DISUSUN OLEH :
KELAS : A
NPM : 12113201220078
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
2022
KATA PENGANTAR
Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena anugerah-Nya
yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini guna memenuhi tugas kuliah.
Makalah ini akan menjelaskan tentang tiga unsur makromolekul yaitu karbohidrat,
protein, dan lipid. Makalah ini juga akan menjelaskan tentang satu unsur
mikromolekul yang terbagi dalam 4 bagian yaitu kalsium, natrium, kalium dan
magnesium.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih
luas kepada pembaca.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna
dan juga masih banyak kesalahan yang saya yakini ada di luar batas
kemampuan saya. Oleh karena itu, kritik serta saran yang membangun dari
dosen maupun para pembaca sangat diharapkan demi perbaikan penulisan
makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Sel terdiri oleh banyak makromolekul yang mempunyai struktur dan fungsi
yang berbeda-beda. Makromolekul besar dalam sel dibentuk sebagai susunan
berulang dari satuan-satuan struktutr dasar yang dinamakan monomer, antara
monomer satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh ikatan kovalen. Monomer
tersebut dihubungkan dengan suatu reaksi kimia dimana dua molekul saling
berikatan secara kovalen antara satu molekul dengan molekul yang lain dengan
melepas satu molekul air (merupakan reaksi kondensasi atau karena molekul yang
hilang adalah air, maka reaksi tersebut bisa disebut reaksi dehidrasi).
Yang termasuk mikromolekul adalah vitamin, asam amino, asam lemak dan
mineral. Mineral dibagi menjadi dua kelompok yaitu makromineral dan
mikromineral. Makromineral adalah mineral yang dibutuhkan tubuh sebanyak
minimal 100 mg per hari (contoh: kalsium, fosfor, Natrium, klor, magnesium, kalium
dan sulfur), sedangkan mikromineral (trace elements) adalah mineral yang
dibutuhkan tubuh dalam jumlah kurang dari 100 mg per hari (contoh: seng, besi,
iodium, fluor, tembaga, mangan). Dan yang paling penting bagi tubuh ialah : kalsium,
natrium, kalium, dan magnesium.
1.2.2. Bagaimana fungsi dari kalsium, natrium, kalium, dan magnesium dalam
Mikromolekul
2.1. Klasifikasi, fungsi, dan sumber dari karbohidrat, Lipid, dan Protein
A. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan jenis senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen,
dan oksigen yang merupakan sumber makanan dan energi yang penting bagi manusia
dan hewan. Karbohidrat dihasilkan oleh tumbuhan hijau pada proses fotosintesis.
Klasifikasi Karbohidrat
1. Monosakarida
Disakarida terdiri dari dua buah monosakarida yang terikat melalui sintesis
dehidrasi yang membentuk suatu rantai. Ketika disakarida terbentuk, maka air akan
dihilangkan, sehingga proses pembentukannya disebut sintesis dehidrasi. Disakarida
dapat dibelah menjadi dua buah monosakarida sederhana dengan menggunakan air
kembali (hidrolisis). Contoh-contoh disakarida adalah sukrosa (glukosa + fruktosa),
laktosa (glukosa + galaktosa), dan maltosa (glukosa + glukosa).
Sukrosa tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens. Hal ini
karena gugus aldehid sukrosa terikat pada fruktosa. Selain itu, sukrosa juga tidak
dapat difermentasi.
Laktosa merupakan jenis disakarida lainnya yang biasanya dikenal dengan gula
susu. Hal ini karena laktosa diproduksi secara alamiah dalam susu. Jika laktosa
dihidrolisis, maka akan dihasilkan glukosa dan galaktosa. Dalam hal ini, hidrolisis
laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim laktase. Laktosa tidak dapat
difermentasi, tetapi dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens.
Maltosa merupakan disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Oleh
karena itu, jika laktosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan dua buah molekul glukosa.
Dalam hal ini, hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim maltase. Secara
alamiah, maltosa tidak terdapat dalam keadaan bebas, tetapi dapat dibuat melalui
hidrolisis zat pati (amilum) dengan bantuan enzim amilase. Maltosa dapat
difermentasi membentuk etanol dan dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict dan
Tollens.
