Anda di halaman 1dari 39

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM
KARBOHIDRAT

OLEH:
NAMA :FITRI NUR AWALIYAH FAHMI
STAMBUK :15020190051
KELOMPOK :4
KELAS :C3
ASISTEN :GINA FEBY SYALVI

PROGRAM STUDI SARJANA


FARMASI FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
KARBOHIDRAT
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan


hewan yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai
fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk
hidup tingkat rendah, misalnya ragi, mengubah karbohidrat (glukosa)
menjadi alkohol dan karbon dioksida untuk menghasilkan energi.
Karbohidrat juga memiliki beberapa fungsi didalam tubuh makhluk
hidup terutama sebagai bahan bakar metabolisme, cadangan
makanan, serta materi pembangun. Karbohidrat menyediakan
kebutuhan dasar yang diperlukan makhluk hidup.
Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan disintesis
melalui proses metabolisme, sedangkan pada tumbuhan dibuat
melalui proses fotosintesis. Sintesis karbohidrat pada tumbuhan
dibuat dari senyawa karbon dioksida ditambah air dan dibantu oleh
energi solar dari sinar matahari.
Karbohidrat merupakan biomolekul yang paling banyak
ditemukan di alam. Karbohidrat dapat ditemui baik dalam jaringan
tumbuhan maupun dalam jaringan hewan. Tumbuhan melalui
fotosintesis menghasilkan karbohidrat yang mencakup selulosa
sebagai rangka tumbuhan maupun pati di didalam sel-sel tumbuhan.
Karbohidrat dalam jaringan hewan berbentuk glukosa dan glikogen
yang berperan sebagai sumber dan cadangan energi untuk
melakukan berbagai fungsi vital tubuh.
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi
FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI
15020190057
KARBOHIDRAT
ketosa. Karbohidrat merupakan biomolekul hidrokarbon yang berarti
tersusun dari unsur C, H dan O. berdasarkan gugus susunan
gulanya, karbohidrat dapat dibedakan menjadi monosakarida,
disakarida, oligosakarida dan polisakarida.

1.2 Maksud Praktikum


Adapun maksud dari praktikum ini yaitu mempelajari beberapa
sifat - sifat golongan karbohidrat.

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mempelajari
beberapa sifat dan penggolongan karbohidrat, dan mengidentifikasi
struktur, tata nama, dan penggolongan karbohdrat.

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRAT
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan
oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai
rumus empiris CH2O. karbohidrat sebenarnya adalah polisakarida
aldehida dan keton atau turunan mereka. Salah satu perbedaan
utama antara berbagai tipe-tipe karbohidrat ialah ukurannya.
Monosakarida adalah satuan karbohidrat yang tersederhana,
mereka tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang
lebih kecil. Monosakarida dapat diikat bersama-sama membentuk
dimer, trimer dan sebagainya dan akhirnya polimer. Sedangkan
monosakarida yang mengandung gugus aldehid disebut aldosa.
Glukosa, galaktosa, ribosa dan deoksiribosa semuanya adalah
aldosa. Monosakarida seperti fruktosa dengan gugus keton disebut
ketosa. Karbohidrat terususn dari dua atau delapan satuan
monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida (Petrucci, 2011 : 54).

Karbohidrat merupakan produk akhir utama penggabungan


fotosintetik dari karbon anorganik (CO2) kedalam zat hidup.
Karbohidrat bertindak sebagai sumber karbon untuk sintesis
biomolekul lain dan sebagai bentuk cadangan polimerik dari energi.
Karbohidrat juga dapat didefinisikan sebagai polihidroksi aldehid
atau polihidroksi keton serta derivatnya. Suatu karbohidrat
merupakan suatu aldehid (-CHO) jika oksigen karbonil berikatan
dengan suatu atom karbon terminal dan suatu keton (-C=O) jika
FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI
15020190057
KARBOHIDRAT
oksigen karbonil berikatan dengan suatu karbon terminal. Dalam
alam, karbohidrat terdapat dalam monosakarida, oligosakarida dan
polisakarida (Rahayu, 2007 : 10).

Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak


kalah penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, misalnya
ragi, mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi alkohol dan karbon
dioksida untuk menghasilkan energi. Biomolekul karbohidrat
merupakan golongan utama bahan organik, dan ditemukan pada
semua bagian sel terutama pada sel tumbuhan. Sel tumbuhan paling
banyak mengandung karbohidrat, 50-80% bobot kering sel yaitu
karbohidrat selulosa (Anwar, 2010 : 19).

Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia


selain protein dan lemak. Karbohidrat yang mempunyai rumus
empiris (CH2o)n ini juga mempunyai peranan penting dalam
menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna,
tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna
untuk mencegah tibulnya pemecahan pemecahan protein tubuh
yang berlebihan, kehilangan mineral dan berguna untuk membantu
metabolisme lemak dan protein. Di alam, karbohidrat dibentuk dari
reaksi CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari melalui proses
fotosintesis dalam sel tanaman yang berkrolofil. Sebagian besar
bahan-bahan nabati yang merupakan sumber karbohidrat diperoleh
dari serelia, umbiumbian, dan batang tanaman misanya sagu.
Sumber karbohidrat yang merupakan bahan makanan pokok di

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRAT
berbagai daerah di Indonesia adalah biji-bijian, khususnya beran dan
jagung. Pada umumnya karbohidrat dapat dikelompok-kan menjadi 3
bagian, yaitu :

a. Monosakarida
Merupakan suatu molekul yang terdiri dari 5 atau 6 atom C.
Monosakarida yang mengandung satu gugus aldehida disebut
aldosa, sedangkan ketosa mempunyai satu gugusketon.
Monosakarida dengan 6 atom C disebut heksosa, misal glukosa
(dekstrosa atau gula anggur), fruktosa (levulosa atau gula buah),
dan galaktosa. Sedangkan yang mempunyai 5 atom C disebut
pentosa, misal xilosa, arabinosa, dan ribosa.

b. Olidosakarida
Merupakan polimer dari 2-10monosakarida. Biasanya bersifat
larut dalam air. Oligosakarida yang terdiri dari 2 molekul
monosakarida disebut disakarida. Contoh paling umum dari
disakarida adalah sukrosa. Oligosakarida dapat diperoleh dari
hasil hidrolisis dari hasil hidrolisis polisakarida dengan bantuan
enzim tertentu atau hidrolisis dengan asam.

c. Polisakarida
Disusun oleh banyak sekali molekulmolekul monisakarida.
Polisakarida dalam bahasa makanan berfungsi sebagai penguat
tekstur (selulosa, hemiselulosa, pektin, dan lignin) dan sebagai
sumber energi (pati, glikogen, fruktan). Polisakarida merupakan
molekul-molekul monosakarida yang dapat berantai lurus atau
FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI
15020190057
KARBOHIDRAT
bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim yang
spesifik keryanya (Sri Risnoyatiningsih, 2011).

Semua jenis karbohidrat baik monosakarida, disakarida


maupun polisakarida akan berwarna merah. Apabila larutannya
(dalam air) dicampur dengan beberapa tetes larutan alpha naphtol
dan kemudian dialirkan pada asam sulfat pekat dengan hati-hati
sehingga tidak tercampur. Warna merah akan tampak pada bidang
batas antara campuran karbohidrat dengan naphtol dan asam sulfat
pekat. Sifat ini dipakai sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidrat
dan dikenal sebagai uji Molisch (Fessenden, 2011 : 24).

2.2 Uraian Bahan

1. Amilum (Ditjen POM, 1979 : 93)


Nama Resmi : AMILUM
Nama Lain : Amilum
Rumus Molekul : C6H20O10.H2O
Rumus struktur :

Pemerian
:Serbuk halus kadang kadang berupa gumpalan
kecil tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam
etanol (95 %)P.

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRAT
Kegunaan : Sebagai sampel
Penyimpanan : Dalam Wadah tertutup baik

2. Asam Sulfat Pekat (Ditjen POM, 1979 : 58)


Nama Resmi
: ACIDUM SULFURICUM
Nama Lain
: Asam Sulfat
Bobot Molekul : 98.07
Rumus Molekul : H2SO4
Rumus struktur

Pemerian
:Cairan kental seperti minyak, korosfi,
tidakberwarna, jika ditambahkan kedalam air
menimbulkan panas.
Kegunaan : Zat tambahan
Penyimpanan : Dalam Wadah tertutup baik

B. Benedict (Ditjen POM, 1979 hal: 160)


Nama Resmi : BENEDICT
Rumus Molekul : CuSO4.5H2O
Kelarutan : Larut dalam air, lebih mudah atau cepat larut
dengan bantuan pemanasan atau pendidihan air
Kegunaan Sebagai pereaksi kualitatif untuk uji glukosa

C. Fehling A (Ditjen POM, 1979 : 692)

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRAT
Nama Resmi :Fehling A
Kandungan :Tembaga (II) sulfat P 34,64 g, H2SO4 0,5 mL
dan air secukupnya hingga 500 mL
Pemerian :Cairan berwarna biru, tidak berbau
Kelarutan :Mudah larut dalam air
Kegunaan :Dalam wadah tertutup baik
Penyimpanan :Sebagai pereaksi

