2014
Purba, Giovanny J P
Universitas Sumatera Utara
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/14276
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERWALIAN ANAK DI
BAWAH UMUR PADA PANTI ASUHAN KARYA MURNI
MEDAN
SKRIPSI
OLEH:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
SKRIPSI
OLEH:
DEPARTEMEN : HUKUM
KEPERDATAAN
PROGRAM KEKHUSUSAN: BW
Disetujui Oleh:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena
berkat dan rahmatnya, penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan skripsi ini.
Pada kesempatan ini, penulis dengan rendah hati mempersembahkan skripsi yang
perwalian anak, agar dapat diketahui oleh mahasiswa secara khusus dan dunia
besarnya kepada:
2. Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.H., selaku Pembantu Dekan I Fakultas
4. Bapak Dr. O.K. Saidin, S.H., M.Hum., selaku Pembantu Dekan III
8. Suster Agatha Jimur sebagai Pimpinaan Panti Asuhan Karya Murni Medan
dan seluruh pegawai Panti Asuhan Karya Murni Medan yang telah
Utara, baik yang masih mengabdikan diri ataupun yang sudah pensiun;
10. Seluruh staff dan karyawan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
11. Kedua orang tua penulis, yaitu Bapak Saut Purba dan Ibu Helena
Simatupang, serta kakak dan adik kandung penulis, yaitu Cristin Sari
Margaretha Purba dan Johanes Kevin Purba. Mereka yang telah menjadi
ii
Terima kasih atas berbagai hal bermanfaat yang telah diberikan kepada
Penulis berharap kiranya skripsi ini tidak hanya berakhir sebagai setumpuk
kertas yang tidak berguna, tapi dapat dipakai oleh setiap orang yang
juga mengaharapkan kritik dan saran yang konstruktif terhadap skripsi ini. Atas
Penulis,
iii
KATA PENGANTARi
B. Permasalahan.................................................................................................. 7
E. Metode Penelitian........................................................................................... 9
G. Sistematika Penulisan................................................................................... 13
iv
B. Sistem Perwalian Anak Pada Panti Asuhan Karya Murni Medan .............. 96
Tabel 1 Daftar Nama Anak Penghuni Panti Asuhan Karya Murni Medan .................... 90
vi
Anak yang belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun atau belum
pernah melangsungkan perkawinan ada di bawah kekuasaan orangtuanya selama
mereka tidak dicabut dari kekuasaannya. Dengan dicabutnya kekuasaan orang tua
tersebut maka anaknya tersebut berada di bawah perwalian.Panti Asuhan dapat
bertindak sebagai wali bagi anak-anak yang tidak lagi berada di bawah kekuasaan
orangtuanya tersebut. Skripsi ini akan membahas “Tinjauan Yuridis Terhadap
Perwalian Anak di Bawah Umur pada Panti Asuhan Karya Murni Medan”.
Dari Skripsi ini permasalahan yang diangkat adalah Bagaimana Kedudukan dan
Peran Panti Asuhan Karya Murni Medan dalam Perwalian, Sistem Perwalian di
Panti Asuhan Karya Murni Medan, dan Faktor Penghambat Pelaksanaan
Perwalian Anak di Bawah umur di Panti Asuhan Karya Murni Medan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini melalui
pendekatan hukum normatif dan penelitian hukum empiris. Pendekatan hukum
normatif yaitu dengan meneliti bahan kepustakaan atau data sekunder dan
Pendekatan hukum empiris menganalisa permasalahan dari sudut pandang
pelaksanaan peraturan di lapangan dengan melalui wawancara untuk memperoleh
data-data yang berhubungan dengan penelitian ini.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kedudukan Panti Asuhan
Karya Murni Medan telah berbadan hukum karena telah diaktekan pada notaris
dan telah terdaftar. Panti Asuhan dalam hal ini Pimpinan Panti memiliki peranan
sebagai pengganti orangtua dari si anak sampai si anak tumbuh menjadi dewasa.
Perwalian di Panti Asuhan ini lebih dominan menyelenggarakan pemeliharaan
terhadap diri pribadi anak saja. Sistem Perwalian Anak di Panti Asuhan Karya
Murni dilakukan mengadakan seleksi administratif tehadap kelengkapan berkas
anak yang akan diterima menjadi di Panti setelah mengisi formulir isian dan telah
memenuhi persyaratan sesuai peraturan yang berlaku di Yayasan. Pola
pengasuhan di Panti menerapkan pola asrama/unit dimana setiap unit telah ada
suster pengasuh dan satu orang kakak pendamping yang bertanggung jawab
mengawasi anak-anak agar terlaksananya kegiatan harian panti dan peraturan-
peraturan di panti. Faktor penghambat pelaksanaan perwalian di Panti antara lain
mengenai kesulitan dalam mencari tenaga kerja yang berkerja di Panti, Orangtua,
ayah/ibu, sanak saudara dan pihak lain yang mengantarkan anak ke Panti tidak
melaksanakan kewajibannya dengan baik, Pihak panti asuhan kesulitan dalam
proses pengembalian anak kepada orangtua, ayah/ibu, sanak saudara yang
mengantar anak ke Panti.
vii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak merupakan amanah Tuhan yang harus dirawat, diasuh, dan dididik
sesuai potensi yang dimiliki. Anak bukan sekedar keturunan biologis dari
seseorang, tetapi titipan Tuhan yang membutuhkan perhatian dan tanggung jawab
yang serius dari kedua orangtuanya serta harus dijaga keberadaan dan
anak bukan hanya tanggung jawab pribadi atau antarmanusia, tetapi juga
Anak adalah aset atau kekayaan yang tidak terhingga dalam konteks
berbangsa dan bernegara. Merawat dan mengasuh anak dengan baik adalah
sebuah negeri pada masa yang akan datang. Anak perlu dididik dan dibina agar
penerus ini diharapkan dapat memikul tugas dan tanggung jawab sebagai
Anak menyatakan bahwa, anak adalah bagian dari generasi muda, sebagai salah
satu sumber daya manusia yang merupakan potensi dan penerus cita-cita
1
Hadi Supeno, Kriminalisasi Anak, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010), Hal 24.
2
Ibid.,Hal 26.
sehingga memerlukan perhatian dan perlakuan khusus dari orang dewasa untuk
menyatakan bahwa anak yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah
anak-anak mereka sebaik-baiknya sampai anak itu kawin atau dapat berdiri
sendiri. Kewajiban ini berlaku sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri
Kekuasaan orangtua terhadap anak dapat dicabut baik kepada salah satu
atau kedua orangtua terhadap seorang anak atau lebih untuk waktu tertentu.
3
Soedharyo Soimin, Hukum Orang dan Keluarga, Perspektif Hukum Perdata Barat/BW,
Hukum Islam, dan Hukum Adat, (Jakarta: Sinar Grafika, 2004), Hal 51.
juga dalam KUHPerdata Pasal 330 ayat 3 menyatakan bahwa mereka yang belum
dewasa dan tidak berada dibawah kekuasaan orangtua berada di bawah perwalian.
orangtua terhadap anaknya itu dan untuk itu ditunjuk orang atau badan sebagai
Pasal 365 ayat 1 KUHPerdata menyatakan bahwa dalam segala hal apabila
hakim mengangkat seorang wali maka perwalian itu dapat diperintahkan dan
Indonesia. Hal tersebut tergantung pada anggaran dasar, akta pendiriannya atau
4
Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perorangan & Kekeluargaan di Indonesia,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2006), Hal 362.
5
Rachmadi Usman, loc.Cit.
yang masih di bawah umur untuk waktu yang lama sampai anak itu menjadi
dewasa.
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
pengurus dan pengawas. Yayasan sendiri dalam melakukan hak dan kewajibannya
agar lebih optimal, wajib memiliki akta pendirian yayasan yang harus didaftarkan
ke Menteri Hukum dan HAM (Hak Asasi Manusia) melalui perantara notaris.6
perwalian. Hal itu dilakukan agar seorang anak yang berada di bawah perwalian
Panti Asuhan bertindak sebagai wali bagi anak-anak yang tidak lagi berada
6
Gatot Supramono, Hukum Yayasan di Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Hal 16.
salah satu dari sekian banyak Panti Asuhan di Kota Medan yang melakukan
Panti Asuhan yang merupakan salah satu unit kegiatan dari Yayasan Karya
kesejahteraan mereka. Hal ini sesuai dengan Pasal 11 ayat 1 sampai dengan 3
menyatakan bahwa usaha kesejahteraan anak terdiri dari atas usaha pembinaan,
masyarakat baik di dalam maupun diluar panti. Dan dalam Pasal 1 angka 1
ditunjukan kepada anak yang mempunyai masalah antara lain tidak mempunyai
orangtua dan terlantar, anak terlantar, anak yang tidak mampu, anak yang
anak-anak di bawah umur yang menderita tunarungu dan tunanetra namun seiring
berjalannya waktu di Panti ini juga terdapat anak-anak yang yatim piatu, yang
berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi lemah, bahkan anak yang
Asuhan ini karena faktor ekonomi, orangtua anak tidak dapat merawat anak dalam
Panti Sosial dan Pedoman Akreditasi Panti Sosial menyatakan bahwa usaha-usaha
kesejahteraan yang diberikan Panti asuhan kepada anak dalam jangka waktu
menyerahkan mereka menjadi anggota masyarakat yang dapat hidup lebih layak
dan penuh tanggung jawab sebagaimana mestinya terhadap diri sendiri, keluarga
maupun masyarakat.
umur yang tunanetra, tunarungu, yatim piatu, dan ekonomi lemah dengan
bakat dan kemampuan masing-masing anak serta membina moral spritual mereka.
mempermudah dalam pembahasan yang akan diteliti dan agar penelitian dapat
Umur Di Panti Asuhan Karya Murni Medan” ini akan membahas beberapa
berikut :
1. Bagaimana Kedudukan dan Peran Panti Asuhan Karya Murni Medan dalam
Perwalian ?
