4 atom karbon kiral, maka jumlah stereoisomer yang mungkin adalah 24=16 atau 8
pasang enantiomer D,L. Kedelapan pasang enantiomer tersebut disebut alosa, altrosa,
glukosa, manosa, gulosa, idosa, galaktosa, dan talosa. Diantara kedelapan enantiomer
tersebut hanya D-glukosa (terdapat dalam pati dan selulosa) dan D-galaktosa (terdapat
dalam getah dan buah) yang banyak terdapat dialam. D-Manosa dan D-Talosa juga
terdapat dialam tetapi dalam jumlah yang lebih kecil. Dimulai dari D-gliseraldehida
dapat disusun dua D-Aldotetrosa dengan menyisipkan 1 atom karbon kiral baru
dibawah karbon aldehida. Dari kedua Aldotetrosa tersebut masing masing dapat
dibuat dua aldopentosa (total 4) dan dari masing-masing D-Aldo pentose dapat dibuat
dua D-Aldoheksosa (total 8) 1. Karbohidrat adalah segolongan besar senyawa kimia
yang paling banyak terdapat di bumi yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen.
Karbohidrat memiliki manfaat utama sebagai sumber energi agar tubuh mampu
menjalankan berbagai fungsinya, dan melakukan berbagai aktivitas setiap hari.

2.Klasifikasi karbohidrat

Karbohidrat merupakan suatu polimer yang tersusun atas monomer-monomer (satuan


gula) yang disatukan dengan ikatan glikosidik. Berdasarkan jumlah gulanya,
karbohidrat dapat dibagi menjadi 4 golongan yaitu monosakarida, disakarida,
oligosakarida, dan polisakarida.

Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang tersusun atas satu monomer (satu molekul gula).
Monosakarida mudah larut dalam air, memiliki rasa manis, dan merupakan gula yang
umum ditemukan pada buah dan madu. Jenis-jenis monosakarida yang penting adalah
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis monosakarida tersebut memiliki tingkat
kemanisan yang berbeda-beda, dimana fruktosa lebih manis dibandingkan glukosa,
dan glukosa lebih manis dibandingkan galaktosa.

Disakarida
Merupakan karbohidrat yang tersusun atas 2 monomer (2 molekul gula yang
berikatan). Disakarida mudah larut dalam air, berasa manis, dan merupakan gula yang
paling banyak diproduksi dalam industri.
Sukrosa (gula meja) merupakan disakarida yang digunakan dalam minuman, dan
hampir ada di setiap rumah di Indonesia. Sukrosa tersusun atas molekul fruktosa dan
glukosa yang berikatan dengan ikatan glikosidik.
Maltosa merupakan disakarida yang umum terdapat pada umbi, tersusun atas 2
molekul glukosa yang saling berikatan.
Laktosa merupakan gula yang terdapat pada susu, tersusun atas molekul glukosa dan
galaktosa.

Oligosakarida
Oligosakarida adalah karbohidrat yang tersusun atas sedikit molekul gula (umumnya
3 hingga 10 molekul). Gula penyusun oligosakarida dapat berupa glukosa, fruktosa,
maupun galaktosa. Oligosakarida dapat ditemukan dalam umbi-umbian seperti ubi
rambat. Karena sifatnya yang sulit dicerna, oligosakarida akan menjadi medium
pertumbuhan bakteri sehingga banyak menghasilkan gas-gas yang keluar dalam
bentuk kentut. Contoh oligosakarida adalah rafinosa (3 molekul gula) yang tersusun
atas molekul galaktosa, glukosa, dan fruktosa.

Polisakarida
Merupakan kerbohidrat yang tersusun atas banyak monomer (banyak molekul gula),
dan umumnya tidak berasa manis. Amilum, selulosa, dan glikogen adalah
polisakarida yang umum dalam kehidupan sehari-hari.
Amilum atau pati merupakan cadangan makanan tumbuhan yang dapat diperoleh dari
batang, biji, maupun umbi. Amilum tersusun atas banyak molekul glukosa yang
berikatan dengan ikatan alfa 1,4 glikosidik.
Selulosa merupakan komponen penyusun dinding sel tumbuhan dan bakteri. Selulosa
dalam sayuran dikenal dengan istilah serat makanan. Selulosa tersusun atas molekul
glukosa yang disatukan dengan ikatan beta 1,4 glikosidik.
Glikogen merupakan cadangan makanan pada hewan, yang disimpan dalam hati dan
otot. Glikogen tersusun atas molekul glukosa yang diatukan dengan ikatan alfa 1,4
glikosidik.

