Anda di halaman 1dari 43

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT ,yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas buku saku mata kuliah Farmakognosi
dengan judul “KARBOHIDRAT”.

Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas ini, terutama kepada dosen mata kuliah Farmakognosi
yaitu ibu Dra.Prihardini,M.Kes.,Apt.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan buku saku ini masih memiliki banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami mengharapakan kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakannya. Akhir kata semoga buku saku ini dapat bermanfaat bagi
kami khususnya dan umumnya bagi pembaca

Kediri, Desember 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Karbohidrat
B. Ciri kimiawi karbohidrat
C. Simplisia Yang Mengandung Karbohidrat
Monosakarida
Disakarida
Polisakarida
Pektin
D. Hasil Penyarian Rumput Laut

Daftar Pustaka

2
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau


senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Menurut farmakope,
karbohidrat diartikan sebagai semua bentuk senyawa yang terdiri dari monosakarida, disakarida,
trisakarida, dan polisakarida. Manfaat karbohidrat bagi manusia bisa berupa efek yang langsung
dirasakan dari karbohidratnya sendiri, misalnya senyawa penurun tekanan darah dari daun seledri
(apiin), yaitu terdiri dari ikatan gula dan aglikon yang disebut glikosida.
Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak
gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang
mempunyai rumus Cn (H2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi
oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus
demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau. sulfur. Karbohidrat
menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya
glukosa merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran
darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan
mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi selular untuk
menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan
baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.
3
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian karbohidrat
2. Untuk mengetahui ciri kimiawi karbohidrat
3. Untuk mengetahui klasifikasi karbohidrat

4
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KARBOHIDRAT

Secara umum definisi


karbohidrat adalah senyawa organik
yang mengandung atom Karbon,
Hidrogen dan Oksigen, dan pada
umumnya unsur Hidrogen dan oksigen
dalam komposisi menghasilkan H2O.

Karbohidrat berasal dari bahasa Jerman,


yaitu “Kohlenhydrate” dan dari bahasa
Perancis, yaitu “Hydrate de Carbon”.

Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" artinya gula.
Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula.

5
Hewan Berbentuk ->> glukosa & glikogen
Karbohidrat
Tumbuhan selulosa
dihasilkan oleh
fotosintesis,,
pati

Fungsi karbohidrat :
• Sumber energi
• Pemanis pada makanan
• Pengatur metabolisme lemak
• Penawar racun
• Baik untuk yg terkena konstipasi (sembelit)
• dll

6
B. CIRI KIMIAWI KARBOHIDRAT

Karbohidrat senyawa yang terdiri dari Karbon (C) ,Hidrogen (H),dan Oksigen (O) dengan
rumus kimia C6H12O6.

Pada tanaman, karbohidrat


termasuk metabolit primer karena
terlibat dalam metabolisme
tanaman menjadi senyawa lain
untuk mendapatkan energi yang
diperlukan tanaman.

Karbohidrat dapat digolongkan


menjadi dua golongan besar, yaitu
Gula dan Polisakarida.

7
Gula dapat dibagi lagi menjadi:
1. Monosakarida : karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi gula lebih sederhana
2. Disakarida : karbohidrat yang apabila dihidrolisis memberikan 2 monosakarida
3. Trisakarida : karbohidrat yang apabila dihidrolisis memberikan 3 monosakarida
4. Tetrasakarida : karbohidrat yang apabila dihidrolisis memberikan 4 monosakarida, dst
Beberapa pustaka menyebutkan, bahwa gula dengan lebih dari satu, satuan monosakarida
adalah oligosakarida.
Jumlah atom C dalam monosakarida adalah 3 sampai 9 buah, namun yang umum di dalam
tumbuhan adalah 5-7 buah.
a. Monosakarida dengan 3 atom C disebut triosa
b. Monosakarida dengan 4 atom C disebut tetrosa
c. Monosakarida dengan 5 atom C disebut pentosa
dengan rumus umumnya menjadi C5H10O5. Pentosa terdiri dari beberapa isomer antara
lain Ribosa, Arabinosa, Silosa
d. Monosakarida dengan 6 atom C disebut heksosa
dengan rumus umumnya C6H12O6, terdiri dari beberapa isomer antara lain glukosa,
fruktosa, galaktosa, ramnosa, manosa, dan lain-lain.
e. Monosakarida dengan 7 atom C disebut heptosa. Contohnya sedoheptulosa.
8
Monosakarida utama dalam tumbuhan adalah glukosa dan fruktosa.
Sifat umum gula adalah
 Larut dalam air,
 Berbentuk kristal, dan
 Terasa manis
Selulosa adalah polisakarida lain yang membentuk dinding sel primer dari tumbuhan. Rangka
selulosa terbentuk dari glukosa dengan ikatan satu sama lainnya β-1,4 (pati α-1,4 dan α-1,6).
Selulosa dapat digunakan sebagai bahan emulgator, seperti karboksimetilselulosa (CMC), tilosa,
etilselulosa dan lain-lain.
Dari gom dan musilago setelah dihidrolisis dapat dihasilkan pentosa misalnya arabinosa, maka gom
dan musilago dapat digolongkan ke dalam pentosan. Pentosa lain adalah xilan, yang terdapat
dalam bagian kayu pohon tertentu. Contoh pentosa (monosakarida) adalah arabinosa, xilosa,
ribosa.

