Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/298374757

UJI PELEPASAN DAN AKTIVITAS GLUTATION SEDIAAN KRIM TIPE A/M


MENGGUNAKAN CERA ALBA

Article · February 2014

CITATIONS READS

0 4,019

2 authors, including:

Destria Indah Sari


Universitas Lambung Mangkurat
5 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Destria Indah Sari on 16 March 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


59

Jurnal Pharmascience, Vol 1, No. 1, Februari 2014, hal: 59 - 63


ISSN : 2355 – 5386

UJI PELEPASAN DAN AKTIVITAS GLUTATION


SEDIAAN KRIM TIPE A/M MENGGUNAKAN CERA ALBA

Hidayah Murniati, Destria Indah Sari

Program Studi Farmasi, FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat


Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Email : destriaindahsari@farmasi-unlam.ac.id

INTISARI
Glutation tereduksi (GSH) adalah “master antioxidant”, antioksidan yang melindungi sel
terhadap stres oksidatif. GSH merupakan tripeptida yang tersusun atas asam amino sistein, asam
glutamat, dan glisin. Krim tipe air dalam minyak (A/M) membuat GSH yang bersifat hidrofilik lebih
mudah lepas dari krim. Salah satu bahan yang digunakan dalam sediaan krim adalah cera alba
yang berfungsi sebagai peningkat konsistensi. Cera alba membuat krim bertahan lama di kulit dan
memberikan proteksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi cera alba yang
menghasilkan pelepasan paling besar dan efektivitas antioksidan paling besar dari GSH dalam
sediaan krim tipe A/M. Variasi konsentrasi cera alba untuk masing-masing formula sebesar 5%,
10% dan 15%. Uji pelepasan GSH secara in vitro selama 4 jam. Area Under Curve (AUC)
digunakan sebagai parameter kuantitatif dari uji pelepasan secara in vitro. Efektivitas antioksidan
dari sediaan krim GSH tipe A/M diuji secara in vitro menggunakan metode DPPH. Berdasarkan
analisis statistik (P>0,05), menunjukkan perbedaan konsentrasi cera alba tidak memberikan
pengaruh signifikan terhadap pelepasan dari GSH. Konsentrasi cera alba sebesar 5%
menghasilkan pelepasan paling besar dan efektivitas antioksidan paling besar dari GSH.

Kata Kunci : Glutation, cera alba, pelepasan obat, uji antioksidan DPPH

ABSTRACT
Most of the disease preceded by excessive oxidation reactions in the body, excessive
oxidation leads to oxidative stress. Reduced Glutathione (GSH) is “Master Antioxidant”, protects
cells against oxidative stress. GSH is tripeptide composed of the amino acids cysteine, glutamic
acid, and glycine. GSH is a hydrophilic drug, water in oil (W/O) cream used to improve the release
of hydrophilic drug. One of the ingredients that used in the cream is cera alba as stiffening agent.
Cera alba make the cream long lasting on the skin and give protection. The objectives of this
research was to determine concentration of cera alba which produces the highest release and the
highest antioxidant efectivity of GSH in W/O cream. The variation of concentration of cera alba for
each formula are 5%, 10% and 15%. In vitro release of GSH was performed for 4 hours. Area
Under Curve (AUC) used as a quantitative parameter of release in vitro. Antioxidant efectivity of
GSH in W/O cream examined using DPPH. Based on statistical analysis (P>0.05), different
concentration of cera alba does not has significant influence on the release of GSH. Five percents
concentration of cera alba was yield the highest released and the highest antioxidant efectivity of
GSH.

Keywords : Glutathione, cera alba, drug release, antioxidant test DPPH

PENDAHULUAN amino sistein, asam glutamat, dan glisin. GSH


Glutation tereduksi (GSH) adalah adalah antioksidan yang berperan dalam
antioksidan yang melindungi sel terhadap stres detoksifikasi hasil metabolisme endogen (peroksida
oksidatif (Rahman & Macnee, 2000). GSH lipid) dan senyawa xenobiotik (polutan, logam berat,
merupakan tripeptida yang tersusun atas asam dan obat-obatan) (Allen dan Bradley, 2011).

