2018
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/4552
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PELAKSANAAN PRINSIP CORPORATE SOCIAL RENSPONSIBILITY
SKRIPSI
OLEH:
140200089
FAKULTAS HUKUM
MEDAN
2018
Oleh:
Segala Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, karena berkat dan kasih
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu
bersifat membangun agar penulis dapat lebih baik lagi di kemudian hari.
dan motivasi dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
3. Bapak Dr. O.K Saidin, S.H., M.Hum. selaku Wakil Dekan I Fakultas
ii
5. Bapak Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum. selaku Wakil Dekan III
6. Bapak Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.H, selaku Ketua Jurusan
Utara.
7. Ibu Tri Murti Lubis, S.H., M.H selaku Sekretaris Jurusan Departemen
dengan sabar.
Akademik penulis.
10. Ibu Tri Murti Lubis, S.H., M.H selaku Dosen Pembimbing II, terima
11. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Pengajar di Fakultas Hukum Universitas
iii
12. Seluruh staff Departemen Hukum Ekonomi secara khusus dan seluruh
13. Secara Ito Grace dan Eda Grace terima kasih untuk semua bimbingan,
penulis dan juga kepada Ito dan Eda Letare, Abang dan Kakak Tiara,
Ito dan Eda Yakira terima kasih menjadi orang tua bagi penulis di kota
dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih untuk waktu dan kesempatan
yang dari Fakultas Hukum USU dan juga Surat Hasil Riset, serta
mendapatkan berbagai soft file dari Ibu Santi dan juga Buku tentang
PT Pelindo I Dari Ito Grace (yang juga bekerja di PT ini) dan semua
15. BEHRY (Berliana, Eva, Hasuna, Rame, Yunita) terima kasih untuk
skripsi ini.
iv
17. Sahabatku Eva Monica Sinaga terima kasih untuk semua dukungan,
saran, semangat, doa dan semua motivasi yang penulis terima selama
18. Sahabatku Berliana Damanik terima kasih untuk motivasi dan doa-
Veranita yang walaupun kita berjauhan sejak SMP tetapi selalu boleh
Irene Manik, Riris Panjaitan terima kasih untuk setiap kasih dan doa
untuk setiap tawa dan sukacita, terimakasih sudah menjadi saudara dan
Nadya, Gita, Tioneni, Herbet, Andree, Sesil, kak Ana Maria, Riris dan
Tioneni, Vivi, Elia, Bintang, Natasia, Farida, Revi, Herbet, Arti Clara,
23. UKM KMK USU wadah pelayanan rohani se-USU. Terima kasih
24. Terima kasih juga secara khusus kepada adik-adikku Ayu, Irwan, dan
Bintar, itokku Martin, adik-adik KWK FKG Devi dan Erlin, teman dan
adik KWK FIB Agnes dan Hokkop. Terima kasih untuk doa dan
vi
26. Teman-teman Gup C Fakultas Hukum USU 2014 semoga kita sukses
selalu.
Ayah penulis Alm Ganda Hutasoit yang selalu mendukung, mendoakan, dan
menasehati penulis sampai 12 Maret 2013 dan Ibu penulis Dorma Silaban juga
terhebat yang berjuang untuk kami anak-anaknya. Sehat selalu ya Mamak kami...
Dan kepada adek-adek kandung penulis adek Rita Gokdame Hutasoit, adek Nia
Westry Hutasoit, si abang (nama panggilan) Aldino Buana Hutasoit, dan si pudan
kami Palanro Hutasoit yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam
pengerjaan skripsi ini. Dan secara khusus kepada Oppung penulis Op. Rame dan
Op. Ukkap terima kasih untuk doa-doa dan nasehat-nasehat yang diberikan
kepada penulis.
telah mendukung penulis baik dalam doa dan ucapan semangat yang tidak
mungkin disebutkan satu per satu dalam kesempatan ini. semoga ilmu yang
penulis peroleh selama ini dapat berguna bagi penulis, dan pihak lain yang
membacanya.
Penulis ,
vii
ABSTRAK ........................................................................................................
.............................................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
viii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................74
B. Saran .....................................................................................75
ix
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidup di sekitar perusahaan berada. Selain itu, perusahaan adalah sebagai suatu
organisasi ekonomi yang selalu berada dan ada di tengah masyarakat. Perusahaan
tidak hanya berupa tanggung jawab ekonomi tersebut tapi juga mempunyai
tanggung jawab sosial yang berkaitan dengan segala aspek yang menunjang
1
Sri Redjeki Hartono, Kapita Selekta Hukum Perusahaan (Bandung: Mandar Maju,
2000), hal. 103.
2
Habib Adjie, Status Badan Hukum, Prinsip-Prinsip Dan Tanggung Jawab Sosial
Perseroan Terbatas (Bandung: CV.Mandar Maju,2008), hal. 54.
1
Universitas Sumatera Utara
2
ini menuntut perusahaan tidak hanya dari segi tanggung jawab terhadap kualitas
produk barang atau jasa tapi juga menuntut tanggung jawab sosial perusahaan
kepedulian sosial.4
belaka, seperti halnya keuntungan atau dividen, tetapi juga harus berdasarkan
konsekuensi sosial dan lingkungan, baik untuk saat ini maupun untuk jangka
panjang.6 Dalam hal ini kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai
oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada
3
Ibid.
4
Ibid.
5
Jamin Ginting, Hukum Perseroan Terbatas (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2007),
hal. 95.
6
Ibid.
dengan etika bisnis. Disini etika bisnis adalah pengaturan khusus mengenai moral,
benar dan salah. Fokusnya kepada standar-standar moral yang diterapkan dalam
kurang sampai sekarang ada empat bidang yang dianggap dan diterima sebagai
7
Ibid.
8
Bismar Nasution, “Aspek Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan “ (Paper
presented at Semiloka Peran dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Masyarakat
Lokal Wilayah Operasional Perusahaan Perspektif Hak Asasi Manusia, Riau Pekanbaru, 23
Februari 2008),1.
9
Ibid.
Negara Indonesia yang bergerak di bidang jasa kepelabuhan yang didirikan pada
01 Desember 1992 dan memperoleh status badan hukum sejak 01 Juni 1994 serta
didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.10 Maksud dan tujuan Perseroan
Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermjtu tinggi dan
10
Republik Indonesia, Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor: AHU-
85564.AH.01.02.Tahun 2008 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan,
pasal 2.
kegiatan usaha lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan Perseroan dan
meliputi:
a. Jasa angkutan;
b. Jasa persewaan dan perbaikan fasilitas peralatan;
c. Jasa perawatan kapal dan peralatan dIbidang kepelabuhan;
d. Jasa pelayanan alih muat dari kapal ke kapal (Ship to Ship Transfer) termasuk
jasa ikutan lainnya;
e. Properti di luar kegiatan utama kepelabuhan;
f. Kawasan industri;
g. Fasilitas pariwisata dan perhotelan;
h. Jasa konsultan dan surveyor kepelabuhan;
i. Jasa komunikasi dan informasi;
j. Jasa konstruksi kepelabuhan;
k. Jasa forwarding/ekspedisi;
l. Jasa kesehatan;
m. Perbekalan dan catering;
n. Tempat tunggung kendaraan bermotor dan shuttle bus;
o. Jasa penyelaman (salvage);
p. Jasa tally;
peran yang sangat penting. Untuk itulah struktur organisasi yang diciptakan harus
Dengan demikian struktur organisasi yang baik akan membagi seluruh tugas,
wewenang, tanggung jawab dan mampu mengatur tata hubungan yang harmonis
menetapkan satu bidang khusus yaitu bidang kemitraan dan bina lingkungan
tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dan Program Bina
11
http://www.metrosumut.com/2015/08/,terkait-pertanggung-jawaban-sosial.(diakses
pada tanggal 10 Januari 2018).
anak berprestasi namun kurang mampu saat memperingati Isra Mikraj Nabi
2. memberikan bingkisan dan santunan kepada 150 anak yatim piatu serta kaum
dengan nama dana Kemitraan dan Bina Lingkungan (KBL) sebesar Rp1,060
4. selama tahun 2015 sampai dengan 2016 ada 129 unit rumah yang sudah dan
(CSR) dalam suatu perusahaan, maka dalam skripsi ini akan mengulas tentang
(Persero)”.
12
Harian.analisaday.com., Pelindo I Cabang Belawan Berikan Beasiswa dan Santunan,
(diakses pada 11 Januari 2018).
13
Harian.analisaday.com., Pelindo I Cabang Belawan Santuni Kaum Dhuafa, (diakses
pada 11 Januari 2018).
14
News.metro24jam.com., Pelindo I Kucurkan Dana CSR Rp 1 Miliar, (diakses pada 11
Januari 2018).
15
Www.indonesiashippingline.com., Pelindo I Raih CSR Award 2016, (diakses pada 11
Januari 2018).
B. Perumusan Masalah
Indonesia?
Pelindo I (Persero)?
(CSR) di Indonesia.
PT Pelindo I (Persero).
ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
dan menambah wawasan dan pengetahuan secara khusus bagi penulis dan secara
Rensponsibility (CSR) dan juga sebagai bahan kajian untuk para akademisi dan
peneliti lainnya yang ingin mengadakan penelitian yang lebih mendalam lagi
D. Keaslian Penulisan
ini merupakan hal yang belum dibahas dan diteliti sebelumya. Untuk mengetahui
dilakukan penelusuran terhadap berbagai judul skripsi yang tercatat pada Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara. Hal ini sesuai dengan surat yang dikeluarkan
internet, dan sepanjang penelusuran yang dilakukan belum ada penulis lain yang
Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah murni hasil pemikiran
pribadi yang didasarkan pada pengertian, teori-teori dan aturan hukum yang
berlaku dan diperoleh dari referensi buku, media elektronik dan bantuan dari
beberapa pihak, dalam rangka memenuhi tugas akhir dan memenuhi syarat guna
Utara.
E. Tinjauan Kepustakaan
and contribute to economic development while improving the quality of life of the
workforce and their families as well as the local community and society at large”
yaitu komitmen dunia usaha yang terus menerus untuk bertindak secara etis ,
16
Republik Indonesia, Undang –Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas, Bab I, Pasal 1 Angka (3).
dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga
Menurut Kotler dan Lee bahwa ada setidaknya 6 opsi untuk “berbuat
kebaikan” (Six options for Doing Good) sebagai inisiatif sosial perusahaan yang
(CSR), yaitu:17
1. Cause Promotions
masyarakat atas suatu isu sosial tertentu, ataupun dengan cara mendukung
tertentu.
2. Cause-Related Marketing
kesejahteraan masyarakat.
4. Corporate Philanthropy
17
Bismar Nasution, Op.Cit, hal.9.
sumbangan, biasanya dalam bentuk uang tunai ataupun berupa makanan atau alat-
5. Community Volunteering
Negara Indonesia yang bergerak di bidang jasa kepelabuhan. Maksud dan tujuan
daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang
Terbatas.
F. Metode Penulisan
Penelitian harus dilakukan secara sistematis dan teratur agar data yang
diperoleh valid dan akurat, sehingga metode yang dipakai sangatlah menentukan.
1. Spesifikasi penelitian
Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian hukum normatif, yaitu
penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau bahan
sekunder.18 Pada penelitian hukum jenis ini, hukum sering dikonsepkan sebagai
hukum dikonsepkan sebagai kaidah atau norma yang merupakan patokan perilaku
penelitian yang dimaksud untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang
keadaan yang menjadi objek penelitian sehingga akan mempertegas hipotesa dan
ini secara kualitatif, yakni memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang
bermasyarakat.21
2. Data penelitian
a. Data Primer
18
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif : Suatu Tinjauan
Singkat (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), hal. 13.
19
Amiruddin dan H. Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2006), hal. 118.
20
Law Education, http://balianzahab.wordpress.com/makalah-hukum/metode-penelitian-
hukum (diakses pada tanggal 04 Januari 2018).
21
Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 20.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari kepustakaan. Data sekunder
merupakan data primer yang telah diolah dan disajikan dalam bentuk yang
lebih mudah dipahami oleh masyarakat oleh pihak pengumpul data primer
atau pihak lain.22 Data sekunder berfungsi untuk mencari data awal/informasi,
22
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2005), hal. 41.
23
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2005), hal.141.
skripsi ini.
data-data yang diperlukan, dan data yang diperoleh itu disebut dengan data
seorang responden.
relevan dengan judul skripsi sehingga dapat dijadikan sebagai bahan hukum
dalam penulisan skripsi ini, yaitu berupa buku-buku, wacana yang dikemukakan
oleh para sarjana hukum maupun ekonomi yang sudah mempunyai keahlian dan
nama besar dIbidangnya, koran dan majalah serta juga melalui bantuan media
elektronik, yaitu internet. Dengan tujuan supaya penelitian lebih terarah dan dapat
dipertanggungjawabkan
Bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder serta bahan hukum
yaitu dengan cara mengumpulkan data yang terdapat pada berbagai literatur,
hukum, dan sumber lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas
Pelindo I (Persero)”.
d. Analisis data
yang telah disusun secara sistematis dianalisa secara perspektif dengan metode
deduktif dan induktif, sehingga diperoleh kesimpulan yang sesuai dengan tujuan
penelitian tang telah dirumuskan. Metode analisis data yang digunakan penulis
permasalahan.
G. Sistematika Penulisan
Karya ilmiah yang baik adalah karya ilmiah yang diuraikan secara
sistematika penulisan yang teratur yang terbagi dalam bab per bab yang saling
sebagai berikut :
menggambarkan topik yang akan dibahas secara mendalam, tujuan dan manfaat
(CSR) di Indonesia , bab ini akan membahas yaitu sejarah, pengertian, dasar
(CSR), bab ini akan membahas sejarah singkat PT Pelindo I (Persero), bentuk
(CSR) PT Pelindo I (Persero) terhadap citra perusahaan, bab ini akan membahas
Bab V tentang penutup, bab ini sebagai bab akhir dari skripsi ini akan
menyajikan kesimpulan dari tiap-tiap bab yang sebelumnya telah disajikan dan
BAB II
(CSR) DI INDONESIA
(CSR) atau tanggung jawab perusahaan yang kini cukup populer dan telah
evolusioner dalam waktu yang cukup panjang. Konsep tanggung jawab sosial
perusahaan menjalani beberapa tahap yang dipengaruhi oleh sepak terjang para
pelaku usaha dengan berbagai dampak yang ditimbulkan. Konsep tersebut juga
mendapat pengaruh dari perkembangan ideologi dan tatanan hidup bangsa dan
antarbangsa. Segala hal tersebut ikut memberikan19 kontribusi hingga tiba pada
24
Hendrik Budi Untung, Corporate Social Rensponsibility (Jakarta: Sinar Grafika, 2008),
hal. 1.