3. P
o
l
Gambar 1.4 Sukrosa, laktosa, maltosa
i
sakarida
Struktur Polisakarida
Fungsi karbohidrat
4. Karbohidrat Sebagai Sumber Energi Utama Bagi Otak dan Susunan Saraf
Otak dan susunan saraf hanya dapat mempergunakan glukosa sebagai energi,
sehingga ketersediaan glukosa yang konstan harus tetap terjaga bagi kesehatan
jaringan tubuh/organ tersebut. Demikian juga kekurangan glukosa dan oksigen akan
menyebabkan kerusakan otak/kelainan syaraf yang tidak dapat diperbaiki.
Tidak seperti halnya dengan simpanan lemak dalam jaringan adipose, glikogen
menyediakan energi siap pakai. Lebih kurang 355 gram glikogen disimpan dalam hati
dan otot, sehingga dalam tubuh orang dewasa, terdapat 365gram karbohidrat (355
gram dalam bentuk glikogen dan 10 gram dalam bentuk glukosa) jumlah ini sanggup
menyediakan energi untuk melakukan aktivitas sedang selama 3 jam. Berarti
ketersediaan energi dari menu sehari-hari amatlah diperlukan.
B. Lipid
Lipid merupakan zat lemak yang berperan dalam berbagai sel hidup. Seperti
halnya karbohidrat, lipid tersusun atas unsur karbon (CH), hidrogen (H), dan oksigen
(O), serta kadang kala ditambah fosfor (P) serta nitrogen (N). Beberapa di antaranya
disimpan sebagai sumber energi sekunder dan sebagian lain bertindak sebagai
komponen penting dari membran sel. Lipid terdapat pada tumbuhan, hewan,
manusia, dan mikroorganisme. Lipid terasa licin, tidak larut dalam air, tetapi dapat
larut dalam alkohol, eter, dan pelarut-pelarut organik lainnya.
Klasifikasi Lipid :
Lipid terdiri dari beberapa jenis, yang terpenting adalah lemak, fosfolipid, dan
steroid
1. Lemak
Secara kimia, lemak identik dengan minyak hewani dan minyak nabati yang
terutama terdiri dari gliserida. Lemak merupakan ester yang terbentuk melalui reaksi
tiga molekul asam lemak dan sebuah molekul gliserol. Lemak bersifat tidak mudah
menguap, tidak larut dalam air, terasa berminyak atau licin ketika disentuh, dan
berbentuk padat pada suhu kamar.
Lebih dari 90 persen lemak diperoleh dari sekitar 20 jenis tumbuhan dan
hewan. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi di dalam
tubuh.
2. Steroid
Steroid merupakan senyawa turunan lipid yang tidak terhidrolisis. Steroid
berfungsi sebagai hormon, seperti hormon seks, hormon adrenal kortikal, asam
empedu, sterol, dan agen anabolisme. Contoh-contoh steroid antara lain adalah
kolesterol, esterogen, dan testosteron.
3. Fosfolipid
Fungsi Lipid :
1. Sebagai penyusun struktur membran sel. Dalam hal ini lipid berperan
sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.
Sumber Lipid : lemak susu, lemak telur, temak ikan, lemak kacang-kacangan, minyak
nabati
C. Protein
Protein adalah polimer yang tersusun dari monomer yang biasa disebut asam
amino. Asam amino adalah rangka karbon pendek yang mengandung gugus amino
fungsional (nitrogen dan hidrogen dua) yang melekat pada salah satu ujung kerangka
dan gugus asam karboksilat di ujung lain. Protein tersusun atas unsur karbon (C),
hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan terkadang mengandung zat belerang (S)
dan fosfor (P). Protein merupakan komponen utama makhluk hidup dan berperan
penting dalam aktivitas sel. Protein mengatur aktivitas metabolisme, mengkatalisis
reaksi-reaksi biokimia, dan menjaga keutuhan strukur sel. Protein terdapat dalam
semua jaringan hidup dan disebut sebagai pembangun kehidupan.
Secara kimia, protein merupakan molekul biologis yang besar. Protein tersusun
atas asam amino yang terikat dalam rantai lurus yang disebut ikatan peptida yang
membentuk suatu zat kompleks. Oleh karena itu, protein digolongkan ke dalam
polimer yang monomer-monomenya adalah asam amino.
