Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SUPERVISI PENDIDIKAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Semester 3

Mata Kuliah : FUNGSI-FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Dr. RATU VINA ROHMATIKA M.Pd

Disusun Oleh :
MUHAMMAD SHODIQ
MURTAJI
IMAM ROMLI
BUKHARI ANWAR
IMAM TURMUDI
ALI MUJAHID
UMI HASANAH
MUALIMIN ULYA
NURAZIZAH
WIYONO
MUHALI MAKSUM

PASCA SARJANA IAI AN NUR LAMPUNG

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep pembelajaran dan pengertian administrasi telah dikenal sejak lama
dengan berbagai asumsi. Administrasi bisa dikenal sebagai materi, menyuruh orang
agar bekerja, mencapai suatu tujuan melalui upaya orang lain, memanfaatkan
manusia, uang, dan sebagainya. Untuk memperoleh gambaran yang lebih luas dan
komperensif, tentang administrasi, makalah ini akan mengemukakan fungsi dari
administrasi.
Seperti halnya dalam bidang lain, dalam perkembangan administrasi sering terjadi
asumsi, teori dan pandangan yang melengkapi mengubah bahkan mengganti sebagian
dengan perombakan itu, administrasi seolah maju dan berkembang segala kemajuan
kehidupan manusia. Hal ini menunjukkan administrasi hadir dalam kehidupan
manusia sejak zaman dahulu sampai yang akan datang. Dan sering kali fungsi dari
administrasi dan manajemen disamakan. Padahal dari pengertiannya saja sudah
berbeda, apalagi fungsi keduanya, pasti berbeda. Oleh karena itu, makalah ini akan
mengupas tuntas tentang fungsi administrasi dan manajemen.

B. Pembatasan Masalah
Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya maka
pemakalah dapat memberikan batasan - batasan pada:
1. Hubungan antara administrasidan manajemen secara umum.
2. Fungsi administrasi pendidikan.
3. Fungsi manajemen pendidikan.

C. Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Apa hubungan antara administrasi dan manajemen?
2. Apa gunanya adminsitrasi dalam dunia pendidikan?

2
3. Apa fungsi dari manajemen dalam pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hubungan antara administrasi dan manajemen


Administrasi adalah proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan. Kerja dapat terselenggara dengan baik sehingga tujuan yang
dikehendaki dapat tercapai bila ada orang yang menyelenggarakannya. Dan masalah
orang yang menyelenggarakan kerja untuk mencapai tujuan inilah yang menjadi
masalah pokok daripada manajemen, karena intisari daripada manajemen ialah suatu
proses/usaha dari orang - orang secara bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang
telah ditetapkan.
Jadi administrasi adalah penyelenggaranya dan manajemen adalah orang yang
menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelengaraan
kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan.
Keterkaitan di atas dapat dianalogikan meski tidak seluruhnya tepat seandainya
pembaca akan membeli buah rambutan. Pertama kali yang terlihat adalah kulit luar
yang berwarna hijau atau merah. Jika kulitnya dikupas maka didapati daging
rambutan yang berwarna putih kalau dagingnya sudah dimakan maka akan terlihat
intinya yang disebut biji rambutan.
Demikian pula manajemen, maka yang pertama disoroti adalah kulit luarnya
yaitu “Admmistnisi” Kedua dagingnya yaitu “manajemen” selanjutnya adalah bijinya
yaitu “kepemimpinan”.

B. Proses administrasi dan manajemen pendidikan


Ada beberapa istilah yang sering disamakan dengan istilah administrasi
pendidikan, misalnya manajemen pendidikan, administrasi sekolah, dan supervisi
pendidikan. Dalam penggunaannya secara umum, administrasi sering diartikan sama

3
dengan manajemen, administrator sama dengan manajer. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya kesamaan fungsi dan proses administrasi dan manajemen pendidikan.
Setiap administrasi berjalan di dalam rangkaian proses - proses tertentu. Adapun
proses administrasi pendidikan itu meliputi fungsi - fungsi perencanaan, organisasi,
koordinasi, komunikasi, supervisi kepengawasan pembiayaan dan evaluasi. Semua
fungsi tersebut satu sama lain bertalian sangat erat.

