PROSIDING
DISEMINASI HASIL PENELITIAN DOSEN PEMULA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI HARAPAN MEDAN
Medan, 22 Agustus 2017
Tim Editor :
Dr. Tapi Rondang Ni Bulan, SE.,M.Si.
H. Kersna Minan, SE.,M.Si.,Ak.,CA.
i
KATA PENGANTAR
Tim Editor
ii
Medan, 22 Agustus 2017
978-602-73365-5-1
Daftar Isi
Pengaruh Moral Wajib Pajak, Sikap Wajib Pajak Dan Terhadap Kepatuhan Pajak
Melalui Pemahaman Akuntansi
Ahmad Sani & Azwansyah Habibie .............................................................................. 80
iii
ANALISIS INOVASI PRODUK, PROSES DAN ADMINISTRASI
TERHADAP KEPUASAN NASABAH DALAM MENDUKUNG
GERAKAN NASIONAL NON TUNAI DI INDONESIA
Abstrak
Sistem pembayaran non tunai adalah fasilitasi bank sentral untuk memperlancar
seluruh transaksi giralisasi dan perkembangan instrumen alat pembayaran yang
digunakan dalam memperlancar seluruh jenis transfer dana dan perkembangan
alat pembayaran non tunai lainnya. Maraknya peredaran uang palsu di Indonesia
disebabkan oleh beberapa faktor baik ekonomi, teknologi maupun lingkungan.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan peredaran uang palsu. Bank
Indonesia telah mencanangkan kesadaran masyarakat melalui sebuah gerakan
yang disebut Gerakan Nasional Non Tunai. Dalam melakukan inovasi, Bank
Indonesia berusaha menciptakan nilai positif bagi masyarakat melalui penciptaan
produk baru dan melakukan proses dan administrasi yang lebih baik dari pada
produk sebelumnya. Kepuasan nasabah telah menjadi konsep sentral dalam teori
dan praktik pemasaran, serta merupakan salah satu tujuan essential bagi aktivitas
bisnis.
Jenis penelitian menggunakan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah
masyarakat sebagai nasabah yang berada di dalam wilayah Kota Medan dengan
sampel sebanyak 150 orang. Pengolahan data dilakukan dengan SPSS 22.
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi
Linear Berganda. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan
inovasi produk, inovasi proses, dan inovasi administrasi terhadap kepuasan
nasabah dalam mendukung gerakan nasional non tunai di Indonesia.
1.. PENDAHULUAN
1
moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran (SP), dan menjaga
Stabilitas Sistem Keuangan.
Salah satu peran dari Bank Indonesia , yaitu menetapkan dan menjaga serta
melaksanakan kebijakan terkait dengan sistem pembayaran. Sistem pembayaran
meliputi tunai dan non tunai. Sistem pembayaran tunai, meliputi layanan
penyediaan uang kartal, yaitu uang kertas dan uang logam. Sedangkan sistem
pembayaran non tunai adalah fasilitasi bank sentral untuk memperlancar seluruh
transaksi giralisasi dan perkembangan instrumen alat pembayaran yang digunakan
dalam memperlancar seluruh jenis transfer dana dan perkembangan alat
pembayaran non tunai lainnya sejalan dengan perkembangan tuntutan ekonomi
dan bisnis serta teknologi terkini.
Maraknya peredaran uang palsu di Indonesia disebabkan oleh beberapa
faktor baik ekonomi, teknologi maupun lingkungan. Untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat akan peredaran uang palsu, Bank Indonesia telah
mencanangkan kesadaran masyarakat melalui sebuah gerakan yang disebut
Gerakan Nasional Non Tunai (GNTT).
GNNT merupakan salah satu program nyata untuk melakukan edukasi dan
sosialisasi kepada masyarakat melalui praktik penggunaan instrument non tunai
uang elektronik secara langsung sehingga pengguna menjadi terbiasa dan mulai
merasa nyaman untuk menggunakan instrument pembayaran non tunai. GNNT
ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan
instrumen non tunai, sehingga berangsur-angsur terbentuk suatu komunitas atau
masyarakat yang lebih menggunakan instrumen non tunai (Less Cash
Society/LCS) khususnya dalam melakukan transaksi atas kegiatan ekonominya.
GNTT juga merupakan gerakan yang digalakkan oleh Bank Indonesia
bekerjasama dengan bank swasta maupun BUMN, perusahaan telekomunikasi,
dan perusahaan lain.
Dengan adanya GNTT dapat memperkecil resiko kehilangan uang.
tercatat dalam sebuah kartu atau catatan saldo rekening ponsel. Manfaat lainna
dengan sistem ini Bank Indonesia dapat mengotrol perputaran uang di
masyarakat sehingga inflasi dapat dikontrol dengan baik. Selain itu Bank
Indonesia dapat menghemat biaya operasional untuk memproduksi uang, baik
uang kertas maupun logam yang mudah rusak. Masyarakat tidak akan kwatir
uangnya dicuri. Karena uang tersebut suda
Di masyarakat, sistem pembayaran non tunai sudah lama digunakan yaitu
melalui peggunaan kartu kredit,cek, giro, kartu debet, uang elektronik (e-money).
Menurut Bank Indonesia (2006), kehadiran alat pembayaran non tunai dapat
menggantikan peranan uang tunai dalam transaksi ekonomi di Indonesia. Pada
saat ini, masyarakat tentunya mengharapkan kecepatan proses pembayaran dan
transaksi demi kelancaran kegiatan mereka sehari-hari. Masyarakat
membutuhkan sistem pembayaran yang cepat, handal, dan aman dalam
bertransaksi. Alat transaksi yang bersifat praktis dan efesien tentunya didambakan
oleh masyarakat. Adanya perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan
ilmu pengetahuan telah menciptakan inovasi produk dalam pembayaran non tunai
berbasis elektronik. Uang eletronik (Electronic Money/E-money) merupakan dana
yang disimpan dalam media eletronik khusus yang dapat digunakan sebagai
pembayaran dalam transaksi. Uang eletronik terbagi atas dua jenis, yaitu
2
berdasarkan media (chip based/off-line dan server based/on-line) dan berdasarkan
pencatatan. Inovasi produk e-money dapat diihat dari gambar 1 dibawah ini:
Gambar 1
Inovasi Produk
LANDASAN TEORITIS
Kepuasan nasabah
Kepuasan nasabah adalah persepsi nasabah bahwa harapannya telah
terpenuhi, diperoleh hasil yang optimal bagi setiap nasabah dan pelayanan
perbankan dengan memperhatikan kemampuan nasabah dan keluarganya,
perhatian terhadap keluarganya, perhatian terhadap kebutuhan nasabah sehingga
kesinambungan yang sebaik - baiknya antara puas dan hasil. Menurut Tjiptono
(2006) kepuasan adalah respon nasabah terhadap evaluasi persepsi atas perbedaan
antara harapan awal sebelum pembelian (atau standar kinerja lainnya) dan kinerja
aktual produk sebagaimana dipersepsikan setelah memakai atau mengkonsumsi
produk bersangkutan.
3
Inovasi Produk
Menurut Nasution (2005) Inovasi Produk adalah sebagai produk atau jasa baru
yang diperkenalkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan pasar. Lebih lanjut
dapat didefinisikan sebagai proses memperkenalkan teknologi baru untuk
digunakan. Hasil dari proses ini berupa pengenalan barang dan jasa baru yang
dapat digunakan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.
Inovasi Proses
Menurut Nasution (2005) Inovasi proses adalah suatu elemen baru yang
diperkenalkan dalam operasi produk dan jasa dalam perusahaan, seperti materi
bahan baku, spesifikasi tugas, mekanisme kerja dan informasi, maupun peralatan
yang digunakan untuk memproduksi produk atau jasa.