D. Fehling B (Ditjen POM, 1979 : 692)


Nama Resmi :Fehling B
Kegunaan :Kalium Natrium tartrat P 176 g, NaOH 77 g, air
secukupnya hingga 500ml
Pemerian :Cairan tidak berwarna, tidak berbau
Kelarutan :Mudah larut dalam air
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat

E. Fenilhidrasin-hidroklorida (DepKes RI, 1995:1156).


Bobot Molekul :144,60 g/mol
Rumus Molekul :C6H8N2Cl
Rumus struktur :

Pemerian :Serbuk atau hablur putih atau kekuning. Jarak


lebur dengan sedikit menggelap.
Kelarutan :Larut dalam air dan etanol.
FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI
15020190057
KARBOHIDRAT
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat, ditempat kering
dengan suhu rendah dan ruangan berfentilasi
baik
Kegunaan :sebagai pereaksi

F. Glukosa
Nama Resmi
:Glucosum
Nama Lain
:Glukosa
Rumus Molekul
:C6H12O6
Bobot Molekul
:198,17
Rumus struktur
:

Pemerian
:Hablur tidak berwarna; serbuk hablur atau
butiran; tidak berbau, tidak manis.
Kelarutan
:Mudah larut dalam air, sangat mudah larut
dalam air mendidih, agak sukar larut dalam
etanol (95%) P mendidih, sukar karut dalam
etanol (95%) P.
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan :Sebagai sampel.

G. Larutan Iodium (Ditjen POM, 1979 : 361 )


FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI
15020190057
KARBOHIDRAT
Nama Resmi :IODIUM
Nama Lain :Iodum
Rumus Molekul
:I
Bobot Molekul
:126,91
Pemerian :Keping atau butir, berat, mengkilat, seperti
logam, hitam kelabu, bau khas.
Kelarutan :Larut dalam lebih kurang 3500 bagian air,
dalam 13 bagian etanol (95%) P dalam lebih
kurang 80 bagian gliserol P dan dalam lebih
kurang 4 bagian karbondisulfida P, larut dalam
kloroform dan dalam karbontetraklorida P.
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan :Antiseptikum ekstern, Antijamur.

H. Sukrosa (Ditjen POM, 1979 hal : 725)


Nama Resmi :SUKROSA
Nama Lain :Sukrosa
Rumus Molekul :C12H22O11
Pemerian :Hablur tidak berwarna.
Kelarutan
:Larut dalam 0,5 bagian air dan dalam 370
bagian etanol (95%)
Kegunaan
:Sebagai sampel
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRAT
2.3 Prosedur Kerja
A. Uji Molisch
1. Menyiapkan 3 tabung reaksi
2. Mengisi tabung 1 dengan larutan glukosa, tabung 2 dengan
larutan sukrosa, tabung 3 dengan larutan amilum.
3. Memasukkan 15 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi
4. Menambahkan 3 tetes pereaksi molisch
5. Menghomogenkan
6. Memiringkan tabung reaksi lalu dialirkan dengan hati-hati 1 ml
H2SO4 pekat melalui dinding tabung agar tidak bercampur
(jangan dikocok)
7. Mengamati pembentukan cincin berwarna ungu

B. Uji Iodium
1. Menyiapkan 3 tabung reaksi
2. Memasukkan 3 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi
3. Menambahkan 2 tetes larutan iodium
4. Mengamati warna spesifik yang terbentuk

C. Uji Fehling
1. Menyiapkan 3 tabung reaksi Tabung 1 diisi larutan
glukosa,tabung 2 diisi larutan sukrosa, tabung 3 diisi
larutan amilum.
2. Memasukkan 5 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi dan
10 tetes pereaksi Fehling A dan Fehling B
3. Memanaskan perlahan-lahan, dinginkan

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRAT
4. Mengamati warna dan endapan yang terbentuk.

D. Uji Benedict
1. Menyiapkan 3 tabung reaksi
2. Mengisi tabung 1 dengan larutan glukosa, tabung 2 dengan
larutan sukrosa, tabung 3 dengan larutan amilum.
3. Masukkan 5 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi dan 15
tetes pereaksi Benedict, homogenkan.
4. Memanaskan pada lampu spritus, dinginkan.
5. Mengamati warna dan endapan yang terbentuk.

