Anda di halaman 1dari 13

INDUSTRI PERIKLANAN DAN PUBLIC RELATIONS

(HUMAS)

Oleh:

Ryvaldy Alfachredz (7020210181)

Aida Cahyani (7022210084)

Anjani Sekar Liadi (7022210147)

Ikmal Dhiya Fawwazi (7022210172)

Dosen Pengampu:

Nurul Hidayat, S.Sos., M.Han.

ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS PANCASILA

2023
DAFTAR ISI

BAB I...............................................................................................................................................
PENDAHULUAN.......................................................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................
BAB II............................................................................................Error! Bookmark not defined.
PERMASALAHAN & TUJUAN..............................................Error! Bookmark not defined.
2. 1 PERMASALAHAN..........................................................................................................
BAB III............................................................................................................................................
PEMBAHASAN........................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB IV............................................................................................................................................
PENUTUP....................................................................................................................................
4.1 KESIMPULAN..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hubungan media massa dengan public relations (PR) yang terjalin diteoritiskan
sebagai hubungan yang mutual dependence atau bisa dikatakan hubungan yang
simbiosis mutualis, dimana kedua belah pihak saling menguntungkan dan saling
memberikan manfaat. Ungkapan ini tidak salah karena pada kenyataannya, dalam
kegiatan sehari-hari, media massa dan PR saling membutuhkan dalam
menjalinkan tugasnya. Untuk menyampaikan pesannya kepada masyarakat (dalam
hal ini publik), seorang PR membutuhkan media massa (Awallina Yusanda,
2021).

Hal ini disebabkan seorang PR tidak mungkin dapat menjangkau khalayak


sarannya yang tersebar dalam sebaran Geografis yang luas, dengan menggunakan
komunikasi secara langsung. Kalaupun hal ini dilakukan, tenaga dan biaya sangat
besar jelas dibutuhkan. Oleh karena itu, untuk mempermudah pekerjaannya,
seorang PR membutuhkan media massa. Sebaliknya, media massa (dalam hal ini
adalah institusi media dan pekerjaan media, termasuk wartawan) juga
membutuhkan publik relations sebagai sumber berita bagi media massa tersebut.

Sebagai contoh, seorang PR bisa menjadi sumber informasi yang dibutuhkan oleh
wartawan ketika wartawan itu membutuhkan informasi yang berhubungan dengan
perusahaan tempat mereka berada. Peranan lainnya, seorang PR dapat juga
sebagai mediator yang menghubungkan wartawan dengan sumber informasi.
Sumber informasi disini misalnya direktur utama, manajer, atau orang- orang
yang memiliki kredibilitas pada topik atau permasalahan tertentu yang ada
diperusahaan atau institusi tempat PR itu berada (Awallina Yusanda, 2021)

Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas adalah seni menciptakan


pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan
publik terhadap suatu individu/organisasi. Menurut IPRA (International Public
Relations Association) Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana
dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik untuk
memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau
mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik di antara mereka.
(Gabriel Rizka Candra, 2019)

Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan


informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan
ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan
menerima sebuah situasi. Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat
program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam
upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian
bersama antara organisasi dan masyarakat. Posisi humas merupakan penunjang
tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran
humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas
bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan
mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara
keduanya. Contoh dari kegiatan-kegiatan Humas adalah: melobi, berbicara di
depan publik, menyelenggarakan acara, dan membuat pernyataan tertulis. (Juliani,
2017)

(Ruslan, 2017) menjelaskan bahwa humas mempunyai peranan dalam


meningkatkan produksi, pelayanan terhadap masyarakat secara umum. Selain itu,
humas juga mempunyai fungsi sebagai penghubung antara organisasi dengan
publik internal dan eksternal dengan tujuan untuk mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat.

Tugas seorang humas adalah:

a) Menunjang aktivitas utama manejemen dalam mencapai tujuan


bersama (fungsi melekat pada manajemen organisasi)

b) Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan


publiknya yang merupakan khalayak sasaran.

c) Melayani keinginan publik dan memberi sumbang saran kepada


pemimpin organisasi demi tujuan dan manfaat bersama.

d) Menciptakan komunikasi dua arah atau timbal balik, dan


mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari organisasi ke
publik atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua
belah pihak. (Cutlip, 2016)

Untuk itu, perlu diketahui bahwa dalam sebuah perusahaan hendaknya memiliki
hubungan yang baik dengan media relations dan juga harus terbuka dalam
penyampaian berita atas perusahaannya tersebut. Salah satu akses menjaga
reputasi perusahaan adalah lewat media, karena media adalah salah satu jembatan
komunikasi antara perusahaan dan publiknya. Media sering kali menjadi acuan
bagi publik untuk bergerak dan bertindak atas sebuah isu yang dipublikasikan,
karena media dianggap sebagai pihak yang objektif, independen, jujur dan tidak
memihak.

Jika faktanya demikian, maka sebuah perusahaan yang sangat mementingkan


reputasinya. Memerlukan penjinak jembatan perusahaan dan publik perusahaan
ini. Penjinak media ini sering kali disebut media relations officer (MRO). Media
Relations adalah salah satu area aktivitas penting dibagian PR, selain internal
communication, goverment relations, investor relations, issue & crisis
management dan publik affairs. (Cutlip, 2016)

(Cutlip, 2016) menjelaskan fungsi media relations meliputi empat tujuan penting
bagi perusahaan, yakni:

a) Branding identitas perusahaan.

b) Meningkatkan reputasi perusahaan.

c) Memelihara imej publik.

d) Menciptakan pesan-pesan konsistenuntuk media, baik media


umum maupun media segmen.

Menurut PRO Universitas Winconsinu-River Fall, Barbara Averill (1997), “media


relations hanyalah salah satu bagian dari PR, namun bisa menjadi perangkat yang
sangat penting dan efisien. begitu kita bisa menyusun pesan yang bukan saja
diterima, tetapi juga dipandang penting oleh media lokal, maka kita sudah
membuat langkah besar keberhasilan program kita” (Iriantara, 2019). Berdasarkan
pendapat ini, averill mengungkapkan bahwa media relations menjadi hal yang
sangat penting dan efisien dalam pekerjaan seorang PR di perusahaan.

Media relations atau sering disebut dengan hubungan pers adalah usaha untuk
mencari publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi
humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak
dari organisasi Perusahaan yang bersangkutan (Iriantara, 2019).

1.2 PERMASALAHAN

Masalah terbesarnya yang menjadi tantangan terberat bagi professional public


relations adalah makin kuatnya peran pemasaran digital atau pemasaran media
sosial. Ini memunculkan kecemburuan profesi karena ketika semakin banyak
merek yang menggunakan strategi konten pemasaran (content marketing), ada
kekhawatiran bahwa pekerjaan itu bisa menggantikan peran public relations.
Pertumbuhan Cepat Situs Web dan Platform Digital

Lanskap digital berubah dengan cepat saat ini dan memerlukan penelitian intensif
selama berjam-jam bagi pengiklan untuk menemukan platform atau situs web
yang sesuai untuk mempromosikan produk atau layanan mereka. Selain itu,
meningkatnya situs web sehari-hari di internet juga mempersulit pengiklan untuk
mengevaluasi situs tersebut dan merancang strategi promosi yang sesuai .

Demikian pula, internet bukan hanya permainan digital di kota saat ini, karena
banyaknya perangkat pintar seperti asisten rumah tangga, jam tangan pintar, dll.
telah hadir sehingga dunia digital lebih terbuka bagi pelanggan. Jadi,
mengidentifikasi semua peluang baru dan memanfaatkannya semaksimal mungkin
merupakan tantangan bagi pengiklan

1.3 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkanlatar belakang masalah diatas maka penulis berusaha memberikan
perumusan masalah sebagai berikut;

1. Bagaimanakah Fungsi Humas dalam menjalin hubungan dengan media


massa?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi fungsi humas dalam menjalin
hubungan dengan media massa?
3. Mengapa Public Relations sangat penting di dunia pemasaran ?

2.1. TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis fungsi humas dalam menjalin


hubungan dengan media massa.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fungi humas dalam
menjalin hubungan dengan media massa.
3. Untuk menambah wawasan bagi yang membaca agar dapat mengetahui
lebih lanjut mengenai hubungan Industri periklanan dan Public Relations
BAB II

