Anda di halaman 1dari 18

Kehumasan dan Kekuatan Media Baru

Disusu n Oleh :
Kelompok 2
Dinda Widiya Sari (1811310070)
Sindy Adetia Rize (1811310064)

Dosen Pembimbing :
Musyafa M.Sos

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KOTA BENGKULU
2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji syukur selalu kami hanturkan kehadirat Allah SWT. yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, dan berkat
rahmat-Nya lah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah hubungan
masyarakat yang di beri oleh dosen saya yaitu Bapak Musyafa M.Sos Shalawat
serta salam tak lupa saya curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan jalan kebaikan di dunia dan diakhirat kepada umat manusia.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, saya tidak menutup diri dari para pembaca akan
saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah dimasa yang
akan datang.

Dan saya berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu


kemanfaatan bagi saya penyusun dan para pembaca semuanya.

Bengkulu, 30 April 2020

Penyusun

2
Daftar Isi
Cover.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................2
2.1 Fungsi Humas Dalam Sebuah Organisasi......................................................2
2.2 Kedudukan Public Relations Dalam Organisasi............................................2
2.3 Kegiatan-Kegiatan Humas.............................................................................3
2.4 Media Baru.....................................................................................................7
2.5 Karakteristik Media Baru.............................................................................10
2.6 Dampak Media Baru....................................................................................11
2.7 Media sosial..................................................................................................11
BAB III PENUTUP............................................................................................14
3.1 Kesimpulan...................................................................................................14
3.2 Saran.............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Hubungan Masyarakat (humas) merupakan bentuk kegiatan dan sekaligus
suatu proses komunikasi. Proses komunikasi dalam kegiatan humas
merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya
komunikasi tidak mungkin akan terjadi interaksi. Pada umumnya humas
merupakan suatu alat atau saluran untuk memperlancar jalannya interaksi dan
penyebarluasan informasi mengenai publikasi pembangunan nasional, melalui
kerjasama antar pimpinan dengan pegawainya secara internal dan melakukan
kerjasama dengan masyarakat ataupun khalayak ramai secara eksternal.
Peranan humas di lingkungan pemerintahan sangat penting dalam membangun
citra bangsa dan negara yang baik.

1.2 Rumusan Masalah


1). Apa pengertian kehumasan?
2). Apa pengertian media baru?
3). Bagaimana kaarakteristik media baru?
4). Apa dampak dari media baru?
5).seperti apa media sosial itu?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui tentang kehumasan, media baru, karakteristik media baru,
dampaknya, dan media sosial.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Humas Dalam Sebuah Organisasi


Fungsi atau peranan adalah harapan publik terhadap apa yang
seharusnyadilakukan oleh public relations sesuai dengan kedudukannya sebagai
seorang public relations. Jadi, public relations dikatakan berfungsi apabila dia
mampumelakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam
menunjang tujuanperusahaan danmenjamin kepentingan publik (Kriyantono,2008:
21) Secara garis besar fungsipublic relations adalah:
a.Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya(
maintain good communication)
 b.Melayani kepentingan publik dengan baik ( serve public’s interest )
c.Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik (maintain
goodmorals & manners).

2.2 Kedudukan Public Relations Dalam Organisasi


Bahwa kedudukan humas/PR adalah menilai sikap masyarakat (public)
agartercipta keserasian antara masyarakat dan kebijaksanaan
organisasi/instansi.Karena mulai dari aktivitas, program Humas, tujuan (goal) dan
hingga sasaran(target) yang hendak dicapai oleh organisasi/instansi tersebut tidak
terlpas daridukungan, serta kepercayaan citra positif dari pihak publiknya.
Dalammenjalankan fungsinya seorang PR/Humas, sebagai pejabat humas dituntut
untukmemiliki empat kemampuan, yaitu:
a.Memiliki kemampuan mengamati dan menganalisis suatu
persoalan berdasarkan fkata di lapangan, perencanaan kerja komunikasi dan
mampumengevaluasi suatu problematic yang dihadapinya.
b.Kemampuan untuk menarik perhatian, melalui berbagai kegiatan
publikasiyang kreatif, inovatif, dinamis dan menarik bagi publiknya sebagai
targetsasarannya.
c.Kemampuan untuk mempengaruhi pendapat umum,
merekayasa pandangan atau opini public (crystallizing public opinion) yang

2
searahdengan kebijakan organisasi instansi yang diwakilinya itu dalam posisiyang
saling mnguntungkan.
d.Kemampuan PR/Humas menjalin suasana saling percaya toleransi,
salingmenghargai, good will dan lain sebagainya dengan berbagai pihak,
baik publik internal maupun eksternal.

2.3 Kegiatan-Kegiatan Humas
Pekerjaan-pekerjaan humas yang dihadapi para petugasnya baik
pimpinanhumas ataupun bukan, sesungguhnya ada banyak. Keragaman pekerjaan
yangmereka tangani, tergantung pula dari kebijakan pimpinan organisasi /
perusahaan /instansi dimana mereka bekerja, baik humas internal ataupun humas
eksternal.
A. Humas Internal
Internal relations (hubungan internal) adalah kegiatan PR untuk
membinahubungan dengan publik internal, seperti karyawan, para manajer,
topmanagement, dan para pemegang saham (stockholders) agar citra dan
reputasiorganisasi atau perusahaan tetap positif dimata public internal.
 Hubungan Karyawan Sebuah organisasi, lembaga atau perusahaan jangan
berharap memperolehhubungan komunitas yang baik apabila para
karyawannya tidak diberikaninformasi atau diberikan informasi yang
salah.
Kegagalan yang serius dalam komunikasi karyawan menciptakan kelambanan
pegawaiketidakfisienan,produktivitas menurun, semangat kerja menurun, mungki
n timbul pemogokan,serta masalah lain yang menimbulkan dan merugikan
organisasi,lembagaatau perusahaan, misalnya penjualan produk jasa menurun, keu
ntungan berkurang, juga citra dan reputasinya menjadi negatif (Moore, 2004 :
348).

B. Humas Eksternal
External relations (hubungan eksternal) adalah kegiatan PR yangmelakukan
hubungan dengan publik eksternal sebuah organisasi atau perusahaan,seperti pers,
pendidik, dan para pemuka pendapat. Sebagai analogi, seorang PR itusatu kaki
berada di organisasi atau perusahaan dan satu kakinya lagi berada di publik.
Artinya, kaki seorang PR itu harus merentang.

3
a.) hubungan PemasokKetergantungan para pengusaha kepada para pemasok
(supplier) komponen produk meningkat selama bahan dan proses yang semakin
khusus menjadi terlihat dalam produksi peralatan yang ilmiah dan rumit, serta
produk- produk teknis yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan industri,
militer,dan publik konsumen meningkat. Dalam hubungan ini, kedudukan
pemasok semakin bertambah penting. Para pengusaha pabrik percaya kepada pem
asok bahan mentah, suku cadang, aksesoris, perkakas, dan mengoperasikan
perbekalan untuk produksi dan operasi. Para pemasok makanan, obat-
obatan, perangkat keras, pakaian, perabot rumah, bahan bakar, dan beribu-ribu
produk lainnya untuk dijualkembali kepada komsumen utama (Moore,
2004 : 403-404).
b.) Hubungan Komunitas

Komunitas adalah sekelompok orang yang hidup di tempat yang


sama, berpemerintahan sama, dan mempunyai kebudayaan dan sejarah yang umu
mnya turun-temurun.
Orang hidup dalam komunitas dengan lembaga-lembaganya yang membuat
mereka saling bergantung satu dengan lainnya. Mereka tidak dapatmenikmati
kehidupan yang baik tanpa lembaga-lembaga tersebut.
Begitu pulalembaga itu hanya dapat hidup dengan izin mereka. Organisasi
bisnis ada diantara lembaga-lembaga komunitas yang lebih penting. Bisnis
membantukomunitas dengan menyediakan pekerjaan tetap, gaji yang layak, dan
keuntunganfinansial; dengan membeli barang-barang dan jasa dari pemasok lokal;
denganmembayar pajak untuk kelangsungan pemerintahan setempat;
denganmenyumbangkan proyek sosial dan kebudayaan; dengan menjalani semua
perankehormatan sebagai warga yang baik.
Dengan demikian, lembaga bisnis yangmaju berada pada posisi untuk
meningkatkan kesejahteraan komunitas tersebut(Moore, 2004:415).

4
c. Hubungan Pemerintah Suatu perkembangan penting dalam PR adalah
terjadinya hubungan yang lebih erat antara perusahaan, asosiasi dan perserikatan
dengan pemerintah, serta semakin meluasnya keterlibatan lembaga-lembaga
swasta dalam permasalahan masyarakat (dimana selama ini permasalahan
masyarakat lebih banyak ditangani  pemerintah).
Kepentingan bisnis dan pemerintah menjadi satu serta saling menguntungkan, dan
kalangan bisnis tidak menganggap lagi pemerintah sebagailawan, tetapi sebagai
mitra kerja (Moore, 2004 : 469).

d.Hubungan Konsumen Kegiatan hubungan konsumen dari beberapa perusahaan


industridan perdagangan berpusat pada publik pelanggan. Para pelanggan merupa
kan salah satu aset perusahaan yang paling berharga. Mereka merupakan sumber
penjualan barang, testimonial, dan acuan; mereka merupakan sumber utama
pelanggan baru.
Hanya dibutuhkan waktu dan pengeluaran sedikit untuk
mempertahankanseorang pelanggan daripada mencari pelanggan baru. Perusahaan 
berusaha mempertahankan itikad baik para pelanggan dengan berhubungan secara
teratur melalui perwakilan perdagangan, melalui surat, pertemuan, penelitian, dan
dengan pengiriman per pos surat kabar atau majalah dan buku
perusahaan secara teratur.
Kepuasan pelanggan sangat bergantung pada pemakaian dan pemeliharaan
yangtepat dari berbagai produk. Buku mini menerangkan pengolahan makanan
danminuman yang tepat. Buku pedoman menyajikan
bimbingankepadapara pelanggan dalam menjalankan dan memlihara produk meka
nik yang tepat. 
Para pelanggan secara berkesinambungan diberi informasi mengenai perke
mbangan produk dan perlengkapan baru untuk memungkinkan mereka melakukan 
penghematan, kepuasan, jaminan keamanan, meningkatkan daya guna dalam peng
gunaannya (Moore, 2004 : 506).
Menurut Seitel (2001 : 455) tujuan hubungan konsumen antara
lain(1)mempertahankan pelanggan lama, (2) menarik pelanggan baru,

5
(3)memasarkan/memperkenalkan produk atau jasa baru,
(4)memudahkan penanganan keluhan pelanggan dan (5) mengurangi biaya. Costu
mer relationsdapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain plant tour, iklan,
film, pameran, publisitas, brosur, dan special events.

e)Hubungan dengan media massa dan pers (media & press relations)Hubungan
dengan media dan pers merupakan sebagai alat, pendukungatau media kerja sama
untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagaikegiatan program kerja
atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan pihak publik. 
Dengan hubungan baik dengan media dan pers, perusahaan bisa
mengontrol, mencegah, dan meminimalisir pemberitaan-pemberitaan negatif
atausalah tentang perusahaan di media massa.
Hubungan dengan pers dapat dilakukanmelalui kontak formal dan kontak
informal. Bentuk hubungan melalui kontakformal antara lain konfrensi pers,
wisata pers (press tour), taklimat pers
(press briefing), dan resepsi pers. Sedangkan bentuk hubungan melalui kontak
informalantara lain keterangan pers, wawancara pers, dan jumpa pers (press
gathering).Jenis kegiatan yang umum dilakukan, diantaranya :
1.Menyusun dan mendistribusikan siaran berita (news release), foto-foto,artikel
untuk konsumsi publik.
2.Mengorganisasikan konferensi pers, acara kunjungan media massa.
 3.Menjalankan fungsi sebagai penyedia informasi utama bagi media massa
4.Mengatur wawancara kalangan media massa dengan pihak manajemen
5.Mengelola berbagai bentuk materi komunikasi internal dan mediainformasi
lainnya.
6.Memproduksi jurnal-jurnal eksternal untuk distributor, pemakai jasa,konsumen
langsung
7.Membuat dan menulis bahan cetakan ; sejarah perusahaan, laporantahunan,
poster-poster pendidikan dan sebagainya
 8.Menyiapkan instrumen audio visual ; lembaran slide presentasi dan kasetvideo
rekaman, berikut distribusi, penyusunan katalog, pameran dan lain-lain.

6
9.Mempersiapkan dan memelihara berbagai bentuk identitas perusahaan ;logo
perusahaan (komposisi warna, tipografi dan hiasan) jenis kendaraandinas, pakaian
seragam pegawai.
10.Mewakili perusahaan pada acara pertemuan ekternal lainnya.
11.Mempersiapkan survey-survey pendapat dan berbagai penelitian lainnya.
12.Mengawasi tugas-tugas periklanan hubungan dengan biro iklan---bilafungsi
periklanan dibebankan kepada Humas.
13.Berhubungan baik dengan kalangan politisi dan birokrat.
14.Pengatur penyelenggaraan acara resmi perusahaan dan kunjungan
pejabat penting, tamu kehormatan dan tokoh lainnya ke perusahaan.
15.Menganalisis dan mengevaluasi umpan balik dari upaya untuk mencapaitujuan
perusahaan.1

2.4 Media Baru


Media baru merupakan perkembangan teknologi komunikasi massa digital
dimana seseorang dapat melakukan interaksi melalui dunia maya tanpa bertatap
muka langsung dengan bantuan internet. Menurut Mc Quail (2011:148) media
baru adalah berbagai perangkat teknologi komunikasi yang memungkinkan
adanya digitalisasi dan cangkupan yang luas untuk penggunaan pribadi sebagai
alat komunikasi.
Holmes ( 2005:7 ) menyatakan bahwa intenet merupakan awal mula
perkembangan teknologi interaksi global akhir abad ke-20 yang mengubah
cakupan serta sifat dasar dari medium komunikasi. Tranformasi ini disebut
sebagai “second media age”. Dimana media tradisional seperti radio, koran dan
televisi telah banyak ditinggalkan oleh masyarakat. Media tradisional memakai
pola menyebarkan informasi dari satu sumber ke audiens luas, bersifat satu arah
dan bahkan tidak ada interaksi timbal balik antara pengirim dan penerima.
Terdapat perbedaan antara media baru dengan media konvensional seperti media
cetak, majalah, tv dan radio dimana para penggunanya tidak dapat
menggunakannya dimana saja, kapan saja, fleksibel serta real time.

1
https://www.academia.edu/34961753/makalah_kehumasan.docx,diambil pada tanggal
02 mei 2020,jam 09:00

7
Livingsto Livingstone (1999:60) dalam Flew (2002:2) “ we can define new
media as those forms that combine three Cs: computing and information
technology (IT), communication networks and information content.” Berdasarkan
pendapat yang diungkapkan Livingsto Livingstone di atas dapat diartikan sebagai
media baru harus dapat memenuhi tiga element yaitu, perangkat yang bias
memenuhi dan memperluas kemampuan kita untuk berkomunikasi, aktifitas
komunikasi dan praktik yang terikat dengan kita dalam membangun dan
menggunakan perangkat tersebut, dan sebagai susunan sosial dan organisasi yang
membentuk disekitar perangkat tersebut.
Seperti yang dikutip Mc Quail (2011:44-45) Chastelles (2001) menjelaskan
internet pada awalnya digunakan sebagai alat komunikasi non komersil yang
kemudian berkembang sebagai alat penyedia barang dan jasa dan sebagai alat
komunikasi pribadi dan antar pribadi.
Aplikasi intenet seperti berita online, merupakan perkembangan dari
jurnalisme surat kabar, yang semakin berkembang dimana masyarat sekarang
juga dapat menjadi seorang jurnalis dengan cara mengumpulkan atau melaporkan
langsung kejadian-kejadian yang ada disekitanya yang disebut sebagai citizen
junalisme. Roger (1997:38) menjelaskan kemajuan teknologi yang pesat saat ini
khususnya yang berhubungan dengan internet, memunculkan banyak
perkembangan pada system komunikasi manusia. Perkembangan teknologi yang
pesat mampu mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia. Perkembangan
system komunikasi saat ini telah mempermudah seseorang untuk terhubung dan
berkomunikasi yang tidak hanya sebatas dalam bentuk audio, namun secara audio-
visual sekalipun.
Ada tiga ciri utama yang menandai kehadiran teknologi komunikasi baru
yaitu, media baru memiliki sifat interaktif pada komunikasi dimana komunikasi
yang interaktif memungkinkan penggunanya untuk dapat berkomunikasi secara
lebih akurat, efektif, dan memuaskan, tidak bersifat massal yang artinya pesan
khusus dapat di pertukarkan secara individual diantara para penggunanya, dan
yang terakhir teknologi komunikasi baru atau media baru mempunyai kemampuan
untuk mengirimkan dan menerima pesan pada waktu-waktu yang di kehendaki

8
oleh para setiap penggunanya. Trevo barr (2000) dalam Holmes (2005:79)
menyebutkan adanya tipe interaksi yang terjadi akibat adanya media baru
( internet) , antara lain:
1. One to one message: komunikasi yang dilakukan antar personal melalui
internet seperti (email).
2. One to many message : komunikasi yang dilakukan komunikator terhadap
kelompok tertentu dalam satu group tertentu, seperti (mailing list atau
broadcast).
3. Distributed message database : pesannya dapat dikirim secara global dan
cepat.
4. Real time communication: komunikasi yang dapat dilakukan dengan
menggunakan koneksi internet atau sering disebut dengan “chatting” (seperti
instant messaging).
5. Real time remote computer utilization : pemanfaatan media komputer
sebagai alat komunikasi (seperti Telnet (Telecommunication network)).
6. Remote information retrieval : dapat berkomunikasi dengan jarak jauh atau
sebagai mensin pencari informasi diinternet (seperti word wide web)
Dalam Mc Quail (2011:45) Ciri-ciri media baru merupakan suatu media yang
dapat diakses dimana saja dan kapan saja atau tidak tergantung lokasi,
menggunakan teknologi berbasis internet seperti komputer, bersifat pribadi dan
memilik fungsi publik, setiap penggunanya merupakan komunikator, dan kontrol
yang tidak ketat. Masyarakat di era modernisasi seperti sekarang ini sudah sangat
mudah untuk mengakses internet (media baru) tindak hanya dapat diakses melalui
komputer saja, tetapi kini juga dapat mengaksesnya melalui tekhnologi telepon
seluler atau handphone.
Dalam Mc Quail (2011 :156) telah mengiindentifikasikan media baru
kedalam lima kategori yang dibedakan berdasarkan jenis, penggunaan, konteks,
dan kategorinya yaitu:
1. Media komunikasi antar pribadi misalnya adalah telepon genggam atau
yang sering disebut (handpohne) dan surat elektronik seperi (E-mail).

9
2. Media permainan interaktif merupakan media yang berbasis komputer atau
aplikasi game.
3. Media pencarian informasi merupakan mesin pencari atau sumber data
yang mempermudah seseorang mencari informasi di internet, dengan
menggunakan awalan WWW (world wide web)
4. Media partisipasi kolektif merupakan situs jejaring sosial seperti
faceebook, instgram, path ,line dll.
5. Substitusi media penyiaran merupakan media yang dapat mempermudah
penggunanya untuk mengunduh suatu konten, misalnya seperti konten film,
lagu dll.

2.5 Karakteristik Media Baru


Mebahas mengenai karakteristik media baru Dalam Mc Quail (2011:157)
telah membagi karateristik media baru dalam beberapa bagian dari perspektif
penggunanya, berupa :
1. Interaktivitas : komunikator dan komunikan dapat berkomunikasi atau
berinteraktif satu sama lain secara langsung tanpa harus bertatap muka.
2. Kehadiran sosial atau (sosiabilitas) : penggunaan media dapat
memunculkan komunikasi personal dengan orang lain seperti (media sosial,
blackberry messenger, line dll).
3. Media richness dimana media dapat lebih banyak melibatkan individu dan
melibatkan banyak indera.
4. Otonomi: pengguna dapat mengendalikan sendiri atas konten dan bersifat
mandiri tanpa adanya kontrol.
5. Unsur bermain-main : di dalam media baru terdapat unsur untuk hiburan an
kesenangan.
6. Privasi : bersifat pribadi yang dihubungakan dengan suatu konten.
7. Personalisasi ( personalization) : dimana konten dan penggunaan menjadi
personal dan unik.
Dari penjelasan di atas mengenai pembagian karakteristik media baru dapat
memberikan kejelasan mengenai perbedaan media lama dengan media baru,
sebagaimana terdapat 7 (tujuh) unsur karakter sebagai alat pembeda diantara ke

10
duanya. Sehingga dapat menjadikan media baru sebagai suatu alat kemunikasi
yang semakin memberikan kebebasan dalam sebuah penawaran, hubungan sosial,
jangkauan yang luas, derajat yang sama antara pengguna, mengandung banyak
kegunaan, serta bersifat pribadi.
Karakteristik media baru juga digambarkan oleh Holmes (2005:10) yaitu,
komunikasi secara dua arah, tidak dapat dikontrol, demokratis, dapat
menimbulkan kesadaran individu, dan tidak terpusat. Mengacu pada pendapat di
atas maka dapat disimpulkan bahwa suatu media baru, merupakan suatu akses
yang dirasa mampu memberikan kemudahan kepada setiap individu bebas untuk
mengeluarkan setiap aspirasi yang mereka miliki guna menimbulkan kesadaran
2
individu lainnya dan tidak terikat oleh pihak-pihak manapun.

2.6 Dampak Media Baru


Media baru merupakan perkembangan baru dari media-media yang sudah
ada. Karakternya yang berupa digital memberikan kemudahan bagi penggunanya
dalam bertukar informasi atau kegiatan lainnya. Namun, bukan berarti tidak ada
dampak negatifnya sama sekali. Berikut ini adalah dampak negatif kehadiran new
media:
1) Transaksi data dan informasi pada dunia maya menimbulkan kemungkinan
pencurian data pribadi. Hal ini bisa dilakukan oleh para hacker yang tidak
bertanggung jawab denga ntujuan-tujuan tertentu. Penyebaran virus.
Terbukanya arus informasi dan komunikasi juga membawa virus yang
berkedok aplikasi dengan mudah menyebar.
2) Perasaan ketagihan yang berlebihan, contohnya pada saat bermain game
online atau jejaring sosial.
3) Mengesampingkan etika berkomunikasi.
4) Membuat sebagian orang apatis terhadap lingkungan sosialnya.

2.7 Media sosial


Media sosial yang bisa juga disebut dengan jejaring sosial adalah suatu
struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu

2
http://digilib.uinsby.ac.id/16442/5/Bab%202.pdf,diambil pada tanggan 30 April
2020,jam 08:00

11
atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai,
visi, ide, teman, keturunan, status hubungan, pandangan politik, bakat dan
minat.Dalam analisis jaringan sosial aktor individu dipandang sebagai simpul
dalam jaringan hubungan sosial, sedangkan hubungan antar individu disebut
sebagai ikatan. Jadi terdapat kesinambungan antara simpul dan ikatan jaringan
sosial. Jejaring sosial sendiri mencakup berbagai macam tingkatan mulai dari
keluarga hingga negara. Sejak berkembangnya teknologi komputer yang dapat
memudahkan komunikasi melalui internet, banyak upaya yang dilakukan agar
jejaring sosial dapat mendukung komunikasi antar komputer. Andreas M Kaplan
dan Michael Haenlein sebagaimana dikutip oleh Hariqo dan Lukman,10 membuat
klasifikasi untuk berbagai jenis berdasarkan ciri-ciri penggunaannya sebagai
berikut:
1) Proyek kolaborasi website, di mana user-nya diizinkan untuk dapat
mengubah, menambah, atau pun membuang konten-konten yang termuat di
website tersebut, seperti Wikipedia.
2) Blog dan microblog, di mana user mendapat kebebasan dalam suatu hal di
blog itu, seperti perasaan, pengalaman, pernyataan, sampai kritikan terhadap
suatu hal, seperti Twitter.
3) Konten atau isi, di mana para user di website ini saling membagikan
konten-konten multimedia, seperti e-book, video, foto, gambar, dan lain-lain
seperti Youtube.
4) Situs jejaring sosial, di mana user memperoleh izin untuk terkoneksi
dengan cara membuat informasi yang bersifat pribadi, kelompok atau sosial
sehingga dapat terhubung atau diakses oleh orang lain, seperti misalnya
Facebook.
5) Virtual game world, di mana pengguna melalui aplikasi 3D dapat muncul
dalam wujud avatar-avatar sesuaikeinginan dan kemudian berinteraksi dengan
orang lain yang mengambil wujud avatar juga layaknya di dunia nyata,
seperti online game.
6) Virtual social world, merupakan aplikasiberwujud dunia virtual yang
memberi kesempatan pada penggunanya berada dan hidup di dunia virtual

12
untuk berinteraksi dengan yang lain. Virtual social world ini tidak jauh
berbeda dengan virtual world, namun lebih bebas terkait dengan berbagai
aspek kehidupan, seperti Second Life. Situs jejaring sosial diawali oleh
classmates.com pada tahun 1995 disusul kemudian ada SixDegrees.com pada
tahun 1997.
Kedua situs jejaring sosial tersebut menghubungkan antara mantan teman
sekolah melalui ikatan tidak langsung. Setelah itu, situs jejaring sosial terus
berkembang dan banyak digunakan oleh penggunanya. Hingga jejaring sosial
menjadi bagian dari strategi bisnis pada tahun 2005. Sampai saat ini, diperkirakan
terdapat 200 lebih situs jejaring sosial. Beberapa diantaranya adalah Facebook,
Twitter, Instagram, Plurk, Tumblr, Path, dan lain sebagainya.3

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/42287/Chapter?
3

sequence=4,diambil pada tanggal 30 April,jam 10:00

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, seorang praktisi humas harus memiliki perencanaan yang
matangdalam membuat suatu program kerja dan harus secara efisien menjalankan
prosestersebut. Perencanaan dan Pemrograman dijadikan kompas kinerja yang
akanmenjadi patokan dan skala dalam menjalankan fungsi management.
Perencanaanitu sendiri terdiri dari anggaran humas internal dan anggaran biro
humas.
Seorang praktisi PR harus memikirkan langkah apa saja yang akan diambil dalam
mewujudkan suatu sistem yang baik dan terencana agar tidak salah arah
dalam proses kinerjanya.

3.2 Saran
Walaupun kita sebagai individu yang mengikuti perkembangan zaman
tetapi sebagai seorang umat beragama yang baik kita harus tetap menjadikan
agama sebagai landasan hidup dan tidak menjadikan ego kita sebagai
penuntun hidup, karena ego kita seringkali bertolak belakang dengan norma-
norma yang berlaku. Sebaiknya kita harus bisa membagi waktu dengan
sebaik-baiknya. Dengan maksud, jika pada saatnya beribadah gunakanlah
waktu itu untuk beribadah, janganlah gunakan waktu itu untuk kepentingan
yang lain.

14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/34961753/makalah_kehumasan.docx,diambil pada tanggal 02
mei 2020,jam 09:00
http://digilib.uinsby.ac.id/16442/5/Bab%202.pdf,diambil pada tanggan 30 April 2020,jam
08:00
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/42287/Chapter?
sequence=4,diambil pada tanggal 30 April,jam 10:00

15

Anda mungkin juga menyukai