Anda di halaman 1dari 19

“MAKROMOLEKUL DAN MIKROMOLEKUL”

DISUSUN OLEH :

NAMA : JOWY TUTURUP

KELAS : A

NPM : 12113201220078

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
2022
KATA PENGANTAR

Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena anugerah-Nya
yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini guna memenuhi tugas kuliah.

Makalah ini akan menjelaskan tentang tiga unsur makromolekul yaitu karbohidrat,
protein, dan lipid. Makalah ini juga akan menjelaskan tentang satu unsur
mikromolekul yang terbagi dalam 4 bagian yaitu kalsium, natrium, kalium dan
magnesium.

Saya berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih
luas kepada pembaca.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna
dan juga masih banyak kesalahan yang saya yakini ada di luar batas
kemampuan saya. Oleh karena itu, kritik serta saran yang membangun dari
dosen maupun para pembaca sangat diharapkan demi perbaikan penulisan
makalah ini.

Ambon, 18 November 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Makromolekul adalah senyawa yang memiliki ukuran sangat besar, dapat


berupa siklik (cincin), rantai, atau gabungan siklik dan rantai. Senyawa yang tergolong
makromolekul adalah polimer dan biomolekul (karbohidrat, lipid, dan protein).
Karbohidrat, protein dan lemak merupakan tiga golongan senyawa organik yang
penting dalam makhluk hidup yang dikenal dengan biomolekul.

Sel terdiri oleh banyak makromolekul yang mempunyai struktur dan fungsi
yang berbeda-beda. Makromolekul besar dalam sel dibentuk sebagai susunan
berulang dari satuan-satuan struktutr dasar yang dinamakan monomer, antara
monomer satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh ikatan kovalen. Monomer
tersebut dihubungkan dengan suatu reaksi kimia dimana dua molekul saling
berikatan secara kovalen antara satu molekul dengan molekul yang lain dengan
melepas satu molekul air (merupakan reaksi kondensasi atau karena molekul yang
hilang adalah air, maka reaksi tersebut bisa disebut reaksi dehidrasi).

Mikromolekul merupakan hasil katabolisme dari makromolekul agar nantinya


bisa diserap oleh tubuh melalui usus. Jika dilihat dari ukuran, mikromolekul
merupakan unit fungsional terkecil dari makromolekul atau biasa kita kenal dengan
monomer.

Yang termasuk mikromolekul adalah vitamin, asam amino, asam lemak dan
mineral. Mineral dibagi menjadi dua kelompok yaitu makromineral dan
mikromineral. Makromineral adalah mineral yang dibutuhkan tubuh sebanyak
minimal 100 mg per hari (contoh: kalsium, fosfor, Natrium, klor, magnesium, kalium
dan sulfur), sedangkan mikromineral (trace elements) adalah mineral yang
dibutuhkan tubuh dalam jumlah kurang dari 100 mg per hari (contoh: seng, besi,
iodium, fluor, tembaga, mangan). Dan yang paling penting bagi tubuh ialah : kalsium,
natrium, kalium, dan magnesium.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Bagaimana klasifikasi, fungsi, dan sumber dari karbohidrat, lipid, dan
protein dalam makromolekul

1.2.2. Bagaimana fungsi dari kalsium, natrium, kalium, dan magnesium dalam
Mikromolekul

1.3. Tujuan Masalah

1.3.1 Untuk mengetahui tentang unsur-unsur makromolekul dan mikromolekul


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Klasifikasi, fungsi, dan sumber dari karbohidrat, Lipid, dan Protein

A. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan jenis senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen,
dan oksigen yang merupakan sumber makanan dan energi yang penting bagi manusia
dan hewan. Karbohidrat dihasilkan oleh tumbuhan hijau pada proses fotosintesis.

Klasifikasi Karbohidrat

Karbohidrat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok :

1. Monosakarida

Monosakarida (gula sederhana) merupakan karbohidrat yang paling sederhana


dan tidak dapat diurai atau dihidrolisis lagi menjadi karbohidrat yang lebih
sederhana.