9
1. Biosintesis Karbohidrat
Karbohidrat merupakan produk fotosintesis, yaitu proses biologi yang mengubah energi
elektromagnetik menjadi energi kimia dalam tumbuhan hijau
fotosintesis terdiri dari dua golongan reaksi:
a. Reaksi cahaya, yang mengubah energi elektromagnetik menjadi potensial kimia
b. Reaksi enzimatik, yang menggunakan energi dari reaksi cahaya untuk mereaksikan
karbondioksida menjadi gula

2. Kegunaan Umum Karbohidrat


a) Dalam bidang kefarmasian
karbohidrat memiliki berbagai fungsi antara lain
1. sebagai zat pembantu:
 pemberi bentuk pengisi pada sediaan kapsul dan tablet,
 bahan pemanis,
 pensuspensi dan lain-lain.
2. kultur media bakteri, dan
3. bahan penolong pembuatan tablet.

10
b) Dalam kehidupan manusia,
karbohidrat sangat dibutuhkan karena bisa berperan sebagai
 makanan (amilum),
 pakaian (selulosa),
 pemukiman (kayu, selulosa),
 kertas (selulosa) dan lain-lain.
Beberapa karbohidrat dan turunannya dapat berperan sebagai bahan obat, contohnya pektin yang
digunakan untuk pengobatan diare.
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa beberapa jenis karbohidrat memiliki efek farmakologis
sebagai imunostimulan dan pencegah kanker. kembali populer dan terbukti memiliki berbagai
khasiat.

11
C. Simplisia Yang Mengandung Karbohidrat

Sebagai zat aktif, keberadaan karbohidrat di dalam tanaman sangat luas karena peranannya
sebagai penghasil energi.
Simplisia Karbohidrat
1. Monosakarida
a. Glukosa
Nama lainnya adalah dekstrosa atau alfa –D-(+)-glukopiranosa, atau D-glukosa adalah gula
yang biasanya diperoleh dengan hidrolisis dari amilum. Dekstrosa mengandung satu
molekul air atau anhidrat dengan rumus umum C6H12O6.H2O.
Secara alami glukosa terdapat dalam
 buah anggur (20-30%),
 buah juniperi (sampai 4%),
 ceri, stroberi,
 bluberri dan buah-buahan lain.
Dalam skala industri, glukosa dibuat dengan hidrolisisi amilum dengan asam encer.
Glukosa larut dalam air dan rasa manisnya lebih rendah 25% dibandingkan dengan gula
sukrosa (gula pasir).

12
Glukosa digunakan sebagai
 Sumber energi bagi tubuh,
 Pemasok karbon dalam sintesis protein dalam tubuh,
 Penghambat kristalisasi.
 Bahan penting dalam industri fermentasi, industri pasta gigi, industri penyamakan,
sepuh cermin perak (silvering mirror), pembuatan kembang gula, es krim, dan lain
 Dalam farmasi, glukosa digunakan dalam larutan antikoagulan untuk menyimpan
darah, sebagai makanan yang dimasukkan secara oral, enema, injeksi sub-kutan dan
intravena.
 Sebagai pengganti laktosa

b. Madu
Nama latin : Mel depuratum
Sinonim : Madu,Madh,Mel,Honey
Hewan Asal :Apis mellifera(L)
Keluarga : Apidae
Zat berkhasiat : Gula invert,saccharosa,dekstrin,asam semut
Penggunaan : Sebagai sumber hidrat arang yang mudah dicerna,reduktor dalam
sediaan-sediaan ferro dan sebagai bahan pembawa, sama seperti sirup, meskipun madu
mempunyai daya kerja pencahar lebih kuat daripada sirup.
13
Pemerian : Cairan kental serupa sirup ,bening,warna kuning muda samapai coklat
kekuningan ,rasa manis khas,bau enak khas,jika dipanaskan diatas penangas air bau
menjadi lebih kuat tetapi tidak berubah.

Madu terbentuk dengan cara


inversi sukrosa yang dikumpulkan
oleh lebah dari nektar bunga.
Sumber madu adalah Apis, atau
dalam bahasa latin yang berarti
tawon atau lebah.
Kandungan dari madu adalah
campuran dekstrosa dan fruktosa
dengan jumlah yang sama dan
dikenal sebagai gula invert, 50-90%
dari gula yang tidak terinversi dan
air. Madu juga mengandung 0,1-
10% sukrosa dan sejumlah kecil
karbohidrat lain, minyak atsiri,
pigmen, mineral serta bagian
tanaman, terutama butir serbuk sari.
14
c. Sorbitol D-Sorbitol (sorbit/D-glusitol)
merupakan gula alkohol yang terdapat pada buah Sorbus aucuparia (Rosaceae) dan sedikit
dalam air kelapa (Cocos nucifera).
Kegunaan:
1. untuk pemanis pada sediaan diet dan pasta gigi.
2. pelembap pada sediaan kosmetik dan pembentuk gel transparan
Secara industri, sorbitol dibuat dengan mereduksi glukosa.

15
2. Disakarida
a. Sukrosa
Sukrosa adalah gula yang diperoleh dari
1. tanaman Saccharum officinarum Linn
Nama lain : Tebu
Famili : Poaceae
2. Graminae atau dari umbi Beta vulgaris Linne famili Chenopodiaceae atau dari
sumbersumber lain dan tidak mengandung bahan tambahan.

Sukrosa mempunyai rumus molekul C12H22O11. Berbeda dengan disakarida lain, sukrosa
tidak mereduksi.
Bila dihidrolisis dengan asam encer atau karena daya kerja enzim invertase (dari ragi), akan
menghasilkan jumlah yang sama D(+)-glukosa dan D(-)-fruktosa.
Sukrosa juga disebut saccharum atau gula dan tersebar luas dalam tanaman.
Secara komersial gula dibuat dari tebu atau bit, dapat pula diperoleh dari maple (Acer
saccharum, famili Aceraceae), dari berbagai palem dan sumber lain.

16
Cara membuat sukrosa :
Batang tebu digiling atau diiris-iris, disarikan dengan air, lalu sarinya dimurnikan dengan
pemanasan bersama-sama dengan kapur yang akan menetralkan asam (suasana larutan yang
asam cenderung menghidrolisis sukrosa) dan membantu mengendapkan protein. Kelebihan
kapur dihilangkan dengan karbondioksida. Selanjutnya, cairan tersebut diuapkan di dalam
hampa dan gula dibiarkan mengkristal. Sukrosa berupa kristal berbentuk kubus, tidak
berwarna, tidak berbau, rasa manis, stabil di udara, bereaksi netral terhadap lakmus, mudah
larut dalam air, dan agak sukar larut dalam alkohol.

Kegunaan sukrosa :
 digunakan untuk menutupi rasa obat (memberi rasa manis).
 berfungsi sebagai bahan pengawet karena tekanan osmosenya tinggi sementara
tekanan uapnya rendah.
 Gula sukrosa sering dipakai sebagai bahan pemicu fermentasi etanol, butanol,
gliserol, asam sitrat, dan asam levulinat.
 menambah kelarutan beberapa senyawa yang sukar larut dalam air,
 untuk bahan penyalut tablet,
 serta bahan pembantu pembuatan granulasi.
 sebagai bahan makanan dan juga sebagai pemanis.

17
Namun, sukrosa tidak boleh dikonsumsi oleh para penderita diabetes. Dalam saluran
pencernaan, sukrosa tidak diserap sebelum mengalami hidrolisis oleh enzim invertase menjadi
glukosa dan fruktosa.
Beberapa contoh sediaan farmasi sukrosa adalah sirup USP, BP, NF dan sirup kompleks.

