Anda di halaman 1dari 8

Oseana, Volume XL, Nomor 3, Tahun 2015 : 11-17 ISSN 0216-1877

RESISTENSI BAKTERI PATOGEN DAN STRATEGI MENGATASI


BAKTERI RESISTEN

Oleh

Joko Tri Wibowol)

ABSTRACT

RESISTANCE OF PATHOGENIC BACTERIA AND STRATEGIES TO OVERCOME


RESISTANT BACTERIA. Bacterial resistanceto antibiotics is one of theproblems in the treatment
of infectious diseases. As results of the existence of resistant bacteria are increasing the cost of
treatment,and risk of deathfrom infection rate isgetting lrorse. So, there are some efforts needed to
fix resistant bacteria and the search for new antibiotic agents from natural products including
marine naturalproducts. Thispaper explains resistance mechanisms as well as some categories of
resistant bacterias and also strategies to overcome the resistance of bacterias. It includes the
invention of the target based on resistance mechanisms, the development of a new class of
antibiotics, the use of genomic targets to discover new antibiotic targets, and develop strategies to
prolong the cycle of antibiotic use.

PENDAHUWAN Resistensi bakteri patogen terhadap agen


antibiotik merupakan mekanisme alamiab untuk
Penelitian pemanfaatan biodiversitas laut bertahan hidup (Fischbach & Walsh, 2009).
salah satunya adalah bioprospeksi senyawa Namun hal tersebut menimbulkan kerugian
bahan alam untuk: mengatasi penyakit yang apabila terjadi secara klinis. Pada saar seseorang
mematikan, seperti penyakit infeksi. Penelitian te:rkena infeksi suatu bakteri patogen kemudian
senyawa bahan alam kelautan untuk: tujuan diobati dengan antibiotik, bakteri yang sensitif
tersebn difokuskan untuk menemukan kandidat terhadap agen antibiotik tersebut akan mati atau
obat bam yang dapat mengatasi mikroorganisme terhambat pertumbuhannya, sedangkan bakteri
patogen yang telah mengalami resistensi yang resisten tidak akan terganggu. Seiring
terhadap agen antibiotik. Upaya tersebut berjalannya waktu, bakteri resisten akan
mengalami kendala, sehingga tidak banyak agen menggantikan bakteri sensitif sehingga terapi
antibiotikbaru yang dihasilkan. Pada waktu yang dengan antibiotik yang sama tidak dapat
bersamaan, strain bakteri patogen resisten digunakan lagi. Proses patogenisitas akibat
terhadap agen antibiotik telah muncul dan infeksi tetap berlangsung. Akibatnya, biaya
menyebar secara klinis (Fischbach & Walsh, pengobatan akan membengkak dan resiko
2009). kematian meningkat (Fischbach & Walsh, 2009;

I) Laboratorium Produk AIam Laut, Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Jakarta.

11
Tenover, 2006). Permasalahan lain yaitu terapi menggunakan agen antibiotik. Bakteri
kemunculan bakteri-bakteri resisten lebih cepat yang sensitifterhadap antibiotik tersebut akan
dari penemuan agen antibiotik yang mampu mati, sedangkan yang resisten akan bertahan
mengatasi bakteri tersebut (Fischbach &Walsh, kemudian memperbanyak diri sehingga
2009). Oleh karena itu, diperlukan pemabaman meningkatkan populasi bakteri resisten. Awal
mengenai resistensi bakteri patogen dan mula terjadinya resistensi pada evolusi vertikal
langkah-langkah strategis untuk mengatasi diduga karen a adanya mutasi spontan. Mutasi
bakteri patogen yang telab mengalami resistensi. tersebut menyebabkan berbagai hal sebagai
berikut:
MEKANISME RF.SISTENSI DAN 1. Perubaban situs perlekatan agen protein
KA1EGORIBAKfERI RESISfEN target dengan agen antibiotik, Contoh:
perubaban PBP 2b (Penicillin binding
Mekanisme terjadinya resistensi bakteri Protein 2b) pada pneumococci yang
patogen terhadap agen antibiotik dapat terjadi menjadikannya resisten terhadap agen
karena resistensi secara alami (innate) atau antibiotik kelas penisilin,
dapatan (acquired). Beberapa bakteri memiliki 2. Upregulationproduksi enzim yang dapat
resistensi alami (innate) terhadap lebih dari satu menginaktifkan agen antibiotik. Contoh:
kelas agen antibiotik. Contoh resistensi alami erythromycin ribosomal methylasepada
yaitu pada VRE (vancomycin resistant Entero staphyilococci yang menjadikkannya
faecalis). Bakteri Entero faeca/is resisten resisten terhadap agen antibiotik
terhadap antibiotik vancomycin, karena memiliki erythromycin.
gen vanA. Adapun resistensi dapat terjadi 3. Perubaban protein kanal membran luar
karena mutasi de novo maupun mutasi karena bakteri yang mengakibatkan agen
akuisisi gen resistendari organisme lain. Akuisisi antibiotik tidak dapat masuk ke dalam
gen resisten dari bakteri resisten ke bakteri intraseluler bakteri. Contob: OmpF pada
sensitif dapat terjadi melalui konjugasi, Escherichia coli.
transformasi, atau transduksi transposon dari 4. Upregulation yang menghasilkan
bakteri resisten ke plasmid sel inang. Gen peningkatan jumlab pompa effluks yang
resisten yang telab dialruisisi memungkinkan mampu mengeluarkan agen antibiotik dari
bakteri untuk menghasilkan suatu enzim intraseluler menuju ekstraseluler bakteri.
yang dapat merusak agen antibakteri, Contoh: mekanisme efiluks agen antibiotik
mengekspresikan pompa efluks yang mampu floroquinolon dari Staphylococcus
mencegab agen antibiotik mencapai situs target aureus.
intraselular, memodifikasi situs target obat, atau
menghasilkan altematif jalur metabolisme, Evolusi horisontal terjadi akibat adanya
sehingga mampu melewati fuse yang menjadi pertukaran material genetik dari organisme yang
target obat. Resistensi terhadap berbagai kelas telah resisten. Organisme resisten tersebut
agen antibiotik dapat terjadi melalui pertukaran dapat berasal dari spesies yang sarna maupun
genetik tersebut (Tenover, 2006). dari spesies atau genus yang berlainan.
Terdapat dua istilah pada resistensi Pertukaran material genetik terjadi melalui proses
bakteri berdasarkan mekanisme perubaban konjugasi, transduksi, dan transformasi.
genetiknya yaitu 'evolusi vertikal' , dan 'evolusi Konjugasi material genetik bakteri resisten
borisontal' (McManus, 1997). Evolusi vertikal terjadi pada bakteri Gram negatif melalui 'pilus',
terjadi akibat adanya mutasi kromosomal dan yaitu struktur perpanjangan suatu protein yang
proses seleksi. Hal tersebut terjadi pada saat menghubungkan dua organisme. Transduksi

12
terjadi melalui material genetik yang ditransfer berbeda di tiap negara untuk bakteri-bakteri
oleh bakteriofag (virus yang menyerang bakteri). patogen, seperti S. aureus, Enterococcus spp.,
Adapun transformasi terjadi melalui segmen Enterobacteriaceae (selain Salmonella dan
DNA dari bakteri resisten yang ada di Shigella), Pseudomonas aeruginosa dan
lingkungan bakteri non-resisten yang ada saat Acinetobacter spp. Adapun kategori agen-agen
lisis bakteri resisten. Hal tersebut dapat antibiotik yang umum digunakan untuk
mengakibatkan individu organisme bakteri non- pengujian resistensi bakteri berbeda, antara
resisten berubah menjadi resisten (McManus, bakteri resisten satu dengan yang lain. Hal ini
1997). mengacu pada acuan standar pedoman terapi
Resistensi bakteri dapat diklasifikasikan pengatasan infeksi akibat bakteri tersebut
berdasarkan sensitifitasnya terhadap agen (Magiorakos et al., 2012). Acuan standar
antibiotik. Kategori tersebut dibuat untuk antibiotik untuk menguji resistensi bakteri
membuat definisi terstandar terhadap istilah- Staphylococcus aureus.Enterococcus spp. ,dan
istilah resistensi yang mungkin diartikan Acinetobacter spp. dapat dilihat pada Tabel I.

r{~;1
."."
_4;~
Tabell. Agen antibiotik yang digunakan untuk menentukan kategori resistensi bakteri Sunaeus,
Enterococcus spp., dan Acinetobacter spp. (Magiorakos et al., 2012).

~~~. '.
T~"
..~

,fllllk4cl"

- -
- -
(
.'
:' ;r
1\
r: ~. - r:
r.
r;.r-.,.
( ( (
::- t: t:
F~~ • , -r - Tn-droprillHldpllamethaxazoJe

FlUidic acid I- I-
-
T.

I-
I- I-
I-
I- I-
r. I,_1M
i-
I'
acid

I- 1-
,addt I- I-
..,. -
SIreptogra1nim
"'.
1'1
»r-
I"" ....,....

. ~ v ~""" 1J
, -,

13
Adapun kategori-kategori bakteri resisten target yang berupa enzim laktamase. Hal
menurut Magiorakos et 01., (2012) antara lain tersebut diawali dengan melakukan skrining
adalah sebagai berikut: terbadap peaghasil enzim laktamase tersebut
1. Multidrug-resistant (MDR) yaitu Pendekatan kedua yaitu mencari agen yang
resistensi bakteri yang didefinisikan dapat mengbambat target yang berupa
sebagai ketidaksensitifan bakteri terbadap enzim bidrolase. Hal tersebut dilakukan
paling tidak satu agen antibiotik dari tiga dengan mencari mekanisme pengbambatan
atau lebih kategori agen antibiotik. pada sisi aktif enzim serin bidrolase.
2 Extensively drug-resistant (XDR) yaitu Kedua strategi di atas mengbasilkan
resistensi bakteri yang didefinisikan clavulanate. Senyawa tersebut merupakan
sebagai ketidaksensitifim bakteri terbadap agen antibiotik yang tidak aktif apabila
paling tidak satu agea antibiotik dari semua digunakan sendiri, namun meningkatkan aksi
kategori agen antibiotik kecuali satu atau agen antibiotik dari kategori ~-laktam
dua kategori yang masih sensitif. khususnya amoxicillin pada bakteri resisten.
3. Pan drug-resistant (PDR) yaitu resistensi Mekanisme kerja clavulanate ada lab
bakteri yang didefinisikan sebagai menonaktitkan enzim laktamase dengan
ketidaksensitifan bakteri terbadap semua bekerja sebagai substrat palsu bagi enzim
agen antibiotik dari semua kategori. tersebut. Kombinasi amoxicillin dan
clavulanate dikenal dengan nama
S'lRATEGIUNIUK MENGATASI Amoxiclav, dan sekarang menjadi garda
RESISTENSI BAKTERI depan dalam terapi infeksi. Kombinasi
lainnya adalah sulbactam dengan ampicillin.
Menurut Walsh (2000) terdapat beberapa Sulbactam merupakan senyawa analog §-
strategi untuk mengatasi resistensi bakteri laktam yang mengandung atom Spada
patogen. Strategi tersebut adalab sebagai stuktur cincin !-laktam sebingga ikatannya
berikut: menjadi lebih lemah. Sulbactam menjadi
1. Menemukan target berdasarken substrat bagi enzim laktamase dan
melumisme resistensi; menyebabkan enzim tersebut berada dalam
Salah satu mekanisme resistensi bakteri Case inaktif dalam jangka waktu yang re1atif
terbadap antibiotik f}-laktam adalah dengan lama. Adapun analog lainnya yang berbasil
menghasilkan enzimjl-laktamase yang dapat ditemukan kemudian digunakan dalam terapi
menooakt:i.fk:anantibiotik tersebut. Salah satu kOOlbinaside:oganantibiotik ~-laktamadalah
strategi mengatasi bakteri penghasil §- Timeotin® dan Zocin®.
laktamase yaitu membuat antibiotik baru dari Pad a kategori antibiotik tetracyclin
struktur utama ~-laktam dengan cara maupun erythromycin, pengembangan
memodifikasi struktur rantai sampiog. Hal dilakukan dengan menarget pada pompa
tersebut dapat mengatasi bakteri yang effluks maupun pada enzim pemetilasi. Dati
resisten, namun banya semen tara. basil studi, senyawa analog yang
Strategi lainnya dengan cara membuat dikembangkan dari kategori antibiotik
target berdasarkan mekanisme resiste:osinya. tetracyclin dan erythromycin adalab 16
Hal ini dilakukan melalui dua cara ketolides. Senyawa 16ketolides merupakan
pendekatan untuk menonaktitkan enzim modifikasj dari claritbromycin yang memiliki
yang dihasilkan bakteri. Pendekatan pertama gugus 3-keto pada struktur cincin
yaitu mencari agen yang dapat menghambat makrolidanya. Dengan ada perubaban

14
tersebut, pompa effluks pada bakteri sehingga memperluas target kandidat agen
resisten tidak mengenali agen antibiotik antibiotik yangsaat ini terbatas. Target-target
tersebut, sehingga agen antibiotik dapat baru tersebut berfungsi dalam skrining untuk
segera menuju lokasi penempalan pada situ menentukan senyawa penuntun yang dapat
aktifnya. dikembangkan menjadi agen antibiotik barn
dengan syarat dapat digunakan pada
2. Pengembangan kelas antibiotik bam skrining in vitro .kemudian in vivo pada
Tujuan pengembangan kelas antibiotik hewan uji. Dengan kata lain target baru
barn adalah menghasilkan antibiotik dengan tersebut harus tervalidasi. Contoh target
potensi yang tinggi dan spektrum yang lebih baru tersebut adalah metallopeptidase yang
luas, namun seminimal mungkin merupakan protein yang esensial bagi
menghasilkan bakteri resisten. Hasil dari bakteri dan terdapat pad a hampir semua
strategi ini adalah ditemukannya kelas bakteri.
antibiotik linezolid. Linezolid diketahui Di lain pihak, teknik genomik
memiliki mekanismekerja yaitu menghambat digunakan pula untuk mengetahui sekuens
sintesis protein melalui interaksi spesifik gen lengkap dari mikroba penghasil senyawa
dengan 23S RNA ribosom. Linezolid telah antibiotik. Dengan mengetahui sekuens dari
ditetapkan sebagai kelas pertama antibiotik mikroba tersebut, diharapkan dapat dikctahui
yang diperkenalkan sekitar tahun 2000. pula operon pada biosintesis senyawa
Sebelumnya, tidak ada kelas antibiotik baru antibiotik dan regulasinya. Setelah itu,
yang ditemukan sejak 1970. biosintesis senyawa antibiotik bahkan dari
Selain linezolid, ditemukan pula mikroba yang sulit dikultur dapat dilakukan.
ramoplanin. Ramoplanin merupakan suatu Hal tersebut akan memperluas pencarian
glycolicodepsipeptide yaitu makrolakton kandidat agen antibiotik baru yang mampu
siklis yang terdiri dari 17 asam amino. mengatasi bakteri patogen resisten.
Ramoplanin bekerja dengan menghambat Pada biosintesis antibiotik poliketida
biosintesis dinding sel peptidoglycan atau campuran polikctidalnon ribosomal
dengan berperan sebagai substrat palsu. peptida antibiotik,umumnya gen yang
Dari basil studi, diketahui bahwa ramoplanin bertanggung jawab terhadap biosintesis
aktif terhadap VRE (vancomycin resistant antibiotik tcrsebut terdapat pada suatu
enterobacter). cluster gen dengan panjang 50-100 kilobase
DNA. Oleh karena itu, biosintesis senyawa
3. Penggunaan teknik genomik untuk antibiotik dapat dilakukan dengan kloning.