Monosakarida dapat berupa aldosa atau ketosa. Semua monosakarida


mempunyai atom C asimetris. Dalam hal ini, atom C asimetris terjadi jika atom
karbon mengikat empat gugus yang berbeda. Pada dasarnya struktur monosakarida
dapat digambarkan dengan menggunakan struktur yang dikemukakan oleh Emil
Fischer yang dikenal sebagai konformasi Fischer dan struktur lingkaran yang
dikemukakan oleh Tollens dan direalisasikan oleh Haworth yang dikenal sebagai
struktur Haworth.
Struktur Monosakarida menurut Konformasi Fitcher

Gambar 1.2 . struktur D-glukosa dan L-glukosa

Struktur-struktur monosakarida yang digambarkan pada gambar 1.1, dan 1.2


merupakan contoh-contoh konformasi Fitcher. Berdasarkan gambar 1.1, dapat
terlihat bahwa glukosa dan galaktosa mempunyai rumus dan struktur molekul yang
sama tetapi keduanya berbeda konfigurasi. Keduanya merupakan isomer optik.
Keadaan ini disebabkan karena monosakarida mempunyai atom C asimetris.

Struktur setiap monosakarida terdiri dari dua konfigurasi yaitu D dan L.


Konfigurasi-konfigurasi tersebut didasarkan pada arah gugus OH pada atom C
asimetris nomor terbesar. Berdasarkan konformasi Fitcher, jika gugus tersebut
mengarah ke kanan, maka monosakarida ditandai dengan D, sedangkan jika gugus
tersebut mengarah ke kiri, maka monosakarida ditadai dengan L seperti pada gambar
1.2.

Struktur Monosakarida menurut Struktur Haworth

2. Gambar 1.3 Perubahan konformasi fischer ke struktur Haworth untuk glukosa


Disakarida

Disakarida terdiri dari dua buah monosakarida yang terikat melalui sintesis
dehidrasi yang membentuk suatu rantai. Ketika disakarida terbentuk, maka air akan
dihilangkan, sehingga proses pembentukannya disebut sintesis dehidrasi. Disakarida
dapat dibelah menjadi dua buah monosakarida sederhana dengan menggunakan air
kembali (hidrolisis). Contoh-contoh disakarida adalah sukrosa (glukosa + fruktosa),
laktosa (glukosa + galaktosa), dan maltosa (glukosa + glukosa).

Sukrosa merupakan disakarida umum yang dihasilkan oleh beberapa


tumbuhan, seperti tebu dan bit. Jika sukrosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan
glukosa dan fruktosa).

Sukrosa tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens. Hal ini
karena gugus aldehid sukrosa terikat pada fruktosa. Selain itu, sukrosa juga tidak
dapat difermentasi.

Laktosa merupakan jenis disakarida lainnya yang biasanya dikenal dengan gula
susu. Hal ini karena laktosa diproduksi secara alamiah dalam susu. Jika laktosa
dihidrolisis, maka akan dihasilkan glukosa dan galaktosa. Dalam hal ini, hidrolisis
laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim laktase. Laktosa tidak dapat
difermentasi, tetapi dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens.

Maltosa merupakan disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Oleh
karena itu, jika laktosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan dua buah molekul glukosa.
Dalam hal ini, hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim maltase. Secara
alamiah, maltosa tidak terdapat dalam keadaan bebas, tetapi dapat dibuat melalui
hidrolisis zat pati (amilum) dengan bantuan enzim amilase. Maltosa dapat
difermentasi membentuk etanol dan dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict dan
Tollens.

3. P
o
l
Gambar 1.4 Sukrosa, laktosa, maltosa
i
sakarida

Polisakarida merupakan rantai yang panjang dari molekul-molekul gula


yang terikat bersama-sama. Di antara polisakarida yang paling terkenal adalah
selulosa. Selulosa membentuk dinding sel tumbuhan dan para ilmuwan
memperkirakan bahwa lebih dari satu triliun ton selulosa disintesis tumbuhan
setiap tahunnya. Selain selulosa, contoh polisakarida lainnya adalah amilum
(zat pati).

Struktur Polisakarida

Gambar 1.5 Struktur Selulosa

Selulosa merupakan polimer


yang berantai panjang dan tidak bercabang. Suatu molekul tunggal selulosa
merupakan polimer rantai lurus dari 1,4’-β-D-glukosa. Hidrolisis selulosa dalam HCl
4% dalam air menghasilkan D-glukosa.

Gambar 1.6 Struktur Amilosa

Amilosa adalah polimer linier dari α-D-glukosa yang dihubungkan dengan


ikatan 1,4-α. Dalam satu molekul amilosa terdapat 250 satuan glukosa atau lebih.
Amilosa membentuk senyawa kompleks berwarna biru dengan iodium. Warna ini
merupakan uji untuk mengidentifikasi adanya pati.

Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya bercabang. Rantai


utama mengandung α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4′-α. Tiap molekul
glukosa pada titik percabangan dihubungkan oleh ikatan 1,6′-α.
Gambar 1.7 Struktur Amilopektim

Fungsi karbohidrat

Fungsi utama dari karbohidrat adalah menyediakan keperluan energi tubuh,


selain itu karbohidrat juga mempunyai fungsi lain, yaitu karbohidrat diperlukan bagi
kelangsungan proses metabolisme lemak. Juga karbohidrat mengadakan suatu aksi
penghematan terhadap protein.

1. Karbohidrat Sebagai Sumber Energi Utama.

Sel-sel tubuh membutuhkan ketersediaan energi siap pakai yang konstan


(selalu ada), terutama dalam bentuk glukosa serta hasil antaranya. Lemak juga
merupakan sumber energi, tetapi cadangan lemaknya tidak dapat segera
dipergunakan sebagai sumber energi siap pakai. 1 gram karbohidrat menyediakan 4
kalori, dan diketahui hanya 10 gram glukosa beredar dalam darah atau 70-100
miligram glukosa per 100 ml darah. Kadar glukosa ini harus dapat dipertahankan.

2. Pengatur Metabolisme Lemak.

Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna. Bila


energi tidak cukup tersedia maka akan mengakibatkan terjadinya peningkatan
katabolisme lemak, akibatnya terjadi penumpukan/akumulasi badan-badan keton,
dan terjadi keasaman pada darah (Asidosis). Dalam hal ini karbohidrat berfungsi
sebagai “fat – sparer”.

3. Penghemat Fungsi Protein (Protein Sparer)

Energi merupakan kebutuhan utama bagi tubuh, sehingga bila karbohidrat


yang berasal dari makanan tidak mencukupi maka protein akan dirombak untuk
menghasilkan panas dan sejumlah energi. Padahal protein mempunyai fungsi yang
lebih utama yaitu sebagai zat pembangun dan memperbaiki jaringan. Agar dapat
dipergunakan sesuai fungsinya maka kebutuhan karbohidrat harus dipenuhi dalam
susunan menu sehari-hari.

4. Karbohidrat Sebagai Sumber Energi Utama Bagi Otak dan Susunan Saraf
Otak dan susunan saraf hanya dapat mempergunakan glukosa sebagai energi,
sehingga ketersediaan glukosa yang konstan harus tetap terjaga bagi kesehatan
jaringan tubuh/organ tersebut. Demikian juga kekurangan glukosa dan oksigen akan
menyebabkan kerusakan otak/kelainan syaraf yang tidak dapat diperbaiki.

5. Simpanan Karbohidrat Sebagai Glikogen.

Tidak seperti halnya dengan simpanan lemak dalam jaringan adipose, glikogen
menyediakan energi siap pakai. Lebih kurang 355 gram glikogen disimpan dalam hati
dan otot, sehingga dalam tubuh orang dewasa, terdapat 365gram karbohidrat (355
gram dalam bentuk glikogen dan 10 gram dalam bentuk glukosa) jumlah ini sanggup
menyediakan energi untuk melakukan aktivitas sedang selama 3 jam. Berarti
ketersediaan energi dari menu sehari-hari amatlah diperlukan.

6. Pengatur Peristaltic Usus dan Pemberi Muatan Pada Sisa Makanan.

Sellulosa (serat) merupakan polisakharida yang tidak dapat dicerna, tetapi


mempunyai fungsi yang penting bagi kesehatan yang mengatur peristaltic usus
(memungkinkan terjadinya gerakan usus yang teratur), karena serat memberi
muatan/pemberat pada sisa-sisa makanan pada bagian usus besar.

Hemisellulosa, agar-agar serta pectin juga memberi fungsi serupa yaitu


memberi dan menyerap sejumlah air dalam kolon (bagian usus besar).