3.Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d
atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan cermin
dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) dari sebuah
molekul struktur linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, dinamakan D dan bila
berada di sebelah kiri, dinamakan L

4. Bentuk hemiasetal dapat terjadi dalam gula molekul aldosa atau ketosa yang sama
dimana karbonil fungsional bereaksi dengan salah satu gugus hidroksilnya. Hasilnya
adalah enam-anggota cincin gula yang disebut piranosa. Dalam hal ini atom oksigen
dari gugus hidroksil pada C-5 untuk bereaksi membentuk cincin, C-5 harus berotasi
untuk membawa atom oksigennya ke atas/naik. Rotasi ini mem-bawa gugus
hidroksimetil (C-6) ke posisi di atas cincin. Gambar cincin D-glukopiranosa di bawah
ini menunjukkan proyeksi Haworth.

5. a.Anomer adalah pasangan stereoisomer yang satu terhadap yang lainnya


dihubungkan dengan cara yang sama seperti hubungan Alpha dan beta
b. Mutarotasi adalah proses dimana hemiasetal bentuk alpha dan beta saling
berubah bentuk (interconvert).

6.Ketosa dan aldosa adalah monosakarida yang dapat dibedakan berdasarkan


kelompok yang dikandungnya. Aldosa didefinisikan sebagai monosakarida yang
kerangka karbonnya memiliki gugus aldehida. Mereka terutama ditemukan pada
tanaman. Ketosa adalah monosakarida yang kerangka karbonnya memiliki gugus
keton. Hanya dengan adanya gula pereduksi, mereka dapat diisomerisasi menjadi
aldosa. Mereka digunakan dalam makanan olahan. Contoh ketosa adalah ribulosa,
fruktosa, dll. Kita dapat melakukan Tes Seliwanoff untuk membedakan antara aldosa
dan ketosa. Dengan melakukan tes ini, warna aldosa berubah menjadi merah muda
terang sedangkan warna ketosa berubah menjadi merah ceri dalam.

7. KONFIGURASI ALDOSA
Aldotetrosa adalah gula yang mempunyai empat atom karbon dengan dua atom
karbon dengan dua atom karbon kiral. Jumlah stereoisomer yang mungkin untuk
senyawa tersebut adalah 2(2)=4 atau dua pasang enantiomer D,L. Pasangan pasangan
enantiomer tersebut disebut eritrosa dan treosa. Aldopentosa mempunyai tiga atom
karbon kiral, sehingga jumlah enantiomernya adalah 23=8, atau 4 pasang enantiomer
D,L. Keempat pasang enantiomer tersebut disebut ribose, arabinosa, xinosa, dan
liksosa. Semua aldopentosa tersebut terdapat dialam, kecuali liksosa. D-Ribosa
merupakan bagian penting dan RNA (asam ribonukleat), L-Arabinosa ditemukan
dalam beberapa tanaman, dan D-xilosa terdapat dalam kayu. Aldoheksosa mempunyai
4 atom karbon kiral, maka jumlah stereoisomer yang mungkin adalah 24=16 atau 8
pasang enantiomer D,L. Kedelapan pasang enantiomer tersebut disebut alosa, altrosa,
glukosa, manosa, gulosa, idosa, galaktosa, dan talosa. Diantara kedelapan enantiomer
tersebut hanya D-glukosa (terdapat dalam pati dan selulosa) dan D-galaktosa (terdapat
dalam getah dan buah) yang banyak terdapat dialam. D-Manosa dan D-Talosa juga
terdapat dialam tetapi dalam jumlah yang lebih kecil. Dimulai dari D-gliseraldehida
dapat disusun dua D-Aldotetrosa dengan menyisipkan 1 atom karbon kiral baru
dibawah karbon aldehida. Dari kedua Aldotetrosa tersebut masing masing dapat
dibuat dua aldopentosa (total 4) dan dari masing-masing D-Aldo pentose dapat dibuat
dua D-Aldoheksosa (total 8)akan disakarida yang digunakan dalam minuman, dan
hampir ada di setiap rumah di Indonesia. Sukrosa tersusun atas molekul fruktosa dan
glukosa yang berikatan dengan ikatan glikosidik.
Maltosa merupakan disakarida yang umum terdapat pada umbi, tersusun atas 2
molekul glukosa yang saling berikatan.
Laktosa merupakan gula yang terdapat pada susu, tersusun atas molekul glukosa dan
galaktosa.

Oligosakarida
Oligosakarida adalah karbohidrat yang tersusun atas sedikit molekul gula (umumnya
3 hingga 10 molekul). Gula penyusun oligosakarida dapat berupa glukosa, fruktosa,
maupun galaktosa. Oligosakarida dapat ditemukan dalam umbi-umbian seperti ubi
rambat. Karena sifatnya yang sulit dicerna, oligosakarida akan menjadi medium
pertumbuhan bakteri sehingga banyak menghasilkan gas-gas yang keluar dalam
bentuk kentut. Contoh oligosakarida adalah rafinosa (3 molekul gula) yang tersusun
atas molekul galaktosa, glukosa, dan fruktosa.

