Anda di halaman 1dari 24

C H E M I S T RY E L E C T R O N I C M ag a z i n e

C H E M I ST RY E L E C T RON IC M AG A Z I N E

Karbohidrat
Apa itu karbohi-
drat?

Penggolongan
Karbohidrat
Monosakarida,
disakarida & poli-
sakarida

Uji Karbohidrat
Uji Molisch, Iod,
Seliwanof, Fehling,
Tollens & Benedict

Karbohidrat Bikin
Gemuk
Mengapa karbo-
hidrat bisa bikin
gemuk?

KARBOHIDRAT
Penasehat Redaksi
Dr. Retno Arianingrum, M.Si.

Pemimpin Redaksi
Anisa Tri Agustina

Tentang Chemaz..

Redaktur Pelaksana dan Chemaz adalah majalah elektronik


Perancang Grafis tentang materi makromolekul. Chemaz ini
Anisa Tri Agustina merupakan sarana belajar bagi peserta didik
dengan tampilan lebih menarik dan tentu saja
membahas tentang makromolekul. Chemaz
ini berisi materi-materi makromolekul yang
Validator Ahli
dihubungkan dengan benda-benda di
Dra. Cornelia Budimarwanti, M.Si. sekitar sehingga peserta didik lebih mudah
Prof. Dr. Indyah Sulistyo Arty, M.S. mengingat dan memahami materi.
Marfuatun S.Pd.Si., M.Pd.
Dr. Retno Arianingrum, M.Si. Dalam pembuatan majalah ini, tentu
saja kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan, sehingga kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan. Semoga
Penerbit dengan Chemaz ini, kita semua dapat
Jurusan Pendidikan Kimia merasakan manfaatnya.
Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam
Sekian dari kami, selamat membaca...
Universitas Negeri Yogyakarta
Jl. Colombo No. 1 Karang-
malang, Sleman, Yogyakarta
55281

Email
anisatasata@gmail.com
DAFTAR ISI

Pendahuluan (1)
Pengertian Karbohidrat (2)
Penggolongan Karbohidrat (4)
Monosakarida (5)

Proyeksi Fischer dan Konfigurasi Monosakarida (7)


Struktur Cincin Haworth (8)
Monosakarida di Alam (9)
Sifat Pereduksi Monosakarida (10)
Disakarida (11)

Polisakarida (13)
Uji Karbohidrat (15)
Karbohidrat Bikin Gemuk? (18)
Kuis (19)
Daftar Pustaka (20)
P E N DA H U LUA N
POKOK BAHASAN
Makromolekul : Karbohidrat

KOMPETENSI DASAR
3.11 Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan penggolongan makromolekul
4.11 Menganalisis hasil penelusuran informasi mengenai pembuatan dan
dampak suatu produk dari makromolekul

TUJUAN
1 Memahami pengertian karbohidrat.
2 Membedakan karbohidrat sesuai dengan penggolongannya, yaitu mono-
sakarida, disakarida, dan polisakarida.
3 Memahami penggolongan monosakarida, konfigurasi monosakarida, proyeksi
Fischer, struktur cincin Haworth, sifat pereduksi monosakarida, dan contoh mono-
sakarida di alam.
4 Membedakan jenis disakarida dan polisakarida di alam
5 Memahami pengujian karbohidrat untuk membedakan kelompok sakarida.

