SKRIPSI
OLEH :
NURUL RAHMADHANI
NIM : 140200422
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
OLEH :
NURUL RAHMADHANI
NIM : 140200422
Nurul Rahmadhani*
Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H.,M.Hum**
Tri Murti Lubis, SH.,MH***
Kata Kunci : CSR, Program , PT. Bank Negara Indonesia, Tbk Kantor
Wilayah Jakarta Kota
i
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah Subhanahu wata’ala atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini
ditulis dalam rangka melengkapi tugas akhir dan memenuhi persyaratan untuk
Social Responsibility (CSR) di PT. Bank Negara Indonesia, Tbk Kantor Wilayah
Jakarta Kota (Studi pada Divisi Corporate University PT. Bank Negara Indonesia,
Tbk)” penulis menyadari bahwa skripsi ini masih mempunyai kelemahan dan
kekurangan baik dari segi penulisan maupun dari segi materi. Hal ini disebabkan
dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan dan
Dalam proses penyusunan skripsi ini saya juga mendapat banyak dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sebagai penghargaan dan
ucapan terimakasih terhadap semua dukungan dan bantuan yang telah diberikan,
Sumatera Utara;
1. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH. M.Hum selaku Dekan Fakultas
4. Bapak Dr. Jelly Leviza, SH.,M.Hum Selaku Wakil Dekan III Fakultas
6. Ibu Tri Murti Lubis, SH.,MH, Selaku Dosen Pembimbing II yang telah
diselesaikan;
7. Kepada seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Hukum USU yang selama ini
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................7
D. Keaslian Penulisan.......................................................................9
E. Tinjauan Kepustakaan..................................................................9
F. Metode Penelitian.....................................................................14
G. Sistematika Penulisan...............................................................16
Pendidikan.................................................................................44
Lingkungan...............................................................................46
.........................................................................................52
Responsibility.............................................................................83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................89
B. Saran ...................................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................94
suatu bangsa yang sering kali diukur dengan riel per kapita. Tujuan pembangunan
produktifitas. Pada umumnya tingkat output pada suatu saat tertentu ditentukan oleh
tersedianya atau digunakannya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia,
kesehatan lingkungan.
sekitarnya.2
1
Irwan dan Suparmoko, Ekonomika Pembangunan, (Yogyakarta: BPFE,1990), hlm.5.
2
Gunawan Widjaya dan Yeremia Ardi Pratama, Risiko Hukum & Bisnis Perusahaan Tanpa
CSR, (Jakarta : PT. Percetakan Penebar Swadaya, 2008), hlm. 11.
1
Universitas Sumatera Utara
2
untuk lebih peduli pada masalah-masalah yang terjadi dalam komunitas mereka.
Bagi pengusaha, hal ini harus diperhatikan dengan baik, agar tidak menjadi
tanggung jawab perusahaan dalam lingkup yang lebih luas. Tidak bisa dihindari
lagi, ini menjangkau masalah yang menyentuh semua penilaian terhadap tanggung
masing perusahaan memiliki alasan tersendiri atas kebijakan yang dibuat. Secara
umum kebijakan ini dilakukan karena adanya pengaruh atas operasional yang
kinerja perusahaan.
dalam jangka waktu yang cukup panjang. Konsep tanggung jawab sosial
perusahaan menjalani beberapa tahap yan dipengaruhi oleh sepak terjang para
3
Ibid., hlm.17.
4
Ibid., hlm.18.
5
Tom Cannon, Loc. Cit.
bangsa dan antarbangsa. Segala hal tersebut ikut memberikan kontribusi hingga
tiba pada suatu saat dimana para pelaku usaha menyadari perlunya aksi bersama
kebanyakan diukur dari sudut berapa besar uang yang dikeluarkan. Sebenarnya
bukan uang saja, uang itu hanya sebagian nilai karena ada nilai intangible yang
sangat penting, artinya ada sesuatu yang tidak dapat dinilai dengan uang. Kata
6
Matian Siagian dan Agus Suriadi, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR Perspektif
Pekerjaan Sosial, (Medan : FISIP USU PRESS, 2010), hlm.6.
7
M. Yasir Yusuf, Model Pelaksanaan CSR Bank Syariah: Kajian Empiris Pembiayaan
Mikro Baitulmal Aceh, Jurnal Ekonomi Islam L a_Riba, Vol.IV, No.2, Des 2010, hlm.198
8
Edi Suharto, CSR dan Comdev, Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi,
Bnadung: CV. Alfabeta, Cet. Ke-1, 2010, hlm.4.
responsibility atau CR. Corporate responsibilities ada dua. Pertama, yang sifatnya
ada yang nama nya Good Corporate Governance. Dikalangan perusahaan publik
Menurut Princess Of Wales Foundation ada lima hal penting yang dapat
Pada awalnya CSR hanya bersifat sukarela (voluntary). Hal ini sejalan
dengan pendapat Isa Wahyudi, bahwa meskipun belum ada kesatuan bahasa
dalam memaknai CSR, tetapi CSR ini telah diimplementasikan oleh perusahaan
dalam berbagai bentuk kegiatan yang didasarkan atas kesukarelaan. 11Hal inilah
9
Hendrik Budi Untung, Corporate Social Responsibility, (Jakarta :Sinar Grafika Offset,
2009),hlm.9-10.
10
Ibid,hlm.11-12.
11
Isa Wahyudi & Busyra Azheri, Corporate Social Responsibility : Prinsip, Pengaturan
dan Implementasi,(Malang: In-TransPublishing,2008), hlm.28.
dikhawatirkan jika tidak ada pengaturan yang bersifat mengikat perusahaan dalam
melaksanakan CSR.12
sudah ada peraturan yang secara tegas mengatur tentang kewajiban tanggung
jawab sosial dan lingkungan bagi perseroan terbatas tidak hanya dituntut mencari
keuntungan atau laba semata, tetapi juga harus memperhatikan tanggung jawab
bergantung pada aturan pelaksanaan yang akan disusun pemerintah. Terkait hal
itu, para pelaku bisnis berharap pemerintah lebih bijaksana menafsirkan aturan ini,
12
Ibid, hlm.13
berkaitan dengan segala sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab
Responsibility (CSR). Dalam hal ini, tidak hanya sekedar perseroan yang
saja yang memiliki Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, melainkan semua
PT. Bank Negara Indonesia, Tbk yang memfokuskan diri pada segmen
UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi bank yang masuk ke
kelompok bank menengah di Indonesia dari sisi aset. Seiring dengan terbukanya
lebih luas, Bank BNI telah mengembangkan usahanya ke segmen komersial dan
konsumer. Ketiga segmen ini merupakan pilar bisnis PT. Bank Negara Indonesia,
Tbk, dengan pelayanan secara konvensional maupun syariah, yang didukung oleh
kompetensi sumber daya manusia dan praktek tata kelola perusahaan yang baik.