Sumber karbohidrat : Beras Merah, Roti Gandum, Kacang, Buah Berry,Sayuran


berdaun hijau, Ubi jalar, Kacang Polong, Oatmeal, Sereal Gandum, Apel

B. Lipid

Lipid merupakan zat lemak yang berperan dalam berbagai sel hidup. Seperti
halnya karbohidrat, lipid tersusun atas unsur karbon (CH), hidrogen (H), dan oksigen
(O), serta kadang kala ditambah fosfor (P) serta nitrogen (N). Beberapa di antaranya
disimpan sebagai sumber energi sekunder dan sebagian lain bertindak sebagai
komponen penting dari membran sel. Lipid terdapat pada tumbuhan, hewan,
manusia, dan mikroorganisme. Lipid terasa licin, tidak larut dalam air, tetapi dapat
larut dalam alkohol, eter, dan pelarut-pelarut organik lainnya.
Klasifikasi Lipid :

Lipid terdiri dari beberapa jenis, yang terpenting adalah lemak, fosfolipid, dan
steroid

1. Lemak

Lemak sangatlah penting, molekul organik kompleks yang digunakan sebagai


sumber energi, hingga hal lain. Pembangun lemak adalah sintesis dehidrasi antara
molekul gliserol dan asam lemak. Gliserol adalah rangkakarbon yang memiliki tiga
gugus alkohol. Rumus empirisnya adalah C3H4(OH)3. Asam lemak merupakan rantai
karbon yang panjang yang memiliki gugus karboksil. Jika terdapat rantai karbon yang
memiliki banyak ikatan hidrogen, maka disebut asam lemak jenuh. Sedangkan,
disebut tidak jenuh jika atom-atom karbonnya memiliki ikatan rangkap lebih dari
satu.

Secara kimia, lemak identik dengan minyak hewani dan minyak nabati yang
terutama terdiri dari gliserida. Lemak merupakan ester yang terbentuk melalui reaksi
tiga molekul asam lemak dan sebuah molekul gliserol. Lemak bersifat tidak mudah
menguap, tidak larut dalam air, terasa berminyak atau licin ketika disentuh, dan
berbentuk padat pada suhu kamar.

Gambar 2.1 Struktur jenis lemak

Lebih dari 90 persen lemak diperoleh dari sekitar 20 jenis tumbuhan dan
hewan. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi di dalam
tubuh.

2. Steroid
Steroid merupakan senyawa turunan lipid yang tidak terhidrolisis. Steroid
berfungsi sebagai hormon, seperti hormon seks, hormon adrenal kortikal, asam
empedu, sterol, dan agen anabolisme. Contoh-contoh steroid antara lain adalah
kolesterol, esterogen, dan testosteron.

Gambar 2.2 Struktur kolestrol, testosteron, dan estrogen

3. Fosfolipid

Fosfolipid merupakan lipid yang berjumlah banyak (sebagai lesitin atau


fosfatidietanolamin) yang di dalamnya asam fosfat serta asam lemak diesterifikasi
menjadi gliserol dan terdapat dalam semua sel hidup serta dalam plasma membran.
Fosfolipid merupakan jenis lemak majemuk.

Fungsi Lipid :

Lipid mempunyai beberapa fungsi penting, di antaranya sebagai berikut:

1. Sebagai penyusun struktur membran sel. Dalam hal ini lipid berperan
sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.

2. Sebagai cadangan energi. Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber


energi dan cadangan makanan, lipid disimpan sebagai jaringan adipose.

3. Sebagai hormon dan vitamin. Hormon mengatur komunikasi antar sel


sedangkan vitamin membantu regulasi proses-proses biologis. Jika dilihat dari sifat
fisik lemak yaitu berwarna kuning yang mengandung karoten maka lemak ini dapat
menghasilkan vitamin seperti vitamin A sedangkan hormon merupakan bagian dari
steroid.

Sumber Lipid : lemak susu, lemak telur, temak ikan, lemak kacang-kacangan, minyak
nabati

C. Protein
Protein adalah polimer yang tersusun dari monomer yang biasa disebut asam
amino. Asam amino adalah rangka karbon pendek yang mengandung gugus amino
fungsional (nitrogen dan hidrogen dua) yang melekat pada salah satu ujung kerangka
dan gugus asam karboksilat di ujung lain. Protein tersusun atas unsur karbon (C),
hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan terkadang mengandung zat belerang (S)
dan fosfor (P). Protein merupakan komponen utama makhluk hidup dan berperan
penting dalam aktivitas sel. Protein mengatur aktivitas metabolisme, mengkatalisis
reaksi-reaksi biokimia, dan menjaga keutuhan strukur sel. Protein terdapat dalam
semua jaringan hidup dan disebut sebagai pembangun kehidupan.

Secara kimia, protein merupakan molekul biologis yang besar. Protein tersusun
atas asam amino yang terikat dalam rantai lurus yang disebut ikatan peptida yang
membentuk suatu zat kompleks. Oleh karena itu, protein digolongkan ke dalam
polimer yang monomer-monomenya adalah asam amino.

