Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PERANAN HUMAS DALAM MENYEBARLUASKAN

INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH

DI SUSUN OLEH :

DINA SULISTIA NINGRUM

SMK NEGERI 7 KONSEL

TAHUN AJARAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah


memberikan berkat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini sebagai syarat untuk mencapai hasil
yang di inginkan. Banyak kendala yang di alami selama
pembuatan makalah ini, tetapi berkat semangat dan
bimbingan yang diberikan oleh beberapa pihak, maka
penyusunan makalah ini mengenai ( Peranan Humas Dalam
Menyebarluaskan Informasi Pembangunan Daerah ) dapat di
susun dengan sempurna dan dapat di selesai kan dengan baik.

DINA SULISTIA N.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................iii

DAFTAR ISI..............................................................iv

BAB I. PENDAHULUAN.......................................... 1

A. Latar belakang masalah....................................2

B. Perumusan masalah..........................................3

C. Tujuan penulisan................................................4

BAB ll. KAJIAN PUSTAKA......................................5

A. Peranan humas..................................................6

B. Pengertian humas. ............................................7

C. Fungsi humas.................................................... 8

D. Tujuan humas.....................................................9

E. Pengertian informasi........................................10

F. Fungsi informasi...............................................11

G. Pengertian pembangunan................................12

H. Pengertian daerah ............................................13

I. Pembangunan daerah...................................... 14

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................1

B. Saran.....................................................................2

C. Daftar pustaka......................................................3

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini kita hidup ditengah-tengah derasnya harus
informasi dan tingginya perkembangan teknologi yang menuntut
adanya sebuah kemajuan dalam hal berpikir atau kemajuan ilmu.
Berbagai macam informasi tidak dapat dipungkiri telah dijadikan
suatu kebutuhan oleh masyarakat dalam kehidupannya. Baik dalam
kegiatan perekonomian, kebudayaan, sosial maupun pembangunan
daerah. Selain untuk masyarakat itu sendiri, keberadaaninformasi
juga sangatmendukung dalam peningkatan efisiensi serta
produktivitas suatu instansi, karena sistem informasi sekarang
diarahkan untuk menunjang perencanaan pembangunan.

Departemen Hubungan Masyarakat (Humas) antara pemerintah


sebagai pihak yang hendak membangun masyarakat sebagai sasaran
dari pembangunan daerah tersebut, sehingga pembangunan yang
dijalankan bisa sesuai dengan apa yang diharapkan. Keberhasilan
pembangunan tidak lepas dari adanya komunikasi pembangunan.
Komunikasi memiliki peran yang sangat penting. Luasnya wilayah
Republik Indonesia dengan tipografi yang berbeda di setiap wilayahnya,
serta budaya yang beragam menjadi satu masalah tersendiri dalam
pembangunan dewasa ini, sebab kadangkala suatu program yang
direncanakan tidak sesuai dengan kondisi masyarakat setempat,
dimana pemerintah daerah diberikesempatan untuk mengelola
dananya sendiri sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakatnya.
Setiap daerah atau kota memiliki karakteristik tersendiri dalam
mengolah dan membangun sarana dan prasarana untuk kepentingan
serta kebutuhan masyarakat, agar tercapai pembangunan dalam
daerah atau kota tersebut. Pembangunan tidak akan bisa berjalan baik
apabila tidak adanya kerjasama dan komunikasi yang baik antara
pemerintah dengan masyarakat, baik secara internal maupun eksternal.

Keberadaan Hubungan Masyarakat (Humas) di instansi pemerintah


yang fungsional dan operasional dalam upaya mempublikasikan atau
menyebarluaskan suatu kegiatan instansi. Kegiatan ini selalu
bersangkutan dengan memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai pembangunan daerah yang ditujukan untuk kepentingan
bersama, baik internal maupun eksternal. Peran dan tugas yang harus
diemban oleh seorang Departemen Hubungan Masyarakat (Humas),
yaitu membangun dan mempertahankan hubungan baik dengan pihak
internal maupun eksternal.

Humas berkewajiban memasyarakatkan misi instansi yang


diwakilkannya agar diterima atau mendapat dukungan dari masyarakat
(publik sasarannya). Hal ini dilakukan dalam rangka menyelenggarakan
hubungan baik dengan publiknya dan untuk memperoleh opini publik
serta perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak (Ruslan, 2004
: 130). Salah satu bagian atau lembaga yang berada di kantor
pemerintah yang bertugas mewujudkan bentuk keterbukaan,
transparan dan mudah diakses adalah Departemen Hubungan
Masyarakat (Humas) Sebagaimana diketahui, Humas di dalam
menjalankan fungsinya selalu mengemban tugas guna melayani
kepentingan publik yang pada akhirnya membangun citra positif
instansi atau organisasi dimana humas itu berada. Sasaran Humas
adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional Humas
bertugas membina

hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah


timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi diantara
keduanya. Humas berperan menjembatani antara kepentingan
pemerintah dan masyarakat daerah di satu pihak dengan pihak-pihak
lain dalam meningkatkan kinerja pembangunan di masyarakat serta
kegiatan pemerintahan. Fungsi Humas ternyata sangat penting dalam
organisasi dan lembaga pemerintahan. Humas dituntut berperan dan
berfungsi secara strategis dan Profesional sehingga seorang Humas
haruslah memiliki kualifikasi yang memadai.

Kegiatan keinformasian saat ini selalu berpacu dengan waktu dan


Humas merupakan ujung tombak penyelenggara informasi pemerintah
di daerah. Semua SKPD harus menjalin hubungan baik dengan Humas.
Sehingga seorang Humas berperan penting dalam membina hubungan
yang harmonis dengan masyarakat dan membina martabat instansi
dalam pandangan masyarakat untuk memperoleh pengertian,
kepercayaan, dan dukungan dari masyarakat. Humas itu, ibarat pelita
lewat pelayanan informasi yang dilakukan, menerangi dan
mencerahkan penyelenggaraan pemerintah daerah.

Sehinggah penyebarluasan informasi pembangunan daerah yang


bertujuan untuk mengaktualisasikan komunikasi informasi
pembangunan daerah yang sesuai dengan lahirnya UU KIP berdasar
pada UUD 1945 Pasal 28 huruf F, yang mengamanatkan bahwa: ”Setiap
orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengelola, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia”.

Peran adalah kumpulan kegiatan harian yang dilakukan seseorang.


Dalam Ruslan (2007: 20-21) Glen Broom dan David Dozier telah
mengkaji peran Public Relations (Humas) selama lebih dari 20 tahun.
Kajian mereka telah membantu kita mempelajari kekuatan fungsi public
relations dalam organisasi dan bagaimana aktivitas orang-orang Public
Relations (Humas) dalam menghasilkan program yang benar,
memengaruhi perencanaan strategis organisasi, serta dampaknya pada
pencapaian tujuan jangka pendek dan jangka panjang baik organisasi
maupun instansi.

Dalam riset Humas tentang aktivitas Public Relations (Humas) yang


dikemukakan oleh Lattimore, dkk (2010 : 62) ada dua peran besar yang
secara konsisten muncul dalam kegiatan Public Relations (Humas), yaitu
peran sebagai teknisi dan manajer. Peran sebagai teknisi mewakili sisi
seni dari Public Relations (Humas), yaitu menulis, mengedit, mengambil
foto, menangani produksi komunikasi, membuat event spesial, dan
melakukan kontak telepon dengan media. Kegiatan ini menitikberatkan
pada implementasi strategi komunikasi menyeluruh manajemen. Peran
sebagai manajer berfokus pada kegiatan yang membantu organisasi
dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah terkait Public
Relations. Manajer Public Relations (Humas) memberi saran kepada
manajer senior tentang kebutuhankomunikasi dan bertanggung jawab
dengan pencapaian baik organisasi maupun instansi dalam skala luas.

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna


untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk pembuat
keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian atau
meningkatkan pengetahuan informasi menjadi penting, karena
berdasarkan informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi
obyektif disuatu instansi atau lembaga pemerintahan daerah.
Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang
dikumpulkan dengan metode ataupun cara-cara tertentu.

Lembaga yang berada dikantor yang bertugas mewujudkan bentuk


keterbukaan, transparan dan mudah diakses adalah Departemen
Hubungan Masyarakat (Humas) atau Public Relations (PR). Rex Harlow
dari San Francisco Amerika menjadi acuan para anggota IPRA
(International Public Relations Association) (1978) yang mengatakan
“Hubungan masyarakat merupakan komunikasi dua arah antara
organisasi dan publiknya secara timbal balik dalam rangka mendukung
fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja
sama serta pemenuhan kepentingan bersama” (Ruslan, 2004 : 130).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari pokok-pokok permasalahan yang diuraikan
sebelumnya, maka peneliti mengangkat rumusan masalah penelitian
sebagai berikut :

1. Bagaimana Peranan Humas Pemerintah Daerah Dalam


Menyebarluaskan Informasi Pembangunan Daerah ?
2. Mengapa peranan humas sangat penting dalam menyebarluaskan
informasi pembangunan daerah ?
3. Apa tujuan humas menyebarluaskan informasi pembangunan
daerah ?

1.3 Tujuan penulisan

Tujuan penulisan ini, yaitu untuk mengetahui Peranan Humas


Pemerintah Daerah Dalam Menyebarluaskan Informasi Pembangunan
Daerah.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. PERANAN HUMAS

Menurut pakar humas internationasional cukup, dkk (1982) dalam


(Ruslan, 2007 : 19) yang menyatakan bahwa fungsi humas dapat di
rumus kan sebagai berikut:

1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai


tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen
lembaga/organisasi).
2. Membina hubungan yang harmonis antara instansi/organisasi
dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran.
3.Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini,
persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap instansi/organisasi
yang diwakilinya atau sebaliknya.
4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan
saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat
bersama.
5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur
arus informasi, publikasi serta pesan dari instansi/organisasi ke
publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi
kedua belah pihak.

B. PENGERTIAN HUMAS

Humas adalah singkatan dari hubungan masyarakat atau dalam bahasa


Inggris di sebut dengan public relations (PR) dalam organisasi humas
merupakan divisi yang bertanggung jawab guna melakukan interaksi,
hubungan dan kerja sama dalam masyarakat terkait dengan organisasi
tersebut.

Secara bahasa, humas adalah proses komunikasi yang strategis


yang di gunakan oleh satu pihak bisa itu individu, perusahaan atau
organisasi untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan
dengan masyarakat. Dalam perusahaan humas merupakan bagian dari
organisasi yang bertanggung jawab dalam menyusun rencana
komunikasi khusus dengan berbagai media untuk membangun citra.

MENURUT J.C SEIDEL :

humas adalah proses berkesinambungan dari usaha usaha manajemen


agar bisa mendapatkan itikad baik dan pengertian dari para pelanggan,
karyawan hingga publik secara umum.

MENURUT HOWARD BONHAM :


humas adalah suatu seni dalam menciptakan pengertian publik yang
lebih baik guna meningkatkan pengertian publik yang lebih untuk
meningkatkan kepercayaan publik atau pemberdayaan lebih tinggi
terhadap sebuah lembaga atau organisasi.

C. FUNGSI HUMAS :

 Menyediakan penerangan/pemahaman kepada publik.


 Melaksanakan persuasi kepada publik untuk menjadi kan sikap
dan tingkah laku publik berubah.
 Usaha mempersatukan sikap dan perilaku lembaga sesuai dengan
sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.
Effendy,onong uchjana. dalam bukunya “Humas” mengemukakan 4 fungsi

public relations, yaitu:

a) Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan

organisasi.

b) Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik,

baik publik ekstern maupun intern.

c) Menciptakan komunikasi dan menyalurkan opini publik kepada

organisasi.
d) Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi

kepentingan umum.

D. TUJUAN HUMAS :

 Meningkatkan partisipasi, dukungan dan bantuan secara nyata


dari masyarakat baik itu dalam bentuk tenaga, sarana prasarana
maupun daan demi kemudahan dan terlaksananya tujuan
organisasi.
 Membuat rangsangan dan menghidupkan kembali rasa
tanggungjawab yang lebih besar kepada masyarakat terhadap
berlangsung nya program organisasi tersebut secara efektif dan
efisien.
 Menjadikan masyarakat ikut serta dalam menyelesaikan masalah-
masalah yang dihadapi.

E. PENGERTIAN INFORMASI

Informasi adalah pesan atau kumpulan pesan yang terdiri dari order
sekuens dari simbol, atau makna yang dapat di tafsirkan dari pesan
atau kumpulan pesan. Informasi dapat di rekaman atau di transmisikan.
Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal
berdasarkan gelombang.

MENURUT KELLY ( 2011: 10)

Informasi adalah data yang telah di olahraga menjadi sebuah bentuk


yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan saat ini atau saat mendatang.
MENURUT ANGGRAENI DAN IRVIANI (2017:13)

Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang di organisasi atau di


olah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerima

F. FUNGSI INFORMASI

Yaitu menyediakan peristiwa dan kondisi dalam masyarakat


tertentu, menunjukkan hubungan kekuasaan, serta memudahkan
berbagai macam inovasi.

Dengan begitu masyarakat umum dapat memperoleh informasi yang


berkaitan dengan kebutuhan dan kepentingan nya dan sebagai sumber
pengetahuan baru.

DAMPAK DARI INFORMASI PALSU/HOAX :

Penyebaran hoax bisa membuat masyarakat menjadi skeptis terhadap


semua sumber informasi, termasuk media, pemerintah, dan lembaga
resmi. Hal ini dapat mengacaukan kemampuan masyarakat dalam
membedakan antara fakta dan fiksi.

G. PEMBAGUNAN ( DEVELOPMENT)

Pembangunan adalah proses perubahan yang mencakup seluruh


sistem sosial, seperti politik, ekonomi, insfrastruktur, pertahanan,
pendidikan dan teknologi, kelembagaan dan budaya.

( Aleksander (1994) protes (1976) mendefinisikan pembangunan


sebagai transformasi
Ekonomi, sosial dan budaya.

MENURUT DEDDY T. TIKSON ( 2005)

bahwa pembagunan dapat pula di artikan sebagai tranformasi ekonomi,


sosial dan budaya secara sengaja melalui kegiatan dan strategi menuju
arah yang di inginkan.

BERIKUT TAHAP-TAHAP PEMBANGUNAN :

a. Penyusunan rencana

b. Penetapan rencana

c. Pengendalian pelaksanaan rencana

d. Evaluasi pelaksanaan rencana.

H. PENGERTIAN DAERAH

menurut UU 32/2004 daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang


mempunyai batas-bata wilayah yang berwenang mengatur dan
mengurus urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam
sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

I. PEMBANGUNAN DAERAH

Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang di


miliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik
dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses
terhadap pengambilan kebijakan, berdaya asing, maupun peningkatan
indeks pembangunan manusia.

PERMASALAHAN UTAMA DALAM PEMBANGUNAN DAERAH :

 Kurangnya keterlibatan masyarakat.


 Ketidakefektian koordinasi antara pemerintah dan sektor swasta.
 Kurangnya alokasi sumber daya yang memandai.
 Ketidaktepatan dalam perencanaan.
 Meningkatkan partisipasi masyarakat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan analisis Humas Pemerintah Daerah telah


melakukan tahapan-tahapan peranan dalam menyebarluaskan
informasi pembangunan daerah telah sesuai dan berperan dengan baik
berdasarkan penjabaran dimensidimensi, yaitu dimensi penasehat ahli
(expert prescriber), fasilitator komunikasi (communication fasilitator),
fasilitator proses pemecahan masalah (problem solving

process fasilitator), dan teknisi komunikasi (communication technician)


dari teori peranan Humas menurut Dozier & Broom (1995).

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian kesimpulan diatas, maka saran yang dapat
disampaikan oleh penulis mengenai Peranan Humas Pemerintah
Daerah Dalam Menyebarluaskan Informasi Pembangunan Daerah (Studi
Di Kantor Bagian HumasPemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun
2017) adalah :

1. Peranan Humas Pemerintah Daerah sebagai penasehat ahli (expert


prescriber), fasilitator komunikasi (communication fasilitator) yang
telah baik tetap untuk dipertahankan, jika perlu ditingkatkan lagi.
2. Untuk peranan Humas sebagai fasilitator pemecahan masalah
(problem solving process fasilitator)sudah baik tetapi perlu ditingkatkan
lagi dengan mengadakan mediasi dan konferensi pers dengan
masyarakat dan media.
3. Teknisi komunikasi (communication technician) perlu ditingkatkan
lagi dalam pembuatan press release yang masih kurang (minim).

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, E. Y. & Irviani, R., 2017. Pengantar Sistem Informasi. 1


penyunt. Yogyakarta: Andi.

Deddy, T. Tikson. 2005. Administrasi Pembangunan. Makassar :


Gemilang Persada.

Effendy, Onong Uchjana.1986. Hubungan Masyarakat. Bandung :PT


Remaja Karya CV.

J.C Seidel (2001). Dasar-Dasar Public relations Diadopsi dari Kasali,


Rhenald. 1994. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti.

Kelly M. Ramsey. 2010. “Institutional Theory”, dalam Handbook of


Politics: State and Society in Global Perspective, eds. Kevin T. Leicht dan
J. Craig Jenkins. New York: Springer.

Anda mungkin juga menyukai