Asam amino merupakan kelompok senyawa karbon yang terdiri dari karbon,
hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Akan tetapi, terdapat juga dua asam amino yang
juga mengandung belerang, yaitu sistein dan metionin. Sampai saat ini telah dikenal
20 jenis asam amino yang biasanya terdapat dalam protein. Semua asam amino
sekurang-kurangnya sebuah gugus amino (NH2) dan gugus karboksil (—COOH).
Masing-masing dari 20 asam amino mempunyai gugus R yang berbeda. Dalam hal ini,
komposisi kimia dari gugus R yang khas menentukan sifat-sifat asam amino, seperti
reaktivitas, muatan ion, dan hidropobisitas relatif (sifat ketidaksukaan terhadap air).
Setiap protein terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Akibatnya,
terdapat empat struktur protein, yaitu sebagai berikut:
1. Struktur primer, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya berbentuk
linier.
3. Bahan dalam sintesis substansi penting seperti hormon, enzim, zat antibodi,
dan organel sel lainnya.
5. Hormon, adalah protein yang dihasilkan oleh kelenjar endoktrin tubuh atau
sel-sel tertentu lainnya. Hormon berfungsi untuk mengatur dan merangsang
beberapa proses dalam makhluk hidup, misalnya metabolisme. Contoh hormon
protein antara lain adalah insulin, lipoprotein, dan prolaktin.
6. Imunoglobulin (zat anti bodi), yaitu protein pelindung yang berperan penting
dalam respon kekebalan makhluk hidup untuk menetralisasi zat-zat asing yang
menyebabkan infeksi. Contohnya adalah interferon, dan trombin.
12. Protein reseptor, yaitu protein yang berfungsi untuk mendeteksi sinyal
(rangsangan) dan menerjemahkan sinyal tersebut menjadi sinyal jenis lain.
Contohnya adalah rhodopsin.
13. Protein penunjuk, yaitu protein yang berfungsi untuk memberikan sinyal
atau mengkomunikasikan rangsangan dalam proses translasi. Contohnya adalah GTP
(guanosinin trifosfat)
14. Protein penyimpan, yaitu protein yang mengandung energi, yang dapat
dilepaskan dalam proses-proses metabolisme pada makhluk hidup. Contohnya
adalah albumin.
Sumber dari protein : Red Meat (Daging Merah), White Meat (Daging Putih), Fish
(Ikan), Susu dan produk olahannya,Telur, Ikan Teri, Kedelai (Beans), Kacang hijau
(mungbean), Kacang-kacangan, Biji-bijian (Grains), Polong-polongan (Peas)
2.2 Metabolisme dan fungsi Kalsium, Natrium, Kalium, dan Magnesium
dalam Mikromolekul
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang berperan penting bagi
tubuh manusia yaitu kalsium, natrium, kalium, dan magnesium.
a. Kalsium ( Ca )
Metabolisme : Absorpsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Banyak
faktor mempengaruhi absorpsi kalsium. Kalsium hanya bisa diabsorpsi bila
terdapat dalam bentuk larut air dan tidak mengendap karena unsur lain,
seperti oksalat. Kalsium yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses.
b. Natrium ( Na )
Metabolisme : natrium diabsorpsi, terutama di dalam usus halus. Natrium yang
diabsorpsi secara aktif . Natrium yang diabsorpsi dibawa oleh aliran darah ke
ginjal. Di sini natrium disaring dan dikembalikan ke aliran darah dan
dikeluarkan melalui urine.
c. Kalium ( K )
Metabolisme : K mudah di serap oleh usus halus, sebanding dengan jumlah
semua jaringan. Mempunyai efek besar pada fungsi beberapa organ, terutama
depolarisasi dan kontraksi jantung.
d. Magnesium ( Mg )
Metabolisme : Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus,
kemungkinan dengan bantuan alat angkut aktif dan secara difusi aktif. Di dalam
darah sebagian besar magnesium terdapat dalam bentuk ion bebas, atau
dalam bentuk molekul kompleks hingga molekul kecil. Keseimbangan
magnesium di dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian ekskresi magnesium
melalui urin
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN