1. Cara langsung
Iodimetri merupakan analisis titrimetri yang secara langsung
digunakan untuk zat reduktor atau natrium tiosulfat dengan
menggunakan larutan iodin atau dengan penambahan larutan baku
berlebihan. Kelebihan iodin dititrasi kembali dengan menggunakan
larutan tiosulfat
2. Cara tidak langsung
Iodometri adalah analisa titrimetrik yang secara tidak langsung
untuk zat yang bersifat oksidator seperti besi III, tembaga II. Zat–zat
ini akan mengoksidasi iodida yang ditambahkan membentuk iodin.
Iodin yang terbentuk ditentukan dengan menggunakan larutan baku
natrium tiosulfat
Tinjauan sampel
Asetosal (acidum
acetylsalicylicum SIFAT FISIKA
Hablur, tidak berwarna, atau
serbuk hablur putih, tidak berbau
atau hampir tidak berbau ,
rasanya asam
SIFAT KIMIA
Agak sukar larut dalam air, mudah
larut dalam etanol 95% P ,larut
dalam kloroform P dan larut dalam
Rumus molekul : C9H804 eter P
BM : 180,16
Tinjauan sampel
vit C (asam
askorbat)
SIGAT FISIKA
Serbuk atau hablur , putih agak
Struktur molekul kuning, tidak berbau, rasa asam,
oleh pengaruh cahaya lambat laun
menjadi gelap,. Dalam keadaan
kering, mantap di udara, dalam
larutan cepat teroksidasi.
SIFAT KIMIA
Mudah larut dalam air, agak sukar
Rumus molekul : C6H806 larut dalam etanol 95% P , tidak
BM 176,13 larut dalam kloroform P, dalam
eter P , dan dalam benzene P.
• Kadar vitamin C dalam larutan dapat diukur
menggunakan titrasi redoks iodimetri,
denganmenggunakan larutan indikator kanji yaitu dengan
menambahkan sedikit demi sedikit larutan KIO3 yang
diketahui molaritasnya sampai mencapai titik
keseimbangan yangd itandai dengan perubahan warna
larutan menjadi merah.
Cara analisa
• Penetapan kadar total
sampel dilarutkan dalam 10ml etanol netral + 2 tts
indikator fenol merah, tittrasi dengan larutan NaOH 0,1 N
sampai terbentuk warna merah.
• Penetapan kadar vitamin C
Timbang sampel dilarutkan dalam 15ml air + 7,5 ml HCl
2N tambahkan indicator amylum, titrasi dengan KIO3
0,02 M terbentuk warna merah
Prosedur kerja
Timbang sampel sebanyak 100mg dilarutkan dalam 15ml
air dan 7,5 ml HCl 2N tambahkan indicator amylum
dititrasi dengan KIO3 0,02 M yang sudah dibakukan
sampai terbentuk warna merah
Diketahui :
M dengan m KIO3 = 0,02M
volume rata-rata titrasi = 2,50 ml
BE vit.C = 176,13
Simulasi soal
M . V = mgrek/BE
0,02M . 2,50ml = mgrek/176,13
mgrek = 0,02M . 2,50ml . 176,13
mgrek = 8,8065mg