Volume 1, Nomor 1 (2014) Jurnal Pharmascience


60

Sediaan GSH yang terdapat di pasaran parafin cair merupakan bahan yang tidak berbau dan
berupa injeksi dan oral. Sediaan injeksi ini dapat bentuknya tidak padat, sehingga sediaan lebih
bekerja lebih cepat, tetapi permasalahan yang sering nyaman dan lebih mudah saat digunakan. Fase
terjadi adalah menyebabkan rasa sakit saat minyak dapat terpenuhi dengan adanya parafin cair
penyuntikan serta diperlukan tenaga ahli dalam karena rentang konsentrasi parafin cair yang dapat
penggunaan. Suplemen GSH dalam bentuk oral digunakan cukup besar.
tidak memberikan hasil yang signifikan terhadap Penambahan cera alba pada sediaan krim
stres oksidatif. Pemberian secara oral selama 2-4 dapat menyebabkan krim memiliki sifat fisik yang
minggu memberikan efek samping terhadap baik, konsistensi sediaan krim tidak terlalu encer
partisipan diantaranya seperti perut kembung dan sehingga lebih nyaman dan lebih mudah saat
diare, serta kenaikan berat badan (Allen & Bradley, digunakan. Selain itu cera alba membuat sediaan
2011). Bentuk sediaan lain yang dapat digunakan krim dapat melekat lama di kulit, tidak mudah hilang
selain injeksi dan oral yaitu sediaan topikal. Menurut oleh air dan keringat, serta memberikan proteksi
Burgess (2005) pencegahan proses radikal bebas pada kulit (Fitriana, 2009). Cera alba merupakan
secara topikal dapat dilakukan dengan penggunaan bahan yang dapat meningkatkan viskositas sediaan,
antioksidan yang terkandung dalam sediaan kerusakan sediaan krim dapat dicegah dengan
kosmetik yaitu krim. Berdasarkan hal tersebut maka penambahan bahan peningkat viskositas. Semakin
pada penelitian kali ini sediaan yang dibuat adalah tinggi viskositas dari suatu sediaan, semakin rendah
sediaan topikal dalam bentuk krim. Bentuk sediaan terjadinya kerusakan sediaan krim (Iswanto, 2009).
krim memiliki beberapa keuntungan yaitu tidak Konsentrasi cera alba yang digunakan bervariasi
lengket dan mudah menyebar rata (Fatmawaty et al, yaitu 5%, 10% dan 15%. Penggunaan cera alba
2012). menyebabkan viskositas dari sediaan meningkat,
Tipe krim yang dibuat adalah tipe air dalam sehingga dapat mempengaruhi pelepasan dan
minyak (A/M), krim tipe A/M dibuat dengan efektivitas dari zat aktif. Zat aktif dalam suatu
mendispersikan komponen air ke dalam komponen sediaan topikal yang digunakan terlebih dahulu
minyak. Krim tipe A/M sifatnya sukar dicuci dengan harus lepas dari pembawa sebelum mencapai efek
air tetapi penyebarannya lebih baik dan memiliki farmakologis obat (Suardi et al, 2008). Apabila
waktu kontak yang lama pada kulit (Fatmawaty et al, bahan obat tidak dapat dilepaskan dari pembawa,
2012). Menurut Lucida et al (2008), zat yang bersifat maka obat tersebut tidak dapat bekerja secara efektif
hidrofilik akan memiliki afinitas yang kecil terhadap (Astuti et al, 2007). Efektivitas suatu senyawa yang
basis tipe A/M sehingga lebih mudah untuk lepas memiliki kemampuan sebagai antioksidan dapat
dari basis tipe A/M. GSH bersifat hidrofilik sehingga diketahui melalui aktivitas atau kemampuan
lebih mudah lepas dari basis dengan tipe A/M. penghambatan proses oksidasi oleh senyawa
Fase minyak yang ditambahkan lebih besar antioksidan tersebut (Aryudhani, 2007). DPPH dipilih
dari fase air akan membentuk krim tipe A/M, karena sebagai metode untuk penentuan aktivitas
jika volume fase minyak yang digunakan dalam krim antioksidan, didasarkan pada beberapa keunggulan,
lebih kecil dari fase air, maka akan membentuk diantaranya mudah, sederhana, cepat, sensitif, dan
emulsi tipe minyak dalam air (M/A) (Pakki et al, hanya membutuhkan sedikit sampel (Koleva et al.
2009). Fase minyak yang digunakan pada penelitian 2002). Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh
ini adalah vaselin dan parafin cair, bahan tersebut dari variasi konsentrasi cera alba terhadap
ditambahkan untuk memenuhi bagian fase minyak pelepasan dan efektivitas GSH sebagai antioksidan
agar dapat terbentuk krim tipe A/M. Vaselin dan dalam sediaan krim tipe A/M.

Volume 1, Nomor 1 (2014) Jurnal Pharmascience


61

BAHAN DAN METODE Uji pH


Bahan penelitian : Glutation tereduksi (GSH) Satu gram krim diencerkan dengan akuades
(Sigma-Aldrich), vaselin, parafin cair, cera alba, 9 mL, kemudian diukur dengan pH-meter.
sorbitan 60, polisorbat 60, aquades bebas CO2,
larutan methylenblue, 5,5’-dithio-bis(2-nitrobenzoic Viskositas
acid) (DTNB) (Sigma-Aldrich), membrane cellulose Pengukuran dilakukan dengan viskometer
(Spectra/por ), KH2PO4 (Merck p.a), NaOH (Bratako Brookfield seri LV nomor IV, pada kecepatan 6 rpm.
p.a), 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH) (Sigma- Pengamatan dihentikan ketika diperoleh angka yang
Aldrich). tetap.

Pembuatan krim Uji Pelepasan GSH


Sediaan krim dibuat baru, formula terlihat Uji pelepasan menggunakan pengaduk
pada tabel I. dayung, dilengkapi dengan sel difusi. Lima ratus
Formula Formula Formula mililiter larutan dapar fosfat pH 7,0±0,5 dalam bejana
Bahan
1 (%) 2 (%) 3 (%)
disolusi dikondisikan pada suhu 37±2°C. Krim
GSH 2 2 2
Vaselin 25 25 25 dimasukkan dalam sel difusi dan ditutup dengan
Parafin cair 30 30 30 membran selofan. Sel difusi diletakkan dengan
Cera alba 5 10 15
posisi menghadap atas dengan kecepatan diatur
Sorbitan 60-
5 5 5 pada 50 rpm. Setiap waktu tertentu diambil
Polisorbat 60
Akuades ad 100 100 100 sebanyak 5,0 mL media dan ditambahkan 5,0 mL
dapar fosfat baru. Pengambilan sampel dilakukan
Cera alba, parafin cair, vaselin dan sorbitan
selama 4 jam. Pembacaan absorbansi tiap waktu
60 dileburkan pada suhu 70°C. Polisorbat 60
cuplikan dilakukan pada panjang gelombang 412 nm
dicampur dengan akuades, kemudian diaduk sambil
menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Kadar yang
dipanaskan pada suhu 70°C. Campuran polisorbat
diperoleh dihitung dan ditentukan jumlah kumulatif
60 dimasukkan ke dalam campuran cera alba,
yang dilepaskan.
kemudian dimasukkan GSH yang sudah dilarutkan
dengan kuades. Campuran krim di atas dimasukkan
Uji aktivitas sediaan krim
dalam mortir panas, diaduk hingga diperoleh massa
Penentuan IC50
yang halus.
Sebanyak10 miligram krim dilarutkan dalam
10 mL campuran metanol:akuades (6:4). Larutan
Uji Karakteristik Krim
tersebut diencerkan menjadi seri konsentrasi 10 –
Uji karakteristik krim dilakukan sebanyak tiga
150 ppm. Nilai % inhibisi dihitung menggunakan
kali replikasi. Pengujian dilakukan terhadap krim
rumus berikut :
yang baru dibuat.