C. Fungsi administrasi pendidikan


1. Perencanaan (planning)
Proses perencanaan pada umumnya menyangkut peramalan dan pengambilan
keputusan. Semakin lengkap data yang diperoleh dan digunakan, dan semakin tepat
penafsiran terhadap data tersebut, semakin besar peluang bagi ketepatan ramalan kita.
Setiap program ataupun konsepsi memerlukan perencanaan terlebih dahulu
sebelum dilaksanakan. Perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah-masalah.
Dalam penghampiran masalah itu si perencana berbuat merumuskan apa saja yang
harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
Tanpa perencanaan yang matang, kita tidak dapat mengharapkan kegiatan yang
akan kita laksanakan akan berjalan lancar serta mencapai tujuan. Perencanaan
merupakan suatu langkah persiapan dalam suatu pelaksanaan suatu pekerjaan untuk
mencapai tujuan tertentu. Proses penyusunan rencana yanmg harus diperhatikan
adalah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam mencapai tujuan, yaitu
dengan mengumpulkan data, mencatat, dan menganalisis data serta merumuskan
keputusan.
Jadi, perencanaan (planning) sebagai suatu fungsi administrasi pendidikan dapat
disimpulkan sebagai berikut: Perencanaan (planning) adalah aktivitas memikirkan
dan memilih rangkaian tindakantindakan yang tertuju pada tercapainya maksud-
maksud dan tujuan pendidikan.

2. Pengorganisasian (organizing)

4
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan -
hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam
mencapai tujuan -tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa fungsi pengorganisasian merupakan fungsi perencanaan. Dalam perencanaan
dilakukan pengelompokkan bidan - bidang kerja dalam ruang lingkup kegiatan
tertentu. Pengelompokan bidang kerja ini harus dapat menciptakan hubungan kerja
yang jelas agar antara satu bidang dengan bidang lainnya serta masing - masing
bidang tersebut saling melengkapi sehingga tidak terjadi tumpang tindih dan tujuan
yang diharapkan dapat tercapai.
Dengan demikian organisasi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan
dapat disimpulkan sebagai berikut: Organisasi ialah aktivitas-aktivitas menyusun dan
membentuk hubungan-hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam
mencapai maksud-maksud dan tujuan pendidikan.

3. Pengoordinasian (coordinating)
Adanya bermacam - macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang,
memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin. Adanya koordinasi yang baik
dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau
kesimpang siuran dalam tindakan. Dengan adanya koordinasi yang baik, semua
bagian dan personal dapat bekerjasama menuju ke satu arah tujuan yang telah
ditetapkan.
Koordinasi ini perlu untuk mengtasi batas - batas perencanaan maupun batas -
batas personel seperti untuk mengatasi kemungkinan adanya duplikasi dalam tugas,
perebutan hak dan tanggung jawab, ketidak seimbangan dalam berat - ringannya
pekerjaan, kesimpangsiuran dalam menjalankan tugas dan kewajiban, dan
sebagainya.
Pengkoordinasian ini tidak hanya dibutuhkan dalam unit kegiatan yang ada,
melainkan juga antar personal yang terlibat di dalam unit kegiatan. Dengan adanya
pengkoordinasian yang efektif akan timbul kerja sama yang efektif sehingga tujuan
yang diharapkan dapat segera tercapai.

5
Jika kita simpulkan, maka: Koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang,
material, pikiran-pikiran, teknikteknik dan tujuan-tujuan ke dalam hubungan yang
harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.

4. Komunikasi
Komunikasi memegang peranan penting dalam suatu organisasi, khususnya
organisasi sekolah. Setiap personal yang terlibat harus saling berkomunikasi agar
permasalahan yang ada serta sejauh mana perkembangan organisasi dapat diketahui.
Dengan demikian, dapat dilakukan langkah lebih lanjut. Selain itu, komunikasi ini
juga sangat membantu dalam pembuatan keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengumpulkan pendapat - pendapat dari para personal untuk menemukan pendapat
yang dapat penyumbangkan solusi yang tepat.
Dalam melaksanakan suatu program pendidikan, aktivitas menyebarkan dan
menyampaikan gagasan-gagasan dan maksud-maksud ke seluruh struktur organisasi
sangat penting. Proses menyampaikan atau komunikasi ini meliputi lebih dari pada
sekadar menyalurkan pikiran - pikiran, gagasan - gagasan, dan maksud-maksud
secara lisan atau tertulis.
Komunikasi secara lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan
pengertian yang jelas dari pada secara tertulis. Demikian pula komunikasi yang
dilakukan secara informal dan formal mendatangkan hasil yang berbeda pengaruh dan
kejelasannya. Komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak
mempengaruhi sikap dan perbuatan orang - orang dalam struktur organisasi.
5. Supervisi
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau
supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan program itu. Oleh
karena itu, supervise haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan
memungkinkan tercapainya tujuantujuan pendidikan. Jadi, fungsi supervisi yang
terpentig adalah :
1. Menentukan kondis i- kondisi/syarat - syarat apakah yang diperlukan
2. Memenuhi/mengusahakan syarat - syarat yang diperlukan itu.

6
Dengan demikian , supervisi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan
dapat disimpulkan sebagai berikut : “supervise sebagai fungsi administrasi
pendidikan berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan komdisi-kondisi/syarat-
syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuantujuan pendidikan”.

6. Kepegawaian
Sama halnya dengan fungsi-fungsi administrasi pendidikan yang telah diuraikan
terdahulu kepegawaian merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Agak berbeda
dangan fungsi-fungsi administrasi yang telah dibicarakan, dalam kepegawaian yang
menjadi titik penekanan ialah personal itu sendiri. Aktivitas yang dilakukan di dalam
kepegawaian antara lain : menentukan, memilih, menempatkan dan membimbing
personel.
Sebenarnya fungsi kepegawaian ini sudah dijalankan sejak penyusunan
perencanaan dan pengorganisasian. Di dalam pengorganisasian telah dipikirkan dan
diusahakan agar untuk personelpersonel yang menduduki jabatan - jabatan tertentu di
dalam struktur organisasi itu dipilih dan di angkat orang - orang yang memiliki
kecakapan dan kesanggupan yang sesuai dengan jabatan yang di pegangnya. Dalam
hal ini prinsip the right man in the right place selalu di perhatikan.

7. Pembiayaan
Biaya/pambiayaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
sebuah organisasi karena biaya ini sangat menentukan bagi kelancaran jalannya
sebuah organisasi, tanpa biaya yang mencukupi tidak mungklin terjamin kelancaran
jalannya suatu organisasi.
Setiap kebutuhan organisasi, baik personel maupun material, semua memerlukan
adanya biaya., itulah sebabnya masalah pembiayaan ini harus sudah mulai dipikirkan
sejak pembuatan planning sampai dengan pelaksanaannya. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan, antara lain :
1. Perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan
2. Dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh/diusahakan
3. Bagaimana penggunaanya

7
4. Siapa yang akan melaksanakannya
5. Bagaimana pembukuan dan pertangung jawabannya
6. Bagaimana pengawasannya,dll.

8. Penilaian (evaluating)
Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti
dan mengetahui sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses
keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai denhan rencana atau program yang telah
di tetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Setiap kegiatan, baik yang
dilakukan oleh unsure pimpinan maupun oleh bawahan, memerlukan adanya evaluasi.
Dengan mengetahui kasalahan - kasalahan atau kekurangan - kekurangan serta
kemacetan – kemacetan yang diperoleh dari tindakan evaluasi itu, selanjutnya dapat
di usahakan bagaimana cara - cara memperbaikinya.

D. Fungsi manajemen pendidikan


Manjemen pendidikan merupakan suatu proses. Pengertian proses mengacu
kepada serangkaian kegiatan yang dimulai dari penentuan sasaran (tujuan sampai
akhirnya sasaran tercapainya tujuan. Fungsi, artinya kegiuatan atau tugas - tugas yang
harus dikerjakan dalam usaha mencapai tujuan.

1. William H. nerman dengan mengklasifikasikan fungsi manjemen atas lima


kegiatan dengan akronim POASCO, yakni :
1) Planning (perencanaan)
2) Organzing (pengorganisasian
3) Assembling resource (pengumpulan sumber
4) Survesing (Pengendalian)
5) Controlling (pengawasan)1

2. Dalton E. Mc. Farland, membaginya atas tiga fungsi dengan akronim POCO
yakni :

1
Newman, William H. 1963. Admnistrative Action. The tecnique of organization and management
(second edition). Prentice Hall Inc.

8
1) Planning
2) Organizing
3) Controlling

3. H. Koontz & O, Donnell, mengklasifikasikannya atas lima p[roses dengan


akronim PODICO, yakni :
1) Planning
2) Organizing
3) Staffing
4) Directing
5) Controling2

4. Luther gulick membaginya atas tujuh fungsi dengan akronim POSDCORB, yakni
:
1) Planning
2) Organizing
3) Staffing
4) Drecting
5) Coordinating
6) Reporting
7) Budgeting3

5. George R. Teery, mengklasifikasikannya atas empat fungsi dengan akronim


POAC, yakni :
1) Planning
2) Organizing
3) Actuating
4) Controling

6. Robbins dan Coulter, mengklasifikasikannya atas empat fungsi dengan akronim


POCL, yakni :

2
Koontz, Harold & Cyril O’Donnel & Heinz Weihrich. 1986. Manajemen. Jilid 2.
3
Luther Gulick, Manajemen is a Science”, Academy of Mangement Journal, Vol.8, No.1.,

9
1) Planning
2) Organizing
3) Leading
4) Controling4

Dari klasifikasi fungsi - fungsi manajemen di atas, tampak bahwa di antara para
ahli ada kesamaan pandangan tentang fungsi manajemen. Seluruh ahli sependapat
bahwa fungsi pertama dari manajemen adalah perencanaan, kemudian ditindak lanjuti
dngan pengorganisasian. Gulick menambahkan satu fungsi lagi, yang tidak
disinggung ahli lain, yang akan berjalan dengan baik jika disertai dengan usaha
pembiayaan dalam bentuk rencana anggaran, dan pengawasan anggaran. Masing -
masing fungsi manjemen yang dikemukakan di atas, akan dipaparkan pada bagian
berikut dengan mengacu pada pengklasifikasian dari Luther Gulick (POSDCORB).
1) Perencanaan
Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan tindakan
memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumberdaya yang akan dilaksanakan
dan digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu.
Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan dilakukan di
masa depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang harus disediakan untuk
melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secar maksimal. Tahap -
tahap perencanaan :
a. Perumusan tujuan, pada tahap ini penyususn perencanaan harus merumuskan
tujuan yang hendak di capai di masa yang akan datang.
b. Perumusan kebijaksanaan, yakni merumuskan bagaiaman usaha untuk mencapai
tujuan yang telah dirumuskan dalam bentuk tindakan-tindakan yang terkoordinir
terarah dan terkontrol.
c. Perumusan prosedur, yakni menentukan batas-batas dari masing - masing
komponen (sumberdaya).

4
Robbins, S dan Coulter, M. 2007. Manajemen, Edisi Kedelapan, Penerbit PT
Indeks: Jakarta.

10
d. Perencanaan skala kemajuan, merumuskan standar hasil yang yang akan diperoleh
melalui pelaksanaan aktivitas pada waktu tertentu.
e. Perencanaan bersifat menyeluruh, maksudnya setelah tahap A s/d D dirumuskan
dengan baik.
Persyaratan yang dimaksud terdiri dari :
a. Harus didasarkan pada tujuan yang jelas, maksudnya semua komponen
perencanaan dikembangkan dengan berorientasi pada tujuan yang jelas.
b. Bersifat sederhana, realistis, dan praktis, maksudnya perencanaan yang dibuat
tidak bersifat muluk-muluk.
c. Terperinci, maksudnya harus memuat segala uraian dan klasifikasi rangkaian
tindakan yang akan dilaksanakan.
d. Memiliki fleksibilitas artinya perencanaan yang dibuat tidak bersifat kaku.
e. Terdapat perimbangan antara unsure atau komponen yang terlibat dalam
pencapaian tujuan.
f. Diupayakan adanya penghematan sumber daya serta kemungkinan diadakannya
sumber daya tersebut di masa - masa aktivitas sedang berlangsung.
g. Diusahakan agar tidak terduplikasi dalam pelaksanaan.
2) Pengorganisasian
Pengoganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada orang yang
terlibat dalam kerja sama di sekolah. Kegiatan pengorganisasian menentukan siapa
yang akan melaksanakan tugas sesuai pronsip pengorganisasian. Sehingga
pengorganisasian dapat disebut sebagai keseluruhan proses memilih orang-orang serta
mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk memunjang tugas orang-orang itu
dalam organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin
pencapaian tujuan.
Efesiensi dalam pengorganisasian adalah pengakuan terahadap sekolah-sekolah
pada penggunaan waktu dan uang dan sumber daya yang terbatas dalam mencapai
tujuan, yaitu alat yang diperlukan, pengalokasian waktu, dana dan sumber daya
sekolah.

3) Penyusunan pegawai (staffing)

11
Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya, staffing juga merupakan fungsi yang
tidak kalah pentingnya. Tetapi agak berbeda dengan fungsi lainnya, penekanan dari
funghsi ini lebih difokuskan pada sumber daya yang akan melakukan kegiatan -
kegiatan yang telah direncakan dan diorganisasikan secara jelas pada fungsi
perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas yang dilakukan dalam fungsi ini, antara
lain menentukan, memilih, mengangkat, membina, membimbing sumber daya
manusia dengan menggunakan berbagai pendekatan dan atau seni pembinaan sumber
daya manusia.

4) Pengarahan (directing)
Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan
terdapat para petugas yang terlibat, baik secara structural maupun fungsional agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff yantg telah
diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di bidangnya masing - masing tidak
menyimpang dari garis program yang telah ditentukan.
Dalam pelaksanaannya pengarahan ini seringkali dilakukan bersamaan dengan
controlling sambil mengawasi, manajer sering kali memberi petunjuk atau bimbingan
bagaimana seharusnya pekerjaan dikerjakan.
Jika pengarahan yang disampaikan manajer sesuai dengan kemauan dan
kemampuan dari staf, maka staf pun akan termotivasi untuk memberdayakan
potensinya dalam melaksanakan kegiatannya.

12
5) Koordinasi (coordinating)
Pengkoordinasi merupakan suatu aktivitas manajer membawa orang-orang yang
terlibat organisasi ke dalam suasana kerjasama yang harmonis. Dengan adanya
pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat
dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang - orang yang terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi. Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia
yang tersedia untuk bekerjasama menuju ke satu arah yang telah ditentukan.
Koordinasi diperlukan untuk mengatasi kemunginan terjadinya duplikasi dalam
tugas, perebutan hak dan wewenang atau saling merasa lebih penting di antara bagian
dengan bagian yang ada dalam organisasi. Pengorganisasian dalam suatu organisasi ,
termasuk organisasi pendidikan, dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti :
1) Melaksanakan penjelasan singkat
2) Mengadapat rapat kerja
3) Memberikan balikan tentang hasil suatu kegiatan.

6) Pencatatan dan Pelajaran (recording and reporting)


Segala kegiatan organisasi pendidikan mulai dari perencanaan hingga
pengawasan, bahkan pemberian umpan bvalik tidak memiliki arti jika tidak direkam
secara baik melalui pencatatan-pencatatan yang benar dan tepat. Semua proses dan
atau kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam organisasi formal, sperti
lembaga pendidikan, pada umumnya selalu dipertanggung jawabkan. Pertanggung
jawaban ini tidak dapat dilakukan jika tiudak didukung dengan data-data tentang apa
yang telah, sedang, dan akan dilakukan dalam organsasi tersebut, data - data tersebut
dapat diperoleh bila dilakukan pencatatan dan pengdokumentasian yang baik.
Fungsi ini memegang peranan penting dalam memberhasilkan kegiatan
manjemen pendidiklan., fungsi ini umumnya lebih banyak ditangani oleh bagian
ketatusahaan. Hasil catatan ini akan digunakan manajer untuk membuat laporan
tentang apa telah, sedang dan akan dilakukan dalam upaya pencapaian tujuan

13
pendidikan. Fungsi recording and reporting ini akan berhasil jika tata kearsipan dapat
dikelola secara efektif dan efesien.

14
7) Pengawasan (controlling)
Proses pengawasan mencatat perkembangan ke arah tujuan dan memungkinkan
manajer mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat pada waktunya untuk
mengambil tindakan korektif sebelum terlambat. Melalui pengawasan yang efektif,
roda organisasi, implementasi rencana, kebijakan, dan upaya pengendalian mutu
dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Penampilan mengindikasikan bahwa secara langsung berhubungan dengan
strategi sekolah (seperti input siswa, mutu pengelola, mutu lulusan, respmasyarakat,
dan seterusnya. Mungkin biasa menyediakan sinyal peringatan awal dari perjalanan
panjang yang efektif. Pengawasan strategisekolah sering disebut “pengawasan
strategi”. Sebab fokusnya pada kegiatan yang dilakukan sekolah untuk mencapai
tujuan strategi, sehingga menjadi sekolah lebih bermutu. Pengawasan diartikan
sebagai salah satu kegiatan mengetahui realisasi perilaku personal sekolah dan apakah
tingkat pencapaian tujuan sesuai yang dikehendaki, dan dari hasil pengawasan apakah
dilakukan perbaikan.
Kenyataan menunjukkan, pengawasan dalam institusi pendidikan dilihat dari
praktek menunjukkan tidak dikembangkan untuk mencapai efektivitas, efesiensi, dan
produktifitas, tetapi lebih dititik beratkan pada kegiatan pendukung yang bersifat
progress checking, tentu saja hal yang demikian bukanlah jawaban yang tepat untuk
mencapai visi dan misi pendidikan. Yang ujung-ujungnya perolehan mutu yang
kompetitif menjadi tidak terwujud.
Prinsip - prinsip pengawasan yang perlu diperhatikan menurut Massie (1973:89)
yaitu :
1) Tertuju kepada strategi sebagai kunci sasaran yang menentukan keberhasilan
2) Pengawasan harus menjadi umpan balik sebagai bahan revisi dalam mencapai
tujuan
3) Harus fleksibel dan responsive terhadap perubahan perubahan kondisi dan
lingkungan
4) Cocok dengan organisasi pendidikan misalnya organisasi sebagai system terbuka
5) Merupakan control diri sendiri