Inovasi Administrasi
Menurut Nasution (2005) Inovasi ini sangat berkaitan dengan perubahan dalam
metode operasi bisnis yang dapat memanfaatkan perubahan tersebut secara
efektif dalam struktur
dan kebijaksanaan organisasi, metode kerja dan prosedur lainnya untuk
memproduksi, membiayai dan memasarkan produk atau jasa. Inovasi administrasi
turut melibatkan perubahan yang berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan
organisasi, alokasi sumber daya dan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan
struktur sosial organisasi yang secara langsung maupun tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan dasar organisasi.
Inovasi Produk
Inovasi Administrasi
4
B. METODE PENELITIAN
Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat sebagai nasabah yang
berada di dalam wilayah kota Medan provinsi Sumatera Utara. Mengingat
besarnya jumlah populasi, maka peneliti menentukan jumlah sampel yang
dijadikan objek penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 150
orang dari keseluruhan populasi. Metode pengambilan sampelnya menggunakan
accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
nasabah yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel jika
nasabah tersebut sesuai atau cocok sebagai sumber data.
5
4. Kepuasan Nasabah (Y)
Tingkat perasaan nasabah setelah membandingkan kinerja atau hasil yang
dirasakan dibandingkan dengan harapan nasabah terhadap adanya sistem
pembayaran Gerakan Nasional Non Tunai
Pengolahan data dilakukan dengan SPSS 22. Model analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linear Berganda (Sugiyono,
2006:254):
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 +e
Dimana:
Y = Kepuasan Nasabah
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi variabel X1
b2 = Koefisien regresi variabel X2
b3 = Koefisien regresi variabel X3
X1 = Inovasi Produk
X2 = Inovasi Proses
X3 = Inovasi Administrasi
e = error
Uji Reabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan
(keterandalan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Jumlah varian
butir dicari terlebih dahulu dengan cara mencari nilai varian tiap butir. Pengujian
dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang
diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu, dalam hal ini teknik yang digunakan
adalah teknik Cronbach Alpha (á). Suatu variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2011).
6
Uji secara Parsial/Individual (Uji-t)
Uji parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian dilakukan dengan
membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel yaitu :
a) Jika t-hitung > t-tabel, tolak Ho terima Ha pada taraf signifikan 95%
b) Jika t-hitung < t-tabel, terima Ho tolak Ha pada taraf signifikan 95%
7
Tabel 2
Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi Proses (X2 )
No. Koefisien Korelasi r tabel Status
Butir
1 1 0,361 Valid
2 0,709 0,361 Valid
3 0,542 0,361 Valid
4 0,544 0,361 Valid
5 0,543 0,361 Valid
6 0,812 0,361 Valid
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah 2017)
Tabel 3
Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi Administrasi (X3 )
No. Koefisien Korelasi r tabel Status
Butir
1 1 0,361 Valid
2 0,632 0,361 Valid
3 0,536 0,361 Valid
4 0,457 0,361 Valid
5 0,667 0,361 Valid
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah 2017)
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa pengujian dari butir pertanyaan
untuk variabel inovasi administrasi ternyata semua pertanyaan mempunyai status
valid, karena nilai korelasi> dari r tabel sehingga instrumen layak digunakan.
Tabel 4
Hasil Uji Reabilitas Variabel X1 , X2 dan Y
Variabel Nilai Reabilitas Status
Inovasi Produk 0,830 Reliabel
Inovasi Proses 0,795 Reliabel
Inovasi Administrasi 0,788 Reliabel
Kepuasan Nasabah 0,865 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah 2017)
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebuah regresi telah
berdistribusi normal atau tidak dapat dilihat pada analisis grafik. Pada diagram
pencar hasil olah data SPSS dengan dasar pengambilan keputusan yakni jika data
8
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada Gambar 3:
Pada Gambar 3 dapat dilihat data menyebar disekitar garis diagonal dan
menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.
