OLEH
SALDI MARDIKA PUTRA
B111 13 358
SKRIPSI
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Muhadar, S.H., M.H. Dr. Nur Azisa, S.H., M.H.
NIP. 19590317 198703 1 002 NIP. 19671010 199202 2 002
An. Dekan
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan,
ii
iii
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
vi
1. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina Palubuhu, M.A., selaku Rektor
Universitas Hasanuddin, beserta jajarannya
2. Ibu Prof. Dr. Farida Patittingi, S.H.,M.Hum., selaku Dekan
Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, beserta jajarannya.
3. Bapak Prof. Muhadar, S.H., M.S., selaku Pembimbing I dan
Ibu Nur Azisa, S.H., M.H., selaku Pembimbing II. Di tengah
kesibukan dan aktifitasnya, beliau tak bosan-bosannya
menyempatkan waktu, tenaga serta pikirannya membimbing
penulis dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini.
4. Bapak Prof. Dr. H.M. Said Karim, S.H., M.H, M.Si., selaku
Penguji I, Ibu Dr. Abd Azis, S.H., M.H., selaku Penguji II, dan
Bapak Dr. Haeranah, S.H., M.H., selaku Penguji III, terima
kasih atas kesediannya menjadi penguji bagi penulis, serta
segala masukan dan sarannya dalam skripsi ini.
5. Ketua dan Sekretaris Departemen Hukum Pidana, beserta
jajarannya dan segenap Dosen Fakultas Hukum Universitas
Hasanuddin.
6. Seluruh Staf Akademik dan Pegawai Fakultas Hukum
Universitas Hasanuddin yang telah banyak membimbing dan
membantu penulis selama berada di Fakultas Hukum
Universitas Hasanuddin.
7. Kakanda dan Adinda, Legitimasi (2010), Mediasi (2011),
Petitum (2012), Diplomasi (2014), Juris (2015), dan Makar
(2016), Pledoi (2017)
8. Rekan-rekan Angkatan Aktualisasi Solidaritas Mahasiswa
yang Adil dan Solutif (ASAS 2013).
9. Sahabat penulis, Fake Campus: Fikar, Raihan, Gandhy,
Elling, Arnan, Mufti, Ricky, Dayat, Edwin, Yogi, DJ, Yoko, Alle,
Adit, dan Dito. Mereka adalah sahabat seperjuangan penulis
dari masa mahasiswa baru yang selalu menjadi teman terbaik
vii
dan menemani di setiap langkah penulis dalam menyelesaikan
studi.
10. Rekan seperguruan penulis saat menjalani masa KKN Reguler
Desa Pising Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng:
Rian, Afif, Iin, Eni, Nurul
Dan kepada semua pihak yang tak dapat penulis tuliskan namanya
satu per satu. Terima kasih atas segala bantuan dan sumbangsihnya, baik
itu moral maupun materil, dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini.
Dengan segala keterbatasan, penulis hanyalah manusia biasa dan tak
dapat memberikan yang setimpal atau membalasnya dengan apa-apa
kecuali memohon, semoga Allah SWT senantiasa membalas
pengorbanan tulus yang telah diberikan dengan segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya.
Skripsi ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, mungkin
akan ditemui beberapa kekurangan dalam skripsi ini mengingat penulis sendiri
memiliki banyak kekurangan. Olehnya itu, segala masukan, kritik dan saran
konstruktif dari segenap pembaca sangat diharapkan untuk mengisi kekurangan
yang dijumpai dalam skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua, khususnya bagi penulis sendiri. Amin.
Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ................................... 5
1. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
2. Kegunaan Penelitian ................................................................. 5
ix
3. Jenis Tindak Pidana Pembunuhan .......................................... 44
E. Pertimbangan Hakim ..................................................................... 51
1. Pertimbangan Normatif/Yuridis ................................................ 47
2. Pertimbangan Sosiologis ......................................................... 55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 111
B. Saran........................................................................................... 112
DAFTAR PUSTAKA
x
BAB I
PENDAHULUAN
pengecualian.
dalam bidang hukum bagi setiap warga Negara yang menyatakan bahwa
dari itu konsekuensi dari sebuah negara hukum adalah seluruh aktivitas
norma hukum yang berlaku dan setiap tindakan yang melanggar hukum
1
Di Indonesia Negara yang berdasar hukum, pemerintah harus
1 Achmad Ali, 2009, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan
(Judicialprudence Theory), Kencana, Jakarta, hal.293.
2Ibid., hlm. 22.
2
Implementasi penegakan hukum di Indonesia harus memandang
hukum terdiri dari tiga komponen yaitu struktur, substansi, dan kultur
perbuatan pidana saja, tetapi juga menyangkut hak asasi manusia karena
3
Hal inipun yang terjadi di kalangan masyarakat di Kabupaten Wajo,
skripsi.
B. Rumusan Masalah
1139/Pid.B/2015/PN.Mks)?
1139/Pid.B/2015/PN.Mks)?
4
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1139/Pid.B/2015/PN.Mks)
1139/Pid.B/2015/PN.Mks)
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tindak Pidana
straf, baar dan feit. Straaf diartikan sebagai pidana dan hukum, baar
kenyataan.
dari suatu kenyataan yang dapat dihukum. Dari pengertian ini dapat
6
a. Menurut A. Zainal Abidin Farid
c. Menurut Simons
d. Menurut Moeljatno
4 P.A.F Lamintang, 1997, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Citra Aditya Bakti,
Bandung, hlm. 181.
5Ibid.
6 Erdianto Effendi, 2011, Hukum Pidana Indonesia :Suatu Pengantar, Refika Aditama,
7
2. Unsur-Unsur Tindak Pidana
Schravendijck.9
pidana adalah:10
a) Perbuatan;
9
Adami Chazawi, 2011, Pelajaran Hukum Pidana Bagian 1, P.T Raja Grafindo Persada,
Jakarta, hlm. 79.
10Ibid.
8
dijatuhi pidana. Apakahorang yang melakukan perbuatan itu
pidana.
dijatuhkannya pidana.
a) Kelakuan manusia;
9
b) Diancam dengan pidana; dan
c) Dalam peraturan perundang-undangan.
Dapat dilihat bahwa pada unsur-unsur dari tiga batasan
a) Perbuatan (yang);
b) Melawan hukum (yang berhubungan dengan);
c) Kesalahan (yang dilakukan oleh orang yang dapat); dan
d) Dipertanggungjawabkan.
Sementara itu, Schravendijk dalam batasan yang dibuatnya
berikut:14
13Ibid., hlm.81.
14Ibid.
10
b) Bertentangan dengan keinsyafan hukum;
c) Diancam dengan hukuman;
d) Dilakukan oleh orang (yang dapat); dan
e) Dipersalahkan/kesalahan.
Walaupun rincian dari tiga rumusan di atas tampak berbeda-
tersebut.
(criminal responsibility).15
15Amir Ilyas, 2012, Asas-Asas Hukum Pidana, Rangkang Education Yogyakarta &
PuKAP-Indonesia, Yogyakarta, hlm. 38.
11
unsur tindak pidana. Oleh karena itu, untuk menyatakan sebuah
undangan.
12
perbuatan tersebut bertentangan dengan masyarakat
masyarakat.,
pidana tertentu yang masuk dalam kelompok kejahatan, dan buku III
13
banyak mencantumkan unsur-unsur lain baik sekitar atau mengenai
tertentu.17
14
mencantumkannya dalam peraturan perundang-
3. Unsur kesalahan
15
a. Tindak pidana materil (materieel delicten) atau tindak
tindak pidana;
dipidananya pembuat.
sebagai berikut:
melakukan perbuatan;
pidana;
tindak pidana;
16
f. Keadaan yang menyertai mengenai waktu
17
kepentingan hukum dari perbuatan itu terletak pada timbulnya
18
11. Unsur syarat tambahan memperingan pidana
dapat pula terletak pada akibat tindak pidana, seperti pada akibat
ketidaksengajaan (culpa).
19
a) Mampu Bertanggung jawab
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana diseluruh dunia pada
1) Keadaan jiwanya:
sementara (temporair);
2) Kemampuan jiwanya:
20
Ibid, hlm. 76.
20
b. Dapat menentukan kehendaknya atas tindakan
b) Kesalahan
1) Kesengajaan (opzet)
Undang-Undang.22
21 Teguh Prasetyo, 2011, Hukum Pidana, Raja Grafindo, Jakarta, hlm. 227
22 Andi Zainal Abidin, 2007, Hukum Pidana 1, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 226.
21
Pada umumnya para pakar telah menyetujui
yakni:23
zekerheidsbewustzijn).