15
6) Bersifat langsung yaitu pelaksanaan control di tempat pekerja, dan
7) Memperhatikan hakikat manusia dalam mengontrol para personl pendidiklan.
Sejalan dengan prinsip - prinsip tersebut Oteng Sutisna (1983 : 203) menegaskan
bahwa tindakan pengawasan terdiri dari tiga langka universal yaitu :
1) Mengukur perbuatan atau kinerja
2) Membandingkan perbuatan dengan standar yang ditetapkan dan menetapkan
perbedaan - perbedaan jika ada dan
3) Memperbaiki penyimpangan dengan tindakan pembetulan.
Pengawasan manajemen sekolah adalah usaha sistematis menetapkan standar
prestasi (performance standard) dengan perencanaan sasarannya guna mendesain
system informasi umapn balik. Membandingkan prestasi kerja dengan standar yang
telah ditetapkan lebih dahulu adalah penting, untuk menentukan apakah ada
penyimpangan (deviation) dan mencatat besar kecilnya penyimpangan, kemudian
mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan, bahwa semua sumber
sekolah dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
Pengawasan dan pengendalian sekolah dilakukan oleh kepala sekolah,
pengawasan layanan belajar harus dilakukan oleh supervisor, dan pengawasan
layanan teknis kependidikan dilakukan oleh tenaga kependidikan yang diberi
wewenang untuk itu. Pengendalian dan pengawasan penggunaan anggaran dalam
penyelanggaraan sekolah yang dapat dipergunakan untuk menjalankan operasi
sekolah dan banyak metode pengendalian yang mencakup anggaran belanja (budget),
perhitungan rugi laba, dan sarana-sarana keuangan lainnya agar pelaksanaan operasi
sekolah dapat berhasil dengan baik. Kualitas layanan belajar akan diawasi melalui
metode pengawasan kualitas menurut ilmu statistic dan ilmu pendidikan dalam
pengukuran kemajuan belajar dan kinerja sekolah secara keseluruhan.
Kegiatan monitoring dan pengawasan adalah kegiatan untuk mengumpulkan data
tentang penyelenggaraan suatu kerja sama antara guru, kepala sekolah, konselor,
supervisor dan petugas sekolah lainnya dalam instituasi sekolah.5

5
Sutisna, Oteng. 1989. Administrasi Pendidikan (Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional). Bandung
: Angkasa

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Administrasi memiliki fungsi perencanan, pengorganisasian, pengawasan dan
penilaian yan masing - masing memiliki peran penting dalam menjalankan
program administrasi tersebut.
2. Fungsi dari manajemen adalah perencanaan, kemudian ditindak lanjuti dngan
pengorganisasian.

B. Saran

Mempelajari fungsi administrasi dalam kehidupan kita sehari - hari adalah harus, tak
mesti sebagai bahan pelajaran tapi hal ini sering ditemui. Pendidikan sekarang pun
harus searah dengan fungsi administrasi dalam praktek pengajarannya, bukan
administrasi yang berbelit-belit dan akhirnya sulit diwujudkan dalam kegiatan belajar
mengajar.

17
DAFTAR PUSTAKA

Sutisna, Oteng. 1989. Administrasi Pendidikan (Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional).
Bandung : Angkasa.

Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2012. Prinsip – prinsip Pemasaran. Edisi 13
Koontz, Harold & Cyril O’Donnel & Heinz Weihrich. 1986. Manajemen. Jilid 2.
Luther Gulick, Manajemen is a Science”, Academy of Mangement Journal, Vol.8, No.1.,

Robbins, and Judge. 2010. Perilaku Organisasi, Edisi kesepuluh (alih bahasa
Angelic
Robbins, S dan Coulter, M. 2007. Manajemen, Edisi Kedelapan, Penerbit PT
Indeks: Jakarta.
Newman, William H. 1963. Admnistrative Action. The tecnique of organization and
management (second edition). Prentice Hall Inc.

18

Anda mungkin juga menyukai