Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Humas
Pendidikan” dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa penyusunan
makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya
bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas
terselesainya makalah ini, maka dengan tulus penulis sampaikan terima kasih
kepada pihak-pihak yang turut membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang
berhubungan dengan judul makalah ini.

Pinangsori, September 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 2
A. Pengertian Humas Pendidikan ........................................................ 2
B. Komponen-Komponen Humas ....................................................... 3
C. Jenis-Jenis Humas Pendidikan ........................................................ 4
D. Tujuan Kerjasama Sekolah dan Masyarakat ................................... 5
E. Prinsip-prinsip Hubungan Sekolah dan Masyarakat ....................... 6
F. Penyelenggaraan Humas Pendidikan .............................................. 7
BAB III PENUTUP....................................................................................
A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia


adalah bagaimana meningkatkan mutu pendidikan di setiap jenjang, khususnya
jenjang sekolah dasar agar mampu bersaing di era global. Sekolah dasar sebagai
bagian dari pendidikan dasar dalam penyelengaraannya menggunakan manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS) dan sekolah berbasis masyarakat
(MBS).
Standar pelayanan minimal disusun bersifat makro sehingga perlu
diinterpretasikan dalam bentuk berbagai standar. Salah satu standar yang perlu
diperhatikan adalah administrasi sekolah yang juga merupakan salah satu laporan
dalam sistem pendidikan di sekolah. karena pendidikan tidak terlepas dari
beberapa komponen yang mana di antara komponen-komponen tersebut saling
berkaitan satu sama lainnya antara lain adalah pemerintah sekolah atau pendidik
dan masyarakat. kali ini penulis akan membahas secara khusus yaitu adrimistasi
humas, untuk lebih jelasnya maka penulis jelaskanpada bab-bab berikutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian humas pendidikan ?
2. Apa sajakah komponen-komponen humas ?
3. Apa sajakah jenis-jenis humas ?
4. Apa tujuan kerjasama sekolah dan masyarakat ?
5. Bagaimana prinsip-prinsip Hubungan Sekolah dan Masyarakat ?
6. Bagaimana penyelenggaraan humas pendidikan ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Humas Pendidikan

Humas merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam


pengelolaan pendidikan, karena keberhasilan suatu lembaga pendidikan juga
sangat ditentukan oleh berfungsi atau tidaknya humas pendidikan.
Dalam bahasa inggris humas disebut dengan “public relation”, oleh sebab
itu yamg menjadi dasar dari humas tersebut adalah komunikasi.
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil pengertian bahwa humas
pendidikan adalah serangkaian kegiatan organisasi untuk menciptakan hubungan
yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di
dalam maupun di luar organisasi. Hubungan yang harmonis  itu dimaksudkan agar
sekolah mendapat dukungan yang positif dalam usaha menciptakan kerjasama
yang efektif dan efisien, dalam usaha mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran
disekolah.1[1]
Hubungan yang harmonis itu ditandai oleh beberapa hal antara lain:

1. Adanya saling pengertian antara sekolah dengan pihak-pihak yang terkait.


2. Adanya kegiatan saling menbantu dan saling melengkapi antara sekolah
dengan masyarakat, yang dapat digunakan untuk kepentingan dan
kemajuan pendidikan disekolah.
3. Adanya kerjasama yang erat antara sekolah dengan pihak-pihak yang
ikut  bertanggung jawab atas sukses nya pendidikan dan pengajaran di
sekolah yang bersangkutan.2[2]

Adapun tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat adalah sebagai


berikut:

1[1] Asnawir, Administrasi Pendidikan, IAIN IB Pres Padang, (Padang, 2005) cet. 1, h. 333-334
2[2] Ibit. h. 335

2
1. Untuk meningkatkan kualitas belajar dan pertumbuhan anak.
2. Untuk meningkatkan tujuan dan kualitas kehidupan masyarakat.
3. Untuk mengembangkan antusias atau semangat masyarakat dalam
membantu kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.

Kepala sekolah sebagai pimpinan pendidikan di sekolah harus pandai-


pandai menyusun program yang dapat menampung berbagai aspirasi yang ada
dalam masyarakat. Dengan jalan demikian akan terjadi penyatuan variasi
pendapat dalam lingkungan masyarakat sehingga terbentuk pengertian yang utuh.
Ada beberapa jalan yang dapat ditempuh dalam membentuk “public
opinion” tersebut antara lain:

a. Tingkat kan pengertian masyarakat akan policy pendidikan di sekolah.


b. Tanamkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan-kebutuhan sekolah.
c. Gali minat dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya peningkatan diri
nya.
d. Tunjuk kan kepada masyarakat akan kegiatan-kegiatan sekolah.
e. Dorong masyarakat dengan cara bijaksana untuk memahami dan
membantu kegiatan sekolah.

