DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 10
8A PG-PAUD
Norlena 1810126120008
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkam rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami di beri
kemampuan untuk dapat membuat makalah ini untuk memenuhi tugas.
Kelompok 10
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................4
A.Latar Belakang..................................................................................................4
B.Rumusan Masalah.............................................................................................5
C.Tujuan...............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Pengertian Pemimpin Yang Efektif.................................................................6
B. Kriteria Pemimpin Yang Efektif........................................................................
C. Perilaku Pemimpin Yang Efektif.......................................................................
D. Cara Mengambil Keputusan Yang Baik Bagi Seorang Pemimpin....................
E. Gaya Kepemimpinan Yang Efektif....................................................................
F. Kinerja Kepemimpinan Kepala Sekolah............................................................
G. Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan...............................................................
H. Kepala Sekolah Yang Efektif............................................................................
I. Peran Kepala Sekolah Terhadap Guru................................................................
J. Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru................
BAB III PENUTUP..................................................................................................
A.Kesimpulan.........................................................................................................
B.Saran...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada akhir-akhir ini banyak terjadi masalah krisis kepemimpinan,
banyak yang mengatakan bahwa sekarang sangat sulit mencari calon-calon
pemimpin pada berbagai tingkatan. Orang sekarang cendrung
mementingkan diri sendiri dan kurang peduli pada kepentingan orang lain,
dan kepentingan lingkungannya. Krisis kepemimpinan ini disebabkan
karena makin langkanya kepedulian pada kepentingan orang banyak, dan
kepentingan lingkungannya. Sangat sulit mencari pemimpin atau calon
pemimpin yang mampu menegakkan kredibilitas tanggung jawab.
Kredibilats itu dapat diukur misalnya dengan kemampuan untuk menegakan
etika memikul amanah, setia pada kesepakatan dan janji, besikap teguh
dalam pendirian, jujur dalam memikul tugas dan tanggung jawab yang
dibebankan padanya, kuat iman dalam menolak godaan dan peluang untuk
menyimpang. Kepemimpinan sekarang tidak cukup lagi hanya
mengandalkan bakat atau keturunan akan tetapi pemimpin juga harus
memiliki kredibilitas dan integritas dalam bertahan, serta melanjutkan misi
kepemimpinannya. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok atau individu dan mengarahkannya untuk
mencapai suatu tujuan, kepemimpinan dilembaga pendidikan berkaitan
dengan bagaimana kepala sekolah mampu mendorong kinerja para guru
serta menunjukan sifat yang bersahabat, dekat, perhatian, serta penuh
pertimbangan terhadap para guru baik secara kelompok maupuan secara
individual. Pemimpin adalah orang yang memiliki kecakapan dan kelebihan
khususnya kecakapan kelebihan di suatu bidang, sehingga dia mampu
mempengaruhi orang-orang lain utuk bersama-sama melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan bagian terpenting dalam
pelaksanaan pengelolaan sekolah.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa arti pemimpin yang efektif?
2. Apa saja kriteria pemimpin yang efektif?
3. Bagaimana perilaku pemimpin yang efektif?
4. Bagaimana cara mengambil keputusan seorang pemimpin?
5. Bagaimana gaya kepemimpinan yang efektif?
6. Bagaimana kinerja kepemimpinan kepala sekolah?
7. Apa saja kriteria keberhasilan kepemimpinan?
8. Apa yang dimaksud dengan kepala sekolah yang efektif?
9. Apa saja peran kepala sekolah terhadap guru?
10. Bagaimana upaya kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme
guru?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pemimpin yang efektif.
2. Untuk mengetahui apa saja kriteria pemimpin yang efektif.
3. Untuk mengetahui bagaimana prilaku pemimpin yang efektif.
4. Untuk mengetahui cara mengambil keputusan seorang pemimpin.
5. Untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan yang efektif.
6. Untuk mengetahui kinerja kepemimpinan kepala sekolah.
7. Untuk mengetahui kriteria keberhasilan kepemimpinan.
8. Untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah yang efektif.
9. Untuk mengetahui peran sekolah terhadap guru.
10. Untuk mengetahui upaya kepala sekolah dalam meningkatkan
profesionalisme guru.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
bagaimana seharusnya organisasi beroperasional. Keberhasilan sebuah
lembaga baik lembaga pemerintah maupun swasta, sangat tergantung pada
kemampuan leadership (kepemimpinan). Kemampuan ini sangat penting
terutama dalam menentukan keputusan-keputusan mendesak seperta dalam
upaya memecahkan masalah dengan segala tantangan yang ada. Ia juga
dituntut mampu mengantipasi perubahan zaman dan tantangan yang datang
tiba-tiba, mengoreksi kesalahan, memperkuat kelemahan dan sanggup
membawa organisasi mencapai tujuan dalam jangka waktu yang sudah
ditentukan.
Seorang pemimpin tidak jatuh dari langit, ia harus tumbuh dalam
pribadi seseorang atau ia diciptakandengan cara menanamkan kompetensi
kepemimpinan tertentu melalui pembinaan baik melalui pendidikan,
pelatihan, kaderisasi dan pengalaman hidup sehari-hari. Proses itu dilalui
oleh seorang pemimpin karena kepemimpinan merupakan tugas dan
tanggung jawab yang sangat besar. Kepemimpinan seseorang akan
memberikan sumbangan besar terhadap pembangunan sesuai dengan
kompetensinya. Selain itu seorang pemimpin dipengaruhi oleh sifat,
kebiasaan,tempramen watak dan gaya kepemimpinannya berbeda dengan
orang lain.
Pemimmpin yang mampu mentrasfer nilai-nilainya pada bawahan
sehingga menjadi contoh bagaimana mereka memberikan pelayanan publik
dengan baik, disamping itu pemimpin memiliki kedudukan yang sangat
strategis dalam organisasi, sebab keberhasilan organisasi dalam mencapai
kinejra yang tinggi sangatstrategis dalam tergantung pada keberadaan
pemimpinan (Siswanto, 2002:89).
Kepemimpinan yang efektif merupakan pimpinan yang mampu
memotivasi bawahannya untuk terus berjuang menuju kesuksesan, memiliki
semangat kerja, produktif, berorientasi terhadap hasil dan tentunya akan
memberikan dampak positif kepada perusahaan atau kelompok yang sedang
dipimpin. Kepemimpinan yang efektif ditambah dengan dukungan dengan
7
bawahan atau partner kerja yang selalu bekerja untuk maju tentunya akan
memberikan dampak positif pada ruang lingkup internal maupun eksternal.
Seorang pemimpin yang baik dalam memimpin kelompok besarr
maupun kepemimpinan kelompok kecil sudah seharusnya memiliki
visi.dengan ditegaskannya dan dibentuknya visi yang disetujui oleh semua
pihak, maka perputaran roda perusahaan, lembaga atau kelompok akan lebih
mudah. Seorang pemimpin sanngat dilarang jika hanya berkutat pada
konsep awal yang menjadi rencana kerja. Ada baiknya jika pemimpin harus
selalu memiliki cara berpikir transformasional dimana selalu memiliki ide-
ide perubahan maju rencana atau konsep yang lebih baik.
Dengan begitu, bawahan dan karawan juga akan terdorong untuk
menciptakan ide-ide baru serta meningkatkan kreativitas. Pemimpin yang
efektif akan tercipta jika kondisi kantor nyaman dan menyenangkan. Tak
hanya kondisi kantor tetapi juga hubungan antara pemimpin dan karyawan.
Pemberian batasan antara karyawan dan pemimpin memang diperlukan
untuk membatasi hak-hak karyawan dalam menyuarakan ide atau
keluhannya.
Kepemimpinan yang efektif adalah dimana kepemimpinan
tersebut meotivasi bawahannya untuk terus berjuang menuju kesuksesan,
memiliki semangat bekerja, proaktif, berorientasi, pada hasil dan tentunya
akan memberikan dampak positif kelompok yang sedang mimpin.
Kepemimpinan yang efektif ditambah dengan dukungan dari bawahan atau
mitra kerja yang selalu bekerja untuk maju tentunya akan memberikan
dampak positif pada ruang lingkup internal maupun eksternal.
Pemimpin yang efektif dibutuhkan oleh semua tim. Hal ini
disebabkan karena pemimpin yang baik akan membawa timnya ke dalam
jalan yang terang dan kesuksesan. Akan tetapi menjadi seorang pemimpin
bukan hal yang murah karena salah langkah kamu bisa kehilangan rasa
hormat dari tim kamu. Menjadi seorang pemimpin yang efektif memilki
cara yaitu sebagai berikut:
8
1. Attitude yang tenang dan positif ini disebabkan karena attitude yang
positif
Seorang pemimpin akan lebih dihargai jika mereka memiliki
attitude yang lebih tenang dan lebih positif.
2. Membuka komunikasi
Pemimpin yang mampu berkomunikasi dengan tim nya merupakan
pemimpin yang lebih mendorong tim nya untuk untuk bisa menjadi
seperti pemimpin juga
3. Mengajari bukan memerintah
“Be a leader not a boss” merupakan ungkapan yang tepat untuk
menggambarkan hubungan antara atasan dan timnya. Seorang leader
akan mengajari dan memimpin, memberikan contoh mengenai
bagaimana sesuatu berlangsung dan diselesaikan sedangkan pemerintah
akan membuat tim bekerja sendiri
4. Memberikan pandangan mengenai gol dan ekspektasi
Dapat memberikan penjelasan mengenai gol dan ekspektasi dari
kegiatan usaha yang sedang dilakukan oleh tim. Dengan memberikan
informasi mengenai gol dan juga ekspektasi pemimpin bisa
menyamakan persepsi anatara satu tim dengan tim lainnya dan bisa
mendorong tim pemimpin untuk bekerja dengan lebih baik dan lebih
keras.
5. Memberikan dan meminta feedback
Seorang pemimpin yang efektif akan selalu memberikan feedback
mengenai hasil kerja dari tim yang dimilikinya.
9
WA. Gerungan menyebutkan ada 3 ciri kepemimpinan yang efektif
yaitu:
1. Penglihatan sosial artinya suatu kemampuan untuk melihat dan
mengerti gejala-gejala yang timbul dalam masyrakat sehari-hari.
2. Kecakapan berfikir abstrak dalam arti seorang pemimpin harus
mempunai otak yang cerdas, integensi yang tinggi. Seorang pemimpin
harus dapat menganalisa dan memutuskan adanya gejala yang terjadi
dalam kelompoknya, sehingga bermanfaat dalam tujuan orientasi.
3. Keseimbangan emosi orang yang mudah naik darah, membuat ribut
menandakan emosinya belum menetap dan tidak memilki keseimbngan
emosi.
10
dilakukan oleh pemimpin yang efektif. Bagaimana mereka mendelengan
tugas, bagaiman mereka mengambil keputusan, bagaimana mereka
berkomuniskasi dan memotivasi para bawahan seorang pemimpin memang
harus memiliki Kwalitas tertentu (Kriteria tertetu) namun disamping itu ada
cara yang terbaik untuk memimpin tidak seperti kwalitaspemimpin, maka
prilaku pemimpin merupakan sesuatu yang dapat dipelajari, jadi seseorang
dilatih dengan kepemimpinan yang tepat akan bisa menjadi pemimpin yang
efektif. Prilaku pemimpin ini disebut juga gaya pemimpin (Style of
Leadership).
11
Merupakan kemampuan untuk melihat suatu pristiwa atau
merupakan perluasan dari kemampuan perceptive. Apabila perceptive
menimbulkan kepekaan terhadap fakta, kejadian dan kenyataan-
kenyataan yang lain.
4. Kemmapuan untuk menentukan piorits
Seorang pemimpin yang pandai adalah seorang yang mempunyai
kemampuan untuk memiliki dan menentukan mana yang penting dan
mana yag tidak penting. Kemampuan ini sangat diperlukankarena pada
kenyataannya sering masalah-masalah yang harus dipecahkan bukan
datang satu persatu tetapi sering kali masalah datang bersamaan dan
berkaitan antara satu dengan yang lainnya
5. Kemmapuan untuk berkomunikasi
Menurut Robert P. Neuschel (dalam Susanto, 2010:25-26)
mengemukakan sepuluh kriteria terpenting sebagai pemimpin yang
efektif, sebagai berikut:
1) Memiliki kapasitas untuk memotivasi atau memberi inspirasi,
menciptakan kesenangan, mengacu orang, dan menumbuhkan
semangat
2) Mempunyai rasa percaya diri dan atusiasme
3) Peka kepa orang lain, empati, dan melindungi pengikut mereka
4) Memiliki kecerdasan dan pengetahuan, persepsi tentang kompetensi
5) Hadir disaat-saat penting. Berada bersama bawahan ketika keadaan
terasa sulit bagi bawaan
6) Menghindari tampil arogan
7) Tidak pernah takut dan ragu-ragu
8) Tidak pernah merendahkan atau meremehkan
9) Bersikap terbuka
10) Bersifat efektif dalam memutuskan tanpa terburu-buru dan tentatif,
membuat keputusan dengan sanagt meyakinkan tetapi tidak arogan.
12
C. Perilaku Pemimpin Yang Efektif
Pemimpin yang efektif mampu mengkomunikasikan tujuan dan
tenggat waktu yang jelas pada tim, namun memberikan kebebasan pada
karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai cara mereka. Berikan
tantangan dengan harapan tinggi dan semangat agar karyawan bisa lebih
kreatif dan inovatif.
13
Perencanaan adalah suatu proses dalam menentukan apa yang
sebenarnya sangat ingin dicapai di masa depan dan juga menetapkan
berbagai langkah yang diperlukan guna mencapai tujuan tujuan tersebut.
2. Memantau operasi dan kinerja
Pemantauan kinerja yang menyeluruh adalah bukti nyata dari
tanggung jawab dan transparansi dari tugas manajer, dimana kedua hal
terberat sangat diperlukan untuk menjaga kepercayaan dan keharmonisan
kerja.
3. Klasifikasi peran dan tujuan pemimpin
Dimana peran dan tujuannya adalah untuk mencapai target (goal)
yang telah ditentukan. Bertanggung jawab memotivasi bawahan,
penempatan, pelatihan dan membagi tugas kepada staf.
4. kepemimpinan yang mendukung
Kepemimpinan itu adalah tentang bagaimana mendukung orang
lain, bawahan atau pengikut agar mau mencapai tujuan yang diinginkan
sang pemimpin.
5. Memberikan pujian dan tanggapan
Pujian dan tanggapan merupakan pernyataan yang menyatakan
penghargaan atau keunggulan sebuah hal tertentu. Jadi, kalimat pujian itu
digunakan untuk memuji suatu hal yang emang layak untuk dipuji.
Misalnya, pada tugas prakarya sekolah, temanmu membuat karya yang
bagus sekali. Nah, kamu bisa mengungkapkan pujian untuk karya
temanmu itu, ya.
1. Kepemimpinan instruktif
kepemimpinan instruktif adalah gaya yang menekankan instruksi
atau pengarahan langsung dari atasan pada bawahan (-bawahan baru).
Biasanya sifat instruksi atau pengarahan itu sendiri sangat spesifik.
14
Seperti tugas apa yang harus dilakukan, bagaimana hingga kapan harus
dilakukan
2. Kepemimpinan konsultatif
kepemimpinan konsultatif adalah dibangun di atas gaya direktif,
otoriter dan lebih banyak melakukan interaksi dengan para staf dan
anggota organisasi. Fungsi pemimpin lebih banyak berkonsultasi,
memberikan bimbingan, motivasi, memberi nasehat dalam rangka
mencapai tujuan.
3. Kepemimpinan delegtatif
kepemimpinan delegatif berfokus pada pendelegasian inisiatif
kepada anggota tim. Ini bisa menjadi strategi yang berhasil jika anggota
tim kompeten, bertanggung jawab, dan lebih suka terlibat dalam
pekerjaan individu
1. Penentuan Tujuan
2. Komunikasi
3. Kepercayaan
4. Akuntabilitas (Pertanggung Jawaban)
1. Vision (Vision)
2. Transformasional (Trasnformational)
3. Menyeimbangkan antara hadiah dan hukuman (Balancing between
Reward and Punishment)
4. Pendengar yang baik (Good Listener)
5. Manajemen kemarahan (Anger Management)
15
6. Berorientasi disiplin (Discipline Oriented)
7. Kontrol sibermetik (Cybermetics Control)
8. Meritokrasi (Meritocracy)
1. Kecerdasan
2. Kedewasaan dan keluasan rangsangan berprestasi
3. Sikap-sikap hubungan manusiawi
16
berkaitan dengan dua dimensi atau kategori arti dariprilaku yaitu disebut
sebagai consideration dan initiaing structure (Yuki, 1994). Pertama,
pertimbangan (consideration adalah melihat sejauh mana seorang
pemimpin bertindak dengan cara ramah dan mendukung, memperhatikan
perhatian terhadap bahwahan dan memperhatikan kesejahteraan mereka.
Kedua, prakarsa struktur (initiating structure) adalah prilaku dimana
pemimpin yang mengorganisasi dann menetapkan hubungan dalam
kelompok tersebut, cenderung membentuk pola dan saluran komunikasi
serta menunjukkan cara-carapenyelesaian pekerjaan ( Luthan, 2002).
2. Kepemimpinan dari Michigan
Pada tahun 1947, para peneliti yang d prakarsai Likert memulai
penelitian tentang cara terbaik mengelola upaya orang-orang untuk
mncapai sasaran prestasi dan keputusan yang diharapkan. Dimana
penelitian ini mengidentifikasi hubungan antara prilaku pemimpin,
proses kelompok, dan ukuran-ukuran mengenai kineja kelompok.
Selanjutnya penelitian kepemimpinan ini menjelaskan tiga jenis perilaku
kepemimpinan yang efektif yaitu:
a. Perilaku yang yang berorientasi pada tugas
Pemimpin yang efektif tidak tidak menggunakan waktu dan usaha-
usahanya dengan menggunakan pekerjaan yang sama seperti para
bawhannya. Pemimpin ini lebih efektif berkonsentrasi pada
mengkoordinasi kegiatan para bawahan dan memamandu para
bawahan dalam menetapkan tujuan-tujuan kinerja yang tinggi,
namaun realitis.
b. Perilaku yang berkonsentrasi pada hubungan
Pemimpin yang efektif berprilaku yang berorientasi pada tugas
yang tidak terjadi dengan mengkorbankan perhatian terhadap
hubungan antar manusia. Dengan kepemimpinan yang efektif,
termasuk memperhatikan kepercayaan dan rasa percaya, bertindak
ramah dan penuh perhatian sertamenunjukkan apresiasi.
17
Dalam teori prilaku (behavior theory) terdapat dua gaya
kepemimpinan sebagai berikut:
Maka dari itu ada beberapa Kualitas kepemimpinan yang baik ditentukan
oleh:
18
3. Keinginan: Inheren ( berhubungan erat) harus komitmen untuk
mempengaruhi orang.
4. Stamina emosional: Miliki stamina untuk pulih dengan cepat dari
kekecewaan, Bounce kembali dari keputusasaan, Melaksanakan
tanggung jawab kantor mereka tanpa menjadi terdistorsi dalam
pandangan mereka.
5. Stamina fisik: Pemimpin harus memelihara tubuh mereka dengan
kebutuhan dasar dan sehat, Tubuh yang tidak digunakan dengan baik
menjadi disalahgunakan, Tubuh yang sehat mendukung pikiran yang
sehat
6. Empati: Apresiasi untuk dan pemahaman tentang nilai-nilai orang
lain, Kepekaan terhadap budaya, keyakinan, dan tradisi lain.
7. Ketegasan: Mengetahui kapan harus bertindak dan kapan tidak
bertindak dan mempertimbangkan semua fakta yang ada dalam
situasi.
8. Antisipasi: Harus mengantisipasi pikiran, tindakan dan
konsekuensinya.
9. Waktu: Mendapatkan kualitas kepemimpinan ini dengan
menerapkan pelajaran yang dipelajari melalui kegagalan dari waktu
sebelumnya.
10. Daya saing: Keinginan intrinsik untuk menang, Tidak penting untuk
menang sepanjang waktu.
11. Kepercayaan diri: Pelatihan dan pengalaman yang tepat berkembang
dalam kepemimpinan sebuah perasaan pribadi yang menjamin.
12. Akuntabilitas: Belajar untuk mempertanggungjawabkan tindakan
pribadi dan rekan kerja adalah hal mendasar bagi kepemimpinan,
Pemimpin tidak boleh memuji atau menyalahkan orang lain atas apa
yang mereka capai atau gagal capai.
13. Tanggung jawab: Pemimpin hanya diperlukan ketika seseorang
harus bertanggung jawab untuk melihat bahwa tindakan dilakukan
dan arah diikuti.
19
14. Kredibilitas: Kata-kata dan tindakan harus bisa dipercaya oleh teman
dan musuh, Harus dipercaya memiliki kecerdasan dan integritas
untuk memberikan informasi yang benar.
15. Keuletan: Dorongan pantang menyerah untuk menyelesaikan tugas.
16. Ketergantungan: Seorang pemimpin tidak dapat mengamati setiap
tindakan rekan-rekannya; Oleh karena itu, mereka harus bergantung
pada mereka untuk menyelesaikan sesuatu.
17. Penatagunaan: Harus melayani dengan cara yang mendorong
kepercayaan diri dan kesetiaan.
20
lain (pengikut). Pendekatan perilaku kepemimpinan banyak membahas
keefektifan gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh pemimpin.
3. Pendekatan Situasional
Pendekatan situasional hampir sama dengan pendekatan perilaku,
keduanya menyoroti perilaku kepemimpinan dalam situasi tertentu. Dalam hal
ini kepemimpinan lebih merupakan fungsi situasi dari pada sebagai kualitas
pribadi, dan merupakan suatu kualitas yang timbul karena interaksi orang-
orang dalam situasi tertentu.
21
Kepemimpinan kepala sekolah juga merupakan cara kepala sekolah
dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan
mengerakkan guru, staf, siswa, orang tua siswa dan pihak lain untuk bekerja
serta guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Mulyasa (2013:7) menyatakan:
22
laissez faire". Kepala sekolah sebagai seorang yang diberi tugas untuk
meminpin sekolah, bertanggung jawab atas tercapainya visi, misi, tujuan,
peran, dan mutu pendidikan di sekolah. Karwati dan Priansa (2013:179)
menyatakan “empat pola perilaku kepemipinan yang lazim digunakan oleh
kepala sekolah, yaitu gaya kepemimpinan perilaku instruktif, konsultatif,
partisipatif, dan delegatif". Gaya kepemimpinan yang dimaksud sebagai cara
berperilaku yang khas dari seorang pemimpin terhadap para anggota
kelompoknya. Hersey dan Blanchard (Wahyudi 2012:123) mengemukakan
bahwa: Gaya kepemimpinan yang efektif itu berbeda-beda sesuai dengan
“kematangan" bawahan. Kematangan atau kedewasaan menurutnya bukan
dalam arti usia atau stabilitas emosional melainkan keinginan untuk
berprestasi, kesediaan untuk menerima tanggungjawab, dan mempunyai
kemampuan serta pengalaman yang berhubungan dengan tugas. Gaya
kepemimpinan pendidikan adalah cara seseorang pemimpin lembaga
pendidikan dalam mengatur. mengarahkan. Dan membimbing guru agar
mereka bekerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan.
23
kepemimpinan serta kemampuan menjalin hubungan antar manusia sangat
menentukan atau memiliki pengaruh yang besar terhadap kualitas proses
belajar dan mengajar di sekolah.
Kepala sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan
sekolah sebagai organisasi yang komplek dan unik serta mampu melaksanakan
peranan kepala sekolah sebagai seorang yang diberi tanggung jawab untuk
memimpin sekolah. Dalam mengelola sekolah, kepala sekolah memiliki peran
yang sangat besar. Kepala sekolah merupakan motor penggerak, penentu arah
kebijakan menuju sekolah dan pendidikan secara luas.
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan kemampuan untuk
menggerakkan tenaga kependidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Kepemimpinan Kepala
Sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk
mewuudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah melalui program-program
yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Dalam mengarahkan visi dan
misi pemimpin harus tnenetapkan tujuan ke arah kegiatan yang tepat dan
memerintahkan untuk bergerak.
Dalam hal ini keberhasilan kepala sekolah dalam memimpin sekolah
akan tampak dari apa yang dikerjakannya. Hal ini penting untuk dikedepankan
karena apa yang telah dikerjakan kepala sekolah melalui kebijakan yang telah
ditetapkan akan mempengaruhi kondisi fisik dan psikis para guru, siswa dan
karyawan sekolah. Guru akan dapat melaksanakan tugas dengan penuh rasa
tanggung jawab apabila ia merasa puas terhadap kepemimpinan kepala
sekolah. Oleh sebab itu seorang kepala sekolah dalam memimpin agar tujuan
yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik ia juga harus memperhatikan
secara kultural, baik bagi guru, siswa, karyawan sekolah, orang tua siswa serta
lingkungan masyarakat.
Menurut Wahjosumidjo (2010:81) kepala sekolah yang berhasil apabila
mereka memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang komplek dan
unik serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seseorang
yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah.
24
Menurut Wahjosumidjo (2008:102) bahwa kepemimpinan kepala sekolah
terdiri dari :
a. Kepemimpinan yang berorientasi pada tugas (struktur initiang) yang
meliputi : mengutamakan pencapaian tujuan, menilai pelaksanaan tugas
bawahan, menetapkan batas-batas waktu pelaksanaan tugas, menetapkan
standar tertentu terhadap tugas bawahan, memberi petunjuk-petunjuk kepada
bawahan, melakukan pengawasan secara ketat terhadap tugas.
b. Kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan manusia yang meliputi :
melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan, bersikap bersahabat,
membina hubungan kerjasama dengan baik, memberikan dukungan terhadap
bawahan, menghargai ide atau gagasan, memberi kepercayaan terhadap
bawahan.
Menurut Mulyono ( 2008:143) kepemipinan kepala sekolah merupakan
ruh yang menjadi pusat sumber gerak organisasi untuk mencapai tujuan dalam
meningkatkan kesempatan untuk mengadakan pertemuan secara efektif dengan
para guru dalam situasi yang kondusif. Perilaku kepala sekolah harus dapat
mendorong kinerja para guru dengan menunjukkan rasa bersahabat, dekat dan
penuh pertimbangan terhadap para guru, baik sebagai individu maupun sebagai
kelompok.
Menurut Mulyasa, dalam Deni Koswara (2008:57) kepemimpinan
seseorang sangat berkaitan dengan kepribadian, dan keperibadian kepala
sekolah sebagai pemimpin akan tercermin dalam sifat-sifat yang jujur, percaya
diri, tanggung jawab, berani mengambil resiko dan keputusan, berjiwa besar,
emoso yang stabil dan teladan.
Berdasarkan penjelasan di atas yaitu, seorang kepala sekolah pada
hakikatnya adalah seorang perencana, organisator, pemimpin dan seorang
pengendali. Keberadaan seorang kepala sekolah diperlukan untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan dimana di dalam organisasi yang di
pimpinnya berkembang berbagai macam pengetahuan serta organisasi yang
menjadi tempat untuk membina dan mengembangkan karir sumber daya
manusia. Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dapat dilihat berdasarkan
25
kriteria, mampu memberdayakan guru untuk melaksanakan proses
pembelajaran dengan baik, lancar dan produktif. Kepala sekolah dapat
menjelaskan tugas dan pekerjaannya sesuai waktu yang telah ditetapkan,
mampu membangun hubungan yang harmonis dengan guru dan masyarakat
dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah.
Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan yaitu bertanggung jawab
dalam menciptakan suatu situasi belajar mengajar yang kondusif, sehingga
guru-guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik dan peserta didik
dapat belajar dengan tenang. Disamping itu kepala sekolah dituntut untuk dapat
bekerja sama dengan bawahannya, dalam hal ini guru dan staf TU.
Maka dari itu Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan yaitu
bertanggung jawab dalam menciptakan suatu situasi belajar mengajar yang
kondusif, sehingga guru-guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik
dan peserta didik dapat belajar dengan tenang. Disamping itu kepala sekolah
dituntut untuk dapat bekerja sama dengan bawahannya, dalam hal ini guru dan
staf TU.
Peningkatan kemampuan atas segala potensi yang dimilikinya itu, maka
dipastikan guru-guru yang juga merupakan mitra kerja kepala sekolah dalam
berbagai bidang kegiatan pendidikan dapat berupaya menampilkan sikap
positif terhadap pekerjaannya dan meningkatkan kompetensi profesionalnya.
26
G. Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan
Merujuk pada kebijakan pemerintah tentang Peraturan Menteri tentang
pendidikan nasional dapat diketahui bahwa terdapat tujuh peran utama kepala
sekolah di dalam institusi pendidikan yang di pimpinnya, yaitu sebagai 1)
Educator, 2) Manajer, 3) Administrator, 4) Supervisor, 5) Leader, 6) Pencipta
iklim kerja, 7). Wirausahawan.
Berdasarkan hal di atas, maka kepala sekolah sebagai pemimpin memiliki
tujuh peran kepemimpinan. Adapun salah satu unsur utama dari kepemimpinan
kepala sekolah adalah gaya kepemimpinannya sebagai top leader dan
pemimpin di sekolah yang dipimpinnya. Sebagai top leader di sekolah salah
satu tugas yang harus dilakukan oleh kepala sekolah adalah melaksanakan
kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru.
Dalam hal ini, kepala sekolah seyogyanya dapat memfasilitasi dan
memberikan ruang kreatifitas melalui penghargaan atau kepuasan dan materi.
Sebagai top leader, kepala sekolah pada hakikatnya selalu dituntut untuk
mengetahui atau menebak kebutuhan, keinginan, dan harapan guru guru agar
kinerja mereka dapat meningkat sekaligus memberikan hasil dan mutu
pendidikan yang baik pada tingkat pelayanan kepada public Sebagai pemimpin
kepala sekolah mestinya dapat menumbuh suburkan
kreativitas sekaligus mendorong terhadap peningkatan kompetensi guru.
Dalam teori kepemimpinan kita mengenal dua gaya kepemimpinan yaitu
kepemimpinan yang berorientasi pada sumber daya manusia. Dalam rangka
meningkatkann kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan
kedua gaya kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan yang ada.
Kepemimpinan seseorang sangat berkaitan dengan kepribadian kepala
sekolah sebagai pemimpin akan tercermin dalam sifat sifat sebagai berikut:
a) jujur
b) percaya diri
c) tanggung jawab
d) berani mengambil resiko
27
e) berjiwa besar;
f) emosi yang stabil
g) teladan.
Maka darin itu kita dapat melihat kriteria keberhasilan kepemimpinan.
Menurut Katini Kartono (1982: 228) Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya
diukur dari produktivitas dan efekvitas pelaksanan tugas-tugas yang diberikan
pada dirinya. Bila produktivitas naik dan semua tugas dilaksanakan dengan
efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil. Sedangkan apabila
produktivitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam
jangka waktu yang tertentu, maka yang disebut sebagai pemimpin yang gagal.
Ada beberapa indikator yang dapat kita pakai sebagai petunjuk
keberhasilan kepemimpinan dalam suatu organisasi, ialah sebagai berikut :
1) miningkatnya hasil-hasil produksi dan pemberian pelayanan oleh
organisasi (aspek ekonomis dan teknis); 2) semakin rapinya sistem
administrasi dan makin efektifnya manajemen yang meliputi a) pengelolaan
sumber daya manusia, alam, dana, sarana, dan waktu yang semakin ekonomis dan
efesien; b) the ringht man in the ringht place, dengan delegantion of
authority/pendelegasian wewenang yang luas c) Struktur organisasi sesuai dengan
kebutuhan organisasi, nada intergrasi dan semua bagian; d) target dan sasaran
yang ingin dicapai selalu terpenuhi sesuai dengan ketentuan jadwal waktu; e)
organisasi dengan cepat dan tempat dapat menyesuaikan diri pada tuntutan
perkembangan dan perubahan dari luar organisasi (masyarakat,situasi,dan kondisi
sosial politik dan ekonomis); 3) Semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas
manusia atau aspek sosial yang lebih human sifatnya. a) terdapat iklim psikis
yang mantap, sehingga orang merasa aman dan senang berkerja; b) ada disiplin
kerja, disiplin kerja, disiplin diri, rasa tanggung jawab, dan moral yang tinggi
dalam organisasi; c) terdapat suanan saling mempercayai, kerja sama
kooperatif,dan etik kerja yang tinggi; d) komunikasi formal dan noformal yang
lancar dan akrab; e) ada kegairahan kerja dan royalitas tinggi terhadap organisasi;
f) tidak banyak terdapat penyelewemgan dalam organisasi; g) ada jaminan-
jaminan sosial yang memuaskan.
28
H. Kepala Sekolah Yang Efektif
Merujuk pada kebijakan pemerintah tentang Peraturan Menteri tentang
pendidikan nasional dapat diketahui bahwa terdapat tujuh peran utama kepala
sekolah di dalam institusi pendidikan yang di pimpinnya, yaitu sebagai 1)
Educator, 2) Manajer, 3) Administrator, 4) Supervisor, 5) Leader, 6) Pencipta
iklim kerja, 7). Wirausahawan.
Berdasarkan hal di atas, maka kepala sekolah sebagai pemimpin memiliki
tujuh peran kepemimpinan. Adapun salah satu unsur utama dari kepemimpinan
kepala sekolah adalah gaya kepemimpinannya sebagai top leader dan pemimpin
di sekolah yang dipimpinnya. Sebagai top leader di sekolah salah satu tugas yang
harus dilakukan oleh kepala sekolah adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan
dan pengembangan profesi para guru.
Dalam hal ini, kepala sekolah seyogyanya dapat memfasilitasi dan
memberikan ruang kreatifitas melalui penghargaan atau kepuasan dan materi.
Sebagai top leader, kepala sekolah pada hakikatnya selalu dituntut untuk
mengetahui atau menebak kebutuhan, keinginan, dan harapan guru guru agar
kinerja mereka dapat meningkat sekaligus memberikan hasil dan mutu
pendidikan yang baik pada tingkat pelayanan kepada publik.
Sebagai pemimpin kepala sekolah mestinya dapat menumbuh suburkan
kreativitas sekaligus mendorong terhadap peningkatan kompetensi guru. Dalam
teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua gaya kepemimpinan yaitu
kepemimpinan yang berorientasi pada sumber daya manusia. Dalam rangka
meningkatkann kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan
kedua gaya kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan yang ada. Kepemimpinan seseorang sangat berkaitan
dengan kepribadian kepala sekolah sebagai pemimpin akan tercermin dalam sifat
sifat sebagai berikut:
a) jujur;
b) percaya diri;
c) tanggung jawab;
d) berani mengambil resiko;
29
e) berjiwa besar; f) emosi yang stabil; g) teladan. 2 Sebagai seorang pimpinan di
organisasinya (lembaga pendidikan) seorang pemimpin (kepala sekolah) harus
mampu melaksanakan kepemimpinannya dengan baik serta memiliki sebuah
performance dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pemimpin,
khususnya untuk mempengaruhi bawahannya, sangat penting untuk bisa
mempengaruhi bawahannya supaya kerjasama dan kinerja yang baik dapat
tercapai, dalam mempengaruhi tersebut diperlukan sebuah model atau gaya di
dalam mempengaruhi bawahannya, yaitu salah satunya dalam penggunaan gaya
di dalam kepemimpinannya.
Dalam penggunaan gaya tersebut harus dilihat pada konteks bagaimana
digunakannya. Artinya gaya kepemimpinan itu tidak hanya digunakan satu ragam
tapi beragam sesuai dengan tingkat kebutuhan pada lembaga yang dipimpinnya.
Untuk mengetahui apa saja gaya kepemimpinan yang ada dalam dunia
pendidikan tersebut, dalam tulisan ini penulis hanya akan membahas mengenai
teori teori dari para ahli tentang gaya kepemimpinan yang diharapkan mampu
menjadi pedoman bagi stakeholder di organisasi yang dipimpinnya. Menurut
Ahmad (2016: 101)
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan bagian terpenting dalam
pelaksanaan pengelolaan sekolah. Pengelolaan sekolah yang dipimpin oleh kepala
sekolah akan tergambar atau tercermin dari hasil belajar siswa. Ada berapa hal
yang dapat mempengaruhi kepemimpinan kepala sekolah antara lain, (1) harus
memiliki pengetahuan tentang manajemen, (2) memiliki ketahananmalangan
dalam melaksanakan tugas lain, (3) memiliki budaya organisasi.
Menurut (UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Permendiknas No.
16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Profesi Guru, dan
Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah),
salah satu simpul yang sangat strategis dan sejalan dengan tuntutan pembaharuan
sistem manajemen sebagai upaya membangun standarisasi pendidikan nasional di
era global adalah masalah profesionalisme guru dan kepemimpinan pendidikan.
Oleh karena itu, pendidikan yang berkualitas sangat membutuhkan guru yang
30
profesional sehingga nantinya akan menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas
juga.
Menjadi guru yang profesional tidak akan terwujud begitu saja tanpa ada
upayauntuk meningkatkannya, salah satunya denganadanya dukungan dari kepala
sekolah yangmerupakan pihak yang mempunyai peran penting dalam hal ini,
karena kepala sekolah berhubungan langsung dengan pelaksanaan program
pendidikan di sekolah.
I. Peran Kepala Sekolah Terhadap Guru
Peran Kepala Sekolah Terhadap Guru Menurut Ahmad (2016: 92) dilihat
dari lingkup tugas, maka kepala sekolah,bertanggungjawab terhadap
kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran disekolah nya. Disamping
itu kepala sekolah juga betugas sebagai motivator artinya sebagai penggerak
dan pengarah perilaku personal lainnya untuk mencapai tujuan pendidikan dan
pengajaran.secara rinci depdiknas dalam buku pedoman peneilaian kinerja
kepala sekolah dasar, mengemukakan tugas dan fungsi-fungsi kepala sekolah
adalah:
31
mensyaratkan kompetensi intelektualitas, sikap dan keterampilan tertentu yang
diperolah melaluiproses pendidikan secara akademis.
1. Profesionalisme guru
2. Manajemen pendidikan yang efektif dan efisien
3. Sarana belajar dan buku,
4. Fisik sekolah, dan
5. Partisipasi masyarakat. Kelima komponen tersebut memengaruhi proses
belajar mengajar yang merupakan inti proses pendidikan pada sistem
persekolahan.
Hasil dari proses belajar yang baik adalah lulusan yang bermutu dan siap
untuk memasuki pendidikan lebih lanjut. Yang berperan dalam mendidik siswa
adalah guru, terlebih guru yang profesional bisa mendidik siswa dengan lebih
baik lagi. Guru yang profesional, pengembangannya tidak luput dari peran
kepala sekolah sebagai pemimpin disekolah.
32
2. Kepala Sekolah Sebagai Manajer
Fungsi kepala sekolah sebagai manajer adalah dengan memiliki
strategi yang tepat untuk memberdayakan guru melalui persaingan yang
menghasilkan kerja sama, memberikan kesempatan kepada guru untuk
meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh guru
dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah. Sebagai
manajer, kepala sekolah mau dan mampu mendayagunakan sumber daya
sekolah dalam rangka mewujudkan visi, misi, dan mencapai tujuannya.
Ini harus dilaksanakan Menurut Ahmad (2013:47) sesuai dengan fungsi-
fungsi dasar dan tanggungjawabnya terhadap perencanaan (planing),
pengorganisasian (organizing), menggerakkan (actuating) serta
mengawasi (controling) agar tercapainya tujuan organisasi. Kepala
sekolah mampu menghadapi berbagai persoalan di sekolah, berpikir
secara analitik, konseptual, harus senantiasa berusaha menjadi juru
penengah dalam memecahkan berbagai masalah, dan mengambil
keputusan yang memuaskan stakeholders sekolah.
3. Kepala Sekolah Sebagai Administrator
Fungsi kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan
erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat
pencatatan, penyusunan, dan pendokumenan seluruh program sekolah.
Secara spesifik, kepala sekolah perlu memiliki kemampuan untuk
mengelola kurikulum, mengelola administrasi kearsipan, dan administrasi
keuangan. Kegiatan tersebut perlu dilakukan secara efektif dan efisien
agar dapat menunjang produktivitas sekolah.
4. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Fungsi kepala sekolah sebagai supervisor adalah mensupervisi
guru. Menurut Ahmad (2013) supervisi merupakan program yang
dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru. Pengawasan dan
pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah
terarah pada tujuan yang telah ditetapkan.
5. Kepala Sekolah Sebagai Leader
33
Fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin harus mampu
memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan dan
kemampuan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah dan
mendelegasikan tugas. Kemampuan kepala sekolah sebagai pemimpin
dapat dianalisis dari aspek kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga
kependidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan
dan kemampuan berkomunikasi. Sedangkan kepribadian kepala sekolah
sebagai pemimpin akan tercermin dalam sifatnya yang: (1) jujur, (2)
percaya diri, (3) tanggung jawab, (4) berani mengambil risiko dan
keputusan, (5) berjiwa besar, (6) emosi yang stabil, dan (7) teladan.
Dalam implementasinya, kepala sekolah sebagai pemimpin dapat
dianalisis dari tiga gaya kepemimpinan, yakni demokratis, otoriter dan
bebas. Jika kepala sekolah yang memiliki tiga gaya sebagai pemimpin,
maka dalam menjalankan roda kepemimpinannya dapat menggunakan
strategi yang tepat sesuai tingkat kematangan para tenaga kependidikan
dan kombinasi yang tepat antara perilaku tugas dan perilaku hubungan.
6. Kepala Sekolah Sebagai Inovator
Fungsi kepala sekolah sebagai inovator dalam meningkatkan
profesionalisme tenaga kependidikan akan tercermin dari caranya
melakukan pekerjaan secara konstruktif, kreatif, delegatif, integratif,
rasional, obyektif, pragmatis, keteladanan, disiplin, adaptable,dan
fleksibel. Kepala sekolah sebagai inovator harus mampu mencari,
menemukan dan melaksanakan berbagai pembaruan di sekolah. Kepala
Sekolah Sebagai Motivator. Fungsi kepala sekolah sebagai motivator,
kepala sekolah memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi
kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan
fungsinya. Dorongan dan penghargaan merupakan dua sumber motivasi
yang efektif diterapkan oleh kepala sekolah.
Dalam upaya mengembangkan profesionalisme guru, upaya kepala
sekolah adalah menyelenggarakan sistem penilaian portofolio dalam
konteks persiapan sertifikasi guru untuk memperoleh sertifikat pendidik.
34
Oleh karena itu penilaian portofolio guru dibatasi sebagai penilaian
terhadap karir prestasi guru dalam menjalankan tugasnya sebagai agen
pembelajaran. Menurut Andayani (2008:4) dengan adanya penilaian
fortopoliomelalui Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) dalam
bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK), diharapkan dapat meningkatkan
dan mengembangkan keprofesionalan guru dalam mengelola
pembelajaran. Sebagai dasar untuk menentukan tingkat profesionalitas
guru, portofolio terdiri atas 10 komponen, yaitu (1) Kualifikasi akademik,
(2) Pendidikan dan Latihan, (3) Pengalaman mengajar, (4) perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan pengawas,
(6) prestasi akademik, (7) Karya pengembanagn profesi, (8) keikutsertaan
dalam forum ilmiah, (9) pengalaman organisasi dibidang kependidikan
dan sosial, dan (10) Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
Sepuluh komponen portofolio merupakan refleksi dari empat
kompetensi guru. Setiap komponen portofolio dapat
memberikangambaran satu atau lebih kompetensi gurupeserta sertifikasi,
dan secara akumulasi darisebagian atau keseluruhan komponenportofolio
mereflesikan keempat kompetensiguru yang bersangkutan adalah
kompetensipedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
35
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan proses dimana seorang individu mempengaruhi
anggota group yang lainnya untuk mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang sangat menarik dan
paling banyak dibahas dalam manajemen, sehingga sebagai definisi
disampaikan oleh para praktisi organisasi maupun para pakar sumber daya
manusia untuk menunjukkan arti pentingnya kepemimpinan dalam suatu
organisasi. Seorang pemimpin itu haruslah paling sedikit mampu memimpin
para bawahan untuk mencapai tujuan organisasi dan mampu juga untuk
menangani hubungan antar karyawan.
Pemimpin yang efektif mampu mengkomunikasikan tujuan dan tenggat
waktu yang jelas pada tim, namun memberikan kebebasan pada karyawan
untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai cara mereka. Berikan tantangan dengan
harapan tinggi dan semangat agar karyawan bisa lebih kreatif dan inovatif.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu kita untuk lebih
memahami pembelajaran yang membahas tentang evaluasi pemimpin efekrif
(tugas kepala sekolah). Kami menerima kritik dan saran yang membangun dari
pembaca supaya dalam pembuatan makalah dikemudian hari dapat lebih baik
lagi.
36
DAFTAR PUSTAKA
37