Anda di halaman 1dari 18

ISBN : 978-602-73365-5-1

PROSIDING
DISEMINASI HASIL PENELITIAN DOSEN PEMULA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI HARAPAN MEDAN
Medan, 22 Agustus 2017

Tim Editor :
Dr. Tapi Rondang Ni Bulan, SE.,M.Si.
H. Kersna Minan, SE.,M.Si.,Ak.,CA.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Harapan Medan


2017
KATA SAMBUTAN

Puji syukur yang setinggi-tingginya kepada Tuhan Yang Maha Esa


atas kesempatan serta kekuatan yang diberikan-Nya kepada kita semua,
sehingga kita dapat menyelesaikan Prosiding Diseminasi Hasil Penelitian
Dosen Pemula ini sebaik mungkin. Prosiding ini merupakan salah satu luaran
penelitian untuk Penelitian Hibah Dana Kemenristekdikti tahun 2017,
khususnya Penelitian Dosen Pemula, yang berisi artikel hasil-hasil penelitian
Dosen Tetap STIE Harapan Medan. Hal ini merupakan komitmen para Dosen
Tetap STIE Harapan Medan untuk terus mengadakan penelitian sebagai salah
satu hasil nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, selain melakukan
pengajaran dan pengabdian pada masyarakat.
Penelitian merupakan suatu proses pengumpulan, penelusuran dan
pengolahan data-data yang diperlukan untuk tujuan tertentu. Riset
atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang
dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk
menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta.
Para Dosen tetap STIE Harapan secara berkala dan berkesinambungan
terus menghasilkan penelitian-penelitian terutama yang berkaitan dengan
bidang ekonomi dan bisnis. Salah satunya dapat dilihat pada publikasi
hasil penelitian seperti hal nya prosiding ini. Dengan publikasi melalui
prosiding ini, hasil- hasil penelitian dari para Dosen Tetap STIE Harapan
Medan diharapkan dapat memberikan manfaat, baik untuk pihak internal
STIE Harapan Medan maupun dunia praktisi/usahawan.
Sebelum kami akhiri sambutan ini, maka izinkan pula kami untuk
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang
terlibat di dalam penyusunan prosiding ini. Akhirnya, hanya kepada Tuhan
Yang Maha Esa kita memohon agar hasil-hasil kajian dari insan akademisi ini
dapat memberi manfaat yang diharapkan kita bersama, Amin.

Medan, 22 Agustus 2017

Kepala Pusat Penelitian Ilmiah


STIE Harapan Medan

i
KATA PENGANTAR

Dunia usaha nasional harus terus meningkatkan daya saing agar


mampu bersaing dan akhirnya unggul bersaing, dalam hal menjalankan
operasionalitas usaha dan mencapai tujuan usaha, terutama pada masa
sekarang ini. Persaingan antar dunia usaha pada masa keterbukaan yang
ditandai oleh mulai diberlakukannya Komunitas Ekonomi Asean (Asean
Economic Community/AEC), membuat keterbukaan di dalam negara Asean
untuk perdagangan barang, jasa, investasi, modal, dan pekerja negara. Oleh
karena itu, sudah seharusnya dunia usaha dan dunia pendidikan tinggi
bersinergi dalam hal menjawab tantangan ini.
Dalam pendidikan tinggi, dosen sebagai staf pengajar, memiliki
tanggung jawab, bukan saja kepada pihak internal, yaitu institusi pendidikan,
tapi juga pada pihak eksternal dan pemerintah. Pemerintah melalui
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, selalu memfasilitasi
dosen dalam melakukan tridharma perguruan tinggi dengan baik, agar dapat
menghasilkan tenaga kerja siap kerja serta menghasilkan luaran penelitian
yang dapat digunakan langsung oleh masyarakat maupun dunia industri. Jelas
terlihat hubungan antara dunia ekonomi dan bisnis dengan pendidikan
tinggi.
Salah satu luaran hasil penelitian adalah publikasi pada prosiding
diseminasi hasil penelitian. Prosiding diseminasi hasil penelitian ini berisi
artikel-artikel hasil Penelitian Dosen Pemula yang berasal dari Penelitian
Dana Hibah Kemenristekdikti 2017 STIE Harapan Medan. Dalam prosiding
hasil-hasil penelitian ini, mengandung topik-topik yang sangat berhubungan
erat dengan dunia ekonomi, mencakup topik ekonomi akuntansi dan ekonomi
manajemen.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih atas partisipasi serta
kesempatan yang telah diberikan kepada para peneliti sehingga para peneliti
dapat mempublikasikan hasil penelitiannya. Semoga kedepannya Prosiding
Diseminasi Hasil Penelitian ini dapat terus diterbitkan agar dapat mendorong
para rekan-rekan dosen untuk secara berkesinambungan menghasilkan
artikel-artikel penelitian yang bermanfaat.

Medan, 22 Agustus 2017

Tim Editor

ii
Medan, 22 Agustus 2017
978-602-73365-5-1

Daftar Isi

Kata Sambutan ..................................................................................................................... i

Kata Pengantar .................................................................................................................... ii

Daftar Isi .............................................................................................................................. iii

Analisis Inovasi Produk, Proses Dan Administrasi Terhadap Kepuasan Nasabah


Dalam Mendukung Gerakan Nasional Non Tunai Di Indonesia
Indra Syafii & Bunga Aditi ............................................................................................. 1

Dampak Faktor Sosial Dan Pribadi Terhadap Pengambilan Keputusan Konsumen


Dalam Membeli Produk Pada Mini Market
Hafriz Rifki Hafas & Muhammad Fauzan Azhmy ..................................................... 15

Analisis Perbedaan Persepsi Konsumen Tentang Kualitas Menggunakan Dimensi


Performance Dan Conformance
Aulia Arief Nasution, Sunaryo & Alvin Fahlevi .......................................................... 29

Pengaruh Likuiditas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Volume Perdagangan Saham


Teuku Qaedi Aufar & Ibnu Austrindanney Sina Azhar ............................................ 40

Analisis Determinasi Kualitas Audit Dengan Dimediasi Oleh Prosedur Audit


Wan Fachruddin, Syamsul Bahri & Angelia Pribadi ................................................. 50

Pengaruh Pendapatan, Inflasi Dan Pad Terhadap Kemiskinan Di Kabupaten Kota


Propinsi Sumatera Utara
Muhammad Arief & Diena Fadhilah............................................................................. 66

Pengaruh Moral Wajib Pajak, Sikap Wajib Pajak Dan Terhadap Kepatuhan Pajak
Melalui Pemahaman Akuntansi
Ahmad Sani & Azwansyah Habibie .............................................................................. 80

iii
ANALISIS INOVASI PRODUK, PROSES DAN ADMINISTRASI
TERHADAP KEPUASAN NASABAH DALAM MENDUKUNG
GERAKAN NASIONAL NON TUNAI DI INDONESIA

Indra Syafii, SE, MM.1) ,Bunga Aditi, SE, M.Si.2)


1
Prodi Akutansi, STIE Harapan
(indrasyafii@icloud.com)
2
Prodi Manajemen, STIE Harapan
(bunga.aditi09@yahoo.com)

Abstrak

Sistem pembayaran non tunai adalah fasilitasi bank sentral untuk memperlancar
seluruh transaksi giralisasi dan perkembangan instrumen alat pembayaran yang
digunakan dalam memperlancar seluruh jenis transfer dana dan perkembangan
alat pembayaran non tunai lainnya. Maraknya peredaran uang palsu di Indonesia
disebabkan oleh beberapa faktor baik ekonomi, teknologi maupun lingkungan.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan peredaran uang palsu. Bank
Indonesia telah mencanangkan kesadaran masyarakat melalui sebuah gerakan
yang disebut Gerakan Nasional Non Tunai. Dalam melakukan inovasi, Bank
Indonesia berusaha menciptakan nilai positif bagi masyarakat melalui penciptaan
produk baru dan melakukan proses dan administrasi yang lebih baik dari pada
produk sebelumnya. Kepuasan nasabah telah menjadi konsep sentral dalam teori
dan praktik pemasaran, serta merupakan salah satu tujuan essential bagi aktivitas
bisnis.
Jenis penelitian menggunakan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah
masyarakat sebagai nasabah yang berada di dalam wilayah Kota Medan dengan
sampel sebanyak 150 orang. Pengolahan data dilakukan dengan SPSS 22.
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi
Linear Berganda. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan
inovasi produk, inovasi proses, dan inovasi administrasi terhadap kepuasan
nasabah dalam mendukung gerakan nasional non tunai di Indonesia.

Keywords: Inovasi Produk, Inovasi Proses, Inovasi Administrasi, Kepuasan


Nasabah, GNTT

1.. PENDAHULUAN

Menurut UU No. 6 tahun 2009, Bank Indonesia sebagai bank sentral


Republik Indonesia bertujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah,
yakni kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan
terhadap mata uang negara lain.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia diberikan untuk
melakukan 3 (tiga) pilar utama pasca berlakunya UU. No. 21 tahun 2011 tentang
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) , yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan

1
moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran (SP), dan menjaga
Stabilitas Sistem Keuangan.
Salah satu peran dari Bank Indonesia , yaitu menetapkan dan menjaga serta
melaksanakan kebijakan terkait dengan sistem pembayaran. Sistem pembayaran
meliputi tunai dan non tunai. Sistem pembayaran tunai, meliputi layanan
penyediaan uang kartal, yaitu uang kertas dan uang logam. Sedangkan sistem
pembayaran non tunai adalah fasilitasi bank sentral untuk memperlancar seluruh
transaksi giralisasi dan perkembangan instrumen alat pembayaran yang digunakan
dalam memperlancar seluruh jenis transfer dana dan perkembangan alat
pembayaran non tunai lainnya sejalan dengan perkembangan tuntutan ekonomi
dan bisnis serta teknologi terkini.
Maraknya peredaran uang palsu di Indonesia disebabkan oleh beberapa
faktor baik ekonomi, teknologi maupun lingkungan. Untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat akan peredaran uang palsu, Bank Indonesia telah
mencanangkan kesadaran masyarakat melalui sebuah gerakan yang disebut
Gerakan Nasional Non Tunai (GNTT).
GNNT merupakan salah satu program nyata untuk melakukan edukasi dan
sosialisasi kepada masyarakat melalui praktik penggunaan instrument non tunai
uang elektronik secara langsung sehingga pengguna menjadi terbiasa dan mulai
merasa nyaman untuk menggunakan instrument pembayaran non tunai. GNNT
ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan
instrumen non tunai, sehingga berangsur-angsur terbentuk suatu komunitas atau
masyarakat yang lebih menggunakan instrumen non tunai (Less Cash
Society/LCS) khususnya dalam melakukan transaksi atas kegiatan ekonominya.
GNTT juga merupakan gerakan yang digalakkan oleh Bank Indonesia
bekerjasama dengan bank swasta maupun BUMN, perusahaan telekomunikasi,
dan perusahaan lain.
Dengan adanya GNTT dapat memperkecil resiko kehilangan uang.
tercatat dalam sebuah kartu atau catatan saldo rekening ponsel. Manfaat lainna
dengan sistem ini Bank Indonesia dapat mengotrol perputaran uang di
masyarakat sehingga inflasi dapat dikontrol dengan baik. Selain itu Bank
Indonesia dapat menghemat biaya operasional untuk memproduksi uang, baik
uang kertas maupun logam yang mudah rusak. Masyarakat tidak akan kwatir
uangnya dicuri. Karena uang tersebut suda
Di masyarakat, sistem pembayaran non tunai sudah lama digunakan yaitu
melalui peggunaan kartu kredit,cek, giro, kartu debet, uang elektronik (e-money).
Menurut Bank Indonesia (2006), kehadiran alat pembayaran non tunai dapat
menggantikan peranan uang tunai dalam transaksi ekonomi di Indonesia. Pada
saat ini, masyarakat tentunya mengharapkan kecepatan proses pembayaran dan
transaksi demi kelancaran kegiatan mereka sehari-hari. Masyarakat
membutuhkan sistem pembayaran yang cepat, handal, dan aman dalam
bertransaksi. Alat transaksi yang bersifat praktis dan efesien tentunya didambakan
oleh masyarakat. Adanya perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan
ilmu pengetahuan telah menciptakan inovasi produk dalam pembayaran non tunai
berbasis elektronik. Uang eletronik (Electronic Money/E-money) merupakan dana
yang disimpan dalam media eletronik khusus yang dapat digunakan sebagai
pembayaran dalam transaksi. Uang eletronik terbagi atas dua jenis, yaitu

2
berdasarkan media (chip based/off-line dan server based/on-line) dan berdasarkan
pencatatan. Inovasi produk e-money dapat diihat dari gambar 1 dibawah ini:

Gambar 1
Inovasi Produk

Dalam melakukan inovasi, Bank Indonesia berusaha menciptakan nilai


positif bagi masyarakat melalui penciptaan produk baru dan melakukan proses
dan administrasi yang lebih baik dari pada produk sebelumnya.
Kepuasan nasabah telah menjadi konsep sentral dalam teori dan praktik
pemasaran, serta merupakan salah satu tujuan essential bagi aktivitas bisnis.
Industri perbankan saat ini telah menyadari bahwa nasabah saat ini tidak hanya
mempertimbangkan faktor bunga atau kecanggihan dan kelengkapan fitur dari
suatu produk perbankan, tetapi saat ini yang dicari oleh nasabah adalah value
(nilai) yang akan didapatkan dari apa yang ditawarkan oleh pihak bank, sehingga
pada akhirnya akan bersedia untuk menjadi nasabah yang puas. Secara teoritis
merujuk pada hasil penelitian terdahulu bahwa kepuasan nasabah dipercaya
mampu memberikan dampak yang positif dan pengaruh yang signifikan bagi
kelangsungan bank baik dalam jangka pendek maupun untuk jangka panjang.
Berdasarkan uraian diatas tim penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ Analisis Inovasi Produk, Proses dan Administrasi terhadap
kepuasan nasabah dalam mendukung gerakan nasional non tunai di Indonesia”
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh:
1. Inovasi Produk terhadap kepuasan nasabah dalam mendukung gerakan nasional
non tunai di Indonesia
2. Inovasi Proses terhadap kepuasan nasabah dalam mendukung gerakan nasional
non tunai di Indonesia
3. Inovasi Administrasi terhadap kepuasan nasabah dalam mendukug gerakan
nasional non tunai di Indonesia
4. Inovasi produk, proses dan administrasi terhadap kepuasan nasabah dalam
mendukung gerakan nasional noon tunai di Indonesia

LANDASAN TEORITIS
Kepuasan nasabah
Kepuasan nasabah adalah persepsi nasabah bahwa harapannya telah
terpenuhi, diperoleh hasil yang optimal bagi setiap nasabah dan pelayanan
perbankan dengan memperhatikan kemampuan nasabah dan keluarganya,
perhatian terhadap keluarganya, perhatian terhadap kebutuhan nasabah sehingga
kesinambungan yang sebaik - baiknya antara puas dan hasil. Menurut Tjiptono
(2006) kepuasan adalah respon nasabah terhadap evaluasi persepsi atas perbedaan
antara harapan awal sebelum pembelian (atau standar kinerja lainnya) dan kinerja
aktual produk sebagaimana dipersepsikan setelah memakai atau mengkonsumsi
produk bersangkutan.

3
Inovasi Produk
Menurut Nasution (2005) Inovasi Produk adalah sebagai produk atau jasa baru
yang diperkenalkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan pasar. Lebih lanjut
dapat didefinisikan sebagai proses memperkenalkan teknologi baru untuk
digunakan. Hasil dari proses ini berupa pengenalan barang dan jasa baru yang
dapat digunakan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.

Inovasi Proses
Menurut Nasution (2005) Inovasi proses adalah suatu elemen baru yang
diperkenalkan dalam operasi produk dan jasa dalam perusahaan, seperti materi
bahan baku, spesifikasi tugas, mekanisme kerja dan informasi, maupun peralatan
yang digunakan untuk memproduksi produk atau jasa.

Inovasi Administrasi
Menurut Nasution (2005) Inovasi ini sangat berkaitan dengan perubahan dalam
metode operasi bisnis yang dapat memanfaatkan perubahan tersebut secara
efektif dalam struktur
dan kebijaksanaan organisasi, metode kerja dan prosedur lainnya untuk
memproduksi, membiayai dan memasarkan produk atau jasa. Inovasi administrasi
turut melibatkan perubahan yang berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan
organisasi, alokasi sumber daya dan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan
struktur sosial organisasi yang secara langsung maupun tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan dasar organisasi.

Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Inovasi Produk

Inovasi Proses Kepuasan Nasabah

Inovasi Administrasi

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan pada kerangka konseptual, maka tim penulis menetapkan


hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ada Pengaruh Inovasi Produk terhadap kepuasan nasabah dalam mendukung
gerakan nasional non tunai di Indonesia
2. Ada Pengaruh Inovasi Proses terhadap kepuasan nasabah dalam mendukung
gerakan nasional non tunai di Indonesia
3. Ada pengaruh Inovasi Administrasi terhadap kepuasan nasabah dalam
mendukug gerakan nasional non tunai di Indonesia
4. Ada pengaruh Inovasi produk, proses dan administrasi terhadap kepuasan
nasabah dalam mendukung gerakan nasional noon tunai di Indonesia

4
B. METODE PENELITIAN

Jenis dan Lokasi Penelitian

Penelitian in merupakan deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang


mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan survei yaitu kegiatan
mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai fakta-fakta yang merupakan
pendukung terhadap penelitian dengan maksud untuk mengetahui status, gejala
menemukan kesamaan status dengan cara membandingkan dengan standar yang
sudah dipilih atau ditentukan (Arikunto, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di
Wilayah Kota Medan Provinsi Sumatera Utara . Waktu Penelitian dilaksanakan
dari bulan April 2017 sampai dengan Oktober 2017.

Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat sebagai nasabah yang
berada di dalam wilayah kota Medan provinsi Sumatera Utara. Mengingat
besarnya jumlah populasi, maka peneliti menentukan jumlah sampel yang
dijadikan objek penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 150
orang dari keseluruhan populasi. Metode pengambilan sampelnya menggunakan
accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
nasabah yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel jika
nasabah tersebut sesuai atau cocok sebagai sumber data.

Defenisi Operasional Variabel

1. Variabel Inovasi Produk (X1 )


Yaitu alat untu menciptaka keunggulan bersaing dengan memutuskan
apakah produk tersebut harus ada atau tidak ada

2. Variabel Inovasi Proses (X2 )


Suatu perubahan yang terkait dengan upaya meningkatkan atau
memperbaiki sumber daya yang ada, memodifikasi untuk menjadikan
sesuatu bernilai, menciptakan hal-hal baru yang berbeda, merubah suatu
bahan menjadi sumber daya dan menggabungkan setiap sumber daya
menjadi suatu konfigurasi baru yang lebih produktif baik langsung atau
pun tidak langsung

3. Variabel Inovasi Administrasi (X3 )


Perubahan dalam metode operasi bisnis yang dapat memanfaatkan
perubahan tersebut secara efektif dalam struktur dan kebijaksanaan
organisasi, metode kerja dan prosedur lainnya untuk memproduksi,
membiayai dan memasarkan produk atau jasa.

5
4. Kepuasan Nasabah (Y)
Tingkat perasaan nasabah setelah membandingkan kinerja atau hasil yang
dirasakan dibandingkan dengan harapan nasabah terhadap adanya sistem
pembayaran Gerakan Nasional Non Tunai

Metode Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan SPSS 22. Model analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linear Berganda (Sugiyono,
2006:254):
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 +e
Dimana:
Y = Kepuasan Nasabah
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi variabel X1
b2 = Koefisien regresi variabel X2
b3 = Koefisien regresi variabel X3
X1 = Inovasi Produk
X2 = Inovasi Proses
X3 = Inovasi Administrasi
e = error

Teknik Pengumpulan Data


1. Pengamatan (observasi)
2. Wawancara
3. Kuisioner

Teknik Analisis Data


Uji Validitas
Tujuan dari dilakukannya uji validitas adalah untuk mengukur ketepatan
suatu instrumen penelitian atau dengan kata lain bahwa uji ini dilakukan untuk
mengetahui sejauhmana item pertanyaan yang digunakan dapat menguji suatu
model dalam penelitian ini. Adapun kriteria pengujian ini dilakukan dengan
membandingkan nilai korelasi masing-masing item pertanyaan terhadap totalnya
( r- hitung ) dengan r-tabel, dimana item pertanyaan dikatakan valid jika r-hitung
lebih besar dari r-tabel ( r-hitung > r-tabel ).

Uji Reabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan
(keterandalan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Jumlah varian
butir dicari terlebih dahulu dengan cara mencari nilai varian tiap butir. Pengujian
dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang
diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu, dalam hal ini teknik yang digunakan
adalah teknik Cronbach Alpha (á). Suatu variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2011).

6
Uji secara Parsial/Individual (Uji-t)
Uji parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian dilakukan dengan
membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel yaitu :
a) Jika t-hitung > t-tabel, tolak Ho terima Ha pada taraf signifikan 95%
b) Jika t-hitung < t-tabel, terima Ho tolak Ha pada taraf signifikan 95%

Uji secara Simultan/Serempak (Uji-F)


Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan (serempak)
terhadap variabel terikat.
Pengaruh variabel independen terhadap dependen di uji dengan tingkat
kepercayaan (confidence interval) 95% atau pada alpha  = 5%. Untuk menguji
apakah hipotesis ditolak atau diterima digunakan statistik uji F :
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, dan
Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Uji Determinasi (R²)


Uji ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar persentase variabel
bebas mampu menerangkan variabel terikat. Uji ini dapat dilihat dengan
menggunakan rumus determinan sebagai berikut:
D = R2 x 100%
Dimana :
D = Determinasi
R2 = Koefisien Determinasi

Untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, masing-masing


dilakukan pengujian sebagai berikut:

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Uji Validitas dan Reabilitas
Tabel 1
Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi Produk (X1 )
No. Koefisien Korelasi r tabel Status
Butir
1 1 0,361 Valid
2 0,495 0,361 Valid
3 0,540 0,361 Valid
4 0,839 0,361 Valid
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah 2017)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa pengujian dari butir pertanyaan


untuk variabel inovasi produk ternyata semua pertanyaan mempunyai status valid,
karena nilai korelasi> dari r tabel sehingga instrumen layak digunakan.

7
Tabel 2
Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi Proses (X2 )
No. Koefisien Korelasi r tabel Status
Butir
1 1 0,361 Valid
2 0,709 0,361 Valid
3 0,542 0,361 Valid
4 0,544 0,361 Valid
5 0,543 0,361 Valid
6 0,812 0,361 Valid
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah 2017)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa pengujian dari butir pertanyaan


untuk variabel inovasi proses ternyata semua pertanyaan mempunyai status valid,
karena nilai korelasi > dari r tabel sehingga instrumen layak digunakan.

Tabel 3
Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi Administrasi (X3 )
No. Koefisien Korelasi r tabel Status
Butir
1 1 0,361 Valid
2 0,632 0,361 Valid
3 0,536 0,361 Valid
4 0,457 0,361 Valid
5 0,667 0,361 Valid
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah 2017)
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa pengujian dari butir pertanyaan
untuk variabel inovasi administrasi ternyata semua pertanyaan mempunyai status
valid, karena nilai korelasi> dari r tabel sehingga instrumen layak digunakan.

Tabel 4
Hasil Uji Reabilitas Variabel X1 , X2 dan Y
Variabel Nilai Reabilitas Status
Inovasi Produk 0,830 Reliabel
Inovasi Proses 0,795 Reliabel
Inovasi Administrasi 0,788 Reliabel
Kepuasan Nasabah 0,865 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah 2017)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa pengujian untuk variabel inovasi


produk, inovasi proses, inovasi administrasi dan kepuasan nasabah ternyata semua
variabel diatas dikatakan reliabel karena memberikan nilai Cronbach Alpha >
0,70

Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebuah regresi telah
berdistribusi normal atau tidak dapat dilihat pada analisis grafik. Pada diagram
pencar hasil olah data SPSS dengan dasar pengambilan keputusan yakni jika data

8
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada Gambar 3:

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)


Gambar 3. Diagram Pencar Hasil SPSS

Pada Gambar 3 dapat dilihat data menyebar disekitar garis diagonal dan
menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.
Jika distribusi data residual normal, pola distribusi akan merata di sisi kiri dan sisi
kanan, Hasil penelitian dapat dilihat pada Gambar 4:

Gambar 4. Grafik Histogram

Pada Gambar 4 menunjukan data berdistribusi normal karena pola


distribusi merata di sisi kiri dan sisi kanan.

Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui korelasi antar variabel
independen. Dan ini dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF) dengan
catatan apabila VIF > 10 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas,
dan apabila VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas

9
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS dilihat pada Tabel 5:
Tabel 5
Hasil Uji multikolinieritas

a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah


Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Pada Tabel 5 hasil variabel atribut produk dan promosi nilai VIF lebih
kecil dari 10 dan nilai tolerance mendekati 1. Hal ini menunjukkan bahwa model
tidak terjadi gejala multikolonieritas.

Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui dalam sebuah regressi
terjadi kesamaan varians residual, jika varians pengamatan tetap maka disebut
homokedasitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas, dan model yang baik
tentunya tidak terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil pengolahan dengan
menggunakan SPSS hasil pengolahan data penelitian untuk scatter plot dengan
Regression Studentized Residual dapat dilihat pada Gambar 5:

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)


Gambar 5. Heteroskedastisitas

Pada Gambar 5 terlihat titik yang menyebar dan tidak membentuk pola-
pola tertentu dan tersebar baik diatas angka 0 pada sumbu Regression Studentized
Residual (y) dan berdasarkan gambar tersebut maka tidak terjadi
heteroskedastisitas sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi
Kepuasan nasabah berdasarkan variabel independen.

Pengujian Hipotesis
Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji hipotesis
tentang pengaruh secara parsial inovasi produk, inovasi proses dan inovasi

10
administrasi terhadap Kepuasan nasabah. Berdasarkan hasil Persamaan Regresi
Linear Berganda diperoleh hasil seperti Tabel 6:
Tabel 6
Hasil Uji Linear Berganda
:

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 6 maka persamaan regresi linier berganda dalam


penelitian ini sebagai berikut:
Y = 0,798+ 0,484X1 + 0,198X2 + 0,061X3
1. Nilai konstanta regresi sebesar 0,798 artinya jika nilai atribut produk dan
promosi = 0, maka Kepuasan nasabah akan meningkat sebesar 0,798.
2. Koefisien regresi untuk variabel inovasi produk bernilai positif 0,484
artinya pengaruh inovasi produk berpengaruh dalam meningkatkan
kepuasan nasabah, inovasi produk dapat memberikan dampak positif
terhadap kepuasan nasabah.
3. Koefisien regresi variabel inovasi proses bernilai positif 0,198 artinya
bahwa pengaruh inovasi proses searah dengan peningkatan kepuasan
nasabah. Hal ini menunjukkan bahwa variabel inovasi proses mempunyai
pengaruh positif dalam meningkatkan kepuasan nasabah.
4. Koefisien regresi untuk variabel inovasi administrasi bernilai positif 0,061
artinya pengaruh inovasi produk berpengaruh dalam meningkatkan
kepuasan nasabah, inovasi produk dapat memberikan dampak positif
terhadap kepuasan nasabah.

Koefisien Determinasi (R²)


Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan besarnya
variasi variabel dependen (kepuasan nasabah) yang dapat dijelaskan oleh variabel
independen (inovasi produk, inovasi proses, inovasi administrasi). Dengan kata
lain, koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel
dari inovasi produk, inovasi proses dan inovasi administrasi dalam menerangkan
variabel kepuasan nasabah.

11
Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai R square dapat dilihat
pada Tabel 7:
Tabel 7
Nilai Koefisien Determinasi (R Square)

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 7 nilai Adjusted R Square adalah 0,462 artinya bahwa


kemampuan inovasi produk, inovasi proses dan inovasi administrasi dapat
menjelaskan variasi kepuasan nasabah dalam mendukung gerakan nasional non
tunai di Indonesia adalah sebesar 46,2%% sisanya sebesar 53,8% dijelaskan oleh
variabel-variabel independen yang tidak diteliti.

Uji Simultan/ Uji-F


Uji simultan / uji - F dilakukan untuk mengetahui tingkat positif dan
signifikansi dengan menguji secara simultan inovasi produk, inovasi proses dan
inovasi administrasi terhadap kepuasan nasabah.