Organoleptis
(Cholisoh dan Utami, 2008)
Krim diamati secara visual terhadap warna,
bau, konsistensi yang dihasilkan.
Prosen inhibisi yang diperoleh dibuat hubungan linier
terhadap seri konsentrasi, kemudian ditentukan
konsentrasi yang menyebabkan peredaman 50%

Volume 1, Nomor 1 (2014) Jurnal Pharmascience


62

radikal bebas. Sebagai pembanding, digunakan Uji Pelepasan Krim GSH


vitamin C yang diperlakukan sama. Jumlah kumulatif glutation yang terlepas dari
krim dapat dilihat pada tabel III. Nilai AUC digunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN untuk mengetahui jumlah obat yang terlepas.
Uji Karakteristik Krim Sediaan semisolid dapat memberikan efek
Krim yang diperoleh berwarna putih, berbau jika bahan obat telah lepas dari basis (Hendradi et
khas tiol, tipe a/m. Bau khas tiol disebabkan bahan al, 2012). AUC dapat digunakan sebagai parameter
aktif GSH memiliki gugus SH. kuantitatif untuk pelepasan in vitro sediaan topikal
(Demana et al, 1997; Alkrad et al, 2003), AUC
Uji pH dihitung dengan menggunakan rumus luas
pH krim berkisar antara 5,18 – 5,60. trapesium. Hanya formula 3 yang menunjukkan
Peningkatan konsentrasi cera alba tidak perbedaan signifikan terhadap nilai AUC. Namun,
menyebabkan peningkatan signifikan terhadap pH peningkatan cera alba menyebabkan penurunan
sediaan. jumlah glutation yang terlepas. Hal ini disebabkan
oleh viskositas sediaan yang makin meningkat.
Viskositas yang tinggi menurunkan pelepasan obat
dari sediaan.
Tabel III. Nilai AUC krim glutation dengan
konsentrasi cera alba 5% (Formula 1),
Gambar 1. Hasil uji pH 10% (Formula 2), dan 15%(Formula 3)
Formula AUC (μg menit/ml)
1 (5%) 2982,675 ± 187,956
Viskositas 2 (10%) 2491,891 ± 471,112
Viskositas sediaan berada pada rentang 3 (15%) 1722,292 ± 74,643

11.000 – 54.000 cPs. Nilai ini sedikit berada di atas


Uji aktivitas sediaan krim
rentang viskositas sediaan yang baik. Peningkatan
Nilai IC50 glutation diperoleh sebesar 22,952
konsentrasi cera alba menyebabkan peningkatan
ppm. Hal ini menunjukkan GSH tergolong sediaan
viskositas sediaan krim. Hal ini disebabkan karena
dengan aktivitas antioksidan sangat aktif. Nilai IC 50
cera alba memiliki konsistensi semipadat, sehingga
untuk masing-masing formula terlihat pada tabel 4.
peningkatan konsentrasi cera alba akan
mengarahkan sediaan yang mendekati konsistensi Tabel 4. Nilai IC50 sediaan krim GSH dengan
cera alba. konsentrasi cera alba 5% (Formula 1),
Tabel II. Nilai pH dan viskositas rerata krim glutation 10% (Formula 2), dan 15%(Formula 3)

dengan konsentrasi cera alba 5% (Formula Formula IC50 (ppm)


1 143,986
1), 10% (Formula 2), dan 15% (Formula 3)
2 204,454
Parameter
Formula Hari ke- 3 214,516
pengamatan
1 5,48 ± 0,11
Nilai IC50 tersebut menyatakan sediaan tergolong
pH 2 5,41 ± 0,18
3 5,34 ± 0,14 memiliki aktivitas antioksidan sedang, karena berada
1 12000 ± 1000,0 pada rentang 101-250 ppm, dimana formula 1
Viskositas 2 23500 ± 3122,5
memiliki aktivitas terbesar diantara ketiganya.
(cPs) 52500 ±
3
1322,88