b. Laktosa
Laktosa atau gula susu adalah gula yang diperoleh dari susu. Gula ini dikristalkan dari air
dadih (whey) yang diperoleh dari hasil samping pembuatan keju.
Laktosa adalah bahan makanan dan bahan farmasi.
Laktosa tidak berbau dan rasanya agak manis.
Laktosa stabil di udara, tetapi mudah menyerap bau, larut dalam air, sedikir larut
dalam etanol dan tidak larut dalam kloroform.
Laktosa mempunyai rumus molekul C12H22O11, merupakan gula yang mereduksi,
mampu membentuk osazon, terdapat dalam bentuk alfa dan beta serta mengalami
mutarotasi.
Laktosa adalah suatu beta glukosida yang terbentuk karena penggabungan satu
molekul D(+)-glukosa dan D(+)-galaktosa.
Laktosa dapat dihidrolisis dengan enzim spesifik, yaitu laktase, tetapi tidak dapat
dihidrolisis oleh maltase, sukrase atau diastase.
Laktosa sifatnya inert
18
Kegunaan Laktosa :
 sering digunakan sebagai bahan pengencer tablet, pengencer obat keras
(opium), dan pengencer obat lainnya.
 sebagai bahan makanan untuk bayi dan berguna untuk memelihara mikroflora
usus sebab merupakan substrat yang baik bagi laktobasili.
Produk yang mengandung laktosa antara lain Saccharated Ferroud Carbonat NF dan
Ipecac and Opium Powder NF, BP dan susu lembu juga merupakan sumber laktosa.

3. Polisakarida

a. Amilum
Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara
dari produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang
permanen untuk tanaman, dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun
dan umbi. Amilum merupakan 50-65% berat kering biji gandum dan 80% bahan kering
umbi kentang. Amilum berbentuk granul atau butir-butir kecil dengan lapisan-lapisan yang
karakteristik.

19
Contoh tanaman yang mengandung amylum

Sinonim : K e nt a ng
Tanaman Asal : S ol a nu m t u b e r os u m L
Keluarga : S ol a na c e a e
Z at berkhasiat : A m i l os a & a m i l op e k t i n
Ma n f a a t : S u m b e r k a r b oh idr a t , kaya akan kandungan
Vitamin B, vitamin C, dan juga beberapa vitamin A
yang sangat baik untuk mata.
B a g i a n y g di g u na k a n : Um b i

20
Oryza Sat iva
Sinonim : Padi
T a na m a n Asa l : Oryza Sat iva L
K e l u a r ga : Poaceae
K a ndunga n : Amilosa & amilopekt in, karb ohidrat , g ula,
serat , p rot ein, air, kalsium , m ag nesium , niacin,
zat b esi, dll.
Ma nf a a t : Sum b er karb ohidrat , sum b er energ i, dapat
mengobati dan mencegah gangguan pencernaan,
membantu pertumbuhan bakteri-bakteri yang berguna
di dalam usus.

Secara umum, amilum terdiri dari


 20% bagian yang larut air (amilosa) dan
 80% bagian yang tidak larut air (amilopektin).
21
Pada bidang farmasi, amilum terdiri dari granul-granul yang diisolasi dari Zea mays (Graminae),
Triticum aesticum (Graminae), dan Solanum tuberosum (Solanaceae).
Amilum digunakan :
 Sebagai bahan perekat kertas,
 Perekat pakaian,
 Sebagai kanji untuk pakaian dan penggunaan lain.
 Sebagai bahan pemula dalam pembuatan glukosa cair, dektrosa, dan dekstrin.
 Amilum adalah pelengkap nutrien, demulsen, absorben, dan protektif.
Sediaan amilum yang terdapat dalam pasaran adalah Volex.

b. Gum dan musilago Gum


merupakan hidrokoloid tanaman yang digolongkan menjadi garam-garam dari
polisakarida anionik dan nonionik. Senyawa ini berupa massa amorf bening yang seringkali
dihasilkan oleh tanaman tinggi sebagai penutup luka setelah pohon dilukai. Hidrokoloid
juga terdapat di dalam kecambah biji atau bagian tanaman oleh jasad renik tertentu.
Komposisi penyusun gum adalah heterogen dan khas.
Pada hidrolisis, biasanya terurai menjadi arabinosa, galaktosa, glukosa, manosa, ksilosa,
dan berbagai asam uronat.

22
Kegunaan Gum pada dunia farmasi :
 Komponen perekat gigi atau perekat lain,
 Pencahar,
 Pengikat tablet,
 Emulgator,
 Bahan penggelatin,
 Bahan pensuspensi,
 Bahan pengental, dan stabilizer.

c. Gum Arab ( gum akasia)


Gum arab merupakan eksudat dari ranting Acacia senegal (Fabaceae) yang dilukai. Cabang
atau ranting dilukai sampai kambium, eksudat yang keluar dibiarkan mengering kemudian
dipanen setelah 30 hari. Gum arab diperdagangkan dalam bentuk serpihan atau butiran
berwarna putih kekuningan dan tidak berbau.
Gum arab tersusun dari arabin yang merupakan garam kalsium, kalium atau magnesium
dari asam arabat.
Kegunaan Gum Arab :
 sebagai stabilisator emulsi,
 pengenyal lozenges dan
 permen (juga untuk mencegah pengkristalan gula).