3. Apa saja yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan Perwalian Anak
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Obyektif
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis :
Panti Asuhan.
2. Manfaat Praktis
b. Dapat dipakai sebagai masukan bagi para pihak yang berhubungan dan
E. Metode Penelitian
menjadi induknya. 7
tentang tata cara bagaimana suatu penelitian hukum harus dilakukan. Dalam hal
ini, peneliti menentukan metode apa yang diterapkan, tipe penelitian yang
dipergunakan.8
sebagai berikut :
1. Sifat Penelitian
7
Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, (Jakarta:
Rajawali, 1985), Hal 1.
8
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), Hal
17.
2. Metode Pendekatan
bahan kepustakaan atau data sekunder yang meliputi buku-buku serta norma-
3. Lokasi Penelitian
Sesuai dengan judul dan rumusan masalah, maka penelitian ini mengambil
4. Sumber Data
primer dari penelitian ini diperoleh dari Pimpinan dan Pegawai Panti
b. Data sekunder, merupakan data atau fakta yang diperoleh dari buku-buku,
10
hukum.
sebagai berikut :
11
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), Hal 13.
11
6. Analisis Data
F. Keaslian Penulisan
penelusuran terhadap berbagai judul skripsi yang tercatat pada Fakultas Hukum
12
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif , (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007),
Hal 186.
12
Sembiring/000221001)
kesamaan, namun tentu saja substansinya berbeda dengan substansi dalam skripsi
ini. Oleh karena itu, Penulis menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya asli
sesuai dengan aturan dalam penulisan hukum adalah terdiri dari 4 (empat) Bab
yang tiap Bab terbagi dalam Sub Bagian dan Daftar Pustaka serta lampiran, untuk
BAB I : PENDAHULUAN
Pada Bab ini berisi dua hal , yaitu yang pertama mengenai ruang
13
BERLAKU DI INDONESIA
Harta Peninggalan.
Medan.
14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
15
menentukan tentang kedudukan anak sah dan anak tidak sah dan tidak
tiri, anak angkat, anak asuh, anak akuan dan sebaginya yang ada
1) Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai
13
Hilman Hadikusuma, Hukum Perkawinan Indonesia, (Bandung: Mandar Maju, 2007),
Hal 125.
14
Darwin Prinst, Hukum Anak Indonesia, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003), Hal 60
16
anak sah yaitu anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat dari
a contrario terhadap Pasal tersebut bahwa anak luar kawin adalah anak
yang tidak dilahirkan dalam atau sebagai akibat dari perkawinan sah.15
15
D.Y.Witanto, Hukum Keluarga hak dan Kedudukan Anak Luar Kawin, (Jakarta:Prestasi
Pustaka, 2012), Hal 146.
17
ibunya.16
suami menyangkal sahnya anak yang dilahirkan oleh istrinya, asal sang
suaminya dapat membuktikan bahwa istrinya telah berzina. Hal ini tentu saja
yaitu:
16
Ibid., Hal 145.
17
Rusdi Malik, Memahami Undang-Undang Perkawinan, (Jakarta: Universitas Trisakti,
2009), Hal 73.
18
D.Y.Witanto, Op.Cit.,Hal 108-109.
18
hidup maupun cerai mati. Dalam hal ini hukum tidak melihat
19
secara sah terhadap anak itu, atau bila pengakuan itu terjadi
duanya tidak terikat perkawinan dengan orang lain dan tidak ada
perdata antara anak itu dan ayah atau ibunya. Hal ini berarti, bahwa
tidak ada hubungan hukum. Hubungan hukum itu baru ada kalau
Sedangkan untuk anak zinah dan anak incest tidak boleh diakui
19
Ibid, Hal 118.
20
Ibid, Hal 119.
20
darah, tidak boleh diakui tanpa mengurangi Pasal 273 tentang anak
penodaan darah.
Anak sah dan anak luar kawin yang diakui oleh salah satu atau
21
Ibid, Hal 120.
22
Ibid, Hal 147-148.
21
alias Machica binti Mochtar Ibrahim dan Muhammad Iqbal Ramadhan bin
Moerdiono. 23
Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang
23
www.mahkamahkonstitusi.go.id/Putusan-Nomor-46/PUU-VIII/2010, diakses pada
tanggal 19 Maret 2014 pukul 14.15 WIB, Hal 1.
22
dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau alat bukti lain
hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya, tidak memiliki kekuatan
dan/atau alat bukti lain menurut hukum ternyata mempunyai hubungan darah
sebagai ayahnya, sehingga ayat tersebut harus dibaca, “Anak yang dilahirkan di
ibunya serta dengan laki-laki sebagai ayahnya yang dapat dibuktikan berdasarkan
ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau alat bukti lain menurut hukum
ayahnya”.25
23
hukum, yang tersebar dalam berbagai bidang, mengandung unsur umur atau,
24
Pengertian anak dan batas usia anak masih terdapat perbedaaan, baik itu
pendapat para ahli dan peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini di
Indonesia.
disebut sebagai anak. Yang dimaksud dengan batas usia anak adalah
hukum, sehingga anak tersebut beralih status menjadi usia dewasa atau menjadi
seorang subjek hukum yang dapat bertanggung jawab secara mandiri terhadap
Menurut Aminah Aziz menyatakan bahwa batas usia tertentu dibagi dalam
dua kategori yaitu batas usia termuda dimana pada usia ini anak tidak dapat
batas umur keatas adalah untuk menetapkan siapa saja sampai batas ini diberikan
27
J.Satrio, Hukum Pribadi Bagian I Persoon Alami, (Bandung: Citra Aditya Bakti,
1999), Hal 48.
28
Mulana Hasan Wadong, Pengantar Advokasi dan Hukum Perlindungan Anak, (Jakarta:
Grafindo, 2000), Hal 24.
29
Aminah Aziz, Aspek Hukum Perlindungan Anak, (Medan: USU Press, 2003), Hal 19.
25
dengan hukum adalah anak yang telah berumur 12 tahun, tetapi belum
Pasal 1 angka 3 dan 4 mengenai anak yang menjadi korban tindak pidana dan
anak yang menjadi saksi tindak pidana adalah anak yang belum berumur 18
tahun.
tercantum dalam Pasal 21 ayat 1 menyatakan bahwa anak yang belum berusia
18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah negara
Notaris dalam Pasal 2 salah satu persyaratan untuk dapat diangkat menjadi
pada Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa anak adalah seseorang yang dibawah
atau belum berusia 18 tahun, termasuk di dalamnya mereka yang masih dalam
Manusia Pasal 1 angka 5 menyatakan bahwa anak adalah setiap manusia yang
26
Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa anak adalah orang yang dalam perkara anak
nakal telah mencapai umur 8 tahun tetapi belum mencapai umur 18 tahun dan
Anak Pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa anak adalah seseorang yang belum
mengenai batas usia dalam Pasal 47 ayat 1 yang menyatakan anak yang
kekuasaannya. Dan dalam Pasal 50 ayat 1 yang menyatakan anak yang belum
27
tentang Perkawinan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun atau
bahwa belum dewasa adalah mereka yang belum mencapai umur genap dari
dua puluh satu tahun dan belum kawin. Apabila perkawinan itu dibubarkan
sebelum umur mereka genap dua puluh satu tahun maka mereka tidak kembali
lagi dalam kedudukan belum dewasa. Mereka yang belum dewasa dan tidak
dimaksud belum dewasa atau anak berdasarkan Pasal ini adalah belum
28
untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh,
Undang Dasar 1945 pada bagian batang tubuh yang berbunyi : “Fakir miskin dan
Agustus 1990. Oleh karena itu, sejak tahun 1990 Indonesia terikat secara hukum
30
Hadi Supeno, Op.Cit, Hal 42.
29
Pasal tambahan yang berkaitan tentang anak, yakni Pasal 28B ayat 2 yang
menyatkan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
Lalu kemudian pada tahun yang sama muncul Undang-undang Nomor 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak yang merupakan adopsi dari Konvensi Anak.31
Nilai anak yang kemudian dijadikan norma universal menlihat bahwa anak
sebagai manusia utuh, yang oleh karenanya memiliki hak asasi yang harus
masyarakat) harus bertanggung jawab penuh terhadap setiap anak yang lahir di
Menurut Arif Gosita yang mengatakan bahwa anak wajib dilindungi agar
mereka tidak menjadi korban tindakan siapa saja (individu atau kelompok,
langsung.33
31
Ibid, Hal 43.
32
Ibid, Hal 17.
33
Arif Gosita, Masalah Perlindungan Anak, (Jakarta: Akademik Presindo, 1989), Hal 35.
34
Hadi Supeno, Op. Cit., Hal 53-60.
30
bahwa hak-hak asasi yang mendasar bagi anak wajib dilindungi oleh
Pesan dari prinsip ini sangat jelas bahwa negara harus memastikan
adalah sesuatu yang melekat pada dirinya. Untuk menjamin hak hidup
31
kepribadian. Oleh sebab itu, anak tidak bisa hanya dipandang dalam
aspirasi yang belum tentu sama dengan orang dewasa. Pengertian asas
dengan kehidupannya.
perlindungan anak.
35
Waluyadi, Hukum Perlindungan Anak, (Bandung: Mandar Maju, 2009), Hal 19-21.
32
dan pengamalan ajaran agama bagi anak (Pasal 42 dan Pasal 43).
transplansi organ tubuh anak untuk pihak lain dan juga wajib
33
tinggal dan asal mula anak itu berasal dan peradaban-peradaban yang
(Pasal 53). Anak yang sekolah wajib dilindugi dari tindakan kekerasan
anak dalam situasi darurat; anak yang berhadapan dengan hukum; anak
34
8) Anak dalam situasi darurat adalah: anak yang menjadi pengungsi; anak
korban kerusuhan; anak korban bencana alam; dan anak dalam situasi
dan 61).
36
Hadi Supeno, Op.Cit., Hal 47.
35
Indonesia (KPAI).38
dengan wajar, baik secara rohani, jasmani maupun sosial, terutama terpenuhinya
37
Ibid., Hal 48.
38
Ibid., Hal.49
36
asuhnya sebagai orangtua terhadap anaknya, yang selanjutnya ditunjuk orang atau
ditetapkan dengan keputusan hakim, yang selanjutnya akan diatur oleh Peraturan
Pemerintah.
orangtua terhadap anak yang tercantum dalam Pasal 45, Pasal 47 ayat 2, Pasal 48
baiknya.Kewajiban orangtua berlaku sampai anak itu kawin atau dapat berdiri
orangtua putus.
barang tetap yang dimiliki anaknya yang belum berumur 18 tahun atau belum
menghendakinya.
sang anak, baik berupa sandang maupun berupa pangan, dan hal itu menjadi
37
mana berarti bahwa untuk itu harus disediakan dana untuk membiayai sekolah
anak itu dan hal itu menjadi tanggung jawab kedua orangtuanya, hal ini
berlangsung sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri. Kelihatan di sini
memelihara apalagi memberi pendidikan atau memberi bekal ilmu untuk bisa
berdiri sendiri itu juga ditentukan dalam Pasal 45 ayat 2 Undang-undang Nomor
1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Nafkah hidup dan biaya untuk pendidikan itu
tidak ditentukan jumlahnya, tetapi dapat digunakan dua ukuran yaitu, kemampuan
pihak yang wajib memberi nafkah serta kebutuhan pihak yang menerima nafkah,
yang setiap waktu dapat berubah dan meningkat sesuai keadaan yang
menghendaki.39
tentang Perkawinan ini, dimungkinkan adanya harta benda tidak bergerak milik
dari si anak, sebetulnya secara umum tidak mungkin atau jarang ada, tetapi hal itu
bisa juga terjadi bila ada anak yang berstatus anak tiri yang memiliki harta benda
tidak bergerak yang dihibahkan atau diwariskan dari bapak atau ibunya yang
kewajiban si orangtua mengurus harta benda tidak bergerak atau tetap dari si anak
39
Rusdi Malik, Op.Cit., Hal. 78-79
38
alasan untuk mengurus harta benda si anak, tetapi wewenang itu diberikan kepada
orangtua adalah lebih utama dengan alasan kepentingan si anak pada umunya
secara luas. 40
umum dan hak-hak seorang anak secara khusus bagi anak-anak yang mengalami
Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak diatur sejumlah hak-hak seorang anak :
40
Ibid., Hal.84
39
wajar.
6) Anak yang tidak mempunyai orangtua berhak memperoleh asuhan oleh negara
7) Anak yang tidak mampu berhak memperoleh bantuan agar dalam lingkungan
8) Anak yang mengalami masalah kelakuan diberi pelayanan dan asuhan yang
10) Setiap anak tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, agama, pendirian politik,
dan kedudukan sosial, berhak atas bantuan dan pelayanan, yang bertujuan
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan Pasal 4 sampai dengan Pasal 18
40
Panti Asuhan Karya Murni Medan merupakan salah satu unit kegiatan dari
Yayasan Karya Murni. Berdasarkan hal itu maka akan dibahas mengenai Yayasan
dengan suatu perbuatan hukum, yakni dengan pemisahan suatu harta kekayaan
unuk tujuan yang tidak mengharapakan keuntungan (altruis tische doel) serta
2. Scholten mengatakan yayasan adalah suatu badan hukum yang dilahirkan oleh
41
Anwar Borahima, Kedudukan Yayasan di Indonesia Eksistensi, Tujuan, dan Tanggung
Jawab Yayasan, (Jakarta: Kencana, 2010), Hal. 65-66
41
adalah suatu kenyataan, dan juga suatu kenyataan bahwa dalam pergaulan
adalah ada harta dengan tujuan tertentu, tetapi tidak dapat ditunjuk sesuatu
hukum.
untuk itu.
42
Ibid, Hal.3
42
Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, diharapkan menjadi dasar hukum yang
kepastian dan ketertiban hukum agar yayasan berfungsi sesuai dengan maksud
menyatakan bahwa Yayasan merupakan badan hukum yang terdiri atas kekayaan
dalam pergaulan hukum. Disamping manusia, masih ada lagi pendukung hak-hak
halnya dengan manusia, badan hukum sebagai subjek hukum dapat melakukan
perbuatan hukum antara lain seperti melakukan perjanjian, membayar pajak, dan
kekayaan. Oleh karena itu badan hukum tidak dapat dilepaskan dari harta
43
Chatamarrasjid Ais, Badan Hukum Yayasan, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006), Hal
2.
43
Beberapa teori yang (maksudnya) memberi dasar badan hukum, yaitu teori
Menurut teori ini badan hukum dianggap buatan negara. Sebenarnya badan
2) Teori Kekayaan Tujuan (A. Brinz dan EJJ van der Heyden)
Menurut teori ini kekayaan badan hukum itu bukan kekayaan seseorang,
tetapi kekayaan itu terikat pada tujuannya (Zweckvermogen). Tiap hak tidak
3) Teori Organ atau teori Peralatan atau Kenyataan (Otto Von Gierke)
Menurut teori ini badan hukum adalah sesuatu yang sungguh-sungguh ada
alatnya (organ) yang ada padanya (pengurus), jadi bukanlah sesuatu fiksi tapi
yuridis.
44
Gatot Supramono, Op. Cit., Hal 16.
45
R.Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta, Sinar Grafika, 1996), Hal 243-244.
44
Marcel Planiol)
Dalam teori ini badan hukum ialah harta yang tidak dapat dibagi-bagi dari
5) Teori Duguit
Sesuai dengan ajarannya tentang fungsi sosial maka juga dalam teori ini
Duguit tidak mengakui adanya badan hukum sebagai subjek hukum tetapi
subjek hukum, lain dari pada manusia tidak ada subjek hukum.
6) Teori Eggens
Dalam teori ini badan hukum adalah suatu “hulp figuur”, karena adanya
tertentu sebagai suatu kesatuan, karena seseorang subjek hukum tidak dapat
45
menyatakan bahwa46:
Tujuan ini dicapai sendiri oleh badan hukum sebagai subjek hukum
tetapi karena badan hukum hanya dapat bertindak dengan perantara para
Tujuan ini harus pula sesuai dengan keadilan hukum yang didasarkan
46
Chatamarrasjid Ais, Op.Cit., Hal 8.
47
Ibid, Hal 6-7.
46
menyatakan bahwa :
langsung, tetapi harus melalui badan usaha yang didirikan atau melalui
keuntungan dari kegiatan usaha yang dilakukan tetapi hal ini tidak menjadi
memilih badan hukum Yayasan, melainkan bentuk badan hukum yang lain
47
merupakan hal yang harus diutamakan agar mencapai tujuan dari yayasan,
jadi setiap organ yayasan dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya
dengan organnya atau alat-alatnya sebagai wakil dari badan hukum itu.