B. Komponen-Komponen Humas

Pada dasarnya inti dari kegiatan humas adalah proses komunikasi,


sehingga yang menjadi komponen-komponen atau elemen-elemen dari humas
tersebut tidak berbeda dengan komponen-komponen atau unsur-unsur dari
komunikasi.
Komponen-komponen komunikasi tersebut meliputi:

a. Sumber berita atau “sender”


b. Pesan atau “message”
c. Media atau “channel”
d. Penerima berita atau “receiver”
e. Umpan balik atau “feed buck”

3
f. Tujuan atau “goal” 3[3]

C. Jenis-Jenis Humas Pendidikan

Humas pendidikan melibatkan banyak unsur antara lain kepala sekolah,


guru, orang tua murid/siswa, masyarakat dan pemerintah. Dengan memperhatikan
unsure-unsur tersebut maka humas pendidikan dapat dikelompokkan kepada:

1. Ditinjau dari formal atau tidak formal komunikasi yang digunakan maka
humas pendidikan terdiri dari:
a. Komunikasi formal, yaitu komunikasi yang dilakukan secara resmi
oleh petugas-petugas yang ditunjuk oleh sekolah
b. Komunikasi informal, yaitu komunikasi yang dilakukan dalam suasana
yang tidak resmi, tidak melalui jalur –jalur  sistimatis atau jalur- jalur
yang telah ditentukan
2. Dilihat dari arah komunikasi, maka humas pendidikan tersebut dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
a. Kounikasi keatas atau “bottom up” yaitu komunikasi yang dilakukan
oleh bawahan atauorang yang lebih rendah kepada atasan atau orang
yang lebih tinggi kedudukan nya. Komunikasi ini lebih bnyak
berbentuk laporan, keluhan atau saran.
b. Komunikasi kebawah atau “top down”  yaitu omunikasi yang
dilakukanoleh orang atau badan yang lebih tinggi kedudukan nya
kepada orang yang lebih rendah, atau dari atasan kepada bawahan.
Komunikasi dalan bentuk ini lebihbnyak dalm bentuk perintah, tugas,
teguran, edaran an sebagainya
c. Komunikasi mendatar atau “horizontal” yaitu komunikasi yang
dilakukan antara orang atau badan yang setara atau sama derajat nya,
misalnya komunikasi sesama guru, sesame kepala sekolah, dan
sebagainya.

3[3] Ibit. H. 337

4
3. Ditinjau dari hubungan nya dengan organisasi, maka komunikasi itu dapat
dikelompokkan kepada:
a. Komunikasi internal, yaitu komunikasi yang terjadi didalam
lingkungan organisasi atau sekolah yang bersangkutan.
b. Komunikasi eksternal, yaitu komunikasi yang terjadi antara satu
oganisasi dengan organisasi lainnya.4[4]

D. Tujuan Kerjasama Sekolah dan Masyarakat

Tujuan kerjasama antara sekolah dengan masyarakat adalah:

1. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang


ingin dicapai oleh sekolah.
2. Meningkatkan pemahaman sekolah tentang keadaan dan aspirasi
masyarakat tentang sekolah.
3. Menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya
peran pendidikan atau sekolah dalam pembangunan.
4. Membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat untuk dapat
membantu sekolah.
5. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang tanggung jawab
sekolah untuk memenuhi harapan masyarakat mengenai hal-hal yang
mungkin disumbangkan sekolah terhadap kepentingan masyarakat.
6. Mengusahakan dukungan dan bantuan dari masyarakat untuk memperoleh
sumber-sumber yang diperlukan dalam rangka memenuhi dan
meningkatkan keperluan sekolah.
7. Saling membantu dan mengasihi.
8. Sekolah dapat memperoleh bantuan keuangan atau bantuan lainnya demi
kemajuan sekolah.

4[4] ibit. H. 338-340

5
E. Prinsip-prinsip Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Ada beberapa prinsip hubungan sekolah dan masyarakat antara lain:

1. Mengetahui masalah pendidikan secara meyakinkan, singga tidak terjadi


kesimpang siuran dalam melakukan pekerjaan disekolah.
2. Melaksanakan program pendidikan dengan baik dan bersahabat dengan
masyarakat.
3. Ketahui keadaan masyarakat, yang meliputi sikap, problem, sumber-
sumber yang ada dalm masyarakat.
4. Lakukan survey tentang masyarakat untuk menghimpun informasi.
5. Lengkapi bahan-bahan dan dokumen-dokumen tentang keadaan
masyarakat.
6. Lakukan kunjungan kerumah , untuk mengetahui perkembangan anak dan
informasi tentang masyarakt.
7. Layani masyarakat dengan sebaik-baik nya.
8. Ikut sertanya sekolah dalam kegiatan masyarakat.5[5]

