Anda di halaman 1dari 15

KONSEP PENGEMBANGAN MATERI AL-QUR’AN HADITS

DAN PEMBELAJARANNYA

Makalah ini disusun untuk dipresentasikan pada mata kuliah


Materi & Pembelajaran PAI Madrasah

Dosen Mata Kuliah:


Darnanengsih, M.Pd.I

Disusun Oleh:
Dini Khusnul Khotimah (520117006)
Nurul Pratiwi Khasanah (520117017)
PAI V (Lima) A

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SORONG
2019

1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
A. Pengertian Al-Qur’an-Hadis.........................................................................4
B. Arah dan tujuan pembelajaran Al-Qur’an-Hadis..........................................6
C. Materi dan Ruang Lingkup Al-Qur’an-Hadis.............................................10
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan................................................................................................14
B. Saran..........................................................................................................14
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................................15

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan bahan ajar khusunya mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis di
Madrasah penting untuk dilakukan. Banyak hal-hal yang kreatif yang dapat
dilakukan guru untuk membuat pembelajaran Al-Qur’an Hadis menjadi
pembelajaran yang menyenangkan namun semua kompetensi dasar maupun
indikatornya dapat tercapai. Seorang guru dapat memanfaatkan berbagai sumber
belajar dan menjadikan suatu bahan ajar yang terpadu dalam satu pembelajaran.
Sebagai guru yang profesional setidaknya guru harus memahami tujuan-tujuan
pembelajaran PAI, khususnya mata pelajaran Al-Qur’an Hadis yang akan dibahas
pada makalah ini. Maka dalam mengajar Al-Qur’an Hadis guru harus kreatif dan
memahami tingkat psikologi peserta didik. Bahan ajar juga dapat diperoleh dari
berbagai sumber. Bahkan seorang guru yang kreatif dapat membuat bahan ajar
sendiri berdasarkan hasil seleksi dari berbagai sumber. Bahan ajar yang diperoleh
bisa dikonkretkan lagi berupa membuat alat peraga dan menerapkan strategi
pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Al-Qur’an-Hadis?
2. Apa tujuan pembelajaran Al-Qur’an-Hadis?
3. Bagaimana ruang lingkup materi Al-Qur’an-Hadis?

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Qur’an-Hadis
Pengertian Al-Qur’an hadis dalam buku ini dimaknai dalam dua
pengertian. Pengertian pertama, Al-Qur’an hadis sebagai materi bahasan dalam
pelajaran pendidikan agama islam di sekolah. Oleh karena itu Al-Qur’an dan
hadis bisa di maknai secara terpisah atau sendiri-sendiri. Seperti dikemukakan
beberapa pakar berikut ini.
Menurut Ali-Shabuni, Al-Qur’an adalah :
“Kalam Allah yang mengandung mukjizat yang diturunkan kepada Nabi atau
Rasulnya yang penghabisan dengan perantaraan malaikat jibril yang ditulis pada
mushaf-mushaf, dinukilkan kepada kita secara mutawatir. Membacanya adalah
ibadah, dimulai dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas” 1
Sementara itu, Abdul Wahab Khallaf menyatakan secara lebih spesifik yaitu :
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan melalui perantaraan
malaikat jibril (Al-Ruh Al-Amin) ke dalam hati Rasulullah Saw. dengan
menggunakan bahasa arab serta makna-makna yang benar untuk dijadikan hujjah
(argumentasi) dalam pengakuannya sebagai rasul dan untuk dijadikan sebagai
pedoman bagi seluruh umat manusia, dimana mereka mendapatkan petunjuk dari
pada nya, di samping merupakan amal ibadah bagi kaum muslimin yang
membacanya.2
Namun, secara prinsip Mardiyo mengungkapkan bahwa Al-Qur’an itu wahyu
atau firman Allah swt. Untuk menjadi petunjuk dan pedoman bagi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah swt. Dengan demikian, pengertian Al-Qur’an
setidak-tidaknya mengandung beberapa untuk sebagai berikut:
1. Wahyu atau firman Allah swt
2. Diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw
3. Dengan perantaraan malaikat jibril atau dengan cara lain

1
Mardiyo, “ Pengajaran Al-Qur’an”,dalam Chabib Thoha,Saifuddin Zuhri dan Syamsudin
Yahya(Eds),Metodologi Pengajaran Agama, Cet II(Yogyakarta:Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang Bekerja sama dengan Pustaka Pelajar, 2004). Hlm.25.
2
Mardiyo, “pengajaran Al-Qur’an”…hlm, 25-26

4
4. Menggunakan bahasa arab
5. Untuk pedoman dan petunjuk bagi manusia
6. Merupakan mukjizat Nabi Muhammad Saw yang terbesar
7. Diterima oleh umat islam secara mutawatir3
Pengertian Al-Qur’an yang terakhir inilah menjadi acuan sekaligus sebagai
ruang lingkup topic bahasan Al-Qur’an dalam pembelajaran PAI di sekolah. Jika
dicermati lebih lanjut, Dede Rosyada mengatakan bahwa raung lingkup
pembelajaran Al-Qur’an ini sesungguhnya bersifat derivative-perenialistik4
Sementara itu, pengertian hadis disini seperti pendapat yang dikemukakan
Moh Erfan Soebahar yaitu teks bertuliskan arab yang menyampaikan sesuatu yang
disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw. sesuatu yang disandarkan kepada
Nabi Saw, sebagai materi hadis, dapat berupa apa-apa yang pernah disabdakan
atau dikatakan Nabi Muhammad Saw (qauluhu), dilaksanakan Nabi (fi’luhu),
disetujui atau disepakati Nabi (taqriruhu), serta informasi yang disampaikan para
sahabat tentang sifat-sifat Nabi (hammiyyah). Dengan ungkapan lain, pengajaran
hadis disini terkait dengan empat unsur yang (jelas, atau diduga keras, atau
dipandang) bersumber dari Nabi Muhammad Saw. jadi, empat unsur pokok inilah
muatan meteri pengajaran hadis (disajikan sesuai kebutuhan siswa) yang dalam
kitab-kitab hadis induk sekarang sudah dikemas dengan periwayat(sanad,matan,
dan perawi).5
Pengertian kedua, yaitu Al-Qur’an Hadis sebagai suatu mata pelajaran
dalam rumpun pendidikan agama islam di madrasah. Baik itu Madrasah
Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah. Sebagai sekolah formal,
tujuan pembelajaran PAI mengikuti sebagaimana tertuang dalam lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
sebagai berikut:
Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia
3
Mardiyo, “Pengajaran Al-Qur’an”…hlm. 27-28
4
Dede Rosyada, “Pembelajaran PAIS…, hlm.151-152
5
Mardiyo, “Pengajaran Al-Qur’an”… hlm. 27-28

5
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
Subhanahu Wata’ala.

Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragamadan berakhlak mulia


yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif,
jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah6.
B. Arah dan Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an-Hadis
1. Tingkat Madrasah Ibtidaiyah
Pembelajaran Al-Qur’an hadis di SD/MI memiliki peran penting dalam
perkembangan psiko-religius siswa. Karena, pembelajaran Al-Qur’an hadis di
SD/MI memiliki kontribusi besar dalam memotivasi siswa untuk mempraktikan
nila-nilai keyakinan keagamaan(tauhid) dan akhlakul karimah dalam kehidupan
sehari-hari.7 Hal senada juga dikemukakan Achmad Luthfi bahwa pembelajaran
Al-Qur’an dan hadis di madrasah ibtidaiyah, menekankan proses kegiatan belajar
yang berorientasi pada kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang
Muslim terhadap kedua sumber ajaran tersebut. Diantaranya adalah kemampuan
dalam membaca, menulis, menghafal, mengartikan, memahami,dan mengamalkan
Al-Qur’an dan hadis.8
Jika diklarifikasikan maka tujuan mata pelajaran Al-Qur’an hadis dapat
dipilah menjadi dua kelompok, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Masing-
masing klasifikasi ini akan dijelaskan secara ringkas berikut ini.9
Tujuan Umum
Tujuan umum mata pelajaran Al-Qur’an hadis merujuk kepada pendapat
Ahmad Tafsir yaitu sebagai berikut:

6
Lihat Lampiran 1,2,3 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 tahun 2006 tentang Standar
Isi.
7
Achmad Luthfi, Pembelajaran Al-Qur’an…, hlm. 7-8
8
Ibid, hlm.82
9
Achmad Lutfhi,Pembelajaran Al-Qur’an…, hlm. 83-84

