Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MAKROMOLEKUL (KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK)

(LOGO)

Di Susun oleh:

UNIVERSITAS
FAKULTAS
PRODI
2024

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Makromolekul
(Karbohidrat, Protein dan Lemak)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang struktur, tata
nama, sifat, dan penggolongan makrometer dan juga bagi penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

……………………………….

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makromolekul melibatkan pemahaman konsep dan peran makromolekul dalam
berbagai aspek kehidupan, termasuk kimia, biologi, nutrisi, dan kesehatan.
Berikut adalah beberapa poin latar belakang yang relevan untuk makromolekul,
khususnya karbohidrat, protein, dan lemak. Makromolekul, seperti karbohidrat,
protein, dan lemak, adalah molekul besar yang membentuk struktur dasar bagi
berbagai organisme. Molekul-molekul ini memiliki peran kritis dalam
membangun dan memelihara sel, jaringan, dan organisme secara keseluruhan.
Pemahaman tentang struktur makromolekul memainkan peran penting dalam
menjelaskan reaksi kimia dan biokimia, terutama dengan melibatkan enzim.
Enzim, yang merupakan protein, memainkan peran kunci dalam mempercepat
reaksi kimia yang terjadi dalam sel.
Makromolekul digunakan dalam berbagai industri, seperti industri makanan,
farmasi, dan kosmetik. Bahan-bahan seperti pati, serat, dan protein digunakan
dalam pembuatan berbagai produk sehari-hari. Dengan makalah ini kita jadi tau
bagaimana , tata nama, sifat dan penggolongan makromolekul.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana struktur, tata nama, sifat dan penggolongan makromolekul?
2. Bagaimana hasil pembuatan dan dampak suatu produk dari makromolekul?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui struktur, tata nama, sifat dan penggolongan
makromolekul (karbohidrat, protein dan lemak)
2. Untuk mengetahui hasil pembuatan dan dampak suatu produk dari
makromolekul ((karbohidrat, protein dan lemak)

iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang mempunyai rumus C n ¿ , harga n dan m bisa
sama atau berbeda. Karbohidrat merupakan jenis senyawa organic yang terdiri dari
karbon, hidrogen dan oksigen yang merupakan sumber makanan dan energi bagi
manusia dan hewan. Karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
1. Monosakrida
Monosakrida merupakan karbohidrat yang paling sederhana yang tidak
dapat diuraikan menjadi karbohidrat lain. Monosakarida merupakan unit
dasar penyusun karbohidrat yang lebih kompleks. Mereka memiliki rumus
umum (CH2O)n, di mana "n" adalah jumlah karbon dalam molekul
monosakarida.
Berdasarkan guggus karbonilnya monosakrida digolongkan menjadi :
a. Aldosa
Aldosa merupakan monosakarida yang mengandung gugus fungsi
aldehida. Monosakarida ini merupakan salah satu kategori dalam
klasifikasi karbohidrat berdasarkan gugus fungsi dan struktur. Dengan
adanya gugus fungsi aldehida, penamaannya diakhiri -osa sehingga
aldehida menjadi aldose. Termasuk dalam kelompok aldosa yaitu
glukosa dan galaktosa, Dimana rumus umumnya sama yaitu C 6 H 12 O6
dengan bentuk struktur molekul seperti dibawah ini :

Aldosa disebut juga aldoheksosa karena memiliki enam karbon diberi


akhiran hekosa. Senyawa aldose membentuk struktur lingkar/
siklik/hemiasetal.

Gugus aldehida pada aldosa membuatnya cenderung untuk mengalami


berbagai reaksi kimia, termasuk reaksi oksidasi untuk membentuk asam
karboksilat. Aldosa dalam proses biologis merupakan molekul yang sangat
penting, karena aldosa dalam pembentukan energi, struktur seluler dan
penyimpanan informasi genetic sangatlah dibutuhkan. Contoh aldose dalam
kehidupan sehari – hari yaitu glukosa. Contoh struktur glukosa sebagai
aldosa:
H – (C=O) – (CHOH)₄ - H
Dalam struktur ini, gugus fungsi aldehida terletak pada atom karbon pertama.
b. Ketosa
Ketosa merupakan monosakarida yang mengandung gugus fuungsi keton.
Penamaannya sama dengan senyawa aldosa, yaitu diakhin -osa sehingga
menjadi ketosa. Senyawa ketosa adalah fruktosa dengan struktur molekul
sebagai berikut :