Adanya organ atau alat badan hukum itu dipilih berdasarkan pada
48
Ibid, Hal 12.
48
pengawas;
Yayasan;
Yayasan; dan
49
Ibid, Hal 9-10.
49
(2) Pengurus50
rapat Pembina untuk jangka waktu selama 5 (lima) tahun dan dapat
Pengurus dan tidak terbatas hanya untuk dua kali masa jabatan.
masakepengurusannya berakhir.
50
Ibid, Hal. 12-15
50
(3) Pengawas
untu jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untu 1
51
Ibid, Hal 18.
51
memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia atau
oleh Kepala Wilayah Departeman Kehakiman dan Hak Asasi Manusia atas nama
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Mengenai hal ini tercantum dalam
jangka waktu paling lambat 10 hari terhitung sejak tanggal pendirian Yayasan
ditandantangani.
meminta pertimbangan dari instansi terkait dalam jangka waktu paling lambat
52
Ibid, Hal 21.
53
Ibid, Hal 4.
52
sekolah dan penitipan bayi serta pelayanan orang jompo di rumah masing-
54
Anggaran Dasar Yayasan Karya Murni Pasal 2
55
Anggaran Dasar Yayasan Karya Murni Pasal 3
53
mencantumkan bahwa Panti Asuhan Karya Murni Medan merupakan salah satu
Medan56
Medan). Tentara itu datang bersama seorang gadis kecil yang cacat netra (buta)
bernama Martha Ponikem (13 tahun), yang ditemukan di sebuah jalan kota
seorang suster bernama Ildefonsa. Tentara Belanda ini menitipkan gadis kecil
tersebut kepada Suster Ildefonsa van de Watering, dan suster tersebut menerima
Setelah anak itu tinggal beberapa waktu di susteran, muncul suatu masalah
dan pertanyaan yang sebelumnya tidak terpikirkan, “Apa jadinya anak ini kelak
kalau harus dituntun dan di papah, tidak bisa membaca ataupun menulis.
Pendidikan atau pengajaran apa dan bagaimana yang tepat diberikan kepada anak
ini?”. Suster Ildefonsa ingin agar Ponikem juga bisa berarti dan punya nilai, tidak
56
http://karyamurni.wordpress.com/sejarah-berdirinya-yayasan-karya-murni/diakses
tanggal 20 Maret 2014 Pukul 23.00 WIB
54
dengan seorang gadis tunanetra berdarah Tionghoa yang berasal dari Bangka-
Indonesia. Gadis ini bernama Tress Kim Lan Bong, yang sudah dididik selama 16
menuju Indonesia, dan tiba pada tanggal 15 Agustus 1950 di Jalan Hayam Wuruk
Nomor 11 Medan. Tress Bong menjadi guru pertama yang mengajar anak
tunanetra yang dibawa oleh tentara Belanda itu ke Susteran. Orang buta mengajari
orang buta. Unik, namun disitulah komunikasi dalam kontak batin terbangun.
Tidak lama sesudah Tress berada di Indonesia, datang lagi dua orang
tunanetra bernama Agustina Wilhelmina Halatu (7 tahun) pada tahun 1950 dan
cicilia Pardede (21 tahun) pada tahun 1951. Demikianlah anak tunanetra semakin
Kemudian setelah itu pada tahun 1963, seorang Bapak etnis tionghoa
diajari dan didik oleh para suster-suster, karena beliau kebingungan dan merasa
55
Tengah.
ini,dirasa perlu didirikan suatu badan yang mengelola pendidikan ini. Maka pada
masalah pendidikan untuk anak tunanetra. Badan itu bernama “Sint Oda
Stichting” dan berada di lokasi Susteran Santo Yoseph. Kemudian setelah itu
maka Sint Oda Stichting, diubah menjadi “Yayasan Karya Murni”, diaktekan pada
Notaris tanggal 24 Nopember 1965, dengan Nomor Akte 104 dengan itu didirikan
juga panti asuhan bagi anak-anak penderita cacat netra yang berasal dari keluarga
kurang mampu, dan juga diterimanya anak yatim-piatu dan ekonomi lemah
tinggal dalam satu asrama. Panti Asuhan ini diberi nama Panti Asuhan Karya
Murni.
Panti Asuhan ini juga berada di lokasi Susteran Santo Yoseph yaitu di
tersebut. Hal ini membuat aktifitas di Susteran menjadi sangat beragam dan
Karena itu pihak Susteran Santo Yoseph berinisiatif untuk mencari tempat
baru bagi panti asuhan dan sekolah untuk penderita cacat netra. Pada tahun 1980,
Panti Asuhan Karya Murni dan seluruh aktifitas belajar mengajar untuk penderita
56
pelayanan bagi penderita cacat netra tidak dilakukan di jalan hayam wuruk.
kegiatan untuk membantu para penderita tunanetra dan tunarungu yang kurang
mampu, anak yatim-piatu, dan anak terlantar agar dapat hidup mandiri dan tidak
bawah naungan Yayasan Karya Murni Medan yang didirikan oleh Kongregasi
Suster-suster Santo Yoseph (KSSY). Karena itu, seluruh program pelayanan yang
dilakukan oleh Panti Asuhan Karya Murni harus diketahui dan disetujui oleh
Yayasan Karya
Murni
57
Suster Leoni
Asni, Murni
57
Arsip Yayasan Karya Murni Medan, Struktur Panti Asuhan Karya Murni Medan dibuat
pada tahun 2004 oleh Organ Yayasan Panti Asuhan Karya Murni
58
Hasil wawancara dengan pimpinan Panti Asuhan Suster agatha pada tanggal 21 Maret
2014 di unit 2 Panti Asuhan Karya Murni Medan.
58
a) Pelatih Vokal
c) Pelatih Tari
unit/asrama yang telah ditentukan Pimpinan Panti Asuhan untuk mereka, yaitu
dengan :
harian Panti, termasuk dalam hal ini kegiatan kerohanian dan olaraga rutin.
Asuhan ini memiliki kebun yang luas tepat dibelakang Panti, sehingga anak-
59
Ibid.
59
4) Untuk pegawai kebersihan dan masak, selain membersihkan panti dan masak
5) Untuk pelatih vokal, musik, dan tari tugasnya mengajari anak-anak tentang
3. Visi, Misi Dan Tujuan Didirikannya Panti Asuhan Karya Murni Medan60
60
Arsip Panti Asuhan Karya Murni Medan, Profil Panti Asuhan Karya Murni, dibuat
tahun 1953 oleh Organ Yayasan Karya Murni
60
berbagai instansi.
mesti dihormati, tanpa memandang asal usul atau keadaan fisik secara
para tunanetra dan tunarungu. Karena itu sejak kecil mereka dibekali
dengan berbagai pelatihan dengan maksud dan tujuan agar setelah dewasa
masyarakat.
61
PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
mendapat awalan per. Kata wali dalam bahasa Indonesia berarti orang yang
menurut hukum (agama dan adat) diserahi kewajiban mengurus anak yatim dan
hartanya selama anak itu belum dewasa. Adapun kata perwalian berarti segala
sesuatu mengenai urusan wali yakni pemeliharaan dan pengawasan anak yatim
dan hartanya.61
bawah umur yang tidak berada di bawah kekuasaan orangtua serta pengurusan
orangtua;
61
Mustofo Hasan, Pengantar Hukum Keluarga, (Bandung: Pustaka Setia,2011), Hal 277-
278.
62
Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, ( Jakarta: Intermasa, 2003), Hal 52-53.
62
melakukan suatu perbuatan hukum, maka anak tersebut harus diwakili oleh
orangtua atau keluarga adat dari salah satu orangtua tersebut yang cakap
5. Menurut Pipin Syarifin peranan wali terhadap anak yang belum dewasa sangat
besar, baik terhadap harta benda maupun kelangsungan hidup pribadi anak
tersebut.65
larangan bagi wali untuk menggadaikan barang milik anak, Pasal 53 tentang
63
Sudarsono, Hukum Kekeluargaan Nasional, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), Hal 26.
64
Sri Widoyati Soekito, Anak Dan Wanita Dalam Hukum, (Jakarta: LP3ES,1983), Hal
48.
65
Mustofo Hasan, Op.Cit., Hal 277.
63
terhadap anak dapat saja dijalankan oleh salah satu dari kedua orangtuanya.
Adapun perwalian akan terjadi apabila anak tidak berada di bawah kekuasaan
kedua orangtuanya, baik karena tidak punya orangtua lagi atau oleh
bendanya.
tentang kebelumdewasaan dan perwalian dari Pasal 330 sampai dengan Pasal
418 ayat 1. Bagian ke dua Pasal 331 sampai dengan Pasal 334 tentang
64
dewasa dan tidak yang tidak berada di bawah kekuasaan orangtua akan berada
di bawah perwalian.
8. Mengenai Perwalian juga diatur dalam Bab VII Pasal 33 sampai 36 Undang-
maka seseorang atau badan hukum yang memenuhi persyaratan dapat ditunjuk
Nomor 23 Tahun 2002 yang dapat bertindak sebagai wali dari anak yang
apabila si anak tidak dalam kekuasaan orangtuanya, maka harus ada wali yang
Kesejahteraan Anak menyatakan bahwa wali adalah orang atau badan yang
65
dalam Pasal 33 sampai dengan Pasal 35. Dalam Pasal 33 ayat 1 dicantumkan
“Dalam hal orangtua anak tidak cakap melakukan perbuatan hukum, atau tidak
hukum yang memenuhi persyaratan dapat ditunjuk sebagai wali dari anak
yang bersangkutan.”
11. Perwalian diatur juga dalam Pasal 57 ayat 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 39
Setiap anak berhak untuk mendapatkan orangtua angkat atau wali berdasarkan
putusan pengadilan apabila kedua orangtua telah meninggal dunia atau karena
suatu sebab yang sah tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai
orangtua.Orangtua atau wali sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus
menjalankan kewajiban sebagai orangtua yang sesungguhnya.
melakukan suatu perbuatan hukum sebagai wakil untuk kedua orangtuanya tidak
bagi anaknya.66
Nomor 1 tahun 1974 dan juga peraturan perundang-undangan lain yang mengatur
yang lebih rinci lagi. Untuk itu berlaku Ketentuan Peralihan yang artinya semua
66
Rachmadi Usman, Op.Cit., Hal 364.
66
si anak, agar si anak bisa mendapatkan perlindungan dan kesejahteraan yang lebih
1. Jenis-Jenis Perwalian
dengan ketentuan bahwa apabila salah satu dari kedua orangtua meninggal
orangtuanya. Dalam Pasal ini, tidak terdapat pengecualian baik suami istri
yang hidup terpisah karena perceraian atau pisah meja dan ranjang, jadi
Pada Pasal 348 KUHPerdata, jika waktu bapak meninggal dan pada
saat yang sama, ibu sedang mengandung, Balai Harta Peninggalan yang
67
Sudarsono, Op.Cit., Hal 30-32.
67
ditetapkan dalam pengangkatan wali. Kalau anak itu lahir, ibu dengan
Pada pernikahan yang baru, dalam hal ibu menikah lagi, suami yang
b. Perwalian dengan surat wasiat yang ditunjuk oleh ayah atau ibu atau
akta.68
resmi di dalam Pasal 355 ayat 1 yang menyatakan bahwa orangtua yang
sesudah bapak atau ibu meninggal dan tidak ada perwalian pada orangtua
yang lain, baik sendiri atau karena putusan hakim, seperti yang tercantum
di dalam Pasal 353 ayat 5 KUHPerdata, atau dengan kata lain orangtua
Menurut hukum, karena putusan hakim akan jatuh kepada orangtua yang
68
Soedharyo Soimin, Op., Cit., Hal 58-60.
68
yang dibuat untuk keperluan itu semata-mata. Dalam itu boleh juga
yang kemudian disebutnya akan menjadi wali, apabila orang yang tersebut
maka dengan sendirinya anak luar kawin yang diakui ada di bawah
untuk menjadi wali atau kehilangan untuk menjadi wali, Pasal 353 ayat 1
berada di bawah perwalian bapak atau ibunya yang telah dewasa dan telah
dari perwalian atau kehilangan hak menjadi wali atau perwalian sudah
ditugaskan kepada orang lain selama bapak dan ibunya tersebut belum
dewasa dan orang lain itu telah mendapat tugas sebelum bapak atau ibunya
mengakuinya.
ibu anak diluar pernikahan yang diakui, disebutkan dalam Pasal 358
69
Hakim (Perwalian dalil), yakni: bagi sekalian anak belum dewasa, yang
telah diatur dengan cara yang sah. Pengadilan negeri harus mengangkat
permintaan orang yang digantinya, wali tidak boleh dipecat lagi, apabila
akan peminta, si wali, wali pengawas, para keluarga sedarah atau semenda
mengambil keputusan sah seperti diatur dalam Pasal 354. Permintaan akan
70
bapak atau si ibu tidak diketahui, atau karena tepat tinggal atau kediaman
mereka tak diketahui, maka oleh pengadilan diangkat juga seorang wali.
apabila hakim harus mengangkat seorang wali, maka perwalian itu dapat
1) Dalam Pasal 51, bahwa penunjukan wali dapat ditunjuk oleh salah satu
dengan surat wasiat atau dengan lisan di hadapan 2 (dua) orang saksi.
2) Dalam Pasal 53, bahwa dalam hal kekuasaan seorang wali dicabut, oleh
71
a. Asas tidak dapat dibagi-bagi, bahwa perwalian hanya ada satu wali hal ini
dapat kita lihat dalam Pasal 331 KUHPerdata yang menyebutkan perwalian
mulai berlaku :
kepadanya.
2) Jika seorang wali diangkat oleh salah satu dari kedua orangtua pada
hakim, maupun oleh salah satu dari kedua orangtua, pada saat ia
dengan bantuan atau dengan kuasa dari suaminya atau dengan kuasa
5) Pengangkatan seorang wali bagi anak luar kawin yang diakui oleh
72
datang sesudah ditiadakan panggilan, dapat dituntut Pasal 542 KUHP yang
Perlindungan Anak menyatakan bahwa “wali adalah orang atau badan yang dalam
Pada dasarnya setiap orang berwenang menjadi wali. Namun dalam Pasal
bahwa “wali sedapatnya diambil dari keluarga anak tersebut atau orang lain yang
Selain itu juga dalam Pasal 397 KUHPerdata menyebutkan lima golongan
2. Minderjarigen
4. Mereka yang dipecat atau dicabut dari kekuasaan orangtua atau perwalian atas
penetapan pengadilan
72
Soedharyo Soimin,Op.Cit., Hal 56.
73
R.Soetojo Prawirohamidodo & Asis Safiodin, Hukum Orang Dan Keluarga, (Bandung:
Alumni, 1986), Hal 170-171.
73
Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak adalah menjadi wali anak
dilakukan melalui penetapan pengadilan dan wali yang ditunjuk agamanya harus
Tugas dan Tanggung Jawab seorang wali diatur dalam beberapa peraturan
1) Tugas wali yang menyangkut pribadi anak secara otentik diatur dalam
Asal dimajukan karena anjuran dan untuk dia, Pengadilan negeri boleh
74
Akan tetapi, semua hal harus dikuatkan kebenarannya oleh wali dengan
74
Mustofo Hasan, Op.Cit. Hal.280-282
75
lelang yang berlaku di tempat itu kecuali jika bapak atau ibu yang
KUHPerdata);
76
perbuatan yang berwenang dilakukan oleh wali dengan mengingat syarat yang
ditentukan oleh undang-undang dan perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh
wali kecuali ada ijin dari Hakim tercantum dalam Pasal 393 sampai dengan Pasal
(1) Meminjam uang sekalipun untuk kepentingan si anak, tidak boleh juga
(2) Membeli barang-barang tidak bergerak dari seorang belum dewasa tersebut.
(5) Menolak warisan barang untuk si anak, hal ini hanya diperbolehkan dengan
persetujuan hakim.
(6) Menerima hibah bagi si anak, hanya diperbolehkan dengan persetuan hakim.
77
tugas dan tanggung jawab wali diatur dalam Pasal 51 ayat (3) , (4), (5) , Pasal 52
anak itu.
2) Wali wajib membuat daftar harta benda anak yang berada di bawah
3) Wali bertanggung jawab tentang harta benda anak yang berada di bawah
kelalainnya.
5) wali yang telah menyebabkan kerugian kepada harta benda anak yang di
78
seorang wali. Tugas atau kewajiban pokok seorang wali sebagaimana diatur
1) Untuk kepentingan anak, wali wajib mengelola harta milik anak yang
bersangkutan.
Tugas dan tanggung jawab seorang wali di atas akan berakhir apabila 75:
4. Kekuasaan wali sebagai wali telah dicabut oleh pengadilan, berhubungan tidak
sebagai wali dan selanjutnya diganti dengan orang lain sebagai wali;
75
Racmadi Usman, Op.Cit.,Hal 368.
79
Jakarta. Lembaga ini didirikan untuk memnuhi kebutuhan bagi anggota VOC
khususnya dalam hal mengurus harta-harta waris yang ditinggalkan mereka bagi
kepentingan ahli waris yang berada di Nederland, anak-anak yatim piatu dan
sebagainya.76
1. Tanggal 16 Juli 1625 terdiri dari 49 Pasal yang mengatur organisasi dan tugas-
Indonesia sesudah pemerintah tentara Inggris, juga dalam hal ini tidak banyak
undangan baru di Indonesia pada tahun 1848 dan masih berlaku sampai
sekarang.