E. Uji Barfoed
1. Menyiapkan 2 tabung reaksi
2. Mengisi Tabung 1 dengan larutan glukosa, tabung 2 dengan
larutan sukrosa
3. Masukkan 10 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi dan 10
tetes pereaksi Barfoed, homogenkan.
4. Memanaskan pada tangas air.
5. Mengamati warna atau endapan yang terbentuk.

F. Uji Seliwanoff
1. Menyiapkan 2 tabung reaksi
2. Mengisi Tabung 1 dengan larutan glukosa, tabung 2 dengan
larutan sukrosa
3. Masukkan 5 tetes larutan uji dan 15 tetes pereaksi
Seliwanoff ke dalam tabung reaksi
4. Memanaskan pada lampu spritus
FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI
15020190057
KARBOHIDRAT
5. Mengamati warna larutan, hasil positif ditandai dengan
terbentuknya larutan berwarna merah orange

G. Uji Osazon
1. Siapkan 2 tabung reaksi
2. Isi tabung 1 dengan larutan glukosa, tabung 2 dengan
larutan sukrosa
3. Masukkan 2ml larutan uji ke dalam tabung reaksi
4. Tambahkan seujung sepatel fenilhidrazin-hidroklorida dan
Kristal natrium asetat
5. Panaskan dalam penangas air mendidih beberapa menit
6. Mendinginkan perlahan-lahan dibawah air keran
7. Mengamati kristal yang terbentuk dan diidentifikasi di bawah
mikroskop.

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRA
T3 METODE KERJA
BAB

3.1 Alat Praktikum

Alat pemanas , gegep kayu, lampu spiritus, mikroskop, pipet


tetes, pipet volume, plat tetes, tabung reaksi, rak tabung.

3.2 Bahan Praktikum

Amilum, fenilhidrasin-hidroklorida, glukosa, larutan iodium,


larutan H2SO4 pekat, natrium asetat, pereaksi barfoed, pereaksi
benedict, pereaksi fehling a dan fehling b, pereaksi molisch,
pereaksi seliwanoff, sukrosa

3.3 Cara Kerja


A. Monosakarida
1. Reaksi Glukosa dengan asam sulfat pekat
Diisi sebuah tabung reaksi dengan 15 tetes larutan
uji, tambahkan 3 tetes pereaksi molisch, dicampurkan
dengan baik, miringkan tabung reaksilalu dialirkan 1 ml
H2SO4 melalui dinding tabung agar tidak bercampur, dan
amati perubahan yang terjadi.

2. Reaksi Glukosa dengan larutan fehling


Masukkan 5 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi
dan 10 tetes pereaksi fehling A dan B, homogenkan.
Panaskan perlahan lalu dinginkan. perhatikan warna dan
endapan yang terbentuk.

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRA
3. Uji Benedict T
Masukkan 5 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi
dan 10 tetes pereaksi Benedict, homogenkan. Panaskan
pada lampu spirtus. perhatikan warna dan endapan yang
terbentuk.

4. Uji Barfoed
Masukkan 10 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi
dan 10 tetes pereaksi barfoed, homogenkan. Panaskan
pada tanggas air. perhatikan warna dan endapan yang
terbentuk..

5. Uji Osazon
Dimasukkan 2 ml larutan uji kedalam tabung reaksi.
Ditambahkan seujung spatel fenilhidrazin-hidroklorida dan
kristal natrium asetat. Dimasukkan kedalam penagas air
mendidihselama beberapa menit. dinginkan perlahan lahan
dibawah air keran. Diamati perubahan yang terbentuk dan
diidentifikasi dibawah mikroskop.

B. Disakarida.
1. Reaksi Glukosa dengan asam sulfat pekat
Diisi sebuah tabung reaksi dengan 15 tetes larutan
uji, tambahkan 3 tetes pereaksi molisch, dicampurkan
dengan baik, miringkan tabung reaksilalu dialirkan 1 ml
H2SO4 melalui dinding tabung agar tidak bercampur, dan

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRA
T yang terjadi.
amati perubahan

2. Reaksi Glukosa dengan larutan fehling


Masukkan 5 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi
dan 10 tetes pereaksi fehling A dan B, homogenkan.
Panaskan perlahan lalu dinginkan. perhatikan warna dan
endapan yang terbentuk.

3. Uji Benedict
Masukkan 5 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi
dan 10 tetes pereaksi Benedict, homogenkan. Panaskan
pada lampu spirtus. perhatikan warna dan endapan yang
terbentuk.

4. Uji Seliwanof
Masukkan 5 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi
dan 15 tetes pereaksi seliwanof, homogenkan. Panaskan
pada tanggas air. Amati perubahan yang terjadi.