Disamping prinsip-prinsip di atas, ada juga yang mengemukakan beberapa


prinsip lainnya yang harus dipunyai oleh humas pendidikan tersebut:

1. Prinsip otoritas
2. Prinsip kesederhanaan
3. Prinsip sensivitas
4. Prinsip kejujuran
5. Prinsip ketepatan

F. Penyelenggaraan Humas Pendidikan

5[5] Purwanto, Ngalim. Administrasi pendidikan dan supervise pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosda Karyta, 2007H. 348-349

6
Penyelenggaraan humas pendidikan dapat dilihat dari dua segi, yaitu dari
segi proses dan dari segi jenis kegiatan.

1. Dari Segi Proses


Dari segi proses, humas pendidikan meliputi kegiatan:
a. Perencanaan program.
Dalam merencanakan humas pendidikan perlu dipertimbangkan beberapa
hal, antara lain: dana yang tersedia, keadaan masyarakat, areal jangkauan,
sarana serta media dan teknik yang digunakan. Untuk itu dapat dilakukan
beberapa kegiatan antara lain:
1) Mengembangkan kebijaksanaan
2) Perlu memahami kegiatan masyarakat
3) Menentukan sasaran dan jenis kegiatan
4) Menentukan kriteria
b. Pengorganisasi
Perlu disusun hubungan sekolah dan masyarakat secara baik dan
terencana. Hubungan ini harus dikoordinasikan oleh kepala sekolah
dengan pihak-pihak terkait.
c. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan yang perlu diperhatikan adalah adanya koordinasi
antara bagian-bagian yang terkait dalam melakukan kegiatan humas
tersebut. Begitu juga dalam penggunaan waktu perlu adanya sinkronisasi
dengan perencanaan yang telah dibuat. 
d. Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan untuk mengetahui efektivitas dan  efisiensi usaha
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

2. Dari Segi Kegiatan


Dari segi kegiatan, humas tersebut dapat dilakukan melalui beberapa cara:

a. Tatap muka

7
Teknik tatap muka tersebut dapat berupa:
1) Tatap muka kelompok
2) Tatap muka individual
3) Kunjungan ke sekolah
4) Kunjungan kerumah murid
b. Laporan kepada orang tua
Laporan sekolah kepada orang tua dapat berupa buku rapor, yaitu buku
kemajuan- kemajuan hasil belajar anak di sekolah.
c. Publikasi sekolah
Publikasi sekolah adalah kegiatan memberikan informasi kepada orang
tua/wali murid dan pihak-pihak yang membutuhkan tentang kegiatan-
kegiatan yang telah dan yang akan dilakukan sekolah. Kegiatan ini
dimaksud agar sekolah dapat dukungan positif dari orang tua/wali kelas
dan dari masyarakat pada umumnya.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada lembaga pendidikan publik relations atau humas juga sangat


dibutuhkan. Apalagi pada era global yang menyebabkan terjadinya perubahan-
perubahan pada aspek kehidupan masyarakat. Humas berperan penting untuk
membangun image positif terhadap lembaga pendidikan  baik dalam era global
maupun dalam era etonomi pendidikan. Selain itu humas juga harus mampu
menciptakan dan menjaga hubungan yang harmonis baik secara internal maupun
eksternal dalam lembaga pendidikan, serta humas juga harus mampu menegelola
informasi kepada publik terkait dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada
lembaga pendidikan, karena lembaga pendidikan dituntut untuk menyesuaikan
dengan perubahan – perubahan yang terjadi pada era global.

B. Saran

Mengingat pentinganya keberadaan humas pada lembaga pendidikan,


maka lembaga pendidikan juga harus mulai mengfungsikan kembali peran humas
yang sudah tidak dianggap penting bagi sebagian lembaga pendidikan yang ada.
Peran humas dalam sekolah tidak hanya menjadi alat dalam menyeleseikan
masalah saja, tetapi dapat menjadi tempat untuk membangun image yang baik,
sehingga reputasi yang baik dapat tercipta pada lembaga pendidikan dan
masyarakat dapat memberi kepercayaan pada lembaga tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

Asnawir, Administrasi Pendidikan, IAIN IB Pres Padang, (Padang, 2005) cet. 1


Purwanto, Ngalim. Administrasi pendidikan dan supervise pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosda Karyta, 2007
Gunawan, H. Ary, Administrasi sekolah (Administrasi pendidikan mikro),
Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2002.
Burhanuddin, Yusak, Administrasi Pendidikan, Bandung: CV. Pustaka setia,
1998.

10

Anda mungkin juga menyukai