76
http://id.wikipedia.org/wiki/Balai_Harta_Peninggalan, diakses tanggal 5 Maret 2014
Pukul 22.15
77
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/2113_Nurhendro-Putranto-
Profil%20dan%20Perkembangan%20Hukum%20BHP.pdf, diakses tanggal 5 Maret 2014 Pukul
22.00
80
Hak Asasi Manusia hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Menurut
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja BHP, Pasal 1 ayat 1 bahwa BHP adalah
81
1) Selaku Wali Pengawas (Pasal 366 KUHPerdata jo. Ps.45 Instruksi untuk BHP
di Indonesia);
2) Selaku Wali Sementara (Pasal 332 KUHPerdata jo. Ps.55 Instruksi untuk BHP
di Indonesia);
3) Selaku Pengampu Pengawas (Pasal 449 KUHPerdata jo. Ps.55 Instruksi untuk
BHP di Indonesia);
4) Pengurusan harta peninggalan orang yang tidak hadir (Pasal 463 KUHPerdata
5) Pengampu atau Kurator dari harta kekayaan orang yang dinyatakan pailit
(Pasal 15 jo. Pasal 69 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
7) Mengurus harta anak-anak belum dewasa dalam hal pengurusan itu dicabut
78
Ibid.
79
Ibid.
82
10) Pendaftaran dan pembukaan surat wasiat (Pasal 41 dan 42 OV S.1848 Nomor
11) Pembuat surat keterangan waris untuk golongan timur Asing kecuali Tionghoa
12) Selaku pekerjaan dewan perwalian. (Besluit van den Gouverment general
13) Melakukan pengelolaan dan pengembangan uang pihak ketiga Balai Harta
dari Kas-Kas Balai Harta Peninggalan dan Balai Budel, dan Peraturan tentang
14) Melakukan penerimaan dan pengelolaan hasil transfer dana dari Bank (Pasal
37 ayat (3) UU Nomor3 Tahun 2011 jo. Pasal 17 ayat (4) dan (5), Pasal 18
Tenaga Kerja (Pasal 22 ayat (3a) dan Pasal 26 ayat (5) PP Nomor 53 Tahun
a) Dalam hal anak belum mendapat penetapan pengadilan mengenai wali, maka
harta kekayaan anak tersebut dapat diurus oleh Balai Harta Peninggalan atau
83
b) Dalam hal wali yang ditunjuk ternyata di kemudian hari tidak cakap
wali, maka status perwaliannya dicabut dan ditunjuk orang lain sebagai wali
c) Dalam hal wali meninggal dunia, ditunjuk orang lain sebagai wali melalui
penetapan pengadilan.
Sebagai wali pengawas tugas BHP di atur dalam Bab ke-15 Bagian ke-7
Tugas dan Kewajiban BHP sebagai Wali Pengawas diatur dalam Pasal 360
80
Sudarsono, Op.Cit., Hal 32-33.
84
85
MURNI MEDAN
atau yayasan itu mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan yang diberikan
yang menderita cacat fisik. Hal ini didasarkan pada Pasal 462 KUHPerdata yang
menyatakan bahwa anak yang belum dewasa yang berada dalam keadaan dungu,
sakit otak atau gelap mata, tidak boleh ditaruh dalam pengampuan, melainkan
menyatakan bahwa:
86
telah dibuat dalam akte Notaris Sartono Simbolon, S.H, Notaris/PPAT Nomor 9
pada tanggal 23 Januari 2008 yang merupakan perubahan atas akte Notaris
telah terdaftar di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan dengan Nomor
466.3/1085/DSTKB tanggal 26 Agustus 2008 dan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
Provinsi Sumatera Utara dengan Nomor 467.6/3891 tanggal 18 Juni 2009, yang
telah memenuhi syarat formal sebagai Organisasi Sosial sesuai dengan keputusan
87
1. Lembaga Pendidikan Sekolah Luar Biasa bagian A (SLB-A) Karya Murni dan
SLB-A untuk anak tunanetra dan SLB-B tunarungu untuk anak tunarungu.
Unit Kerja. Kepala unit kerja bertanggungjawab untuk mengurusi satu kegiatan
dan memiliki tugas serta kewajiban yang berbeda-beda sesuai dengan kegiatan
81
Anggaran Dasar Yayasan Karya Murni Medan, loc. Cit
88
maupun keluar.
produksi.
unit kerja.
Panti Asuhan Karya Murni Medan merupakan salah satu unit kegiatan dari
Yayasan Karya Murni hal ini didasarkan pada Pasal 6 angka 1 point 1.1.3
Anggaran Rumah Tangga Yayasan Karya Murni. Oleh karena itu seluruh kegiatan
yang dilakukan Panti Asuhan Karya Murni harus sesuai dengan Aturan Dasar dan
82
Anggaran Rumah Tangga Yayasan Karya Murni Medan Pasal 12
83
Ibid, Pasal 7
89
wali bagi anak-anak di Panti yang saat ini berjumlah 54 orang anak yang berusia
antara umur 6 sampai dengan 19 tahun. Adapun tugas pokok dan Kewajiban
90
91
Tabel 1: Daftar Nama Anak Penghuni Panti Asuhan Karya Murni Medan
tentang Perkawinan disebutkan bahwa Perwalian itu mengenai pribadi anak yang
bersangkutan maupun harta bendanya. Panti Asuhan dalam hal ini pimpinan panti
memiliki peranan sebagai pengganti peran orangtua dari si anak sampai si anak
tumbuh menjadi dewasa dan mandiri. Panti Asuhan Karya Murni lebih dominan
92
anak-anak yang berada di panti asuhan berasal dari keluarga yang kurang mampu
kebutuhan yang di kemudian hari akan rusak ataupun tidak dapat dipakai lagi
Meskipun begitu apabila anak memiliki uang, baik yang diperoleh dari
masing-masing anak di Panti, maka apabila uang tersebut lebih dari Rp.300.000,-
(tiga ratus ribu rupiah) harus dilaporkan kepada suster unit agar dibuatkan
setiap 1 (satu) kali dalam sebulan suster setiap unit akan melaporkan tabungan
mereka. Tabungan ini berguna saat mereka sudah dewasa dan keluar dari Panti,
85
Hasil wawancara dengan Pimpinan Panti Asuhan Suster Agatha pada tanggal 21 Maret
2014 di unit 2 Panti Asuhan Karya Murni Medan
86
Ibid
87
Arsip Panti Asuhan, Kegiatan, Tujuan, dan Penanggung Jawab Pelaksanaan, dibuat
pada tahun 2013 oleh Pimpinan Panti Asuhan Karya Murni.
93
Panti Asuhan memiliki hak yang berkaitan dengan tanggung jawabnya terhadap
menaati peraturan.
di Panti
melakukan tugasnya dibantu oleh tenaga kerja lain yaitu suster pengasuh, pegawai
panti dan tenaga kerja non-struktrual. Kepengurusan sebagai Pimpinan Panti dan
Suster Pengasuh Panti ditentukan oleh keputusan Organ Yayasan Karya Murni
Medan, jadi suster-suster di bawah naungan Kongresi Suster Santo Yosef (KSSY)
mempunyai masa kerja tertentu, namun sudah menjadi kebiasaan masa kerjanya
minimal 5 (lima) tahun. Sementara itu untuk tenaga kerja lainnya yaitu pegawai
panti dan tenaga kerja non-struktural diusulkan oleh Pimpinan Panti Asuhan
88
Hasil wawancara dengan Pimpinan Panti Asuhan Suster Agatha pada tanggal 21
Maret 2014, loc.Cit.
89
Ibid.
94
3. Khusus untuk tenaga kerja kebersihan dan tenaga masak (kakak pendamping)
a. belum menikah
kemungkinan diterima juga tenaga kerja yang hanya memiliki sertifikat dari
memiliki standar masa kerja untuk jangka waktu tertentu, sehingga mereka
Sementara itu untuk tenaga kerja non-struktural, pihak Panti menerapkan sistem
oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan. Hal ini berhubungan juga
90
Ibid
91
Ibid.
95
pelatihan.
pihak luar dan termasuk dengan Dinas Pendidikan. Untuk setiap tahun Kepala
Panti akan melakukan pendataan terhadap segala arsip-arsip milik Panti dan
Murni, izin Panti Asuhan, kegiatan Panti Asuhan, kondisi Panti Asuhan dan
dana kepada Panti. Suster-suster pengasuh di Panti ini juga sering mengikuti
anak-anak di Panti.93
Tata cara penerimaan anak di Panti Asuhan Karya Murni dilakukan oleh
Pimpinan Panti Asuhan dengan mengadakan seleksi tehadap anak yang diterima
92
Anggaran Rumah Tangga Yayasan Karya Murni Medan, Pasal 12
93
Hasil wawancara dengan Pimpinan Panti Asuhan Suster Agatha pada tanggal 21 Maret
2014, loc.Cit.
96
persyaratan sesuai peraturan yang berlaku di Yayasan. Pimpinan Panti yang akan
Selain itu juga syaratnya anak yang diantar ke Panti Asuhan minimal berusia 5
tahun.