6
 Mengetahui (disebut sebagai aspek knowing). Dalam tingkatan ini,
pendidik atau guru memiliki tugas untuk mengupayakan kepada siswanya
agar mengetahui sesuatu konsep. Siswa diajar agar tahu bahwa Al-fatihah
itu merupakan bagian penting dari surat-surat yang ada dalam Al-Qur’an.
guru mengajarkan berbagai hal mengenai surat Al-fatihah, semacam
makna Al-fatihah itu sendiri, jumlah ayat yang ada didalamnya, dan di
kota mana surat tersebut diturunkan. Untuk mengetahui apakah siswa telah
memahami, guru sebaiknya memberikan soal-soal latihan, baik untuk
dikerjakan disekolah maupun dirumah. Sampai pada akhirnya guru yakin
bahwa siswanya telah mengetahui seluk beluk mengenai surat Al-fatihah.
Demikian itu tujuan aspek knowing.
 Terampil melaksanakan atau mengerjakan yang ia ketahui itu disebut
sebagai aspek doing. Setelah siswa mengetahui konsep mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan surat Al-fatihah. Langkah selanjutnya adalah siswa
diajar untuk terampil melafalkan dan membaca surat Al-fatihah dengan
baik dan benar. Guru mengajarkan bahwa cara yang paling mudah, untuk
langkah pertama, dalam membaca surat Al-fatihah adalah dengan
mengikuti sang guru untuk melafalkan ayat-ayat dari surat Al-fatihah.
Guru melafalkan satu ayat dari surat Al-fatihah untuk kemudian diikuti
oleh siswa-siwanya bila semua siswa telah mampu membaca dan
melafalkan surat Al-fatihah dengan baik dan benar. Guru yakin bahwa
siswa-siswanya telah benar-benar terampil dalam membaca dan
melafalkan surat Al-fatihah maka tercapailah tujuan pembelajaran aspek
doing.
 Melaksanakan atau mengamalkan yang ia ketahui(atau yang disebut
sebagai aspek being) konsep itu tidak hanya sekedar untuk diketahui
tetapi juga menjadi miliknya dan menyatu dengan kepribadiannya. Dalam
contoh diatas, setiap ia hendak membaca Al-Qur’an maka dimulai dengan
Al-fatihah, setiap selesai berdoa diakhiri dengan membaca Al-fatihah.
Terlebih lagi setiap melaksanakan shalat, maka ia wajib membaca Al-
fatihah.

7
Tujuan Khusus
Mata pelajaran Al-Qur’an hadis memiliki sejumlah tujuan khusus. Seperti
dijelaskan dalam peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2008 Lampiran 3A, yakni tujuan mata pelajaran Al-Qur’an hadis di madrasah
ibtidaiyah terdiri dari:
a. Memberikan kemampuan dasar kepada siswa dalam membaca, menulis,
membiasakan dan menggemari membaca Al-Qur’an dan Hadis.
b. Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-
ayat Al-Qur’an dan Hadis melalui keteladanan dan pembiasaan.
c. Membina dan membimbing perilaku siswa dengan berpedoman pada isi
kandungan ayat Al-Qur’an dan Hadis.
d. Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang
yang setingkat lebih tinggi (MTs).
2. Tingkat Madrasah Tsanawiyah
Standar Kompetensi Lulusan untuk mata pelajaran Al-Qur’an Hadis jenjang
pendidikan Madrasah Tsanawiyah adalah sebagai Berikut:
a. Melaksanakan Al-Qur’an Hadis sebagai pedoman hidup umat Islam.
b. Meningkatkan pemahaman Al-Qur’an, Al-Faatihah, dan surat pendek
pilihan melalui upaya penerapan cara membacanya, menangkap
maknanya, memahami isi kandungannya, dan mengaitkannya dengan
fenomena kehidupan.
c. Menghafal dan menjelaskan makna hadis-hadis yang terkait dengan
tema isi kandungan surat atau ayat yang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
Dengan memberikan pemahaman, pembelajaran, serta hafalan bagi anak didik
tentang Al-Qur’an dan Hadis diharapkan anak didik dapat memahami dan
mencintai Al-Qur’an dan Hadis sebagai pedoman hidup mereka yang harus
dipegang teguh dimanapun dan kapanpun mereka berada.
Al-Qur’an Hadis merupakan sumber utama ajaran Islam. Dalam arti ia
merupakan sumber akidah-akhlak dan syari’ah/fiqih, sehingga kajiannya berada di
setiap unsur mata pelajaran agama islam. Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