Berbagai bentuk program CSR dilakukan oleh PT. Bank Negara Indonesia,
Tbk Kantor Wilayah Jakarta Kota sebagai wujud tanggung jawab sosial PT. Bank
Negara Indonesia, Tbk Kantor Wilayah Jakarta Kota pada lingkungan. Tidak
13
Ibid.,hlm.13.
mudah untuk mewujudkan kebijakan dan program CSR perbankan yang ideal,
namun pada intinya program CSR harus terkait dengan upaya memaksimumkan
dampak positif dan meminimumkan dampak negatif dari suatu kegiatan bisnis
perbankan. Oleh karena itu diperukan konsep penerapan CSR yang efektif dan
efisien yang sesuai kegiatan utama perbankan. Sehingga CSR tidak hanya
perusahaan.
B. Perumusan Masalah
Agar tidak menjadi bias dan melebarnya pembahasan dalam skripsi ini
maka perlu untuk mengangkat permasalahan yang dijadikan sebagai landasan atau
acuan dari pokok materi penulisan sehingga suatu kesimpulan dapat diperoleh.
Permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
oleh PT. Bank Negara Indonesia, Tbk Kantor Wilayah Jakarta Kota
3. Apa yang menjadi kendala yang dihadapi PT. Bank Negara Indonesia, Tbk
Responsibility ?
1. Tujuan Penulisan
2. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
a. Secara Teoritis
b. Secara Praktis
D. Keaslian Penulisan
(CSR) di PT. Bank Negara Indonesia, Tbk Kantor Wilayah Jakarta Kota (Studi
pada Divisi Corporate University PT. Bank Negara Indonesia, Tbk” yang
Universitas Sumatera Utara. Kalaupun ada terdapat judul yang hampir sama
elektronik, serta bantuan dari berbagai pihak. Dengan demikian keaslian skripsi
E. Tinjauan Kepustakaan
kepustakaan. Hal ini berguna bagi penulis untuk membantu melihat ruang lingkup
skripsi agar berada dalam topik yang diangkat dari permasalahan yang telah
disebutkan di atas.
Terkait dengan topik yang diangkat dalam skripsi ini perlu dilakukan
improve quality of life, in ways that are both good for business and good for
development.14
14
Amin Widjaja Tunggal, Business Ethics dan Corporate Social Responsibility (CSR)
Konsep dan Kasus, (Havarindo, 2008), hlm.23
15
Ronny Irawan, Corporate Social Responsibility: Tinjauan Menurut Peraturan Perpajakan
di Indonesia, Surabaya, 6 September 2008, hlm.1.
umumnya.16
CSR adalah memiliki pengertian yang sama. Untuk itu dalam tulisan ini
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan
Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
16
Indonesia (UUPT)
17
Indonesia (UMKM), UU Tentang Usaha Mikro,Kecil dan Menengah, UU No. 20
Tahun2008, LN Nomor 93 Tahun2008, TLN Nomor 4866. Pasal 1 Angka 1.
18
Ibid. Pasal 1 Angka 2.
19
Ibid. Pasal 1 Angka 3.
5. UKM adalah Singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan
dianggap sama dengan UMKM. Untuk keperluan tulisan ini penulis akan
20
Perusahaan BNI, Sejarah BNI, http://www.bni.co.id/id-id/perusahaan/tentangbni/sejarah,
Diakses pada tanggal 24 Nopember 2018 pukul 23:01 WIB
sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun
Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Mei 2008 dan telah
50609 tanggal 12 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Ber ita
Indonesia, dilihat dari total aset, total kredit maupun total dana pihak
F. Metode Penulisan
secar metodologis dan konsisten.21 Metodologis berarti sesuai dengan metode atau
cara tertentu.22 Sistematis berarti berdasarkan suatu sistem yang konsisten yang
berarti tidak adanya hal-hal yang bertentangan dengan suatu keterangan tertentu.23
Untuk melengkapi penulisan skripsi ini dengan tujuan agar dapat lebih
1. Jenis penelitian
2. Sumber Data
b. Data Sekunder yaitu data yang berkaitan erat dengan data primer
responden.24
3. Analisa Data
G. Sistematika Penulisan
adanya sistematika penulisan yang teratur yang terbagi dalam bab perbab yang
24
Ferd. N. Kerlinger, Asas-asas Penelitian Behavioral, (Yogyakarta: Gajahmada University
Press, Cetakan Kelima, 1996),hlm.770.
saling berangkaian satu sama lain. Adapun sistematikan penulisan skripsi ini
adalah :
Sistematika Penulisan.
Istilah CSR pertama kali muncul dalam tulisan Social Responsibility of the
Businessman tahun 1953. konsep yang digagas Howard Rothmann Browen ini
menjawab keresahan dunia bisnis.25 Belakangan CSR segera diadopsi, karena bisa
jadi penawar kesan buruk perusahaan yang terlanjur dalam pikiran masyarakat
dan lebih dari itu pengusaha di cap sebagai pemburu uang yang tidak peduli pada
prinsip kesukarelaan dan kemitraan. Namun secara empiris CSR ini telah
diterapkan oleh perusahaan dalam berbagai bentuk kegiatan yang didasarkan atas
tergantung pada sudut pandang dan bagaimana memaknai CSR itu sendiri.
Rumusan tentang CSR diantaranya telah diungkapkan oleh The World Business
economic development while improving the quality of life of the workforce and
25
Chairil N. Siregar, “Analisis Sosiologis Terhadap Implementasi Corporate Social
Responsibility Pada Masyarakat Indonesia Jurnal Sosioteknologi” Edisi 12 Tahun 6, Desember
2007
19
Universitas Sumatera Utara
20
their families as well as of the local community and society at large to improve
prinsip kesukarelaan dan kemitraan. Beberapa nama lain yang memiliki kemiripan
atau bahkan sering diidentikan dengan CSR ini antara lain Pemberi/Amal
nama itu bisa juga dilihat sebagai dimensi atau pendekatan CSR dalam konteks
didorong oleh spectrum motif yang terentang dari motif “amal” hingga
“pemberdayaan”. 27
dan konsukuensi baik secara sosial maupun secara ekonomi. Dapat dijelaskan
26
Busyra Azheri, Corporate Social Responsibility Dari Voluntary menjadi Mandatory,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012).hlm.16.
27
Being Bedjo Tamudjaja, Perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia,(E-
Book),hlm.93.
Jawab Sosial karena perilaku seperti itu diwajibkan oleh hukum, karena akan
defenisi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sebagai suatu persetujuan atau
28
Nor Hadi, Corporate Social Responsibility, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011 ), hlm.6.
29
Ismail Solihin, Corporate Social Responsibility : from charty to sustainability, (Jakarta
: Salemba Empat,2009),hlm.1.
30
Ibid, hlm.48.
31
Amin Widjaja Tunggal,Strategi Korporat dan Strategi Bisnis Perusahaan,(Jakarta:
Havarido.2008),hlm.83.
akan baik bagi perusahaan itu sendiri dan baik pula bagi pembangunan.32
penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan
Tampak bahwa UUPM 2007 mencoba memisahkan antara tanggung jawab sosial
dengan tanggung jawab lingkungan, yang mengarah pada CSR sebagai sebuah
lain :
1. Cause Promotions
32
Matian Siagian dan Agus Suriadi, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR Perspektif
Pekerjaan Sosial, (Medan : FISIP USU PRESS, 2010), hlm.66.
dimana isu ini tidak harus berhubungan atau berkaitan dengan lini bisnis
masyarakat untuk mencari tahu secara lebih mendalam mengenai suatu issue
2. Cause-Related Marketing
atau jasa, dimana sebagian dari keuntungan yang didapat perusahaan akan
Setiap pembukaan rekening atau account baru, maka beberapa rupiah akan
didonasikan.
tertentu.
4. Corporate Philanthropy
dalam bentuk, dana, jasa atau alat kepada pihak yang membutuhkan baik itu
terbuka, dll.
5. Community Volunteering
pengajar, dll.
masyarakat.
33
Kotler, “Corporate Social Responsibiity : Doing The Most Good for Your Company”,
(2005).
a. Public Relations
produk apa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Atau dapat juga
b. Strategi Defensif
Perusahaan
perusahaan.
34
Nurantono Setyo Saputro, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vo.21 No.2,Agustus
2010,hlm.132-133.
35
Wibisono Yusuf,Membedah Konsep & Aplikasi CSR Corporate Social
Responsibility,(Gresik : Fasco Publishing,2007),hlm.78.
tersebut.
perhatian.
6) Mereduksi Biaya
36
A.B.Susanto, Reputation-Driven Corporate Social Responsiblity : Pendekatan Strategi
Management dalam CSR, Jakarta :Esensi, divisi Penerbit Erlangga,2009,hlm.14-15.
pertama, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007. Dalam pasal 74 ayat (1) diatur
Daya Alam,ayat (2) mengenai perhitungan biaya dan asas kepatutan serta
kewajaran, ayat (3) mengenai sanksi, dan ayat (4) mengenai aturan lanjutan.
yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan
hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan
dan Program Bina Lingkungan (BL) diatur dalam Pasal 1 ayat 7 dimana ruang
lingkup BL diatur dalam Pasal 11 ayat (2) huruf e, meliputi bantuan terhadap
pengembangan sarana dan prasarana umum, bantuan sarana ibadah, dan bantuan
pelestarian alam.
1. Menimbang butir b
37
Penjelasan Pasal 15 huruf b Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman
Modal.
38
Undang-Undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Menimbang butir c
3. Menimbang butir d
4. Pasal 1 butir 1
5. Pasal 1 butir 2
6. Pasal 1 butir 3
kemauan. Kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi
masa depan.
7. Pasal 1 butir 14
perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan/atau hayati
8. Pasal 1 butir 24
badan hukum.
9. Pasal 3
10. Pasal 4
lingkungan hidup;
depan;
hidup.
11. Pasal 6
lingkungan hidup.
maupun instansi sudah mulai melirik CSR sebagai suatu konsep dan implementasi
CSR pun semakin meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal ini
Pelaksananya pun semakin beraneka ragam mulai dari bentuk program yang
dilaksanakan, maupun dari sisi dana yang digulirkan untuk program tersebut.
Menurut Achmad Ali, Sosiologi hukum menekankan kajian pada law in action,
hukum dalam kenyataannya, hukum sebagai tingkah laku manusia, yang berarti
bersifat deskriptif.39
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan
lingkungan.
39
Achmad Ali, Menjelajahi Kajian Empiris Terhadap Hukum, (Jakarta : Yarsif
Watampone,1998),hlm.11.
40
Sentosa Sembiring, Hukum Perusahaan Tentang Perseroan Terbatas, (Bandung :
Nuansa Aulia, 2007),hlm.192.
undangan.
Penjelasan atas Pasal 74 ayat (1) lebih lanjut menerangkan bahwa ketentuan
kegiatan usahanya di bidang sumber daya alam” adalah perseroan yang tidak
mengelola dan yang tidak memanfaatkan sumber daya alam. Yang dimaksud
sumber daya alam” adalah perseroan yang tidak mengelola dan yang tidak
Dalam ketentuan diatas bisa dilihat bahwa perusahaan tidak hanya sekedar
kewajiban bagi perseroan untuk dapat melaksanakan tanggung jawab sosial dan
bagi PT. Bank Negara Indonesia, Tbk. Pelaksanaan CSR akan menciptakan citra
positif dan rasa kepercayaan masyarakat terhadap PT. Bank Negara Indonesia,
41
Penjelasan Pasal 74 Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
mendapat perhatian dari perusahaan besar, karena keberadaan UKM juga ikut
menentukan apakah suatu perusahaan besar akan berkelanjutan atau tidak. Oleh
karena itu, UKM perlu diberdayakan dan dikembangkan dengan suatu model,
formula atau bentuk implementasi CSR yang tepat dan baik. Formula, bentuk atau
model implementasi CSR tersebut akan dirasakan baik dan tepat apabila
mengintegrasikannya.
tenaga kerja cukup besar dan memberi peluang bagi UMKM untuk berkembang
dan bersaing dengan perusahaan yang lebih cenderung menggunakan modal besar
(capital intensive).42
UKM adalah sektor ekonomi nasional yang paling strategis dan menyangkut
pertumbuhan ekonomi pasca krisis. Itu artinya, usaha mikro yang memiliki omset
42
Sudaryanto , Ragimun dan Rahma Rina Wijayanti, Strategi Pemberdayaan “UMKM
Menghadapi Pasar Bebas Asean”, diakses pada tanggal 26 Maret 2018, pukul:13:50 Wib
40
Universitas Sumatera Utara
41
penjualan pada kisaran kurang dari satu milyar, dan usaha kecil memiliki omset
penjualan pada kisaran saru milyar, serta usaha menengah dengan omset
penjualan di atas satu milyar per tahun, memiliki peran yang sanagt besar dalam
daya manusia dan teknologi, serta perluasan area pemasaran. 43 Hal ini perlu
dilakukan untuk menambah nilai jual UMKM itu sendiri, utamanya agar dapat
bersaing dengan produk-produk asing yang kian membanjiri sentra industri dan
menyumbang hampir 57% PDB nasional. Dari jumlah tersebut 99,9% merupakan
usaha mikro dan kecil. Jdi hanya 0,1% yang merupakan usaha menengah. Hal ini
diberdayakan. Apabila setiap unit usaha mikro dan kecil mampu difasilitasi dan di
usaha tambahaan baru, maka akan tercipta 40 juta kesempatan kerja baru. Hal ini
43
Suyanto, M ,” Aplikasi IT untuk UKM Menghadapi Persaingan Global”,
(Yogyakarta,2005).
usaha besar telah mendorong para perencana ekonomi untuk mengalihkan upaya
ekonomi.
memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebutuhan ini termasuk produk dan jasa yang
penciptaan lapangan pekerjaan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal
pasar, dan keterbatasan mengakses lokasi usaha yang strategis. Untuk itu
diperlukan upaya untuk menigkatkan akses UKM pada informasi pasar, lokasi
usaha, dan jejaring usaha agar produktivitas dan daya saingnya meningkat. Oleh
karena itu menuntut adanya peran dan partisipasi berbagai pihak terutama
pemerintah daerah dan kalangan perguruan tinggi serta dunia usaha yang berskala
44
Tom Cannon, Corporate Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan), (Jakarta;
PT. Gramedia,1995), hlm.35
besar untuk membantu dan memfasilitasi akses informasi bagi para UKM yang
Secara garis besar, terdapat 3 (tiga) model kebijakan yang dibutuhkan dalam
pemberdayaan UKM.
berkelanjutan.
UKM.
pelaku usaha kecil akan pentingnya branding dan pengemasan, perlu dilakukan
saling membantu antar UKM, atau antara UKM dengan pengusaha besar di dalam
usaha. Selain itu juga untuk memperluas pangsa pasar dan pengelolaan bisnis
yang lebih efisien. Dengan demikian, UKM akan mempunyai kekuatan dalam
bersaing dengan pelaku bisnis lainnya, baik dari dalam maupun luar negeri.
kemitraan antara UKM dengan usaha besar diperlukan media khusus dalam upaya
atau koordinasi yang serasi antara pemerintah, corporate dengan dunia usaha
perkembangan usaha..46
yang dikelompokkan menjadi beberapa isu sosial, anatar lain isu bidang
bantuan permodalan bagi masyarakat. Dari beberapa isu tersebut, isu yang paling
46
Netty Dyah Kurniasari,”Program CSR Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Untuk
Meningkatkan Produktivitas Usaha Mikro, Kecil Menengah di Madura)”,Jurnal NeO-Bis, Vol
9,No.1, Juni 2015.hlm.106-109.
di lirik saat ini adalah pendidikan. Karena seiring dengan derasnya tantangan
tahun 2010, di Indonesia terdapat lebih dari 1,8 juta anak setiap tahun yang tidak
dapat melanjutkan pendidikan. Hal ini disebabkan oleh tiga faktor ekonomi, anak-
usia dini. Dikatakan pula bahwa 75 persen sekolah di Indonesia tidak memenuhi
standar layanan minimal pendidikan. Dari sekitar 40.000 sekolah pada tahun
sekolahnya masih belum sesuai standar pendidikan yang baik seperti diamanatkan
layanan pendidikan yang baik, serta masih kurangnya motivasi dari para siswa
baik. Hal ini tentunya menjadi tugas bagi seluruh elemen untuk turut serta
pihak lain dalam peningkatan mutu pendidikan telah disinggung dalam UU RI No.
21 Tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 54. Peran serta
pendidikan.49
47
Mutiara Intan Permana Gunawan dan Ahmad Tarmizi Lbs, Pengungkapan Corporate
Social Responsibility Bidang Pendidikan dalam Laporan Tahunan Bank Umum Syariah Di
Indonesia, Hlm.69
48
Ibid, hlm.69
49
Ibid, hlm.70
mengalokasikan dana CSR senilai Rp.9,8 miliar dan sekitar 60% dialokasikan
sosial, dan lainnya. Pada tahun 2012, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Kantor
sebesar Rp. 8.960.942.934. Dari dana tersebut, sekitar 87% dialokasikan pada
Dari hal di atas dapat dilihat pengalokasian dana CSR yang dilakukan
berbagai negara. Perubahan iklim, bencana alam, dan pemanasan global dianggap
50
Ibid, hlm.70
51
Mutiara Intan Permana Gunawan dan Ahmad Tarmizi Lbs ,“Pengungkapan Corporate
Sosial Responsibility Bidang Pendidikan dalam Laporan Tahunan Bank Umum Syariah di
Indonesia”,Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam,Vol.4,No.1.2016.hlm.69-70.
52
Ervita, Green Banking oleh Bank Indonesia sebagai Wujud Nyata Green Economy dalam
Dunia Perbankan, https:/www.google.com/amp/s/ervitakurns.wordpress.com/2013/12/24/green-
banking-oleh-bank-negara-indonesia-sebagai-wujud-nyata-green-economy-dalam-dunia-
perbankan/amp/, diakses tanggal 6 Desember 2018, Pukul 7:36 WIB
yang lebih baik atas alam, manusia, dan investasi kapital ekonomi. Dimana emisi
rumah kaca, pengekstrasian dan penggunaan sumber daya alam yang lebih sedikit
dengan limbah yang minimal dan kesenjangan sosial yang minimum (United
tersebut tidak luput dari perhatian dunia perbankan yang merupakan salah satu
society. Bank yang “hijau” akan memadukan keempat unsur tadi kedalam prinsip
bisnis yang peduli pada ekosistem dan kualitas hidup manusia. Sehingga pada
perusahaan, keunggulan kompetitif, corporate identity dan brand image yang kuat
kualitasnya selalu diharapkan untuk terus meningkat. Kualitas dan kinerja bank
tentulah akan ikut menentukan kondisi perekonomian negara ini, lebih khusus lagi
53
Ibid
54
Ibid
dapat memberi kontribusi yang besar terhadap pembangunan dalam arti yang luas,
karena bank adalah terus berjalan sesuai dengan target-target yang diharapkan
dijalankan oleh perbankan luar negeri baik dari negara maju maupun negara
hidup – Inisiatif Jasa Keuangan) bahkan telah meghimpun sejumlah 200 institusi
keuangan secara sukarela baik bank maupun non bank dari 40 negara (termasuk
Indonesia, baru BNI yang ikut) untuk mendorong bank menyelaraskan bisnis
Standard Bank dari Afrika Selatan, Grupo Santander dan Itau-Unibanco keduanya
dari Brazil, Industrial Bank dari China dan lain-lain. semua bank yang disebutkan
ini memiliki standar manajemen risiko lingkungan dan sosial yang eksplisit dalam
dalam laporan tahunan mereka. sejak 1993, yaitu tahun yang telah ditetapkan oleh
Alasan yang pertama adalah berkaitan dengan : Pasal 28 H ayat (1) UUD
1945, yang berbunyi : “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
Alasan kedua ialah berkaitan dengan Ketentuan Pasal 82 ayat (2), Pasal 87
ayat (1), dan Pasal 88 UUPPLH tentang keharusan nasabah debitur sebagai
penanggungjawab usaha dan atau kegiatan untuk membayar ganti rugi karena
oleh proyek yang dibiayai oleh bank. Apabila nasabah debitur tiba-tiba harus
memikul biaya pembersihan yang besar sekali atas proyek tersebut dan
lingkungannya yang rusak atau tercemar dan membayar ganti rugi, maka
crediworthiness dari nasabah debitur dapat merosot secara drastis dan dapat
debitur oleh pihak yang berwenang karena proyek nasabah debitur telah
lingkungan . Bila hal itu terjadi, maka bank yang membiayai perusahaan tersebut
agunan yang rusak atau tercemar. Apabila bank membiayai suatu proyek, maka
proyek itu termasuk tanah dimana proyek itu didirikan, akan diikat oleh bank
sebagai agunan kredit. Apabila proyek tersebut melakukan atau perusakan atau
pencemaran lingkungan terhadap tanak di atas mana proyek itu didirikan, maka
harga tanah yang rusak atau tercemar itu akan merosot sekali. Akibatnya adalah
bahwa agunan atas kredit kepada nasabah debitur untuk membiayai pendirian dan
atau operasi proyek yang rusak atau tercemar itu hanya akan menjadi agunan yang
tidak berharga.
perbankan hijau (Green Banking) dan hal ini sesuai dengan gerak langkah yang
mengembangkan program CSR. Dapat pula dijadikan cermin dan guideline untuk
Di mata dunia, awal penerapan Green Banking ini muncul karena adanya
Banking yang baik harus tercermin pula dari bank itu sendiri dalam segala aspek.
operasioanalnya, dan peduli akan lingkungan sekitar bank. Jika ingin menerapkan
konsep peduli lingkungan, maka kita sendiri harus memulainya terlebih dahulu.58
PT. Bank Negara Indonesia, Tbk, Kantor Wilayah Jakarta Kota telah
56
Mutiara Intan Permana Gunawan dan Ahmad Tarmizi Lbs ,“Pengungkapan Corporate
Sosial Responsibility Bidang Pendidikan dalam Laporan Tahunan Bank Umum Syariah di
Indonesia”,Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam,Vol.4,No.1.2016.hlm.71
57
Edi Suharto, “Corporate Social Responsibility: What is and Benefits for Corporate
(Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Apa itu dan Apa Manfaatnya Bagi Perusahaan),
http://www.policy.hu/suharto/Naskah%20PDF/CSRIntipesanJkt.pdf, diakses pada tanggal 04
Desember 2018, pukul 23:39 Wib
58
Ibid, hlm. 72
Perusahaan mengharapkan CSR bukan sekedar buang-buang uang, tapi bisa menjadi
Masyarakat berharap banyak pada program CSR, sebagian masyarakat ingin bantuan
secara materi, melainkan terkait dengan konsekuensi sosial dan lingkungan yang
berkelanjutan.61
jawab sosial dan lingkungan sebagai kewajiban hukum PT yang dikuatkan dengan
59
Buntje Harbunangin, Kail Saja Tidak Cukup (Catatan Seorng Praktisi CSR),
(Jakarta:Antara Publishing,2013), hlm 10.
60
Ibid
61
Apriatni, “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Mewujudkan Keadilan dalam
Bisnis”, http://ejournal.undip.ac.id/index.php/forum/article/view/3150/2827, diakses pada tanggal
2 Desember 2018, pukul 18:12 Wib.
62
Martono Anggusti, op.cit, hlm.5
63
Indonesia (Perseroan Terbatas), Undang-Undang Perseroan Terbatas, UU No.40 tahun
2007, LN Nomor 106 Tahun 2007 , TLN Nomor 4756.Pasal.74.
52
Universitas Sumatera Utara
53
perundang-undangan.
dan
dan/atauberaitan dengan sumber daya alam ini tidak hanya melihat pada bisnis inti
64
Indonesia (UUPT), op.cit. Penjelasan pasal 74.
65
Ibid Pasal 74
66
Gunawan Widjaja & Yeremia Ardi Pratama, op.cit, hlm.96
konsep CSR yang semula hanya merupakan kewajiban moral, dengan berlakunya
dalam hukum, tetapi khusus hanya bagi perseroan yang menjalankan kegiatan
usahanya dibidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam. Bagi perseroan
sebagai salah satu komponen biaya perusahaan. Biaya yang dikeluarkan untuk
melaksanakan CSR ini seharusnya pada akhir tahun buku diperhitungkan sebagai
kegiatan CSR yang akan dilaksanakan dan anggarkan yang dibutuhkan wajib
Selain itu dengan meperhatikan ketetuan pajak yang berlaku biaya CSR
philanthropy.
Hal ini tidak berarti keuntungan perusahaan setelah pajak dipotong lagi
untuk kewajiban pelaksanaan CSR. Jadi, biaya pelaksanaan CSR seharusnya tidak
dipotong untuk dana cadangan perusahaan adalah hak sepenuhnya dari para
pemegang saham. Jadi tidak dapat digunakan untuk biaya pelaksanaan CSR.
67
Ibidhlm. 97
68
Ibid
yang terkait. Ini artinya sanksi yang dikenakan bukan sanksi karena perusahaan
tidak melakukan CSR menurut UUPT, melainkan sanksi yang karena perusahaan
tanggung jawab sosial dan lingkungan dapat disebutkan disini, seperti Undang-
Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batu Baru, Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi, Undang-Undang
Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2007 Tahun 2007 Tentang
Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan
Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan (“Permen BUMN 5/2007”)71
Ketentuan yang disebutkan dalam ayat (1), (2), dan (3) pasal 74
demikian sesuai dengan amanat yang diberikan oleh UUPT tersebut, Pemerintah
perusahaan dan akan menghilangkan makna dari CSR itu sendiri. Dengan
dimasukkannya CSR dalam UUPT, CSR yang pada awalnya muncul karena
liability, walaupun sanksi yang diterima oleh perusahaan adalah dari UU terkait.
berkenaan dengan pengelolaan sumber daya alam ditemukan pula ketentuan yang
71
Ibid
perusahaan”.73
jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
modal.75
72
Busyra Azheri, op.cit, hlm.23
73
Indonesia (Penanaman Modal), Undang-Undang Penanaman Modal , UU No. 25 tahun
2007, LN Nomor 67 Tahun 2007 , TLN Nomor 4724. Pasal 15 huruf b.
74
Ibid, Penjelasan Pasal 15 huruf b.
75
Ibid, Pasal 34 ayat (1)
di sekitar WIUP dan WIUPK yang terkena dampak langsung akibat aktifitas
76
Indonesia (Pertambangan Mineral dan Batu Bara), Undang-Undang Pertambangan
Mineral dan Batu Bara , UU No. 04 tahun 2009, LN Nomor 4 Tahun 2009 , TLN Nomor 4959.
Pasal 108 ayat (1).
77
Indonesia (Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara),
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan
Mineral dan Batubara, LN Nomor 29 Tahun2010, TLN Nomor 5111,Pasal 106
78
Linkedin,“CSR dalam Industri Pertambangan Mineral dan Batubara”,
https://www.linkedin.com/pulse/csr-dalam-industri-pertambangan-mineral-dan-batubara-emli-
training, diakses pada tanggal 04 April 2018, pukul 10:01
79
pengelolahan lingkungan hidup”. Selain ketidaksamaan istilah yang
masyarakat dilanggar.
setiap usaha dan/atau kegiatan dilarang melanggar baku mutu dan kriteria
79
Indonesia (Minyak dan Gas Bumi), Undang -Undang Minyak dan Gas Bumi, Uu No. 22
tahun 2001, LN Nomor 136 Tahun 2001 , TLN Nomor 4152. Pasal 11 ayat (3).
80
“Analisis Hukum Terhadap Kewajiban Penerapan Corporate Social Responsibility Pada
Perusahaan Di Bidang Sumber Daya Alam”, diakses pada tanggal 04 Maret 2018, pukul: 10:11.
81
Indonesia (UUPPLH), Undang-Undang Perlindungan Pengelolahan Lingkungan Hidup,
Uu No. 32 tahun 2009, LN Nomor 140 Tahun 2009 , TLN Nomor 5059. Pasal 1 angka 5.
82
baku kerusakan lingkungan hidup. Sedangkan Pasal 15 Angka (1)
dalam UUPT, ada pula konsep yang kurang lebih sama dengan CSR tetapi
khusus hanya diwajibkan untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baik
82
Ibid, Pasal 14 angka 1.
83
Ibid, Pasal 15 angka 1.
84
Ibid, Pasal 16 angka 1.
85
Ibid, Pasal 17 angka 1.
86
Elly Erawaty, Persoalan Hukum Seputar Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan
Perseroan Dalam Perundang-Undangan Ekonomi Indonesia, Dalam
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/hukum-pedata/847-persoalan-hukum seputar-tanggung-jawab-
sosial-dan-lingkungan-perseroan-dalam-perundang-undangan-ekonomi-indonesia.html) diakses
pada tanggal 25 januari 2017, pukul 14:23 Wib.
87
Indonesia (BUMN), Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara , UU No. 19 tahun
2003, LN Nomor 70 Tahun 2003 , TLN Nomor 4297. Pasal 88 ayat (1).
perusahaan yang baik. Namun, perlu kita cermati bahwa ketentuan diatas
lebih lanjut agar dapat berfungsi dengan baik di tingkat lapangan. Hal ini
pasal 2 disebutkan
Hal ini berarti bahwa setiap perseroan yang telah berbadan hukum
yang sah oleh undang undang mempunyai tanggung jawab social dan
Pasal 3 menyatakan:
88
Indonesia (Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perseroan Terbatas), Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial Dan
Lingkungan Perseroan Terbatas, Pasal 2
89
Ibid
bersifat sporadis, tidak dilakukan secara sistematik. Hal ini terlihat dari
sumber daya alam. Sedangkan Pasal 39, 78, 79, 108 dan 109 UU Minerba
93
Ibid, Pasal 1 angka 6.
94
Ibid, Pasal 1 angka 7.
95
Latezia Tobing,loc.cit.
istilah PKBL.
BNI merupakan salah satu institusi keuangan yang dimiliki oleh Pemerintah
Sebagai BUMN, dalam aktivitasnya juga harus tunduk dengan produk hukum
pelaksanaan CSR oleh BUMN yang diatur oleh Peraturan Menteri BUMN yaitu
tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina
1. Program Kemitraan :
tangguh dan mandiri. Program Kemitraan ini berupa kredit dengan bunga
Permen sebelumnya).
Program Bina Lingkungan ini berupa dana hibah bagi masyarakat dengan
Kemiskinan
mampu melakukan kontrol sosial terhadap dunia usaha. Hal ini menuntut
96
Mas Achmad Daniri, Standarisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.Jurnali.28
Januari 2008
97
Ibid
paradoks yang inheren dalam setiap upaya legalisasi CSR dalam sebuah
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemegang saham
dilihat sebagai biaya ekstra atau beban manajemen. Bahkan, CSR dilihat
tidak hanya untuk menciptakan citra bisnis yang baik dari suatu perusahaan
98
Edi Suharto, “Corporate Social Responsibility: What is and Benefits for Corporate
(Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Apa itu dan Apa Manfaatnya Bagi Perusahaan),
http://www.policy.hu/suharto/Naskah%20PDF/CSRIntipesanJkt.pdf, diakses pada tanggal 04
Desember 2018, pukul 23:39 Wib.
99
Asyafrani,Artikel Hukum Perdata/Bisnis,“Paradoks Regulasi Corporate Social
Responsibility” Ditulis Pada 19 November 2007.
100
Ibid
stakeholder yang terkait, baik lokal, nasional, maupun global. Pada akhirnya
sekedar ketaatan perusahaan pada hukum dan aturan yang berlaku (misalnya
kerja dibawah umur dan lain-lain).103 Padahal, kegiatan donasi dan ketatan
donasi dan ketaatan perusahaan sebagai CSR. Kegiatan donasi dan ketaatan
101
Achmad Daniri , “Standarisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan”, hlm.3
102
Ibid, hlm.4
103
Gunawan Widjaja & Yerimia Ardi Pratama, op.cit, hlm.28
104
Ibid
Perusahaan
ditetapkan”)
105
Ibid
tidak memiliki tanggung jawab lagi, maka dalam melakukan CSR dan
Pada Hukum
dan lain-lain. Taat pada hukum adalah hal yang sangat penting bagi
pemerintah.
CSR adalah strategi bisnis, dan oleh karena itu komitmen yang
pemerintah.
Multinasional
penggangguran di negaranya.
ini. Salah satu yang terkenal adalah teori triple bottom line yang
justice.106
tanggung jawab yang bepijak pada single bottom line, yaitu aspek
1) Bidang Ekonomi
106
Ibid, hal.32
107
Ibid, hal.34
108
Busyra Azheri, Corporate Social Responsibility, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada,2011), hlm.43-45
2) Bidang Politik
3) Bidang Sosial
4) Bidang Legal
5) Bidang Etika
masyarakat.
1) Kemasyarakatan
109
Yusuf Wibisono
110
Rony Irawan,“Corporate Social Responsibility Tinjauan Menurut Peraturan Perpajakan
Di Indonesia” (Surabaya, 06 September 2008). Hlm. 4
danprogram lainnya.
2) Ketenagakerjaan
4) Lingkungan Hidup
(sustainable).
111
Bambang Rudito & Melia Famiola, Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan di Indonesia, (Bandung:Rekayasa Sains,2008), hlm.207.
112
Ibid
yang sudah dilakukan oleh PT BNI Tbk; bagaimana kebijakan dan program
melakukan analisa atas setiap kegiatan CSR yang dilakukan PT BNI Tbk.
Dengan berdasarkan teori CSR oleh Alan Atkisson, penelitian ini dapat
menjadi tiga bagian yaitu PT BNI Tbk– menuju kemajuan sumber daya
kelestarian alam. Lalu, kebijakan dan program yang dilakukan PT BNI Tbk
standar GRI (Global Reporting Initiative) yang telah banyak digunakan oleh
tidak mengalami kendala yang berarti dan dapat dipecahkan dengan mudah
dengan solusi yang cerdas seperti contohnya kasus masyarakat yang kurang
mandiri dan solusinya diberi pelatihan dan difokuskan pada bidang yang
berkelanjutan.113
113
http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/3202 Diakses pada tanggal 24 Nop
2018 pukul 18:42 WIB
Tbk
umum
pengentasan kemiskinan
114
http://www.bni.co.id/id-id/perusahaan/csr/bniberbagi, diakses pada tanggal 24-nop-2018
pukul 18:11 WIB
Program Kemitraan.
lingkungan.
115
http://www.bni.co.id/id-id/perusahaan/csr/bnigogreen diakses pada tanggal 24 Nopember
2018 pukul 20:45 WIB
gaya hidup hijau seperti KPR Hijau, kartu kredit BNI-WWF, fitur
keberlanjutan.
116
http://www.bni.co.id/id-id/perusahaan/csr/kampoengbni, Diakses pada tanggal 24
Nopember 2018 pukul 20:57 WIB
117
PT.Bank Negara Indonesia,Tbk.,http://kamibersama.bni.co.id/, diakses pada tanggal 24
Nopember 2018 pukul 21:14 WIB
Tujuan Program
lingkungan.
jawab.
pada khususnya.
atau pengaturan eksternal kegiatan ekonomi oleh badan perencana, yang dalam
118
Jhingan, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada,2008), hlm.519
sendirian. 122 Karenanya kemitraan dan kerja sama antara pemerintah dengan
berbagai elemen bangsa khususnya dunia usaha melalui program CSR perlu
masalah lingkungan dan masalah sosial masih lebih banyak wacana ketimbang
realita. Sumber daya alam yang sangat luar biasa nilainya, sesungguhnya
119
Gadgil, Planning and Economic Policy, (India:Maharasthra,1901)
120
Jhingan,loc.cit.
121
Ibid
122
Yusuf Wibisono, op.cit. hlm.22
123
Ibid
terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. 124 Dengan adanya kebijakan
pelaksanaan CSR ini terus dikembangkan maka CSR dapat mendorong serta
Konsep CSR telah dikenal sejak awal tahun 1970, yang secara umum
perusahaan dan tidak terbatas hanya pada pemenuhan aturan hukum semata.
perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas dibanding hanya mencari
laba untuk shareholders. Perluasan pemahaman ini dipengaruhi tiga hal pokok
yaitu:127
124
Buntje Harbunangin,op.cit. hlm.4
125
Hendrik Budi Untung, op.cit. hlm.1.
126
Busyra Azheri, op.cit.hlm.30
127
Gunawan Wijaya & Yeremia Ardi Pratama, op.cit. hlm.9-10
berdiri sendiri dan terisolasi, namun demikian perusahaan tidak dapat menyatakan
bahwa mereka tidak memiliki tanggung jawab terhadap keadaan ekonomi, sosial,
dan lingkungan.
standar tinggi dalam masalah sosial dan lingkungan hidup.128 Para investor juga
sosial dapat menggunakan informasi tanggung jawab sosial sebagai salah satu
dituntut terbatas atas pengelolaan dana yang diberikan, namun juga meliputi
dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan terhadap lingkungan alam dan sosial.
128
Zuhroh, D., dan I.P.P.H Sukmawati, “Analisis Pengaruh Luas Pengungkapan Sosial
dalam Laporan Tahunan Perusahaan terhadap Reaksi Investor” Simposium Nasional Akuntansi
VI, 2003.
129
Martono Anggusti, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan , (Medan: Books Terrace &
Library, 2010), hlm.41
melaporkan informasi tersebut dalam laporan tahunan atau dalam laporan yang
terpisah.131
baik itu dalam defenisi, konsep, ruang lingkup maupun bentuk pelaksanaan masih
cukup beragam dan terus berkembang dari waktu ke waktu dan mungkin juga
akan berlangsung sangat panjang, karena CSR adalah sebuah konsep yang terus
berkembang.132
dapat melakukan kegiatan bisnisnya dengan baik meminalisir risiko yang muncul
kegiatan bisnisnya.133
a. Masalah biaya
c. Distribusi kegiatan
d. Penentuan target
e. Bentuk kegiatan
130
Sembiring, E., Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial:
Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Indonesia, (Jakarta: Bursa Efek, Jurnal Maksi,
Vol.6, No.1, 2006), hlm.60-68
131
Ronny Irawan op.cit. hlm.2
132
Gunawan Widjaja & Yeremia Ardi Pratama,op.cit.hlm.82
133
Ibid.hlm.88
134
Hasil Wawancara oleh Ketua Divisi Corporate University BNI
g. Kurangnya kemitraan
h. Sosialisasi kegiatan
Jadi Kendala yang dihadapi PT. Bank Negara Indonesia, Tbk Kantor
Wilayah Jakarta Kota dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial korporasi (CSR)
yaitu dikarenakan belum adanya peraturan yang tegas dalam bidang perbankan
89
Universitas Sumatera Utara
90
Maka dari itu pelaksanaan CSR di jalankan oleh PT. BNI untuk
program-program tersebut.
2. Bentuk CSR yang dilakukan oleh PT. Bank Negara Indonesia, Tbk
CSR oleh BUMN yang diatur oleh Peraturan Menteri BUMN yaitu
sulit dicapai.
B. Saran
1. Manfaat dari pelaksanaan tanggung jawab sosial korporasi Corporate
Negara Indonesia, Tbk Kantor Wilayah Jakarta Kota terus aktif dalam
aktif, serta ketulusan dari semua pihak yang peduli terhadap program-
A. Buku
Grafindo Persada
Komputindo
BPFE)
Grafindo Persada
94
Universitas Sumatera Utara
95
Kotler, 2005. “Corporate Social Responsibiity : Doing The Most Good for
Your Company”
Rudito, Bambang & Melia Famiola, 2008. Etika Bisnis dan Tanggung
Suharto, Edi . 2010. CSR dan Comdev, Investasi Kreatif Perusahaan di Era
Erlangga.
Yogyakarta
di Indonesia,(E-Book)
Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep & Aplikasi CSR, Gresik: Fascho
Publishing
Widjaya, Gunawan dan Yeremia Ardi Pratama, 2008. Risiko Hukum &
B. Peraturan Perundang-Undangan
Hidup.
Undang -Undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi
Negara
Batu Bara
Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan sebagaimana terakhir
diubah dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-
Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina
C. Internet
pedata/847-persoalan-hukum-seputar-tanggung-jawab-sosial-dan-lingkungan-
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/hukum-pedata/847-persoalan-hukum seputar-
tanggung-jawab-sosial-dan-lingkungan-perseroan-dalam-perundang-undangan-
Lihat, http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt52716870e6a0f/aturan-aturan-
12:45 WIB
21:14 WIB
Lihat,https://swa.co.id/swa/trends/management/alasan-utama-bi-kembangkan-
Ervita, Green Banking oleh Bank Indonesia sebagai Wujud Nyata Green
https:/www.google.com/amp/s/ervitakurns.wordpress.com/2013/12/24/green-
banking-oleh-bank-negara-indonesia-sebagai-wujud-nyata-green-economy-dalam-
D. Jurnal
dalamBisnis”, http://ejournal.undip.ac.id/index.php/forum/article/view/3150/2827,
Corporate (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Apa itu dan Apa Manfaatnya
BagiPerusahaan),http://www.policy.hu/suharto/Naskah%20PDF/CSRIntipesanJkt.
Islam,Vol.4,No.1.2016
No.2,Agustus 2010
Jawab Sosial: Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Indonesia, (Jakarta:
“UMKM Menghadapi Pasar Bebas Asean”, diakses pada tanggal 26 Januari 2018