23
d. Gum Tragakan
Gum tragakan merupakan eksudat yang keluar dari cabang Astragalus spp. (A.gummifer,
A.kurdicus, A.brachycalyx, famili dari Fabaceae) yang dilukai.
Negara penghasilnya adalah Persia, Siria dan Afganistan.
Tragakan diperdagangkan dalam bentuk keping-kepingan semi transparan, berwarna
putih sampai putih kekuningan.
Tragakan tersusun dari komponen larut air yang disebut tragakantin dan komponen tidak
larut air yang disebut basorin.
Berfungsi :
-sebagai bahan pengemulsi,
-pengikat tablet dan
-untuk industri tekstil

4. Pektin
Pektin diperoleh dari ampas perasan buah apel (mengandung pektin 15-20% berat kering)
dan sari kulit buah jeruk (mengandung pektin 20-30% berat kering). Ampas apel dihidrolisis
pada suhu 60-90⁰C dengan derajat keasaman tertentu (pH 2,5). Pektin yang dihasilkan
dipisahkan dengan sentrifugasi.
Pektin alam terdapat dalam bentuk serbuk halus sampai kasar, warna putih kekuningan,
hampir tidak berbau dan berlendir.
24
Pektin larut dalam 20 bagian air, larutannya kental, keruh, koloidal, dan asam (terhadap
lakmus).
Satu bagian pektin dipanasi dengan 9 bagian air membentuk gel yang liat.
Pektin berasal dari bahasa Yunani yang artinya membeku atau mengental.
Senyawa ini ditemui pada dinding sel jaringan seluruh tanaman yang berfungsi sebagai
perekat interseluler.
Kegunaannya :
 Untuk industri makanan (es krim, selai dan sirup)
 Untuk suplemen fiber dan obat diare.

25
D. Hasil Penyarian Rumput Laut

1. Agar
Penghasilnya adalah ganggang merah (Rhodophyceae) antara lain: Gelidium amansii,
Gelidium cartilagenum (Geladiaceae), Pterocladi sp (Gelidiaceae), Gracilaria confervoides
(Gracilariaceae).
Negara penghasil utama adalah Jepang dan Amerika.
Berfungsi :
 Untuk mengatasi konstipasi kronik
 Sebagai media kultur
 Untuk elektroforesa dan kromatografi
 Untuk makanan

2. Karagen
Nama lainnya adalah chondrus, irish moss.
Karagen atau karaginan adalah istilah yang diberikan untuk hidrokoloid yang sekerabat
dekat dengan yang diperoleh dari bermacammacam ganggang merah atau gulma laut.
Sumber utama untuk karaginan adalah Chondrus crispus Linne dan Gigartina mamillosa
(Gigartinaceae).

26
Secara fisik, karaginan dan agar hampir sama.
Fungsi Karaginan :
 Sebagai pengental
 Untuk pembentuk gel dan memberikan stabilitas kepada emulsi dan suspensi
 Untuk demulsen, pencahar dan komponen pembantu dalam sediaan makanan

3. Algin (natrium Alginat)


Merupakan polimer dari asam D-manuronat dan asam L-glukuronat.
Penghasilnya adalah ganggang coklat (Laminaria digitata dan Macrocystis pyrifera dari
famili Lessoniaceae).
Algin tidak berasa dan tidak berbau.
Larut mudah dalam air membentuk koloid yang kental.
Biasanya digunakan untuk pengemulsi dalam industri es krim, permen coklat dan lain-lain

a. Plantaginis semen (Psillium seed)


Merupakan biji dari Plantago psillium, Plantago ovata dan Plantago indica
(Plantaginaceae). Bentuk yang paling banyak diperdagangkan adalah husk (sekam) dari biji
Plantago. Biji Plantago mengandung 10-30% hidrokoloid yang terletak pada bagian luar
kulit biji. Hidrokoloid tersebut dapat dipisahkan menjadi fraksi polisakarida netral dan
polisakarida asam. Biasanya digunakan untuk suplemen dietary fiber dan bulk laksative
dan harus disertai dengan banyak minum air.
27
b. Suplemen fiber Fiber
adalah komponen dinding sel tumbuhan yang tidak tercerna. Fiber tersusun dari berbagai
jenis karbohidrat dan lignin.
Fiber dapat dikelompokkan menjadi yang larut air, yang terdiri dari pektin, gom. Yang
tidak larut air yang tersusun dari selulosa dan hemiselulosa.
Sumber terbaik untuk fiber larut air untuk tujuan non laksan adalah psilium, gum guar,
glucommanan, gum karaya dan pektin.
Fungsi Fiber :
 Mengikat asam empedu sehingga menurunkan kadar kolesterol dan LDL (low
density lipoprotein).
 Memperlambat pengosongan lambung sehingga mengurangi laju peningkatan
kadar gula darah,
 Memperlama rasa kenyang serta menyempurnakan pencernaan.
 Mempercepat laju pengosongan usus besar sehingga mengurangi resiko kanker
kolon.
Fiber dapat menyebabkan konstipasi jika tidak disertai minum air yang banyak.
Sumber fiber banyak terdapat pada bahan makanan nabati seperti sayur-mayur, buah-
buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

28
ContohTanamanSumberKarbohidrat :

1. Ketela Pohon

SistematikaManihotutilisima
Kingdom: Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliodsida
Ordo : Malpighiales
Familia : Euporbiaceae
Genus : Manihot
Species : Manihotutilisima

Kandungan :
Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor,
zat besi, vitamin B dan C, dan amilum. Daun mengandung vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori,
forfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit batang, mengandung tannin,
enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat.
29
Manfaat :
Ketela pohon banyak sekali manfaatnya antara lain:
1. Sebagai sumber karbohidrat,
2. Sebagai obat rematik
3. Sebagai obat sakit kepala
4. Sebagai obat luka bernanah
5. Sebagai obat diare
6. Sebagai obat cacingan
7. Dapat meningkatkan stamina

2. Uwi

Sistematika Dioscorea alata


Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Dioscoreales
Familia : Dioscoreaceae
Genus : Dioscorea
Species : Dioscore alata

30
3. Kentang

Sistematika Solanum tuberosum L.


Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliodsida
Ordo : Solanales
Familia : Solaneceae
Genus : Solanum
Species : Solanum tiberosum L.
Kandungan:
Kandungan utama pada kentang adalah sumber karbohidrat
terbesar ke empat di dunia, memiliki kandungan air per 100
gram kentang ialah 82 gram, dengan nilai protein sebanyak 2
gram dan kälori sebanyak 70 kkal. Selain kandungan –
kandungan tersebut, kentang juga memiliki kandungan lain
seperti zat besi dan riboflavin yang penting bagi tubuh.
Demikian pula dengan vitamin yang ada pada kentang. Sebut saja vitamin C yang notabene
mengandung antioksidan yang ampuh untuk mengusir radikal bebas dalam tubuh. Untuk itu, agar
bisa memperoleh manfaat vitamin C dengan maksimal pilihlah kentang yang baik kondisinya antara
lain dengan memilih yang tidak bertunas, kulitnya kencang, tidak ada bercak kehijauan, dan tidak
31
ada lubang pada permukaannya. Kentang juga mengandung beberapa vitamin lain seperti vitamin
B6 yang berperan dalam sintesis dan metabolism.

4. Talas

Sistematika Colocasia gigantea


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Clasis : Liliopsida
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Colocasia
Spesies : Colocasia gigantea

32
Manfaat :
1. Bubur talas dapat melancarkan pencernaan sehingga dapat dikonsumsi untuk makanan bayi
dengan tingkat alergi yang rendah.
2. Talas dimakan sebagai makanan pokok, dengan cara dipanggang, dikukus atau dimasak
dalam tabung bambu.
3. Dapat dimanfaatkan dalam festival – festival keagamaan, sebagai obat-obatan masyarakat
dan sebagai makanan ternak terutama babi.
4. Daun digunakan untuk membungkus buntil (ikan teri yang digarami dicampur dengan
bumbu, kelapa parut dan sayuran, dibungkus dan dikukus dalam daun talas), tangkai daun
juga dapat dimasak.
5. Di Filipina digunakan pada waktu pati dan sayuran hijau mengalami penurunan pasokan.
Umbi dapat dimakan dengan cara dikukus dan digoreng lebih dulu atau dibuat menjadi
permen.
6. Di Hawaii dan beberapa bagian Polynesia, umbi dikukus dan ditumbuk untuk dibuat pasta
yang selanjutnya dapat difermentasi untuk menghasilkan poding. Poding dapat dibuat dari
talas yang diparut dan dicampur kelapa.