19
Universitas Sumatera Utara
20
suatu saat dimana para pelaku usaha menyadari perlunya aksi bersama masyarakat
1960-an saat dimana secara global, masyarakat dunia telah pulih dari Perang
Dunia II, dan mulai menapaki jalan menuju kesejahteraan. Pada saat itu,
mulai mendapatkan perhatian yang lebih luas dari berbagai kalangan. Persoalan
masyarakat. Gema pada saat dekade ini juga diramaikan oleh terbitnya buku
ditulis oleh Rachel Carson, yang merupakan seorang ibu rumah tangga biasa yang
luas25.
Ada dua jenis skandal tentang korporasi pada masa perang dunia, melawan
dalam kasus Holocaust dan Agent Orange. Keadaan ini pula yang kemudian
hak kepada masyarakat luas untuk memboikot penggunaan produk tertentu yang
tersebut telah melakukan sesuatu yang tidak sejalan dengan kewajiban dan
negara untuk berbenah diri. Jika selam perang pertahanan dan keamanan menjadi
pusat perhatian dan ikhtiar, maka pada masa tenang dan damai berbagai negara
bukan dianggap sebagai masalah berarti, justru dianggap sebagai masalah serius
Future Capitalism”. Yang ditulis oleh Lester Thurow tahun 1966 dimana yang
menjadi mainstream saat itu tidak hanya berkutat pada masalah ekonomi, namun
juga memasukkan unsur soosial dan lingkungan yang menjadi basis apa yang
nantinya disebut sustainable society. Pada saat itu Thurow agak pesimistis bahwa
26
Gunawan Widjaja & Yeremia Ardi Pratama, Risiko Hukum & Bisnis Perusahaan
Tanpa CSR, (Jakarta : Percetakan Penebar Swadaya, 2008), hal.8.
27
Matias Siagian dan Agus Suriadi, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR Perspektif
Pekerjaan Sosial (Sumatera Utara: Fisip USU Press,2010), hal.9.
28
Ibid,hal.10.
pada tanggung jawab sosial perusahaan memiliki hubungan positif dengan ukuran
semakin besar suatu perusahaan, maka semakin besar pula tanggung jawab yang
bahwa ukuran perusahaan senantiasa sebanding dengan ukuran sumber daya alam
Pada dasaluarsa 1970-an terbit buku “The Limits to Growth”. Buku ini
terus diperbaharui oleh hasil pemikiran para cendekiawan dunia yang tergabung
dalam Club of Rome. Buku ini mengingatkan kepada masyarakat dunia bahwa
bumi yang kita pijak ini mempunyai keterbatasan daya dukung dan sementara
berkelanjutan31.
29
Yusuf Wibisono, Op.Cit.,hal.5.
30
Matias Siagian dan Agus Suriadi,Op.Cit.,hal.11.
31
Yusuf Wibisono, Op.Cit.,hal.5.
32
Ibid.
aktivitas yang lintas sektor karena mencakup aktivitas produktif maupun sosial
pihak33.
Pemikiran ini berupaya menepis anggapan yang selama ini melekat pada benak
Bumi (KTT Bumi) yang diadakan di Rio de Jenairo, Brazil yang merupakan suatu
konferensi utama PBB 03 Juni sampai 14 Juni 1992. KTT ini menegaskan konsep
yang mesti dilakukan35. Hasil utama daripada implementasi KTT ini adalah
33
Ibid.hal.6.
34
Matias Siagian dan Agus Suriadi,Op.Cit.,hal.16.
35
Yusuf Wibisono, Op.Cit.,hal.6.
Rensponsibility (CSR) dilakukan oleh John Elkington melalui konsep “3P” (profit,
people dan planet) yang dituangkan dalam bukunya “Cannibals with Forks, the
perusahaan ingin sustain, maka ia perlu memperhatikan 3P, yakni, bukan cuma
profit yang diburu, namun juga harus memberikan kontribusi positif kepada
masyarakat (people) dan ikut aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet).
2002 di Johannesburg Afrika Selatan. Dan sejak saat inilah Corporate Social
1. Profit (Keuntungan)
Profit merupakan unsur terpenting dan menjadi tujuan utama dari setiap
mungkin.
36
Ibid.hal.7
2. People (Masyarakat)
3. Planet (Lingkungan)
Unsur keiga yang penting diperhatikan juga adalah planet atau linhkungan.
Lingkungan adalah sesuatu yang terkait dengan seluruh bidang kehidupan kita.
Semua kegiatan yang kita lakukan adalah berhubungan dengan lingkungan mulai
dari kita bangun tidur hingga ke malam hari. Air yang kita minum, udara yang
kita hirup, seluruh peralatan yang kita gunakan, semuanya berasal dari
lingkungan. Dengan kata lain, “jantung hati” bisnis bukan hanya profit (laba) saja,
tetapi juga people (manusia) dan juga jangan lupa planet (lingkungan).
Indonesia pun terus berkembang. Dimana pada akhirnya tanggung jawab sosial
perundang-undangan.37
anggota komunitas untuk dapat menanggapi keadaan sosial yang ada, dan dapat
yang ada sekaligus memelihara. Atau dengan kata lain cara perusahaan mengatur
saham, komunitas dan lingkungan sekitar perusahaan.39 Dalam hal ini tanggung
keuntungan atau deviden, tetapi juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan
jawab dalam pengertian harafiah, namun merupakan etika legal yang sesuai
37
Matias Siagian dan Agus Suriadi,Op.Cit.,hal.26.
38
Bambang Rudito dan Melia Famiola, Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan di Indonesia, (Bandung : Rekayasa Sains Bandung, 2007), hal.207.
39
Azizah, Hukum Perseroan Terbatas (Malang: Setara Press, 2016), hal.101.
keadaan lingkungan yang terkait dengan kegiatan usaha atau jalannya perusahaan
secara berkesinambungan yang tidak harus sama antara satu perusahaan dengan
perusahaan yang lainnya.40 Artinya suatu tanggung jawab sosial yang dilakukan
bagaimana bentuk tanggung jawab sosial yang ditetapkan dalam suatu perusahaan
sosial, dan lingkungan. Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan
dapat beranekaragam dari yang bersifat charity sampai pada kegiatan yang
bentuk yang konkrit. Akan tetapi, dari keseluruhan kegiatan tersebut, pada
dasarnya tidak terkait dengan produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan,
seperti sebuah reklame tetapi tidak berisi produk dari sipembuat reklame.kegiatan
1. Public relations
yang dilakukan oleh perusahaan. Biasanya berbentuk kampanye yang tidak terkait
40
Ibid.
41
Bambang Rudito & Melia Famiola, Op.,Cit.,hal.210.
sama sekali dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan.
membuat suatu kegiatan sosial tertentu dan khusus sehingga tertanam dalam
Kegiatan atau usaha ini lebih mengarah pada menjalin hubungan baik antara
2. Strategi defensif
mengarah pada proses melawan kejadian yang pernah dialami, artinya anggapan
komunitas terhadap perusahaan sudah ada sebelumnya dan anggapan ini biasanya
bernada negatif yang pada umumnya bicara tentang sesuatu hal. Usaha CSR yang
dengan menggantinya dengan yang baru sesuai dengan anggapan baru yang
bersifat positif.
perusahaan atau kegiatan perusahaan yang berbeda dari hasil dari perusahaan itu
sendiri. Kegiatan perusahaan alam konteks ini adalah sama sekali tidak
perusahaan.
berbeda dan cara pandang yang berbeda terhadap perusahaan. Kesepuluh pihak
1) Economic Rensponsibility
42
Adrian Sutedi, Buku Pintar Hukum Perseroan Terbatas (Jakarta: Raih Aksa Sukses,
2015), hal.80-81.
barang dan jasa kepada masyarakat dengan reasonable cost dan memberikan
kepada pemerintah.
2) Legal Rensponsibility
Di mana pun tempat operasi suatu perusahaan tidak akan dapat melepaskan diri
bisnis. Peraturan tersebut terutama yang terkait dengan usaha untuk mengontrol
3) Ethical Rensponsibility
Perusahaan didirikan tidak hanya berperilaku legal secara hukum, tetapi juga
memiliki etika. Sering kali terjadi perbedaan antara legal dan etika. Bisa jadi
rokok adalah legal, tetapi tidak beretika untuk memasarkan agar semua
menyiarkan film, tetapi tidak beretika jika film yang diputar berbau porno.
4) Discretionary Rensponsibility
Tanggung jawab ini sifatnya sukarela seperti public relation activities, menjadi
warga negara yang baik, dan tanggung jawab perusahaan lainnya. Melalui
menjadi warga negara yang baik akan meningkatkan going concern dan
43
Ibid.hal.56-61.
dengan munculnya berbagai tuntutan, tekanan, dan resistensi baik dari masyarakat
lokal maupun LSM/NGO terhadap aktivitas dunia usaha. Akar dari tuntutan itu
lingkungan;
2. Proses demokratisasi;
Rensponsibility yang semula didasari atas etika bisnis yang sarat dengan nilai-nilai
moral, dijadikan sebagai norma hukum yang dituangkan ke dala produk peraturan
perseroan terbatas yang baru, tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate
Namun kini etika ini telah normatif dengan diundangkannya Undang-Undang No.
jawab sosial perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat
setempat.
44
Busyra Azheri, Corporate Social Rensponsibility dari Voluntary menjadi Mandatory,
(Jakarta : Rajawali Press,2012),hal.123.
45
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007, Lembaran Negara RI.
Tahun 2007 No.67, Tambahan Lembaran Negara No.4724, Pasal 15.
kewajaran
perundang-undangan
Dalam penjelasan pasal 74 ayat (3) dijelaskan lebih lanjut bahwa yang
undangan” adalah dikenai segala bentuk sanksi yang diatur dalam peraturan
bergantung pada aturan pelaksanaan yang akan disusun oleh pemerintah. Menurut
Pasal 1 ayat (1) UUPT Nomor 40 Tahun 2007 Perseroan Terbatas yang
dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang
ini dengan tegas menyatakan bahwa Perseroan Terbatas adalah badan hukum.
berkaitan dengan segala sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab
Dalam Pasal 74 ayat (2) UUPT tanggung jawab sosial yang dimaksud pada
ayat (1) adalah merupakan kewajiban perseroan yang wajib dianggarkan dalam
jawab sosial bagi setiap perusahaan, wajib menghitung dengan cermat setiap
keuntungan bersih (netto) yang tidak perlu dikurangi kewajiban lainnya. Dalam
tanggung jawab sosial dan lingkungan akan dikenakan sanksi yang akan
2. Sanksi harus dijatuhkan oleh suatu institusi atau lembaga yang khusus dibuat
3. Sanksi yang dijatuhkan oleh lembaga tersebut bersifat mengikat dan final,
4. Setiap sanksi yang dijatuhkan wajib diawasi dan diaudit oleh suatu lembaga
yang independen.
46
Hendrik Budi Untung, Op.,Cit., hal.13-15.
5. Jika perseroan yang dijatuhi sanksi tidak mematuhi atau menurut lembga yang
kewajiban sosial tersebut dengan biaya dari perseroan yang dijatuhi sanksi.
Atau :
berdiri sendiri. Tetapi juga didukung dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor
Terbatas. Dalam Pasal 4 PP ayat (1) dikatakan bahwa, tanggung jawab sosial dan
Perseroan setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris atau RUPS sesuai
undangan.
hubungan yamg serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma,
47
Ibid.hal.22
masyarakat;
48
Matias Siagian dan Agus Suriadi, Op.Cit.,hal.27-28.
49
Yusuf Wibosono, Op.Cit.,hal.78-81.
Selain itu, ada enpat manfaat yang diperoleh bagi peusahaan dengan
50
Adrian Sutedi, Op.Cit., hal.70.
BAB III
PT PELINDO I (PERSERO)
mengelola pelabuhan umum sejak tahun 1960 sampai dengan tahun 1993 telah
berikut:
42
Universitas Sumatera Utara
43
(Persero) yang berkantor di Jl. Krakatau Ujung No. 100 Medan Sumatera Utara,
Istimewa Aceh, Sumatera Utara dan Riau. PT Pelindo I (Persero) dalam mencapai
51
https://www.pelindo1.co.id/id/profil/Pages/Wilayah-Kerja.aspx
(diakses pada tanggal 27 Februari 2018).
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk meningkatkan
h. Penyediaan dan/atau pelayanan listrik, air minum dan instalasi limbah serta
pembuangan sampah;
i. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa pengisian BBM untuk kapal dan
kendaraan di lingkungan pelabuhan;
j. Penyediaan dan/atau pelayanan kegiatan konsolidasi dan distribusi barang
termasuk hewan;
k. Penyediaan dan pengelolaan jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang
berkaitan dengan kepelabuhan;
l. Pengusahaan dan penyelenggaraan depo peti kemas dan perbaikan, cleaning,
fumigasi, serta pelayanan logistik;
m. Pengusahaan kawasan pabean dan tempat penimbunan sementara.