P E T A K O N S E P

Karbohidrat

dibagi menjadi
>
>

>

Monosakarida Disakarida Polisakarida

> > >


Glukosa Sukrosa Amilum

> > >


Fruktosa Laktosa Glikogen

> > >


Galaktosa Maltosa Selulosa

>
Selobiosa

1 makromolekul
K A R B O H I D R AT

Sumber : https://www.parenting.orami.com

K arbohidrat adalah polimer alami


dengan rumus Cn(H2O)n yang
berasal dari tumbuhan dan digunakan
minuman-minuman manis. Mengapa
demikian?
Nasi adalah sumber karbohidrat
sebagai sumber energi bagi makhluk dan memiliki kalori yang tinggi. Ketika
hidup. Karbohidrat berasal dari makan nasi, kalori yang masuk ke dalam
kata karbon dan hidrat (air), artinya tubuh lebih besar dari kalori yang
senyawa ini akan membebaskan air keluar. Sisa dari kalori ini akan disimpan
(hidrat) dan menyisakan karbon pada sebagai cadangan energi. Jika tidak
proses pemanasan. ada aktivitas untuk membakar kalori,
Dilihat dari strukturnya, karbo- maka kalori akan menumpuk dan
hidrat memiliki gugus fungsi aldehida mengendap menjadi lemak. Begitu
atau keton dan mengikat banyak juga dengan gula yang masuk dalam
gugus hidroksil. Karbohidrat disebut tubuh.
juga sakarida, berasal dari bahasa latin Maka dari itu, diet tidak selalu
saccharum yang artinya gula (Ralph J. dengan mengurangi porsi nasi, tetapi
Fessenden, 2006). juga diimbangi dengan asupan gizi
Pernahkah kamu melakukan yang cukup dan proporsional, pola
diet? Biasanya, orang yang diet akan makan yang teratur, dan olahraga.
mengurangi porsi nasi dan menghindari

karbohidrat 2
Penggolongan
Karbohidrat

3 makromolekul
MONOSAKARIDA
Karbohidrat paling sederhana, terdiri dari satu sakarida, dan tidak dapat dihidrolisis menjadi
molekul lebih sederhana

Monosakarida Berdasarkan Gugus Fungsinya


Gugus fungsi karbohidrat adalah
gugus karbonil dan sejumlah gugus
hidroksil (polihidroksi). Berdasarkan
gugus fungsinya, monosakarida
dikelompokkan menjadi dua, yaitu
aldosa dan ketosa.

• Aldosa adalah karbohidrat yang me-


ngandung gugus fungsi aldehida.
• Ketosa adalah karbohidrat yang me-
A ldos a Ke t o s a ngandung gugus fungsi keton (Sandri
Justiana, 2009).

Monosakarida Berdasarkan Jumlah Atom Karbon


Monosakarida bila dilihat dari H H O
jumlah atom karbonnya dapat dibagi
H C OH C
menjadi empat, yaitu:
1. Triosa, memiliki 3 atom karbon H C O H C OH
2. Tetrosa, memiliki 4 atom karbon
H C OH H C OH
3. Pentosa, memiliki 5 atom karbon
4. Heksosa, memiliki 6 atom karbon H CH2OH
Triosa Tetrosa
Monosakarida paling penting (Dihidroksiaseton) (Eritrosa)
adalah pentosa dan heksosa. Contoh
dari pentosa adalah D-ribulosa dan H O CH2OH
D-ribosa yang terdapat pada molekul C H C O
asam ribonukleat (RNA) (Sandri Justia-
HO C H HO C H
na, 2009).
H C OH H C OH
Contoh heksosa adalah glukosa
dan fruktosa. Heksosa berupa kristal H C OH
H C OH
paling larut dalam air dan rasanya CH2OH
manis. Iya manis, seperti senyumanmu CH2OH
Pentosa Heksosa
saat membaca materi ini. (Arabinosa) (Fruktosa)
karbohidrat 4
MONOSAKARIDA
Karbohidrat paling sederhana, terdiri dari satu sakarida, dan tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul
lebih sederhana

Monosakarida Berdasarkan Gugus Fungsi


dan Jumlah Atom Karbon

Monosakarida dapat digolongkan berdasarkan gugus fungsi


dan jumlah atom karbonnya menjadi beberapa macam, seperti
aldotriosa, aldotetrosa, ketopentosa, ketoheksosa, dan lain-lain
(Sandri Justiana, 2009). Aldotriosa artinya monosakarida yang
mempunyai gugus aldehida (aldo) dan memiliki 3 atom C
(triosa). Ketopentosa artinya monosakarida mempunyai gugus keton
(keto) dan memiliki 5 atom C (pentosa). Mudah kan?