5. Uji Osazon
Dimasukkan 2 ml larutan uji kedalam tabung reaksi.
Ditambahkan seujung spatel fenilhidrazin-hidroklorida dan
kristal natrium asetat. Dimasukkan kedalam penagas air
mendidihselama beberapa menit. dinginkan perlahan lahan
dibawah air keran. Diamati perubahan yang terbentuk dan
diidentifikasi dibawah mikroskop.

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRA
C. Polisakarida T
1. Reaksi Amilum dengan asam sulfat pekat
Diisi sebuah tabung reaksi dengan 15 tetes larutan
uji, tambahkan 3 tetes pereaksi molisch, dicampurkan
dengan baik, miringkan tabung reaksilalu dialirkan 1 ml
H2SO4 melalui dinding tabung agar tidak bercampur, dan
amati perubahan yang terjadi.

2. Reaksi Amilum dengan larutan fehling


Masukkan 5 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi
dan 10 tetes pereaksi fehling A dan B, homogenkan.
Panaskan perlahan lalu dinginkan. perhatikan warna dan
endapan yang terbentuk.

3. Uji Osazon
Dimasukkan 2 ml larutan uji kedalam tabung reaksi.
Ditambahkan seujung spatel fenilhidrazin-hidroklorida dan
kristal natrium asetat. Dimasukkan kedalam penagas air
mendidihselama beberapa menit. dinginkan perlahan lahan
dibawah air keran. Diamati perubahan yang terbentuk dan
diidentifikasi dibawah mikroskop.

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRA
T
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

A. Golongan
No. karbohidrat Sampel Keterangan

1. Monosakarida Glukosa

2. Disakarida Sukrosa

3. Polisakarida Amilum

B. Pereaksi Perubahan yang Golongan


spesifik dalam terjadi karbohidrat
karbohidrat

4. Uji Molisch Membentuk cincin Monosakarida ,


ungu Disakarida ,
Polisakarida

Membentuk larutan
5. Uji Iodium kuning dan biru tua Polisakarida

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRAT
6. Uji Fehling Membentuk endapan Monosakarida,
merah Disakarida
bata, dan tidak
membentuk
endapan

7. Uji Benedict Membentuk endapan Monosakarida,


merah
bata dan tidak Disakarida
membentuk
endapan

8. Uji Barfoed Membentuk endapan Monosakarida


merah
orange, dan tidak
membentuk endapan

9. Uji Seliwanoff Membentuk merah Disakarida


orange dan tidak
membentuk
endapan

10. Uji osazon Membentuk endapan Monosakarida,


dan serabut putih, tidak Disakarida,

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRAT
membentuk endapan, Polisakarida
serabut putih

1. Uji Molisch

No. Sampel uji Hasil uji Molisch Karbohidrat (+/-)

1. Glukosa Membentuk cincin (+)


ungu

2. Sukrosa Membentuk cincin (+)


ungu

3. Amilum Membentuk cincin (+)


ungu
2. Uji Iodium

No. Sampel uji Hasil uji Iodium polisakarida (+/-)

1. Glukosa 1% Membentuk larutan (-)


kuning

2. Sukrosa 1% Membentuk larutan (-)


kuning

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRAT

3. Amilum 1% Membentuk larutan (+)


biru tua
3. Uji Fehling

Hasil uji fehling Gula Reduksi (+/-)


No. Sampel uji

Membentuk endapan
1. Glukosa merah bata (+)

(-)
2. Sukrosa Tidak membentuk
endapan

3. Amilum Tidak membentuk (-)


endapan
4. Uji Benedict
No. Sampel uji Hasil uji Benedict Gula Reduksi (+/-)

Membentuk endapan
1. Glukosa merah bata (+)

(-)
2. Sukrosa Tidak membentuk
endapan

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRAT
3. Amilum Tidak membentuk (-)
endapan

5. Uji Barfoed
No. Sampel uji Hasil uji Barfoed Monosakarida (+/-)
Membentuk endapan
1. Glukosa merah orange (+)

(-)
2. Sukrosa Tidak membentuk
endapan

3. Amilum Tidak membentuk (-)


endapan
6. Uji Seliwanoff

No. Sampel uji Hasil uji Seliwanoff Ketosa (+/-)


Membentuk endapan
Glukosa merah orange (+)
1.
(-)
2. Sukrosa Tidak membentuk endapan
Amilum 1% +
3. reagen seliwanoff Tidak membentuk endapan (-)

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRA
T
7. Uji Osazon
No. Sampel uji Hasil uji Seliwanoff Gambar
Osazon
(mikroskopik)
Membentuk endapan,
1. Glukosa serabut putih
Tidak membentuk
2. Sukrosa endapan, serabut putih
Amilum Tidak membentuk
1% +
3. endapan, serabut putih
reagen
seliwa
noff

Reagen Monosakarida Disakarida Polisakarida

Molisch + + +

Iodium +

Fehling + +

Benedict + +

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRA
T
Barfoed +

Seliwanoff +

Osazon + + +

4.2 Pembahasan

Karbohidrat secara kimia berarti nama umum dari senyawa


organik yang terbentuk dari molekul karbon, hydrogen dan oksigen.
Nama karbohidrat juga bisa dilihat dari asal unsur penyususn
utamanya yaitu karbon dan hidrat ( hydrogen dan oksigen). Fungsi
utama karbohidrat adalah pengahasil energy di dalam tubuh makhluk
hidup. Setiap 1 gram karbohidrat yang dikomsumsi akan
mengahasilkan energy sebesar 4 kkal dan energy yang dihasilkan
dari metabolism selular karbohidrat tersebut akan digunakan untuk
metabolism biomolekul lainnya seperti protein, lemak dan asam
nukleat. Selain itu senyawa karbohidrat menyumbangkan sekitar 90%
komponen penyusun tumbuhan berdasarkan berat keringnya.
Tanaman hijau daun menyintesis karbohidrat dari karbon dioksida
(CO₂) dan air (H₂O) melalui proses fotosintesis dan disimpan dalam
bentuk pati atau selulosa.

Pada percobaan karbohidrat dilakukan dengan maksud untuk


mempelajari beberapa sifat dari karbohidrat, dengan tujuan untuk

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRA
mengindentifikasi T
struktur, tata nama, dan penggolongan senyawa
karbohidrat dan menganalisis sifat dan penggolongan karbohidrat
dengan menggunakan beberapa uji karbohidrat. Pada percobaan ini,
dilakukan tujuh pengujian dengan 3 sampel yang mewakili contoh dari
pembagian karbohidrat, yaitu monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Untuk monosakarida digunakan sampel glukosa, untuk
disakarida digunakan sampel sukrosa, dan untuk polisakarida
digunakan sampel amilum.

Pada percobaan pertama, dilakukan Uji Molisch, dimana pada


uji molisch digunakan sampel glukosa, sukrosa, dan amilum. Saat
glukosa, sukrosa, dan amilum ditambahakan dengan pereaksi
molisch dan 1 ml H₂SO₄ akan terjadi pemebentukan cincin berwarna
ungu apabila hasilnya positif. Terbentuk cincin berwarna ungu pada
glukosa, sukrosa, dan amilum karena penambahan H₂SO₄ bertujuan
untuk kondensing agent dan pembentuk senyawa multifulfural
sehingga terbentuk rantai karbon yang semakin pendek. Fulfural ini
kemudian bereaksi dengan pereaksi molisch membentuk α-naphthol
yang membentuk cicin berwarna ungu pada sampel.

Pada percobaan kedua, dikaukan Uji Iodium, dimana pada uji


Iodium dugunakan sampel glukosa, sukrosa, dan amilum. Pada uji
Iodium, saat glukosa, sukrosa, dan amilum ditambahkan dengan
larutan Iodium apabila hasilnya positif akan membentuk larutan
berwarna biru tua yang menandakan adanya polisakarida. Pada
percobaan ini, glukosa dan sukrosa tidak membentuk larutan
FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI
15020190057
KARBOHIDRA
berwarna biru tua, T
sedangkan amilum membentuk larutan berwarna
biru tua yang dimana menandakan adanya polisakarida di dalam
amilum. Karena preaksi Iodium jika dicampurkan dengan amilum
mengahasilkan larutan berwarna biru pekat yang menadakan hasil
positif terhadap kandungan polisakarida. Terbentuknya warna biru
disebebkan molekul amilosa dan amilipektin yang membentuk suatu
molekul dengan molekul dari larutan Iodium.

Pada percobaan ketiga, dilakukan Uji Fehling, dimana pada uji


Fehling digunakan sampel glukosa, sukrosa, dan amilum. Pada uji
fehling, saat glukosa, sukrosa, dan amilum ditambahakan dnegan
fehling A dan fehling B apabila hasilnya positif akan membentuk
warna merah bata yang menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi.
Pada percobaan ini, sukrosa dan amilum tidak membentuk larutan
warna merah bata, sedangkan pada glukosa terbentuk larutan warna
merah bata. Karena uji kualitatif gula pereduksi menggunakan
pereaksi fehling A dan fehling B dimana fehling A mengandung
CuSO₄, sedangkan pada fehling B mengandung NaOH dan Na-K-
tartarat yang merupakan campuran alkil. Spesifik warna yang ditandai
terdeteksi adanya endapan CuO₂ berwarna merah.

Pada percobaan keempat, dilakukan Uji Benedict, dimana


pada uji benedict digunakan sampel glukosa, sukrosa, dan amilum.
Pada uji benedict, saat glukosa, sukrosa, dan amilum ditambahkan
dengan pereaksi Benedict apabila hasilnya positif akan membentuk
endapan serta larutan berwarna hijau, merah, orange atau merah
FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI
15020190057
KARBOHIDRA
bata yang T adanya gugus
menandakan aldehid atau keton bebas.
Pada percobaan ini, sukrosa dan amilum tidak membentuk larutan
berwarna hijau, merah, dan orange atau merah bata. Sedangkan,
pada glukosa membentuk endapan merah bata dan larutan berwarna
hijau. Karena prinsip uji ini adalah gugus aldehid atau keton bebas
pada gula reduksi yang terkandung dalam sampel mereduksi ion Cu²⁺
dari CuSO₄ dalam suasana alkalis menajdi Cu₂O. suasana alkalis
diperoleh dari Na₂CO₃ dan Na sitrat yang terdapat pada pereaksi
Bendict. Pada uji ini mengahsilkam endapan merah bata yang
menandakan adanya gula pereduksi pada sampel.

Pada percobaan kelima, dilakukan dengan Uji Barfoed, dimana


pada uji Barfoed digunakan sampel glukosa, sukrosa, dan amilum.
Pada uji Barfoed, saat glukosa, sukrosa, dan amilum ditambahkan
dengan pereaksi barfoed kemudian dipanaskan pada tangas air,
apabila hasilnya positif akan terbentuk endapan merah orange yang
menandakan adanya monosakarida. Pada percobaan ini, sukrosa dan
amilum tidak membentuk endapan merah orange, sedangkan glukosa
membentuk endapan merah orange. Karena uji Barfoed digunakan
untuk menunjukkan monosakarida pereduksi. Uji Barfoed
mengandung kufri asetat yang dilarutkan dalam aquadest dan
ditambahkan dengan asam laktat. Pereaksi Barfoed dalam suasana
asam akan direduksi lebih cepat oleh gula pereduksi monosakarida
dibandingkan disakarida dan mengahsilkan Cu₂O (kupro oksida)
berwarna merah bata atau merah orage.

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRA
Pada T keenam, dilakukan
percobaan dengan Uji Seliwanoff,
dimana pada uji seliwanoff digunakan sampel glukosa, sukrosa, dan
amilum. Pada uji seliwanoff, saat glukosa, sukrosa, dan amilum
ditambahkan dengan pereaksi seliwanoff kemudian dipanaskan pada
lampu spiritus, apabila hasilnya positif akan membentuk larutan
berwarna merah orange yang menandakan adanya gugus ketosa.
Pada percobaan ini sukrosa dan amilum tidak membentuk larutan
berwarna merah orange, sedangkan pada glukosa membentuk
larutan berwarna merah orange. Pada uji seliwanoff digunakan untuk
memastikan adanya ketosa. Reagen seliwanoff terdiri atas 0,5%
resorsinol dan 5 N HCl. Reaksi positif terjadi apabila terbentuk warna
merah. HCl akan mengubah heksosa menajdi hidroksi metal furfural
yang kemudian akan bereaksi dengan resolsinol membentuk
kompleks yang berwarna merah.

Pada percobaan ketujuh, dilakukan Uji Osazon, dimana uji ini


digunakan sampel glukosa, sukrosa, dan amilum. Pada uji Osazon
saat glukosa, sukrosa, dan amilum ditambahkan dengan
fenilihidrasin-hidroklorida dan Kristal natrium asetat kemudian
dipanaskan lalu didinginkan, apabila hasilnya positif akan membentuk
endapan Kristal dan serabut putih yang menandakan adanya reaksi
ketosa atau aldose. Pada percobaan ini sukrosa dan amilum tidak
membentuk endapan Kristal, sedangkan pada glukosa membentuk
endapan Kristal. Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid
atai keton bebas akan membentuk osazon bila dipanaskan bersama

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRA
fenilihidrazina T Osazon yang
berlebih. terjadi mempunyai bentuk
Kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat.
Osazon dari disakarida larut dalam air mendidih dan terbentuk osazon
karena gugus aldehida dan keton yang terikat pada nomornya sudah
tidak bebas. Sebaliknya osazon menosakarida tidak larut dalam air
mendidih.

