Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

KEHAMILAN DISERTAI PENYAKIT

Sebagai Syarat memenuhi Mata Kuliah Asuhan Kehamilan


Dosen Pembimbing : Fika Pratiwi, S,ST.,M.Tr.Keb

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7
1. Reza Baeti Emelia (1421379)
2. Novra Sakdiah Ramadani Pakpahan (1421349)
3. Oktavia Dwi Anggraini (1421376)
4. Luthfi yatuz zahroh (1421344)
5. Sendi Nofita Riani (1421355)
6. Az Zahra Angginanti (1421364)
7. Delia Maharani (1421365)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN MULIA MADANI YOGYAKARTA
Jl. Wates Km 9,5 Plawonan,Argomulyo,Sedayu,Bantul Yogyakarta
55753
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan adalah suatu fenomena fisiologis yang dimulai dengan


pembuahan dan diakhiri dengan proses persalinan(Mansjoer,2001).
Selama masa kehamilan, ibu dan janin adalah unit fungsi yang tak terpisahkan.
Selama kehamilan normal, saluran cerna dan organ-organ penunjangnya
mengalami perubahan, baik secara anatomis maupun fungsional, yang dapat
mengubah secara bermakna kriteria untuk diagnosis dan terapi untuk beberapa
penyakit.

Jika seorang wanita mengidap penyakit bawaan atau penyakit tertentu yang
cukup serius, harus waspada dan berhati-hati dalam menghadapi kehamilan.
Dengan perawatan dan pengobatan yang teratur, umumnya kehamilan dapat
berjalan dengan lancar. Walaupun demikian, risiko munculnya sesuatu yang
tidak diinginkan dapat saja terjadi. Beberapa penyakit perlu mendapat perhatian
khusus jika diidap oleh wanita hamil.

B. TUJUAN PENULISAN

a. Untuk mengetahui pengaruh penyakit diabetes militus pada wanita hamil

b. Untuk mengetahui pengaruh penyakit jantung pada wanita hamil

c. Untuk mengetahui pengaruh penyakit system pernafasan pada wanita


hamil

d. Untuk mengetahui pengaruh penyakit pencernaan pada wanita hamil

e. Untuk mengetahui pengaruh hematologi pada wanita hamil

f. Untuk mengetahui pengaruh penyakit perkemihan pada wanita hamil


C. MANFAATPENULISAN

a. Manfaat teoritis

1. Sebagai pengembangan bahan masukan atau pengkajian baru


khususnya ilmu kebidanan.

b. Manfaat praktis

1. Bagi institusi

Diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa Akademi


Kebidanan Mulia Madani Yogyakarta

2. Bagi mahasiswa

Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dengan topik


kehamilan disertai penyakit pada wanita hamil
BAB II
TEORI

A. PENYAKITJANTUNG

Kehamilan dan penyakit jantung akan saling mempengaruhi pada individu


yang bersangkutan. Kehamilan akan memberatkan penyakit jantung.
Sebaliknya, penyakit jantung akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam kandungan, lain halnya pada kehamilan dengan
jantung yang normal. Tubuh dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan sistem
jantung dan pembuluh darah. Jika seorang wanita hamil mengidap penyakit
jantung akan terjadi perubahan-perubahan berikut:
1) Meningkatnya volume jantung, yang dimulai sejak kehamilan 8 minggu
dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32 minggu, lain menetap.
Kondisi ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan tubuh ibu dan janin
yang dikandungnya.
2) Jantung dan diafragma(sekat rongga dada) terdorong keatas
karena pembesaran rahim.

Dengan demikian,cukup jelas bahwa kehamilan dapat memperberat penyakit


jantung. Kemungkinan timbulnya payah jantung(dekompensasicordis)pun dapat
terjadi. Keluhan-keluhan yang sering muncul adalah:

· Cepat merasa lelah

· Jantung berdebar-debar

· Sesak napas, kadang-kadang disertai kebiruan disekitar mulut(sionosis)

· Bengkak pada tungkai atau terasa berat pada kehamilan

muda.

