Anda di halaman 1dari 11

KFK kelompok 8

Friska Ayuningtias (1648201048)


Belia Destama Putri (1648201023)
Pengertian titrasi
iodometri

Iodometri merupakan titrasi dengan cara tidak langsung,


iodometri (disebut pula analisis iodometrik) adalah titrasi
redoks yang melibatkan titrasi iodin yang diproduksi dalam
reaksi dengan larutan standar natrium tiosulfat
Prinsip umum
titrasi iodometri

• Iodin bebas seperti halogen lain dapat menangkap elektron dari


zat pereduksi, sehingga iodin sebagai oksidator. Ion I- siap
memberikan elektron dengan adanya zat penangkap elektron,
sehingga I- bertindak sebagai zat pereaksi.
• Titrasi iodometri (redoksimetri) termasuk dalam titrasi dengan
cara tidak langsung, dalam hal ini ion iodide sebagai pereduksi
diubah menjadi iodium yang nantinya dititrasi dengan larutan
baku Na2S2O3. Cara ini digunakan untuk penentuan oksidator
H2O2. Pada oksidator ditambahkan larutan KI dan asam sehingga
akan terbentuk iodium yang akan dititrasi dengan Na2S2O3.
Sebagai indicator, digunakan larutan kanji. Titik akhir titrasi
pada iodometri apabila warna biru telah hilang.
Klasifikasi titrasi
iodometri

1. Cara langsung
Iodimetri merupakan analisis titrimetri yang secara langsung
digunakan untuk zat reduktor atau natrium tiosulfat dengan
menggunakan larutan iodin atau dengan penambahan larutan baku
berlebihan. Kelebihan iodin dititrasi kembali dengan menggunakan
larutan tiosulfat
2. Cara tidak langsung
Iodometri adalah analisa titrimetrik yang secara tidak langsung
untuk zat yang bersifat oksidator seperti besi III, tembaga II. Zat–zat
ini akan mengoksidasi iodida yang ditambahkan membentuk iodin.
Iodin yang terbentuk ditentukan dengan menggunakan larutan baku
natrium tiosulfat
Tinjauan sampel
Asetosal (acidum
acetylsalicylicum SIFAT FISIKA
Hablur, tidak berwarna, atau
serbuk hablur putih, tidak berbau
atau hampir tidak berbau ,
rasanya asam

SIFAT KIMIA
Agak sukar larut dalam air, mudah
larut dalam etanol 95% P ,larut
dalam kloroform P dan larut dalam
Rumus molekul : C9H804 eter P
BM : 180,16
Tinjauan sampel
vit C (asam
askorbat)
SIGAT FISIKA
Serbuk atau hablur , putih agak
Struktur molekul kuning, tidak berbau, rasa asam,
oleh pengaruh cahaya lambat laun
menjadi gelap,. Dalam keadaan
kering, mantap di udara, dalam
larutan cepat teroksidasi.

SIFAT KIMIA
Mudah larut dalam air, agak sukar
Rumus molekul : C6H806 larut dalam etanol 95% P , tidak
BM 176,13 larut dalam kloroform P, dalam
eter P , dan dalam benzene P.
• Kadar vitamin C dalam larutan dapat diukur
menggunakan titrasi redoks iodimetri,
denganmenggunakan larutan indikator kanji yaitu dengan
menambahkan sedikit demi sedikit larutan KIO3 yang
diketahui molaritasnya sampai mencapai titik
keseimbangan yangd itandai dengan perubahan warna
larutan menjadi merah.

Cara analisa
• Penetapan kadar total
sampel dilarutkan dalam 10ml etanol netral + 2 tts
indikator fenol merah, tittrasi dengan larutan NaOH 0,1 N
sampai terbentuk warna merah.
• Penetapan kadar vitamin C
Timbang sampel dilarutkan dalam 15ml air + 7,5 ml HCl
2N tambahkan indicator amylum, titrasi dengan KIO3
0,02 M terbentuk warna merah

Prosedur kerja
Timbang sampel sebanyak 100mg dilarutkan dalam 15ml
air dan 7,5 ml HCl 2N tambahkan indicator amylum
dititrasi dengan KIO3 0,02 M yang sudah dibakukan
sampai terbentuk warna merah
Diketahui :
M dengan m KIO3 = 0,02M
volume rata-rata titrasi = 2,50 ml
BE vit.C = 176,13

Simulasi soal
M . V = mgrek/BE
0,02M . 2,50ml = mgrek/176,13
mgrek = 0,02M . 2,50ml . 176,13
mgrek = 8,8065mg

% kadar = 8,8065mg/100mg x 100%


= 8,8065%
Daftar pustaka

• Mulyono. (2006). Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta:PT


Bumi Aksara
• Widodo, Didik Setyo., Lusiana, Retno Ariadi (2010). Kimia Analisis
Kuantitatif. Yogyakarta:Graha Ilmu
• Khopkar, S.M. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta:UI-press

Anda mungkin juga menyukai