33
5. Ketela Rambat

Sistematika Ipomoea batatas Poir


Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Clasis` : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Species : Ipomoea batatas Poir

Manfaat :
1. Karbohidrat ubi jalar memiliki indeks glisemik 54 (rendah).
Artinya, karbohidrat pada ubi jalar tidak mudah diubah
menjadi gula, sehingga cocok bagi penderita diabetes.
Berbeda dengan sifat karbohidrat asal beras dan jagung
yang mudah dirubah menjadi gula.
2. Keistimewaan lain adalah tingginya kandungan serat yang bermanfaat sebagai pengikat zat
pencetus kanker dalam tubuh, sehingga ubi jalar bermanfaat sebagai penangkal kanker.
3. Berperan vital untuk menyedot kolesterol “jahat” di dalam darah. Serat oligosakarida
berperan mencegah sembelit, memudahkan buang angin, menjaga keseimbangan flora usus
34
dan prebiotik serta merangsang pertumbuhan bakteri “baik” pada usus sehingga penyerapan
zat gizi lebih efektif.

6. Gandum

Sistematika Triticum aestivum L.


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Clasis : Liliopsida
Ordo : Poales’
Famili : Poaceae
Genus : Triticu
Spesies : Triticum aestivum L.

Manfaat :
a. Sebagai sumber karbohidrat bagi manusia
b. Gandum Hitam digunakan sebagai bahan makanan hewan, terutama dalam peternakan babi.
c. Jerami dipanen untuk pakan ternak (lembu), bahan jerami, untuk industri kertas/karton dan
bahkan untuk bahan bakar. Dalam skala kecil, gandum hitam yang belum dewasa dipanen
secara keseluruhan untuk makanan binatang atau ditanam untuk pupuk yang hijau.
35
7. Padi

Sistematika Oryza sativa


Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Familia : Gramineae
Genus : Oryza
Species : Oryza sativa

Manfaat :
Padi memiliki banyak manfaat. Beberapa manfat padi tersebut di antaranya yaitu:
a. Beras merupakan makanan sumber karbohidrat yang utama di kebanyakan Negara Asia.
Negara-negara lain seperti di benua Eropa, Australia dan Amerika mengkonsumsi beras
dalam jumlah yang jauh lebih kecil daripada negara Asia (Makarim.2008:4).
b. Tepung beras dapat digunakan sebagai bahan makanan ringan dan makanan tradisional
seperti jenang, nogosari dan lain-lain. Selain itu tepung beras juga dapat digunakan
sebagai bahan produk industri makanan (Mutakin, 2005: 4).

36
c. Tepung beras merah mengandung karbohidrat, lemak, serat, asam folat, magnesium,
niasin, fosfor, protein, vitamin A, B, C, Zn, dan B kompleks yang berkhasiat untuk
mencegah berbagai macam penyakit, seperti kanker usus, batu ginjal, beri-beri
insomnia, sembelit, dan wasir, serta mampu menurunkan kadar gula dan kolesterol
(Suardi, 2005: 2).
d. Pigmen antosianin pada beras berwarna tidak hanya terdapat pada perikarp dan tegmen
(lapisan kulit) beras, tetapi juga pada setiap bagian gabah yang berfungsi sebagai
antioksidan, antimutagenik, hepatoprotektif antihipertensi dan antihiperglisemik
(Suardi, 2005: 3).
e. Air rebusan beras memiliki kandungan karbohidrat, protein dan mineral yang tidak
terlalu tinggi, sungguhpun demikian air rebusan beras dapat dimanfaatkan sebagai
minuman tambahan pengganti susu yang relative lebih aman dikonsumsi karena bebas
dari adanya bahan tambahan (pengawet) (Barus, 2005: 2).
f. Angkak beras dapat digunakan sebagai bahan bumbu, pewarna dan obat karena
mengandung bahan bioaktif berkhasiat. Angkak adalah beras yang difermentasi oleh
kapang sehingga penampakannya berwarna merah, karena Kapang menghasilkan pigmen
yang tidak toksik dan tidak mengganggu sistem kekebalan tubuh (Kasim, 2005: 1).

37
8. Jagung

Sistematika Zea mays L.


Kingdom: Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays L.