8
menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar, memahami makna
secara tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan kandungannya dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Tingkat Madrasah Aliyah
Materi pelajaran Al-Qur’an Hadis di Madrasah Aliyah adalah salah satu mata
pelajaran PAI yang merupakan peningkatan dari Al-Qur’an-Hadis yang telah
dipelajari oleh peserta didik di MTs/SMP. Peningkatan tersebut dipelajari dengan
cara mempelajari, memperdalam serta memperkaya kajian Al-Qur’an dan Hadis
terutama menyangkut dasar-dasar keilmuannya sebagai persiapan untuk
melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, serta memahami dan menerapkan
tema-tema tentang manusia dan tanggung jawabnya di bumi, demokrasi serta
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam perspektif Al-Qur’an dan
Hadis sebagai persiapan untuk hidup bermasyarakat.
Adapun mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di tingkat Madrasah Aliyah bertujuan
untuk:
a. Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap Al-Qur’an dan Hadis.
b. Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an
dan Hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.
c. Meningkatkan pemahaman dan pengalaman isi kandungan Al-Qur’an dan
Hadis yang dilandasi oleh dasar-dasar keilmuan tentang Al-Qur’an dan
Hadis.
Standar kompetensi lulusan mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis tingkat Madrasah
Aliyah adalah memahami isi pokok Al-Qur’an, fungsi, dan bukti-bukti
kemurniannya, istilah-istilah hadis, fungsi hadis terhadap Al-Qur’an, dan
pembagian hadis ditinjau dari segi kuantitas dan kualitasnya, serta memahami dan
mengamalkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis tentang manusia dan tanggung
jawabnya dimuka bumi, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

9
C. Materi dan Ruang Lingkup Al-Qur’an Hadis
1. Tingkat Madrasah Ibtidaiyah
Dijelaskan dalam PMA RI No. 2 Tahun 2008 Lampiran 3A bahwa ruang
lingkup mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:
a) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur’an yang benar sesuai
dengan kaidah ilmu tajwid.
b) Hafalan surat-surat pendek dalam Al-Qur’an dan pemahaman sederhana
tentang arti dan makna kandungannya serta pengalamannya melalui
keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari
c) Pemahaman dan pengalaman melalui keteladanan dan pembiasaan
mengenai hadis-hadis yang berkaitan dengan kebersihan, niat,
menghormati orang tua, persaudaraan, silahturahmi, takwa, menyayangi
anak yatim, shalat berjamaah, ciri-ciri orang munafik, dan amal saleh.
Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa materi Al-Qur’an dan hadis di
MI meliputi materi jenis fakta, konsep, prinsip, produser, afektif, dan motorik.
Seperti dijelaskan dalam buku pedoman pemilihan dan pemanfaatan bahan ajar
yang diterbitkan oleh Dirjen Dikdasmen Departemen Pendidikan Nasional Tahun
2004 yaitu:10
 Materi jenis fakta adalah materi berupa nama-nama objek, nama tempat,
nama orang, lambing, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu
benda, dan lain sebagainya. Contohnya nama-nama mad, nama-nama
huruf hijaiyah, dan sebagainya.
 Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakikat, inti isi. Contohnya
pengertian idzhar, iqlab, idgham, dan sebagianya.
 Materi jenis prinsip dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema.
Contohnya hukum bacaan gunnah musyaddah yaitu setiap ada huruf mim
atau nun yang berharakat syiddah (‫ن‬,‫ )م‬cara membacanya adalah dengan
suara dengung yang panjang atau lama (paling sedikit satu setengah alif
atau tiga harakat).

10
Tim sukses,Pedoman Pemilihan dan pemanfaatan bahan ajar (Jakarta: Direktorat Pendidikan
Lanjutan Pertama Dirjen Dikdasmen Depdiknas RI, 2004), hlm. 8-9

10
 Materi jenis produser berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara
urut, misalnya langkah-langkah membaca tulisan arab, langkah-langkah
menulis huruf arab.
 Materi pembelajaran aspek afektif meliputi: pemberian respons,
penerimaan(apresiasi), internalisasi, dan penilaian.
 Materi pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi, rutin,
dan rutin.
2. Tingkat Madrasah Tsanawiyah
Ruang lingkup pembelajaran Al-Qur’an Hadis pada tingkat MTs/SMP adalah
sebagai berikut:
a. Membaca dan menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid
b. Menterjemahkan makna (Tafsiran) yang merupakan pemahaman,
interpretasi ayat dan hadis yang memperkaya khazanah intelektual.
c. Menerapkan isi kandungan ayat atau hadis yang merupakan unsur
pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun Standar Kompetensi Lulusan (SKL) tersebut antara lain:
a. Memahami dan mencintai Al-Qur’an Hadis sebagai pedoman hidup umat
islam.
b. Meningkatkan pemahaman Al-Qur’an surat Al-Faatihah, dan surat pendek
pilihan lainnya melalui upaya menerapkan cara membacanya, menangkap
maknanya, memahami kandungan isinya, dan mengaitkannya dengan
fenomena kehidupan.
c. Menghafal dan memahami makna hadis-hadis yang terkait dengan tema isi
kandungan surat atau ayat sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
3. Tingkat Madrasah Aliyah
Mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di Madrasah Aliyah adalah salah satu mata
pelajaran PAI yang merupakan peningkatan dari Al-Qur’an Hadis yang telah
dipelajari oleh peserta didik di tingkat MTs/SMP. Peningkatan tersebut dilakukan
dengan cara mempelajari, memperdalam, serta memperkaya kajian Al-Qur’an dan
Hadis terutama menyangkut dasar-dasar keilmuannya sebagai persiapan untuk
melanjutkan ke pendidikan tinggi, serta memahami dan menerapkan tema-tema