22
Kesengajaan ini juga disebut
Undang-Undang.26
2) Kealpaan (culpa)
bentuk, yakni:27
23
akibat yang dilarang atau diancam hukuman oleh
beberapa hal.
(2) KUHP, dan menjalankan perintah jabatan yang tidak sah, tetapi
1. Pengertian Pidana
28Ibid.
29
Muladi dan Barda Nawawi Arief, Teori-Teori dan Kebijakan Pidana, (Bandung: Alumni,
2005), hal.1.
24
Pemidanaan dapat diartikan sebagai tahap penetapan sanksi
dan juga tahap pemberian sanksi dalam hukum pidana. Hal ini dapat
penderitaan khusus.30
sebagai berikut:31
berwenang).
25
3. Pidana itu dikenakan kepada seseorang yang telah
pemidanaan.
fungsionalisasi/operasionalisasi/konkretisasi pidana.
32BardaNawawi Arief., Bunga Rampai Kebijakan Pidana, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1996, Hal.136.
26
menyimpang yang dilakukan oleh warga masyarakat sehingga pandangan
kegunaannya dimana yang dilihat adalah situasi atau keadaan yang ingin
tingkah laku terpidana dan di pihak lain pemidanaan itu juga dimaksudkan
telah dilindunginya.
33Ibid, hal.10
34Ibid. hal.16
27
Kantberpen dapat bahwa dasar pembenaran dari suatu
berbahaya lagi.
28
penderitaan.Teori ini diperkenalkan oleh Prins, Van Hamel, dan
dan sosiologis.
a. Pidana Pokok :
1. Pidana mati
2. Pidana penjara
3. Pidana kurungan
4. Pidana denda
b. Pidana tambahan :
29
1. Pidana Mati
2. Pidana Penjara
minimum satu hari dan maksimum seumur hidup, hal ini diatur
3. Pidana Kurungan
30
lamanya pidana kurungan sekurang-kurangnya satu hari dan
4. Pidana Denda
31
(2) Hakim tidak berwenang memecat seorang pejabat dari
jabatannya jika dalam aturan-aturan khusus ditentukan
penguasa lain untuk pemecatan itu.”
dalam surat kabar yang mana, atau berapa kali, yang semuanya atas
32
C. Penyertaan ( Deelneming)
1. Pengertian
berarti bahwa ada dua orang atau lebih yang melakukan suatu
tindak pidana atau dengan perkataan ada dua orang atau lebih
dalam satu delik tersangkut beberapa orang atau lebih dari satu
37
Erdianto Effendi, Hukum Pidana Indonesia, Refika Aditama Bandung 2011, hlm. 174.
38
Satochid Kartanegara, Hukum Pidana Kumpulan Kuliah Bagian 1, Balai Lektur Mahasiswa, hlm.
497-498
39
Moeljatno, Kitab Undang Undang Pidana, Bumi Aksara Jakarta 2013, ketentuan pasal 55 dan
56
33
b. Mereka yang dengan pemberian-pemberian, janji-janji,
dengan menyalahgunakan kekuasaan atau
keterpandangan, dengan kekerasan, ancaman atau
dengan menimbulkan kesalahpahaman atau dengan
memberikan kesempatan, sarana-sarana atau
keterangan-keterangan, dengan sengaja telah
menggerakan orang lain untuk melakuakn tindak
pidana yang bersangkutan.
2.Mengenai mereka yang disebutkan terakhir ini yang dapat
dipertanggungjawabkan kepada mereka itu hanyalah
tindakan-tindakan yang dengan sengaja telah mereka
gerakkan untuk dilakukan oleh orang lain, berikut akibat-
akibatnya.”
adalah:
34
1. Pelaku (Pleger)
KUHP).
40
Chazawi Adami, 2005, Pelajaran Hukum Pidana, PT Raja Grafindo, Jakarta, hlm 80
35
c. Bila ia berbuat karena perintah jabatan yang tidak sah
dilarang Undang-Undang.
4. Penganjur (Uitlokker)
perbuatan.42
41
Chazawi Adami, 2002, Pelajaran Hukum Pidana, PT Raja Grafindo, Jakarta, hlm 78
42
Schaffmeister, 2007, Hukum pidana, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm 245
36
MenurutP.A.F Lamintang, hakim tidak perlu
43
P.A.F Lamintang, 1997, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung,
hlm. 615-633
37
deelneming ini juga sering disebut sebagai suatu middelijke
daderschap.
bersangkutan
38
e. Apabila orang yang disuruh melakukan suatu tindak pidana
semacam itu
pelakunya sendiri.
lain, suatu tindak pidana tidak akan terjadi bila inisiatif tidak ada pada
Tidak menjadi persoalan apakah pelaku yang digerakkan itu sudah atau
39
belum mempunyai kesediaan tertentu sebelumnya untuk melakukan
tindak pidana.44
berbentuk apa saja, baik materil maupun moral. Tetapi antara bantuan
yang diberikan dengan hasil bantuannya harus ada sebab akibat yang
taraf membantu dan bukan merupakan suatu tindakan yang berdiri sendiri.
Perbuatan yang sudah berdiri sendiri tidak lagi termasuk turut membantu
tetapi sudah menjadi turut melakukan. Inisiatif atau niat harus pula datang
dari pihak yang diberi bantuan, sebab jika inisiatif atau niat itu berasal dari
melakukan (uitlokker).
44
E.Y. Kanter, S.R Sianturi, 2002, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya, Storia
Grafika, Jakarta, hlm 350-359.
40
D. Tindak Pidana Pembunuhan
45P.A.F, Lamintang, Theo Lamintang, 2012, Kejahatan Terhadap Nyawa, Tubuh, dan
Kesehatan, Cetakan Kedua, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 1.
41
menjelaskan bahwa secara umum sarjana hukum telah
niat, yaitu:46
sebagai berikut: 47
46 Yesmil Anwar, 1994, Hukum Pidana Bagian Khusus (KUHP Buku II), Cipta Adya Bakti,
Bandung. hlm. 89.
47 Wirjono Prodjodikoro, 2003, Tindak-tindak Pidana Tertentu Di Indonesia, Aditama,
18.
42
timbul suatu akibat lain dari pada akibat yang memang ia
kehendaki.”
perbuatannya.
49 Adami Chazawi, 2010, Kejahatan Terhadap Nyawa dan Tubuh, P.T. Raja Grafindo,
Jakarta, hlm .57.
43
Wahyu Adnan berpendapat bahwa:50
ini dapat berupa sengaja (dolus) dan tidak sengaja (alpa). Kesengajaan
1) Pembunuhan Biasa
50Wahyu Adnan, 2007, Kejahatan Tehadap Tubuh dan Nyawa, Gunung Aksara,
Bandung, hlm. 45.
44
Pada pembunuhan biasa ini, Pasal 338 KUHP
tahun penjara.
Doodslag)
45
ingin melakukan pembunuhan terhadap Bupati; tetapi karena
penjaganya.
mengejarnya.
46
tindak pidana lain. Dalam Pasal 339 KUHP ini,
delik sekaligus.
pada pembunuhan yang ada pada Pasal 338 dan 339 KUHP
berat, yaitu pidana mati. Sanksi pidana mati ini tidak tertera pada
47
tindak pidana pembunuhan berencana juga dapat
korban.
48
“Barang siapa yang merampas jiwa orang lain atas
permintaan yang sangat tegas dan sungguh-sungguh, orang itu
dipidana dengan penjara paling tinggi dua belas tahun”.
49
seorang bidan, atau seorang permu obat-obatan, yakni
seperti yang di atur dalam Pasal 349 KUHP.51
ini diatur dalam Pasal 359 KUHP, yang rumusannya sebagai berikut:
Terhadap kejahatan yang melanggar Pasal 359 KUHP ini ada dua
berupa pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan
dari kealpaan ini dapat berupa perbuatan pasif maupun aktif. Contoh
perbuatan yang pasif misalnya penjaga palang pintu kereta api karena
tertidur pada waktu ada kereta yang melintas dia tidak menutup palang
50
menimpa orang lain sehingga matinya orang itu karena tertimpa pohon.
E. Pertimbangan Hakim
1. PertimbanganNormatif/Yuridis
a. Dasarpemberatanpidanakarenajabatan.
PemberatanpidanakarenajabatandiaturdalamPasal 52 KUHP
yang rumusannyaadalahsebagaiberikut:
51
disebutkan dalam Pasal 486,487, dan 488 KUHP. Pemberatan
Pasal 492 ayat (2) KUHP, atau mengubah jenis pidananya dari
denda diganti dengan kurungan Pasal 495 ayat (2) dan Pasal
52
2. Jika suatu perbuatan yang masuk dalam suatu aturan
pidana umum yang berlaku pada tindak pidana pada umumnya dan dasar
saja.
53
melakukan tindak pidana tidak dapat diajukan
pidana tertentu.
itu saja, dan tidak berlaku umum untuk segala tindak pidana.
54
2. PertimbanganSosiologis
1. Kesalahan terdakwa
pidana
55
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Makassar.
kasus tersebut .
yang diteliti.
56
C. Teknik Pengumpulan Data
1139/Pid.B/2015/PN.Makassar
57
D. Analisis Data
58
BAB IV
berencana ini lebih berat dari pada pembunuhan yang ada pada Pasal
ancaman pidana paling berat, yaitu pidana mati. Sanksi pidana mati ini
tidak tertera pada kejahatan terhadap nyawa lainnya, yang menjadi dasar
59
Sebelum penulis menguraikan mengenai penerapan hukum pidana
1. Posisi Kasus
rumah Saksi Muh. Tang, dari arah rumah Saksi Muh. Tang, Ondong
batu tersebut terjadi setelah Ondong Bin Muh. Tang berteriak dalam
Dengan lemparan batu yang dilakukan oleh Ondong Bin Muh. Tang,
Terdakwa yang pada saat itu sedang mengendarai sepeda motor berhenti,
datanglah Ondong Bin Muh. Tang bersama dengan 1 (satu) orang lain
60
mendekati korban Junaede dengan masing-masing telah menghunuskan
parang dan setelah berhasil mendekati korban, Ondong dan seorang yang
kemudian, datang pula 1 (satu) orang yang tidak dikenal yang juga
Junaede, hal yang sama juga dilakukan oleh Terdakwa Muh. Nawir yang
dengan membawa parang dan memarangi korban pada bagian tangan kiri
dan kanan, kaki kiri serta kanan, sedangkan perbuatan saksi Muh. Tang
Junaede.
Tang, dan dua orang temannya Ondong yang tidak dikenal, Korban
Juneade mengalami luka-luka antara lain: Luka benda tajam dari sudut
dalam mata kiri hingga dahi tembus tengkorak kepala (tengkorak kepala
terbelah) panjang luka 12 cm tepi luka rata, kedua ujung runcing. Luka
benda tajam dari tepi hidung kiri memanjang hingga daun telinga (daun
61
telinga terpotong) panjang luka 14 cm, tulang pipi terbelah. Luka benda
tajam tepat di atas bibir hingga kearah pipi kiri (tembus hingga tulang pipi
terbelah) panjang luka 16 cm. Luka benda tajam dari sudut kiri bibir hingga
ke dagu (tembus hingga tulang dagu terbelah) panjang luka 9,5 cm. Luka
benda tajam dari pertengahan dagu hingga kea rah kiri dagu (tembus
hingga tulang dagu terbelah) panjang luka 8 cm. Luka benda tajam arah
diagonal antara tulang rusuk 1-3 panjang luka 8 cm lebar 1,5 cm dalam 3
cm. Luka benda tajam pada lengan kiri atas posisi melintang panjang 10
cm lebar 4 cm dalam 3 cm. Luka lecet pada perut kiri diameter 1 cm. Luka
benda tajam pada paha kanan sisi dalam sebatas otot (tidak mengenai
tulang) panjang luka 14 cm dalam 6 cm. Luka benda tajam arah vertical
bahu kanan belakang panjang luka 3 cm dalam 0,5 cm. Luka benda tajam
punggung kanan bawah sebatas kulit hingga jaringan lemak, panjang luka
11,5 cm dan lebar 2,5 cm. Luka benda tajam lengan kanan bawah dekat
siku posisi diagonal hingga tulang terpotong panjang luka 17 cm. Luka
benda tajam pada ibu jari kanan hingga terputus. Amputasi (terpotong) jari
telunjuk kanan sebatas 1 (satu) ruas jari. Luka benda tajam tembus
sampai tulang pada jari tengah kanan ruas 1. Luka benda tajam lengan kiri
atas dekat siku sisi belakang hingga tulang terpotong panjang luka 16 cm.
Luka benda tajam otot terkikis menyamping 1/3 tengah lengan kiri bawah
panjang luka 16 cm lebar 5 cm. Luka benda tajam tumit kanan hingga tepi
62
Latar belakang kejadian karena Terdakwa merasa, korban telah
kawat berduri yang di dalam tanah tersebut ada tanaman Terdakwa yaitu
2. Dakwaan
KESATU :
PRIMAIR:
63
Ondong Bin Muh. Tang (DPO) berteriak dalam bahasa bugis “engkani”
yang berarti “Sudah Ada”.
- Akibat lemparan batu tersebut, maka Terdakwa yang saat itu sedang
mengendarai sepeda motor berhenti, menjatuhkan motornya dan
berjalan ke arah pekarangan rumah saksi Muderiah yang bersebelahan
rumah dengan rumah saksi Muh. Tang.
- Saat korban berjalan ke arah pekarangan rumah yang dimaksud, maka
datanglah Ondong Bin Muh. Tang bersama dengan 1 (satu) orang lain
mendekati korban Junaede dengan masing-masing telah
menghunuskan parang dan setelah berhasil mendekati korban, maka
Ondong dan seorang yang tidak dikenal tersebut langsung
mengayunkan parang yang dipegangnya tersebut berkali-kali kea rah
bagian tubuh korban Junaede, tidak lama kemudian, datang pula 1
(satu) orang yang tidak dikenal yang juga memegang parang
mendatangi korban Junaede dan juga langsung mengayunkan parang
yang dipegangnya tersebut kea rah korban Junaede, hal yang sama
juga dilakukan oleh Terdakwa Muh. Nawir yang datang belakangan di
lokasi kejadian, yaitu mendatangi korban Junaede dengan membawa
parang dan mengayunkan parangnya tersebut kea rah korban, adapun
perbuatan saksi Muh. Tang adalah berupa pada saat korban Junaede
mengalami serangan terhadap tubuhnya tersebut oleh beberapa orang
sebagaimana tersebut diatas, maka saksi Muh. Tang mendekati korban
sambil menggenggam batu seukuran kepalan tangan orang dewasa
dan melemparkannya kea rah korban Junaede.
- Adapun atas perbuatannya sebagaimana tersebut di atas,
mengakibatkan korban Junaede meninggal dunia atas luka yang
dideritanya, adapun luka yang dialami oleh korban Junaede sesuai
dengan Visum Et Repertum Puskesmas Keera Nomor : No.
02.5/171/Pusk.KR tanggal 21 Februari 2015 yang dibuat dan ditanda
tangani dengan mengingat sumpah jabatan oleh Dr. Risma S. A
Hasroni, dengan hasil pemeriksaan terhadap tubuh korban Junaede
adalah sebagai berikut :
1. Luka benda tajam dari sudut dalam mata kiri hingga dahi tembus
tengkorak kepala (tengkorak kepala terbelah) panjang luka 12 cm
tepi luka rata, kedua ujung runcing.
2. Luka benda tajam dari tepi hidung kiri memanjang hingga daun
telinga (daun telinga terpotong) panjang luka 14 cm, tulang pipi
terbelah.
3. Luka benda tajam tepat di atas bibir hingga kea rah pipi kiri (tembus
hingga tulang pipi terbelah) panjang luka 16 cm.
4. Luka benda tajam dari sudut kiri bibir hingga ke dagu (tembus
hingga tulang dagu terbelah) panjang luka 9,5 cm.
5. Luka benda tajam dari pertengahan dagu hingga kea rah kiri dagu
(tembus hingga tulang dagu terbelah) panjang luka 8 cm.
6. Luka benda tajam arah diagonal antara tulang rusuk 1 – 3 panjang
luka 8 cm lebar 1,5 cm dalam 3 cm.
64
7. Luka benda tajam pada lengan kiri atas posisi melintang panjang
10 cm lebar 4 cm dalam 3 cm.
8. Luka lecet pada perut kiri diameter 1 cm.
9. Luka benda tajam pada paha kanan sisi dalam sebatas otot (tidak
mengenai tulang) panjang luka 14 cm dalam 6 cm.
10. Luka benda tajam arah vertical bahu kanan belakang panjang luka
3 cm dalam 0,5 cm.
11. Luka benda tajam punggung kanan bawah sebatas kulit hingga
jaringan lemak, panjang luka 11,5 cm dan lebar 2,5 cm.