KAJIAN TEORITIS
2.1 A. Kajian Teori
Sebagai dasar pemikran penelitian ini maka penulis terlebih dahulu
mengemukakan kajian teori sesuai dengan masalah yang dibahas.
Kerangka teoritis merupakan dasar berfikir untuk mengkaji dan
menjelaskan teori-teori yang menjadi landasan dalam penelitian ini.
1. Pemanfaatan
Pemanfaatan berasal dari kata manfaat yang berarti guna, faedah, laba,
untung. Sedangkan pemanfaatan mempunyai arti proses, cara
perbuatan pemanfaatan (kamus besar bahasa Indonesia).
Memanfaatkan hubungan erat dengan pemikiran karena memiliki
sesuatu sekaligus memilki manfaatnya.
2. Media Relations
Media Relations merupakan kegiatan untuk mencapai publikasiatau
penyiaran semaksimal mungkin, sedangkan informasi yang disebarkan
oleh PR adalah untuk menciptakan pengenalan serta pengertian. Media
Relations adalah menjalin hubungan dengan media komunikasi untuk
melakukan publisitas atau merespon kepentingan media terhadap
organisasi. Media Relations adalah merupakan bagian dari PR
eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan
media massa sebagai sarana komunikasi antar organisasi dan publik
untuk mencapai tujuan organisasi Media Relations adalah menciptakan
pengetahuan dan pemahaman,menyebarkan informasi yang dibutuhkan
oleh organisasi untuk membangun citra positif organisasi dan untuk
membangun kepercayaan masyarakat terhadap organisasi tersebut."
Media Relations adalah hubungan antara organisasi dengan pers, radio
dan televisi secara dua arah atau dua pihak. Media Relations adalah
komunikasi public relations untuk menjalin pengertian dan hubungan
yang baik dengan media massa dalam rangka pencapaiyan publikasi
organisasi yang maksimal serta berimbang. Beberapa definisi tersebut
di atas maka humas membutuhkan media massa dan media massa
membutuhkan humas. Karena pada kenyataanya, dalam kegiatan
sehari-hari media massa dan humas saling membutuhkan dalam
mengerjakan tugasnya. Untuk menyampaikan pesannya kepada
masyarakat, seorang humas. membutuhkan media massa.
2.2 B. Bagi Public Relations, membangun reputasi di era digital saat
ini merupakan tantangan yang harus dihadapi. Betapa tidak, arus
informasi tersaji dengan cepat. Orang-orang bisa mendapatkan berita
terkini tanpa harus menyalakan layar tv. Hanya dengan mengakses
media sosial melalui gadget masing-masing berita aktual dapat diakses
dengan cepat. Public Relations professional haruslah sadar betul
bahwa media memiliki peran penting dalam kegiatan publikasi.
Sehingga penting bagi Public Relations untuk menjalih hubungan
dengan media atau yang selanjutnya disebut dengan Media Relations.
Media relations merupakan aktivitas yang dilakukan oleh seorang
Public Relations yang berhubungan dengan media massa, dalam hal ini
adalah kegiatan publikasi perusahaan. Media relations penting
dilakukan bagi seorang Public Relations karena tujuan utamanya
adalah untuk reputasi perusahaan.
Media relations merupakan bentuk strategi komunikasi seorang Public
Relations professional dalam menjaga hubungan dengan media.
Menjalin dan mempertahankan hubungan baik dengan media amatlah
penting bagi seorang Public Relations. Sebab media adalah sarana
publikasi, dimana segala informasi tentang perusahaan disalurkan
selain itu media juga merupakan sarana untuk membangun reputasi.
Saat ini media merupakan acuan public untuk bergerak dan bertindak,
publik seolah digiring oleh media untuk berperilaku sesuai dengan isu
yang ada. Pasalnya Jika media menggiring publik ke arah yang
negative maka hal ini akan membawa dampak yang kurang
menguntukan bagi perusahaan karena dapat mempengaruhi reputasi
perusahaan. Jika media menggiring kearah yang positif maka ini akan
meningkatkan reputasi perusahaan. Sehingga penting sekali bagi
Public Relations professional untuk menjalin hubungan baik dengan
media.
Melalui media, reputasi perusahaan terbangun. Support dan jaringan
bagi perusahaan juga terbangun. Ketika hubungan media terjalin
dengan baik, maka kepercayaan public terhadap perusahaan juga
pastinya akan semakin kuat sebab pesan yang disampaikan oleh media
diterima oleh public dengan baik pula. Rini Damastuti dalam bukunya
yang berjudul Media Relations: Konsep Strategi dan Aplikasi (2012)
menyebutkan bahwa kegiatan media relations terbagi menjadi dua
bentuk. Pertama adalah tulisan seperti press release, tulisan yang
ditujukan kepada editor, pemberitahuan megenai layanan publik dan
komunikasi melalui media di internet. Kedua adalah dengan menggelar
suatu kegiatan atau acara, contohnya media gathering atau media
relations yang dibuat oleh praktisi PR, press call yang dilakukan untuk
menyampaikan informasi melalui telepon, media events seperti
undangan bagi media untuk menjadi sponsor dalam suatu kegiatan,
kemudian tentunya adalah konferensi pers dengan media.
Kunci dari kegiatan media relations adalah konsistensi. Public
Relations harus selalu memberikan informasi kepada media secara
rutin dan haruslah sering mengadakan pertemuan untuk sekedar
sharing santai. Hal ini penting dilakukan karena media akan selalu
menginginkan informasi setiap hari setiap saat. Konsistensi juga
diperlukan dalam konten publikasi agar tidak membosankan. Public
Relations harus memikirkan berita yang akan dimuat, siapa audience
nya, relevansi berita, durasi penyampaian berita, keakuratan berita, dan
siapa penyampai beritanya. Sehingga pesan yang disampaikan melalui
media dapat diterima dengan baik oleh publik. Terakhir adalah
pentingnya seorang Public Relations melakukan evaluasi dari aktivitas
media relations yang dilakukan. Bagaimanapun juga media relations
adalah startegi yang dilakukan oleh public relations dalam membangun
dan mempertahankan reputasi perusahaan. Oleh karenanya setiap
aktivitas yang telah dilaksanakan perlu dievaluasi. Proses evaluasi
dilakukan untuk mengetahui apa yang kurang dan sebaiknya
dipertahankan dari kinerja yang telah dilakukan.
2.3 C. Menurut Caroline Forsey dari Hubspot, marketing atau
pemasaran adalah proses untuk membuat masyarakat tertarik pada
produk atau jasa dari sebuah perusahaan. Untuk melakukan proses ini,
perlu dilakukan riset pasar, analisis, dan pencarian pelanggan yang
ideal.
Public Relation secara garis besar ialah strategi perusahaan untuk
membangun relasi baik dengan publik supaya dapat mendapatkan
opini yang positif dari kalangan masyarakat di sekitarnya. Public
relation sangatlah penting dalam membangun citra positif atau
pandangan baik dari masyarakat secara luas terhadap perusahaan yang
bersangkutan.
Marketing Public Relations (MPR) sebagai suatu proses perencanaan,
pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang
memungkinkan terjadinya pembelian dan pemuasan konsumen
(nasabah) melalui komunikasi yang baik mengenai impresi dari
perusahaan dan produk-produknya sesuai kebutuhan, keinginan,
perhatian dan kesan dari konsumen.
Marketing Public Relations (MPR) penekanannya bukan pada selling
(seperti kegiatan periklanan), namun pada pemberian informasi,
pendidikan dan upaya peningkatan pengertian lewat penambahan
pengetahuan mengenai suatu merek produk, Jasa, perusahaan akan
lebih kuat dampaknya dan agar lebih lama diingat oleh nasabah.
Dengan tingkat komunikasi yang lebih intensif dan komprehensif bila
dibandingkan dengan iklan, maka MPR merupakan suatu konsep yang
lebih tinggi dari iklan yang biasa. MPR memberi penakanan pada
aspek manajemen dari pemasaran dengan memperlihatkan
kesejahteraan nasabah.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Eratnya hubungan antara media massa dan public relation merupakan suatu
keharusan dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya. Media massa dan
public relations saling melengkapi, menciptakan hubungan yang saling
menguntungkan, dan menjadi pilar penting dalam membentuk citra suatu
organisasi. Fungsi humas atau public relations sebagai seni menciptakan
pengertian publik yang lebih baik telah diuraikan sebagai upaya untuk
memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau organisasi.
Seorang praktisi public relations bertanggung jawab dalam memberikan
informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan
ketertarikan masyarakat terhadap suatu hal atau situasi. Dalam menjalankan
tugasnya, humas berperan sebagai penghubung antara organisasi dengan
publiknya, baik internal maupun eksternal.

Media relations, sebagai bagian integral dari public relations, memiliki


peran strategis dalam mencapai publikasi maksimal, meningkatkan reputasi
perusahaan, memelihara imej publik, dan menciptakan pesan-pesan konsisten
untuk media. Keterbukaan perusahaan dalam menyampaikan berita melalui media
menjadi kunci utama dalam menjaga reputasi dan membangun hubungan
harmonis dengan publik. Tantangan terkini yang dihadapi oleh profesional public
relations adalah peran yang semakin kuat dari pemasaran digital dan media sosial.
Pertumbuhan pesat situs web dan platform digital memerlukan adaptasi yang
intensif dalam merancang strategi promosi. Kecanggihan teknologi dan akses
mudah ke informasi melalui media sosial menimbulkan kekhawatiran akan
potensi penggantian peran public relations oleh strategi konten pemasaran. Oleh
karena itu, kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan
memanfaatkannya secara efisien menjadi kunci keberhasilan dalam dunia public
relations.

Dalam konteks pemasaran, public relations memiliki peran penting dalam


membangun reputasi perusahaan. Media relations menjadi sarana utama dalam
menjalankan strategi komunikasi, di mana menjaga hubungan baik dengan media
massa menjadi kunci sukses dalam membangun dan mempertahankan citra positif.
Evaluasi terhadap aktivitas media relations perlu dilakukan secara berkala untuk
memastikan efektivitas dan relevansi setiap langkah yang diambil.
2. Saran

Penting bagi praktisi public relations untuk terus meningkatkan pemahaman


terhadap dinamika media sosial dan pemasaran digital. Menyelaraskan strategi
public relations dengan tren tersebut akan memastikan bahwa pesan organisasi
mencapai publik dengan lebih efisien. Selain itu, kolaborasi antara humas dan
departemen pemasaran dapat ditingkatkan untuk menciptakan sinergi dalam
merancang kampanye yang holistik. Kedua, pelaku public relations perlu lebih
proaktif dalam membangun dan merawat hubungan baik dengan media massa. Ini
melibatkan tidak hanya menyediakan informasi yang relevan secara rutin, tetapi
juga menjalin komunikasi dua arah yang lebih intensif. Pertemuan reguler, baik
itu dalam bentuk konferensi pers atau sesi dialog, dapat memperkuat keterlibatan
dengan wartawan dan menciptakan pemahaman yang lebih baik.

Selanjutnya, untuk mengatasi kekhawatiran akan potensi penggantian peran


public relations oleh pemasaran digital, disarankan agar humas terlibat aktif dalam
merancang dan mengelola konten strategis. Memahami kebutuhan dan selera
target audiens, serta mengoptimalkan media sosial sebagai alat komunikasi, dapat
menjadi langkah proaktif untuk menjaga relevansi profesi ini di era digital.
Terakhir, evaluasi rutin terhadap aktivitas media relations menjadi kunci.
Mengukur dampak dan efektivitas setiap langkah yang diambil dapat membantu
dalam menyesuaikan strategi berdasarkan respons publik dan perubahan tren.
Kesadaran akan hasil evaluasi juga dapat menjadi landasan untuk perbaikan terus-
menerus dalam menghadapi perubahan dinamika media dan kebutuhan publik.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Awallina Yusanda, R. D. (2021). STRATEGI PERSONAL BRANDING


MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM (Analisis Isi pada Media
Sosial MahasiswaUniversitas Kristen Satya Wacana). Scriptura.

Cutlip, S. M. (2016). Efective public relations / Scott M. Cutlip, Allen H. Center,


Glen M. Broom ; Penterjemah: Tri Wibowo B.S. Jakarta: Jakarta :
Kencana, 2016.

Effendy, O. (2017). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Elisa Husein, R. D. (2021). Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Salatiga dalam


Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19. Avant Garde.

Gabriel Rizka Candra, R. D. (2019). Strategi Komunikasi Pengusaha Rotan


Dalam Rangka Membangkitkan Industri Rotan Di Daerah Trangsan.
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian.

Gamaliel Gumilar Kusuma, R. D. (2019). Strategi Public Relations melalui Acara


Sitcom OK-JEK di NET TV. Jurnal Studi Komunikasi.

Iriantara, D. Y. (2019). MEDIA RELATIONS: Konsep, Pendekatan dan Prakatis


(Edisi Revisi). Bandung: Cetakan I, Edisi Revisi, 2019.

Juliani, R. (2017). Pemilihan Media Iklan Bagi Organisasi Bisnis. Majalah Ilmiah
Inspiratif.

Nadia Parastiwi, R. D. (2020). Relations Profession: A phenomenology. Jurnal


Studi Komunikasi.

Ruslan, R. (2017). Metode penelitian public relations dan komunikasi. Jakarta:


Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2017.

Anda mungkin juga menyukai