Asam amino merupakan kelompok senyawa karbon yang terdiri dari karbon,
hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Akan tetapi, terdapat juga dua asam amino yang
juga mengandung belerang, yaitu sistein dan metionin. Sampai saat ini telah dikenal
20 jenis asam amino yang biasanya terdapat dalam protein. Semua asam amino
sekurang-kurangnya sebuah gugus amino (NH2) dan gugus karboksil (—COOH).
Masing-masing dari 20 asam amino mempunyai gugus R yang berbeda. Dalam hal ini,
komposisi kimia dari gugus R yang khas menentukan sifat-sifat asam amino, seperti
reaktivitas, muatan ion, dan hidropobisitas relatif (sifat ketidaksukaan terhadap air).

20 macam asam amino adalah sebagai berikut.

Gambar 3.1 Asam amino

Setiap protein terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Akibatnya,
terdapat empat struktur protein, yaitu sebagai berikut:
1. Struktur primer, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya berbentuk
linier.

2. Struktur sekunder, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya


mempunyai pola teratur, misalnya pola memilin (menggulung).

3. Struktur tersier, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya bengkok


atau bergulung (berpilin), sehingga membentuk struktur tidak dimensi bulat.

4. Struktur kuarterner, yaitu struktur protein yang berkaitan dengan kenyataan


bahwa beberapa protein dapat terdiri lebih dari satu rantai polipeptida. Setiap rantai
polipeptida dapat merupakan polipeptida yang sama atau berbeda.

Gambar 3.2 Empat struktur protein

Klasifikasi dan fungsi dari protein

Protein mempunyai fungsi biologis tertentu, sehingga protein dapat


diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Komponen utama penyusun membran sel, seperti protein integral, protein


perifer, dan glikoprotein.

2. Sebagai sumber energi, setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kkal.

3. Bahan dalam sintesis substansi penting seperti hormon, enzim, zat antibodi,
dan organel sel lainnya.

4. Enzim, yaitu protein yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia dan biokimia di


dalam atau di luar sel-sel hidup. Contoh enzim antara lain adalah tripsin.
Gambar 3.3 Struktur tripsin

5. Hormon, adalah protein yang dihasilkan oleh kelenjar endoktrin tubuh atau
sel-sel tertentu lainnya. Hormon berfungsi untuk mengatur dan merangsang
beberapa proses dalam makhluk hidup, misalnya metabolisme. Contoh hormon
protein antara lain adalah insulin, lipoprotein, dan prolaktin.

Gambar 3.4 Struktur Insulin

6. Imunoglobulin (zat anti bodi), yaitu protein pelindung yang berperan penting
dalam respon kekebalan makhluk hidup untuk menetralisasi zat-zat asing yang
menyebabkan infeksi. Contohnya adalah interferon, dan trombin.

7. Mengatur dan melaksanakan metabolisme tubuh, seperti enzim, protein


yang mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan

8. Sebagai senyawa buffer, yakni berperan menjaga stabilitas pH cairan tubuh


dan sebagai zat larut dalam cairan tubuh, protein membantu dalam pemeliharaan
tekanan osmotik di dalam sekat-sekat rongga tubuh.

9. Protein transpor, yaitu protein yang berfungsi untuk memindahkan atau


menyimpan beberapa senyawa kimia dan ion. Contohnya adalah hemoglobin untuk
mengangkut oksigen dan protein integral yang membawa zat-zat yang dibutuhkan
sel.

Gambar 3.5 Struktur Hemoglobin


10. Protein motor, yaitu protein yang berfungsi untuk mengubah energi kimia
menjadi energi mekanik. Contohnya adalah aktin dan miosin.

11. Protein struktur, yaitu protein yang berfungsi untuk perbaikan,


pertumbuhan, dan pemeliharaan struktur sel, jaringan, atau komponen-komponen
biologis lainnya. Contohnya adalah kolagen, elastin, dan keratin.

12. Protein reseptor, yaitu protein yang berfungsi untuk mendeteksi sinyal
(rangsangan) dan menerjemahkan sinyal tersebut menjadi sinyal jenis lain.
Contohnya adalah rhodopsin.

13. Protein penunjuk, yaitu protein yang berfungsi untuk memberikan sinyal
atau mengkomunikasikan rangsangan dalam proses translasi. Contohnya adalah GTP
(guanosinin trifosfat)

14. Protein penyimpan, yaitu protein yang mengandung energi, yang dapat
dilepaskan dalam proses-proses metabolisme pada makhluk hidup. Contohnya
adalah albumin.

Sumber dari protein : Red Meat (Daging Merah), White Meat (Daging Putih), Fish
(Ikan), Susu dan produk olahannya,Telur, Ikan Teri, Kedelai (Beans), Kacang hijau
(mungbean), Kacang-kacangan, Biji-bijian (Grains), Polong-polongan (Peas)
2.2 Metabolisme dan fungsi Kalsium, Natrium, Kalium, dan Magnesium
dalam Mikromolekul

Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang berperan penting bagi
tubuh manusia yaitu kalsium, natrium, kalium, dan magnesium.

a. Kalsium ( Ca )
Metabolisme : Absorpsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Banyak
faktor mempengaruhi absorpsi kalsium. Kalsium hanya bisa diabsorpsi bila
terdapat dalam bentuk larut air dan tidak mengendap karena unsur lain,
seperti oksalat. Kalsium yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses.

Fungsi Kalsium adalah ; Pembentukan tulang dan gigi , pembekuan darah,


aktivator enzim, aktivitas otot jantung, dan pemeliharaan tulang dan gigi,
mencegah osteoporosis, penyimpanan glikogen, melancarkan fungsi otot, otak
dan system syaraf.
Sumber Kalsium : Susu, keju, tahu, tempe, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan
daging

b. Natrium ( Na )
Metabolisme : natrium diabsorpsi, terutama di dalam usus halus. Natrium yang
diabsorpsi secara aktif . Natrium yang diabsorpsi dibawa oleh aliran darah ke
ginjal. Di sini natrium disaring dan dikembalikan ke aliran darah dan
dikeluarkan melalui urine.

Fungsi Natrium adalah ; Transmisi saraf, kontraksi otot, menjaga tekanan


osmotik darah, mempertahankan iritabilitas sel otot.
Sumber Natrium : Daging, garam, mentega, dan produk peternakan

c. Kalium ( K )
Metabolisme : K mudah di serap oleh usus halus, sebanding dengan jumlah
semua jaringan. Mempunyai efek besar pada fungsi beberapa organ, terutama
depolarisasi dan kontraksi jantung.

Fungsi Kalium adalah ; Mengatur detak jantung, memelihara keseimbangan


air, memelihara keseimbangan asam basa, katalisator, kontraksi otot,
mengatur sekresi insulin dari pankreas, memelihara permeabilitas membran
sel.

Sumber Kalium :, buah-buahan seperti pisang, kacang-kacangan dan biji-bijian,


susu, ikan, kerang, daging sapi, ayam, kalkun, roti.

d. Magnesium ( Mg )
Metabolisme : Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus,
kemungkinan dengan bantuan alat angkut aktif dan secara difusi aktif. Di dalam
darah sebagian besar magnesium terdapat dalam bentuk ion bebas, atau
dalam bentuk molekul kompleks hingga molekul kecil. Keseimbangan
magnesium di dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian ekskresi magnesium
melalui urin

Fungsi Magnesium adalah ; Pembentukan tulang, darah, dan otot. aktivator


enzim, respirasi intrasel, sintesis protein.

Sumber Magnesium : Kacang-kacangan, sayuran hijau, makanan hasil laut, dan


sereal
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

 Makromolekul adalah senyawa yang memiliki ukuran sangat besar,


dapat berupa siklik (cincin), rantai, atau gabungan siklik dan rantai.
Senyawa yang tergolong makromolekul adalah polimer dan biomolekul
(karbohidrat, lipid, dan protein). Karbohidrat, protein dan lemak
merupakan tiga golongan senyawa organik yang penting dalam makhluk
hidup yang dikenal dengan biomolekul.
 Mikromolekul merupakan hasil katabolisme dari makromolekul agar
nantinya bisa diserap oleh tubuh melalui usus. Jika dilihat dari ukuran,
mikromolekul merupakan unit fungsional terkecil dari makromolekul
atau biasa kita kenal dengan monomer.
 Yang termasuk mikromolekul adalah vitamin, asam amino, asam lemak
dan mineral.

3.2 SARAN

 Kita harus menjaga tubuh kita dengan mengkonsumsi makanan yang


bergizi dengan porsi yang baik tidak kurang tidak lebih agar tubuh tetap
sehat.

Anda mungkin juga menyukai