Untuk memahami lebih lanjut, mari amati tabel yang ada


di bawah ini dan coba artikan seperti halnya di atas!

Aldehida
Aldehida
Aldehida
Aldehida

5 makromolekul
MONOSAKARIDA
Karbohidrat paling sederhana, terdiri dari satu sakarida, dan tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul
lebih sederhana

H
H O
C H C OH

H C OH H C O

H C OH H C OH

H H
aldotriosa ketotriosa

H O
CH2OH
C
H C O
H C OH
H C OH
H C OH

CH2OH CH2OH

aldotetrosa ketotetrosa
H O
CH2OH
C
H C O
H C OH
H C OH
H C OH
H C OH
H C OH

CH2OH CH2OH

aldopentosa ketopentosa
H O CH2OH
C H C O
H C OH H OH
C
H C OH
H C OH
H C OH
H C OH
H C OH
CH2OH
CH2OH

aldoheksosa ketoheksosa

karbohidrat 6
Proyeksi Fischer
& Konfigurasi
Monosakarida

Proyeksi Fischer dikemukakan oleh Emil Fischer pada abad 19. Struktur
Fischer adalah rumus yang digunakan untuk menunjukkan penataan ruang
dari gugus-gugus di sekitar atom C kiral. Atom C kiral adalah atom C
yang berikatan dengan 4 gugus berlainan. Bila kita perhatikan struktur di bawah,
maka C nomor 2 dan 3 adalah C kiral karena mengikat 4 gugus yang berbeda.
Proyeksi Fischer:
O O
1C H H C
1

H 2C OH HO 2C H

H 3C OH HO 3C H

4CH2OH 4CH2OH

D-eritrosa L-eritrosa

Kedua struktur di atas adalah struktur dari eritrosa, namun terlihat berbeda.
Kedua struktur di atas disebut enansiomer atau bayangan cerminnya. Lalu,
apa perbedaan kedua struktur di atas?

• Pada D-eritrosa, gugus hidroksil (-OH) pada atom C kiral paling jauh
dari gugus aldehida atau keton terletak di sebelah kanan. Dengan begitu,
eritrosa diberi awalan D (dekstro=kanan) menjadi D-eritrosa.

• Pada L-eritrosa, gugus hidroksil (-OH) pada atom C kiral paling jauh
dari gugus aldehida atau keton terletak di sebelah kiri. Dengan begitu,
eritrosa diberi awalan L (levo=kiri) menjadi L-eritrosa.

Suatu monosakarida termasuk anggota deret -D jika gugus hidroksil (-OH)


pada atom C kiral paling jauh dari gugus aldehida atau keton terletak di sebelah
kanan. Sebaliknya, bila terletak di sebelah kiri, maka termasuk anggota deret -L
(Ralph J. Fessenden, 2006).

7 makromolekul
STRUKTUR CINCIN
H A W O RT H
Sekarang, mari kita pelajari tentang struktur
cincin monosakarida. Struktur cincin melingkar
atau hemiasetal dikemukakan oleh Tollens. Struktur
ini digambarkan secara perspektif oleh Haworth.

Penulisan struktur ini mempunyai hubungan


yaitu gugus OH yang mengarah ke kanan pada
proyeksi Fischer menjadi ke bawah pada struktur
Haworth. Gugus OH yang mengarah ke kiri
pada proyeksi Fischer menjadi ke atas pada
struktur Haworth.

Gugus aldosa dan gugus keton pada ketosa


akan menjadi atom C asimetris pada struktur
melingkar (struktur Haworth). Penamaan struktur
melingkar dari monosakarida yang gugus OH-nya
mengarah ke bawah dan diberi awalan alfa ( ),
sedangkan yang mengarah ke atas diberi nama
beta ( ) (Elisabeth Deta Lustiyati, 2009).

CH2OH CH2OH CH2OH


C O C OH C O
H H H H H H H H OH
C C <
> C C O <
> C C
OH OH H OH OH OH H OH OH H H
C C C C C C
H OH H OH H OH

-D-glukosa D-glukosa -D-glukosa


Bentuk siklik Bentuk rantai terbuka Bentuk siklik

karbohidrat 8
MONOSAKARIDA
di

Glukosa
ALAM
Glukosa (gula anggur, gula darah)
merupakan senyawa penting di alam
karena berperan penting dalam proses
biologis. Glukosa merupakan molekul
paling sederhana (aldosa) hasil
hidrolisis dari semua karbohidrat dalam
tubuh sebelum proses oksidasi.
Glukosa terdapat dalam buah-buahan
masak, terutama dalam anggur
(Ralph J. Fessenden, 2006).
Sumber : https://www.sehatqu.com

Fruktosa
Fruktosa (levulosa, gula buah)
merupakan monosakarida dengan
gugus keton (ketosa). Fruktosa adalah
gula termanis, biasanya terkandung
dalam buah-buahan dan madu.
(Ralph J. Fessenden, 2006).

Sumber : https://www.nexofin.com

Galaktosa
Galaktosa adalah monosakari-
da yang dihasilkan dari proses gula
susu mamalia. Galaktosa di alam tidak
ditemukan dalam keadaan bebas.
Galaktosa termasuk dalam golongan
aldoheksosa karena mengandung
gugus fungsi aldosa dan mempunyai 6
atom karbon (Elisabeth Deta Lustiyati,
2009). Sumber : https://www.merdeka.com

9 makromolekul
S I FAT P E R E D U K S I
MONOSAKARIDA
Gula pereduksi merupakan gula yang dapat dioksi-
dasi oleh zat pengoksidasi lembut seperti reagensia
Tollens. Reagen Tollens adalah suatu larutan basa dari
+
Ag(NH3)2 . Semua monosakarida, baik aldosa (glukosa
dan galaktosa) maupun ketosa (fruktosa) dapat mereduksi
larutan Tollens atau Fehling.

Monosakarida dapat mereduksi larutan Fehling yang


ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata dan
dapat mereduksi larutan Tollens yang ditunjukkan oleh
terbentuknya cermin perak (Rusdin Rauf, 2015).

Reaksi aldosa dengan reagen Tollens

CH2OH CH2OH CH2OH


C O C OH C OH
H H H H H H
H2O Ag(NH3)2+ H H
C > C C O < >
C < C -
CO2 + Ag (s)
OH -
OH OH H OH OH OH H Cermin perak
OH OH H
C C C C
C C
H OH H OH
H OH
D-glukopiranosa
(suatu gula pereduksi)

Reaksi ketosa dengan reagen Tollens

CH2OH CO2 -
C O CHOH
HO C H Ag(NH3)2+ HO C H
> + Ag (s)
H C OH OH -
H C OH
H C OH H C OH
CH2OH CH2OH
D-fruktosa
(suatu gula pereduksi)

karbohidrat 10
DISAKARIDA
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari hasil penggabungan dua satuan mono-
sakarida dengan mengeluarkan (eliminasi) sebuah molekul air.

Sukrosa
Sukrosa atau sakarosa disebut
juga gula tebu karena berasal dari
tebu. Gula ini lebih terkenal dengan
sebutan gula pasir yang dikonsumsi
sehari-hari. Sukrosa terdapat juga pada
gula aren, kelapa, dan madu.

Sukrosa terdiri dari fruktosa dan


glukosa. Apabila sukrosa dihidrolisis
dengan katalis asam akan diperoleh
glukosa dan fruktosa (Ralph J. Fessend-
en, 2006).

C12H22O11 + H20 C6H12O6 + C6H12O6


sukrosa D-glukosa D-fruktosa
Sumber : https://www.ptpn7.com
Tebu merupakan sumber sukrosa

Laktosa
Laktosa merupakan disakarida
laktosa terdapat dalam
yang terdiri dari monosakarida glukosa susu sapi
dan galaktosa. Hidrolisis laktosa dengan
katalis enzim laktase akan menghasil-
kan satu satuan glukosa dan galaktosa
(Ralph J. Fessenden, 2006).

Laktosa terdapat dalam susu.


Oleh karena itu, laktosa disebut juga
gula susu. Air susu ibu (ASI) me-
ngandung 5-8% laktosa, sedangkan
susu sapi mengandung 4-6% laktosa Sumber : https://www.hellosehat.com
(Elisabeth Deta Lustiyati, 2009).

C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6


laktosa glukosa galaktosa

11 makromolekul
Maltosa
Maltosa disebut juga gula
gandum karena diperoleh dari hasil
hidrolisis amilum (pati) dengan
katalis diastase atau hasil hidrolisis
glikogen dengan katalis amilase.

Hidrolisis maltosa akan


menghasilkan dua satuan glukosa.
Artinya, maltosa adalah disakarida
yang terdiri dari dua monosakarida,
yaitu glukosa dan glukosa (Ralph J.
Fessenden, 2006).

C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6


maltosa glukosa glukosa

Sumber : https://www.langkahbisnis.com

Selobiosa
Selobiosa diperoleh dari
hidrolisis parsial selulosa. Jika
dihidrolisis lebih lanjut, selobiosa
menghasilkan D-glukosa. Karena itu,
selobiosa adalah isomer dari maltosa.
Selobiosa merupakan disaka-
rida yang terbentuk dari glukosa
dengan glukosa melalui ikatan beta
dan juga merupakan gula pereduksi
(Ralph J. Fessenden, 2006).

H H

H H
Sumber : https://www.pexels.com
H H

karbohidrat 12
POLISAKARIDA
Polisakarida terdiri dari banyak satuan monosakarida. Hidrolisis polisakarida akan meng-
hasilkan sejumlah besar satuanmonosakarida.

Sumber : https://www.indonesian.alibaba.com

A M I LU M Kamu pernah merebus jagung


atau kentang bukan? Coba diingat
lagi, air rebusannya berwarna putih,
namun kentangnya masih utuh. Air
Amilum adalah zat tepung yang
putih tersebut menunjukkan amilosa
merupakan gudang energi karbohi-
yang larut dalam air, sedangkan
drat yang terdapat dalam tanaman dan
amilopektin tetap berada di dalam
terbentuk melalui proses fotosintesis
kentang.
dalam klorofil daun. Amilum merupa-
kan polimer glukosa. Glukosa yang
Hidrolisis amilum dengan katalis
terikat sekitar 200 sampai 3000 unit.
enzim diastase akan menghasilkan
sejumlah satuan maltosa. Maltosa
Amilum mengandung 80%
akan dihidrolisis dengan katalis enzim
amilopektin dan 20% amilosa yang
maltase menghasilkan dua satuan
masing-masing mengandung glukosa.
glukosa (Elisabeth Deta, 2009).
Perbedaannya pada bentuk rantai
dan jumlah monomer glukosa. (C6H12O6)n + n/2 H2O n/2 C12H22O11
amilum maltosa
Bagaimana cara membedakan
C12H22O11 + H2O 2 C6H12O6
amilosa dengan amilopektin?
maltosa glukosa

13 makromolekul
Glikogen adalah karbohidrat
GLIKOGEN
yang menjadi gudang energi pada sel
manusia dan hewan yang disimpan
dalam hati dan otot. Glikogen
terbentuk dari hasil polimerisasi
kelebihan glukosa dengan bantuan
hormon insulin dan merupakan bentuk
polisakarida bercabang dari D-glukosa.
Di dalam air, glikogen bersifat koloid
dan memberi warna cokelat merah
dengan larutan iodin.

Dalam tubuh, glikogen dipecah


untuk memelihara kadar gula darah
dan memberi energi guna aktivitas
otot. Hidrolisis glikogen dengan asam
sebagai katalis, menghasilkan sejumlah
satuan glukosa (Elisabeth Deta Lustiya-
ti, 2009). Sumber : https://www.tes.com
Glikogen disimpan dalam otot

S E LU LO S A
Selulosa adalah struktur polisaka-
rida utama tanaman yang berbentuk
serabut (serat), bersifat kenyal, dan
tidak larut dalam air. Selulosa terdapat
dalam sel pelindung tanaman (batang,
dahan, dan daun) seperti pada jerami,
bambu, dan pinus.

Hidrolisis selulosa dengan katalis


asam misalnya H2SO4 akan menghasil-
Sumber : https://www.goodnewsfromindonesia.id
kan sejumlah satuan glukosa (Sandri
Daun pisang tidak bisa kita makan karena Justiana, 2009).
tubuh kita tidak bisa mencerna selulosa

karbohidrat 14
Uji
Karbohidrat

15 makromolekul
Uji Molisch
Dilakukan dengan menambahkan
alfanaftol dan H2SO4 pekat. Uji Molisch
bereaksi positif dengan seluruh jenis kar-
bohidrat . Hasil positif uji Molisch akan
memberikan cincin berwarna ungu (Ab-
dul Rohman Sumantri, 2007).

Meneteskan H2SO4 pekat harus


melalui dinding tabung ya..
Tetes demi tetes.

Uji Iod
Pada uji iodin dapat membedakan
amilum dan glikogen. Amilum dengan
iodin dapat membentuk kompleks
berwarna biru, sedangkan dengan
glikogen akan membentuk warna
merah (Abdul Rohman Sumantri, 2007).

Uji Seliwanof
Uji seliwanof bertujuan untuk men-
getahui adanya ketosa (karbohidrat
yang mengandung gugus keton). Jika
dipanaskan karbohidrat yang mengan-
dung gugus keton akan menghasil-
kan warna merah (Abdul Rohman
Sumantri, 2007).

karbohidrat 16
Reaksi dengan Oksidator (oksidasi)
Pengujian dilakukan dengan menggunakan reagen Tollens (Ralph J. Fessenden,
2006). Selain itu juga dapat menggunakan reagen Fehling atau Benedict lalu dipanas-
kan. Reaksi ini bereaksi positif terhadap gula pereduksi dan bereaksi negatif terhadap
gula bukan pereduksi (Abdul Rohman Sumantri, 2007).

Uji Tollens menggunakan reagen


+
Tollens yaitu larutan basa dari Ag(NH3)2 .
Hasil positif ditunjukkan dengan ter-
bentuknya kristal berwarna perak,
menunjukkan adanya gula pereduksi
(Ralph J. Fessenden, 2006).

Uji Fehling menggunakan reagen


Fehling. Hasil positif ditunjukkan
dengan terbentuknya larutan berwarna
merah bata dan endapan berwarna
merah cokelat. Ini menunjukkan adanya
gula pereduksi (Abdul Rohman
Sumantri, 2007).

Uji Benedict menggunakan re-


agen Benedict, digunakan sebagai
uji umum karbohidrat. Uji Benedict
menunjukkan adanya gula pereduksi
yang ditandai dengan larutan berwarna
merah bata dan endapan berwarna
merah cokelat (Abdul Rohman
Sumantri, 2007).

17 makromolekul
K A R B O H I D R AT
BIKIN GEMUK?

