IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN DI INDONESIA

Kelompok 8:
1. Marthatia Maulina 23050200021
2. Icha Muftia Ariani 23050200022
• Pendidikan multikultural adalah konsep atau
ide sebagai rangkaian kepercyaan (set of
believe) dan penjelasan yang mengakui dan
menilai pentingnya keragaman budaya etnis
dalam membentuk gaya hidup, pengalaman
sosial, identitas pribadi, dan kesempatan
pendidikan dai individu, kelompok, ataupun
negara.
A. Paradigma pendidikan multikultural
Kemajemukan sebagai ciri khas indonesia
Kemajemukan dapat dilihat dari dua perspektif yaitu
perspektif horizontal dan perspektif vertikal. Dalam perspektif
horizontal kemajemukan bangsa dapat dilihat dari perbedaan
agama, estnis, bahasa daerah, geografis dan budaya. Sedangkan
dalam Perspektif vertikal kemajemukan bangsa dilihat dari tingat
pendidikan, ekonomi, dan tingkat sosial budaya. Kemajemukan
in memiliki 2 dampak:
a. Dampak positf yaitu memiliki kekayaan khazanah budaya
yang beragam
b. Dampak negatif yaitu memicu adanya konflik antar
kelompok masyarakat
B. Urgensi pendidikan multikultural di Indonesia
a. Masa depan memerlukan Kreativitas
Masa depan hanya dapat dihadapi dengan kreativitas. Meskipun, posisi keadaan
sekarang memiliki peran penting untuk memicu kreativitas.

b. Munculnya konflik sebagai konsekuensi dinamika kohesivitas sosial

Akar munculnya konflik dalam masyarakat multikultural yaitu : adanya perebutan
sumber daya , alat-alat produksi dan keempat ekonomi, benturan kepentingan politik ,
ideologi dan agama.

c. Spektrum kultur masyarakat idonesia merupakan tantangan

Terjadinya pada era globalisasi ini pendidikan multikultural memiiki tugas ganda yaitu
menyatukan bangsa yang terdiri atas berbagai macam budaya dan harus menyiapkan
bangsa indonesia untuk siap menghadapi arus budaya luar yang masuk ke negeri ini
C. Praktik pendidikan multikultural di Indonesia
1. Bentuk pendidikan multikutural
Tujuan umum pendidikn multikutural
a. mengembangkan pemahaman yang medasar tentang proses
menciptakan sistem dan menyediakan pelayan pendidikan yang
setara
b. menghubungkan kurikulum dengan karakter guru, budaya
sekolah, dan konteks ligkungan sekolah untuk membangun visi
‘lingkungan sekolah yang setara’
Contonya : Memberikan pengetahuan, pemahaman, sikap dan
tindakan dalam mengembangkan perbedaan dan persamaan
peserta didik dengan jenis kelamin, ras, budaya, dan agama.
2. Kurikulum berbasis kompetensi
Dapat diartikan sebagai konsep kurikulum yang menekankan
pada pengembangan kemampuan melakukan tugas-tugas dengan
standar tertentu sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta
didik. Contohnya penguasaan terhadap kompetensi tertentu.
3 Landasan teoritis yang mendasari kurikulum berbasis
kompetensi
a) Adanya pergeseran dari pembelajaran kelompok ke indivdu
b) Pengembangan konsepp belajar tuntas
c) Pendefinisian kembali terhadapp bakat
3. Prinsip dasar pengembagan model pembelajaran
mutikultural
a) Pengenalan diri
b) Menghasilkan sebuaah perubahan
c) Menekankan aspek afektif dan kognitif
 PROBLEMATIKA
• Kendala(hambatan) yang dihadapi dalam pembentukan akhlak
remaja dari peran masjid sebagai lembaga pendidikan islam.
PEMECAHAN
• Menyediakan masjid sebagai sarana pendidikan yang cukup
baik yang dilengkapi dengan saran prasarana penunjang
pendidikan
• Komunikasi dan kerja sama yang baik antara pimpinan,
pengurus takmir masjid, remaja masjid dan jamaah di
masyarakat.
• Adanya variasi kegiatan yang bisa menjadi faktor pendukung
proses pendidikan islam dalam pembentukan akhlak remaja
 PROBLEMATIKA
• Banyaknya anak-anak zaman sekarang yang kurang adanya
pengawasan dan pengarahan dari orang tua sehingga
mengakibatkan sang anak menghargai, menghormati, dan
mentoleransi tentang adanya perbedaan yang ada disekolah,
lingkungan masyarakat dan dirumah.
PEMECAHAN
• Sebaiknya Orang tua harus lebih memberi pengarahan kepada
anak agar anak lebih mau menghargai perbedaan yang ada.
• Memberikan perhatian khusus kepada anak agar dia tidak
merasa kurang kasih sayang yang dapat mengakibatkan anak
menjadi membangkang kepada orang tua