12. Luka benda tajanm lengan kanan bawah dekat siku posisi diagonal
hingga tulang terpotong panjang luka 17 cm.
13. Luka benda tajam pada ibu jari kanan hingga terputus.
14. Amputasi (terpotong) jari telunjuk kanan sebatas 1 (satu) ruas jari.
15. Luka benda tajam tembus sampai tulang pada jari tengah kanan
ruas 1.
16. Luka benda tajam lengan kiri atas dekat siku sisi belakang hingga
tulang terpotong panjang luka 16 cm.
17. Luka benda tajam otot terkikis menyamping 1/3 tengah lengan kiri
bawah panjang luka 16 cm lebar 5 cm.
18. Luka benda tajam tumit kanan hingga tepi mata kaki luar panjang
luka 10 cm.
- Bahwa Terdakwa, Ondong Bin Muh. Tang (DPO), dan Saksi Muh. Tang
mengetahui bahwa atas perbuatannya dengan menggunakan berbagai
peralatan yang diantaranya adalah berupa parang dan batu
sebagaimana telah terurai diatas terhadap korban Junaede, adalah
perbuatan yang dapat menyebabkan luka yang dapat membahayakan
nyawa korban atau setidak-tidaknya terdakwa mengetahui bahwa
perbuatannya sebagaimana diuraiakan tersebut diatas terhadap korban
Junaede adalah perbuatan yang dapat menyebabkan korban
meninggal dunia oleh karena bagian tubuh korban yang mengalami
luka tersebut adalah bagian tubuh yang dapat berakibat langsung
dengan kematian korban yaitu pada bagian kepala.
- Adapun sebelum kejadian, diketahui bahwa baik Terdakwa yaitu Muh.
Nawir Als. Awi Bin Panna, Saksi Muh. Tang, Ondong Bin Muh. Tang
(DPO), dan 2 (dua) orang lelaki yang tidak dikenal yang merupakan
teman dari Ondong Bin Muh. Tang (DPO) sebagaimana tersebut pada
uraian diatas, terlebih dahulu berkumpul di rumah saksi Muh. Tang,
dimana saat sebelum kejadian baik Ondong Bin Muh. Tang (DPO), dan
2 (dua) orang lelaki yang tidak dikenal yang merupakan teman dari
Ondong Bin Muh. Tang (DPO) tersebut, serta Terdakwa Muh. Nawir
mendatangi rumah Muh. Tang dengan terlebih dahulu mempersiapkan
parang yang akan dipergunakan untuk melukai korban Junaede saat
korban melintas di depan Rumah Muh. Tang dengan menggunakan
sepeda motor;
65
Perbuatan Terdakwa merupakan tindak pidana sebagaimana
diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 KUHP Jo. Pasal 55 Ayat (1)
ke – 1 KUHP;
SUBSIDIAIR :
66
sambil menggenggam batu seukuran kepalan tangan orang dewasa
dan melemparkannya kea rah korban Junaede;
- Adapun atas perbuatannya sebagaimana tersebut di atas,
mengakibatkan korban Junaede meninggal dunia atas luka yang
dideritanya, adapun luka yang dialami oleh korban Junaede sesuai
dengan Visum Et Repertum Puskesmas Keera Nomor : No.
02.5/171/Pusk.KR tanggal 21 Februari 2015 yang dibuat dan ditanda
tangani dengan mengingat sumpah jabatan oleh Dr. Risma S. A.
Hasroni, dengan hasil pemeriksaan terhadap tubuh korban Junaede
adalah sebagai berikut :
1. Luka benda tajam dari sudut dalam mata kiri hingga dahi tembus
tengkorak kepala (tengkorak kepala terbelah) panjang luka 12 cm
tepi luka rata, kedua ujung runcing.
2. Luka benda tajam dari tepi hidung kiri memanjang hingga daun
telinga (daun telinga terpotong) panjang luka 14 cm, tulang pipi
terbelah.
3. Luka benda tajam tepat di atas bibir hingga kea rah pipi kiri (tembus
hingga tulang pipi terbelah) panjang luka 16 cm.
4. Luka benda tajam dari sudut kiri bibir hingga ke dagu (tembus
hingga tulang dagu terbelah) panjang luka 9,5 cm.
5. Luka benda tajam dari pertengahan dagu hingga kea rah kiri dagu
(tembus hingga tulang dagu terbelah) panjang luka 8 cm.
6. Luka benda tajam arah diagonal antara tulang rusuk 1 – 3 panjang
luka 8 cm lebar 1,5 cm dalam 3 cm.
7. Luka benda tajam pada lengan kiri atas posisi melintang panjang
10 cm lebar 4 cm dalam 3 cm.
8. Luka lecet pada perut kiri diameter 1 cm.
9. Luka benda tajam pada paha kanan sisi dalam sebatas otot (tidak
mengenai tulang) panjang luka 14 cm dalam 6 cm.
10. Luka benda tajam arah vertical bahu kanan belakang panjang luka
3 cm dalam 0,5 cm.
11. Luka benda tajam punggung kanan bawah sebatas kulit hingga
jaringan lemak, panjang luka 11,5 cm dan lebar 2,5 cm.
12. Luka benda tajanm lengan kanan bawah dekat siku posisi diagonal
hingga tulang terpotong panjang luka 17 cm.
13. Luka benda tajam pada ibu jari kanan hingga terputus.
14. Amputasi (terpotong) jari telunjuk kanan sebatas 1 (satu) ruas jari.
15. Luka benda tajam tembus sampai tulang pada jari tengah kanan
ruas 1.
16. Luka benda tajam lengan kiri atas dekat siku sisi belakang hingga
tulang terpotong panjang luka 16 cm.
17. Luka benda tajam otot terkikis menyamping 1/3 tengah lengan kiri
bawah panjang luka 16 cm lebar 5 cm.
18. Luka benda tajam tumit kanan hingga tepi mata kaki luar panjang
luka 10 cm.
67
- Bahwa Terdakwa, Ondong Bin Muh. Tang (DPO), dan Saksi Muh. Tang
mengetahui bahwa atas perbuatannya dengan menggunakan berbagai
peralatan yang diantaranya adalah berupa parang dan batu
sebagaimana telah terurai diatas terhadap korban Junaede, adalah
perbuatan yang dapat menyebabkan luka yang dapat membahayakan
nyawa korban atau setidak-tidaknya terdakwa mengetahui bahwa
perbuatannya sebagaimana diuraiakan tersebut diatas terhadap korban
Junaede adalah perbuatan yang dapat menyebabkan korban
meninggal dunia oleh karena bagian tubuh korban yang mengalami
luka tersebut adalah bagian tubuh yang dapat berakibat langsung
dengan kematian korban yaitu pada bagian kepala.
Perbuatan Terdakwa merupakan tindak pidana sebagaimana
diatur dan diancam pidana dalam Pasal 338 KUHP Jo. Pasal 55 Ayat (1)
ke-1 KUHP.
KEDUA:
Bahwa ia Terdakwa Muh. Nawir Als. Awi Bin Panna pada hari
Selasa tanggal 17 Februari 2015 sekitar jam 17.00 wita atau setidak-
tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2015, bertempat di Dusun
Batucokkong Desa Lalliseng Kec. Keera Kab. Wajo dan berdasarkan
Pasal 85 KUHAP Pengadilan Negeri Makassar berwenang untuk
memeriksa dan mengadili perkara ini, dengan sengaja merampas nyawa
orang lain yaitu nyawa Junaede, perbuatan mana dilakukan terdakwa
dengan cara sebagai berikut :
- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, saat
korban melintas di depan rumah Saksi Muh. Tang dengan
menggunakan sepeda motor, bertemu dengan terdakwa, pada saat itu
korban Junaede berkata kepada Terdakwa dalam bahasa bugis yaitu :
“Magi tu mutiwi sure-sure, Maelokoga digajang” yang berarti : “Kenapa
kamu selalu membawa surat-surat tanah, maukah kamu baku tikam ?”
yang selanjutnya di ikuti dengan korban yang mendatangi Terdakwa
hendak menikam Terdakwa dengan menggunakan badik milik korban,
menyadari hal tesebut, maka Terdakwa mundur, mengambil ancang-
ancang lalu menghunus parang miliknya lalu mengayunkan parang
tersebut ke arah korban berkali-kali sehingga menyebabkan korban
meninggal dunia akibat mengalami luka sebagaimana dimaksud dalam
Visum Et Repertum Puskesmas Keera Nomor : No. 02.5/171/Pusk.KR
tanggal 21 Februari 2015 yang dibuat dan ditanda tangani dengan
mengingat sumpah jabatan oleh Dr. Risma S. A Hasroni, dengan hasil
pemeriksaan terhadap tubuh korban Junaede adalah sebagai berikut :
1. Luka benda tajam dari sudut dalam mata kiri hingga dahi tembus
tengkorak kepala (tengkorak kepala terbelah) panjang luka 12 cm
tepi luka rata, kedua ujung runcing.
68
2. Luka benda tajam dari tepi hidung kiri memanjang hingga daun
telinga (daun telinga terpotong) panjang luka 14 cm, tulang pipi
terbelah.
3. Luka benda tajam tepat di atas bibir hingga kearah pipi kiri (tembus
hingga tulang pipi terbelah) panjang luka 16 cm.
4. Luka benda tajam dari sudut kiri bibir hingga ke dagu (tembus
hingga tulang dagu terbelah) panjang luka 9,5 cm.
5. Luka benda tajam dari pertengahan dagu hingga kearah kiri dagu
(tembus hingga tulang dagu terbelah) panjang luka 8 cm.
6. Luka benda tajam arah diagonal antara tulang rusuk 1 – 3 panjang
luka 8 cm lebar 1,5 cm dalam 3 cm.
7. Luka benda tajam pada lengan kiri atas posisi melintang panjang
10 cm lebar 4 cm dalam 3 cm.
8. Luka lecet pada perut kiri diameter 1 cm.
9. Luka benda tajam pada paha kanan sisi dalam sebatas otot (tidak
mengenai tulang) panjang luka 14 cm dalam 6 cm.
10. Luka benda tajam arah vertical bahu kanan belakang panjang luka
3 cm dalam 0,5 cm.
11. Luka benda tajam punggung kanan bawah sebatas kulit hingga
jaringan lemak, panjang luka 11,5 cm dan lebar 2,5 cm.
12. Luka benda tajanm lengan kanan bawah dekat siku posisi diagonal
hingga tulang terpotong panjang luka 17 cm.
13. Luka benda tajam pada ibu jari kanan hingga terputus.
14. Amputasi (terpotong) jari telunjuk kanan sebatas 1 (satu) ruas jari.
15. Luka benda tajam tembus sampai tulang pada jari tengah kanan
ruas 1.
16. Luka benda tajam lengan kiri atas dekat siku sisi belakang hingga
tulang terpotong panjang luka 16 cm.
17. Luka benda tajam otot terkikis menyamping 1/3 tengah lengan kiri
bawah panjang luka 16 cm lebar 5 cm.
18. Luka benda tajam tumit kanan hingga tepi mata kaki luar panjang
luka 10 cm.
- Bahwa Terdakwa mengetahui bahwa atas perbuatannya sebagaimana
dimaksud diatas terhadap korban Junaede dengan menggunakan
parang tersebut adalah perbuatan yang dapat menyebabkan luka
yang dapat membahayakan nyawa korban atau setidak-tidaknya
terdakwa mengetahui bahwa perbuatannya sebagaimana diuraiakan
tersebut di atas terhadap korban Junaede adalah perbuatan yang
dapat menyebabkan korban meninggal dunia oleh karena bagian
tubuh korban yang mengalami luka tersebut adalah bagian tubuh yang
dapat berakibat langsung dengan kematian korban yaitu pada bagian
kepala.
Perbuatan Terdakwa merupakan tindak pidana sebagaimana
diatur dan diancam pidana dalam Pasal 338 KUHP;
KETIGA:
69
Bahwa ia Terdakwa Muh. Nawir Als. Awi Bin Panna bersama-
sama dengan Saksi Muh. Tang dan Ondong Bin Muh. Tang (Masuk dalam
Daftar Pencarian Orang Kepolisian Resort Wajo berdasarkan Surat
Kepala Kepolisian Resort Wajo Nomor : C.2.01/03/II/2015/Reskrim tanggal
26 Februari 2015) pada hari Selasa tanggal 17 Februari 2015 sekitar jam
17.00 wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2015,
bertempat di Dusun Batucokkong Desa Lalliseng Kec. Keera Kab. Wajo
dan berdasarkan Pasal 85 KUHAP Pengadilan Negeri makassar
berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini secara bersama-
sama dimuka umum, melakukan kekerasan terhadap orang yaitu korban
Junaede menyebabkan mati, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan
cara sebagai berikut :
- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, korban
Junaede melintas dengan menggunakan sepeda motornya di depan
rumah Saksi Muh. Tang, saat melintas tersebut tiba-tiba dari arah
rumah Saksi Muh. Tang terdapat seseorang yang melempar batu kea
rah korban Junaede, adapun lemparan batu tersebut terjadi setelah
Ondong Bin Muh. Tang (DPO) berteriak dalam bahasa bugis “engkani”
yang berarti “Sudah Ada”.
- Akibat lemparan batu tersebut, maka Terdakwa yang saat itu sedang
mengendarai sepeda motor berhenti, menjatuhkan motornya dan
berjalan kea rah pekarangan rumah Saksi Muderiah yang bersebelahan
rumah dengan rumah Saksi Muh. Tang.
- Saat korban berjalan ke arah pekarangan rumah yang dimaksud, maka
datanglah Ondong Bin Muh. Tang bersama dengan 1 (satu) orang lain
mendekati korban Junaede dengan masing-masing telah
menghunuskan parang dan setelah berhasil mendekati korban, maka
Ondong dan seorang yang tidak dikenal tersebut langsung
mengayunkan parang yang dipegangnya tersebut berkali-kali kearah
bagian tubuh korban Junaede, tidak lama kemudian, datang pula 1
(satu) orang yang tidak dikenal yang juga memegang parang
mendatangi korban Junaede dan juga langsung mengayunkan parang
yang dipegangnya tersebut kearah korban Junaede, hal yang sama
juga dilakukan oleh Terdakwa Muh. Nawir yang datang belakangan di
lokasi kejadian, yaitu mendatangi korban Junaede dengan membawa
parang dan mengayunkan parangnya tersebut kea rah korban, adapun
perbuatan Saksi Muh. Tang adalah berupa pada saat korban
Junaedemengalami serangan terhadap tubuhnya tersebut oleh
beberapa orang sebagaimana tersebut diatas, maka Saksi Muh. Tang
mendekati korban sambil menggenggam batu seukuran kepalan tangan
orang dewasa dan melemparkannya ke arah korban Junaede.
- Adapun atas perbuatannya sebagaimana tersebut di atas,
mengakibatkan korban Junaede meninggal dunia atas luka yang
dideritanya, adapun luka yang dialami oleh korban Junaede sesuai
dengan Visum Et Repertum Puskesmas Keera Nomor : No.
70
02.5/171/Pusk.KR tanggal 21 Februari 2015 yang dibuat dan ditanda
tangani dengan mengingat sumpah jabatan oleh Dr. Risma S. A
Hasroni, dengan hasil pemeriksaan terhadap tubuh korban Junaede
adalah sebagai berikut :
1. Luka benda tajam dari sudut dalam mata kiri hingga dahi tembus
tengkorak kepala (tengkorak kepala terbelah) panjang luka 12 cm
tepi luka rata, kedua ujung runcing.
2. Luka benda tajam dari tepi hidung kiri memanjang hingga daun
telinga (daun telinga terpotong) panjang luka 14 cm, tulang pipi
terbelah.
3. Luka benda tajam tepat di atas bibir hingga kea rah pipi kiri (tembus
hingga tulang pipi terbelah) panjang luka 16 cm.
4. Luka benda tajam dari sudut kiri bibir hingga ke dagu (tembus
hingga tulang dagu terbelah) panjang luka 9,5 cm.
5. Luka benda tajam dari pertengahan dagu hingga kea rah kiri dagu
(tembus hingga tulang dagu terbelah) panjang luka 8 cm.
6. Luka benda tajam arah diagonal antara tulang rusuk 1 – 3 panjang
luka 8 cm lebar 1,5 cm dalam 3 cm.
7. Luka benda tajam pada lengan kiri atas posisi melintang panjang
10 cm lebar 4 cm dalam 3 cm.
8. Luka lecet pada perut kiri diameter 1 cm.
9. Luka benda tajam pada paha kanan sisi dalam sebatas otot (tidak
mengenai tulang) panjang luka 14 cm dalam 6 cm.
10. Luka benda tajam arah vertical bahu kanan belakang panjang luka
3 cm dalam 0,5 cm.
11. Luka benda tajam punggung kanan bawah sebatas kulit hingga
jaringan lemak, panjang luka 11,5 cm dan lebar 2,5 cm.