11
tentang manusia dan tanggung jawabnya dimuka bumi, demokrasi serta
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam perspektif Al-Qur’an dan
Hadis sebagai persiapan untuk hidup bermasyarkat.
Berdasarkan salinan dari Lampiran Peraturan Menteri Agama RI No 2 tahun
2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama
Islam dan Bahasa Arab di Madrasah Aliyah berbicara mengenai hal-hal seperti
berikut:
a. Masalah-masalah dasar ilmu Al-Qur’an dan Hadis meliputi:
- Pengertian Al-Qur’an menurut para ahli
- Pengertian hadis, sunnah, khabar, atsar dan hadis qudsi
- Bukti keotentikan Al-Qur’an ditinjau dari segi keunikan redaksinya,
kemukjizatannya, dan sejarahnya
- Isi pokok ajaran Al-Qur’an dan pemahaman kandungan ayat-ayat yang
terkait dengan isi pokok ajaran Al-Qur’an
- Fungsi Al-Qur’an dalam kehidupan
- Fungsi hadis terhadap Al-Qur’an
- Pengenalan kitab-kitab yang berhubungan dengan cara-cara mencari
surat dan ayat dalam Al-Qur’an
- Pembagian hadis dari segi kuantitas dan kualitasnya
b. Tema-tema yang ditinjau dari perspektif Al-Qur’an dan hadis yaitu:
- Manusia dan tugasnya sebagai khalifah dibumi
- Demokrasi
- Keikhlasan dalam beribadah
- Nikmat Allah dan cara mensyukurinya
- Perintah menjaga kelestarian lingkupan hidup
- Pola hidup sederhana dan perintah menyantuni para dhuafa
- Berkompetisi dalam kebaikan
- Amar ma’ruf nahi munkar
- Ujian dan cobaan manusia
- Tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat
- Berlaku adil dan jujur

12
- Toleransi dan etika pergaulan
- Etos kerja
- Makanan yang halal dan baik
- Ilmu pengetahuan dan teknologi

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan dan pendekatan pembelajaran Al-Qur’an Hadis adalah agar murid
mampu membaca, menulis, menghafal, mengartikan, memahami, dan terampil
melaksanakan isi kandungan Al-Qur’an hadis dalam kehidupan sehari-hari
sehingga menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah Subhanahu
Wata’ala. Sedangkan sumber belajar dan media belajar adalah kedua komponen
yang sangat penting dalam proses belajar mengajar untuk menunjang
pembelajaran, dengan penyampaian komunikasi yang baik dan dapat dipahami
serta diterima oleh peserta didik.
B. Saran
Sekarang ini, guru dituntut untuk menjadi profesional. Maka berbagai upaya
harus dilakukan untuk meningkatkan kualitasnya. Salah satunya mengembangkan
bahan ajar. Dalam mengembangkan bahan ajar, banyak langkah-langkah yang
harus ditempuh oleh guru. Bahan ajar yang begitu banyak juga perlu didukung
oleh kreativitas guru untuk mengemasnya dalam satu kesatuan bersama dengan
strategi pembelajaran dan unsur-unsur lainnya.

14
DAFTAR PUSTAKA
Prastowo, Andi. Pembelajaran Konstruktivistik-Scientific Untuk Pendidikan
Agama di Sekolah/Madrasa: Teori, Aplikasi dan riset terkait. Jakarta: Rajawali
Pers, 2014.
Mardiyo. Pengajaran Al-Qur’an: dalam Chabib Thoha,Saifuddin Zuhri dan
Syamsudin Yahya(Eds),Metodologi Pengajaran Agama. Yogyakarta:Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Bekerja sama dengan Pustaka Pelajar, 2004.
http://www.mimasaran2.sch.id/2016/01/tujuan-pembelajaran-quran-hadis
http://superbbm.blogspot.com/2011/05/ruqng-lingkup-materi-al-quran-hadis
http://quranhadis20.wordpress.com/2011/04/10/pengenalan-mata-pelajaran-quran-
hadis-tingkat-madrasah-aliyah
http://duniapendidikanilmu.blogspot.com/2011/06/telaah-materi-al-quran-hadis

15

Anda mungkin juga menyukai