OLEH:
PROF AMELIA FAUZIA, MA, PHD
Bismillahirrahmanirrahim
I. PENDAHULUAN
Bencana Pandemi Covid-19 ini meluluhlantakkan dunia,
membuat dunia sedikit berhenti dari aktivitas hingar
bingarnya. Dunia terdampak pandemi dan kita menjadi saksi
sejarah, bagaimana manusia merespon pandemi. Pengukuhan
ini terdampak pandemi. Bagaimana pengukuhan yang SK nya
sudah lewat lebih dari satu tahun baru bisa dilakukan pada
pagi hari ini, dengan undangan offline terbatas, sedangkan
sebagian hadirin yang lain bisa menyimak lewat aplikasi secara
online, dan waktu orasi yang hanya singkat. Kita menjadi saksi
sejarah.
Inagurasi ini tentu saja merupakan kebahagiaan bagi kami,
namun juga sekaligus kesedihan. Saya bisa membayangkan
bagaimana perasaan Ibn Hajar al-Asqalani (1372-1449), yang
kehilangan anak-anaknya akibat wabah tha'un di abad 15M
(Badzlu al Maun Fi Fadhli al Thaun, 1449 M) dan menulis kitab
yang memberi pengetahuan berharga bagi manusia yang
hidup di abad-abad setelahnya. Ibu Mertua saya, Hj Sochimah
pada 17 November lalu berpulang menghadap ilahi rabbi
terkena virus covid-19. Sebelum berpulang, dari sunyi di ruang
isolasi, ibu meminta kami untuk bersabar. Kepergiannya
penuh hikmat, diiringi doa secara virtual lewat aplikasi video
call dan zoom.
70 tahun yang lalu, cerita kesedihan akibat wabah juga
menimpa keluarga kami. Menjelang akhir masa pemerintah
kolonial Belanda, Mbah Robingah, ibunda dari Prof H Ridlo
Masduki, ayahanda kami, berpulang karena wabah kolera. Jika
dua peristiwa itu dilihat lebih dekat, ada kesamaan. Ibu
tertular ketika mengikuti kegiatan berjanjen (pengajian dalam
rangka peringatan Maulid Nabi yang diisi dengan pembacaan
1
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
2
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
3
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
4
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
5
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
6
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
10
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
11
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
13
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
14
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
15
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
16
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
18
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
19
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
20
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
22
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
Penutup
Pada pembuka pidato ini saya memulai dengan pandemi dan
wabah untuk masuk pada fenomena praktik filantropi dalam
sejarah Indonesia. Dalam sejarah manusia dan kemanusiaan,
pandemi hanya lah salah satu dari sekian banyak problem
kemanusiaan yang direspon dengan praktik kedermawanan.
Sayangnya belum banyak upaya penggalian sejarah lampau
untuk memperkaya bukti-bukti tentang praktik filantropi Islam
dan filantropi secara umum. Padahal kekuatan tradisi
filantropi yang kita menikmati saat ini—salah satunya disebut
sebagai negara yang paling dermawan di dunia--adalah hasil
perjalanan panjang dari pemikiran dan kebudayaan
sebelumnya. Sekelumit temuan-temuan dari sejarah Islam di
Indonesia ini menguatkan argument mengenai adanya praktik
filantropi Islam yang berbasis kuat kepada kemanusiaan
inklusif. Masih banyak pekerjaan rumah untuk memperkuat
praktik filantropi Islam dan filantropi berbasis agama yang
menguatkan keseimbangan relasi antara negara dan agama.
Praktik filantropi menjadi salah satu tulang punggung untuk
civil society dan upaya untuk penguatan sisi kemanusiaan
inklusif yang menjadi krusial dalam konteks kebangsaan.
23
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
REFERENSI
24
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
charitable-networks-from-southeast-asia-to-the-middle-
east/
-------. 2018b. ‘Indonesian aid to Rakhine State, Myanmar:
Islamic humanitarianism, soft diplomacy, and the
question of inclusive aid’, Oxford Department of
International Development. url:
http://www.qeh.ox.ac.uk/blog/indonesian-aid-rakhine-
state-myanmar-islamic-humanitarianism-soft-
diplomacy-and-question
--------, Sri Hidayati, Emi Ilmiah, dan Endi Aulia Garadian. 2018.
Ringkasan Eksekutif. Laporan Penelitian Fenomena
Praktik Filantropi Masyarakat Muslim dalam Kerangka
Keadilan Sosial di Indonesia, Jakarta, Divisi Penelitian
Social Trust Fund UIN Jakarta.
-------, 2017. Islamic Philanthropy in Indonesia: Modernization,
Islamization and Social Justice, ASEAS-Austrian Journal of
South-East Asian Studies, 10(2), pp. 223-236. (Dec,
online).
-------. 2017. Penolong Kesengsaraaan Umum, The charitable
activism of Muhammadiyah during the colonial period.
South East Asia Research 1-16. Volume: 25 issue, no 4,
379-394. December 1, 2017.
-------. 2016. Fenomena Wakaf di Indonesia: Tantangan
Menuju Wakaf Produktif. With Nani Almuin, Tati Rohayati
and Endi Aulia Garadian. Jakarta: Badan Wakaf Indonesia.
-------. 2016 Filantropi Islam. Sejarah dan Kontestasi
Masyarakat Sipil dan Negara di Indonesia, Yogyakarta:
Gading.
------. 2013. Faith and the State: A History of Islamic
Philanthropy in Indonesia, Leiden: Brill.
26
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
27
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
28
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
Gelar guru besar ini tidak akan bisa saya capai tanpa
kedermawanan yang dilakukan oleh banyak orang di sekitar
saya, baik langsung maupun tidak langsung. Guru Besar ini
saya dedikasikan kepada almarhum Prof H Ridlo Masduki, alm
Prof. Mc Ricklefs, Prof Azyumardi Azra, Prof Komaruddin
Hidayat, Prof Nico Kaptein yang memberi saya kepercayaan
dan dukungan serta bimbingan studi, fellowship dan beragam
kegiatan yang saya lakukan.
Prof. Michael Feener, Prof Kenneth Dean (Asia Research
Institute NUS), Prof Kathleen McCharty dari Center of
philanthropy and civil society, dan associate Prof Minako
Sakai, school of Humanities and social science UNSW Australia
atas kesempatan fellowship yang mencerahkan dan produktif.
Suami tercinta Amir Maruf yang selalu mendampingi dalam
susah dan senang, dan menjadi partner riset terbaik; dua anak
saya, Elkana Alifi Maruf yang saat ini di Busan, Korea Selatan,
dan Farhan Erucakra Maruf yang saat ini di Singapura, terima
kasih atas dukungan yang tak terbatas.
Satu hal yang membuat saya menjadi spesialis dalam bidang
filantropi Islam adalah kesempatan untuk melakukan riset
mengenai filantropi untuk keadilan sosial yang dibiayai oleh
Ford Foundation. Terima kasih kepada Suzanne Siskel, Prof
Abdulllahi Ahmed Annaim, rekan-rekan di Ford Foundation
Jakarta, yang menginspirasi pembuatan lembaga Social Trust
Fund UIN Jakarta.
Lembaga UIN Jakarta, Rektor Prof Amany Lubis, Prof Dede
Rosada, Bapak Murni Djamal, Dekan fakultas adab Dr Saiful
Umam, Prof Oman Fathurrahman dan Prof Sukron kamil , yang
semuanya mendukung saya melakukan riset. Tidak lupa, para
29
NEGARA, CIVIL SOCIETY DAN KEMANUSIAAN
DALAM LINTASAN SEJARAH FILANTROPI ISLAM DI INDONESIA
Assalamu’alaikum wr wb.
30
=====
BIO DATA
Research Gate :
https://www.researchgate.net/profile/Amelia_Fauzia
Education
PhD program at Asia Institute, the University of Melbourne, in
Indonesian History and Philanthropic Studies, Jan 2004-Sept
2008. (Funded by the scholarship from the AusAid).
Master Degree Program (S2) in Islamic Studies at the
University of Leiden, 1996-1998, cum laude. (Funded by the
scholarship of INIS, the Netherlands).
Undergraduate Degree (S1) at the Department of Islamic
History and Civilizations at IAIN (State Institute of Islamic
Studies) Jakarta, 1990-1995, cum laude.
Islamic Boarding School (pesantren senior & junior high
school) at Darunnajah Jakarta, 1984-1990.
2000. ‘Sejarah Kota yang Langka’. In Gatra, no. 32, VI, June
2000, p. 58.
TEACHINGS EXPERIENCE
FACILITATORS, CONSULTANTS