Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“ HAKIKAT ORGANISASI “

Disusun dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Organisasi dan Manajemen
Dosen Pengampu : Sri Agusmila S.H.,S.Pd.,M.A.P

Disusun Oleh :

Kelompok I

1. Adies Putri Pissesa 202207733


2. Adistina Amelia 202207734
3. Al Munawarah 202207736
4. Amiliana Sari 202207737
5. Anisah Raudatul Hafizah 202207738
6. Ayu Rizky Pratiwi 202207739
7. Delia Okta Joriska 202207740
8. Didi 202207741
9. Eva Noor Elia 202207743
10. H Ahmad Al Gifari 202207745
11. Marsela 202207457

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
AMUNTAI
2021 / 2022

Adies Putri Pissesa


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah “ Hakekat Organisasi”.
Kemudian shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada pemimpin umat sedunia,
yakni Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa petunjuk yang benar dan mengajarkan
kepada sahabat-sahabatnya, dan pada akhirnya sampailah kepada kita umat hingga akhir
zaman ini.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Dalam kesempatan ini, saya juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Akhmad Riduan, S.Sos, M.AP. Selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi
Ilmu Administrasi Amuntai.
2. Ibu Agus Sarmila.,S.Pd.,M.A.P Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Organisasi
dan Manajemen.

Wassalamualaikum wr.wb,
Tanjung, 09 Oktober 2021

Kelompok I

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah.........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan...................................................................................4
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Tinjauan Pustaka....................................................................................5
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1. Metode.................................................................................................6
BAB IV : PEMBAHASAN
4.1. Pengertian Organisasi dan Hakekat Manusia....................................7
4.2. Aspek – Aspek Organisasi..................................................................8
4.3. Prinsip – Prinsip yang ada di dalam organisasi..................................9
4.4. Jenis Organisasi..................................................................................11
4.5. Bentuk Organisasi...............................................................................13
BAB V : PENUTUP
5.1. Kesimpulan..........................................................................................16
5.2. Saran....................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Organisasi merupakan sekumpulan orang
dengan ikatan tertentu yang merupakan wadah untuk
mencapai cita-cita mereka. Dalam organisasi
tersusun dari beberapa komponen yang memiliki
tugas dan peranan masingmasing. Untuk mencapai
tujuan bersama secara efektif dan efisien ada
beberapa faktor penting dalam organisasi salah
satunya adalah komunikasi. Efektifitas suatu
organisasi sangat dipengaruhi dari tingkah laku
individu apalagi dalam berkomunikasi. Manusia
yang selalu nampak seperti orang kebingungan
kemungkinan besar mereka itu tidak memiliki
kemampuan berkomunikasi dari berbagai aspek
sebelum memulai suatu tugas yang dipercayakan
kepada mereka. Pemahaman peranan dan tugas
komunikasi sangat penting karena tanpa komunikasi
yang efektif, maka pemahaman dan pengertian
pelaksanaan berbagai tugas tidak mungkin dimiliki
manusia dalam manajemen.
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi
yang menunjukkan mekanisme umpan balik
(feedback mechanism). Jika komunikasi tidak
mendapatkan umpan balik hal itu menjadi pertanda
adanya hambatan dalam proses komunikasi.
Komunikasi yang efektif akan dapat meningkatkan
kualitas kerja personil-personil yang ada di
dalamnya. Karena komunikasi yang efektif akan
memudahkan pekerja dalam memahami tugasnya
sehingga organisasi dapat berjalan sesuai harapan
bersama. Dalam proses komunikasi terdapat alur dan
bentuk. Alur merupakan arah suatu komunikasi

1
ditinjau dari semua tujuan organisasi tercapai. Setiap organisasi
pelaku dipimpin oleh seorang pemimpin yang bertugas
komunikasi untuk mengkoordinasi dan memimpin kinerja
sedangkan komponen-komponen dalam organisasi tersebut.
bentuk Komunikasi sangat diperlukan oleh setiap
merupakan manusia. Sejak dilahirkan, manusia hidup dalam
cara suatu lingkungan tertentu yang menjadi wadah
penyampaian kehidupan. Sebagai makhluk sosial, manusia akan
pesan kepada membutuhka untuk tukar pendapat, berbicara,
penerima membagi pengalaman, memberi informasi,
pesan dalam bekerjasama dengan orang lain untuk memenuhi
proses kebutuhan dan keinginan tersebut hanya akan
komunikasi. terpenuhi melalui kegiatan komunikasi dengan
Komunikasi orang lain
antara individu
dan kelompok
akan
melahirkan
harapan-
harapan bagi
perilaku
individu
maupun
kelompok
dalam
organisasi.
Selanjutnya
harapan-
harapan ini
akan
menghasilkan
peranan-
peranan
tertentu agar

2
dalam suatu sistem sosial tertentu termasuk di dalamnya suatu sistem orgaisasi
pendidikan.
Organisasi terdiri dari bermacam-macam orang dalam tujuan yang sama untuk
lembaganya. Secara umum organisasi yang membangun komunikasi yang baik akan
dapat menghasilkan kinerja yang optimal. Karena komunikasi menempati posisi sentral
pertama dalam organisasi yang menghubungkan orang satu dengan lainnya. Organisasi
mencangkup banyak hal termasuk organisasi pendidikan, perkantoran, organisasi wanita
indonesia, organisasi pekerja seni, dan masih banyak lagi. Organisasi pendidikan
memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan mencerdaskan anak
bangsa.
Pendidikan merupakan proses pematangan kualitas hidup. Melalui proses tersebut
diharapkan manusia dapat memahami arti dan hakikat hidup. Untuk mengetahui hakikat
kehidupan, seseorang memerlukan pendidikan. Agar tujuan dari pengertian pendidikan
tercapai perlu adanya sistem pendidikan yang baik dan dikelola oleh tenaga yang ahli
dalam bidangnya. Pengelolaan pendidikan ini memungkinkan adanya organisasi agar
dalam pelaksanaannya tepat pada sasaran. Oleh karena pentingnya hal tersebut maka
perlu adanya organisasi yang berinduk pada lingkungan lembaga pendidikan atau
sekolah.
Organisasi dalam lingkungan sekolah terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, sekertaris, bendahara dan komponen-komponen lainnya yang mendukung dalam
kinerja organisasi tersebut. Dari struktur tersebut memiliki tujuan organisasi yang
terangkum dalam visi dan misi sekolah. Visi merupakan tujuan dari sekolah dan misi
merupakan langkah-langkah untuk mewujudkan visi tersebut. Dalam mewujudkan visi
dan misi membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak seperti kepala sekolah, waka, guru,
siswa, wali siswa bahkan masyarakat sekitar. Kepala sekolah sebagai pemegang
keputusan dan penentu kebijakan disekolah membutuhkan komunikasi untuk
menyampaikan keputusannya kepada bawahan. Dengan demikian komunikasi yang
efektif sangat diperlukan dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan organisasi
terutama sekolah.
Untuk mencapai tujuan organisasi, komunikasi juga digunakan oleh pemimpin dalam
hal mempengaruhi dan memotivasi para staff atau guru agar bisa bekerjasama dan
mengoptimalkan kinerjanya. Komunikasi juga bertujuan untuk memeratakan tugas-tugas
manajer dan staf-staf. Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan bawahan
tentang penugasan jabatan mereka. Pengarahan mengharuskan manajer untuk
berkomunikasi dengan bawahannya agar tujuan organisasi dapat terwujud.
Dalam organisasi pasti terdapat berbagai konflik yang bersifat positif maupun negatif.
Konflik yang bersifat positif memiliki manfaat perubahan yang lebih baik untuk
organisasi. Sebagai contoh seorang guru yang memiliki konflik dengan kepala sekolah
yang mana guru tersebut tidak disiplin dalam kerjanya sehingga kepala sekolah
memberikan sanksi kepada guru yang bermasalah. Dengan adanya sanksi tersebut guru
menjadi segan dengan kepala sekolah dan dia lebih meningkatka disiplinnya. Sedangkan
konflik yang bersifat negatif adalah konflik yang dapat merusak atau merugikan
organisasi seperti konflik korupsi dana keuangan organisasi yang memberika kerugian
besar dalam organisasi tersebut. Konflik-konflik ini akan dapat diselesaikan dengan
bermacam-macam cara salah satunya dengan komunikasi. Ada beberapa bentuk
komunikasi yang dapat digunakan dalam organisasi sesuai dengan kebutuhannya agar
terwujud budaya organisasi yang efektif dan efisien. Komunikasi adalah proses
pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang
lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang
digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal.
Perpindahan yang efektif memerlukan tidak hanya transmisi data, tetapi sangat tergantung
pada ketrampilan-ketrampilan tertentu untuk membuat sukses pertukaran informasi.
Menurut berbagai survei, sekitar 85% persen dari kesuksesan dalam hidup berkaitan
secara langsung dengan kemampuan berkomunikasi dan keterampilan membina
hubungan. Hal ini membuktikan bahwa seberapa tinggi tingkat pendidikan seseorang atau
seberapa banyak organisasi dan dukungan seseorang masih memiliki kemungkinan yang
rendah untuk melangkah lebih jauh dalam kehidupan mereka tanpa kemampuan
komunikasi yang efektif dalam hubungan dengan orang lain. Komunikasi seringkali
dianggap kurang penting padahal jauh dari anggapan itu komunikasi sangat penting dan
selalu terjadi selama manusia hidup bersama orang lain dan berinteraksi dengan mereka.
Oleh karena itu komunikasi yang efektif dalam organisasi sangat penting baik dalam
penyelesaian konflik maupun pengembangan manajerial organisasi pendidikan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran komunikasi dalam meningkatkan efektifitas manajerial kepala
sekolah di SMP Negeri 1 Tanjung?
2. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat komunikasi dalam meningkatkan
efektifitas manajerial kepala sekolah di SMP Negeri 1 Tanjung?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah agar mahasiswa mampu dan mengerti serta dapat
menjelaskan pengertian organisasi, prinsip-prinsip yang ada di dalamnya, pola-pola
organisasi, tujuan organisasi sert teori-teori yang terdapat dalam organisasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Tinjauan Pustaka
Nama jurnal http://jurnal3.stiesemarang.ac.id/index.php/jurnal/article/view/162 hasil dari
penelitian Rahmi Yuliana ini adalah
Komunikasi dalam organisasi merupakan pengiriman serta penerimaan berbagai pesan
organisasi baik di kelompok organisasi formal maupun informal. Komunikasi formal
merupakan jalur komunikasi resmi dengan rantai komando. Dalam organisasi juga terdapat
visi, misi, budaya dan iklim organisasi yang sangat menentukan dalam perilaku organisasi
tersebut dan semua organisasi memiliki satu tujuan, satu struktur, proses untuk
mengkoordinasi kegiatan dan orang-orang yang melaksanakan peran-peran yang berbeda. Di
penelitian ini juga diketahui bahwa Struktur organisasi bias mempengaruhi perilaku individu
dan kelompok dalam organisasi. Setiap organisasi tentu memiliki
visi, misi, budaya organisasi, motivasi serta norma – norma yang sangat menentukan
terhadap baik tidaknya suatu organisasi tersebut dan Komunikasi mempunyai andil besar
dalam membangun iklim organisasi yang berdampak kepada membangun budaya organisasi,
nilai dan kepercayaan yang manjadi titik pusat organisasi.
BAB III
METODE PENYUSUNAN MAKALAH
3.1. Metode
Metode yang saya gunakan dalam penyususunan makalah ini Studi literatur, yaitu
dengan cara mengumpulkan dan memahami jurnal-jurnal, Dokumen-dokumen atau sumber
tertulis seperti website dan lainnya yang relevan mendukung pembahasan mengenai Hakikat
Organisasi.
Literatur-literatur yang saya gunakan dalam menyususn makalah atau karya ilmiah ini
beragam mulai dari jurnal, website dan juga literature lain lain jurnal yang pertama yaitu
Jurnal karya Rahmi Yuliana tentang pengertian organisasi.
Selain dari jurnal sumber yang digunakan dalam pembuatan makalah ini ada yang
berasal dari website yaitu, https://hestidaryadi.blogspot.com/2016/11/hakikat-
organisasi.html?m=1, http://xerma.blogspot.com/2014/04/pengertian-dan-hakekat-
organisasi.html?m=1 , http://digilib.uinsby.ac.id/743/ dan
http://rudisiswoyo89.blogspot.com/2013/11/makalah-pengertian-prinsip-tujuan- dan.html?
m=1
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Pengertian Organisasi dan Hakekat Manusia

Setiap manusia dalam perjalanan hidupnya selalu akan menjadi anggauta dari
berbagai organisasi, seperti organisasi bidang sosial atau kemasyarakatan , organisasi bidang
politik, organisasi bidang pendidikan dan sebagainya. Organisasi akan meresap ke dalam
masyarakat atau kehidupan sehari-hari, dan manusia akan berada dalam lingkungan
organisasi. Organisasi-organisasi ini mempunyai kesamaan dalam pengelolaannya. Kesamaan
tersebut antara lain ada tujuan, keanggotaan, struktur dan sistem serta prosedurnya.

Kesamaan yang pertama yaitu adanya suatu tujuan, tanpa tujuan organisasi tidak
dapat dibentuk.. Tujuan ini tentunya sesuai dengan jenis organisasinya. Tujuan suatu
organisasi biasanya tergambar pada sasaran-sasaran baik jangka panjang maupun jangka
pendek. Secara umum sasaran dari tujuan organisasi adalah mencapai tingkat pertumbuhan,
perkembangan, keuntungan dan keberlangsungan dari organisasi itu sendiri. Kesamaan yang
kedua adalah bahwa organisasi mempunyai kumpulan orang-orang, satu orang yang berusaha
mencapai tujuan secara sendiri tidak dapat dikatakan sebagai organisasi. Organisasi adalah
sekumpulan atau sekelompok orang ( lebih dari dua orang) yang mempunyai maksud yang
sama untuk mencapai tujuannya. Kesamaan yang ketiga adalah organisasi perlu
mengembangkan suatu struktur agar anggota dapat melaksanakan pekerjaan dengan mudah
dan baik. Struktur organisasi sebagai gambaran dari hubungan-hubungan wewenang dan
tanggungjawab yang dapat dipergunakan sebagai alat penyalur tugas, informasi, resources,
dan perintah-perintah. Struktur organisasi senantiasa harus disesuaikan dengan keadaan dan
kebutuhan yang berubah-ubah, karena manusia yang menjalakan pekerjaan bukan struktur
organisasinya. Kesamaan yang keempat adalah organisasi memiliki sistem dan prosedur.
Organisasi mempunyai aturan-aturan yang ditetapkan bersama dan harus dijalankan dengan
komitmen. Sistem dan prosedur dalam organisai tercermin dari kebujakan-kebijakan manajer
tentang cara kerja, sistem rekrut, pengawasan, dan pelaporan.

Stephen P.Robbins (2015: 2) mendefinisikan organisasi adalah suatu unit sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, terdiri atas dua atau lebih orang-orang yang berdungsi dalam
suatu basis yang kontinu untuk mencapai suatu tujuan bersama atau serangkaian tujuan.
Dalam kehidupan modern saat ini betapa pentingnya organisasi bagi manusia, sehingga
organisasi mendominasi kehidupan manusia. Manusia lahir, hidup dan bekerja tidak dapat
terhindar dari organisasi. Seperti halnya manusia pada saatnya akan mengalami kematian,
demikian pula dalam alam modern manusia pun tidak bisa menghindar dari keterkaitannya
dengan organisasi. Setiap dan semua organisasi merupakan kumpulan sejumlah manusia (dua
orang atau lebih) sebagai anggota organisasi, termasuk di dalamnya para pemimpin
(manajer), setiap hari saling berinteraksi satu dengan yang lain, baik dalam melaksanakan
pekerjaan maupun kegiatan lain diluar pekerjaan.

Menurut Mooney (1947) dalam Husaini Usman (2014:171) organisasi sebagai


kelompok dua orang atau lebih yang bergabung untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
menurut Barnard dalam Husaini Usman (2014:171) organisasi adalah suatu sistem tentang
aktivitas-aktivitas kerja sama dua orang atau lebih, sesuatu yang tak berwujud dan bersifat
pribadi.

Jadi organisasi adalah aktivitas dalam membagi-bagi kerja, menggolong-golongkan


jenis pekerjaan, memberi wewenang, menetapkan saluran perintah dan tanggung jawab, ini
tak jauh berbeda dalam organisasi yang dijalankan di sekolah. Sekolah sebagai organisasi
sosial memandang organisasi dalam konteks sistem sosial yang memiliki tujuan tertentu dan
merupakan tujuan bersama. Organisasi sosial mempunyai ciri mempunyai ketergantungan
satu sama lain, kejelasan anggota, perbedaan dengan lingkungannya, hubungan sosial yang
kompleks, dan budaya organisasi yang khas (Hermawan Darman, 2010 : 79).

4.2. Aspek – Aspek Organisasi

Aspek-aspek organisasi adalah komponen-komponen yang harus ada dalam suatu


organisasi.keberadaan komponen ini sebagai pilar dari suatu organisasi.artinya jika salah satu
komponen tidak berfungsi,maka organisasi tidak akan berjalan. Dalam pandangan sistem
organisasi mengalami enthropi, yaitu kondisi dimana organisasi dikategorikan hancur (dalam
tanaman digambarkan sebagai kondisi kayu). O’Connor .T dalam http://baydlowy-
ilmu.blogspot.co.id/2013/05/makalah-kepemipinan-dan-organisasi.html mengungkapkan
bahwa organisasi setidaknya harus memiliki empat komponen utama yaitu: mission (misi),
goals (tujuan), objectives (sasaran-sasaran), dan behavior (perilaku).
Mission adalah alasan utama keberadaan organisasi. Goals adalah tujuan-tujuan umum
atau tujuan divisi-divisi fungsional organisasi yang dihubungkan dengan stake holder
organisasi. Objektives adalah hasil/sasaran yang spesifik, terukur dan terkait dengan tujuan.
Seperti peningkatan nilai Ujian Nasional (UN) sebesar 0,5 dalam waktu satu tahun kedepan.
Sasaran ini biasanya mencantumkan batasan waktu dan siapa yang bertanggungjawab atas
sasaran tersebut. Behavior mengacu kepada produktifitas dari tugas-tugas rutin pegawai.
Pertanggungjawaban perilaku dalam pencapaian tujuan merupakan fungsi personalia. Dalam
kebanyakan desain organisasi formal, komunikasi berada diantara perilaku dan tujuan.

4.3. Prinsip – Prinsip yang ada dalam organisasi

Menurut Roco Carzo dalam Nasrul Syakur Chaniago (2011:22-24), sebuah organsasi
harus memiliki asas-asas atau prinsip-prinsip organisasi yaitu:

a. Organisasi harus memiliki tujuan yang jelas


b. Skala Hirarki
c. Kesatuan Perintah ( komando )
d. Pelimpahan wewenang
e. Pertanggung Jawab
f. Pembagian Pekerjaan
g. Rentang Pengendalian
h. Fungsional
i. Keseimbangan.
j. Flexibelitas
k. Kepemimpinan

Berikut penjelasan mengenai asas-asas atau prinsip yang dikemukakan oleh Roro
Carzo:

a. Organisasi harus memiliki tujuan yang jelas

Sebelumnya juga sudah dijelaskan bahwa tujuan yang jelas yang benar-benar
urgen bagi setiap organisasi agar terarah apa yang dicita-cita orang-orang yang berada
diorganisasi tersebut.

b. Skala Hirarki
Skala Hirarki dapat diartikan sebagai perbandingan kekuasaan disetiap bagian yang
ada. Kekuasaan yang terukur, jika jelas berapa banyak bawahan dan jenis pekerjaan
apa saja yang menjadi titik tumpu sebuah organisasi. Artinya tidak sama antara kepala
sekola dengan pembantu kepala sekolah dalam ukuran hirarki kekuasaan. Yang hanya
bisa memerintah bawahan adalah atasan. Itu yang menjadi tolak ukur di manapun
organisasi itu berdiri.
c. Kesatuan perintah (komando)
Untuk sentralisasi organisasi, kesatuan perintah itu terletak di pucuk pimpinan
tertinggi. Jika disekolah, maka kepala sekolahlah yang bisa memerintah seluruh
komponen sekolah, tetapi untuk desentralisasi, pembantu kepala sekolah atau guru
yang mempunyai peran mengkomandokan bagian kekuasaan.
d. Pelimpahan wewenang
Dalam hal ini, ada dua pelimpahan wewenang, yakni: (a) Secara permanen yang
ditandai dengan Surat Keputusan Tetap (SK); dan (b) Secara sementara yang sifatna
dadakan. Contoh kepala sekolah berhalangan menghadiri undangan rapat di
Depdiknas tentang UIN, amak yang berhak menggantikan adalah PKS I yang sifatnya
sementara.
e. Pertanggung Jawaban
Dalam melakukan tugas, semua bawahan bertanggung jawab untuk melaksanakan
tugas dan hasil kerjanya. Juga bertanggung jawab atas kemajuan organisasi kepada
bawahannya. Jadi semua pihak bertanggung jawab pada setiap apa yang dia kerjakan.
f. Pembagian pekerjaan
Pembagian Pekerjaan sangat diperlukan untuk menutupi ketidakmampuan setiap
orang untuk mengerjakan semua pekerjaan yang ada dalam organisasi. Perlu adanya
spesialisasi pekerjaan yang disuaikan dengan keahlian masing-masing. Kegiatan-
kegiatan itu perlu dikelompokkan dan ditentukan agar lebih efektif dalam mencapai
tujuan organisasi.
g. Rentang pengendalian
Jenjang atau rentang pengendalian berkaitan dengan jumlah bawahan yang
harus dikendalikan seorang atasan. Oleh sebab itu tingkat-tingkat kewenangan yang
ada harus dibatasi seminimal mungkin sehingga tidak semua merasa menjadi atasan.
h. Fungsional
Bahwa seorang dalam organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan
wewenang nya, kegiatannya, hubungan kerjanya, serta tanggung jawabnya dalam
pencapaian tujuan organisasi.
i. Pemisahan
Prinsip pemisahan ini berkaitan dengan beban tugas individu yang tidak dapat
dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain. Kecuali ada hal-hal tertentu diluar
kuasa manusia, misal sakit.
j. Keseimbangan
Prinsip ini berhubungan dengan keseimbangan antara struktur organisasi yang
efektif dengan tujuan organisasi. Keseimbangan antara beban tugas, imbalan, waktu
bekerja dan hasil pekerjaan.
k. Flexibelitas
Suatu pertumbuhan dan perkembangan organisasi tergantung pada dinamika
kelompok. Keseimbangan penugasan dengan imbalan perlu diperhatikan dengan baik
dalam memenuhi tujuan organisasi.
l. Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat berarti bagi sebuah organisasi. Semua aktivitas
dijalankan oleh pemimpin. Pemimpin juga bertanggung jawab atas kemajuan dan
kemunduran organisasi. Seluruh fungsi-fungsi manajemen akan dikendalikan
sepenuhnya oleh pemimpin. Oleh karena itu, kepemimpinan dianggap sebagai inti
dari organisasi ataupun manajemen.\

4.4. Jenis Organisasi

Perkembangan kajian organisasi diawali dari kajian organisasi sebagai organisasi


formal, yaitu organisasi yang didesain untuk mencapai tujuan bersama. Perkembangan ini
terus berlangsung dan berbagai studi keorganisasian terus dilakukan.
a. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah organisasi yang dicirikan oleh struktur organisasi.
Keberadaan struktur organisasi menjadi pembeda utama antara organisasi formal dan
informal. Struktur dalam organisasi formal dimaksudkan untuk menyediakan penugasan
kewajiban dan tanggungjawab kepada personil dan untuk membangun hubungan tertentu
diantara orang-orang pada berbagai kedudukan.sekolah dasar merupakan contoh sebuah
organisasi formal.
 Struktur dalam organisasi formal memperlihatkan unsur administratif berikut:
1. Kedudukan. Struktur menggambarkan letak/posisi setiap orang dalam organisasi
tanpa terkecuali.
2. Hirarki Kekuasaan, struktur digambarkan suatu rangkaian hubungan antara satu orang
dengan orang lainnya dalam suatu organisasi. Rangkaian hubungan ini mencerminkan
suatu hirarki kekuasaan yang inheren dalam setiap kedudukan.
3. Kedudukan garis dan staf. Organisasi garis menegaskan struktur pengambilan
keputusan, jalan permohonan dan saluran komunikasi rsemi untuk melaporkan
informasi dan mengeluarkan instruksi, perintah dan petunjuk pelaksanaan. Kedudukan
garis adalah kedudukan yang diserahi kekuasaan administratif umum dalam arus
langsung dari tempat paling atas ke tempat yang paling bawah. Kedudukan staf
mewakili keahlian-keahlian khusus yang diperlukan bagi berfungsinya kedudukan
garis tertentu dengan pasti.
b. Organisasi Informal
Keberadaan organisasi informal ini dapat dilihat dari tiga karakteristik, yaitu norma
perilaku, tekanan untuk menyesuaikan diri, dan kepemimpinan informal. Norma perilaku
adalah standar perilaku yang diharapkan menjadi perilaku bersama yang ditetapkan oleh
kelompok (orang-orang dalam organisasi) dalam sebuah kesepakatan sosial, sehingga
sangsinya pun sangsi sosial. Tekanan untuk menyesuaikan diri akan muncul apabila
seseorang akan bergabung dengan suatu kelompok informal. Menggabungkan diri dengan
suatu kelompok tidak sekedar bergabung secara fisik dalam suatu organisasi informal
tersebut. Karena itu, organisasi informal sering muncul dalam bentuk kelompok-kelompok
yang tidak terlalu besar, karena syarat keberterimaan sebagai bagian dari organisasi informal
ini tidak hanya keanggotaan dalam organisasi formalnya, tetapi lebih spesifik pada kesamaan
antar individu, apakah kesamaan asal daerah, agama, nilai yang dianut, hobi dan lain
sebagainya.
Kepemimpinan informal dalam organisasi informal menjadi salah satu komponen yang
kuat mempengaruhi orang-orang dalam organisasi, bahkan memungkinkan melebihi
pengaruh pemimpin organisasi formal. Kepemimpinan dalam organisasi informal sangat kuat
mempengaruhi perilaku orang-orang karena inilah kepemimpinan yang sesungguhnya,
dimana seseorang dipatuhi bukan karena memiliki jabatan, tetapi ada kelebihan yang secara
alamiah mampu mempengaruhi orang lain tanpa paksaan.
4.5. Bentuk Organisasi

Terdapat enam pola-pola/bentuk-bentuk organisasi, yaitu: Struktur Organisasi Garis,


Struktur Organisasi Garis dan Staff, Organisasi Fungsional, Organisasi Devisional, Struktur
Organisasi Komite/panitia, dan Struktur Organisasi matriks (Husaini Usman, 2014:202).
Berikut adalah penjelasan mengenai bentuk-bentuk organisasi tersebut:
a. Struktur Organisasi Garis (Line Authority Structure)
Dalam bentuk ini garis komando terbentang lurus dari atas (pucuk pimpinan) sampai
kepada pelaksana di bawah, dan garis pertanggung jawaban baik secara ketat menurut
hirarkis dari bawah, melalui unsure-unsur di tengah samapai ke atas. Dalam pola organisasi
ini terdapat garis wewenang yang berhubungan langsung dengan vertical antara bawahan dan
atasan. Husaini Usman (2014:202) memberikan contoh organisasi berpola Line ini pada
skema berikut ini :
Terdapat enam pola-pola/bentuk-bentuk organisasi, yaitu: Struktur Organisasi Garis,
Struktur Organisasi Garis dan Staff, Organisasi Fungsional, Organisasi Devisional, Struktur
Organisasi Komite/panitia, dan Struktur Organisasi matriks (Husaini Usman, 2014:202).
Berikut adalah penjelasan mengenai bentuk-bentuk organisasi tersebut:
a. Struktur Organisasi Garis (Line Authority Structure)
Dalam bentuk ini garis komando terbentang lurus dari atas (pucuk pimpinan) sampai
kepada pelaksana di bawah, dan garis pertanggung jawaban baik secara ketat menurut
hirarkis dari bawah, melalui unsure-unsur di tengah samapai ke atas. Dalam pola organisasi
ini terdapat garis wewenang yang berhubungan langsung dengan vertical antara bawahan dan
atasan. Husaini Usman (2014:202) memberikan contoh organisasi berpola Line ini pada
skema berikut ini :
Contoh Struktur Organisasi Garis
Gambar di atas dimisalkan adalah organisasi pendidikan di Tingkat SD, dapat
dideskripsikan bahwa seorang Kepala Sekolah sebagai pimpinan di Sekolah mempunyai
wewenang penuh pada sekolahnya, tetapi ia juga harus bertanggung jawab segala
penyelenggara pendidikannya misalnya pelaksanaan pembelajaran, guru, wali kelas yang ada
sekolahnya sekaligus mempertanggungjawabkan segala kegiatan kepada Kepala UPTD dan
Kepala Dinas. Demikian seterusnya setiap pimpinan mempertanggung jawabkan semua
kegiatannya kepada pimpinannya (atasannya).
b. Struktur Organisasi Garis dan Staf (staf Organization)
Yaitu menempatkan menempatkan pucuk pimpinan sebagai pemegang hak dan
kekuasaan tertinggi, namun tidak semua hak atau tanggung jawab tersebut dilimpahkan
sepenuhnya pada bagian atau unit kerja yang ada. Dimana dalam hal ini struktur organisasi
terbagi menajdi dua kelompok, yaitu kelompok pertama menjalankan tugas-tugas pokok
organisasi untuk mencapai tujuan, yang ditempatkan dalam kotak garis, sedangkan kelompok
kedua melakukan tugas-tugas berdasarkan keahliannya yang disebut dengan staff. Berikut
gambar Struktur Organisasi Garis dan Staf:
c. Organisasi Fungsional
Yaitu organisasi yang pembagian tugas atas para pejabat disesuaikan dengan bidang
keahliannya. Organisasi ini tidak terlalu menekankan pada hierarki struktural, namun lebih
menekankan pada sifat dan macam fungsi yang akan dilaksanakan. Bawahan dapat menerima
perintah dari beberapa pejabat da mempertanggungjawabkannya pada pejabat masing-
masing. Berikut digambarkan struktur organisasi fungsional:
d. Organisasi-organisasi Devisional
Merupakan struktur yang biasanya digunakan dalam organisasi yang cukup besar, yang
ditandai dengan banyaknya jenis jasa dan produksi yang dihasilkan, sehingga dalam
organisasinya perlu dibuat pembagian-pembagian (divisi) yang lebih spesifik.
 Peran komunikasi dalam meningkatkan efektifitas manajerial kepala sekolah di SMP
Negeri 01 Tanjung yaitu : Meskipun alur dan bentuk komunikasi di SMP Negeri 01
Tanjung masih belum efektif, namun peran komunikasi telah mampu meningkatkan
manajerial kepala sekolah di SMP Negeri 01 Tanjung walaupun belum secara
optimal.
 Faktor yang mendukung dan menghambat komunikasi dalam meningkatkan
efektifitas manajerial kepala sekolah di SMP Negeri 01 Tanjung yaitu : Faktor-faktor
yang mendukung komunikasi dalam meningkatkan efektifitas manajerial kepala
sekolah di SMP Negeri 01 Tanjung adalah usia, jabatan, kedekatan yang sering
melakukan kegiatan komunikasi antar pribadi. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi
penghambat dari komunikasi dalam meningkatkan efektifitas manajerial kepala
sekolah di SMP Negeri 01 Tanjung adalah sikap cuek atau tidak respon, kurangnya
semangat, waktu berkumpul/waktu bersama yang tidak tepat, dan perbedaan persepsi.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Dari sekian pembahasan yang pemakalah uraian di atas, dapat kita ambil kesimpulan,
diantaranya :
1. Hakikat Organisasi adalah aktifitas/kegiatan yang dikerjakan secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan bersama dan dilakukan oleh dua orang atau lebih.
2. Dalam setiap organisasi terdapat tiga unsur dasar yaitu Orang-
orang, Kerjasama dan Tujuan yang hendak dicapai.
3. Organisasi juga harus memiliki lima fenomena penting yaitu :
a. Organisasi harus mempunyai tujuan.
b. Organisasi harus mempunyai program, kegiatan strategi dan metode untuk
mencapai tujuan organisasi.
c. Organisasi harus mempunyai pimpinan atau manajer yang bertanggung jawab
terhadap organisasi itu dalam mencapai tujuan.
d. Organisasi itu terdiri dari dua orang atau lebih.
e. Organisasi itu harus ada kerjasama.
4. Prinsip-prinsip yang ada dalam suatu organisasi antara lain meliputi :
a. Mempunyai tujuan yang jelas
b. Skala hirarki
c. Kesatuan perintah
d. Pelimpahan wewenang
e. Pertanggungjawaban
f. Pembagian pekerjaan
g. Jenjang/rentang kendali
h. Fungsional
i. Pemisa
j. Keseimbangan
k. Flexibelitas
l. Kepemimpina
5. Tujuan Organisasi dalam kehidupan manusia sebagai instrumen yang dapat
mempersatukan manusia dalam proses dinamika dan keteraturan hidup
5.2. Saran

Dari makalah kami yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita
semua umumnya kami pribadi. Yang baik datangnya dari Allah, dan yang buruk datangnya
dari kami. Dan kami sedar bahwa makalah kami ini jauh dari kata sempurna, masih banyak
kesalahan dari berbagai sisi, jadi kami harafkan saran dan kritik nya yang bersifat
membangun, untuk perbaikan makalah-makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Mesiono, Manajemen dan Organisasi, Bandung : Citapustaka Media Perintis, 2010.

Nasrul Syakur Chaniago, Manajemen Organisasi, Bandung : citapustaka Media Perintis,


2011.

Dikutip dari http://dickysyuhada.blogspot.com/2011/01/hakikat-organisasi.html

Mesiono, Manajemen dan Organisasi, Bandung : Citapustaka Media Perintis, 2010, hal 39

Nasrul Syakur Chaniago, Manajemen Organisasi, Bandung : citapustaka Media Perintis,


2011, hal 18-19Mesiono, hal : 39

Nasrul Syakur Chaniago, Manajemen Organisasi, Bandung : citapustaka Media Perintis,


2011, hal 20

Dikutip dari http://dickysyuhada.blogspot.com/2011/01/hakikat-organisasi.html

Nasrul Syakur Chaniago, Manajemen Organisasi, Bandung : citapustaka Media Perintis,


2011, hal 22-24

Mesiono, Manajemen dan Organisasi, Bandung : Citapustaka Media Perintis, 2010, hal 44

Mesiono, Manajemen dan Organisasi, Bandung : Citapustaka Media Perintis, 2010, hal 40-41

Dikutip dari https://hestidaryadi.blogspot.com/2016/11/hakikat-organisasi.html?m=1,

Dikutip dari http://xerma.blogspot.com/2014/04/pengertian-dan-hakekat-


organisasi.html?m=1 http://digilib.uinsby.ac.id/743/

Anda mungkin juga menyukai