Polisakarida
Merupakan kerbohidrat yang tersusun atas banyak monomer (banyak molekul gula),
dan umumnya tidak berasa manis. Amilum, selulosa, dan glikogen adalah
polisakarida yang umum dalam kehidupan sehari-hari.
Amilum atau pati merupakan cadangan makanan tumbuhan yang dapat diperoleh dari
batang, biji, maupun umbi. Amilum tersusun atas banyak molekul glukosa yang
berikatan dengan ikatan alfa 1,4 glikosidik.
Selulosa merupakan komponen penyusun dinding sel tumbuhan dan bakteri. Selulosa
dalam sayuran dikenal dengan istilah serat makanan. Selulosa tersusun atas molekul
glukosa yang disatukan dengan ikatan beta 1,4 glikosidik.
Glikogen merupakan cadangan makanan pada hewan, yang disimpan dalam hati dan
otot. Glikogen tersusun atas molekul glukosa yang diatukan dengan ikatan alfa 1,4
glikosidik.

3.Dalam rumus Fischer digunakan istilah dekstro (d) dan levo ( l ). Biasanya huruf d
atau l ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk l merupakan bayangan cermin
dari bentuk d. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) dari sebuah
molekul struktur linier gliseraldehida terletak di sebelah kanan, dinamakan D dan bila
berada di sebelah kiri, dinamakan L

4. Bentuk hemiasetal dapat terjadi dalam gula molekul aldosa atau ketosa yang sama
dimana karbonil fungsional bereaksi dengan salah satu gugus hidroksilnya. Hasilnya
adalah enam-anggota cincin gula yang disebut piranosa. Dalam hal ini atom oksigen
dari gugus hidroksil pada C-5 untuk bereaksi membentuk cincin, C-5 harus berotasi
untuk membawa atom oksigennya ke atas/naik. Rotasi ini mem-bawa gugus
hidroksimetil (C-6) ke posisi di atas cincin. Gambar cincin D-glukopiranosa di bawah
ini menunjukkan proyeksi Haworth.

5. a.Anomer adalah pasangan stereoisomer yang satu terhadap yang lainnya


dihubungkan dengan cara yang sama seperti hubungan Alpha dan beta
b. Mutarotasi adalah proses dimana hemiasetal bentuk alpha dan beta saling
berubah bentuk (interconvert).
6.Ketosa dan aldosa adalah monosakarida yang dapat dibedakan berdasarkan
kelompok yang dikandungnya. Aldosa didefinisikan sebagai monosakarida yang
kerangka karbonnya memiliki gugus aldehida. Mereka terutama ditemukan pada
tanaman. Ketosa adalah monosakarida yang kerangka karbonnya memiliki gugus
keton. Hanya dengan adanya gula pereduksi, mereka dapat diisomerisasi menjadi
aldosa. Mereka digunakan dalam makanan olahan. Contoh ketosa adalah ribulosa,
fruktosa, dll. Kita dapat melakukan Tes Seliwanoff untuk membedakan antara aldosa
dan ketosa. Dengan melakukan tes ini, warna aldosa berubah menjadi merah muda
terang sedangkan warna ketosa berubah menjadi merah ceri dalam.

7. KONFIGURASI ALDOSA
Aldotetrosa adalah gula yang mempunyai empat atom karbon dengan dua atom
karbon dengan dua atom karbon kiral. Jumlah stereoisomer yang mungkin untuk
senyawa tersebut adalah 2(2)=4 atau dua pasang enantiomer D,L. Pasangan pasangan
enantiomer tersebut disebut eritrosa dan treosa. Aldopentosa mempunyai tiga atom
karbon kiral, sehingga jumlah enantiomernya adalah 23=8, atau 4 pasang enantiomer
D,L. Keempat pasang enantiomer tersebut disebut ribose, arabinosa, xinosa, dan
liksosa. Semua aldopentosa tersebut terdapat dialam, kecuali liksosa. D-Ribosa
merupakan bagian penting dan RNA (asam ribonukleat), L-Arabinosa ditemukan
dalam beberapa tanaman, dan D-xilosa terdapat dalam kayu. Aldoheksosa mempunyai
4 atom karbon kiral, maka jumlah stereoisomer yang mungkin adalah 24=16 atau 8
pasang enantiomer D,L. Kedelapan pasang enantiomer tersebut disebut alosa, altrosa,
glukosa, manosa, gulosa, idosa, galaktosa, dan talosa. Diantara kedelapan enantiomer
tersebut hanya D-glukosa (terdapat dalam pati dan selulosa) dan D-galaktosa (terdapat
dalam getah dan buah) yang banyak terdapat dialam. D-Manosa dan D-Talosa juga
terdapat dialam tetapi dalam jumlah yang lebih kecil. Dimulai dari D-gliseraldehida
dapat disusun dua D-Aldotetrosa dengan menyisipkan 1 atom karbon kiral baru
dibawah karbon aldehida. Dari kedua Aldotetrosa tersebut masing masing dapat
dibuat dua aldopentosa (total 4) dan dari masing-masing D-Aldo pentose dapat dibuat
dua D-Aldoheksosa (total 8)

Anda mungkin juga menyukai