Jika distribusi data residual normal, pola distribusi akan merata di sisi kiri dan sisi
kanan, Hasil penelitian dapat dilihat pada Gambar 4:
Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui korelasi antar variabel
independen. Dan ini dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF) dengan
catatan apabila VIF > 10 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas,
dan apabila VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas
9
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS dilihat pada Tabel 5:
Tabel 5
Hasil Uji multikolinieritas
Pada Tabel 5 hasil variabel atribut produk dan promosi nilai VIF lebih
kecil dari 10 dan nilai tolerance mendekati 1. Hal ini menunjukkan bahwa model
tidak terjadi gejala multikolonieritas.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui dalam sebuah regressi
terjadi kesamaan varians residual, jika varians pengamatan tetap maka disebut
homokedasitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas, dan model yang baik
tentunya tidak terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil pengolahan dengan
menggunakan SPSS hasil pengolahan data penelitian untuk scatter plot dengan
Regression Studentized Residual dapat dilihat pada Gambar 5:
Pada Gambar 5 terlihat titik yang menyebar dan tidak membentuk pola-
pola tertentu dan tersebar baik diatas angka 0 pada sumbu Regression Studentized
Residual (y) dan berdasarkan gambar tersebut maka tidak terjadi
heteroskedastisitas sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi
Kepuasan nasabah berdasarkan variabel independen.
Pengujian Hipotesis
Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji hipotesis
tentang pengaruh secara parsial inovasi produk, inovasi proses dan inovasi
10
administrasi terhadap Kepuasan nasabah. Berdasarkan hasil Persamaan Regresi
Linear Berganda diperoleh hasil seperti Tabel 6:
Tabel 6
Hasil Uji Linear Berganda
:
11
Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai R square dapat dilihat
pada Tabel 7:
Tabel 7
Nilai Koefisien Determinasi (R Square)
12
Uji Parsial / Uji-t
Hasil pengujian hipotesis secara parsial pengaruh atribut produk dan
promosi terhadap keputusan pembelian konsumen yang membeli mobil merek
Honda di Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 9:
Tabel 9
Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial/Uji-t
5. KESIMPULAN
Berdasarkan pada penjelasan-penjelasan sebelumnya maka penelitian
dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan inovasi Produk terhadap kepuasan nasabah
dalam mendukung gerakan nasional non tunai di Indonesia adaah sebesar
48,4%
2. Terdapat pengaruh yang signifikan inovasi Proses terhadap kepuasan nasabah
dalam mendukung gerakan nasional non tunai di Indonesia adaah sebesar
19,8%
3. Terdapat pengaruh yang signifikan inovasi Proses terhadap kepuasan nasabah
dalam mendukung gerakan nasional non tunai di Indonesia adaah sebesar 6%
13
6. DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, G. (2010). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta :
Rineka Cipta.
Ferdinand, A. (2006). Metode Penelitian Manajemen. Balai Pustaka UNDIP.
Ghozali, imam. (2011). “ Statistik Nonparametrik”. Semarang: Badan Penerbit
UNDIP
Kasmir. (2008). Pemasaran Bank. Edisi Revisi, Cetakan ketiga, Kencana, Jakarta.
Kevin, L.K. Manajemen Pemasaran (Edisi Kedua Belas), Cetakan Ketiga.
Jakarta: Indeks.
Koncoro. M. (2003). Metode Riset Bisnis Dan Ekonomi : Bagaimana Meneliti.
Jakarta:Ghalia Indonesia.
Kotler, P and Armstrong. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan
Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P. (2006). Manajemen Pemasaran Edisi 11. Jakarta: Indeks
Nasution, H.N. (2005). Inovasi Organisasi: Konsep dan Pengukuran. Usahawan
No. 09 th XXXIV September 2005.
Saladin, D. Oesman, Y. (2002). Intisari Pemasaran dan Unsur Pemasaran.
Bandung : Penerbit : Lindakarya.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Pertama. Bandung:
Alfabeta.
Tjiptono, F. (2006). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: AndiOffset.
http://www.bi.go.id
14