SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
OLEH:
DIMAS SIDABAGAS SARAGIH
NIM : 120200284
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
OLEH:
DIMAS SIDABAGAS SARAGIH
NIM : 120200284
Mengetahui,
Ketua Departemen Hukum Pidana
Dr. M. Hamdan,S.H.,M.H
NIP.195703261986011001
concursus ialah terjadinya dua atau lebih tindak pidana oleh satu orang di
mana tindak pidana yang dilakukan pertama kali belum dijatuhi pidana, atau
antara tindak pidana yang awal dengan tindak pidana berikutnya belum dibatasi
oleh suatu putusan hakim. Pada pengulangan juga terdapat lebih dari suatu tindak
pidana yang dilakukan oleh satu orang. Hal inilah yang menimbulkan pertanyaan
bagi penulis yang kemudian diangkat menjadi rumusan permasalahan, yaitu
pengaturan terhadap perbuatan concursus dalam hukum pidana di Indonesia,
pengaturan pertanggungjawaban pidana di dalam hukum positif di Indonesia, dan
pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku perbuatan concursus dalam tindak
pidana pembunuhanm pemerkosaan, dan pencurian menurut Putusan Pengadilan
Negeri Jaya Pura No. 81/Pid.B/2015/Pn.Jap.
Berdasarkan hal tersebut, permasalahan yang diangkat didalam skripsi ini
adalah Bagaimana pengaturan terhadap perbuatan Concursus , Bagaimana
Tinjauan Yuridis Terhadap Perbuatan Concursus Dalam Tindak Pidana
Pembunuhan, Pemerkosaan dan Pencurian (Studi Putusan Pengedilan Negeri Jaya
Pura No. 81 /Pid.B/2015/Pn Jap).
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
metode normatif dengan pendekatan studi kasus (case approach), dengan
menggunakan data sekunder yang dapat ditarik dalam skripsi ini adalah Terdakwa
terbuktimelakukan tindak pidana concursus dalam Putusan Pengadilan Negeri
Jaya Pura Nomor 81 /Pid.B/2015/Pn Jap. dapat mempertanggungjawabkan
perbuatannya, serta dihukum dengan pidana penjara selama seumur hidup.
** Dosen Pembimbing I
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Sang
Kepala Gerakan karena atas berkat serta karunia-Nyalah Penulis dapat memulai
Jap)”.
Oleh sebab itu, penulis dalam kesempatan ini ingin menyampaikan rasa terima
yaitu kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum
2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH., M.Hum selaku Wakil Dekan I
4. Bapak Dr. OK. Saidin, SH., M.Hum selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum
6. Ibu Liza Erwina, S.H, M.Hum selaku Sekretaris Departemen Hukum Pidana
7. Bapak Prof. Dr. Madiasa Ablisar, S.H., M.S. selaku Staf Pengajar Hukum
8. Bapak Syafruddin Sulung, SH, D.F.M. selaku Staf Pengajar Hukum Pidana
II penulis, yang telah sabar dan ikhlas memberikan bimbingan dan arahan
9. Ibu Dr. Utary Maharany Barus, SH., M.Hum. sebagai Penasehat Akademik
yang telah banyak membantu Penulis selama ini dalam menyelesaikan studi di
10. Seluruh Staf Dosen dan Staf Administrasi Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
11. Kepada Ayahanda Drs. Sansi Saragih dan Ibunda Maslin Purba, yang selalu
memberikan motivasi, bimbingan moril, serta inspirasi kepada Penulis, dan
yang
seperti sekarang ini, dan orang yang selalu menjadi penyemangat bagi penulis.
12. Kepada abang dan adikku tersayang Sanjes Masdear Saragih,SH. Dan Hans
13. Kepada Ongah Rubiah Purba, Iyan Sabtina Purba,S.pd. selaku wali di
Sumatera Utara yang selalu sabar menghadapi kelakuan penulis, dan selalu
14. Kepada keluarga besar Saragih Manihuruk , tua pulau hanopan, Bou dan kela
Godang, Bou dan Kela pasar 0 (nol), Bou dan kela adit, panggian dan
nanggian simanabun, bou dan kela pasar nol, bou jefri dan semua yang tidak
penulis.
15. Kepada keluarga Purba silangit, nini lubukpakam, Tulang gian, turang godang
dan Becin Mora rejeki Purba, terimakasih atas dukungannya kepada penulis.
16. Kepada sahabat terbaik penulis Orie Munthe, Redianta Sembiring, Ricky
17. Kepada sahabat terbaik di Grup G Stambuk 2012, yang sebagai teman
18. Kepada keluarga OS , bang hoddy, bang Oland, bang edok, bang Ones, dan
baik.
Terimakasih telah menjadi keluarga serta tempat untuk menempa diri bagi
penulis.
Akhir kata Penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
Dimas S. Saragih
NIM : 120200284
ABSTRAK ................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
/PID.B/2015/PN.JAP
A. Kesimpulan ...................................................................... 83
B. Saran ................................................................................... 84
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
cukup hanya mempelajari teori-teori hukum. Pada saat ini begitu banyak kejadian-
merasa memiliki kewajiban untuk menerapkan ilmu hukum yang telah penulis
pelajari selama ini. Melalui karya ilmiah ini penulis berusaha untuk memberikan
perbuatan pidana yang sedang terjadi di dalam masyarakat saat ini. Penulis
memfokuskan karya ilmiah ini dalam hal tindak pidana concursus, hal ini
masyarakat melakukan tindak pidana yang lebih kompleks. Sebenarnya telah ada
aturan-aturan mengenai tindak pidana tersebut sesuai dengan azas legalitas yang
telah ada yakni nullum dellictum nulla poena sine praevia lege poenali, namun
tersebut, untuk itu penulis mencoba untuk membuat karya tulis mengenai aturan-
pidana).
keadilan yang sama di mata hukum. Hukum positif di Indonesia sudah sangat lah
terkandung di dalamnya. Secara teoritis, aturan tersebut sudah baik, namun pada
Hukum Pidana. Menurut pandangan penulis perbuatan tindak pidana yang terjadi
pada saat ini memerlukan penanganan yang serius. Para penegak hukum
kepada korban tindak pidana bahkan kepada pelaku tindak pidana juga.
concursus. Pada dasarnya yang dimaksud dengan concursus ialah terjadinya dua
atau lebih tindak pidana oleh satu orang di mana tindak pidana yang dilakukan
pertama kali belum dijatuhi pidana, atau antara tindak pidana yang awal dengan
pengulangan juga terdapat lebih dari suatu tindak pidana yang dilakukan oelh satu
orang. Perbedaan pokoknya ialah bahwa pada pengulangan tindak pidana yang
dilakukan pertama atau lebih awal telah diputus oleh hakim dengan mempidana
tindak pidana, tetapi dengan adanya hubungan antara satu sama lain,
sama lain, dan yang masing-masing merupakan tindak pidana; hal tersebut
KUHP.
1
Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, bagian 2 (Jakarta,Raja Grafindo
Persada:2011), Hlm. 109.
ada hal-hal yang digabungkan, tetapi ada satu perbuatan yang memencarkan
Concursus Idealis ini disinggung dalam pasal 63 ayat KUHPidana , yang berbunyi
:,, jika sesuatu perbuatan termasuk dalam beberapa ketentuan pidana, maka
hanyala dikenakan satu saja dari ketentuan itu, jika hukumannya berlainan, maka
atau beberapa perbuatan yang melanggar lebih dari satu aturan pidana, dimana
2
Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia, Edisi ketiga
(Bandung,Refika Aditama:2009), Hlm. 142-143.
3
E. Utrecht, Rangkain Sari Kuliah Hukum Pidana II (Surabaya,Pustaka Tinta
Emas:2000), Hlm. 139.
4
Waluyadi, Hukum Pidana Indonesia (Cirebon,Penerbit Djambatan:2002), Hlm.160.
B. Rumusan Permasalahan
Pidana di Indonesia ?
Jap) ?
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
Adapun yang menjadi manfaat penulisan skripsi ini tidak dapat dipisahkan
E. Keaslian Penulisan
secara pribadi tanpa penipuan, penjiplakan, atau dengan cara lain yang
dapat merugikan pihak tertentu. Oleh karena itu skripsi ini adalah hasil
skripsi penulis.
F. Tinjauan Pustaka
Pidana berasal dari kata straf (belanda), yang ada kalanya disebut dengan
istilah hukuman. Istilah pidana lebih tepat dari istilah hukuman, karena hukum
hukum yang berlaku di suatu Negara, yang mengadakan dasar-dasar dan aturan-
aturan untuk : 6
5
R. Soedarto, Hukuman dan Hukum Pidana (Bandung,Alumni:1981), Hlm. 71.
6
Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana, (Jakarta,Rineka Cipta:1993), Hlm.1.
dengan disertai ancaman atau sanksi yang berupa pidana tertentu bagi
b. Menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada mereka yang telah
tersebut.
kata, yaitu strafbaar dan feit. Perkataan feit dalam bahasa Belanda diartikan
yang dapat dihukum” yang sudah tentu tidak dapat. Bahwa di sini yang dapat
orang lain atau merampas jiwa orang lain yang berakibat pada matinya seseorang
7
Evi Hertanti, Tindak Pidana Korupsi (Jakarta,Sinar Grafika:2005), Hlm.5.
8
Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana Bagian I, (Jakarta,Raja Grafindo
Persada:2002), Hlm. 75.
termasuk dalam tindak pidana materiil karena persoalan terfokus pada akibat yang
Kejahatan terhadap nyawa yang dapat disebut dengan atau merampas jiwa
orang lain. Setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menghilangkan
atau merampas jiwa orang lain adalah pembunuhan. Kejahatan yang tercantum
dalam Pasal 338 sampai 350 KUHP dengan sengaja unsur yang berbeda,
ditunjukan terhadap jiwa manusia, jiwa anak yang sedang ayau baru dilahirkan,
dan kejahatan yang ditunjukan terhadap anak yang masih dalam kandungan.
Kejahatan terhadap nyawa yang dimuat dalam KUHP adalah antara lain : 9
besartindak pidana pembunuhan yang disertai, diikuti, atau didahului oleh tindak
pidana lain dalam pasal 339 KUHP, dan pembunuhan berencana dalam Pasal 340
KUHP.
9
Leden Marpaung, Tindak Pidana Terhadap Nyawa dan Tubuh (Jakarta,Sinar
Grafika:2002), Hlm. 20.
Kepentingan hukum yang dilindungi dan yang merupakan obyek kejahatan ini
adalah nyawa (leven) manusia. Hal ini termuat dakam KUHP bab XIX dengan
10
Adam chazawi, Kejahatan Terhadap Tubuh dan Nyawa, (Jakarta:Raja Grafindo
Persada, 2001),hlm.55-56.
nyawa orang lain itu. Oleh karena itu jika ada tenggang waktu yang cukup
pembunuhan atau tidak, atau dengan cara apa dia akan menghilangkan nyawa
lain.
“maker mati diikuti, disertai, atau didahului dengan perbuatan yang dapat
dihukum dan yang dilakukan dengan maksud untuk menyiapkan atau
memudahkan perbuatan itu atau tertangkap tangan akan melindungi
dirinya atau kawan-kawannya daru pada hukuman atau mempertahankan
Pasal 339 KUHP ini hampir sama dengan pasal 365 KUHP (pencurian
bahwa dalam pasal 339, kematian orang itu dimaksud, akan tetapi hanya
merupakan akibat belaka yang tidak dikehendaki sma sekali oleh para
penjahat. 12
3. Pembunuhan Berencana
Hal ini diatur oleh pasal 340 KUHP yang bunyinya sebagai
berikut.
dengan tenang. Untuk itu sudah cukup jika si pelaku berfikir sebentar
antara lain sebagai berikut : “ bahwa ada suatu jangka waktu, bagaimanapun
12
R. susilo, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, (Bogor:Politeia,1994),hlm.241.
13
Leden Marpaung, Op. Cit, hlm. 31.
pelanggaran dengan kekerasan, dalam hal ini paksaan dalam melakukan hubungan
mempunyai pengertian khusus yang lebih sempit dan merupakan nama salah satu
bahasa Belanda yaitu verkrachting. Kata vercrachting bagi orang Belanda sudah
bersetubuh. 14
menulis jelas pengertian dari pada Pemerkosaan akan tetapi dapatlah kita
terhadap wanita sebagai korban tertuang dalam pasal 289 ayat (1) KUHP.
Adapun unsur-unsur tindak pidana perkosaan dalam pasal 289 KUHP diatas
adalah : 15
a. Barang siapa
14
Wirdjono Prodjodikoro, Tindak Tindak Pidana Tertentu Di Indonesia.
(Jakarta,Eresco:1980), Hlm.130.Jakarta, 1980,
15
ibid
manusia siapa dan berapa orang yang melakukan. Artinya kata “barang
c. Memaksa
kehendak korban.
d. Diluar perkawinan
Diluar perkawinan dalam hal ini yaitu antara pelaku dan korban tidak
dirinya.
16
Ibid
isterinya
sama sekali atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk
memiliki narang out dengan melawan hukum. Apabila barang yang diambil
itu sudah ada dalam kekuasaannya atau dipercayakan kepadanya, maka ini
penggelapan.
17
Pencurian itu sendiri terbagi atas beberapa jenis yaitu :
a. Pencurian biasa
c. Pencurian ringan
Adapun dari rumusan ketentuan pidana yang diatur dalam pasal 364
17
R. Sugandhi, Kitab Undan-Undang Hukum Pidana dengan penjelasannya
(Surabaya,Usaha Nasional:1980) Hlm. 376-385.
18
P.A.F. Lumintang, Delik-Delik Khusus Kejahatan Terhadap Harta Kekayaan
(Jakarta,Sinar Grafika:2009), Hlm. 54.
bersama-sama; atau
pemanjatan atau telah memakai kunci palsu, perintah palsu, atau seragam
palsu.
Dengan syarat :
c. Nilai dari benda yang dicuri itu tidak lebih dari dua ratus lima puluh
rupiah.
dalam pengertian kekerasan yakni setiap pemakaian tenaga badan yang tidak
ringan. Kekerasan tersebut tidak perlu merupakan sarana atau cara untuk
selama, dan sesudah pencurian itu dilakukan dengan maksud seperti yang
dilakukan ;
19
Ibid, hlm. 59.
c. Untuk menjamin tetap mereka kuasai benda yang telah mereka curi.
3. Pengertian Concursus
dan beberapa tindak pidana itu diadili sekaligus. Ada perbarengan tindak pidana,
jika satu orang melakukan satu perbuatan yang melanggar beberapa ketentuan
pidana. 20
ajaran yang tersulit di dalam ilmu pengetahuan hukum pidana, hingga orang tidak
sendiri, khususnya yang terdapat di dalam rumusan Pasal 63 ayat (1) KUHP.
20
Frans Maramis,Hukum Pidana umum dan tertulis DI Indonesia (Jakarta,Raja
Grafindo Persada:2013), Hlm. 225.
a. Macam-macam Concursus
Dalam pasal 63 ayat (1) dan (2) KUHP disebut tentang “suatu
ketentuan pidana.
sendiri”.
21
Tim Penerjemah Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman ,
KUHP terjemahan resmi, Hlm. 36.
3. Perbuatan berlanjut
perbuatan berlanjut “.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
hukum normative yaitu ilmu hukum yang objeknya hukum itu sendiri. 23
22
Frans Maramis, Op.Cit., Hlm. 226-227.
23
Jhonny Ibrahim, Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif, (Jakarta,Bayu
media:2001), Hlm. 47.
buku, pendapat para sarjana, surat kabar, artikel, kamus, dan juga data-
4. Analisis Data
H. Sistematika Penulisan
satu dengan yang lain. Uraian singkat bab dan sub bab tersebut adalah
sebagai berikut :
Pencurian.
/Pid.B/2015/Pn Jap).
A. PENGERTIAN CONCURSUS
yang melanggar lebih dari satu aturan pidana, di mana perbuatan tersebut
dijatuhi hukuman. 24
Menurut Mahrus Ali, concursus adalah terjadinya dua atau lebih tindak
pidana oleh satu orang di mana tindak pidana yang dilakukan pertama kali belum
dijatuhi pidana, atau antara tindak pidana pertama dengan tindak pidana
berikutnya belum dibatasi oleh suatu putusan hakim. Dalam tindak pidana yang
dilakukan pertama atau lebih awal telah diputus oleh hakim dengan memidana
perbuatan yang dapat dihukum itu hanya ada, yaitu apabila perbuatan-perbuatan
tersebut telah dilakukan oleh satu orang yang sama dan di antara perbuatan-
perbuatan itu tidak terdapat suatu putusan hakim yang telah mengadili satu atau
24
Waluyadi, Hukum Pidana Indonesia (Jakarta,Djambatan:2003), Hlm.160
25
Mahrus Ali, Dasar-dasar Hukum Pidana (Jakarta,Sinar Grafika:2011), Hlm. 134
26
I Made Widnyana, Asas-asas Hukum Pidana, (Jakarta,Fikahati Aneska bekerja sama
dengan BANI Arbitration Center:2010), Hlm. 266
disana tidak terjadi pemberatan tetapi justru peringanan. Pendapat itu tidaklah
berlaku umum karena ada beberapa macam bentuk perbarengan dengan sistem
penjatuhan pidananya sendiri, dan demikian juga tergantung dari jenis dan
itu.
pidana dengan kumulasi murni, artinya untuk si pembuat beberapa delik itu
27
E.Y. Kanter dan S.R. Sianturi, Asas-asas Hukum Pidana Di Indonesia dan
penerapannya, (Jakarta,Storia Grafika:2012), Hlm.391
28
Adam Chazawi, Op.Cit.,Hlm. 111
masing delik-delik. Dalam hal ini tidak ada faktor pemberatan pidana dan
peringanan pidana. 29
Jadi, menurut H.M. Rasyid dan Fahmi Raghib, yang merupakan pokok
persoalan dalam ajaran concursus ini ialah: tentang perhitungan beratnya pidana
yang dijatuhkan kepada seseorang yang telah melakukan beberapa tindak pidana.
Pada asasnya, ajaran concursus ini bersandarkan kepada pidana yang terberat.
Akan tetapi di dalam praktik tidak timbul kesulitan, oleh karena, hakim ternyata
yang terberat. 30
B. BENTUK-BENTUK CONCURSUS
1. Concursus idealis
telah diatur di dalam Pasal 63 ayat 1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana yang
berbunyi :
“Apabila suatu perilaku itu termasuk ke dalam lebih dari pada satu
ketentuan pidana, maka hanyalah salah satu dari ketentuan-ketentuan
pidana tersebut yang diberlakukan, dan apabila terdapat perbedaan,
maka yang diberlakukan adalah ketentuan pidana yang mempunyai
ancaman hukuman pokok yang terberat”.
Tim penerjemah Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen
29
Ibid
30
H.M. Rasyid Ariman dan Fahmi Raghib, Hukum Pidana, (Malang,Setara Press:2016),
Hlm.173
sebagaimana pada kalimat selebihnya dari rumusan ayat (1) dan rumusan ayat (2)
dari pasal 63 itu, tetapi ialah persoalan mengenai suatu perbuatan (een feit). Hal
ini juga terdapat dan sejalan dengan arti perbuatan pada pasal 76 ayat (1)
satu tindakan atau perbuatan. Sebelum tahun 1932, HR berpendirian bahwa yang
dimaksud dengan satu tindakan dalam Pasal 63 ayat 1 adalah tindakan nyata atau
material. Hal ini dapat diketahui dari arrest Hoge Raad yaitu seorang sopir telah
“apabila seseorang melakukan satu tindakan pada suatu tempat dan saat,
namun harus dipandang merupakan beberapa tindakan apabila
tindakan itu mempunyai lebih dari satu tujuan atau cakupan.
Contohnya: seseorang dalam keadaan mabuk memukul seorang polisi
yang sedang bertugas. Cakupan tindakan tersebut adalah mengganggu
lalu lintas, melakukan perlawanan kepada pejabat yang bertugas, dan
penganiayaan.” 34
Simons berpendapat bahwa,
31
P.A.F. Lamintang, Op.Cit., Hlm.677-678
32
Adam Chazawi, Op. Cit., Hlm.115
33
E.Y. Kanter dan S.R. Sianturi,Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia dan
Penerapannya (Jakarta,Storia Grafika:2002), Hlm. 393.
34
Ibid, hlm.394
perilaku yang terlarang, dan perilakunya itu ternyata telah menimbulkan beberapa
akibat yang sejenis atau yang gelijksoortig, maka di situ terdapat apa yang disebut
suatu perbuatan tetapi dengan satu perbuatan itu melanggar beberapa aturan
pidana dan di sini dikenakan ancaman pidana yang terberat. Oleh karena itu juga
Menurut H.M. Rasyid Ariaman dan Fahmi Raghib, concursus idealis ialah
apabila seseorang melakukan satu perbuatan, tapi dengan satu perbuatan itu, ia
hanya ada dalam pikiran. Perbuatan yang dilakukan hanyalah satu perbuatan tetapi
35
P.A.F. Lamintang, Dasar-dasar Hukum Pidana (Bandung,Citra Aditya Bakti:1997),
Hlm. 673.
36
Ibid, hlm.676
37
I Made Widnyana, Op.Cit., Hlm.274.
38
H.M. Rasyid Ariaman dan Fahmi Raghib, Op.Cit.,Hlm.176
Contohnya adalah suatu pemerkosaan di muka umum, selain melanggar Pasal 285
kesusilaan. 39
dan tiap-tiap perbuatan itu merupakan tindak pidana sendiri-sendiri, dan terhadap
melakukan lebih dari satu perbuatan pidana. Concursus realis disebut juga
39
Erdianto Effendi, Hukum Pidana Indonesia, Suatu pengantar (Bandung,Refika
Aditama:2011), Hlm. 184.
40
Adam Chazawi, Op. Cit., Hlm.116
41
Ibid
42
H.M. Rasyid Ariaman dan Fahmi Raghib,Op.Cit.,Hlm.184
pidana. 43
43
Eddy O.S Hiariej, Op.Cit., Hlm. 402
kejahatan yang diancam dengan pidana pokok atau yang tidak sejenis. 44
3. Perbuat Berlanjut
44
P.A.F. Lamintang, Op.Cit, hlm. 677.
suatu perbuatan pidana, dengan segala akibatnya yakni yang berkenaan dengan
lain. 48
Menurut van Bemmelen dan van Hattum bahwa pasal 56 (pasal 64 KUHP)
hanya memuat suatu peraturan mengenai penjatuhan pidana dan bukan mengatur
45
Jan Remmelink, hukum pidana : komentar atas pasal-pasal terpenting dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Belanda Dan Padanya Dallam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Indonesia (Jakarta,Gramedia Pustaka Utama:2003), Hlm. 571.
46
Rasyid Ariaman dan Fahmi Raghib, Hukum Pidana, (Malang,Setara Press:2016), Hlm.
189
47
Eddy O.S. Hiariej, Op.Cit., Hlm. 409
48
D. Simons, Op.Cit.,Hlm.472.
sebagaimana yang telah diutarakan diatas, hal terpenting dalam pasal a quo
adalah sistem pemidanaan yang dianut adalah stelsel absorpsi yakni ada
49
Eddy O.S Hiariej, Op.Cit, Hlm.409.
50
Ibid, Hlm. 410
CONCURSUS
51
Jan Remmelink, Op.cit, Hlm. 571
52
Eddy O.S Hiariej, Op.Cit., hlm.411-412.
53
H.M. Rasyid Ariman dan Fahmi Raghib, Op.Cit., Hlm. 174
yang dilakukannya”.
diancam 1 tahun penjara, yang ke-2, diancam 2 tahun penjara dan yang ke-
hanya satu pidana saja yakni pidana yang terberat. Oleh karena itu
54
Satochid Kartanegara, Hukum Pidana Kumpulan Kuliah bagian kedua, (Jakarta,Balai
Lektur Mahasiswa:s.a), Hlm. 137
55
H.M. Rasyid Ariman dan Fahmi Raghib, Op.Cit., Hlm.174
56
Ibid
2 + 3 tahun).
Patut dicatut, bahwa ini hanya sekedar contoh untuk menerangkan arti
itu. Dengan kata lain KUHPidana tidak mengenal sistem kumulasi penjatuhan
pidana. 58
Dua stelsel di atas dinamakan stelsel pokok, oleh karena ada dua
57
Satochid Kartanegara, Op.Cit., Hlm. 137
58
H.M. Rasyid Ariman dan Fahmi Raghib, Op.Cit., Hlm.174-175
pertiganya”
hanya satu bidang saja, yakni pidana yang terbatas, akan tetapi ditambah
dijatuhkan kepada A ialah satu pidana saja, yakni yang maksimum 3 tahun
terhadap masing-masing tindak pidana, akan tetapi jumlah dari pada semua
59
Ibid, Hlm. 175
60
Satochid Kartanegara, Op.Cit., Hlm. 137
61
H.M. Rasyid Ariman dan Fahmi Raghib, Op.Cit., Hlm.175
62
Ibid
delik itu harus dijatuhkan atas orang itu, akan tetapi jumlah
atas. 64
63
Satochid Kartanegara, Op.Cit., Hlm. 138.
64
H.M. Rasyid Ariman dan Fahmi Raghib, Op.Cit., Hlm. 175
A. POSISI KASUS
1. Kronologi kasus
Kasus ini terjadi pada hari minggu tanggal 26 Oktober 2014 di GOR
Waringin, Kotaraja, Jayapura. Dengan terdakwa Rizal alias Ichal, dan korbannya
adalah Andi Fitri Yanti alias Riyan. Perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
tepatnya terdakwa Rizal alias Ichal dipanggil untuk mengikuti event tournament
tunjuk untuk mengurus tiket dan saat pertandingan tiba Terdakwa menonton
peserta yang mengikuti lomba aerobic tersebut. Terdakwa melihat salah satu
gerik peserta tersebut yang bukan lain adalah si korban yaitu Andi Fitri Yanti alias
Riyan sampai ke kamar mandi untuk mengganti pakaian. Lalu pada saat korban
terdakwa tergoda dengan paras cantik dan keseksian tubuh si korban yang
kemudian mengintip korban yanf sedang berganti pakaian dari balik pintu yang
melawan terdakwa dan terjadi perkelahian antara terdakwa hingga kamar mandi
dan pakaian korban berantakan dan terdapat luka-luka sambil terdakwa terus
menyeret korban ke dalam toilet sehingga keduanya terjatuh ke lantai dan terdapat
luka pada beberapa bagian tubuh korban namun karena korban adalah perempuan
yang lemah sehingga terdakwa berhasil melumpuhkan lalu mencekik leher korban
sambil membekap mulut da hidung korban hingga korban kehabisan nafas lalu
terdakwa membuka celana luar, celana dalam korban dan celana stocking korban
hingga batas mata kaki sebelah kanan kemudian terdakwa membuka celana
panjang dan celana dalam terdakwa sendiri dan naik keatas tubuh dan
gelang emas jenis bambu dengan berat kurang lebih 5 gram dan 1 (satu) unit
pintu toilet dari dalam dan terdakwa keluar melalui jendela boven kamar
mandi membawa ke rumahnya di APO bengkel lalu pada hari selasa tanggal 28
Oktober 2014, terdakwa bersama sdr. Yosua Torobi pergi ke depan toko emas
Cendrawasi di Paldam distrik Jayapura Utara untuk menjual gelang emas milik
(satu) unit HP Blackberry type Torch 2 warna hitam terdakwa membuang sim
2. Dakwaan
PERTAMA:
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 338
Kitab Undang-undang Hukum pidana.
KEDUA:
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 285
DAN
KETIGA:
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 365
3. Tuntutan Pidana
diatur dan diancam pidana dalam pasal 338 KUHP, pasal 285 KUHP
(sebelah kanan)
lebih 5 gram.
(seribu rupiah);
4. Pertimbangan Hakim
Umum ;
1. Unsur “Barangsiapa”
sebagai Terdakwa yang sehat jasmani dan rohani, yang dapat dimintakan
pasal bersangkutan. ;
perkara ini adalah terdakwa Rizal alias Ichal yang oleh Jaksa Penuntut Umum
identitas lengkap Terdakwa sama dengan identitas dalam surat dakwaan dan surat-
surat lain dalam berkas perkara, yang kebenaran identitasnya diakui Terdakwa dan
dibenarkan oleh para saksi, serta ternyata pula Terdakwa sehat jasmani dan rohani
semua pertanyaan yang diajukan kepadanya sehingga dianggap cakap dan dapat
dengan Visum Et Repertum, serta adanya petunjuk yang diperoleh dari persesuaian
antara keterangan satu dengan yang lainnya, sebagaimana diterangkan oleh saksi
Yoso Wiguno, saksi Andi Soraya alias Oya, saksi Andi Makkatutu Bakry, S.H,
saksi Fajarudin Cikoa, saksi Nikson Makamur alias Soni, saksi Kamaruddin, serta
keterangan Terdakwa sendiri, maka benar pada hari Minggu tanggal 26 Oktober
saat Terdakwa melihat korban Andi Fitri Yanti alias Riyan sebagai salah satu
peserta lomba senam aerobic sedang masuk dalam kamar mandi menuju ke dalam
toilet dengan menggunakan pakaian senam, karena wajah korban yang cantik dan
tubuh korban dalam keadaan seksi, timbul niat dalam diri Terdakwa untuk
mengintip dan menyetubuhi korban didalam toilet, setelah itu Terdakwa yang
melihat korban masuk dalam toilet, setelah itu Terdakwa yang melihat korban
masuk dalam toilet juga ikut masuk, sehingga korban menjadi kaget dan berteriak,
mencekik korban dengan menggunakan tangan kiri dan tangan kanan sebelah
kanan menutupi bagian mulut dan hidung korban (membekap) hingga korban
meninggal dunia. ;
menggunakan tangan kiri dan tangan kanan menutupi bagian mulut dan hidung
menunjukkan kepada Majelis Hakim bahwa Terdakwa Rizal alias Ichal yang
perbuatannya itu. ;
Hakim berpendapat bahwa unsur “Dengan Sengaja” telah terpenuhi secara sah
disini ada orang lain selain daripada Terdakwa sendiri, yang sengaja dihilangkan
nyawa oleh Terdakwa dengan perbuatan yang dilakukannya, berarti harus ada
persesuaian antara keterangan oleh saksi Yoso Wiguno, saksi Andi Sohra alias
Oya, saksi Andi Makkatutu Bakry, S.H, saksi Fajaruddin Cikoa, saksi Nikson
senam dalam keadaan seksi, timbul niat Terdakwa untuk mengintip dan
menyetebuhi korban didalam toilet yang dimasuki oleh korban, sehingga ketika
korban melihat Terdakwa yang telah mengintip korban yang saat itu hendak
menggunakan tangan kiri dan tangan sebelah kanan menutupi bagian mulut dan
hidung korban (membekap) hingga korban tidak dapat bernafas dan kemudian
meninggal dunia.;
Pemeriksaan luar :
1. Jenazah seorang perempuan umur kurang lebih dua puluh lima tahun,
tinggi badan kurang lebih seratus lima puluh lima sentimeter, barat
badan kurang lebih lima puluh kilogram, keadaan gizi baik, dan warna
3. Pakaian:
j. Kepala
tanda kekerasan.
