“Departemen Kehumasan”
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Kelompok 3
1. Putri Indah Nandini 1911211004
2. Bayu Ananda Nasution 1911211026
3. Intan Berliana Marianda 1911211032
4. Zilfia Armaningsi Futri 1911211054
5. Suci Rahmawani 1911212008
6. Dhea Rahmadani 1911212018
7. Annisa Alifha Putri 1911212020
8. Elvira Radhiatul Febrian 1911212030
9. Aulia Shalsabila 1911213022
10. Mutiara Sakhinah 1911213024
Puji syukur kita panjakan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita sehingga dengan rahmat dan hidayah-Nya itu kami dapat
menyelesaikan makalah pembelajaran Kehumasan yang berjudul “Memahami Departemen
Kehumasan”. Selanjutnya shalawat dan salam kita kirimkan kepada nabi Muhammad
SAW yang telah membawa umatnya ke alam yang berilmu pengetahuan seperti saat
sekarang ini.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya kami tidak terlepas dari berbagai kesulitan,
karena keterbatasan ilmu yang kami miliki. Namun, berkat petunjuk Allah swt dan
berbagai sumber, baik secara langsung maupun tidak langsung, makalah ini dapat
diselesaikan dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritikan terutama dari dosen pengampu Ibu DR. dr. Dien Gusta
Anggraini Nursal, MKM demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................3
1.3. Tujuan Penulisan..............................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
2.1 Perlunya Departemen Public Relations..............................................................4
2.2 Ukuran Departemen Public Relations......................................................................6
2.3 Staf Public Relations................................................................................................6
2.4 Jabatan Manajemen Public Relations.......................................................................6
2.5 Tanggung Jawab Manajemen Public Relations........................................................7
2.6 Kerjasama Antar Manajemen dengan Manajer PR...................................................8
2.7 Kegiatan Public Relations........................................................................................9
2.8 Keuntungan Public Relations.................................................................................13
2.9 Kelemahan Public Relations...................................................................................13
2.10 Studi Kasus Kehumasan di Bidang Kesehatan.....................................................13
BAB III..................................................................................................................16
PENUTUP.............................................................................................................16
3.1 Kesimpulan............................................................................................................16
3.2 Saran......................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehumasan merupakan bidang atau fungsi pelayanan publik yang diperlukan oleh
setiap instansi, baik itu instansi yang bersifat komersial maupun instansi yang
bersifat non komersial. Humas terdiri dari semua bentuk komunikasi yang
terselenggara antara instansi yang bersangkutan dengan siapa saja yang
berkepentingan dengan instansi tersebut, antara lain dengan masyarakat sebagai
publik. Aktivitas kehumasan berkaitan dengan dua hal yaitu aktivitas yang
berhubungan dengan manajemen dan aktivitas yang berhubungan dengan teknis.
Dalam menjalankan fungsi manajemen, Humas menjadi bagian manajemen dari
suatu instansi yang bertugas menjaga keseimbangan komunikasi antara internal
instansi dengan eksternal instansi itu sendiri.
1
Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam
maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian
(Jefkins, 2002:9). Cutlip dkk dalam (Nova,2009:35) mendefinisikan public
relations merupakan fungsi manajemen yang membentuk dan memelihara
hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan masyarakat, yang
menjadi sandaran keberhasilan atau kegagalannya. Public relations dapat
dikatakan sebagai jembatan dalam perusahaan untuk menciptakan hubungan
dengan siapa saja yang dapat memberikan keuntungan bersama serta untuk
kemajuan perusahaan. Public relations mempunyai peran penting dalam segala
bidang sesuai dengan fungsinya, yakni membentuk hubungan yang baik antara
organisasi dengan publiknya, baik itu publik internal maupun publik eksternal.
2
perusahaan dan lembaga. Dengan begitu besarnya kekuatan media maka public
relations harus melakukan salah satu kegiatanya yaitu media relations atau juga
sering disebut hubungan media, karena dengan menjalin hubungan yang baik akan
menambah menfaat bagi organisasi ataupun perusahaanya.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kehumasan pada semester 3 dan supaya pembaca dapat memahami lagi mengenai
departemen kehumasan atau public relations.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Tidak dapat dipungkiri bahwa peran public relations saat ini dianggap sebagai
ujung tombak bagi perusahaan yang berhadapan langsung dengan publik, baik itu
publik yang bersentuhan langsung maupun yang tidak dengan kepentingan
perusahaan seperti pihak pemegang saham. Dalam pemeliharaan komunikasi baik
terhadap publik internal maupun eksternal, terselubung didalamnya adalah
pembentukan citra sebagai tujuan akhir. Ketika citra telah terbangun dengan
positif, seketika itu juga kepercayaan masyarakat telah digenggam. Hal inilah
yang menyebabkan jasa konsultan PR dibutuhkan, yaitu untuk kepentingan
strategi komunikasi sesaat.
Menurut Burger, terdapat 6 alasan yang menyebabkan sebuah perusahaan atau
organisasi menyewa konsultan PR dari luar, yaitu: pertama, manajemen internal
sendiri tidak mempunyai program PR yang resmi dan kurang pengalaman dalam
mengelola program PR. Kedua, kantor pusat terletak jauh dari ibukotanegara.
Ketiga, kontrak-kontrak dikelola oleh agensi. Keempat, agensi luar dapat
menyediakan jasa dari para praktisi yang berpengalaman namun tidak bersedia
pindah ke kota lain, dan gaji mereka tidak dapat dipenuhi oleh satu firma. Kelima,
organisasi yang mempunyai departemen PR, tetapi sedang sangat membutuhkan
jasa PR khusus yang tidak dapat dipenuhi oleh staf PR internalnya. Keenam,
dibutuhkan penilaian yang independen dari pihak luar terhadap kebijakan yang
menyangkut hal-hal yang krusial (Baskin and Aronoff, 1988: 14).
Dari enam alasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya sebuah
organisasi memutuskan untuk menyewa jasa konsultan PR karena membutuhkan
jasa konsultasi untuk hal-hal khusus yang tidak dapat dipenuhi oleh internalnya.
Selain itu juga, sebuah organisasi membutuhkan pendapat dari pihak ketiga yang
merupakan orang di luar manajemen internal, yang dianggap lebih independen.
4
eksternal. Public Relations diperlukan untuk menyusun dan mengevaluasi
strategi-strategi pemasaran yang efisien dan berorientasi pada tujuan perusahaan.
peran PR dalam organisasi antara lain (Grunig, 1992: 396):
1. Communication Technician
2. Expert Prescriber
3. Communication Facilitator
PR berperan sebagai perantara atau mediator yang peka serta menjaga arus
komunikasi dua arah berjalan dengan baik antara organisasi dengan publiknya
(sering juga disebut liaison, interpreter/penerjemah, atau sebagai
mediator).Peran fasilitator juga mengenali publik di sekeliling organisasi dan
membuat keputusan yang berkaitan dengan kebijakan, prosedur serta aktivitas
yang diminati oleh kedua belah pihak.
5
Fungsi PR adalah menolong organisasi dalam memecahkan persoalan
komunikasi yang ada. PR di sini menjadi bagian dari tim perencanaan
strategis organisasi. Ia bekerja sama dengan anggota tim lainnya untuk
memberikan solusi permasalahan yang ada, mulai dari identifikasi
permasalahan, perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi program
pemecahan masalah.
6
melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan suatu pekerjaan baik tugas
fungsionalnya yaitu menyelesaikan seluk beluk pekerjaan, atau pun tugas
perilaku, kiranya sifat, bakat, kerampilan dan kemampuan itu harus dimiliki oleh
petugas public relations (PRO).
7
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan
informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan
ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan
menerima sebuah situasi. Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat
program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam
upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian
bersama antara organisasi dan masyarakatnya. Posisi humas merupakan
penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi.
Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional
humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya
dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara
keduanya.
8
Mediator. Memiliki kemampuan dalam penguasaan teknik komunikasi
yang baik melalui media secara lisan maupun tertulis dalam
penyampaian pesan atau menyalurkan informasi dari lembaga /
organisasi yang diwakili kepada publik.
1. Communicator
Sebagai komunikator harus memiliki kemampuan teknik komunikasi baik
secara lisan maupun tulisan, memiliki pengetahuan dan wawasan yang
luas.
2. Relationship
Kemampuan peran public relations/humas dalam membangun hubungan
relasi yang cukup luas, dan dapat membina hubungan diantara relasi yang
bersifat positif dengan lembaga yang diwakilinya. Berupaya menciptakan
saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerjasama dan toleransi antara
kedua belah pihak.
9
3. Backup Management
10
3) Periklanan adalah metode terkontrol dalam menempatkan pesan di media
massa dan ini merupakan aktivitas PR. Jika publisitas merupakan aktivitas
PR yang me nempatkanpesan di media dan tidak memberi bayaran kepada
media untuk pemuatan informasi tersebut, maka periklanan berbeda.
Periklanan dapat mengontrol isi, pe nempatan, dan timing dengan
membayar media untuk mendapatkan waktu dan ruang penempatan
iklannya.
4) Public affair juga merupakan salah satu kegiatan PR, public affair adalah
kegiatan PR yang menangani kebijakan publik dan publik yang
mempengaruhi kebijakan tersebut. Public affair adalah bagian khusus dari
PR yang membangun dan mempertahankan hubungan pemerintah dan
komunitas lokal dalam rangka mempengaruhi kebijakan publik.
6) Komunikasi Finansial. Salah satu tujuan pokok dari program ini ialah
untuk menghindari peristiwa pengalihan paksa perusahaan, memasilitasi
akuisisi, kemampuan memperoleh pinjaman atau kredit, dan mengarahkan
komunitas keuangan perusahaan pada opini yang baik bagi perusahaan.
Dimana tim PR dapat mengomunikasikan informasi-informasi tertentu
pada Pemegang Saham (institusional, perorangan, potensial), Manajemen
11
perusahaan (Ketua, eksukutif kepala, Direktur keuangan, Sekretaris
Perusahaan), Penasihat Perusahaan (Pialang saham, Bank komersial,
Auditor, Kunsultan Keuangan) dan Pihak Luar yang Berpengaruh (Analis
Pialang Saham, Jurnalis keuangan, Analis peringkat Utang).
Jenis-jenis pekerjaan yang harus dilakukan oleh seorang manajer humas dan para
stafnya tentu berbeda-beda dari suatu organisasi ke organisasi yang lian. Banyak
hal yang pasti akan memepengaruhinya. Namun secara umum jenis-jenis
pekerjaan itu dapat diuraikan sebagai berikut:
12
g) Menyunting serta memproduksi jurnal-jurnal eksternal untuk konsumsi
pihak luar, misalnya saja untuk para distributor, para pemakai jasa
perusahaan, konsumen dan sebagainya.
h) Menulis dan membuat bahan-bahan cetak seperti lembaran informal yang
memuat tentang sejarah perusahaan, laporan tahunan atas hasil kerjanya,
media komunikasi antara sesama pegawai, poster-poster yang bersifat
mendidik, dan sebagainya.
i) Mengadakan dan mengelola berbagai bentuk instrumen audio-visual
seperti presentasi slide dan rekaman video, termasuk melaksanakan
distribusi, penyusunan katalok, pameran serta pemeliharaanya.
j) Memimpin dan mengatur acara-acara pameran dan eksibisi kehumasan,
termasuk juga menyediakan berbagai macam bahannya.
k) Menciptakan dan memelihara berbagai bentuk identitas perusahaan dan
cirri khasnya, seperti logo, komposisi warna, tipografi dan hiasannya, jenis
kendaraan dinas, pakaian sergama para pegawai dan sebagainya.
l) Mengelola berbagai hal yang berkaitan dengan sponsor kehumasan.
m) Mengelola hal-hal seperti kunjungan pihak luar ke perusahaan, atau
sebaliknya kunjungan dari personil perusahaan ke tempat-tempat lain,
termasuk mengatur jadwal pelayarannya, akomodasi tur dan sebagainya.
n) Mengikuti rapat-rapat penting yang diselenggarakan oleh dewan direksi,
dan para pimpinan departemen produksi, pemasaran, penjualan dan
sebagainya.
o) Mengikuti konferensi yang diselenggarakan oleh divisi penjualan dan
pertemuan para agen.
p) Mewakili perusahaan pada pertemuan asosiasi dagang.
q) Mendampingi para konsultan humas eksternal, apabila perusahaan
mendatangkannya.
r) Melatih segenap staf kehumasan.
s) Mengelola survei-survei pendapat atau berbagai macam penelitian lainnya.
t) Mengerjakan tugas-tugas periklanan (bila fungsi ini disatukan dengan
departemen humas)
u) Menjalin hubungan dekat dengan instansi-instansi pemerintah.
13
v) Mengatur acara-acara resmi, misalnya saja dalam acara peresmian suatu
gedug baru, termasuk mengatur para tamu undangan dan media massa
yang datang meliput.
w) Mengatur acara-acara kunjungan dari para pejabat, tamu kehormatan
maupun tokon-tokoh asing.
x) Aktif dalam acara-acara pemberian penghargaan, misalnya saja
penghargaan pemerintah atas prestasi di bidang industry dan sebagainya.
y) Mengumpulkan serta mengorganisir segenap umpan balik dari berbagai
sumber informasi mulai dari kliping Koran, berita-berita radio dan televisi,
serta memantau berbagai laporan dari luar.
z) Menganalisis umpan balik dan berbagai laporan tersebut, termasuk yang
berhubungan dengan tingkat kemajuan pencapaian tujuan yang sudah
diraih.
14
2.9 Kelemahan Public Relations
Biasanya mereka akan bekerja dengan tim kecil yang terdiri dari segelintir
orang mewakili organisasi klien mereka. Dengan sedikitnya orang yang
dikenal, maka sedikit pula akses komunikasi yag dapat digali.
15
Kondisi seperti itu mengundang opini publik, baik yang membaca langsung
emailnya ataupun yang mendengarkan lewat media. Suara yang dilontarkan mulai
dari pelanggaran hak berekspresi, UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik),
hingga refleksi dunia kesehatan kita yang buram. Mengenai ini semua, tentu sah-
sah saja jika setiap orang untuk beranalisis terkait kebenaran kasus tersebut.
Namun disini akan coba dijelaskan dari aspek public relationnya.
Terkait kasus Ibu Prita, kondisi seperti ini sebenarnya juga sering jumpai (atau
bahkan alami), yaitu tentang komplain. Mungkin kita sering melayangkan
komplain, tapi bagaimana apabila kita yang menerima komplain? Masalahnya jadi
lain.
Dari sisi Public Relation, tindakan yang dilakukan RS Omni Tangerang sungguh
tidak cerdas dalam merespon email yang beredar dan bersumber dari Bu Prita.
Penyebaran email yang sifatnya “mouth to mouth” dan menjalar melalui
komunitas maya ditanggapi di dua harian nasional melalui sebuah iklan
klarifikasi.
Komplain yang melayang ke RS Omni Intl tentu membuat tidak nyaman pihak
rumah sakit, namun jika pihak rumah sakit membalasnya dengan pendekatan
public relation yang tepat serta perbaikan yang nyata, maka komplain yang sudah
menjadi isu itu akan berbalik menjadi sebuah loyalitas dan publisitas yang
menguntungkan bagi RS Omni Intl. Tetapi alih-alih merespon dengan pendekatan
komunikasi/PR yang efektif, RS Omni Intl malah membalasnya dengan tindakan
hukum. Pihak RS Omni tidak menyadari bahwa komunitas internet sekarang ini
sebaiknya jangan sekali-kali ditantang. Walaupun tak terlihat kerumunannya,
namun suaranya begitu nyaring.
Masalah komplain yang mulanya sangat sederhana seharusnya menghasilkan
penyelesaian yang sederhana juga. Namun permasalahan menjadi sangat rumit
karena tidak profesionalnya dalam menanggapi sebuah complain yang berujung
pada tindakan hukum.
16
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Public relations merupakan sebagai perantara antara pimpinan organisasi
dengan publiknya. Baik dalam upaya membina hubungan masyarakat internal,
maupun eksternal. Public Relations diperlukan untuk menyusun dan mengevaluasi
strategi-strategi pemasaran yang efisien dan berorientasi pada tujuan
perusahaan.Ukuran departemen PR dalam sebuah organisasi juga memengaruhi
apakah departemen PR dapat melaksanakan peran manajerial.Frederick W. Taylor
(1856-1917) mengemukakan bahwa struktur berkaitan dengan hubungan-
hubungan logis antara berbagai fungsi dalam organisasi.Sebagai sebuah profesi
seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik,
meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan
sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
3.2 Saran
Baik bagi penulis, mahasiswa, maupun bagi institusi terkait diharapkan
makalah ini dapat menjadi informasi tambahan yang positif dan mampu
menerapkan apa yang telah dipelajari dan diperoleh, serta
mengimplementasikannya langsung melalui praktik di lapangan. Untuk segala
saran dan kritik yang membangun selalu kami nantikan agar dapat memperbaiki
kekurangan yang ada pada makalah ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
8. Vusparatih DS. Di Era Industrialisasi Komunikasi Dan Pencitraan.
HUMANIORA. 2013;4(1):287–95.
9.https://www.academia.edu/7556128/Manajemen_Humas_Kegiatan_Kegiata
n_Departemen_PR_Pekerjaan_yang_Harus_Dilakukan_dari_A_Hingg
a_Z?auto=download, diakses Rabu, 2 September 2020 ,00.10 WIB.
20