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRA
T
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Uji Molisch, data sampel menunjukkan bahwa reagen Molisch
bereaksi pada Monosakarida, Polisakarida, dan Disakarida yang
ditandai dengan terbentuknya cincin ungu. Uji Iodium, pada data
sampel menunjukkan bahwa reagen Iodium berhasil atau
menunjukkan hasil positif pada Karbohidrat golongan Polisakarida
yang ditunjukkan dengan perubahan warna biru tua pada ketiga
sampel. Uji Fehling, Uji Benedict, Uji Barfoed dan Uji Seliwanoff
diujikan untuk mengetahui adanya karbohidrat pereduksi yang
di lihat pada sampel glukosa yang berubah menjadi endapan merah
bata pada Uji Fehling. Sedangkan pada Uji Barfoed dan Uji
Seliwanoff menunjukkan warna merah orange. Uji Osazon,
menunjukkan glukosa memiliki hasil positif yang ditandai dengan
munculnya serabut putih ataupun endapan.
5.2 Saran

Untuk asisten agar lebih memperhatikan praktikan agar


praktikum dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil sesuai
yang diinginkan.

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRA
TDAFTAR PUSTAKA

Anwar, 1992. Belajar Untuk Kimia Organik dan Hayati . Institut Teknologi
Bandung : Bandung.
Dirjen POM,1979. Farmakope Indonesia, Edisi ke III. Jakarta. Departemen
Kesehatan RI.
Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
Petrucci, Ralph. 1958. Kimia Dasar Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Rahayu, Imam. 2007. Praktis Belajar Kimia. Bandung: PT. Grafindo
Media.
Risnoyatiningsih, Sri. 2011. HYDROLYSIS OF STARCH SACCHARIDES
FROM SWEET POTATOES USING ENZYME. Jurnal Teknik Kimia
Volume 5 N0mor 2. Universitas Pembangunan Nasional Veteran :
Yogyakarta

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRAT
LAMPIRAN SKEMA KERJA

1. Uji Mohlisch

Tabung I Tabung II Tabung III

+glukosa +sukrosa +amilum

15 tetes larutan uji 15 tetes larutan uji 15 tetes larutan uji

3 tetes larutan Molisch 3 tetes larutan Molisch 3 tetes larutan


Molisch

Homogenkan

Amati perubahannya

2. Uji Iodium

Tabung I Tabung II Tabung III

+glukosa +sukrosa +amilum

3 tetes larutan uji 3 tetes larutan uji 3 tetes larutan uji

2 tetes larutan iod 2 tetes larutan iod 2 tetes larutan iod

Homogenkan

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRAT
Amati perubahannya

3. Uji Fehling

Tabung I Tabung II Tabung III

+glukosa +sukrosa +amilum

5 tetes larutan uji 5 tetes larutan uji 5 tetes larutan uji

10 tetes larutan FEH 10 tetes larutan FEH A-B 10 tetes larutan FEH A- B
A- B

Homogenkan

Panaskan, dinginkan

Amati perubahannya

4. Uji Benedict

Tabung I Tabung II Tabung III

+glukosa +sukrosa +amilum

5 tetes larutan uji 5 tetes larutan uji 5 tetes larutan uji

15 tetes larutan 15 tetes larutan bened 15 tetes larutan


bened bened

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRAT
Homogenkan

Panaskan, dinginkan

Amati perubahannya

5. Uji Barfoed

Tabung I Tabung II Tabung III

+glukosa +sukrosa +amilum

5 tetes larutan uji 5 tetes larutan uji 5 tetes larutan uji

15 tetes larutan 15 tetes larutan barfoed 15 tetes larutan


barfoed barfoed

Homogenkan

Panaskan, dinginkan

Amati perubahannya

6. Uji Seliwanoff

Tabung I Tabung II Tabung III

+glukosa +sukrosa +amilum

5 tetes larutan uji 5 tetes larutan uji 5 tetes larutan uji

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRAT
15 tetes larutan 15 tetes larutan 15 tetes larutan
Seliwanoff Seliwanoff Seliwanoff

Homogenkan

Panaskan, dinginkan

Amati perubahannya

7. Uji Osazon

Tabung I Tabung II

+glukosa +sukrosa

5 tetes larutan uji 5 tetes larutan uji

15 tetes larutan 15 tetes larutan


Seliwanoff Seliwanoff

Panaskan di penangas air

Dinginkan di bawah air keran

diamati Kristal yang terbentuk

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRAT

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057
KARBOHIDRAT

FITRI NUR AWALIYYAH FAHMI GINA FEBY SYALVI


15020190057

Anda mungkin juga menyukai