Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PRINSIP DASAR, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI HUMAS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

“Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat”

Dosen : Dr. Darda Abdullah Sjam, M.Pd.

Disusun oleh :

Kelompok 2 Kelas 6 C

Trisa Zahri Fahira 215060095


Sukma Ayu Amanda 215060110
Agesti Yulandari 215060114
Pawestri Sekar Ayu 225060092
Devita Rizkya Sari 225060115
Amelia Rahmawati 225060123

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2024
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur sudah sepatutnya kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas
Rahmat dan Hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PRINSIP DASAR, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI HUMAS” secara tepat
waktu. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada sayyidul
Alam Rasullulah Muhammad SAW yang telah membawa peradaban manusia dari
zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang ini dengan melimpahkan
ilmu yang bermanfaat.

Penyusunan makalah ini disusun melalui beberapa sumber yakni melalui


kajian pustaka maupun melalui media intenet guna memenuhi tugas Mata kuliah
Hubungan Sekolah dan Masyarakat. Makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan dan ilmu mengenai prinsip dasar, kedudukan, dan fungsi humas.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua


pihak yang telah memberikan semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini. Kepada kedua orang tua yang telah memberikan banyak kontribusi
bagi penulis, dosen pembimbing, Bapak Dr. Darda Abdullah Sjam, M.Pd. dan juga
kepada teman-teman seperjuangan yang membantu penulis dalam berbagai hal.

Demikianlah makalah ini dibuat, penulis menyadari sepenuhnya bahwa


makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan terdapat banyak kekurangan hal ini
dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki
penyusun. Oleh sebab itu penulis mengharapkan adanya kritikan dan saran untuk
memperbaiki makalah ini menjadi perkembangan yang lebih baik. Akhir kata
penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Bandung, 02 Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2

1.3 Tujuan ............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

2.1 Kegiatan Humas ................................................................................................ 3

2.2 Syarat Dasar Humas .......................................................................................... 5

2.3 Fungsi, Tugas, dan Pelaksanaan Humas ........................................................... 7

2.4 Kedudukan, Peranan, dan Fungsi Humas ....................................................... 10

2.4.1 Kedudukan Humas dalam Organisasi Sekolah ............................................ 10

2.4.2 Peranan Humas dalam Lembaga Pendidikan ............................................... 10

2.4.3 Fungsi Humas dalam Lembaga Pendidikan ................................................. 13

2.5. Tugas Humas Sehari-hari ............................................................................... 15

2.6 Masalah yang Dihadapi Humas ...................................................................... 16

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 21

3.1. Kesimpulan .................................................................................................... 21

3.2. Saran ............................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Humas merupakan bagian penting yang sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi.
Kehadirannya dapat membantu organisasi menciptakan hubungan baik dengan
publiknya serta mencapai tujuan bersama diantara keduanya. Dalam hal ini,
komunikasi memainkan peran penting dalam setiap aktivitas humas. Menurut Cutip et
al. (2006: 6), humas merupakan fungsi manajemen yang membangun dan
mempertahankan hubungan baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang
mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi. Sementara itu, menurut The
British Institute of Public Relations sebagaimana dikutp oleh Ruslan (2014: 16),
aktivitas humas adalah manajemen komunikasi antara organisasi dengan publiknya.
Dari kedua pandangan itu dapat dijelaskan bahwa humas idealnya merupakan fungsi
manajemen pada suatu organisasi yang membina hubungan baik yang saling
bermanfaat antara organisasi dengan publiknya dengan menggunakan komunikasi
sebagai alatnya.
Hubungan antara organisasi dengan publiknya menjadi fokus terpenting dalam
seluruh aktivitas humas. Sebagaimana dinyatakan Kriyantono (2014: 277), focus inti
dari aktivitas humas adalah hubungan dengan menempatkan komunikasi sebagai alat
untuk membina hubungan tersebut. Hubungan baik ini pada akhirnya sangat
mempengaruhi stabilitas organisasi. Menurut Prayudi (2012: 26-29), dalam praktik
kehumasan, publik merupakan pihak yang harus menjadi perhatian serius bagi humas.
Perhatian ini diwujudkan dengan perencanaan program kehumasan yang sesuai dengan
public sasaran dan kebutuhannya. Disini, keberagaman sifat dan kebutuhan public
harus benar-benar diperhatikan. Jefkins (2003: 80) menjelaskan bahwa publik
merupakan kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi,
baik secara internal maupun eksternal.

Setiap organisasi memiliki publik khusus masing-masing. Kepada merekalah


organisasi senantiasa menjalin menjalin komunikasi secara internal maupun eksternal.
Publik dari suatu organisasi sifatnya beragam, sehingga memiliki kebutuhan dan

1
tuntutan yang berbeda terhadap organisasi. Oleh karena itu, humas harus mampu
memahami perbedaan ini (Prayudi, 2012: 7). Perlakuan humas terhadap mereka tidak
bisa disamakan begitu saja, sehingga humas perlu mengidentifikasi publik berdasarkan
masalahnya masing-masing. Prayudi (2012: 29) menegaskan jika humas tidak bisa
mengidentifikasi publik, ini akan berdampak pada pemborosan dana , waktu dan tenaga
serta tidak efisiennya program Humas yang diimplementasikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja yang termasuk ke dalam kegiatan humas?
2. Apa saja syarat humas?
3. Apa fungsi tugas dan pelaksanaan humas?
4. Bagaimana kedudukan hubungan masyarakat dalam organisasi sekolah?
5. Apa tugas dari humas sehari-hari?
6. Apa saja masalah yang dihadapi oleh humas?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui yang termasuk kedalam kegiatan humas.
2. Untuk mengetahui syarat humas.
3. Untuk mengetahui fungsi tugas dan pelaksanaan humas.
4. Untuk mengetahui kedudukan hubungan masyarakat dalam organisasi sekolah.
5. Untuk mengetahui tugas dari humas sehari-hari.
6. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh humas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kegiatan Humas


Kegitan humas pada hakikatnya adalah kegiatan berkomunikasi dengan
berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan
komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis
proposal,artikel,progress report, menulis untuk presentasi, menulis untuk pers
(press release),membuat rekomendasi dan sebagainya. Sedangkan verbal lisan
antara lain jumpa pers,guest guide/open huose. announcer, presenter,desk
informations dan sebagainya. Kegiatan komunikasi nonverbal meliputi
penyelenggaraan pameran, seminar,special event, riset/penelitian, pers kliping
dan sebagainya. Kegiatan terbesar humas adalah menulis, editing, media
relations, special event, berbicara, produksi, riset, programming dan konsultasi.
Sedangkan penggunaan kegiatan yang menggunakan waktu terbesar adalah
untuk koordinasi, perencanaan dan negosiasi.

Salah satu contoh dari kegiatan humas yang sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari diantaranya adalah berkomunikasi baik komunikasi
verbal maupun nonverbal. Komunikasi verbal yang dimaksud seperti menulis
artikel tentang suatu produk dari perusahaan, menulis proposal, menulis
presentasi, menulis rekomendasi ataupun menulis pres release. Jumpa pres,
open house, dan deks information merupakan contoh dari komunikasi verbal
lisan, sedangkan menulis artikel dan lain-lain tersebut merupakan komunikasi
verbal tertulis. Selain komunikasi verbal, dalam kegiatan humas terdapat pula
komunikasi non-verbal. Contohnya seperti seminar, special event, riset, pres
kliping, dan pameran.

Berdasarkan ulasan diatas tersebut dapat dikatakan bahwa kegiatan


humas merupakan kegiatan komunikasi dengan berbagai macam simbol
komunikasi, baik secara verbal atau non-verbal. Atau secara umum kegiatan

3
humas merupakan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada publik atau
masyarakat luas.

Kegiatan humas dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Kegiatan Internal Humas


Kegiatan internal humas merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
internal perusahaan. Internal perusahaan adalah keseluruhan elemen yang
berpengaruh secara langsung dalam keberhasilan perusahaan. Seperti
karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dan dewan direksi
perusahaan. Dalam hal ini fokus pembahasan kita adalah karyawan dan
pemegang saham.
Tujuan dari kegiatan internal humas ini diantaranya adalah :
1) Memenuhi kebutuhan dan kepentingan internal perusahaan
2) Meningkatkan keharmonisan antar internal perusahaan.
3) Menciptakan iklim kerja yang baik.
2. Kegiatan Eksternal Humas
Tugas penting Eksternal humas adalah mengadakan komunikasi yang
efektif, yang sifatnya informatif dan persuasif, yang ditujukan kepada
publik di luar instansi tersebut. Informasi harus diberikan dengan jujur,
berdasarkan fakta dan harus teliti. Sebab publik mempunyai hak untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya tentang sesuatu yang menyangkut
kepentingannya.
Publik kadang-kadang sangat kritis. Oleh karena itu sikap yang
correct dan ramah merupakan salah satu syarat dalam berkomunikasi
dengan publik, tanpa terpengaruh oleh “appearance”, “personality”, kata-
kata mereka dan sebagainya. Penilaian publik terhadap suatu lembaga
bukan saja soal pelayanannya, kegiatan-kegiatannya, dan para
anggotanya, tapi juga mengenai keseluruhan yang meliputi badan tersebut.
Humas adalah salah satu kegiatan komunikasi yang memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:

4
1) Karena memiliki fungsi.
2) Sifat-sifat organisasi dari lembaga/kantor dimana humas
berada/berlangsung.
3) Sifat manusia yang terlibat/publik yang menjadi sasaran.
Faktor eksternal yang mempengaruhi tempat khusus.

2.2 Syarat Dasar Humas


Terdapat lima persyaratan mendasar bagi seorang yang berprofesi
Humas (Public Relations), seperti yang dikemukakan Jefkins (1998): Ability to
communicate (kemampuan berkomunikasi), Ability to organize (kemampuan
mengorganisasikan), Ability to get on with people (kemampuan
bergaul/membina relasi), Personal Integrity (berkepribadian utuh/jujur),
Imagination (memiliki imajinasi yang kuat).

1. Kemampuan Berkomunikasi
Mampu berkomunikasi dengan baik terhadap orang yang memiliki
aneka ragam karakter. Itu berarti harus mampu dan mau berusaha
memahami, serta terkadang berusaha untuk bersikap toleran mungkin
kepada setiap orang yang dihadapinya tanpa harus menjadi penakut atau
penjilat (Jefkins, 1995: 21) Kemampuan berkomunikasi seorang PR ini
secara lisan maupun tertulis, seperti public speaking atau presentasi (salah
satu kemampuan komunikasi lisan di depan public), sedangkan penulisan
press realese dan mengelola media atau majalah perusahaan adalah
kemampuan komunikasi tulisan
2. Kemampuan Mengorganisasikan
Dapat diartikan sebagai kemampuan manajerial, yang dapat
mengelola program PR mulai dari fact finding (pengumpulan data),
planning (perencanaan), communicating (mengkomunikasikan program)
dan evaluating (evaluasi program). Kemampuan ini juga berarti mampu
mengantisipasi masalah di dalam dan di luar organisasi atau perusahaan,

5
serta mampu menyusun rencana kegiatan dan melaksanakan kegiatannya,
termasuk pula anggaran.
3. Kemampuan Bergaul/Membina Relasi
Kemampuan ini dapat diartikan sebagai kemampuan menciptakan
networking (jaringan) dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan
organisasi/perusahaan atau kegiatan PR itu sendiri. Berbagai unsur public
tentunya menciptakan hubungan yang lebih dalam dan akrab sehingga para
relasi ini dapat mendukung berbagai program PR. Dalam membina relasi
ini pun tentunya terjalin take and give antara keduanya dan terjadi
hubungan yang sinergis antara PR dan berbagai unsure public ini, yang
tetap berlandaskan integritas profesi
4. Berkepribadian Utuh/Jujur
Kejujuran harus tetap melandasi seseorang yang menjadi profesi apa
pun, termasuk public relations (PR), karena aspek ini yang dapat
membentuk kredibilitas (kepercayaan) orang lain terhadap PRO maupun
perusahaan tempat PRO itu bekerja. Banyak kasus yang mengakhiri
kredibilitas seseorang dalam berbagai profesi, termasuk profesi PR, karena
melupakan kejujuran. Kejujuran ini pula yang dapat membentuk
kepribadian yang utuh bagi seorang PRO.
5. Memiliki Imajinasi yang Kuat
Profesi PR haruslah seseorang yang penuh dengan gagasan atau ide-
ide, mampu memecahkan problem yang dihadapi, mampu menyusun
rencana yang orisinal dan dapat mengembangkan imajinasi untuk
melahirkan kreativitas-kreativitas kerjanya. Kreativitas ini bisa mencakup
berbagai kegiatan seperti mengelola berbagai special events PR (pameran,
workshop, seminar, press conference dan lainnya), pembuatau House
Journal (media penerbitan PR), krisis manajemn dan lain sebagainya.

Adapun persyaratan dasar yang harus dipenuhi petugas PR/Humas,


diantaranya adalah:

6
1. Kemampuan mengamati dan menganalisa persoalan.
2. Kemampuan menarik perhatian.
3. Kemampuan mempengaruhi pendapat.
4. Kemampuan menjalin hubungan dan suasana saling percaya.

2.3 Fungsi, Tugas, dan Pelaksanaan Humas


Tugas Tugas Pokok dan Fungsi Humas paling umum adalah
penyusunan dan penyebarluasan informasi, dokumentasi, publikasi, dan
protokoler. Tupoksi Humas secara teknis sama dengan tugas wartawan dan
Event Organizer (EO). Aktivitas humas seperti publikasi dan hubungan media
diarahkan pada peningkatan dukungan, bantuan, dan partisipasi publik dalam
bentuk sarana, prasarana, tenaga, dan dana, untuk memudahkan pencapaian
tujuan organisasi. Humas hendaknya melibatkan publik dalam penyelesaian
berbagai masalah yang dihadapi oleh organisasi. Humas juga membuat dan
mengembangkan pencitraan yang baik untuk organisasi dan kepada para
pimpinan atau stakeholder dengan sasaran terjalinnya hubungan yang baik
antara publik internal dengan publik eksternal.

Menurut pakar humas, Frank Jefkins, tugas pokok dan fungsi humas
terkait dengan manajemen krisis, penerbitan, pencitraan, dan masalah
keuangan. Semua organisasi pasti pernah mengalami masa krisis sehingga
dibutuhkan adanya persiapan dalam mengatasinya. Divisi humas akan
bermanfaat sebagai tim manajemen krisis dalam organisasi yang berhubungan
dengan masyarakat. Humas juga bertugas menciptakan identitas perusahaan.
Tugas ini sangat penting karena menyangkut semua aspek organisasi secara
keseluruhan dan merupakan bagian paling penting dari semua jenis
komunikasi dalam organisasi.

Beberapa organisasi membutuhkan humas yang berhubungan dengan


pemerintah, parlemen, dan birokrat di instansi pemerintah. Organisasi juga
membutuhkan konsultan humas yang khusus beraktivitas pada bidang
keuangan dan operasional bisnis sebuah perusahaan. Aktivitas tersebut

7
dilakukan untuk mendukung rencana perusahaan klien agar turut serta di bursa
saham atau memberikan dukungan saat membuat laporan keuangan tahunan.

Menurut Edward L. Bernays, fungsi humas dalam sebuah organisasi


adalah:

1) Memberikan pemahaman kepada public


2) Melakukan persuasi kepada masyarakat dengan tujuan untuk mengubah
sikap dan tingkah laku
3) Berupaya untuk menyatukan sikap dan perilaku publik agar sesuai dengan
sikap dan perbuatan sebuah lembaga, atau sebaliknya.

Menurut Liliweri (2014), fungsi utama humas adalah menumbuhkan


dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi dengan
publik, internal maupun eksternal, dalam menanamkan pengerti,
menumbuhkan motivasi, dan partisipasi publik untuk menciptakan iklim
pendapat umum (opini publik) yang menguntungkan lembaga (organisasi).
Selain itu humas juga bertujuan untuk memberikan penerangan kepada
masyarakat, melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan
masyarakat secara langsung, dan berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan
perbuatan suatu badan atau lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan
masyarakat atau sebaliknya.

Pekerjaan humas dapat dijalankan sesuai dengan perannya apabila


proses pelaksanaan sudah sesuai dengan tugas yang ditetapkan. Menurut
Widjaja (2008), proses pelaksanaan pekerjaan humas adalah sebagai berikut:

1) Menyelidiki dan mendengar (fact finding). Taraf research-listening atau


fact finding, meliputi penelitian pendapat, sikap dan reaksi orang-orang
atau publik. Di sini dapat diketahui masalah apa yang sedang dihadapi.
2) Mengambil ketentuan dan merencanakan (planning). Setelah pendapat,
sikap dan reaksi publik dianalisa lalu diintegrasikan atau diserahkan
dengan kebijaksanaan dan kegiatan organisasi. Pada taraf ini bisa
ditemukan pilihan yang diambil.

8
3) Melaksanakan komunikasi (communicating). Rencana-rencana di atas
harus dikomunikasikan dengan semua pihak yang bersangkutan dengan
metode yang sesuai. Dalam tahap ini kita Menerangkan (menjelaskan)
tindakan yang diambil dan apa alasan jatuhnya pilihan tersebut.
4) Penilaian (evaluation). Dinilai segi-segi berhasil dan tidaknya, apa sebab-
sebabnya, apa yang sudah dicapai apa resep kemanjurannya dan apa faktor
penghambatnya.

Adapun fungsi utama PR/Humas, diantaranya adalah :


1. Mengembangkan hubungan-hubungan baik antara lembaga/organisasi
dengan publik intern dan publik ekstern dalam rangka menanamkan
pengertian.
2. Motivasi dan partisipasi publik dalam rangka meningkatkan iklim
pendapat/opini publik yang menguntungkan lembaga/organisasi.
3. Fungsi timbal balik ke luar dan ke dalam. Ke luar, mengusahakan
tumbuhnya sikap dan gambaran (image) masyarakat yang positif
terhadap segala tindakan dan kebijakan organisasi/lembaga. Ke dalam
berusaha mengenali, mengidentifikasi hal-hal yang bisa menimbulkan
sikap dan gambaran (image) yang negatif/kurang menguntungkan dalam
masyarakat sebelum sesuatu tindakan/kebijakan dilaksanakan.

Fungsi pokok PR/humas adalah mengatur lalu lintas sirkulasi


informasi internal dan eksternal dengan memberikan informasi dan
penjelasan seluas-luasnya kepada publik/masyarakat mengenai kebijakan,
program, tindakan dari lembaga/organisasi, agar bisa dipahami serta
memperoleh public support dan public asseptance. Idealnya, PR/Humas itu
bisa menjadi juru bicara oerganisasinya.

9
2.4 Kedudukan, Peranan, dan Fungsi Humas
2.4.1 Kedudukan Humas dalam Organisasi Sekolah
Dalam manajemen pendidikan di sekolah humas mempunyai
kedudukan. Yang mana kedudukan humas tersebut dalam organisasi
sekolah telah dikemukakan oleh Suryosubroto (2012:15) sebagai berikut:

1. Pertama, Jika dilihat dari sudut pandang manajemen, humas adalah


suatu realisasi fungsi komunikasi sementara tugas humas itu sendiri
merupakan salah satu fungsi manajemen.
2. Kedua, Jika ditinjau dari sudut pandang administrasi pendidikan,
humas adalah bagian atau salah satu komponen kegiatan administrasi
pendidikan, dalam hal ini di sekolah. Realisasinya adalah kegiatan
yang dilakukan sekolah bersama-sama dengan masyarakat. Kegiatan
sekolah yang berhubungan dengan masyarakat diarahkan pada
terciptanya kerja sama yang harmonis antara sekolah dan masyarakat.

Memang pada kenyataannya posisi humas dalam struktur organisasi


sekolah di Indonesia baik sekolah negeri maupun sekolah swasta sangat
beragam. Hal ini dikarenakan faktor eksistensi sekolah disesuaikan dengan
situasi dan kondisi yang ada di masing-masing sekolah, seperti jumlah
siswa, manajemen sekolah, peraturan yang berlaku, dan sebagainya.

2.4.2 Peranan Humas dalam Lembaga Pendidikan


Humas pendidikan meliputi pembicaraan hubungan masyarakat luas
yang pesanya berupa masalah-masalah pendidikan. Jadi dalam kegiatan
humas terkandung suatu kegiatan komunikasi. Humas pendidikan bukan
hanya terjadi di sekolah saja, akan tetapi dapat menyangkut semua bentuk
komunikasi tentang masalah pendidikan. Pada dasarnya humas atau public
relations sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan untuk membangun
image yang positif. Namun tidak hanya dalam sebuah perusahaan, pada
sebuah lembaga sosial seperti lembaga pendidikan yang merupakan tempat
untuk untuk menyalurkan ilmu pada generasi penerus bangsa juga
memerlukan fungsi manajemen humas.

10
Humas lembaga pendidikan (biasanya wakil ketua yayasan) juga
memiliki peran yang sangat besar dalam pengelolaan lembaga. Selain
mempromosikan program-program lembaga pendidikan kepada orang tua
peserta didik atau masyarakat, humas juga berperan dalam menegakkan
citra lembaga agar tidak menimbulkan kesalahan dalam memahami dan
memaknai sekolah. Kepuasan orang tua peserta didik yang menyekolahkan
anaknya di sebuah lembaga pendidikan harus terus diwujudkan. Terdapat
4 (empat) peran humas lembaga pendidikan, diantaranya adalah sebagai
berikut :

1. Penghubung
Humas lembaga pendidikan berperan sebagai penghubung antara
lembaga (ketua yayasan, kepala sekolah/madrasah, tenaga pendidik,
dan tenaga kependidikan) dengan masyarakat (orang tua peserta
didik). Oleh karenanya, humas diharuskan memiliki keterampilan
dalam:
a. membangun hubungan yang baik antara lembaga yang
diwakilinya dengan masyarakat, mengupayakan;
b. menciptakan suasana saling percaya dan pengertian antara
lembaga dengan masyarakat
c. menciptakan kerjasama dan toleransi antara lembaga dengan
masyarakat. Keberadaan humas menjadi penting dalam
menghubungkan dan menyambungkan programprogram yang
ditawarkan kepada orang tua peserta didik dengan harapan adanya
dukungan dan kerjasama yang baik dalam menyukseskan program
lembaga pendidikan.
2. Pengomunikasi
Secara individu, pendidik yang ditugasi menjadi humas sekolah
harus memiliki kemampuan dalam komunikasi baik lisan maupun
tulisan, langsung maupun tidak langsung, melalui media cetak atau pun
elektronik. Komunikasi lembaga pendidikan dengan orang tua peserta
didik juga bisa melalui whatsapp group online. Ketua yayasan atau

11
kepala sekolah selaku manajer dapat memberikan tugas kepada guru
yang dipercaya mampu 10| Manajemen Humas menjadi humas
lembaga pendidikan untuk menjadi admin dalam whatsapp group
online sekolah. Perannya, sebagai komunikator.
3. Pendukung
Humas lembaga pendidikan merupakan pendukung program
lembaga atau yayasan. Artinya, keberadaannya dipandang penting
manakala berperan sesuai perannya secara baik. Banyaknya program
yang ditawarkan sekolah kadang tidak mendapat dukungan dari orang
tua peserta didik. Hal ini dimungkinkan karena kurang optimalnya
peran humas sebagai pendukung program sekolah sehingga tidak
tersampaikan pesannya kepada orang tua peserta didik.
4. Publikator
Humas lembaga pendidikan juga memiliki peran sebagai
publikator, yakni orang yang diberi tugas untuk mempublikasikan
hasil- hasil kegiatan lembaga kepada masyarakat. Publikasi tersebut
bisa dilakukan melalui media cetak maupun online seperti Koran,
bulletin, majalah, jurnal, website sekolah, media sosial (Facebook,
Instagram, Whatsapp Group, line), dan sebagainya. Tujuan publikasi
ini agar prestasi yang telah dicapai oleh peserta didik di lembaga
pendidikan dapat diketahui oleh orang tua mereka sehingga orang tua
memiliki kepuasan dan kebanggaan karena telah menitipkan anak-
anaknya di sekolah tersebut.

Humas dalam sebuah Lembaga pendidikan berperan untuk


memasarkan dan membangun image yang baik, agar Masyarakat mampu
percaya pada Lembaga pendidikan tersebut. selain itu humas dalam lebaga
epndidikan juga berperan untuk membina dan mengelola hubungan yang
baik dengan public internal seperti antar karyawan karena hubungan yang
baik dalam public internal sangat dibutuhkan untuk membangun dan
menjaga Lembaga pendidikan itu sendiri. Humas dalam Lembaga
pendidikan juga berperan untuk membina dan menjaga hubungan yang baik

12
dengan public eksternal yaitu dengan Masyarakat. Untuk mendapatkan
kepercayaan dari Masyarakat humas harus mampu menjaga hubungan baik
tersebut. Humas juga harus mampu mendengar keinginan dan opini
Masyarakat.

Peran humas di Lembaga pendidikan ke depan antara lain :

1. Membina hubungan harmonis kepada public internal (dalam


lingkungan Lembaga pendidikan, seperti : dosen/guru, tenaga
administrasi dan siswa) dan hubungan kepada public eksternal (di luar
Lembaga pendidikan, seperti : orang tua siswa, dan diluar Lembaga
pendidikan).
2. Membina komunikasi dua arah kepada public internal (dosen/guru,
karyawan, dan mahasiswa/siswa) dan public eksternal (Lembaga
luar/instansi, Masyarakat dan media massa) dengan menyebarkan
pesan, informasi dan publikasi hasil penelitian dan berbagai kebijakan-
kebijakan yang ditetapkan pimpinan.
3. Mengidentifikasi dan menganalisis suatu opini atau berbagai persoalan,
baik yang ada di Lembaga pendidikan maupun yang ada di Masyarakat.
4. Berkemampuan mendengar keinginan atau aspirasi-aspirasi yang
terdapat dalam Masyarakat.
5. Bersikap terampil dalam menterjemahkan kebijakan-kebijakan
pimpinan dengan baik.

2.4.3 Fungsi Humas dalam Lembaga Pendidikan


Pada era global dimana segala sesuatunya sudah meningkat lebih
cepat baik dalam masalah pendidikan maupun teknologi akan menciptakan
perubahan-perubahan pada aspek kehidupan. Oleh karena itu Lembaga
pendidikan juga harus mampu menyeimbangi perubahan tersebut. Pada era
global Lembaga pendidikan juga harus menghadapi persoalan global yang
mungkin timbul akibat adanya perubahan pada aspek kehidupan
Masyarakat, khususnya mengantisipasi opini negatif suatu Lembaga

13
pendidikan memerlukan humas sebagai fungsi manajemen. Fungsi humas
pada Lembaga pendidikan antara lain :

1. Humas harus mampu menjadi mediator komunikasi dalam sebuah


Lembaga pendidikan, baik secara langsung (tatap muka) maupun secara
tidak langsung (melalui media/pers).
2. Menciptakan dan mendukung serta menunjang kegiatan yang dilakukan
untuk proses mempublikasikan Lembaga pendidikan. Dalam hal ini
humas berfungsi untuk memasarkan atau mempromosikan Lembaga
pendidikan.
3. Menjaga hubungan baik dengan Masyarakat atau public intern, serta
menciptakan image positif pada Lembaga pendidikannya. Menjaga
hubungan baik dengan Masyarakat dilakukan guna untuk memperoleh
kepercayaan dari Masyarakat.

Menurut Irving Smith Kogan dalam artikelnya Public Relations


mengatakan bahwa fungsi pokok humas adalah “fungsi manajemen sebagai
peneliti dan penilai selera dan sikap Masyarakat, menyelaraskan kebijakan
organisasi dengan kepentingan umum, serta merumuskan dan melaksanakan
suatu program kerja untuk mendapatkan dukungan dan kepercayaan
Masyarakat”.

Agar Lembaga pendidikan dapat mengantisipasi berbagai persoalan


global, khususnya mengantisipasi masalah opini negatif terhadap suatu
Lembaga pendidikan diperlukan fungsi humas sebagai alat manajemen pada
suatu Lembaga pendidikan. Maka fungsi humas tidak terpisahkan dengan
fungsi kelembagaan pendidikan tersebut. Sehingga fungsi humas Dallam
Lembaga pendidikan bersifat melekat pada manajemen organisasi di
institusi tersebut. Humas menyelenggarakan komunikasi dua arah (timbal
balik) antara Lembaga pendidikan yang diwakilinya dengan public
(Masyarakat). Artinya fungsi ini turut menentukan sukses tidaknya visi dan
misi dari suatu Lembaga pendidikan.

14
Fungsi-fungsi manajemen humas dalam kegiatan pada Lembaga
pendidikan antara lain :

1. Mampu sebagai mediator dalam menyampaikan komunikasi secara


langsung (komunikasi tatap muka) dan tidak langsung (melalui media
pers) kepada pimpinan lembaga dan public intern (dosen/guru,
karyawan, dan mahasiswa/siswa).
2. Mendukung dan menunjang kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
mempublikasi Lembaga pendidikan. Dalam hal ini humas bertindak
sebagai pengelola informasi kepada public intern dan public ekstern,
seperti : menyampaikan informasi kepada pers, dan promosi.
3. Menciptakan suatu citra yang positif terhadap Lembaga pendidikannya.

Fungsi humas Lembaga pendidikan dalam hal praktisi humas dituntut


selalu professional dalam mengelola informasi sehingga terwujudnya citra
postitf Lembaga. Sebab peran komunikasi yang dibangun melalui jaringan
informasi kehumasan sangat penting bagi Lembaga pendidikan.

2.5. Tugas Humas Sehari-hari


Aktivitas humas dalam organisasi atau perusahaan berkaitan dengan
tugas yang harus dijalankannya. Inti tugas humas pada dasarnya adalah
sinkronisasi antara informasi dari perusahaan dengan reaksi dan tanggapan
publik sehingga mencapai suasana akrab, saling mengerti, dan muncul suasana
yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan dengan publik.

Oxley dalam (Irianta, 2010) menjelaskan tugas-tugas yang dijalankan


humas diatas terdiri :

1. Memberi saran kepada manajemen tentang semua perkembangan internal


dan ekternal.
2. Meneliti, menafsirkan dan mengantisipasi sikap publik terhadap organisasi
3. Menjadi penghubung antara manajemen dengan publiknya

15
4. Memberi laporan berkala kepada manajemen tentang semua kegiatan yang
mempengaruhi hubungan publik dengan organisasi.

Terdapat tugas PR/Humas sehari-hari, diantaranya :

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian


informasi/pesan secara lisan, tertulis atau melalui gambar (visual) kepada
publik, sehingga publik memahami mengenai asal-mula perusahaan/
lemabaga, tujuan serta kegiatannya.
2. Memonitor mereka dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat
umum/masyarakat.
3. Mempelajari dan melakukan analisis reaksi publik terhadap kebijakan
perusahaan/lembaga atau segala macam pendapat publik (public
asseptance dan Non-asseptance).
4. Menyelenggarakan hubungan baik dengan masyarakat, media masa, untuk
memperoleh public favour, public opinion, dan perubahan-perubahan
sikap.

2.6 Masalah yang Dihadapi Humas


Pertama, pola koordinasi bagian manusia dengan bagian lain tidak
terjalin dengan baik. Hal ini akan menyebabkan tidak terintegrasinya
antara program Humas dengan program bagian lain di lingkungan
pemerintahan. Seharusnya program yang ada di Humas harus saling
mendukung dengan program yang ada di bagian lain tersebut. Jadi apabila
masyarakat ingin mendapatkan sebuah informasi tentang kebijakan pemerintah
maka bagian Humaslah yang akan memberikan informasi tersebut. Dengan
demikian, ketika ada masalah di suatu bagian yang menyangkut citra
sebuah organisasi pemerinahan, maka Humaslah yang akan maju ke depan
dalam menjawab setiap keingintahuan publik dengan informasi yang diperoleh
dari bagian yang terkena masalah tersebut. Karena secara universal, Humas
adalah corong informasi bagi sebuah lembaga, artinya, informasi yang

16
dikeluarkan oleh lembaga hanya dapat keluar dari satu pintu, yaitu Humas.
Hal ini untuk menjaga bias dan keambiguan atas informasi yang dikeluarkan
oleh lembaga. Dengan demikian, setiap pengambil kebijakan dalam
lembaga harus memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada Humas atas
kebijakan yang dikeluarkannya, yang kemudian akan diinformasikan kepada
publik.

Kedua, kedudukan manusia dalam struktur suatu kelembagaan yang


belum berarti. Humas oleh sebagian pemerintahan daerah belum dianggap
sebagai bagian yang sangat berperan penting. Humas hanya dianggap
sebagai pelengkap dalam struktur sebuah organisasi pemerintahan.
Tidak berperannya Humas dalam suatu pemerintahan lebih disebabkan oleh
karena kewenangan yang diberikan sangat terbatas dan juga SDM Humas
sendiri yang tidak berkompetensi. Ada harapan bahwa Humas adalah
tempat buangan atau pegawai yang tidak terpakai di tempat lain. Pada hal,
secara struktural, fungsi Humas dalam organisasi merupakan bagian integral
yang tidak dapat dipisahkan dari suatu kelembagaan atau
organisasi. Seharusnya kedudukan Humas terkait langsung dengan fungsi
manajemen puncak.

Ketiga, SDM Humas yang tidak profesional atau penempatannya


tidak sesuai kompetensinya. Bagian Humas tak mungkin dapat
melaksanakan tugas dengan baik jika SDM-nya tidak dibenahi. Pada intinya,
SDM Humas terutama praktisi atau pranata Humas harus piawai dalam
melakukan negosiasi atau melakukan teknik melobi dan sebagainya. Pemangku
jabatan sebagai Humas seharusnya bukan orang buangan yang asal dicomot
dari fungsi lain untuk menduduki jabatan Humas. Jabatan Humas harus dijabat
oleh orang yang benar-benar profesional, bukan diciptakan oleh eccident tapi
by design.

Keempat, kurangnya dukungan sarana dan prasarana atau infrastruktur


di bidang Humas. Dukungan infrastruktur sangat dibutuhkan oleh Humas agar
Humas tidak ketinggalan teknologi dan informasi. Dengan berkembangnya

17
teknologi komunikasi dan secepat itu penyebaran informasi harus juga disertai
dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai yang mendukung
terhadap kinerja Humas. Bagian Humas harus meningkatkan kebutuhan.
Perangkat yang sangat dibutuhkan saat ini adalah fasilitas internet, karena
informasi harus dengan cepat diakses dan disebarkan kepada pihak yang
membutuhkan. Peran sebagai teknisi mewakili seni dari Humas seperti menulis
berita, mengedit berita, mengklarifikasi berita, mengambil foto, menangani
produksi komunikasi, membuat acara spesial, membuat penutup, membuat
makalah.

Kelima, terbatasnya akses dan kewenangan Humas itu sendiri.


Peran Humas sering dikebiri, susah bergerak, tidak bisa mengembangkan
kreasi sendiri, tidak bisa membuat perubahan-terobosan baru untuk
memperkuat fungsi dan peranan Humas. Hal ini disebabkan karena
akses dan kewenangan Humas pada pemerintahan itu yang terbatas. Pada
praktiknya, Humas itu perlu akses yang leluasa seperti ke pejabat. seperti
di sektor swasta, pemimpin ke pejabat eksekutif itu penting. Semakin tinggi
masalah publik, semakin tinggi pula akses yang diberikan kepada Humasnya.
Dilihat dari proses integrasi dari programnya, masih banyak program Humas
pemerintah yang terkotak-kotak.

Keenam, kekurangan komitmen dari pimpinan organisasi .Fungsi


Humas tidak mungkin dapat berjalan dengan baik, jika tidak ada komitmen dari
pimpinan untuk memberikan ruang gerak bagi Humas untuk bekerja sesuai
fungsinya. Pengaruh pimpinan ini sangat dominan, karena mereka unsur
kunci kebijakan lahirnya. Pimpinan harus memiliki pandangan yang sama,
bahwa Humas adalah penyampai informasi resmi pemerintah. Untuk itu,
Humas harus memberikan kewenangan guna mengali informasi seluas-
luasnya dan menyampaikannya batas ke masyarakat, sesuai proporsi dan
kewenangannya. Pimpinan juga harus memahami, berita yang disampaikan
tidak harus mengenai keberhasilan pemerintah tetapi juga segala permasalahan

18
yang dihadapi. Semua aktivitas yang berhubungan dengan kehumasan
dijalankan oleh bagian Humas dibawah pengawasan langsung oleh pimpinan.

Jadi, dengan masih banyaknya kendala dan permasalahan yang seputar


Humas, maka akan membuat fungsi Humas itu selalu tumpul dan sulit untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan profesional. Untuk itu
sangat diperlukan sekali komitmen bersama antara pimpinan, bidang Humas
dan bagian lain dalam rangka mendukung dan mengoptimalkan peran dan
fungsi Humas di suatu lembaga pemerintah. Apa lagi pada era arus reformasi
birokrasi dan era memunculkan informasi publik saat ini, peran Humas semakin
penting dan strategis. Oleh karena itu, bidang kehumasan tidak bisa dipandang
sebelah mata.

Bidang Humas masih sangat diperlukan dalam menyediakan sumber


informasi bagi masyarakat. Pemerintah yang tak memanfaatkan bidang
tersebut bakal tertinggal karena tak menguasai perolehan dan penyebaran
informasi. Adanya bidang komunikasi dan hubungan masyarakat bukan hanya
perlu untuk membina hubungan dengan pihak luar. Namun demikian, ini sangat
penting untuk memberikan informasi ke dalam, baik kepada pimpinan maupun
sesama pegawai Humas. Sikap membuka diri terhadap kritik dari masyarakat,
termasuk membuka dialog, melakukan komunikasi persuasif, dan melibatkan
masyarakat dalam kegiatan Humas merupakan “ adalah suatu
keharusan”.

Kata kunci dari hubungan dua arah ini adalah informasi dan
komunikasi. Humas memiliki peran vital dalam menyediakan informasi yang
benar dan tepat waktu kepada masyarakat, termasuk pers. Informasi adalah
kekuatan, maka siapa yang menguasai informasi akan berada dalam garis
terdepan. Dan sudah seharusnya Humas menjadi garda paling depan untuk
menjembatani komunikasi antara instansi pemerintah dengan masyarakat.
Jangan sampai krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin
buruk karena masyarakat bingung kemana arah informasi yang benar dan valid.

19
Maka perbaikan peran kehumasan adalah sebuah keniscayaan. Humas
harus tetap dipertahankan bahkan harus diperburuk. Salah satunya adalah
dengan cara menjalin kerjasama dan koordinasi yang baik dengan bagian-
bagian lain dari suatu lingkungan pemerintahan dalam hal penyediaan
informasi yang akurat.

20
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kegiatan humas merupakan kegiatan komunikasi dengan berbagai
macam simbol komunikasi, baik secara verbal atau non-verbal. Terdapat lima
persyaratan mendasar bagi seorang yang berprofesi Humas, seperti yang
dikemukakan Jefkins (1998): kemampuan berkomunikasi, kemampuan
mengorganisasikan, kemampuan bergaul/membina relasi, berkepribadian
utuh/jujur dan memiliki imajinasi yang kuat.

Tugas Pokok dan Fungsi Humas paling umum adalah penyusunan dan
penyebarluasan informasi, dokumentasi, publikasi, dan protokoler. Inti tugas
humas pada dasarnya adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan
dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana akrab, saling
mengerti dan muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan
dengan publik.

3.2. Saran
a. Pentingnya Memiliki Strategi Humas yang Jelas: Organisasi harus memiliki
strategi humas yang jelas untuk mencapai tujuannya.
b. Memanfaatkan Teknologi Digital: Humas harus memanfaatkan teknologi
digital untuk berkomunikasi dengan publik secara efektif.
c. Mengembangkan Keterampilan Profesional: Humas harus terus
mengembangkan keterampilan profesionalnya untuk mengikuti
perkembangan zaman.
d. Membangun Reputasi yang Baik: Humas harus membangun reputasi yang
baik sebagai sumber informasi yang terpercaya dan objektif.

21
DAFTAR PUSTAKA

Puspita Sri, Wina, dkk. 2019. Fungsi dan Peran Humas di Lembaga Pendidikan.
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta.

Pohan, Zakirun. 2018. Peran Humas (Public Relathions) Pada Bidang Pendidikan.
Jurnal Sintesa.

Oemi Abdurachman, (1975). Public Relations. Bandung

Rifai, Moch. Dan Mamusung J., Hubungan Sekolah dengan Masyarakat. Bandung:
FKIP IKIP Bandung.

Aerchy, Dyla. 2016. Kegiatan-Kegiatan Humas. Tersedia [online].


http://dylaaerchy.blogspot.com/2016/04/kegiatan-kegiatan-humas.html
diakses pada tanggal 03 Maret 2024 pukul 10.36.

Bahri, Saeful. 2020. Manajemen Human Pada Lembaga Pendidikan. Tersedia.


[online].https://repository.penerbitwidina.com/media/publications/31461

9-manajemen-humas-pada-lembaga-pendidikan-3cd24172.pdf. Diakses
pada tanggal 03 Maret 2024.

Hamdani, Revi. 2015. Kegiatan Internal dan Eksterna Humas, Tersedia [online].
https://revihamdani07.blogspot.com/2015/10/kegiatan-internal-dan-
eksternal-humas.html diakses pada tanggal 03 Maret 2024 pukul 10.41

Katalisnet. 2020. Fungsi Humas Serta Tugas Pokok dan fungsinya. Tersedia
[online]. https://katalisnet.com/pengertian-humas-dan-tupoksinya/
diakses pada tanggal 03 Maret 2024 pukul 13.17

Novan. 2015. Kedudukan Hymas dalam Organisasi Sekolah. Tersedia [online].


http://novanblog23.blogspot.com/2015/01/kedudukan-humas-dalam-
organisasi-sekolah.html?m=1. Diakses pada tanggal 03 Maret 2024.

22
Nuzuwirjoni. 2017. Permasalahan Humas. Tersedia [online].
https://nuzuwirjoni.wordpress.com/2017/05/01/tumpulnya-fungsi-humas-
di-pemerintahan-daerah/. Diakses pada tanggal 04 Maret 2024.

Pohan, Zakirun. 2018. Peran Humas (Public Relathions) Pada Bidang


Pendidikan. Tersedia [online].
https://www.google.com/url?q=https://jurnal.kopertais5aceh.or.id/index.p
hp/SINTESA/article/download/26/16&usg=AOvVaw1Sr-trIuuOFxak-
gyFIhRa&cs=1&hl=id-ID. Diakses pada tanggal 04 Maret 2024.

23

Anda mungkin juga menyukai