Panti Asuhan ini juga menerima anak-anak yang berasal dari berbagai
agama yang berbeda-beda. Mereka ada yang beragama Katolik, Kristen Protestan,
dan ada juga yang beragama Buddha. Namun selama mereka berada di Panti
Perwalian pada panti asuhan di Panti ini secara langsung tidak ada
diantarnya anak oleh orangtua, ayah/ibu, sanak saudara si anak dan telah
memenuhi tahap seleksi maka perwalian atas anak akan langsung berpindah ke
pihak panti asuhan. Demikian pula untuk anak-anak yang tidak diketahui asal
94
Anggaran Rumah Tangga Yayasan Karya Murni, Pasal 8 point 2.1
95
Hasil wawancara dengan Pimpinan Panti Asuhan Suster Agatha pada tanggal 20 April
2014 di unit 2 Panti Asuhan Karya Murni Medan.
97
anak yatim dan/atau piatu, bahkan diterima juga anak yang tidak diketahui asal
usul orangtuanya. Sebagain besar alasan mereka mengantar anak ke Panti karena
alasan ekonomi, mereka tidak mampu memenuhi segala kebutuhan anak mereka
dan merawatnya dengan baik, apalagi apabila anaknya mengalami cacat fisik
maka perlu adanya perawatan dan pendidikan yang khusus. Selain itu juga secara
umum kecatatan fisik yang dialami oleh anak-anak bukan karena faktor keturunan
namun karena selama dalam kandungan anak tersebut tidak mendapat asupan gizi
yang baik dari ibunya.Karena itu anak-anak yang ada di panti ini sebagian besar
kebanyakan berasal dari pulau Nias. Banyak anak-anak yang diantar ke Panti
dalam keadaan gizi yang buruk dan tidak bersekolah. Namun ada juga anak yang
berasal dari keluarga dengan keadaan ekonomi yang tidak miskin, mengantar
anaknya ke Panti karena tidak dapat menerima kehadiran si anak dalam kondisi
Semua biaya untuk anak-anak di Panti ditanggung oleh Panti Asuhan yang
diperoleh dari Yayasan Karya Murni, Donatur, Bantuan Dinas Sosial. Para
orangtua, ayah/ibu, sanak saudara yang sebagian besar berasal dari golongan
ekonomi lemah ini tidak mungkin dibebankan biaya untuk anak-anak ini. Karena
itu pihak pantilah yang membiayai seluruh kebutuhan anak-anak di panti sampai
96
Ibid.
97
Ibid
98
orangtuanya, pihak Panti tidak dapat menuntut banyak hal kepada mereka.98
Adapun yang menjadi hak dari orangtua, ayah/ibu, sanak saudara anak
c. Memberikan bantuan baik tenaga maupun materi kepada Panti Asuhan untuk
Panti Asuhan :
b. Memenuhi panggilan untuk datang ke Panti Asuhan jika ada sesuatu hal yang
Pengangkatan anak di Panti Asuhan ini sangat jarang dilakukan dan hal itu
hanya dapat terjadi apabila anak tersebut memang dalam keadaan anak yang tidak
diketahui asal usulnya. Pernah ada pria WNA (Warga Negara Asing)
hendak mengadopsi Bene, namun karena prosedur untuk pengakatan anak yang
sampai sekarang pria WNA berkebangsaan Belanda itu masih sering menanyakan
kabar dan perkembangan anak itu serta sering memberikan bantuan-bantuan untuk
98
Ibid.
99
Ibid.
99
drum.100
Panti merasa seperti tinggal di rumah sendiri dan memiliki keluarga sendiri,
dimana setiap unit telah ada suster pengasuh dan satu orang pegawai panti (kakak
kegiatan harian panti dan peraturan-peraturan panti, suster pengasuh dan satu
orang pegawai ini diibaratkan sebagai orangtua di dalam keluarga dan teman-
teman satu unit diibaratkan sebagai abang/kakak maupun adik dalam sebuah
keluarga. 101
berumur 5-11 tahun. Unit ini ditanggung jawabi oleh Suster Leoni dan
tidur, melap meja. Apabila mereka sudah terlatih dan sudah berusia lebih
dari 11 tahun maka mereka akan dipindahkan ke unit anak laki-laki besar
100
Ibid.
101
Hasil wawancara dengan pimpinan Panti Suster Agatha pada tanggal 19 Maret 2014 di
unit 2 asrama Panti Asuhan Karya Murni
102
Ibid.
100
Agatha.
Sofie.
Untuk unit 2-5 merupakan unit yang ditempati oleh anak-anak yang
berumur antara 12-19 tahun atau yang duduk di bangku SMP-SMA. Anak-anak di
pakaian dan menyetrika, serta kebersihan aula. Anak-anak di unit ini juga telah
Adapun yang menjadi hak dan kewajiban anak-anak di Panti ini adalah:103
3) Mendapatkan perlakuan yang sama antara anak yang satu dengan yang
103
Hasil wawancara dengan pimpinan Panti Suster Agatha pada tanggal 20 Maret 2014,
loc.Cit
101
2) Hidup rukun dengan para penghuni panti asuhan yang lain dengan saling
3) Menaati segala peraturan yang ada dan berlaku pada panti asuhan.
a) Keluar dari komplek Panti Asuhan (kecuali untuk sekolah) tanpa izin dari
merusak moral.
104
Arsip Panti Asuhan Karya Murni , Tata Harian Panti Asuhan, dibuat pada tahun 2013
oleh Pimpinan Panti Asuhan.
105
Hasil wawancara dengan pimpinan Panti Suster Agatha pada tanggal 19 Maret 2014,,
loc. Cit.
102
Pendidikan merupakan hak yang utama bagi anak dalam hidupnya, karena
itu setiap anak asuh di Panti Asuhan Karya Murni mendapatkan pendidikan
St.Ignatius Medan dan Perguruan Katolik Cahaya Medan. Panti asuhan ini
mempunyai kerja sama dengan Yayasan Perguruan Katolik lainnya yang ada
Perguruan Swasta). Selain itu juga bagi anak-anak yang saat ini berada di
Asuhan belum bersekolah ataupun putus sekolah oleh karena itu banyak dari
mereka tidak sesuai antara umur dan tingkat pendidikan yang sedang mereka
Panti Asuhan ini terletak di bagian dalam komplek Yayasan Karya Murni
Medan dan Sekolah St. Ignasius. Panti Asuhan ini memiliki 5 (lima) unit
dan aliran air bersih yang terdiri dari kamar tidur lengkap dengan kamar
103
dihuni 10 sampai 12 orang, dengan seorang suster pengasuh dan satu orang
kakak pendamping.
Panti ini juga memiliki sebuah aula yang cukup luas dan megah, sarana
bagi mereka untuk berkreasi baik dalam pengembangan musik serta juga
dilengkapi pula dengan kapel tempat mereka beribadah. Disamping itu pula
gudang, kantor aula, gedung industri rumah tangga, dan lainnya. Untuk lebih
1. Kantor 1
2. Gedung Asrama 5
3. Kamar Mandi 10
4. Dapur 1
5. Aula 1
6. Ruang Makan 1
7. Home Industri 2
8. Gudang 1
104
pakaian, tempat tidur dan juga perlengkapan khusus bagi anak-anak yang
cacat fisik seperti kacamata, tongkat, maupun alat bantu dengar. Suster
sehat pada anak tiga kali sehari dan snack di sore harinya dengan menu
seimbang empat sehat lima sempurna serta adanya kegiatan olahraga untuk
pegawai.
Apabila anak-anak sakit maka mereka akan diobati oleh suster ini dan jika
tidak dapat lagi ditangani oleh suster maka anak akan dibawa ke rumah sakit
Murni juga. Seperti misalnya Fransiskus Zebua yang berusia 12 tahun, pada
105
Kemudian saat ini dia masih dirawat di Rumah Sakit Murni Teguh.
Dilihat dari latar belakang anak-anak diantar ke Panti Asuhan yang berasal
merasa tidak berdaya dan tidak diinginkan oleh orang-orang yang seharusnya
mengasihi mereka. Oleh karena itu di Panti ini mereka diberikan nilai-nilai
moral, keagamaan dan dimotivasi bahwa mereka itu berharga dan memiliki
tujuan hidup.
Setiap hari kegiatan rohani selalu diadakan baik yang berupa doa bersama
yaitu doa completarium dan doa Rosario di auala ataupun di depan patung
pagi dan malam hari, tugas doa setiap hari dilakukan oleh anak-anak secara
berganti agar lebih tercipta suasana kekeluargaan. Selain itu juga diadakan
rekoleksi sekali dalam satu tahun yang bertujuan agar anak-anak dapat
melihat dan mereflesikan kekurangan dan kelebihan diri sendiri dan orang
lain.
106
dengan sesama anak di Panti dan terhadap suster pengasuh. Mereka juga
diajarkan untuk disiplin mengikuti tata harian Panti dan mengerjakan tugas-
tugas harian yang diberikan kepada mereka. Anak-anak disini diajarkan untuk
keterampilan di bidang seni dan di bidang lain seperti message, usaha sablon,
dan menjahit, Panti Asuhan Karya Murni bekerjasama dengan unit kerja
anak Panti. Pihak panti bersedia memberikan les musik tambahan kepada
anak Panti yang memiliki talenta di bidang musik. Dan saat ini Usman sedang
tentang mereka.
107
Kegiatan anak-anak panti asuhan Karya Murni tidak hanya terbatas pada
kegiatan sekolah dan kegiatan di dalam panti namun juga adanya kegiatan
dengan anak-anak dari sekitar Panti. Hal ini ditunjukkan dengan partisipasi
dalam acara 17 Agustus di daerah sekitar Panti dan Acara tahunan “For Day
Children” yang diadakan oleh Dinas Sosial Kota Medan sekali dalam satu
tahun. Di acara ini seluruh Panti Asuhan yang berada di bawah pengawasan
pendidikan dan seni. Selain itu juga anak-anak di Panti Asuhan ini juga sering
pada batas anak menjadi dewasa atau oleh Panti Asuhan Karya Murni dibatasi
sampai anak menyelesaikan pendidikan pada bangku SMA. Hal ini bukan berarti
kurangnya tanggung jawab dari pihak panti asuhan, tetapi setelah anak mencapai
Meskipun kekuasaan Panti Asuhan telah berakhir setelah anak dewasa hal
ini tidak berarti Panti Asuhan dapat menelantarkan mereka begitu saja. Bagi anak-
anak yang masuk Panti Asuhan yang diserahkan orangtua, ayah/ibu, sanak
saudaranya akibat dari kesulitan ekonomi, maka setelah dewasa mereka akan
106
Hasil wawancara dengan pimpinan Panti Suster Agatha pada tanggal 20 Maret 2014,
loc.Cit
108
mereka akan diusahakan dicarikan lapangan kerja yang tersedia berdasarkan relasi
Panti Asuhan dengan pihak lain sampai akhirnya mereka mempunyai penghasilan
sendiri untuk menghidupi dirinya dan bisa keluar dari Panti Asuhan. Salah satu
pihak tersebut adalah para alumni anak-anak yang pernah diasuh di Panti Asuhan
pekerjaan bagi mereka. Selain itu bagi anak yang dianggap memiliki kemampuan
kecerdasan yang lebih, pihak Panti akan berusaha mencarikan beasiswa baginya
dan jika ada pihak yang bersedia membiayai pendidikannya maka anak tersebut
Perguruan Tinggi. Sebelum Suster Agatha menjadi Kepala Panti Asuhan pernah
Murni Medan
antara lain :
a. Panti Asuhan Karya Murni sering sekali mengalami kesulitan dalam mencari
tenaga kerja yang bersedia bekerja di panti sehingga tidak jarang panti
107
Ibid.
109
penyebabkannya: 108
1) Karena tidak adanya pembatasan masa kerja bagi pegawai panti jadi
pekerjaan lainnya.
mencari pegawai panti khusus untuk tenaga kerja masak dan kebersihan (kakak
persyaratan harus tinggal di Panti dan belum menikah selain itu juga banyaknya
tanggungjawab yang harus dikerjakannya. Bahkan pernah ada pegawai panti yang
hanya bertahan sehari saja kemudian mengundurkan diri. Bahkan pernah selama
hampir 3 bulan, hanya ada satu orang sebagai tenaga masak dan kebersihan panti,
yang juga harus menjadi kakak pendamping di salah satu unit di Panti.109
Oleh karena itu anak-anak di Panti asuhan diajarkan untuk dapat mandiri
melakukan kegiatan sehari-hari dan dilatih sejak kecil untuk dapat mengerjakan
pekerjaan rumah. Anak-anak yang lebih tua dapat membantu adik-adiknya yang
masih kecil untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan mengerjakan PR. Dengan
108
Hasil wawancara dengan pimpinan Panti Suster Agatha pada tanggal 21 Maret 2014,
loc.Cit
109
Hasil Wawancara dengan Sahmah Ambarita salah seorang tenaga kerja Panti, pada
tanggal 21 Maret 2014 di kantor Panti Asuhan Karya Murni.
110
dari orangtua, ayah/ibu, sanak saudara maupun pihak yang mengantar anak ke
juga usia anak yang diantar kurang dari 5 tahun bahkan ada yang masih
bayi seperti Farel yang ditinggalkan oleh ibunya di rumah sakit, setelah
ada orangtua yang hanya menelepon ke Panti dan menyuruh suster untuk
menjemput ketiga anaknya (Selfi Lase, Erlaman Lase, Netty Lase) yang
sudah di Bandara.
Sampai saat ini Panti tidak pernah menolak anak-anak yang diantar ke
Panti walaupun tidak memenuhi persyaratan yang telah dibuat, hal ini juga
harus dihargai dan dihormati, tidak memandang asal usul maupun keadaan
fisik mereka.
110
Hasil wawancara dengan pimpinan Panti Suster Agatha pada tanggal 20 Maret 2014,
loc.Cit
111
sepanjang usia mereka ini, tak satupun keluarga yang datang untuk
Semua seakan tidak peduli lagi kondisi mereka, bahkan banyak juga dari
tahun dan saat ini pihak panti tidak mengetahui bagaimana keberadaan
dengan pihak Panti sejak Ave berusia 5 tahun. Namum pihak panti selalu
Setelah anak tumbuh dewasa atau oleh Panti dibatasi sampai anak
karena banyak dari orangtuanya, ayah/ibu, dan sanak saudara yang mengantar
mereka tidak pernah lagi datang ke Panti, dan berkomunikasi dengan pihak
mereka. Oleh karena itu sebelum anak tersebut dikembalikan, Kepala Panti
Asuhan bersama dengan Pengurus Yayasan jauh-jauh hari telah mencari tahu
111
Ibid.
112
suster pernah ke Nias untuk mencari tahu keberadaan orangtua anak agar
113
PENUTUP
A. Kesimpulan
Yuridis terhadap Perwalian Anak di bawah umur di Panti Asuhan Karya Murni
1. Kedudukan dan Peran Panti Asuhan Karya Murni Medan. Panti Asuhan yang
merupakan unit kegiatan dari Yayasan Karya Murni merupakan yayasan yang
berbadan hukum yang telah dibuat dalam akte Notaris Sartono Simbolon, S.H,
Kerja maka Pimpinan Panti Asuhan, Suster Agatha Jimur menjadi wali bagi
seluruh anak. Beliau memiliki peranan sebagai pengganti orangtua dari si anak
sampai si anak tumbuh menjadi dewasa. Panti Asuhan Karya Murni ini lebih
2. Sistem Perwalian Anak di Panti Asuhan Karya Murni. Tata Cara penerimaan
anak di Panti Asuhan Karya Murni yang dilakukan oleh pemimpin Panti
memiliki keluarga sendiri, dimana setiap unit telah ada suster pengasuh dan
114
a. Penyediaan Pendidikan
c. Peningkatan kesehatan.
e. Peningkatan keterampilan.
f. Kegiatan bermasyarakat.
antara lain :
mencari tenaga kerja yang bersedia bekerja di Panti Asuhan Karya Murni
Medan.
115
1. Sebaiknya dalam hal perekrutan tenaga kerja, Panti Asuhan Karya Murni
Medan hendaknya membuat sistem kontrak kerja bagi seluruh tenaga kerja di
bagi anak yang diantar oleh orangtuanya, ayah/ibu, serta sanak saudaranya
agar dikemudian hari Pihak Panti tidak kesulitan dalam mengurus dokumen-
3. Pihak Panti Asuhan sebaiknya lebih tegas lagi dan lebih aktif lagi dalam dalam
mengantar anaknya ke Panti agar ketika anak menjadi dewasa pihak panti
116
A. Buku
Ais, Chatamarrasjid. 2006. Badan Hukum Yayasan, Cetakan ke-I. Citra Aditya
Bakti, Bandung.
Aziz, Aminah. 2003. Aspek Hukum Perlindungan Anak. USU Press, Medan.
Bandung
Trisakti, Jakarta.
Bandung.
Prinst, Darwin. 2003. Hukum Anak Indonesia. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Satrio, J. 1999. Hukum Pribadi Bagian I Persoon Alami. Citra Aditya Bakti,
Bandung.
Rajawali, Jakarta.
117
Soekito, Sri Widoyowati. 1983. Anak Dan Wanita Dalam Hukum. LP3ES,
Jakarta.
Soeroso, R. 1996. Pengantar Ilmu Hukum. Cetakan ke-2. Sinar Grafika, Jakarta.
Soimin, Soedharyo. 2002. Hukum Orang Dan Keluarga. Sinar Grafika, Jakarta.
Jakarta.
Jakarta.
Jakarta
118
B. Peraturan Perundang-undangan
C. Website
www.mahkamahkonstitusi.go.id/Putusan-Nomor-46/PUU-VIII/2010,
119
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/doc/2113 Nurhendro-Putranto-
Profil%20dan%20Perkembangan%20Hukum%20BHP.pdf diakses
120