BAHASA INDONESIA
Disusun oleh:
Kelompok III
Leony Taebenu
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang MAHA ESA, telah memberikan
kekuatan sehinggah kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami berusaha semaksimal mungkin dan dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Tidak lupa menyampaikan terima kasih untuk semua teman-teman yang telah ikut
membantu dalam pembuatan malakah ini.
Kami sadar betul bawah makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
butuh kritik dan saran yang membantu kami dalam penyusunan makalah ini kedepannya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang……………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………..2
C. Tujuan …………………………………………………………………………...2
A. Kesimpulan………………………………………………………………………
B. Saran…………………………………………………………………………….
Daftar Pustaka………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Alat pelindung diri atau (APD) merupakan alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk
melindungi seluruh tubuh atau sebagian tubuh terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya
atau kecelakaan kerja. Penggunaan APD menjadi resiko terakhir untuk melindungi diri dari
tenaga kerja dan bahaya, sebagai tanggung jawab perusahaan untuk melindungi tenaga kerja dari
bahaya keselamatan kerja dan kesehatan kerja.
Setiap pekerjaan selalu mengandung potensi resiko bahaya dalam bentuk usaha-usaha
peningkatan dan pencegahan yaitu dengan APD. Tingginya resiko terhadap gangguan kesehatan
dari beberapa pekerja yang tertinggi angka terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja
dalam bidang industri salah satunya pekerja di Tambang batu bara, maka perlu dilakukan upaya-
upaya Salah satu diantaranya adalah kepatuhan penggunaan APD. Yang menjadi penyebab
tenaga kerja tidak patuh menggunakan APD meskipun perusahaan telah menyediakan APD.
Risiko terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang mungkin terjadi karena
pekerjaan membuat perusahaan tidak cukup hanya menyediakan APD dan mewajibkan tenaga
kerja menggunakan APD ketika bekerja. Perusahaan juga harus menciptakan kepatuhan tenaga
kerja untuk menggunakan APD.
B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibahas sub masalah sesuai dengan latar
belakang diatas yakni sebagai berikut:
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk :
PEMBAHASAN
Gas H2S terjadi karena proses alami sebagai produk ikutan dari penguraian / dekomposisi
zat-zat organik oleh bakteri atau karena sengaja dibuat.
Aktivitas dalam bidang minyak dan gas sangat berpotensi terhadap munculnya gas H2S yang
merupakan jenis gas beracun yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, sehingga dengan
mengetahui bahaya gas H2S, akan dapat dilakukan hal – hal yang berhubungan dengan
perencanaan dan program Keselamatan, Kesehatan dan Lindung Lingkungan.
Gas H2S adalah gas beracun yang tidak berwarna dan hanya dapat dikenali dari baunya pada
konsentrasi rendah. Kondisi tersebut tentunya sangat membahayakan kesehatan dan jiwa
seseorang yang terpapar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya gas H2S terhadap manusia, diantaranya
adalah:
konsentrasi H2S, semakin tinggi konsentrasi H2S maka bahaya yang ditimbulkan juga
semakin tinggi,
lamanya seseorang berada di lingkungan paparan H2S,
frekuensi seseorang terpapar,
daya tahan tubuh.
PENUTUP
KESIMPULAN
Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk
melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya atau
kecelakaan kerja.
Manfaat dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu untuk melindungi seluruh atau
sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja, dan
mengurangi resiko penyakit akibat kecelakaan.
Jenis-jenis alat pelindung diri adalah alat pelindung kepala,muka dan mata, telinga, pernafasan,
tangan, kaki dan tubuh. Dimana penggunaannya harus disesuaikan dengan jenis aktivitas atau
pekerjaannya.
Saran
Sebaiknya dilakukan penyuluhan tentang APD kepada semua pekerja agar dapat mengurangi
angka kecelakaan.
Setiap pekerja sebaiknya menggunakan APD.
Penggunaan APD sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.
Pemantauan terhadap penggunaan APD harus rutin dilakukan, agar dalam penggunaan lebih
optimal.