Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

TUGAS PANCASILA
KADES DI BLORA KORUPSI DANA DESA

Kelompok 1 :

1. Agnes Somnaikubun
2. Aprilia Picaulima
3. Annthoneta Siwalette
4. Carla Lumatalale
5. Christy Nunumete
6. Juni Nikijuluw
7. Jowy Tuturup
8. Kosarina Benamen
9. Kristin Ngilamele
10.Marcell Siahaya
11.Markus Ohoirat
KATA PENGANTAR

Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena
anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini guna memenuhi tugas
kuliah.

kami berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan


wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

kami menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna dan juga masih banyak kesalahan yang kami yakini ada di luar
batas kemampuan saya. Oleh karena itu, kritik serta saran yang membangun
dari dosen maupun para pembaca sangat diharapkan demi perbaikan
penulisan makalah ini.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kades trancam 4 tahun penjara akibat melakukan korupsi dana desa


hampir 700 juta yang diberikan pemerintah untuk pembangunan fisik gedung
kantor desa Tlogotuwung. Hal ini tentunya bukan tindakan yang baik dan
perluh dicontoh apalagi belau adalah kades di desa tersebut, dimana seorang
kades harus mencerminkan sikap atau etika yang baik untuk dicontoh oleh
para penduduk desa. Etika tersebut sudah melangar hukum yang terdapat
pada Pasal 2 ayat (1) UU No 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi

“Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan


memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana penjara
dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat)
tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp.
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).”

1.2 RUMUSAN MASALAH

A. Bagaimana pandangan Historis terhadap kasus di atas

B. Bagaimana pandangan sosiologis terhadap kasus di atas

C. Bagaimana pandangan politis tentang kasus di atas

1.3 TUJUAN PENULISAN

Untuk mengetahui pandangan historis, sosiologis, dan politis terhadap


kasus korupsi dana desa oleh seorang kades
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pandangan historis terhadap kasus seorang kades yang korupsi dana
desa
Historis adalah ilmu yang mempelajari fakta sejarah yang dijadikan desain
bagi pengembangan Pendidikan Pancasila, baik menyangkut formulasi,
tujuan, pengembangan materi dalam hal ini pandangan terkait dengan
kasus kades di Blora diduga gunakan uang korupsi dana desa untuk usaha
pribadi merupakan hal yang familiar karen Korupsi di Indonesia sudah
‘membudaya’ sejak dulu, sebelum dan sesudah kemerdekaan, di era Orde
Lama, Orde Baru, berlanjut hingga era Reformasi. Berbagai upaya telah
dilakukan untuk memberantas korupsi, namun hasilnya masih jauh
panggang dari api. hingga peraturan untuk pemberantasan korupsi sudah
ada sejak dulu

B. Pandangan sosiologis terhadap kasus seorang kades yang korupsi dana


desa
Sosiologis adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai aspek dalam
masyarakat serta pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Pandangan
sosiologis terhadap kasus ini adalah lebih berbicara tentang dampak
korupsi bagi masyarakat. Dampak-dampaknya yaitu dapat menyebabkan
kemiskinan, dan ada kemungkinan bahwa desa tersebut tidak maju, apalagi
dalam menyelenggarakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
desa kedepannya. Perbuatan kepala desa yang melakukan korupsi
mencerminkan keserakahan bukan mencerminkan pemimpin yang
bertanggung jawab.

C. Pandangan politis terhadap kasus seorang kades yang korupsi dana desa
Pandangan politis lebih banyak berbicara tentang peraturan-peraturan
yang berkaitan dengan uud atau peraturan yang sudah dibuat oleh negara
untuk kesejahteraan rakyatnya jadi dalam hal ini tindakan korupsi terdapat
pada pada Pasal 2 ayat (1) UU No 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana
Korupsi

Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan


memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana penjara
dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat)
tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp.
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa tindakan pidana korupsi dalam pengelolaan


keuangan desa adalah segala tindakan yang dapat merugikan keuangan
perekonomian desa apalagi dana desa tersebut diberikan kepada desa
untuk pembangunan gedung demi kesejahteraan rakyat.

B. SARAN

 Masyarakat harus lebih bijak dalam pemilihan kades apalagi kades


merupakan ketua dalam masyarakat yang bertugas untuk membantu
kehidupan di desa tersebut
 Menjadi seorang pemimpin bukan hanya memiliki jiwa pemimpin
tetapi juga harus memiliki etika kejujuran.

Anda mungkin juga menyukai