12. Luka benda tajanm lengan kanan bawah dekat siku posisi diagonal
hingga tulang terpotong panjang luka 17 cm.
13. Luka benda tajam pada ibu jari kanan hingga terputus.
14. Amputasi (terpotong) jari telunjuk kanan sebatas 1 (satu) ruas jari.
15. Luka benda tajam tembus sampai tulang pada jari tengah kanan
ruas 1.
16. Luka benda tajam lengan kiri atas dekat siku sisi belakang hingga
tulang terpotong panjang luka 16 cm.
17. Luka benda tajam otot terkikis menyamping 1/3 tengah lengan kiri
bawah panjang luka 16 cm lebar 5 cm.
18. Luka benda tajam tumit kanan hingga tepi mata kaki luar panjang
luka 10 cm.
- Bahwa perbuatan sebagaimana tesebut di atas diketahui adalah
bertempat di pekarangan rumah penduduk sehingga setiap orang
yang melintas di tempat tersebut dapat melihat dan mengetahui
peristiwa yang terjadi atau setidak-tidaknya, tempat tersebut adalah
tempat dimana setiap orang dapat mengetahui, atau memasuki dan
bahkan menyaksikan perbuatan terdakwa karena tempat tersebut
adalah berupa pekarangan rumah penduduk.
71
Perbuatan Terdakwa merupakan tindak pidana sebagaimana
diatur dan diancam pidana dalam Pasal 170 Ayat (2) ke-3 KUHP.
3. Tuntutan Penuntut Umum
4. Amar Putusan
MENGADILI:
72
tindak pidana PEMBUNUHAN BERENCANA SECARA BERSAMA-
SAMA.
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu pidana penjara
selama 18 (delapan belas) tahun.
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani
oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
4. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan dengan jenis
penahanan Rumah Tahanan Negara.
5. Menetapkan barang bukti berupa:
- 2 (dua) buah batu kali / sungai ukuran genggaman tangan orang
dewasa dirampas untuk dimusnahkan.
- 1 (satu) lembar baju warna putih bintik hitam merk Crocodile.
- 1 (satu) lembar celana dalam Boxer warna hitam Ride Sport.
- 1 (satu) lembar celana kain warna hitam seukuran lutut dirampas
untuk di kembalikan kepada Saksi Hj. Syamsidar Binti Junaede.
6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah
Rp2.500,00.- (dua ribu lima ratus rupiah rupiah).
4. Analisis Penulis
dimaksud dalam Pasal 143 ayat 2 KUHP, yaitu harus memuat tanggal dan
selain itu juga harus memuat uraian secara cermat, jelas dan lengkap
umum harus bersifat cermat atau teliti terutama yang berkaitan dengan
73
terjadi kekurangan atau kekeliruan yang mengakibatkan batalnya surat
berikut:
1. Dengan sengaja.
74
1. Unsur dengan sengaja
perbuatan itu.
parang dan memarangi korban pada bagian tangan kiri dan kanan, kaki
benda tajam dari sudut dalam mata kiri hingga dahi tembus tengkorak
kedua ujung runcing. Luka benda tajam dari tepi hidung kiri memanjang
hingga daun telinga (daun telinga terpotong) panjang luka 14 cm, tulang
pipi terbelah. Luka benda tajam tepat di atas bibir hingga kea rah pipi kiri
(tembus hingga tulang pipi terbelah) panjang luka 16 cm. Luka benda
tajam dari sudut kiri bibir hingga ke dagu (tembus hingga tulang dagu
terbelah) panjang luka 9,5 cm. Luka benda tajam dari pertengahan dagu
hingga kea rah kiri dagu (tembus hingga tulang dagu terbelah) panjang
luka 8 cm. Luka benda tajam arah diagonal antara tulang rusuk 1 – 3
panjang luka 8 cm lebar 1,5 cm dalam 3 cm. Luka benda tajam pada
75
Luka lecet pada perut kiri diameter 1 cm. Luka benda tajam pada paha
kanan sisi dalam sebatas otot (tidak mengenai tulang) panjang luka 14 cm
dalam 6 cm. Luka benda tajam arah vertical bahu kanan belakang panjang
luka 3 cm dalam 0,5 cm. Luka benda tajam punggung kanan bawah
sebatas kulit hingga jaringan lemak, panjang luka 11,5 cm dan lebar 2,5
cm. Luka benda tajam lengan kanan bawah dekat siku posisi diagonal
hingga tulang terpotong panjang luka 17 cm. Luka benda tajam pada ibu
sebatas 1 (satu) ruas jari. Luka benda tajam tembus sampai tulang pada
jari tengah kanan ruas 1. Luka benda tajam lengan kiri atas dekat siku sisi
belakang hingga tulang terpotong panjang luka 16 cm. Luka benda tajam
otot terkikis menyamping 1/3 tengah lengan kiri bawah panjang luka 16 cm
lebar 5 cm. Luka benda tajam tumit kanan hingga tepi mata kaki luar
menggembala sapi milik korban dan hal tersebut Terdakwa tidak terima.
76
kanan, kaki kiri serta kanan dilakukan dengan sengaja khusus sengaja
memarangi korban pada bagian tangan kiri dan kanan, kaki kiri serta
tanah milik Terdakwa yang berada di Dusun Ceromani dengan luas tanah
coklat dan kemiri serta perbuatan korban memagari tanah Terdakwa untuk
menggembala sapi milik korban dan hal tersebut Terdakwa tidak terima,
kemudian pada hari kejadian yaitu hari Selasa tanggal 17 Februari 2015
menggunakan sepeda motor di depan rumah Saksi Muh. Tang, dari arah
rumah Saksi Muh. Tang, Ondong melempar batu ke arah korban Junaede,
Muh. Tang berteriak dalam bahasa bugis “engkani” yang berarti “Sudah
Ondong, dan dua orang temannya Ondong dan Saksi Muh. Tang
77
dilakukan dengan direncanakan terlebih dahulu karena cukup waktu bagi
Terdakwa, Ondong dan dua temannya Ondong dan Muh. Tang untuk
maka dengan demikian penulis beranggapan bahwa unsur kedua ini telah
terpenuhi.
Unsur ini merupakan akibat yang timbul atas perbuatan yang telah
Terdakwa, Ondong Bin Muh. Tang, dua orang yang tidak dikenal serta
Muh. Tang dengan luka-luka yang dialami oleh korban, maka antara luka
yang dialami oleh korban dengan alat yang dipergunakan oleh Terdakwa,
Ondong Bin Muh. Tang dan dua orang teman Ondong yang tidak dikenal
78
Ondong Bin Muh. Tang, dua orang teman Ondong Bin Muh. Tang yang
Hakim akan mempertimbangkan Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP yang bunyi
paling sedikit harus ada dua orang, yakni yang melakukan dan
79
melakukan perbuatan pelaksanaan, jadi keduanya melakukan
selalu terdapat seorang pelaku dan seorang atau lebih pelaku yang turut
setiap peserta didalam tindak pidana itu sebagai seorang mededader dari
peserta atau peserta-peserta yang lain atau sebaliknya yang artinya untuk
peserta.
mededader itu harus turut serta menyelesaikan suatu tindak pidana yang
80
“Apabila kedua peserta itu secara langsung telah bekerjasama
untuk melaksanakan rencana mereka dan kerjasama itu
demikian lengkap dan sempurna, maka adalah tidak penting
siapa diantara mereka kemudian telah menyelesaikan
kejahatan mereka.”
Sekarang akan dibahas apakah Terdakwa dalam melakukan
menggunakan sepeda motor di depan rumah Saksi Muh. Tang, dari arah
rumah Saksi Muh. Tang, Ondong melempar batu ke arah korban Junaede,
Muh. Tang berteriak dalam bahasa bugis “engkani” yang berarti “Sudah
Ada”, dengan lemparan batu yang dilakukan oleh Ondong Bin Muh. Tang,
Terdakwa yang pada saat itu sedang mengendarai sepeda motor berhenti,
datanglah Ondong Bin Muh. Tang bersama dengan 1 (satu) orang lain
parang dan setelah berhasil mendekati korban, Ondong dan seorang yang
kemudian, datang pula 1 (satu) orang yang tidak dikenal yang juga
81
memegang parang mendatangi korban Junaede dan juga langsung
Junaede, hal yang sama juga dilakukan oleh Terdakwa Muh. Nawir yang
dengan membawa parang dan memarangi korban pada bagian tangan kiri
dan kanan, kaki kiri serta kanan, sedangkan perbuatan saksi Muh. Tang
sudut dalam mata kiri hingga dahi tembus tengkorak kepala (tengkorak
kepala terbelah) panjang luka 12 cm tepi luka rata, kedua ujung runcing.
Luka benda tajam dari tepi hidung kiri memanjang hingga daun telinga
(daun telinga terpotong) panjang luka 14 cm, tulang pipi terbelah. Luka
benda tajam tepat di atas bibir hingga kearah pipi kiri (tembus hingga
tulang pipi terbelah) panjang luka 16 cm. Luka benda tajam dari sudut kiri
bibir hingga ke dagu (tembus hingga tulang dagu terbelah) panjang luka
9,5 cm. Luka benda tajam dari pertengahan dagu hingga kea rah kiri dagu
(tembus hingga tulang dagu terbelah) panjang luka 8 cm. Luka benda
tajam arah diagonal antara tulang rusuk 1-3 panjang luka 8 cm lebar 1,5
cm dalam 3 cm. Luka benda tajam pada lengan kiri atas posisi melintang
82
panjang 10 cm lebar 4 cm dalam 3 cm. Luka lecet pada perut kiri diameter
1 cm. Luka benda tajam pada paha kanan sisi dalam sebatas otot (tidak
mengenai tulang) panjang luka 14 cm dalam 6 cm. Luka benda tajam arah
vertical bahu kanan belakang panjang luka 3 cm dalam 0,5 cm. Luka
benda tajam punggung kanan bawah sebatas kulit hingga jaringan lemak,
panjang luka 11,5 cm dan lebar 2,5 cm. Luka benda tajanm lengan kanan
bawah dekat siku posisi diagonal hingga tulang terpotong panjang luka 17
cm. Luka benda tajam pada ibu jari kanan hingga terputus. Amputasi
(terpotong) jari telunjuk kanan sebatas 1 (satu) ruas jari. Luka benda tajam
tembus sampai tulang pada jari tengah kanan ruas 1. Luka benda tajam
lengan kiri atas dekat siku sisi belakang hingga tulang terpotong panjang
luka 16 cm. Luka benda tajam otot terkikis menyamping 1/3 tengah lengan
kiri bawah panjang luka 16 cm lebar 5 cm. Luka benda tajam tumit kanan
hingga tepi mata kaki luar panjang luka 10 cm dan dengan luka-luka
Muh. Tang, Ondong Bin Muh. Tang serta dua orang temannya Ondong
yang tidak dikenal karena tindak pidana dalam perkara a quo karena
Oleh karena semua unsur dari Pasal 340 KUHP jo. Pasal 55 ayat (1)
83
sebagaimana didakwakan dalam primer, dengan terbuktinya dakwaan
penerapan hukum pidana materil pada perkara ini yakni Pasal 340 jo.
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP telah sesuai dengan peraturan perundang-
1139/Pid.B/2015/PN.Mks)
yang sedang diperiksa dan diadili hakim tersebut. Oleh karena itu, tentu
84
1. Pertimbangan Hukum Hakim
diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 KUHP Jo. Pasal 55 Ayat (1)
ke-1 KUHP;
1. Dengan sengaja;
85
melakukan perbuatan tersebut dan juga mengerti (weten) akan akibat
86
c. Kesengajaan sebagai kesadaran akan kemungkinan (opzet
oleh Undang-Undang.
bagian tangan kiri dan kanan, kaki kiri serta kanan yang mengakibatkan
korban Junaede mengalami Luka benda tajam dari sudut dalam mata kiri
87
luka 12 cm tepi luka rata, kedua ujung runcing. Luka benda tajam dari tepi
panjang luka 14 cm, tulang pipi terbelah. Luka benda tajam tepat di atas
bibir hingga kea rah pipi kiri (tembus hingga tulang pipi terbelah) panjang
luka 16 cm. Luka benda tajam dari sudut kiri bibir hingga ke dagu (tembus
hingga tulang dagu terbelah) panjang luka 9,5 cm. Luka benda tajam dari
pertengahan dagu hingga kea rah kiri dagu (tembus hingga tulang dagu
terbelah) panjang luka 8 cm. Luka benda tajam arah diagonal antara
benda tajam pada lengan kiri atas posisi melintang panjang 10 cm lebar 4
cm dalam 3 cm. Luka lecet pada perut kiri diameter 1 cm. Luka benda
tajam pada paha kanan sisi dalam sebatas otot (tidak mengenai tulang)
panjang luka 14 cm dalam 6 cm. Luka benda tajam arah vertical bahu
kanan belakang panjang luka 3 cm dalam 0,5 cm. Luka benda tajam
punggung kanan bawah sebatas kulit hingga jaringan lemak, panjang luka
11,5 cm dan lebar 2,5 cm. Luka benda tajam lengan kanan bawah dekat
siku posisi diagonal hingga tulang terpotong panjang luka 17 cm. Luka
benda tajam pada ibu jari kanan hingga terputus. Amputasi (terpotong) jari
telunjuk kanan sebatas 1 (satu) ruas jari. Luka benda tajam tembus
sampai tulang pada jari tengah kanan ruas 1. Luka benda tajam lengan kiri
atas dekat siku sisi belakang hingga tulang terpotong panjang luka 16 cm.
Luka benda tajam otot terkikis menyamping 1/3 tengah lengan kiri bawah
panjang luka 16 cm lebar 5 cm. Luka benda tajam tumit kanan hingga tepi
88
mata kaki luar panjang luka 10 cm dan dengan luka-luka tersebut
dalam tanah tersebut ada tanaman Terdakwa yaitu cengkeh, coklat dan
menggembala sapi milik korban dan hal tersebut Terdakwa tidak terima;
kanan, kaki kiri serta kanan dilakukan dengan sengaja khusus sengaja
memarangi korban pada bagian tangan kiri dan kanan, kaki kiri serta
terpenuhi;
89
berdasarkan Putusan Hoge Raad Belanda tanggal 22 Maret 1909 yang
1909 tersebut, sejalan dengan doktrin hukum pidana yang telah dikenal di
melakukan perbuatannya;
90
melaksanakan dengan cara-cara yang telah dipikirkan dengan tenang
tersebut;
sepeda motor di depan rumah Saksi Muh. Tang, dari arah rumah
91
motornya dan berjalan ke arah pekarangan rumah Saksi
Muh. Tang.
pada bagian tangan kiri dan kanan, kaki kiri serta kanan,
92
tersebut diatas, saksi Muh. Tang mendekati korban sambil
Bin Muh. Tang, dan dua dua orang temannya Ondong yang
lain: Luka benda tajam dari sudut dalam mata kiri hingga
hingga kea rah pipi kiri (tembus hingga tulang pipi terbelah)
panjang luka 16 cm. Luka benda tajam dari sudut kiri bibir
dagu hingga kea rah kiri dagu (tembus hingga tulang dagu
1,5 cm dalam 3 cm. Luka benda tajam pada lengan kiri atas
Luka lecet pada perut kiri diameter 1 cm. Luka benda tajam
93
tulang) panjang luka 14 cm dalam 6 cm. Luka benda tajam
dan lebar 2,5 cm. Luka benda tajam lengan kanan bawah
luka 17 cm. Luka benda tajam pada ibu jari kanan hingga
94
memagari tanah Terdakwa untuk menggembala sapi milik
dan hal tersebut Terdakwa tidak terima, kemudian pada hari kejadian yaitu
hari Selasa tanggal 17 Februari 2015 sekitar pukul 17.00 wita ketika
rumah Saksi Muh. Tang, dari arah rumah Saksi Muh. Tang, Ondong
batu tersebut terjadi setelah Ondong Bin Muh. Tang berteriak dalam
terlebih dahulu karena cukup waktu bagi Terdakwa, Ondong dan dua
95
mereka akan mengurungkan niatnya atau tetap melaksanakan dengan
terpenuhi;
yang telah dilakukan dengan sengaja dan direncanakan lebih dahulu oleh
Terdakwa yang telah memenuhi unsur tindak pidana dengan sengaja dan
sebagai berikut:
96
- Perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa, Ondong Bin Muh.
Tang, dan dua dua orang temannya Ondong yang tidak dikenal,
tajam dari sudut dalam mata kiri hingga dahi tembus tengkorak
rata, kedua ujung runcing. Luka benda tajam dari tepi hidung kiri
panjang luka 14 cm, tulang pipi terbelah. Luka benda tajam tepat
di atas bibir hingga kea rah pipi kiri (tembus hingga tulang pipi
terbelah) panjang luka 16 cm. Luka benda tajam dari sudut kiri
panjang luka 9,5 cm. Luka benda tajam dari pertengahan dagu
hingga kea rah kiri dagu (tembus hingga tulang dagu terbelah)
Luka benda tajam pada lengan kiri atas posisi melintang panjang
diameter 1 cm. Luka benda tajam pada paha kanan sisi dalam
11,5 cm dan lebar 2,5 cm. Luka benda tajanm lengan kanan
97
bawah dekat siku posisi diagonal hingga tulang terpotong
panjang luka 17 cm. Luka benda tajam pada ibu jari kanan
tulang pada jari tengah kanan ruas 1. Luka benda tajam lengan
Luka benda tajam tumit kanan hingga tepi mata kaki luar
dipergunakan oleh Terdakwa, Ondong Bin Muh. Tang, dua orang yang
tidak dikenal serta Muh. Tang dengan luka-luka yang dialami oleh korban,
maka antara luka yang dialami oleh korban dengan alat yang
dipergunakan oleh Terdakwa, Ondong Bin Muh. Tang dan dua orang
teman Ondong yang tidak dikenal serta Muh. Tang bersesuaian, hal
perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa, Ondong Bin Muh. Tang, dua
orang teman Ondong Bin Muh. Tang yang tidak dikenal serta perbuatan
98
Menimbang, selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP yang bunyi lengkapnya sebagai berikut:
“Dihukum sebagai orang yang melakukan perbuatan pidana,
orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau yang
turut melakukan perbuatan itu”.
Menimbang, berdasarkan bunyi Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP
pidana.
99
telah dilakukan oleh Terdakwa dalam perbuatan yang telah terbukti yaitu
tindak pidana pada Pasal 340 KUHP dalam hal terjadi tindak pidana
suatu ajaran yang bersifat umum, pada dasarnya merupakan suatu “leer
sendirian, akan tetapi dalam kenyataannya telah dilakukan oleh dua orang
deelneming ini selalu terdapat seorang pelaku dan seorang atau lebih
pelaku yang turut melakukan tindak pidana yang dilakukan oleh pelaku-
nya, maka bentuk deelneming ini juga sering disebut sebagai suatu
100
pelaku, tetapi apabila beberapa orang secara bersama-sama melakukan
tindak pidana, maka setiap peserta didalam tindak pidana itu sebagai
101
Terdakwa dalam pembelaannya berpendapat ketentuan Pasal 55 ayat (1)
ayat (1) ke-1 KUHP diterapkan dalam perkara a quo, Majelis Hakim akan
sepeda motor di depan rumah Saksi Muh. Tang, dari arah rumah Saksi
Tang berteriak dalam bahasa bugis “engkani” yang berarti “Sudah Ada”,
dengan lemparan batu yang dilakukan oleh Ondong Bin Muh. Tang,
Terdakwa yang pada saat itu sedang mengendarai sepeda motor berhenti,
datanglah Ondong Bin Muh. Tang bersama dengan 1 (satu) orang lain
parang dan setelah berhasil mendekati korban, Ondong dan seorang yang
kemudian, datang pula 1 (satu) orang yang tidak dikenal yang juga
102
mengayunkan parang yang dipegangnya tersebut ke arah korban
Junaede, hal yang sama juga dilakukan oleh Terdakwa Muh. Nawir yang
dengan membawa parang dan memarangi korban pada bagian tangan kiri
dan kanan, kaki kiri serta kanan, sedangkan perbuatan saksi Muh. Tang
sudut dalam mata kiri hingga dahi tembus tengkorak kepala (tengkorak
kepala terbelah) panjang luka 12 cm tepi luka rata, kedua ujung runcing.
Luka benda tajam dari tepi hidung kiri memanjang hingga daun telinga
(daun telinga terpotong) panjang luka 14 cm, tulang pipi terbelah. Luka
benda tajam tepat di atas bibir hingga kea rah pipi kiri (tembus hingga
tulang pipi terbelah) panjang luka 16 cm. Luka benda tajam dari sudut kiri
bibir hingga ke dagu (tembus hingga tulang dagu terbelah) panjang luka
9,5 cm. Luka benda tajam dari pertengahan dagu hingga kea rah kiri dagu
(tembus hingga tulang dagu terbelah) panjang luka 8 cm. Luka benda
tajam arah diagonal antara tulang rusuk 1-3 panjang luka 8 cm lebar 1,5
cm dalam 3 cm. Luka benda tajam pada lengan kiri atas posisi melintang
panjang 10 cm lebar 4 cm dalam 3 cm. Luka lecet pada perut kiri diameter
103
1 cm. Luka benda tajam pada paha kanan sisi dalam sebatas otot (tidak
mengenai tulang) panjang luka 14 cm dalam 6 cm. Luka benda tajam arah
vertical bahu kanan belakang panjang luka 3 cm dalam 0,5 cm. Luka
benda tajam punggung kanan bawah sebatas kulit hingga jaringan lemak,
panjang luka 11,5 cm dan lebar 2,5 cm. Luka benda tajanm lengan kanan
bawah dekat siku posisi diagonal hingga tulang terpotong panjang luka 17
cm. Luka benda tajam pada ibu jari kanan hingga terputus. Amputasi
(terpotong) jari telunjuk kanan sebatas 1 (satu) ruas jari. Luka benda tajam
tembus sampai tulang pada jari tengah kanan ruas 1. Luka benda tajam
lengan kiri atas dekat siku sisi belakang hingga tulang terpotong panjang
luka 16 cm. Luka benda tajam otot terkikis menyamping 1/3 tengah lengan
kiri bawah panjang luka 16 cm lebar 5 cm. Luka benda tajam tumit kanan
hingga tepi mata kaki luar panjang luka 10 cm dan dengan luka-luka
Muh. Tang, Ondong Bin Muh. Tang serta dua orang temannya Ondong
yang tidak dikenal karena tindak pidana dalam perkara a quo karena
Menimbang, oleh karena semua unsur dari Pasal 340 KUHP jo.
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah
104
Menimbang, dengan terbuktinya dakwaan primer, maka dakwaan
sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf maka Terdakwa harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya.
dijatuhkan;
Tahanan Negara;
105
mengulangi melakukan tindak pidana, maka perlu ditetapkan agar barang
bintik hitam merek Crocodile. 1 (satu) lembar celana dalam Boxer warna
hitam Ride Sport dan 1 (satu) lembar celana kain warna hitam seukuran
lutut, karena milik dari Korban Junaede, maka akan dikembalikan kepada
ahli warisnya dalam hal ini Saksi Hj. Syamsidar Binti Junaede;
106
Menimbang, dengan mengacu pada hal-hal di atas, pidana
Pasal 22 ayat (4), Pasal 46 ayat (2), Pasal 193 ayat (1) dan ayat (2) huruf
b, Pasal 197 ayat (1), Pasal 222 Undang-undang Nomor8 Tahun 1981
yang bersangkutan.
107
- 1 (satu) lembar celana kain warna hitam seukuran lutut dirampas
untuk di kembalikan kepada Saksi Hj. Syamsidar Binti Junaede;
6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara
sejumlah Rp2.500,00.- (dua ribu lima ratus rupiah rupiah);
3. Analisis Penulis
para saksi, keterangan para terdakwa dan barang bukti yang di ajuakan
108
Adapun pertimbangan yuridisnya seperti mempertimbangkan
yang sah, dimana dalam kasus yang diteliti Penulis, alat bukti yang
karena semua unsur dalam pasal yang didakwakan telah terbukti dan
terdakwa Muh. Nawir Alias Awi Bin Panna terbukti secara sah dan
109
meyakinkan telah melakukan perbuatan sebagaimana yang di dakwakan
110
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
pada perkara ini yakni pasal 340 KUHP telah sesuai dengan
mempertaanggungjawabkan perbuatannya.
111
dipertanggungjawabkan atas perbuatan yang dilakukan dengan
B. Saran
112
betul-betul memberikan keadilan, kemanfaatan dan juga kepastian
hukum.
113
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Achmad Ali. 2009. Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan
(Judicialprudence Theory). Kencana: Jakarta.
Adami Chazawi. 2010. Kejahatan Terhadap Nyawa dan Tubuh. PT. Raja
Grafindo Persada: Jakarta.
Amir Ilyas. 2012. Asas-Asas Hukum Pidana. Rangkang Education Yogyakarta &
PuKAP-Indonesia: Yogyakarta.
Wahyu Adnan. 2007. Kejahatan Tehadap Tubuh dan Nyawa. Gunung Aksara:
Bandung.
114
Yesmil Anwar. 1994. Hukum Pidana Bagian Khusus (KUHP Buku II). Cipta Adya
Bakti: Bandung.
Peraturan Perundang-undangan:
115