Volume 1, Nomor 1 (2014) Jurnal Pharmascience


63

DAFTAR PUSTAKA Rimpang Temu Giring (Curcuma heyneana


Alkrad, J.A., Mrestani, Y., & Neubert, R.H.H., 2003. val.) dengan Basis Vaselin. Skripsi. Fakultas
The Release Profiles Of Intact and Farmasi, Universitas Muhammadiyah
Enzimatically Digested Hyaluronic Acid From Surakarta, Surakarta.
Semisolid Formulations Using Multi-Layer Hendradi, E., Purwanti, T., Suryanto, A. A, 2012.
Membrane System, abstr. 37. Eur J Pharm Karakterisasi Sediaan dan Uji Pelepasan
Biopharm. Vol.56(1):37-41. Natrium Diklofenak dengan Sistem Mikrokrim
Allen, J. & Bradley, R. D., 2010. Effects of Oral dalam Basis Gel HPC-M. PharmaScientia,
Glutathione Supplementation on Systemic Vol. 1 No. 2.
Oxidative Stress Biomarkers in Human Iswanto, B. 2009. Pengaruh Homogenisasi Terhadap
Volunteers. The Journal Of Alternative And Stabilitas Emulsi Santan Awet Dengan
Complementary Medicine. 17 : 827–833. Penambahan Carboxymethylcellulose.
Aryudhani, N. 2007. Kandungan Senyawa Fenol Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Rumput Laut Caulerpa racemosa dan Pertanian Bogor, Bogor.
Aktivitas Antioksidannya. Skripsi. Fakultas Lucida, H., Patihul, H., & Vinny, H., 2008. Kinetika
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Permeasi Klotrimazol dari Matriks Basis Krim
Pertanian Bogor, Bogor. yang Mengandung Virgin Coconut Oil (VCO).
Astuti, I.Y., Iskandar, S., & Umi, H.,. 2007. Pengaruh Fakultas Farmasi, Universitas Andalas,
Konsentrasi Adeps Lanae Dalam Dasar Padang. Jurnal Riset Kimia Vol. 2 No. 1
Salep Cold Cream Terhadap Pelepasan September 2008.
Asam Salisilat. Fakultas Farmasi, Pakki, E., Sartini, T., Rosany, Nur, L.M., 2009.
Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Formulasi dan Evaluasi Kestabilan Fisik Krim
Purwokerto. Pharmacy Vol. 05 No. 1 April Antioksidan Ekstrak Biji Kakao (Theobroma
Burgess, C.M. 2005. Cosmetic Dermatology. cacao L). Fakultas Farmasi, Universitas
Springer Verlag Berlin Heidelberg. Germany. Hasanuddin, Makassar. Majalah Farmasi dan
Demana, P.H., Smith, E.W., Walker, R.B., Haigh, Farmakologi Vol. 13 No. 2 Juli 2009.
J.M., & Kanfer, I. 1997. Evaluation Of The Rahman, I. & Macnee, W., 2000. Regulation of redox
Proposed FDA Pilot Dose-Response glutathione levels and gene transcription in
Methodology for Topical Corticostreoid lung inflammation: therapeutic approaches.
Bioequivalence Testing, abstr. 303. Free Radic Biol Med. 1;28(9):1405-20.
Pharmaceutical Research. Vol 14, 303-308. Suardi, M., Nasrul, R., & Rahman, A., 2008.
Fatmawaty, A., T., Apolarosa R., Rhadia, & Michrun, Pengaruh Virgin Coconut Oil Terhadap
N., 2012. Formulasi, Evaluasi Fisik dan Liberasi Salep Kalium Iodida. Skripsi.
Permeasi Krim Pemutih Asam Kojat dengan Fakultas Farmasi UNAND.
Variasi Enhancer. Fakultas Farmasi
Universitas Hasanuddin. Makasar. Majalah
Farmasi dan Farmakologi Vol.16 No.3
November 2012 : 139-142.
Fitriana, M. 2009. Formulasi dan Uji Aktivitas
Antijamur Secara In Vitro Salep Minyak Atsiri

Volume 1, Nomor 1 (2014) Jurnal Pharmascience

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai