Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

BAHASA INDONESIA

Disusun oleh:
Kelompok III

Jesica Latubessy Klarita Monaten Lidya Yordan

Jonas Pattiwael Koleta Bakpeng Marcello Siahaya

Jowy Tuturup Kosarina Benamen Maria Dumatubun

Juni Nikijuluw Kristin Ngilamele Maria Gaflomi

Juwan Tehupuring Lebrina Tetlageni Markus Ohoirat

Leony Taebenu
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang MAHA ESA, telah memberikan
kekuatan sehinggah kami bisa menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami berusaha semaksimal mungkin dan dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Tidak lupa menyampaikan terima kasih untuk semua teman-teman yang telah ikut
membantu dalam pembuatan malakah ini.

Kami sadar betul bawah makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
butuh kritik dan saran yang membantu kami dalam penyusunan makalah ini kedepannya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang……………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………..2
C. Tujuan …………………………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN MASALAH

A. Pengaruh H2S Terhadap Manusia dan Peralatan.....................................................


B. Pentingnya penggunaan APD..................................................................................
C. Jenis-jenis APD.......................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………
B. Saran…………………………………………………………………………….
Daftar Pustaka………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Alat pelindung diri atau (APD) merupakan alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk
melindungi seluruh tubuh atau sebagian tubuh terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya
atau kecelakaan kerja. Penggunaan APD menjadi resiko terakhir untuk melindungi diri dari
tenaga kerja dan bahaya, sebagai tanggung jawab perusahaan untuk melindungi tenaga kerja dari
bahaya keselamatan kerja dan kesehatan kerja.

Setiap pekerjaan selalu mengandung potensi resiko bahaya dalam bentuk usaha-usaha
peningkatan dan pencegahan yaitu dengan APD. Tingginya resiko terhadap gangguan kesehatan
dari beberapa pekerja yang tertinggi angka terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja
dalam bidang industri salah satunya pekerja di Tambang batu bara, maka perlu dilakukan upaya-
upaya Salah satu diantaranya adalah kepatuhan penggunaan APD. Yang menjadi penyebab
tenaga kerja tidak patuh menggunakan APD meskipun perusahaan telah menyediakan APD.
Risiko terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang mungkin terjadi karena
pekerjaan membuat perusahaan tidak cukup hanya menyediakan APD dan mewajibkan tenaga
kerja menggunakan APD ketika bekerja. Perusahaan juga harus menciptakan kepatuhan tenaga
kerja untuk menggunakan APD.
B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibahas sub masalah sesuai dengan latar
belakang diatas yakni sebagai berikut:

1. Apa Pengaruh H2S Terhadap Manusia dan Peralatan?


2. Apa Pentingnya penggunaan APD?
3. Apa saja jenis-jenis APD?

C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui Pengaruh H2S Terhadap Manusia dan Peralatan


2. Mengetahui Pentingnya penggunaan APD
3. Mengetahui jenis-jenis APD
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengaruh H2S Terhadap Manusia dan Peralatan


H2S adalah rumus kimia dari gas Hidrogen Sulfida yang terbentuk dari 2 unsur Hidrogen
dan 1 unsur Sulfur. Satuan ukur gas H2S adalah ppm ( part per milion ) atau % ( 1 % = 10.000
ppm ). Gas H2S disebut juga gas telur busuk, gas asam, asam belerang atau uap bau.

Gas H2S terjadi karena proses alami sebagai produk ikutan dari penguraian / dekomposisi
zat-zat organik oleh bakteri atau karena sengaja dibuat.

 SIFAT FISIK DAN KARAKTERISTIK GAS H2S

1. Gas H2S mempunyai sifat fisik antara lain:

 Berbau seperti telur busuk pada konsentrasi 0,13 – 30 ppm


 Berat molekul: 34.08
 Auto ignition: 2600 C
 Boiling Point: – 60.2 C
 Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL (Lower Explosive Limit ) 4.3%
( 43000 ppm ) sampai UEL ( Upper Explosive Limite ) 46% ( 460000 ppm ) dengan
nyala api berwarna biru pada temperature 500 0F ( 260 0C )
 Berat jenis gas H2S sekitar 20 % lebih berat dari udara dengan perbandingan berat jenis
H2S: 1.189 dan berat jenis udara: 1 ( 150 C , 1 atm )
 H2S dapat larut (bercampur) dengan air ( daya larut dalam air 437 ml/100 ml air pada 0
0C; 186 ml/100 ml air pada 40 0C ).

2. Karakteristik gas H2S diantaranya adalah:

 Merupakan jenis gas beracun.


 Tidak berwarna
 Gas yang bisa terbakar / Flammable gas dengan nyala api biru, menghasilkan gas SO2
 Dapat larut dalam air atau hidrokarbon
 Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara, sehingga gas H2S akan cenderung terkumpul
di tempat / daerah yang rendah
 H2S bersifat korosif sehingga dapat mengakibatkan karat pada peralatan logam.
 PENGARUH H2S TERHADAP MANUSIA DAN PERALATAN

Aktivitas dalam bidang minyak dan gas sangat berpotensi terhadap munculnya gas H2S yang
merupakan jenis gas  beracun yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, sehingga dengan
mengetahui bahaya gas H2S, akan dapat dilakukan hal – hal yang berhubungan dengan
perencanaan dan program Keselamatan, Kesehatan dan Lindung Lingkungan.

 PENGARUH H2S TERHADAP MANUSIA

Gas H2S adalah gas beracun yang tidak berwarna dan hanya dapat dikenali dari baunya pada
konsentrasi rendah. Kondisi tersebut tentunya sangat membahayakan kesehatan dan jiwa
seseorang yang terpapar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya gas H2S terhadap manusia, diantaranya
adalah:

 konsentrasi H2S, semakin tinggi konsentrasi H2S maka bahaya yang ditimbulkan juga
semakin tinggi,
 lamanya seseorang berada di lingkungan paparan H2S,
 frekuensi seseorang terpapar,
 daya tahan tubuh.

B. Pentingnya penggunaan APD


Alat pelindung diri adalah peralatan yang dipakai untuk melindungi pekerja dari
kecelakaan atau penyakit yang disebabkan oleh adanya kontak dengan bahaya potensial di
lingkungan kerja, baik yang bersifat fisik, kimia, maupun biologis.
Cakupan paparan termasuk pernapasan, kulit, mulut, mata, dan telinga seperti suara yang
sangat kencang. Alat pelindung diri juga diperlukan untuk melindungi pekerja dari bahaya
tanggap darurat, misalnya akibat bencana alam.
Oleh karena itu, penggunaan alat pelindung diri harus disesuaikan dengan potensi bahaya
yang ada di tempat kerja. Beberapa jenis alat pelindung diri adalah sarung tangan, safety shoes,
kacamata pelindung, baju pelindung, alat pelindung telinga (ear muff atau ear plug), helm, dan
masker.
Menjaga keamanan dan keselamatan di lingkungan kerja bukan hanya tanggung jawab
perusahaan saja, diperlukan juga kontribusi pekerja untuk mewujudkannya. Oleh karena itu,
pekerja wajib memahami cara penggunaan serta memelihara dan menjaga kebersihan alat
pelindung diri.
Perlindungan diri saat bekerja melalui penggunaan alat pelindung diri adalah hal yang
sangat penting untuk diperhatikan. Jika tidak, cedera atau penyakit akibat pekerjaan dapat
menimbulkan gangguan kesehatan serius, kecacatan, bahkan kematian.
Undang-Undang RI No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja telah mengatur kewajiban
perusahaan dalam menjaga keselamatan pekerja. Ada beberapa hal yang harus dilakukan
perusahaan berdasarkan undang-undang tersebut, di antaranya:

 Melakukan penilaian potensi bahaya di lingkungan kerja untuk mengidentifikasi dan


mengendalikan bahaya terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja
 Menyediakan alat pelindung diri yang sesuai dan melatih pekerja dalam menggunakan
serta merawat alat pelindung diri
 Menjaga dan mengganti alat pelindung diri secara berkala
 Meninjau, memperbarui, dan mengevaluasi efektivitas program pemakaian AP

C. Apa saja jenis-jenis APD


APD harus sesuai dengan potensi bahaya yang terdapat di area kerja dan standar yang
ditetapkan. Terdiri dari:
a. Pelindung kepala
Fungsi: melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam atau
benda keras, paparan radiasi panas, api, percikan bahan kimia, dan suhu ekstrem.
Jenis: helm keselamatan (safety helmet/ hard hat), topi atau tudung kepala, penutup/ pengaman
rambut, dll.
b. Pelindung mata dan wajah
Fungsi: melindungi mata dan wajah dari paparan bahan kimia berbahaya, partikel-partikel yang
melayang di udara, percikan benda-benda kecil, panas atau uap panas, radiasi, benturan atau
pukulan benda keras atau benda tajam.
Jenis: kacamata keselamatan (spectacles), safety goggles, tameng muka (face shield), serta
gabungan masker, tameng muka dan kacamata pengaman (full face masker).
c. Pelindung telinga
Fungsi: melindungi telinga dari paparan kebisingan atau tekanan.
Jenis: sumbat telinga (earplug) dan penutup telinga (earmuff).
d. Pelindung pernapasan
Fungsi: melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih dan sehat dan/ atau
menyaring paparan bahan kimia, partikel berupa debu, kabut (aerosol), uap, asap, gas/ fume dan
sebagainya.
Jenis: masker, respirator (particulate respirator dan chemical cartridge/ gas mask
respirator), Powered Air-Purifying Respirator (PAPR), Self-Contained Breathing
Apparatus (SCBA) dan Self-Contained Underwater Breathing Apparatus (SCUBA).
e. Pelindung tangan
Fungsi: melindungi tangan dan jari-jari tangan dari paparan api, suhu ekstrem, radiasi, arus
listrik, bahan kimia, benturan, pukulan dan tergores serta terinfeksi virus/ bakteri.
Jenis: sarung tangan yang terbuat dari logam, kulit, kain kanvas, kain/ kain berlapis, karet dan
sarung tangan yang tahan bahan kimia.
f. Pelindung kaki
Fungsi: melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda-benda berat, tertusuk benda tajam,
terkena cairan berbahaya, uap panas, paparan suhu ekstrem, tergelincir dan terkena bahan kimia
berbahaya.
Jenis: sepatu keselamatan untuk berbagai jenis pekerjaan seperti industri, konstruksi bangunan,
dan pekerjaan yang mengandung potensi bahaya.
g. Pakaian pelindung
Fungsi: melindungi badan sebagian atau seluruh bagian badan dari bahaya suhu ekstrem, paparan
api dan benda panas, percikan bahan kimia, cairan dan uap panas, benturan dengan peralatan
kerja, radiasi dan paparan virus, bakteri serta jamur.
Jenis: rompi (vest), celemek (apron/ coverall), jaket dan pakaian pelindung yang menutupi
sebagian atau seluruh badan.
h. Alat pelindung jatuh perorangan
Fungsi: melindungi pekerja dari potensi jatuh saat bekerja di ketinggian dan mencegah pekerja
jatuh agar tidak membentur lantai dasar.
Jenis: sabuk pengaman (harness), carabiner, lanyard, tali pengaman (safety rope), alat penjepit
tali (rope clamp), alat penurun (decender), alat penahan jatuh bergerak (mobile fall arrester), dll
i. Pelampung
Fungsi: melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau di permukaan air agar terhindar dari
bahaya tenggelam.
Jenis: jaket keselamatan (life jacket), rompi keselamatan (life vest), rompi pengatur
keterapungan (bouyancy control device).
 
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk
melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya atau
kecelakaan kerja.

Manfaat dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu untuk melindungi seluruh atau
sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja, dan
mengurangi resiko penyakit akibat kecelakaan.

Jenis-jenis alat pelindung diri adalah alat pelindung kepala,muka dan mata, telinga, pernafasan,
tangan, kaki dan tubuh. Dimana penggunaannya harus disesuaikan dengan jenis aktivitas atau
pekerjaannya.

Saran

 Sebaiknya dilakukan penyuluhan tentang APD kepada semua pekerja agar dapat mengurangi
angka kecelakaan.
 Setiap pekerja sebaiknya menggunakan APD.
 Penggunaan APD sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.
 Pemantauan terhadap penggunaan APD harus rutin dilakukan, agar dalam penggunaan lebih
optimal.

Anda mungkin juga menyukai