Sumber : https://www.netz.id
Orang Indonesia, identik dengan Untuk menjaga kesehatan kita,
makan nasi. Bahkan, makan mi instan WHO (1990) menganjurkan agar 50-
pun pakai nasi. Ditambah lagi dengan 65% konsumsi energi total berasal
minum es teh manis. Waduh... dari karbohidrat kompleks. Karbohidrat
Berapa banyak karbohidrat yang kompleks ini bisa kita temukan pada
masuk ke dalam tubuh? oats, ubi, kentang, beras merah, dan
kacang polong (Sunita Almatsier, 2002).
Seperti yang kita tahu, makanan
pokok yang kita makan hampir semua Semua makanan yang masuk
kandungannya adalah karbohidrat. akan dicerna oleh tubuh untuk
Baik itu nasi, mi, pasta, kentang, roti, menjadi bahan bakar energi. Tapi, jika
dan lain-lain. Kita semua membutuh- mengkonsumsi karbohidrat terlalu
kan karbohidrat sebagai sumber energi banyak, tubuh tidak akan mengubah
agar dapat beraktivitas sehari-hari. semuanya menjadi energi, melainkan
diubah menjadi energi cadangan di
Tapi, tahukah kamu? Bila tidak ada dalam tubuh dalam bentuk lemak.
karbohidrat dalam tubuh, maka asam
lemak dan gliserol yang berasal dari Jika cadangan lemak di tubuh
lemak dapat diubah menjadi glukosa kita banyak, ditambah jarang olahraga
untuk keperluan energi otak dan dan banyak rebahan, ditambah porsi
sistem saraf pusat. Oleh sebab itu, makan yang berlebih, jadilah penum-
tidak ada ketentuan tentang berapa pukan cadangan lemak di tubuh kita,
banyak karbohidrat yang dibutuhkan alias gendut. Sampai sini, kamu paham
oleh manusia, alias bebas. kan bagaimana cara menghilangkan
cadangan lemak di perutmu? Hehehe

karbohidrat 18
KUIS
1. Glukosa dan fruktosa berbeda secara struktur sebab....
A. glukosa aldehida dan fruktosa eter
B. glukosa keton dan fruktosa aldehida
C. glukosa aldehida dan fruktosa keton
D. glukosa aldehida dan fruktosa ester
E. glukosa amida dan fruktosa asam

2. Karbohidrat yang tergolong disakarida adalah....


A. pati
B. glukosa
C. galaktosa
D. fruktosa
E. maltosa

3. Nama senyawa di samping sesuai dengan isomer optis


adalah....
A. D-Fruktosa
B. L-Fruktosa
C. D-Glukosa
D. L-Fruktosa
E. D-Sukrosa

4. Struktur glukosa atau karbohidrat dapat digambarkan dalam berbagai


bentuk. Salahsatunya adalah bentuk siklik atau cincin sederhana, yang
disebut dengan....
A. proyeksi Fisher
B. proyeksi Haworth
C. konfigurasi kursi
D. konfigurasi perahu
E. konformasi

5. Pernyataan berikut ini adalah benar, kecuali....


A. pati merupakan homopolisakarida
B. kitin merupakan heteropolisakarida
C. selulosa merupakan polimer sintetis
D. pati mengandung dua jenis polimer, yaitu amilosa dan amilopektin
E. antarmonosakarida dalam polisakarida diikat dengan gugus alkoksi

19 makromolekul
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Grame-


dia Pustaka Utama.
Fessenden, Ralph J. dan Fessenden, Joan S. 1991. Kimia Organik
Jilid I. Jakarta: Erlangga.
. 2006. Kimia Organik
Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Justiana, Sandri dan Muchtandi. 2009. Kimia 3. Jakarta: Yudhistira.
Lustiyati, Elisabeth Deta., Farida, Jauharotul., dan Sugiyarto. 2009.
Aktif Belajar Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Rauf, Rusdin. 2015. Kimia Pangan. Yogyakarta: Penerbit Andi Yog-
yakarta.
Sumantri, Abdul Rohman. 2007. Analisis Makanan. Yogyakarta: Ga-
jah Mada University Press.

karbohidrat 20
K A R B O H I D R AT
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMTIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGER YOGYAKARTA

Anda mungkin juga menyukai