Manfaat :
a. Bahan Pangan
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, jagung sudah menjadi konsumsi sehari‐hari.
Biasanya jagung dibuat dalam bentuk makanan seperti jagung, bubur jagung, jagung
campuran beras, dan banyak lagi makanan tradisional yang berasal dari jagung
(Subekti.2005:8).
Jagung sebagai makanan pokok juga dilakukan di beberapa negara antara lain Rumania,
bekas Yugoslavia, Mesir, Peru, Afrika Selatan, Meksiko, dan lain lain. Di Italia jagung dimakan
38
sebagai bubur dengan nama Polenta, di Rumania dengan nama Mamaliga, di bekas
Yugoslavia dikenal Zgance, di Spanyol, Meksiko dan Amerika Tengah di makan dalam bentuk
roti dengan nama Tortillas (Mangunwidjaja, 2003: 4).
b. Bahan Pakan Ternak
Ternak Bagi sebagian besar peternak di Indonesia, jagung merupakan salah satu bahan
campuran pakan ternak. Bahkan di beberapa pedesaan jagung digunakan sebagai bahan
pakan utama. Biasanya, jagung dicampur bersama bahan pakan lain seperti dedak, shol’gum,
hijauan, dan tepung ikan. Pakan berbahan jagung umumnya diberikan pada ternak ayam, itik,
dan puyuh (Sunarti, 2005: 5).
c. Bahan industry
Pati jagung dan derivatnya digunakan pada industri kertas, tekstil, cat, dan farmasi. Di
Amerika Serikat, HFCS mempunyai porsi 40% dari penggunaan gula nasional

39
9. Sagu

Sistematika Metroxylon sagu Rottb.


Kingdom: Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Arecales
Familia : Arecaceae
Genus : Metroxylon
Spesies : Metroxylon sagu Rottb.

Manfaat
Tanaman sagu memiliki banyak manfaat diantaranya yaitu
(Chafid, 2010: 21):

1. Pelepahnya dipakai sebagai dinding atau pagar rumah.


2. Daunnya digunakan untuk atap
3. Kulit atau batangnya merupakan kayu bakar yang bagus
4. Aci sagu (bubuk yang dihasilkan dengan cara mengekstraksi pati dari umbi atau empulur
batang) dapat diolah menjadi berbagai makanan
40
5. Sebagai makanan ternak
6. Serat sagu dapat dibuat hardboard atau bricket bangunan bila dicampur semen
7. Dapat dijadikan perekat (lem) untuk kayu lapis
8. Apabila rantai glukosa dalam pati dipotong menjadi 3-5 rantai glukosa (modifief starch) dapat
dipakai untuk menguatkan daya adhesive dari proses pewarnaan kain pada industri tekstil.
9. Dapat diolah menjadi bahan bakar metanol-bensin

10. Kacang Tanah

Sistematika Arachis hypogaea L.


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea L.

41
Manfaat :
Sebagian terbesar dari hasil panen kacang di dunia digunakan untuk minyak. Sebagian
besar minyak itu digunakan untuk memasak. Ampas setelah pengambilan minyak merupakan
makanan ternak berprotein tinggi tetapi juga digunakan untuk menghasilkan tepung kacang
tanah yang banyak digunakan untuk konsumsi manusia. Hasil panen di Burma sekitar 20% hasil
panen di Indonesia, dan 30% hasil panen di Thailand, digunakan untuk membuat minyak.
Sebagian besar hasil panen di kebanyakan negara-negara di Asia Tenggara digunakan untuk
konsumsi manusia langsung. Biji di makan mentah, direbus atau dipanggang, untuk pembuatan
gula-gula dan makanan ringan, dan digunakan dalam sup atau menjadi kuah pada hidangan
daging dan nasi. Residu panen vegetative merupakan bagian makanan hewan yang baik.

42
Daftar Pustaka :

 Anonim. 2012. Farmakognosi. Jakarta: Pilar Media


 Kar,Ashutosh. 2014. Farmakognosi & Farmakobioteknologi. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC
 Anonim. 2014. Buku Petunjuk Praktikum Farmakognosi. Banjarmasin : Prodi D3 Farmasi
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
 Anonim. “Tanaman Sumber Karbohidrat”. 2 Januari 2017.
https://aisyaelghifa.wordpress.com/2012/06/17/tanaman-sumber-karbohidrat/
 Agoes, G., 2009. Teknologi Bahan Alam. Penerbit ITB, Bandung
 Anonim, 1979 Farmakope Indonesia edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
 Anonim, 1989. Materia Medika Indonesia Jilid I-V, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
 Gunawan, D dan Mulyani, S. 2002. Ilmu Obat Alam. (Farmakognosi) Jilid 1. Penebar
Swadaya, Jakarta
 Heinrich, et al. 2009. Farmakognosi dan fitoterapi; alih bahasa: Winny R. Syarief et al;
editor bahasa Indonesia, Amalia H. Hadinata. EGC, Jakarta
 Kar, Autosh, 2013. Farmakognosi dan farmakobioteknologi; alih bahasa, July Manurung,
Winny Rivany Syarief, Jojor Simanjuntak; editor edisi bahasa Indonesia, Sintha
 Rachmawati, Ryeska Fajar Respaty Ed 1-3. EGC, Jakarta

43

Anda mungkin juga menyukai