Klasifikasi penyakit jantung dalam kehamilan:

Ø Kelas I

 Tanpa pembatasan kegiatan fisik

 Tanpa gejala penyakit jantung pada kegiatan

biasa

Ø Kelas II

 Sedikit pembatasan kegiatan fisik

 Saat istirahat tidak ada keluhan

 Pada kegiatan fisik biasa timbul gejala isufisiensi jantung seperti :


kelelahan, jantung berdebar(palpitasicordis), sesak nafas atau angin a pectoris

Ø Kelas III

 Banyak pembatasan dalam kegiatan fisik

 Saat istirahat tidak ada keluhan

 Pada aktifitas fisik ringan sudah menimbulkan gejala-gejala insufisiensi

jantung

Ø Kelas IV
· Tidak mampu melakukan aktivitas fisik apapun

Komplikasi:

Komplikasi pada ibu dapat terjadi : gagal jantung kongestif, edemaparu,


kematian, abortus.
Komplikasi pada janin dapat terjadi : prematuritas, BBLR, hipoksia, gawat
janin, APGAR score rendah, pertumbuhan janin terhambat.

Penatalaksanaan:

Sebaiknya dilakukan dalam kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau


ahli jantung. Secara garis besar penatalksanaan mencakup mengurangi beban
kerja jantung dengan tirah baring, menurunkan preload dengan deuretik,
meningkatkan kontraktilitas jantung dengan digitalis, dan menurunkan after load
dengan vasodilator.

Penatalaksanaan dilakukan berdasarkan klasifikasinya yaitu

: Ø Kelas I :

· Tidak memerlukan pengobatan

tambahan

Ø Kelas II :

· Umumnya tidak memerlukan pengobatan tambahan, hanya harus


menghindari aktifitas yang berlebihan, terutama pada UK 28-32 minggu.
Pasien dirawat bila keadaan memburuk.
Kedua kelas ini dapat meneruskan kehamilan sampai cukup bulan dan melahirkan
pervaginam, namun harus diawasi dengan ketat. Pasien harus tidur malam cukup
8-10 jam, istirahat baring minimal setengah jam setelah makan, membatasi
masuknya cairan(75mll/jam) diet tinggi protein, rendah garam dan membatasi
kegiatan. Lakukan ANC dua minggu sekali dan seminggu sekali setelah 36
minggu. Rawat pasien di RS sejak 1 mingguan sebelum waktu kelahiran.

Ø Kelas III:

· Dirawat di RS selama hamil terutama pada UK 28 minggu dapat


diberikan diuretic

Ø Kelas IV:

· Harus dirawat di RS. Kedua kelas ini tidak boleh hamil karena resiko
terlalu berat. Pertimbangkan abortus terapeutik pada kehamilan kurang dari
12minggu. Jika kehamilan dipertahankan pasien harus terus berbaring selama
hamil dan nifas. Bila terjadi gagal jantung mutlak harus dirawat dan berbaring
terus sampai anak lahir. Dengan tirah baring, digitalis, dan diuretic biasanya gejala
gagal jantung akan cepat hilang.
B. PENYAKIT DIABETES MELLITUS

Diabetes mellitus pada kehamilan adalah intoleransi karbohidrat ringan


(toleransi glukosa terganggu) maupun berat (DM), terjadi atau diketahui pertama
kali saat kehamilan berlangsung. Definisi ini mencakup pasien yang sudah
mengidap DM (tetapi belum terdeteksi) yang baru diketahui saat kehamilan ini
dan yang benar-benar menderita DM akibat hamil.

Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat


yang menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk
menyusui. Glukosa dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada janin
sehingga kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai kadar darah ibu. Insulin
ibu tidak dapat mencapai janin sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi
kadar pada janin. Pengendalian kadar gula terutama dipengaruhi oleh insulin,
disamping beberapa hormon lain : estrogen, steroid dan plasenta laktogen. Akibat
lambatnya resopsi makanan maka terjadi hiperglikemi yang relatif lama dan ini
menuntut kebutuhan insulin.

Diagnosis:

Deteksi dini sangat diperlukan agar penderita DM dapat dikelola sebaik-


baiknya. Terutama dilakukan pada ibu dengan factor resiko berupa beberapa kali
keguguran, riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa sebab, riwayat melahirkan
bayi dengan cacat bawaan, melahirkan bayi lebih dari 4000 gr, riwayat PE dan
polyhidramnion. Juga terdapat riwayat ibu : umur ibu>30 tahun, riwayat DM
dalam keluarga, riwayat DM pada kehamilan sebelumnya, obesitas, riwayat
BBL>4500 gr dan infeksi saluran kemih berulang selama hamil.

Klasifikasi:

Ø Tidak tergantung insulin (TTI), Non Insulin Dependent diabetes mellitus


(NIDDN) yaitu kasus yang tidak memerlukan insulin dalam pengendalian kadar
gula darah.

Ø Tergantung insulin (TI), Insulin dependent Diabetes Melitus yaitu kasus yang
memerlukan insulin dalam mengembalikan kadar gula darah.

Komplikasi:

Komplikasi maternal : infeksi saluran kemih, hydramnion, hipertensi kronik, PE,


kematianibu.
Komplikasi fetal : abortus spontan, kelainan congenital, insufisiensi plasenta,
makrosomia, kematian intra uterin.

Komplikasi Neonatal : prematuritas, kematian intra uterin, kematian neonatal, trauma


lahir, hipoglikemia, hipomegnesemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia, syndrom
agawat nafas, polisitemia.

Penatalaksanaan:

Prinsipnya adalah mencapai sasaran normoglikemia, yaitu kadar glukosa


darah puasa<105mg/dl, 2 jam sesudah makan<120mg/dl, dan kadar Hb A1c<6%.
Selain itu juga menjaga agar tidak ada episode hipoglikemia, tidak ada ketonuria,
dan pertumbuhan fetus normal. Pantau kadar gluko sadarah minimal 2 kali
seminggu dan kadar Hb glikosila. Ajarkan pasien memantau gula darah sendiri
dirumah dan anjurkan untuk kontrol 2-4 minggu sekali bahkan lebih sering lagi
saat mendekati persalinan. Obat hipoglikemikoral tidak dapat dipakai saat hamil
dan menyusui mengingat efek teratogenitas dan dikeluarkan melalui ASI,
kenaikan BB pada trimester I diusahakan sebesar 1-2,5kg dan selanjutnya
0,5kg/minggu, total kenaikan BB sekitar 10-12 kg.

Penatalaksanaan Obstetric:

Pantau ibu dan janin dengan mengukur TFU, mendengarkan DJJ, dan secara
khusus memakai USG dan KTG. Lakukan penilaian setiap akhir minggu sejak usia
kehamilan 36 minggu. Adanya makrosomia pertumbuhan janin terhambat dan
gawat janin merupakan indikasi SC. Janin sehat dapat dilahirkan pada umur
kehamilan cukup waktu (40-42minggu) dengan persalinan biasa.

Ibu hamil dengan DM tidak perlu dirawat bila keadaan diabetesnya terkendali
baik, namun harus selalu diperhatikan gerak janin (normalnya >20 kali/12 jam).
Bila diperlukan terminasi kehamilan, lakukan amniosentesis dahulu untuk
memastikan kematangan janin (bila UK<38minggu). Kehamilan dengan DM
yang berkomplikasi harus dirawat sejak UK 34 minggu dan biasanya
memerlukan insulin.

C. PENYAKIT SISTEM PERNAFASAN

Pada umumnya penyakit paru-paru tidak mempengaruhi kehamilan,


persalinan dan nifas, walaupun kehamilan menyebabkan sedikit perubahan pada
system pernapasan, karena uterus yang membesar dapat mendorong diafragma
dan paru-paru keatas serta sisa-sisa udara dalam paru-paru kurang, namun
penyakit tersebut tidak selalu meenjadi lebih parah. Ada 3 jenis penyakit paru-
paru yang perlu perhatian dalam kehamilan yaitu TBC, asmabronchial, pneumonia,
bronchitis dan influenza.
1. TUBERKULOSIS PARU-PARU

Diagnosa

Dalam anamneses Ibu mengatakan pernah berobat penyakit paru-paru

Keluhan dan gejala-gejala:

Batuk menahun, batuk darah, dan kurus kering.

Pemeriksaan fisis-diagnostik :

Pada paru-paru dijumpai adanya kelainan bunyi pernapasan.

Penanganan:

· Ibu hamil dengan prosesaktif, hendaknya jangan dicampurkan


dengan wanita hamil lainnya.

· Pengobatan harus selalu bekerja sama dengan ahli paru-paru

· TBC paru-paru tidak merupakan indikasi abortus buatan dan


terminasi kehamilan

2. ASMA

Penyakit asma dan kehamilan kadang-kadang bertambah berat. Dalam


batas yang wajar asma tidak banyak pengaruhnya terhadap persalinan.
Penyakit asma yang berat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim melalui gangguan pertukaran O2 dan CO2.

3. PENYAKIT PNEUMONIA

Penyakit radang paru-paru pneumonia dapat terjadi dalam kehamilan,


persalinan atau nifas. Pneumonia saat kehamilan memberikan gejala panas badan
tinggi, gangguan pernapasan mengganggu pertukaran O2 dan CO2 sehingga
membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim sampai terjadi
keguguran dan persalinan premature.

4. BRONCHITIS DAN INFLUENZA


Bronchitis dan influenza pada kehamilan dijumpai ringan sehingga tidak
membahayakan jiwa ibu maupun janin. Dengan pengobatan biasa sebagian
besar sembuh sehingga kehamilan dapat berlangsung dengan baik.

D. PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN

1. MULUT

· Hipersalivasi
Pada saat meludah, air liur keluar lebih banyak dari biasa, sering disertai
mual dan muntah. Setelah trimester I , biasa akan hilang dengan sendirinya. Tidak
membahayakan kehamilan.

· Glugivitis dan epulis

Gusilunak, membengkak, dan hiperemis. Karena gusi itu mudah berdarah


terutama sewaktu menggosok gigi.

· Karies gigi

Gigi yang rusak pada waktu hamil akan memburuk karena nafsu makan
berkurang, mual, dan muntah sehingga kalsium menjadi berkurang.

2. ESOFAGUS DAN LAMBUNG

· Pirosus
Wanita mengeluh sakit dan pedih diulu hati atau nyeri dada. Hal ini
disebabkan regurgitasi isi lambung yang asam kebagian bawah esofagus.
Keluhan ini akan menghilang secara berangsur-angsur dengan kehamilan
yang bertambah tua.

· Esofagitiserosive

Wanita hamil dengan sering mual muntah sehingga terjadi erosi pada
lambung. Gejalanya pedih dan nyeri sewaktu menelan, pirosis dan kadang-kadang
dengan hematomesis.

· Varisesesophagus

Variseses ofagus dijumpai pada sirosis hepatitis dan pada kehamilan


menjadi lebih berat bahkan bisa pecah dan terjadi pendarahan karena
hipervolemia dan hipertensi portal.
· Gastritis
Keluhan kehamilan muda sering disangka gastritis karena memang
gejalanya hampir sama yaitu nyeri ulu hati, mual, muntah, anoreksia, dan
menjadi kurus.

· Apendisitis
Walaupun apendisitis akut dapat terjadi dalam kehamilan dan gejalanya
membinggungkan dengan gejala abdomen akut obstetric.

· Hemoroid(wasir)

Pemekaran pembuluh darah direktum tersebut haemoroid. Wasir yang


sudah ada dapat menjadi lebih besar karena kehamilan, pada waktu depekasi terasa
nyeri dan luka serta mengeluarkan darah

E. PENYAKIT SISTEM HEMATOLOGI

Dalam kehamilan, jumlah darah bertambah (hiperemia) karena itu terjadi


pengenceran darah, karena sel-sel darah tidak sebanding bertambahnya dengan
plasma darah.

Perbandingan pertambahan tersebut adalah:

· Plasma darah bertambah 30%

· Sel-sel darah bertambah 18%

· Hemoglobin bertambah 19%

1. ANEMIA

Penyebab anemia umumnya antara lain:

· Kurang gizi (malnutrisi)

· Kurang zat besi

· Malabsorpsi

· Kehilangan darah yang banyak, persalinan yang lalu, haid dan lain-lain.

· Penyakit-penyakit kronik : paru-paru, cacingusus, malaria dll


Pengaruh anemia terhadap kehamilan:

· Keguguran

· Partusprematurus

· Inesiauteri dan partuslama, ibu lemah

· Atoniauteri dan perdarahan

· Syok

· Dll

2. LEUKEMIA

Leukemia dalam kehamilan tidak begitu saling mempengaruhi. Namun pada


wanita leukemia, bila hamil harus memeriksakan diri secara teratur dan lebih
sering karena ancaman kehamilan dan jiwanya tetap ada. Terhadap hasil konsepsi
dapat terjadi abortus dan prematurus.

Pencegahan:

· Wanita yang leukemia apabila yang kronik sebaiknya jangan hamil

· Dianjurkan memakai kontrasepsi atau dilakukan tubektomi

3. HEMOSTATIS DAN KELAINAN PEMBEKUAN DARAH

Hemostatis adalah terhentinya aliran darah dari pembuluh darah yang terluka.
Ada 3 faktor proses hemostatis

· Factor ekstravascular yaitu factor jaringan seperti kulit, otot, subkutis,


dan jaringan lain.

· Factor vaskuler yaitu dinding pembuluh darah

· Factor intravaskuler yaitu zat yang terdapat dalam pembuluh


darah trombosit, fibrinogen, dan sebagainya.

F. PENYAKIT SISTEM PERKEMIHAN


Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadi proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan
oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat
yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa
urin(air kemih). Infeksi saluran kemih adalah bila pada pemeriksaan urin,
ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari 10.000 per ml. Urin yang
diperiksa harus bersih, segar dan dari aliran tengah atau diambil dengan fungsi
suprasimpisis. Ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari 10.000perml
disebut dengan istilah bakteriuria.

Macam-macam infeksi saluran kemih:

1) BAKTERIURIA TANPA GEJALA (ASIMPTOMATIK)

Frekuensi bakteriuria tanpa gejala kira-kira 2-10%, dan dipengaruhi oleh


paritas, ras, sosioekonomi wanita hamil tersebut. Beberapa peneliti mendapatkan
adanya hubungan kejadian bakteriuria ini dengan peningkatan kejadian anemia
dalam kehamilan, persalinan premature, gangguan pertumbuhan janin, dan
preeclampsia. Oleh karena itu pada wanita hamil dengan bakteriuria harus diobati
dengan seksama sampai air kemih bebas dari bakteri yang dibuktikan dengan
pemeriksaan beberapa kali. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian
sulfonamide, ampisilin, atau nitrofurant oin.

2) BAKTERIURIA DENGAN GEJALA (SIMPTOMATIK)

 Sistitis

Sistitis adalah peradangan kandung kemih tanpa disertai radang bagian


atas saluran kemih. Sistitis ini sering dijumpai dalam kehamilan dan nifas,
penyebab utama adalah E.coli, dapat pula oleh kuman-kuman yang lain.

 Faktor predisposisi

Uretra wanita yang pendek, sistokel, adanya sisa air kemih yang tertinggal,
disamping penggunaan kateter yang sering dipakai dalam usaha mengeluarkan
air kemih dalam pemeriksaan ginekologik atau persalinan.

 Gejala-gejala

· Kencing sakit terutama pada akhir berkemih

· Meningkatnya frekuensi berkemih dan kadang-kadang disertai nyeri


dibagian atas simfisis

· Perasaan ingin berkemih yang tidak dapat ditahan


· Air kemih kadang-kadang terasa panas

· Suhu badan mungkin normal atau meningkat

· Nyeri di daerah suprasimfisis

 Pengobatan : Dapat diobati dengan sulfonamide, ampisilin, eritromisin.

 Pielone fritisakuta

Pielone fritisakuta merupakan salah satu komplikasi yang sering dijumpai


dalam kehamilan, dan frekuensinya kira- kira 2%, terutama pada kehamilan
terakhir dan permulaan masa nifas. Penyebab utama adalah E.coli, dan dapat pula
oleh kuman-kuman lain seperti stafilokokkus aureus, baasillis proteus, dan
pseudomonasaeruginosa.

 Gejala-gejala
· Penyakit biasa timbul mendadak

· Wanita yang sebelumnya merasa sakit sedikit pada kandung kemih

· Tiba-tiba menggigil

· Badan panas

· Rasa nyeri dipunggung terutama sebelah kanan

· Nafsu makan berkurang, mual, muntah-muntah, dan kadang-kadang diare

 Pengobatan

· Penderita harus dirawat, istirahat berbaring, dan diberikan cukup cairan dan
antibiotika seperti ampisilin atau sulfonamide, sampai tes kepekaan kuman ada,
kemudian antibiotika disesuaikan dengan hasil tes kepekaan tersebut.

 Glomerulonefritis akuta

Glomerulonefritis akuta jarang dijumpai pada wanita hamil. Penyakit ini


dapat timbul setiap saat dalam kehamilan, dan penderita nefritis dapat menjadi
hamil. Biasanya disebakan oleh streptococcus beta-haemolyticus jenis A.
glomerulonefritis akuta mempunyai pengaruh tidak baik terhadap hasil konsepsi,
terutama yang disertai tekanan darah yang sangat tinggi dan insufisiensi ginjal,
dapat menyebabkan abortus. Partus prematururus dan kematian janin.

 Pengobatan
· Istirahat baring sama dengan diluar kehamilan

· Diet yang sempurna dan rendah garam,

· Pengendalian hepertensi serta kesimbangan cairan dan elektrolit

 Glomerulon eferitis kronika

Ialah penyakit yang sudah diderita oleh ibu hamil beberapa tahun
sebelumnya karena itu pada pemeriksaan kehamilan pertama dapat dijumpai
proteinuria, sedimen yang tidak normal dan hepertensi.

 Gejala-gejala

· Terdapat proteinuria
· Kelainan sedimen dan hipertensi
· Edema dimuka
· Anemia

 Sindrom anefrotik

Sindrom anefrotik dahulu dikenal dengan naman efrosis ialah suatu


kumpulan gejala yang terdiri atas udem, proteinuria (> dari 5 gram sehari),
hipoalbuminemia dan hiperkolestrolmia. penyakit-penyakit yang dapat menyertai
sindrom anefrotik ialah glomerulo-nefritiskronika(paling sering), lupus
eritematosus, diabetes militus, amiloidosis, sifilis dan thrombosis venarenalis.

 Gagal ginjal mendadak

Gagal ginjal mendadak dalam kehamilan adalah komplikasi yang sangat


gawat dalam kehamilan dan nifas, karena dapat menimbulkan kematian, atau
kerusakan fungsi ginjal yang tidak bisa sembuh lagi. Penderita yang mengalami
gagal ginjal mendadak ini sering dijumpai pada kehamilan muda 12-18 minggu,
dan kehamilan yang telah cukup bulan.

 Gejala-gejala

· Adanya tanda-tanda oliguri mendadak dan asothemia


· Pembekuan darah intra paskulero

 Pengobatan

· Penderita diberi infusatau transfusi darah


· Diperhatikan kesembangan elektrolit dan cairan
· Lakukan hemodialisis bila ada tanda-tanda.

 Ginjal polikistik

Polikistik merupakan kelainan bawaan (herditer). Kehamilan umumnya tidak


mmpengaruhi perkembangan pembentukan Ginjal kista pada ginjal, begitu pula
sebaliknya. Akan tetapi bila fungsi ginjal kurang baik, maka kehamilan akan
memperberat atau merusak fungsinya. Sebaliknya wanita yang telah mempunyai
kelainan sebaiknya tidak hamil karena kemungkinan timbul komplikasi akibat
kehamilan yang sangat tinggi.

 Tuberklosis Ginjal

Jarang dijumpai wanita hamil dengan tuberklosis ginjal, walaupun dalam


literatur di sebutkan ada. Kehamilan akan mempengaruhi TBC ginjal tersebut bila
tidak diobati. TBC pada ginjal dapat hamil terus, asal fungsi ginjalnya baik.Terapi
TBC ginjal sama dengan terapi TBC organ-organ lain. Untuk membuat diagnose
TBC ginjal diperlukan pemeriksaan laboratorium khusus.

 Kehamilan Pasca Nefrektomi

Pada penderita yang mempunyai satu ginjal karna kelainan congenital atau
pasca nefrktomi, dapat atau boleh hamil sampai aterm asal fungsi ginjalnya normal.
Perlu pemeriksaan fungsi ginjal sebelum hamil dan selama kehamilan serta
diawasi dengan baik, karena kemungkinan timbulnya infeksi saluran kemih.
Persalinan dapat berlangsung pervaginam kecuali dalam keadaan-keadaan
tertentu.

 Kehamilan Pasca Transplantasi Ginjal

Sampai akhir ini masih terdapat laporan tentang kehamilan sampai cukup
bulan, setelah wanita yang mengalami transplantasi ginjal. Proknosisnya cukup
baik, bila ginjal yang diimplantasikan tersebut berasal dari donor yang hidup.
Namun bila ginjal yang ditransplantasikan tersbut berasal dari ginjal donor yang
telah
Meninggal (kadaver), maka kemungkinan akan terjadi kerusakan atau fungsi ginjal
akan memburuk setelah 1 tahun, sehingga pada wanita tersebut harus dilakukan
dialisis terus menerus untuk mempertahankan kehidupannya. Wanita yang
menginginkan hamil setelah dapat transplantasi ginjal, haruslah diawasi ketat oleh
Spesialis Obstetri dan Spesialis Penyakit Ginjal.

Adapun kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang wanita yang telah mendapat
transplantasi ginjal, untuk diperbolehkan hamil antara lain :

1. Kesehatan penderita dalam keadaan baik dalam waktu 1-2 tahun


setelah mendapat transplantasi ginjal.

2. Tidak ada kontra indikasi obstetri untuk hamil

3. Tidak ada proteinuria

4. Tidak ada tanda-tanda penolakan graft

5. Fungsi ginjal harus baik, dengan hasil pemeriksaan laboratorium didapat


kadar kreattinin darah antara 0,8-2mg/ml

6. Tidak ada tanda-tanda bendungan, yang dibuktikan dengan


pemeriksaan urogram

7. Tidak ada tanda-tanda hipertensi

8. Mendapat terapi
BAB III

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Beberapa penyakit perlu mendapat perhatian khusus jika diidap oleh wanita hamil
antara lain:

1. PenyakitJantung
Kehamilan dan penyakit jantung akan saling mempengaruhi pada individu
yang bersangkutan. Kehamilan akan memberatkan penyakit jantung. Sebaliknya,
penyakit jantung akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam kandungan, lain halnya pada kehamilan dengan jantung yang normal.
Tubuh dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan sistem jantung dan pembuluh
darah. Jika seorang wanita hamil mengidap penyakit jantung akan terjadi
perubahan-perubahan berikut:

Ø Meningkatnya volume jantung, yang dimulai sejak kehamilan 8 minggu


danmencapai puncaknya pada kehamilan 32 minggu, lain menetap. Kondisi ini
bertujuan untuk mencukupi kebutuhan tubuh ibu dan janin yang dikandungnya.

Ø jantung dan diafragma (sekat rongga dada) terdorong keatas karena


pembesaran rahim.

Dengan demikian, cukup jelas bahwa kehamilan dapat memperberat


penyakit jantung. Kemungkinan timbulnya payah jantung(dekompensasicordis)
pun dapat terjadi.

Keluhan-keluhan yang sering muncul adalah:

· Cepat merasa lelah

· Jantung berdebar-debar

· Sesak napas, kadang-kadang disertai kebiruan disekitar mulut(sionosis)

· Bengkak pada tungkai atau terasa berat pada kehamilan muda.

2. Penyakit Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus pada kehamilan adalah intoleransi karbohidrat


ringan(toleransi glukosa terganggu) maupun berat(DM), terjadi atau diketahui
pertama kali saat kehamilan berlangsung. Definisi ini mencakup pasien yang
sudah mengidap DM(tetapi belum terdeteksi) yang baru diketahui saat
kehamilan ini dan yang benar-benar menderita DM akibat hamil.

3. Penyakit Pernafasan

Pada umumnya penyakit paru-parutidakmempengaruhikehamilan,persalinandan


nifas, walaupun kehamilan menyebabkan sedikit perubahan pada system
pernapasan, karena uterus yang membesar dapat mendorong diafragma dan
paru-paru keatas serta sisa-sisa udara dalam paru-paru kurang, namun penyakit
Tersebut tidak selalu menjadi lebih parah. Ada 3 jenis penyakit paru-paru yang
perlu perhatian dalam kehamilan yaitu TBC, asmabronchial, pneumonia,
bronchitis dan influenza..

4. Penyakit Pencernaan

Penyakit pencernaan pada wanita hamil dapat terjadi dimulut, esofagus dan
lambung. Penyakit yang diderita ibu hamil dimulut antara lain:

· Hipersalivasi

· Glugivitis dan epulis

· Karies gigi

Sedangkan penyakit yang diderita ibu hamil di esophagus dan lambung


antaralain:

· Pirosus

· Esofagitiserosive

· Variseses ophagus

· Gastritis

· Apendisitis

· Hemoroid(wasir)

5. Penyakit Hematologi

Dalam kehamilan, jumlah darah bertambah (hiperemia) karena itu terjadi


pengenceran darah, karena sel-sel darah tidak sebanding bertambahnya dengan
plasma darah.

Perbandingan pertambahan tersebut adalah:

· Plasma darah bertambah 30%

· Sel-sel darah bertambah 18%

· Hemoglobin bertambah 19%


Adapun penyakit hematologi yang dapat diderita oleh ibu hamil

yaitu :

Ø ANEMIA

Penyebab anemia umumnya antara lain :

· Kurang gizi(malnutrisi)

· Kurang zat besi

· Malabsorpsi

· Kehilangan darah yang banyak, persalinan yang lalu, haid dan lain-lain.

· Penyakit-penyakit kronik : paru-paru, cacing usus,

malaria dll

Pengaruh anemia terhadap kehamilan :

· Keguguran

· Partus prematurus

· Inesia uteri dan partus lama, ibu lemah

· Atoniauteri dan perdarahan

· Syok

· Dll

Ø LEUKEMIA

Leukemia dalam kehamilan tidak begitu saling mempengaruhi. Namun pada


wanita leukemia, bila hamil harus memeriksakan diri secara teratur dan lebih
sering karena ancaman kehamilan dan jiwanya tetap ada. Terhadap hasil konsepsi
dapat terjadi abortus dan prematurus.

Ø HEMOSTATIS DAN KELAINAN PEMBEKUAN DARAH

Hemostatis adalah terhentinya aliran darah dari pembuluh darah yang


terluka.
Ada 3 proses Hemostatis
· Factor ekstravascular yaitu factor jaringan seperti kulit, otot, subkutis,
dan jaringan lain.

· Factor vaskuler yaitu dinding pembuluh darah

· Factor intravaskuler yaitu zat yang terdapat dalam pembuluh


darah trombosit, fibrinogen, dan sebagainya.

6. Penyakit Sistem Perkemihan

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadi proses


penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan
oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat
yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa
urin (airkemih). Infeksi saluran kemih adalah bila pada pemeriksaan urin,
ditemukan bakteriyang jumlahnya lebih dari 10.000 per ml. Urin yang diperiksa
harus bersih, segar dan dari aliran tengah atau diambil dengan fungsi
suprasimpisis. Ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari 10.000perml
disebut dengan istilah bakteriuria.

Macam-macam infeksi saluran kemih:

Ø BAKTERIURIA TANPA GEJALA (ASIMPTOMATIK)

Ø BAKTERIURIA DENGAN GEJALA (SIMPTOMATIK)

· Sistitis

· Pielon efritisakuta

· Glomerulon efritisakuta

· Glomerulon eferitiskronika

· Sindrom anefrotik

· Gagal ginjal mendadak

· Ginjal polikistik

· Tuberklosis ginjal

· Kehamilan Pasca Nefrektomi


· Kehamilan Pasca Transplantasi Ginjal
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

http://annisa-rahmy.blogspot.com/2010/05/kebidanan.html

http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2010/10/15/gangguan-sistem-
perkemihan-terhadap-ibu-hamil/

http://nyangko.wordpress.com/2011/09/19/penyakit-penyakit-yang-dapat-
mempengaruhi-kehamilan/

Rukiah,AiYeyehS.Si.T,“AsuhanKebidananIV(PatologiKebidanan)”,Jak
arta:TransInfoMedia,2010.

Prawirohardjo,Sarwono,“BukuAcuanNasionalPelayananKesehatanMa
ternal dan Neonatal “, Jakarta : PT. Bina Pustaka
SarwonoPrawirohardjo,2009

http://www.g-excess.com/4570/kehamilan-disertai-penyakit-jantung-dalam-
kehamilan/

Anda mungkin juga menyukai