tanda-tanda kekerasan.
tanda kekerasan.
sentimeter.
kekerasan.
kekerasan.
belas sentimeter.
Kanan :
kebiruan.
Kanan :
Kiri :
Alat kelamin :
pada sediaan.
terpenuhi. ;
dakwaan komulatif kedua Penuntut Umum yaitu pada Pasal 285 Kitab
1. Barang siapa ;
4. Diluar perkawinan ;
sebagai orang atau subjek hukum yang diajukan ke persidangan sebagai Terdakwa
bersangkutan. ;
perkara ini adalah Terdakwa Rizal alias Ichal yang oleh Penuntut Umum diajukan
lengkap Terdakwa sama dengan indentitas dalam surat dakwaan dan surat-surat
lain dalam berkas perkara, yang kebenaran identitasnya diakui Terdakwa dan
dibenarkan oleh para saksi, serta ternyata pula Terdakwa sehat jasmani dan rohani
semua pertanyaan yang diajukan kepadanya sehingga dianggap cakap dan dapat
terpenuhi secara sah dan meyakinkan menurut hukum dalam perkara ini. ;
tenaga atau kekuatan jasmani sehingga membuat orang menjadi tidak berdaya
dengan kekerasan lahiriah (fisik) saja namun harus ditafsirkan secara lebih
yang sedemikian rupa sehingga korban menjadi tidak bebas lagi sesuai
unsure, yaitu apabila dari salah satu unsure yang bersifat alternative sebagai
pilihan unsure sudah terbukti terpenuhi maka dianggap unsur ini telah terbukti.
dipersidangan yang diperoleh dari keterangan saksi Yoso Wiguno, saksi Andi
Sohra alias Oya, saksi Andi Makkatutu Bakry, S.H, saksi Fajaruddin Cikoa, saksi
Nikson Makamur alias Soni, saksi Kamaruddin dan diakui oleh Terdakwa, pada
hari minggu 26 Oktober 2014 sekitar jam 16.00 Wit di Gor Waringin Kota Raja
melihat korban Andi Fitri Yanti alias Riyan sebagai salah satu peserta lomba
Terdakwa yang saat itu telah memperhatikan gerak-gerik korban maka timbul niat
pada diri Terdakwa untuk mengintip korban yang hendak berganti pakaian. ;
berganti pakaian, korban yang merasa diintip menjadi kaget dan berteriak,
tangan kiri dan tangan sebelah kanan menutup mulut dan hidung korban
mencekik korban dengan menggunakan tangan kiri dan tangan sebelah kanan
menutup mulut dan hidung korban (membekap) sehingga korban yang saat itu
Andi Sohra alias Oya, saksi Andi Makkatutu Bakry, S.H, saksi Fajaruddin Cikoa,
kamar mandi dengan posisi tengadah keataas dan mengangkang, baju dan BH
celana luar dan celana dalam karena telah diturunkan sampai batas kaki sebelah
kanan bersamaan dengan stocking warna krem yang digunakan korban, korban
hanya menggunakan sepatu sebelah kanan saja namun celana luarnya tidak ada,
begitu juga sepatu sebelah kiri tidak digunakan karena terlepas dari kakinya. ;
diantaranya ada memar disebelah paha kiri dan paha kanan, benjol didaerah jidat
sebelah kiri, memar dibahu sebelah kiri dan bahu kanan, bibir bawah pecah. ;
diatas, majelis Hakim berpendapat unsur “Dengan Sengaja” telah terpenuhi secara
Menimbang, bahwa arti daripada “memaksa” dari unsure ini adalah suatu
sendiri sehingga tidak dapat melawan dan dengan terpaksa mau melakukan
Menimbang, bahwa terhadap unsur ini dengan turut mengambil alih dan
tetap bertitik tolak pada pertimbangan unsur “dengan kekerasan” yang telah
yang dilakukan oleh Terdakwa dan adanya kekerasan yang dilakukan Terdakwa
untuk melakukan persetubuhan tersebut, dimana korban yang setelah dicekik oleh
Terdakwa dengan menggunakan tangan kiri dan tangan sebelah kanan menutup
mulut dan hidup korban “membekap” hingga korban kehabisan nafas dan
leher dan sudah tidak ada denyutnya, kemudian Terdakwa mengangkat korban
diatas kloset duduk dan menaikkan bra korban keatas, lalu Terdakwa meraba dan
mencium payudara korban setelah itu membuka celana senam korban yang mana
kemudian Terdakwa memasukkan ibu jari sebelah kanan Terdakwa dan Terdakwa
sadar mulai dari awal tindakan Terdakwa mencekik dan membekap mulut dan
hidung korban padahal Terdakwa menyadari dan mengetahui saksi adalah seorang
wanita yang lemah dan tidak berdaya dengan tidak dapat membebaskan dirinya
persetubuhan” telah terpenuhi secara sah dan meyakinkan menurut hukum dalam
perkara ini. ;
dipersidangan, dan juga berdasarkan keterangan saksi Yoso Wiguno, saksi Andi
Sohra alias Oya, saksi Andi Makkatutu Bakry, S.H, saksi Fajaruddin Cikoa, saksi
ternyata korban Andi Fitri Yanti Alias Riyan bukanlah isteri dari terdakwa. ;
pada unsur-unsur diatas terhadap korban secara hukum bahkan secara agama dan
maka unsur inipun telah terpenuhi secara sah dan meyakinkan dalam perkara ini. ;
Penuntut Umum telah terbukti maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa
oleh karena itu Terdakwa haruslah dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan
dakwaan komulatif ketiga Penuntut Umum yaitu pada Pasal 365 ayat (1) dan (3)
berikut:
1. Barangsiapa ;
orang lain ;
sebagai orang atau subjek hukum yang diajukan ke persidangan sebagai Terdakwa
bersangkutan. ;
perkara ini adalah Terdakwa Rizal alias Ichal yang oleh Penuntut Umum diajukan
lengkap Terdakwa sama dengan identitas dalam surat dakwaan dan surat-surat
lain dalam berkas perkara yang kebenaran identitas diakui Terdakwa dan
dibenarkan oleh para saksi, serta ternyata pula Terdakwa sehat jasmani dan rohani
semua pertanyaan yang diajukan kepadanya sehingga dianggap cakap dan dapat
terpenuhi. ;
(memindahkan) suatu barang dari satu tempat ke tempat lain tanpa izin
barang itu, barang tersebut belum dalam kekuasaannya. Unsur suatu “barang”
kepunyaan orang lain” adalah sesuatu barang itu baik sebagian atau seluruhnya
persidangan, yang diperoleh dari saksi Yoso Wiguno, saksi Andi Sohra alias Oya,
saksi Andi Makkatutu Bakry, S.H, saksi Fajaruddin Cikoa, saksi Nikson Makamur
alias Soni, saksi Kamaruddin serta keterangan Terdakwa sendiri ternyata pada hari
minggu tanggal 26 Oktober 2014, sekitar jam 16.00 Wit bertempat di toilet wanita
lantai I GOR Waringin Kotaraja Distrik Abepura, saat Terdakwa yang didapati
oleh korban Andi Fitri Yanti alias Riyan sedang berganti pakaian dari balik pintu
sehingga korban saat itu kehabisan nafas dan meninggal dunia lalu Terdakwa
membuka celana luar, celana dalam dan celana stocking korban hingga ke batas
mata kaki sebelah kanan kemudian Terdakwa membuka celana panjang dan
celana dalam terdakwa sendiri dan naik keatas tubuh korban dan memasukkan
buah gelang emas jenis bambu dengan berat kurang lebih 5 gram dan 1 (satu) unit
toilet dari dalam dan Terdakwa keluar melalui jendela boven kamar mandi. ;
Oktober 2014, Terdakwa bersama sdr. Yosua Torobi pergi ke depan toko emas
Cendrawasih di Paldam Distrik Jayapura Utara untuk menjual gelang emas milik
korban seharga Rp. 1.400.000,- (satu juta empat ratus ribu rupiah) kepada saksi
Karnaruddin selanjutnya uang tersebut dipakai untuk membeli minuman keras dan
Torch 2 warna hitam Terdakwa membuang sim cardnya dan memasang sim card
baru dan menggunakan HP tersebut sampai pada akhirnya saksi Andi Makatutu
menangkap. ;
sendiri dan dibenarkan oleh para saksi, bahwa Terdakwa tidak pernah meminta
atau mendapat ijin dari korban untuk memindahkan ataupun mengambil barang-
barang milik korban tersebut untuk selanjutnya dijual, sehingga Majelis Hakim
Ad.3. Unsur “Dengan maksud untuk dimeliki secara melawan hukum (Hak)”
unsut yang bersifat subyektif karena letaknya ada dalam bathin Terdakwa, artinya
adalah pemilik dari barang tersebut, sedangkan dengan “melawan hukum (hak)”
adalah bertentangan dengan hak subyektif orang lain atau bertentangan dengan
Terdakwa sendiri Terdakwa telah mengambil brang milik korban yakni 1 (satu)
buah gelang emas jenis bambu dengan berat kurang lebih 5 gram dan 1 (satu) unit
HP Blackberry type Torch 2 warna hitam adalah dengan kondisi korban telah
mengambil 1 (satu) buah gelang emas jenis bambu dengan berat kurang lebih 5
gram tersebut adalah untuk di jual dan uangnya dipakai membeli minuman keras
sedangkan 1 (satu) unit HP Blackberry type Torch 2 warna hitam digunakan untuk
Ad.4. Yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman
memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap
obyek kekerasan adalah merupakan syarat alternatif yang artinya apabila salah
satu unsure telah terpenuhi maka unsur ini pun dianggap telah terbukti.;
membuat orang jadi pingsan atau tidak berdaya, sedangkan pengertian kekerasan
tidak kecil, kemudian pengertian “ancaman kekerasan” artinya ada daya sehingga
diatas, Terdakwa telah mencekik dan membekap mulut dan hidung korban dengan
Terdakwa mengalami luka-luka dan kehabisan nafas setelah itu korban meninggal
dunia. ;
oleh Dokter Arif Tria N, yang telah melakukan pemeriksaan terhadap korban
1. Jenazah seorang perempuan umur kurang lebih dua puluh lima tahun,
tinggi badan kurang lebih seratus lima puluh kilogram, keadaan gizi
3. Pakaian :
sebelah kanan)
5. Kepala :
kekerasan.
kekerasan.
tanda kekerasan.
kali dua sentimeter dipunggung kiri atas sekitar sepuluh sentimeter dan
kebiruan.
kebiruan.
Kanan :
Kiri :
pada sediaan.
diatas, maka majelis Hakim berpendapat bahwa unsur inipun telah terpenuhi. ;
sebagaimana diuraikan dalam unsure kedua diatas telah menyebabkan orang mati
yaitu terpisahnya jiwa dari raga sehingga orang yang bersangkutan tidak dapat
hidup lagi. ;
korban sebagaimana telah dipertimbangkan dalam unsur ke empat diatas dan turut
korban Andi Fitri Yanti alias Riyan meninggal dunia sebagaimana diterangkan
Oktober 2014. ;
Majelis Hakim menilai terhadap unsur inipun tersebut telah terpenuhi secara sah
menurut hukum. ;
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari pasal 365 ayat (1) dan
komulatif ketiga maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah
mengakibatkan mati”. ;
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang
komulatif kesatu, kedua dan ketiga Penuntut Umum tersebut, maka Terdakwa
tindak pidana sebagaimana dakwaan komulatif Penuntut Umum, oleh karena itu
pidana. ;
komulatif kesatu, kedua dan ketiga Penuntut Umum tersebut diatas, dan selama
fakta atau keadaan yang menunjukkan adanya alasan pemaaf maupun pembenar
pada diri Terdakwa yang sifatnya mengahapus dan membebaskan pidana atas
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 197 ayat (1) huruf (f)
pada Terdakwa:
meninggal dunia;
d. Terdakwa telah menikmati hasil dari penjualan gelang emas milik korban;
tahanan;
c. Sepatu olah raga warna hitam lis merah merk Reebook (sebelah kanan)
h. 1 (satu) unit HP Blackberry type 9800 Torch 2 warna hitam dengan nomor
imei : 356200041675246.
Yoso Wiguno;
Hukum Acara Pidana dan oleh karena Terdakwa telah dinyatakan terbukti
bersalah dan akan dijatuhi pidana, maka kepada Terdakwa dibebani pula
membayar biaya perkara yang besarnya akan disebutkan dalam amar putusan ini ;
kesalahannya itu sebagaimana akan disebutkan dalam amar putusan ini dipandang
Pidana, pasal 285 Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Pasal 365 ayat (1) dan
No. 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana serta
5. Putusan
c. Sepatu olah raga warna hitam lis merah merk Reebok (sebelah
kanan)
i. 1 (satu) buah gelang emas jenis bamboo dengan berat kurang lebih 5
gram.
1. Analisis Dakwaan.
Jaksa Penuntut Umum dan juga pada tuntutan Jaksa Penuntut Umum, yang
tidaklah berbeda dari surat dakwaan tersebut. Untuk itu penulis memulai
dari satu tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa, untuk itu menurut
dakwaan sekaligus. Tata cara pengajuan surat dakwaaan yang seperti ini
dalam hal :
a. Beberapa tindak pidana yang dilakukan oleh seorang yang sama dan
penggabungan.
lanjut dalam penjelasan pasal 141 huruf b, sebagai berikut: yang dimaksud
bersamaan,
2. Lebih dari seorang pada saat fan tempat yang berbeda akan tetapi
sebelumnya,
3. Satu orang atau lebih dengan maksud mendapatkan alat yang akan
lain, akan tetapi yang satu dengan yang lain itu ada hubungannya, yang
pemeriksaan.
KUHP. 65
KUHP dan Pasal 285 KUHP dan Pasal 365 ayat (1) dan (3) KUHP, yang
tersebut.
di tambah sepertiga.
2. Analisis Putusan
------------------------
-----
----
c. Sepatu olah raga warna hitam lis merah merk Reebok (sebelah
kanan).
i. 1 (satu) buah gelang emas jenis bambu dengan berat kurang lebih 5
gram.
------------------
terdakwa yang bernama Rizal alias Ichal melakukan tindak pidana Pembunuhan,
perbuatan pidana yang berbeda dilakukan secara bersamaan, hal ini dijelaskan
terdakwa yaitu ;
- Unsur barang siapa, dalam unsur barang siapa telah turtulis secara sah
menurut hukum bahwa terdakwa Rizal alias Ichal telah melakukan tindak
Pidana.
bukan isterinya.
kematian.
seluruhnya atau sebagian punya orang lain dengan maksud untuk dimiliki
kematian.
satu tindak pidana yang berbeda yang mana dalam KUHP perbuatan terhadap
sesuai delik concursus yang diterapkan di Indonesia, untuk itu ancaman pidana
Terdakwa sebesar 15+1/3 (15) = 20 tahun, akan tetapi majelis hakim tidak
PENUTUP
A. KESIMPULAN
adalah terjadinya dua atau lebih delik oleh satu orang dimana delik
yang dilakukan belum dijatuhkan pidana, atau antara delik awal dengan
di Indonesia.
B. SARAN
dalam penafsirannya.
BUKU :
Andi Hamzah, Jur, 2008, Hukum Acara Pidana Indonesia edisi kedua, Jakarta:
Sinar Grafika
A.Fuad Usfa dan Tongat, 2004, Pengantar Hukum Pidana, Malang: UMM Press
Ariaman, Rasyid, Dan Raghib, Fahmi, 2016, Hukum Pidana, Malang: Setara
Press
Chazawi, Adam, 2001, Kejahatan Terhadap Tubuh dan Nyawa, Jakarta: Raja
Grafindo persada
Refika Aditama
E.Y. Kanter dan S.R. Sianturi,2002, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia dan
Vol.6 No.11
Hiariej, Eddy O.S, 2015, Prinsip-prinsip Hukum Pidana edisi revisi, Yogyakarta:
Ibrahim, Jhonny, 2001, Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif, Jakarta:
Bayu media
Jonkers, dalam buku, Adami Chazawi, 2002, Pelajaran Hukum Pidana Bagian I,
pustaka
Bakti
Maramis, Frans, 2013, Hukum Pidana umum dan tertulis DI Indonesia, Jakarta:
Marpaung, Leden, 2002, Tindak Pidana Terhadap Nyawa dan Tubuh, Jakarta:
Sinar Grafika
Indonesia,Jakarta: Eresco
Remmelink, Jan, 2014, Hukum Pidana komentar atas pasal-pasal terpenting dari
Pustaka Utama
Tinta Emas
UNDANG-UNDANG :