Pelindo (Persero)
dan bina lingkungan (PKBL) yang mempunyai tugas menyiapkan pembinaan, dan
Pengertian dari unit Program Kemitraan dan Program BL ini adalah unit
program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan
mandiri. Usaha Kecil yang dimaksud adalah kegiatan ekonomi rakyat yang
berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan
a. Program Kemitraan
1. pinjaman untuk membiayai modal kerja dan/atau pembelian aset tetap dalam
3. Beban Pembinaan:
Program Kemitraan;
b. Beban Pembinaan bersifat hibah dan besarnya paling banyak 20% (dua
puluh persen) dari dana Program Kemitraan yang disalurkan pada tahun
berjalan; dan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yang jumlahnya dapat disesuaikan
dengan kebutuhan.
kepada BUMN Pembina atau penyalur, dengan memuat paling sedikit data
sebagai berikut:
d. bidang usaha;
e. izin usaha atau surat keterangan usaha dari pihak yang berwenang;
hasil usaha);
lain;
bagi calon Mitra Binaan yang dibentuk atau berdiri sebagai pelaksanaan
4. Dalam hal BUMN Pembina atau penyalur memperoleh calon Mitra Binaan
bersangkutan;
1. Nama dan alamat BUMN Pembina atau penyalur dan Mitra Binaan;
2. Hak dan kewajiban BUMN Pembina atau penyalur dan Mitra Binaan;
4. Syarat pinjaman (paling sedikit jangka waktu pinjaman, jadwal angsuran pokok
calon Mitra Binaan yang menjadi Mitra Binaan BUMN Pembina lain.
termasuk untuk:
Pelindo I (Persero)
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan ini terdiri atas tiga langkah utama yaitu Awareness
52
Yusuf Wibisono, Op. Cit., hal.121-125.
memberikan kejelasan dan keseragaman pola pikir dan pola tindak seluruh
2. Tahap Implementasi
Perencanaan sebaik apapun tidak akan berarti dan tidak akan berdampak
dirancang.
Dalam memulai implementasi pada dasarnya ada tiga pertanyaan yang harus
dijawab. Siapa orang yang akan menjalankan, apa yang harus dilakukan,
serta bagaimana cara melakukan sekaligus alat apa yang diperlukan. Dalam
melakukan tindakan
Tahap implementasi ini terdiri atas tiga langkah utama yaitu, sosialisasi,
3. Tahap Evaluasi
langkah berikutnya adalah evaluasi program. Tahap evaluasi adalah tahap yang
perlu dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu untuk mengukur sejauh
atau gagalnya suatu kegiatan perlu untuk tetap dievaluasi. Bahkan keberhasilan
dievaluasi.
dimplementasikan.
(CSR) yang telah dilakukan. Langkah ini tidak terbatas pada kepatuhan
resiko perusahaan.
4. Pelaporan
Rensponsibility (CSR)
dalamnya.54 Dan juga hal ini lebih ditegaskan lagi oleh bagian ASM Administrasi
kendala.55
53
Hasil Wawancara dengan Swandi Hutasoit, Koord PMO Penyelesain Permasalahan
Hukum PT Pelindo I (Persero), Pada Tanggal 30 Januari 2018.
54
Hasil Wawancara dengan Santi Saptasari, ASM. Administrasi & Pelaporan PKBL PT
Pelindo I (Persero), Pada Tanggal 28 Februari 2018.
55
Hasil Wawancara dengan Santi Saptasari, ASM. Administrasi & Pelaporan PKBL PT
Pelindo I (Persero), Pada Tanggal 28 Februari 2018.
sebagai salah satu ketentuan peraturan lebih lanjut mengenai tanggung jawab
sosial perusahaan.
BAB IV
Pelindo I (Persero)
penting setiap dunia usaha merespon dan mengembangkan tanggung jawab sosial
perusahaan adalah bagian dari masyarakat dan oleh karenanya wajar bila
sosial yang dilakukan perusahaan berfungsi sebagai kompensasi atau upaya timbal
balik atas penguasaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi oleh
perusahaan yang kadang bersifat ekspansif dan eksploratif. Disamping itu, karena
56
Universitas Sumatera Utara
57
Ketiga, kegiatan tanggung jawab sosial merupakan salah satu cara untuk
meredam atau bahkan menghindari konflik sosial. Potensi konflik itu bisa berasal
Menurut Kotler dan Lee bahwa ada setidaknya 6 opsi untuk “berbuat
kebaikan” (Six options for Doing Good) sebagai inisiatif sosial perusahaan yang
(CSR), yaitu:57
1. Cause Promotions
masyarakat atas suatu isu sosial tertentu, ataupun dengan cara mendukung
tertentu.
2. Cause-Related Marketing
kesejahteraan masyarakat.
56
Yusuf Wibisono, Op. Cit., hal.72.
57
Bismar Nasution, Op.Cit, hal.9.
4. Corporate Philanthropy
sumbangan, biasanya dalam bentuk uang tunai ataupun berupa makanan atau alat-
5 Community Volunteering
a. Program Sentralisasi
pelaksanaan kegiatan bisa bekerja sama dengan pihak lain misalnya event
organizer atau institusi lainnya yang sejauh memiliki kesamaan visi dan tujuan.
b. Program Desentralisasi
maupun sponsorship.
58
Yusuf Wibisono, Op. Cit., hal.138.
c. Program Kombinasi
para pemangku kepentingan secara khusus. Karena itu, pelaksanaan program CSR
penyaluran anggaran CSR untuk sejumlah kegiatan. Selain itu, sebagai Badan
kegiatan dan program sebagai bagian dari pelaksanaan tata kelola perusahaan
yang baik.
59
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), Laporan Tahunan 2016.hal.174.
3) Surat Edaran Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara No. SE-
Terbatas;
4) Surat Edaran Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara No. SE-
(CSR) yang terdapat di dalam PT Pelindo I yaitu Program Kemitraan dan Bina
1. Bantuan kepada Korban Bencana Alam, yaitu Bantuan yang di berikan untuk
a) Penyediaan bahan bahan kebutuhan pokok, air bersih dan mandi cuci dan
alat berat;
2. Bantuan Pendidikan dan atau Pelatihan, yaitu bantuan yang diberikan dalam
rangka pelestarian seni dan budaya dengan obyek bantuan antara lain berupa:
dan madrasah;
60
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), Laporan Tahunan 2016.hal.177.
berikan dalam rangka meningkatkan fasilitas, dengan obyek bantuan antara lain
berupa:
keagamaan;
merehabilitasi atau menjaga kelestarian sumber daya alam dengan titik berat
ekonomis.
(Rp). (Rp).
11 1171 1 Malahayati
11 1171 2 70.000.000
11 1171 3
11 1171 4 10.000.000
11 1171 5 70.000.000
11 1171 6 10.000.000
11 1171 7 240.000.000 36.000.000
11 1173 1 Lhokseumawe
11 1173 2 40.000.000
11 1173 3 20.000.000
11 1173 4 30.000.000
11 1173 5 70.000.000
11 1173 6 10.000.000
11 1173 7 240.000.000 36.000.000
12 1271 1 300.000.000 60.000.000 Medan
12 1271 2 1.775.000.000 1.046.700.000
12 1271 3 595.000.000
61
Data dari Santi Saptasari, ASM. Administrasi & Pelaporan PKBL PT Pelindo I
(Persero), Diterima Pada Tanggal 28 Februari 2018.
14 1471 3 145.000.000
14 1471 4 75.000.000
14 1471 5 75.000.000
14 1471 6 120.000.000 10.000.000
14 1471 7 330.000.000 68.000.000
14 1404 1 Tembilahan
14 1404 2 40.000.000
14 1404 3 20.000.000
14 1404 4 25.000.000
14 1404 5 65.000.000 10.000.000
14 1404 6
14 1404 7 270.000.000 34.000.000
20 2072 1 Tanjung Pinang
20 2072 2 40.000.000
20 2072 3 20.000.000
20 2072 4 10.000.000
20 2072 5 65.000.000
20 2072 6
20 2072 7 290.000.000 36.000.000
Tanjung Balai
20 2002 1 Karimun
20 2002 2 40.000.000
20 2002 3 20.000.000
20 2002 4 10.000.000
20 2002 5 65.000.000
20 2002 6
20 2002 7 300.000.000 34.000.000
No Nama Bantuan
1 Bencana Alam
2 Pendidikan/Pelatihan
3 Peningkatan Kesehatan
4 Prasarana Umum
5 Sarana Ibadah
6 Pelestarian Alam
7 Bantuan Sosial Kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan
(Persero) dari antara ke-7 jenis bantuan yang ada disimpulkan bahwa Bantuan
yang paling banyak tersalurkan dan selalu ada pada setiap daerah penyaluran
bantuan.
a. Penghargaan
b. Sertifikasi
Indonesia.
BAB V
A. Kesimpulan
69
Universitas Sumatera Utara
70
B. Saran
baik. Namun harapannya harus diatur secara tegas dan lebih rinci mengenai
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
Cipta.
Aditya Bakti.
Mandar Maju.
Rudito, Babang dan Melia Famiola. 2007. Etika Bisnis dan Tanggung
Bandung.
71
Universitas Sumatera Utara
72
Press.
Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Sinar Grafika.
Fascho Publishing.
Widjaja, Gunawan dan Yeremia Ardi Pratama. 2008. Risiko Hukum &
B. Peraturan Perundang-undangan
Milik Negara.
Perseroan Terbatas.
Penanaman Modal.
C. Makalah
D. Skripsi
Patungan PMA dan PMDN (Joint Venture Company) (Studi Tentang CSR
E. Tesis
F. Internet
http://www.metrosumut.com/2015/08/,terkait-pertanggung-jawaban-
2018).
https://www.pelindo1.co.id/id/profil/Pages/Wilayah-Kerja.aspx (diakses
G. Hasil Wawancara