Adapun bentuk
struktur
hemiasetal
fruktosa adalah :

Berdasarkan jumlah atom C yang diikat, terdapat beberapa monosakarida,


yaitu biosa = 2 atom C; triosa = 3 atom C; pentosa = 5 atom C (contoh:
ribosa, arabinosa, ribulosa); heksosa = 6 atom C (contoh: glukosa, manosa,
galaktosa, fruktosa). Monosakarida juga berisomer optik, yaitu rumus
molekulnya sama, tetapi berbeda arah putar bidang cahaya terpolarisasi.
Perputaran ke kiri berawalan L (levo) dan ke kanan berawalan D (dekstro),
contohnya pada D-glukosa dan L-glukosa. Monosakarida banyak dijumpai
pada kehidupan sehari-hari. Glukosa banyak terdapat pada gula merah,
galaktosa pada air susu, dan fruktosa pada sari buah-buahan.
Glukosa dan fruktosa dapat mereduksi larutan Fehling menghasilkan Cu ₂O
berwarna merah bata dan bereaksi juga dengan pereaksi Tollens membentuk
endapan cairan perak.
Ketosa juga dapat ditemukan dalam bentuk cincin, terutama dalam
kondisi larutan. Proses ini dikenal sebagai isomerisasi, di mana
molekul ketosa membentuk cincin internal melalui reaksi
intramolekuler. Contoh fruktosa dalam bentuk cincin adalah struktur
cincin piranos (bentuk utama) atau struktur cincin furanos (bentuk
minor).
2. Disakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang berasal dari dua molekul
monosakarida yang berikatan melalui Jugus-CH dengan cara melepaskan
molekul air. Sebaliknya, bila senyawa disakarida dihidrolisis akan
menghasilkan dua satuan monosakarida.
a. Sukrosa
Sukrosa mempunyai rumus molekul C 12 H 22 O11, bila dihidrolisis
dengan katalis asam akan menghasilkan glukosa dan fruktosa. Berikut
reaksi hidrolisis sukrosa.
C 12 H 22 O11 + H 2 O katalis H +¿¿ C 6 H 12 O6+ C6 H 12 O6
Struktur molekul sukrosa digambarkan sebgai berikut :

Sukrosa disebut juga gula tebu atau gula pasir yang dikonsumsi sehari-
hari. Sukrosa banyak bersumber pada tebu, aren, dan kelapa. Sifat
sukrosa antara lain bukan gula pereduksi dalam larutan air (tidak
mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens), hidrolisis dengan
katalis asam encer, dan mudah larut dalam air
b. Maltosa
Maltosa adalah disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa
yang dihubungkan melalui ikatan glikosidik. Ini adalah salah satu
bentuk sederhana dari disakarida dan berfungsi sebagai sumber energi
dalam diet manusia.
Maltosa terbentuk dari dua unit glukosa yang diikat oleh ikatan
glikosidik. Ikatan ini terbentuk melalui proses dehidrasi, di mana
molekul air dilepaskan. Maltosa memiliki rumus kimia C 12 H 22 O11.
Reaksi hidrolisis maltosa sebagai berikut :

Struktur molekul Maltosa sebgai berikut :

Maltosa merupakan gula pereduksi yang dapat bereaksi dengan


pereaks Fehling, Benedict, dan Tollens. Maltose banyak ditemukan di
berbagai sumber makanan, terutama dari biji-bijian seperti barley.
Maltosa merupakan salah satu contoh disakarida yang penting dalam
metabolisme dan industri pangan, dan perannya dalam menyediakan
energi bagi tubuh manusia menunjukkan pentingnya dalam fungsi
biologis dan gizi.
c. Laktosa
Laktosa adalah disakarida yang terbentuk dari dua molekul
monosakarida, yaitu glukosa dan galaktosa, yang dihubungkan oleh
ikatan glikosidik. Ini adalah gula utama yang ditemukan dalam susu
mamalia, termasuk susu manusia. Laktosa juga dikenal sebagai "gula
susu." Reaksi hidrolisis laktosa sebagai berikut :
Struktur molekul laktosa sebgai berikut :

Laktosa merupakan gula pereduksi yang dapat bereaksi dengan


pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens, berupa serbuk tak berwarna
dan sedikit larut dalam air. Laktosa banyak terdapat dalam
air susu (gula susu).
3. Polisakarida
Polisakarida merupakan polimer dari monosakarida- monosakarida yang
mempunyai rumus umum (C6H10O5)n. Hidrolisis polisakarida
menghasilkan sejumlah besar satuan monosakarida. Polisakarida yang
sering kita gunakan adalah sebagai berikut :
a. Amilum
Amilum (pati) dihidrolisis dengan katalis enzim amilase (enzim
diastase) menghasilkan satuan maltosa, kemudian maltosa dihidrolisis
dengan enzim maltase menghasilkan dua satuan glukosa.
Reaksi : ¿
Amilum maltosa
C 12 H 22 O11 + H 2 O→ C 6 H 12 O 6+C 6 H 12 O6
Maltosa glukosa glukosa
Amilum terdapat pada padi, jagung sagu dll.
b. Glikogen
Glikogen merupakan polimer glukosa yang terdapat pada manusia dan
hewan yang pada dasarnya sama dengan amilum, berfungsi sebagal
cadangan energi. Glikogen disebut juga dengan pati hewan atau gula
otot berasal dari glukosa yang dipolimerisasi dengan bantuan hormon
insulin. Jika tubuh memerlukan energi, glikogen Ini diuraikan menjadi
glukosa-glukosa dengan bantuan hormon adrenalin. Glikogen dalam
air bersifat koloid dan memberi warna cokelat merah
dengan larutan lodin
c. Selulosa
Selulosa merupakan polisakarida yang banyak terdapat pada tanaman.
Hidrolisis selulosa menghasilkan maltosa dengan katalis asam sulfat.
Selulosa berupa zat padat berwarna putih, tidak larut dalam air dan
pelarut lain, bersifat liat, serabut, dan tidak peka terhadap larutan
iodin. Selulosa merupakan bahan baku industri, kertas, kain, rayon,
dan juga untuk bahan peledak.
B. Protein
1. Asam amino
Asam amino merupakan senyawa-senyawa yang mengandung gugus fungsi
amino (-NH2) dan gugus fungsi karboksil. Rumus umum molekul asam amino
sebagai berikut.
R - CH(NH₂ ) – COOH
Asam amino bersifat asam dan basa, karena gugus amino yang berisat basa dan
gugus karboksil yang bersifat asam. Asam amino dibedakan menjadi asam
amino esensiall dan asam amino nonesensial.
2. Protein
Protein merupakan senyawa polipeptida yang dihasilkan dari
polimerisasi asam-asam amino.

3. Pengelompokan Protein
Protein Berdasarkan Bentuknya, sebagai berikut :
a. Protein fibrous/serat
b. Protein globular
Protein Berdasarkan Fungsinya, sebagai berikut :
a. Enzim
b. Protein transpor, sebagai pengikat dan pengangkut
c. Protein penyimpan, sebagai penyimpan makanan
d. Protein struktur
e. Protein pengatur, sebagai pengatur aktivitas fisiologi
f. Protein kontraktil
g. Protein antibody
Protein Berdasarkan Hasil Hidrolisis, yaitu:
a. Protein majemuk
b. Protein tunggal, berupa asam amino.
Protein Berdasarkan Gugus Alkilnya, yaitu :
a. Proteina-keratin
b. Protein B-keratin
c. Protein kolagen
Protein Berdasarkan Sumbernya, yaitu :
a. Protein hewani, terdapat pada daging, susu, dan ikan.
b. Protein nabati, terdapat pada kacang-kacangan dan biji-bijian
4. Reaksi Identifikasi Protein
1.) Test Biuret
2.) Uji Xanthoproteat
3.) Timbal (II) Asetat

C. Lemak
1. Struktrur Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak merupakan triester dari gliserol serta asam lemak (asam
karboksilat) yang jugaa merupakan trigliserida atau gliserida. Lemak
merupakan lemak hewani, sedangkan minyak merupakan lemak nabati. Gugus
alkil (R) pada rumus struktur molekul trigliserida tersebut ber- asal dari asam
lemak atau asam karboksilat (R-COOH), Gugus alkil (R) dari lemak ada yang
sama (gliserida sederhana) dan tidak sama/berbeda (gliserida campuran).
Beberapa contoh struktur lemak dan minyak sebagai berikut:
 Gliserida sederhana

 gliseril lauropalmitostearat

2. Tata Nama Lemak dan Minyak


Beberapa minyak dan lemak dikenal dengan nama trivial yang terkait dengan
sumber atau karakteristik khususnya. Contohnya termasuk minyak kelapa,
minyak zaitun, mentega, atau lemak babi.
a. Trigliserida
 Struktur: Terdiri dari satu molekul gliserol yang terikat dengan tiga
molekul asam lemak.
 Contoh: Trigliserida palmitat dapat disebut sebagai 1,2,3-tripalmitoin,
yang menggambarkan penempatan asam lemak pada posisi 1, 2, dan 3
dari gliserol
b. Digliserida (Diasilgliserol):
Struktur: Terdiri dari satu molekul gliserol yang terikat dengan dua
molekul asam lemak.
 Contoh: Digliserida oleat dapat disebut sebagai 1,3-diolein,
mengindikasikan penempatan asam lemak pada posisi 1 dan 3 dari
gliserol.
c. Monogliserida (Monasilgliserol):
 Struktur: Terdiri dari satu molekul gliserol yang terikat dengan satu
molekul asam lemak.
 Contoh: Monogliserida palmitat dapat disebut sebagai 1-palmitoin,
menunjukkan bahwa hanya satu asam lemak terikat pada gliserol pada
posisi 1.

3. Klasifikasi lemak
a. Lemak Jenuh
Lemak jenuh adalah jenis lemak yang memiliki ikatan tunggal antara atom-
atom karbon dalam rantai asam lemak. L emak jenuh sering kali terkait
dengan lemak yang berasal dari produk hewani, seperti daging berlemak,
mentega, dan produk susu berlemak
b. Lemak tak tenuh
Lemak tak jenuh adalah jenis lemak yang memiliki satu atau lebih ikatan
rangkap (ganda) antara atom-atom karbon dalam rantai asam lemak.
Lemak tak jenuh banyak ditemukan pada tumbuhan.

4. Sifat – sifat Lemak


 Sifat fisis, sebagai berikut:
1) Lemak dan minyak tidak larut dalam air.
2) Minyak memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih rendah dibandingkan
lemak.
3) Lemak berwujud padat pada suhu kamar.
4) Minyak berwujud cair pada suhu kamar.
 Sifat Kimia, yaitu ;
a. Gugus alkil pada lemak merupakan rantai karbon jenuh, sedangkan pada
minyak merupakan rantai karbon tak jenuh.
b. Reaktivitas trigliserida dipengaruhi oleh reaktivitas ester dan juga
ketidakjenuhan rantai hidrokarbon (H-C).
c. Reaksi lemak dan minyak antara lain :
- Hidrolisis lemakk atau minyak menghasilkan asam lemak ebas dan
gliserol
- Reasi penyabunan yang merupakan pembentukan sabun dari reaksi
lemak dan basa
- Hidrogenasi lemak atau minyak untk menjenuhkan ikatan rangkap
rantai karbon

5. Kegunaan Lemak dan Minyak


a. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan/sumber energi dalam tubuh
manusia dan hewan
b. Lemak digunakan untuk bahan pembuatan sabun
c. Lemak digunakan untuk membuat mentega.
d. Minyak digunakan untuk pembuatan sabun dengan terlebih dahulu
mengalami hidrogenasi.
e. Minyaknya digunakan untuk minyak goreng.
f. Minyak terhidrogenasi dibuat menjadi mentega
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa :
- Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan
oksigen. Dikelompokkan menjadi tiga jenis utama: monosakarida, disakarida,
dan polisakarida.
- Asam amino adalah monomer penyusun protein.
- Reaksi kimia lemak termasuk hidrolisis, penyabunan, dan hidrogenasi
Karbohidrat, protein, dan lemak memiliki peran penting dalam nutrisi dan metabolism.
Masing-masing kelompok senyawa memiliki fungsi khusus dalam tubuh dan dalam
kehidupan sehari-hari. Klasifikasi dan identifikasi senyawa ini dapat membantu
dalam memahami struktur dan fungsinya.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis
harapkan guna perbaikan makalah dimasa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai