Di Susun Oleh:
NAMA : HARRY
DOSEN PENGEMPU :
PUTRI H, M,AG
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya makalah Pengantar “ Manajemen Pendidikan Islam Pra Sekolah ” ini.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing”.
Makalah ini terdiri dari Lima bab tentang Manajemen Hubungan Masyarakat dan
Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Islam Pra Sekolah. Makalah ini ditulis dengan
tujuan untuk mengetahui dan memahami tentang komponen-komponen apa saja
yang mendukung jalannya proses pendidikan.
Demikian pula dengan makalah ini, masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................ii
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1 Pengertian Manajemen Hubungan Masyarakat..................................2
2.2 Tujuan Manajemen Hubungan Masyarakat........................................2
2.3 Ruang Lingkup Manajemen Humas Masyarakat................................2
2.4 Pengembangan Profesi Guru Pend. Islam Pra Sekolah.......................2
2.5 Tujuan Pengembangan Profesi Guru Pend. Islam Pra Sekolah.........2
BAB III. PENUTUP................................................................................................3
3.1 KESIMPULAN........................................................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUA
Manajemen Humas atau Public Relations adalah suatu bentuk komunikasi yang
berlaku pada semua jenis organisasi atau sekolah, baik yang bersifat komersial atau
bertujuan mencari keuntungan. Dalam lembaga pendidikan, humas juga berperan penting
dalam pendidikan, baik itu fungsi dari dalam maupun dari luar. Saat ini, tidak ada
organisasi atau sekolah yang tidak membutuhkan humas. Pendidikan sebagai usaha
membina dan mengembangkan pribadi manusia baik dari aspek rohaniah dan jasmaniah,
juga berlangsung secara bertahap. Pendidikan merupakan sebuah proses untuk mengubah,
menambah, membina, mengarahkan, membimbing, terencana, terprogram untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditentukan. Proses pendidikan tentunya akan tercapai bila
seseorang guru memiliki kompetensi untuk menumbuh kembangkan potensi anak didik,
karena hanya proses pendidikan, maka pengembangan potensi dan kompetensi anak didik
akan terarah sesuai dengan tujuan pembelajaran sebagimana yang diharapkan. Pendidikan
adalah sebuah proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Manajemen sekolah merupakan suatu kegiatan yang memiliki nilai yang tinggi. Ia harus
dapat mencapai tujuan sekolah yang efektif dan efisien. Upaya tersebut dilakukan untuk
meningkatkan kinerja sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan, keberhasilan
pencapaian tersebut akan tampak dari beberapa faktor sebagai indikator kinerja yang
berhasil dicapai oleh sekolah. Kepala sekolah merupakan opersional sekolah yang
bertanggung jawab untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan. Akan tetapi,
begitu banyak lembaga yang tidak memfungsikan manajemen dengan baik. memang pada
awalnya mereka benar-benar berusha merencanakan manajemennya dengan sangat baik,
akan tetapi pada akhirnya hasil yang mereka peroleh dengan hasil yang diharapkan.
George R. Terry mengatakan bahwa manajemen merupakan proses yang khas yang terdiri
dari tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian, menggerkan dan pengawasan
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lainnya. Menurut Frank
Jefkins dalam buku Morissan humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan
komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar antara satu organisasi
dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang
berlandasan pada saling pengertian. Menurutnya, humas pada intinya senantiasa
berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui
kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak yakni perubahan yang
positif.
2
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASA
Pengertian Manajemen Humas Secara etimologi, manajemen berasal dari kata to manage
yang berarti mengelola atau mengatur. Secara terminologi adalah suatu proses yang khas yang terdiri
dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan daya manusia
dan sumber-sumber lainnya. Sedangkan, Humas dapat diartikan sebagai suatu kegiatan usaha yang
terencana untuk menjalin dan membina saling pengertian di antara organisasi dan dukungan
masyarakat melalui komunikasi dan sarana lain (media massa) untuk mencapai kemanfaatan dan
kesepakatan bersama.
Menurut Soomoes pengertian humas secara umum dapat diartikan sebagai fungsi manajemen
yang khas antara pendidikan dengan public internal (dosen, guru, karyawan dan mahasiswa/siswi),
dan public eksternal (orang tua mahasiswa/ orang tua siswa, masyarakat dan istitusi luar). Sedangkan
menurut Ruslan, manajemen humas adalah suatu proses dalam menangani perencanaan,
pengorganisasian, mengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius dan rasional dalam
upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang diwakilinya. Menurut
Wahjosumidjo, manajemen humas adalah suatu proses pengembangan hubungan lembaga pendidikan
dengan masyarakat yang bertujuan memungkinkan orangtua dan warga wilayah berpartisipasi aktif
dan penuh arti di dalam kegiatan pendidikan di sekolah.
4
2.2. Tujuan Manajemen Humas
a. Publisitas
Salah satu kegiatan Humas adalah publisitas, yaitu kegiatan menempatkan berita mengenai
seseorang, organisasi atau perusahaan di media massa. Dengan kata lain, publisitas adalah
upaya orang atau organisasi agar kegiatannya diberitakan media massa.
b. Pemasaran
Tujuan Humas dalam pemasaran ini adalah untuk menyampaikan pesan kepada khalayak
yang bukan menjadi pelanggan (customer) dari perusahaan tempat Humas itu berada.
Perusahaan memasang iklan jika merasa pandangan perusahaan terhadap suatu isu tidak
diberitakan secara proporsional atau jika perusahaan merasa publik tidak memahami isu yang
berkembang.
c. Public Affairs
Organisasi atau perusahaan harus menjalin hubungan yang harmonis dengan pemerintah
karena pemerintah mengeluarkan peraturan yang harus dipatuhi oleh perusahaan. Pubic
affairs bertugas untuk memengaruhi kebijakan publik yang dapat mendukung tujuan
perusahaan.
d. Manajemen Isu
Manajemen isu (issues management) merupakan upaya organisasi atau perusahaan untuk
melihat kecenderungan isu atau opini publik yang muncul di tengah masyarakat dalam upaya
5
organisasi atau perusahaan untuk memberikan tanggapan atau respon yang sebaik-baiknya.
e. Lobi
Organisasi bisnis di Negara maju seperti Amerika Serikat sudah lazim menunjuk suatu tim
Humas untuk melakukan pendekatan atau lobi (lobbying) dengan lembaga-lembaga yang
bertanggung jawab terhadap pembentukan hukum undang-undang baru dengan harapan
undang-undang baru yang akan dikeluarkan itu tidak akan merugikan organisasi
bersangkutan.
f. Hubungan Investor
Tugas hubungan investor sangat sering berkaitan dengan maslah keuangan sehingga bidang
ini sering pula disebut dengan financial relations. Penyebaran informasi yang memengaruhi
pengertian pemegang saham dan investor secara umum mengenai posisi keuangan dan
prospek perusahaan, dan termasuk pula dalam tujuan financial relations adalah perbaikan
hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham.
6
Integrasi Nilai-Nilai Islam:
Memastikan bahwa guru dapat mengintegrasikan nilai-nilai moral dan etika Islam ke dalam
pembelajaran sehari-hari, menciptakan lingkungan pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-
prinsip agama.
Pemberdayaan Guru:
Memberdayakan guru untuk terus belajar dan berkembang, sehingga mereka dapat menjadi
agen perubahan yang positif dalam pendidikan anak-anak pra sekolah.
7
BAB III
PENUTU
3.1 KESIMPULAN