Hasil pengujian ini dapat dilihat Tabel 8:


Tabel 8
Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan/Uji-F

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Pada Tabel 8 diperoleh hasil F Hitung 41,824 sedangkan F T abel pada α =


0,05 dengan derajat pembilang 3 dan derajat penyebut 146 diperoleh F tabel 2,67
dari hasil ini diketahui F hitung > F tabel, dan signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari
α = 0,05 jadi posisi titik uji signifikansi berada pada wilayah penolakan H0 atau
dapat disimpulkan H1 diterima yang artinya bahwa inovasi produk, inovasi proses
dan inovasi administrasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan nasabah. Artinya adanya bahwa inovasi produk, inovasi proses
dan inovasi administrasi dalam mendukung gerakan nasional non tunai di
Indonesia memberikan dampak positif terhadap kepuasan nasabah.

12
Uji Parsial / Uji-t
Hasil pengujian hipotesis secara parsial pengaruh atribut produk dan
promosi terhadap keputusan pembelian konsumen yang membeli mobil merek
Honda di Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 9:
Tabel 9
Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial/Uji-t

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Pada tabel 9 hasil uji parsial diperoleh hasil sebagai berikut:


1. Nilai t hitung untuk inovasi produk (5,825) lebih besar dibandingkan dengan
nilai t tabel (1,655), atau nilai sig t untuk inovasi produk (0.000) lebih kecil
dari alpha (0.05). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H0 dan
menerima H1 untuk inovasi produk. Dengan demikian, secara parsial inovasi
produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah dalam
mendukung gerakan nasional non tunai di Indonesia.
2. Nilai t hitung untuk inovasi proses (2,726) lebih besar dibandingkan dengan
nilai t tabel (1,655), atau nilai sig t untuk inovasi proses (0.000) lebih kecil dari
alpha (0.05). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H0 dan
menerima H1 untuk inovasi proses. Dengan demikian, secara parsial inovasi
proses berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah dalam
mendukung gerakan nasional non tunai di Indonesia.
3. Nilai t hitung untuk inovasi administrasi (0,867) lebih besar dibandingkan
dengan nilai t tabel (1,655), atau nilai sig t untuk inovasi Administrasi (0.000)
lebih kecil dari alpha (0.05). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak
H0 dan menerima H1 untuk inovasi administrasi. Dengan demikian, secara
parsial inovasi administrasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah dalam mendukung gerakan nasional non tunai di Indonesia.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan pada penjelasan-penjelasan sebelumnya maka penelitian
dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan inovasi Produk terhadap kepuasan nasabah
dalam mendukung gerakan nasional non tunai di Indonesia adaah sebesar
48,4%
2. Terdapat pengaruh yang signifikan inovasi Proses terhadap kepuasan nasabah
dalam mendukung gerakan nasional non tunai di Indonesia adaah sebesar
19,8%
3. Terdapat pengaruh yang signifikan inovasi Proses terhadap kepuasan nasabah
dalam mendukung gerakan nasional non tunai di Indonesia adaah sebesar 6%

13
6. DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, G. (2010). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta :
Rineka Cipta.
Ferdinand, A. (2006). Metode Penelitian Manajemen. Balai Pustaka UNDIP.
Ghozali, imam. (2011). “ Statistik Nonparametrik”. Semarang: Badan Penerbit
UNDIP
Kasmir. (2008). Pemasaran Bank. Edisi Revisi, Cetakan ketiga, Kencana, Jakarta.
Kevin, L.K. Manajemen Pemasaran (Edisi Kedua Belas), Cetakan Ketiga.
Jakarta: Indeks.
Koncoro. M. (2003). Metode Riset Bisnis Dan Ekonomi : Bagaimana Meneliti.
Jakarta:Ghalia Indonesia.
Kotler, P and Armstrong. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan
Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P. (2006). Manajemen Pemasaran Edisi 11. Jakarta: Indeks
Nasution, H.N. (2005). Inovasi Organisasi: Konsep dan Pengukuran. Usahawan
No. 09 th XXXIV September 2005.
Saladin, D. Oesman, Y. (2002). Intisari Pemasaran dan Unsur Pemasaran.
Bandung : Penerbit : Lindakarya.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Pertama. Bandung:
Alfabeta.
Tjiptono, F. (2006). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: AndiOffset.
http://www.bi.go.id

14

Anda mungkin juga menyukai