menentukan targetbaru. Namun demikian, ada hal yang perlu
Perkernbangan pesat pada teknik diperhatikan yaitu teknik fermentasi untuk
genomik rnenjadikan gen-gen dari beberapa memperbanyak hasil biosintesis. Di samping
bakteri patogen dapat disekuens secara itu, perlu pula diperhatikan efek dari mutasi
lengkap. Studi yang intensifterus dilakukan maupun efek lainnya pada proses biosintesis
untuk mengetahui gen yang bertanggung terbadap produk akhir yang dihasilkan. Gen
jawab terhadap ekspresi protein yang yang dapat digunakan adalah yang dapat
berperan pada virulensi bakteri maupun menghasilkan produk akhir yang diinginkan
pada daya survival bakteri tersebut. Protein- dan stabil dengan arti mampu mentolerir efek
protein tersebut sebagian telah diketahui mutasi titik, pemindahan multi domain, dan
penggantian domain katalitik.

15
4. Mengembangkan strategl untuk VRSA (Vancomycin Resistant
memperlama siklus penggun aan Staphyllococcus aureusi. VRSA merupakan
antibiotik. momok karena saat ini tidak ada antibiotik
Strategi ini dilakukan dengan lain yang dapat digunakan untuk
megnoptimalkan penggunaan antibiotik mengatasinya. VRSA juga dapat terjadi
yang telah tersedia. Di negara bcrkembang apabila terdapat transfer gen resistan
seringkali terjadi ketidaksesuaian vancomycin dari enterobacteria resisten atau
penggunaan antibiotik. Hal ini disebabkan VRE (VancomycinResistant Enterobactery
oleh pemberian resep dokter yang kurang pada MRSA.
tepat dan pcrilaku pasicn terhadap Penggunaan antibiotik dalam
penggunaan antibiotik. Pembcrian resep kombinasi dimungkinkan untuk mengatasi
dokter yang kurang tepat terjadi pada hampir infeksi tanpa menimbulkan resistensi. Hal
separuh dari kasus infeksi. Dokter tersebut disebabkan oleh eara kerja antibiotik
memberikan antibiotik padahal infeksi yang saling melengkapi satu sama lain,
disebabkan oleb virus, bukan disebabkan sehingga walaupun masing-masing
oleh bakteri. Hal tersebut mcnyebabkan dosisnya adalah dosis subterapi, namun
terjadinya peningkatan pcnggunaan tetap menghasilkan efek dalam terapi. MDR
antibiotik yang tidak perlu. Adapun perilaku pada TBC (tuberculosis) kemungkinan besar
pasien khususnya di negara bcrkembang muncul akibat pengulangan ketidakpatuhan
yaitu dapat dengan mudah mendapatkan dan pasien terhadap pengobatan.
mengkonsumsi antibiotik di luar resep dokter. Selain penggunaan antibiotik untuk
Mereka mengkonsumsi antibiotik untuk terapi pada manusia, perlu diperbatikan pula
mengbilangkan gejala tanpa memperhatikan penggunaan antibiotik pada peternakan.
aturan pakai. Akibatnya dosis yang Pada tahun 1994, turunan vancomycin yaitu
didapatkan merupakan dosis subterapi yang avoparcin digunakan sebanyak 24.000 kg
hanya menghilangkan gejala, namun untuk petemakan di Denmark, sedangkan
menyisakan bakteri resisten. Pasicn tersebut pada manusia hanya sebesar 24 kg. Hasil uji
beresiko menjadi reservoir bakteri resisten laboratorium terbadap VRE di petemakan
yang dapat mcnyebar ke individu lain. tersebut rnenunjukkan lima gen operon yang
Acuan standar diperlukan untuk sama dengan VRE yang diisolasi dari
mencegah timbulnya resistensi bakteri pada man usia. Setelah adaoya temuan itu,
terapi antibiotik. Adapun anjuran dari acuan pemerintah Denmark melarangpenggunaan
tersebut yaitu penggunaan antibiotik secara turuoan avoparcin untuk petemakan. Oleh
optimal (dosis, lama terapi, dan jenis karen a itu, agen antibiotik baru yang
antibiotik), mengganti antibiotik secara nantinya akan digunakan pada manusia
terpola, serta menggunakan antibiotik dalam perlu dievaluasi terlebih dahulu sebelum
kombinasi (Shlaes et al., 1997). digunakan pada hewan temak.
Anjuran untuk penggantian antibiotik
seeara terpola perlu dilakukan pada antibiotik
lini terakhir, seperti vancomycin.
Penggunaan vancomycin secara terus Permasalaban resistensi bakteri
menerus untuk mengatasi MRSA patogen akan terus berlaojut seiring dengan
(Methycillin Resistant Staphyl/ococcus pencmuan-penernuan agen antibiotik baru.
aureus) dapat menyebabkan tcrjadinya Namun demikian, bukan berarti agen
antibiotik yaog ada sekaraog tidak dapat

16
digunakan lagi. Tata cara pemberian Magiorakos, A.P., Srinivasan, A., Carey, R
antibiotik maupun strategi lainnya diperlukan B., Canneli, Y., Falagas, M E., Giske,
untuk memperlambat laju resistensi bakteri C. G, Monnet,D. L. 2012. Multidrug-
patogen. resistant, extensively drug-resistant
Dari uraian di atas, strategi yang paling and pandrug-resistant bacteria: an
memungkinkan untuk mengatasi bakteri international expert proposal for
resisten yaitu dengan menelusuri protein- interim standard definitions for
protein target agen antibiotik yang barn yang acquired resistance. Clin Microbiol
kemudian divalidasi, sehingga dapat Infect,18(3):268-281.
digunakan dalam bioprospekting berbagai
senyawa baban alam kelautan. Target baru McManus, M. C. 1997. Mechanisms of
tersebut hendaknya terdapat pada seluruh bacterial resistance to antimicrobial
bakteri patogen namun tidak pada inang, agents. Am J Health-Syst Pharm,
sebingga agen antibiotik dapat bekerja tepat 54(12):142~1433.
sasaran. Selain itu, target barutersebut
bendaknya terdapat pada bakteri yang Sblaes, D., Gerding, D., Jobo, J.F.J., River, P.,
dikategorikan tidak resisten maupun bakteri Craig, W., Bornstein, D.,
yang dikategorikan resisten, sehingga agen Watanakunakorn, C. 1997. Societyfor
antibiotik baru yang dibasilkan nantinya Healthcare Epidemiology of America
dapat digunakan untuk mengatasi seluruh and Infectious Diseases Society of
penyakit infeksi. Strategi lain yang telab America Joint Committee on the
dijelaskan di atas tetap diperlukan untuk Prevention of Antimicrobial
mengantisipasi kemungkinan timbulnya Resistance: Guidelines for tbe
permasalaban lain yang berakibat tidak Prevention of Antimicrobial
efektifnya agen antibiotik. Resistance in Hospitals. Infect
Control Hosp Epidemiol, 18: 275-
291.
DAFfAR PUSTAKA
Ten over, F. C. 2006. Mechanisms of
Fiscbbacb, M. A., and Walsb, C. T. 2009. antimicrobial resistance in bacteria.
Antibiotics For Emerging Pathogens. AmJ Med, 119(6A): S3-SlO.
Science,325(5944): 1089-1093.
Walsh, C. 2000. Molecular mechanisms that
confer antibacterial drug resistance.
Namre,406: 77~781.

17
18

Anda mungkin juga menyukai